Anda di halaman 1dari 8

REVIEW JURNAL

BALANCED SCORECARD

JUDUL PERANCANGAN BALANCED


SCORECARD DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
STRATEGIK UNTUK
PERSPEKTIF KEUANGAN PADA
PT GAJAH TUNGGAL
JURNAL Balanced Scorecard
VOLUME & Halaman Vol. 1, Hal 1-19
Tahun 2014
Penulis Steffi Gina Monica

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perancangan


perspektif keuangan dalam balanced
scorecard dengan fokus terhadap
analisis internal sehingga dapat
dihasilkan suatu sasaran strategis yang
yang sesuai dengan visi misi dan
relevan bagi perusahaan.
Metode Penelitian Penelitian ini melakukan pengumpulan
data dengan metode pengumpulan data
sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan (literature
study)
Teknik pengumpulan data
dengan mennggunakan
informasi yang diperoleh
serta mempelajari dan
memahami literatur-literatur
yang berkaitan dengan
penelitian guna memperoleh
gambaran teoritis yang berguna
untuk penelitian.
2. Dokumentasi
Studi dokumen atau teks
merupakan kajian yang menitik
beratkan pada analisis atau
interpretasi bahan tertulis
berdasarkan konteksnya.
Dokumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
laporan tahunan dari PT Gajah
Tunggal dari tahun 2009 hingan
tahun 2011.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah visi, misi,
dan segala aktivitas operasional yang
tertulis pada laporan tahunan PT Gajah
Tunggal. Segala jenis informasi
operasional yang didapatkan pada
laporan keuangan perusahaan yang
kemudian akan penulis teliti serta
analisis sehingga menghasilkan sasaran
strategis berdasarkan perspektif
keuangan dalam balanced scorecard
Hasil Penelitian 1. PT Gajah Tunggal mempunyai
kekuatan yang harus dipertahankan
dan tingkatkan untuk mncapai visi
misi perusahaan. Kekuatan tersebut
antara lain: Angka penjulan bersih
yang selalu meningkat dari tahun
ketahun yaitu sebesar 7.936.436
juta pada tahun 2009, pada tahun
2010 sebesar 9.853.904 dan
11.841.336 pada tahun 2011 serta
reputasi yang baik di pasar domestic
maupun pasar ekspor dll.
2. Selain kekuatan PT Gajah Tunggal
juga mempunyai sejumlah
kelemahan yang harus diperbaiki
sehingga visi misi perusahaan dapat
tercapai, adapun kelemahan-
kelemahan tersebut antara laon:
Angka rasio lancer dan rasio cepat
yang terus menurun, hal ini
menunjukan kinerja perusahaan
yang kurang maksimal .
3. PT Gajah Tunggal juga mempunyai
beberapa peluang yang dapat
ditangkap sehubung dengan
terwujudnya visi dan misi
perusahaan. Peluang-peluang yang
dapat diambil antara lain: Banyak
pesaing perusahaan yang berahli
dari produksi ban bias ke ban radial,
menjadi peluang tersendiri bagi
perusahaan utnuk mengambil
kontribusi lebih banyak dalam
penjualan ban bas dll.
4. Selain kekuatan, kelemahan dan
peluang yang dimiliki PT Gajah
Tunggal ada juga ancaman yang
harus dihindari oelh perusahaan
sehingga visi misi perusahaan
tersebut dapat terwujud dan berjalan
dengan baik., ancaman-ancaman
tersebut antara lain: Harga bahan
baku terutama karet alam yang
semakin meningkat, bahkan
mencapai titik harga tertinggi pada
awal tahun 2011 menjadikan
ancaman bagi perusahaan karena
harus melakukan penyesuaian bagi
biaya produksi terutama untuk
harga penualan, dll.
Saran Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dan dari kesimpulan diatas
saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Perusahaandapat menerapkan
sasaran-sasaran startegis yang
diindentifikasikan antara lain
mempertahankan den
meningkatkan kekuatan dari
perusahaan, memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ada
perusahaan, menangkap setiap
peluang yang tersedi serta
mengindari ancaman yang dapat
membahayakan posisi keuangan
perusahaan.
2. Sehubung dengan tema
penelitian ini , maka perusahaan
diharapkan dapat menerpakan
Balanced Scorecard sebagai alat
ukur kinerja finansial dan non
finansial. Walaupun perusahaan
sudah mampu berjalan dengan
tanpa menerapkan balanced
scorecard , kinerja perusahaan
akan lebih baik lagi jika
menggunakan balanced
scorecard sebagai alat ukur
kinerja untuk mewujudkan visi
misi perusahaan.

Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah alat yang


digunakan dalam penelitian berupa
metode sekunder. Studi kepustakaan
dan dikumentasi cukup mudah
digunakan oleh subjek penelitian
sehingga dalam pengambilan datanya
tidak dibutuhkan waktu yang lama.
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini adalah
sebaiknya dalam melakukan penelitian
lebih diperbanyak metode yang
digunakan, seperti wawancara user, dsb
agar hasil penelitian yang dihasilkan
dapat lebih akurat dan maksimal

Jurnal 2 Balanced Scorecard

Judul Penerapan Balanced Scorecard


sebagai Tolak Ukur Pengukuran
Kinerja di RSUD Noongan

JURNAL Jurnal EMBA


VOLUME & Halaman Vol.1 No. 3 Hal 841-850
Tahun September 2013
Penulis Marisa lidya Rumintjap

Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kinerja RSUD


Noongan menurut Balanced
Scorecard.
2. Mengetahui perbedaan antara
pengukuran kinerja tradisonal
dengan Balanced ScoreCard

Alasan Balanced ScoreCard cocok untuk


diterapkan pada Rumah Sakit Umum
Daerah Noongan karena dapat
memberikan gambaran yang lebih
terstruktur dan menyeluruh
dibandingkan dengan system tradisional
yang masih digunakan sampai saat ini.
Metode penelitian Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik wawancara daan teknik
dokumentasi.
Cara dan alat pengukuran Metode analisi data yang dilakukan
dengan pendekatan komparatif yaitu
dengan membandingkan antara
pengukuran kinerja yang dilakukan
pihak rumah sakit dengan mengukur
kinerja berdasarkan Balanced Scorecard
yang dinyatakan dengan skor total.
Besarnya skr total yang diperoleh
masing-masing pada kedua pengukuran
kinerja tersebut kemudian
dibandingkan. Pengukuran dengan skor
lebih besar menunjukan bahwa
pengkuran tersebut lebih tepat
dilakukan dan dapat dijadikan sebagai
rekomendasi alat pengukuran yang
dapat diterapkan oleh pihak Rumah
Sakit waktu yang akan datang.
Objek Penelitian RSUD Noongan

Kesimpulan 1. Rumah Sakit Umum Daerah


Noongan memungkinkan untuk
menerapkan Balanced
Scorecard, karena dengan
Balanced Scorecard semua
asoek dapat diukur. Penerapan
Balanced Scorecard
dimungkinkan karena di Rumah
sakit telah memformulasikan
visi, misi, dan strateginya dan
hasil penilitan menunjukan
bahwa kinerja rumah sakit
dikatakan cukup baik dengan
menggunakan Balanced
Scorecard
2. Penilaian kinerja RSUD
Noongan dengan menggunakan
Balanced Scorecard periode 2
tahun menunjukan hasil yang
jauh berbeda dengan
pengukuran kinerja secara
tradisional yang dilakukan di Rs
umum daerah Noongan , dengan
Balanced Scorecard, manejer
dapat mengukur kinerja
perusahaan dengan lebih
konfrehensif, sehingga
manejemen dapat meningkatkan
kinerjanya dimasa yang akan
datang.

Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah


penelitian ini mampu menjelaskan
dengan baik apaa yang dimaksud
Balanced Scorecard dan aplikasinya
pada RSUD Noongan.
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini adalah
penelitian ini tidak menghasilkan data
yang berupa angka dan hasil secara
kuantitatif
Jurna Internasional

Judul Performance Measurement Using


Balanced Scorecard (BSC) (Study at
Hospitals in Pasuruan)

Jurnal Jurnal Of Accounting And Bussines


Educcation.
Volume Vol. 3 No.1 hal 1-20
Tahun September 2018
Penulis Abd Rahman Taufik Ali Djamhuri
Erwin Saraswati
Subjek Penelitian yaitu teknik pengumpulan dengan
berinteraksi dan berkomunikasi
langsung dengan pihak-pihak yang
terkait dengan penelitian seperti
keuangan dan personil

Metode Penelitian Analisis data dilakukan dalam dua


metode, pertama kualitatif dengan
menggunakan penjelasan maka
pemahaman logis dan relevan akan
diperoleh. Kedua, secara kuantitatif,
analisis data dilakukan dalam bentuk
numerik menggunakan pendekatan
BSC menurut empat perspektif.

Objek Penelitian Rumah Sakit Di Pasuruan.


Hasil penelitian 1. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja tiga rumah sakit
di Pasuruan dalam
menggunakan BCS alat ukur
yang baik.
2. Hasil masing-masing indikator
menunjukkan hasil yang
memuaskan sesuai dengan
standar Departemen Kesehatan
(2005). Perspektif bisnis proses
internal ketiga rumah sakit
tersebut cukup baik, ini bisa
dilihat dari inovasi, operasi, dan
layanan purna jual. Inovasi yang
dilakukan dan dikembangkan
oleh ketiga rumah sakit tersebut
adalah pertama: RS 1
melanjutkan pembangunan
gedung rumah sakit yang
dilengkapi dengan fasilitas dan
infrastruktur layanan kesehatan
serta renovasi ruang layanan
kesehatan lainnya untuk
meningkatkan layanan rumah
sakit. RS 2 terus merenovasi
tempat pendaftaran untuk pasien
rawat jalan, rawat inap dan
farmasi. RS 3 melakukan
pembangunan rawat inap dan
pengadaan ambulan.
Sedangkan proses operasi dapat
dilihat dari indikator BOR,
BTO, ALOS, dan TOI yang
ideal sesuai dengan standar
Kementerian Kesehatan (2005).
Untuk layanan purnajual yang
dilakukan oleh tiga rumah sakit,
mudah untuk memproses Badan
Kesehatan dan Jaminan Sosial
(BPJS) dan prosedur dalam
mencatat keluhan dan solusi
tidak membutuhkan proses yang
panjang. Kinerja ketiga rumah
sakit dalam hal perspektif
pembelajaran & pertumbuhan
dapat dianggap baik, ini dapat
dilihat dari data karyawan
rumah sakit yang meliputi
kemampuan karyawan,
kemampuan sistem informasi,
serta motivasi, penyebaran, dan
penyelarasan yang pada rata-
rata yang menunjukkan hasil
yang baik. '

Anda mungkin juga menyukai