Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DENGAN CAPITAL BUDGETING

STUDI PADA PT. SAMUDERA INDONESIA

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang diampu
oleh Dr. Nana Darna, S.E., M.M.

Oleh :
Yuyun Yuliani

3402160285

Manajemen D

PROGRAM MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GALUH

2019
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan..........................................................................................2
1.1 Latar Belakang............................................................................................2
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah.............................................................4
1.2.1 Identifikasi Masalah...........................................................................4
1.2.2 Rumusan Masalah...............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................5
BAB II Tinjauan Pustaka..................................................................................6
2.1 Kajian Teori................................................................................................6
2.1.1 Ilmu Manajemen.................................................................................6
2.1.2 Ilmu Manajemen Keuangan................................................................6
2.1.3 Variabel yang diteliti...............................................................................7
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan............................................................31
2.3 Kerangka Pemikiran..................................................................................35
BAB III Metodologi Penelitian........................................................................36
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan...........................................................36
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian.........................................................37
3.2.1 Operasionalisasi Variabel...................................................................37
3.3 Sampel.......................................................................................................38
3.4 Teknik Pengumpulan Data........................................................................39
3.5 Teknik Analisa Data..................................................................................39

ii
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan yang bergerak dibidang jasa transaportasi laut akan selalu
dihadapkan dengan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Oleh sebab itu,
diperlukan aset tetap untuk melakukan kegiatan. Secara umum tujuan
didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal
atas investasi yang ditanamkan dan dapat mempertahankan kelancaran usaha
dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu investasi tersebut adalah aset
yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan dengan aset yang
mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Maka, untuk mencapainya
diperlukan pengelolaan yang efektif dalam penggunaan, pemeliharaan,
maupun perencanaan.
PT. Samudera Indonesia Tbk merupakan salah salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang transportasi laut. Didirikan pada tahun 1964 untuk mengisi
kebutuhan angkutan laut antar pulau hingga kini berkembang menjadi
transportasi kargo terpadu untuk melayani pelayanan domestik dan
internasional. Selain itu, PT. Samudera Indonesia Tbk juga mengembangkan
proyek logistik dan mengangkut muatan berat untuk membangun pabrik dan
pembangkit listrik, serta mencari solusi untuk memindahkan barang-barang
sulit lainnya untuk dipindahkan.
Berkembangnya bisnis semakin maju dari waktu ke waktu maka
diimbangi pula dengan perencanaan anggaran perusahaan yang dikeluarkan
serta rencana investasi aktiva tetap yang dapat mempengaruhi keputusan
perusahaan. Keputusan perusahaan untuk melakukan investasi asset tetap dan
mengelola ketidak pastian dimasa depan tentang jangka waktu kembalinya
modal yang telah ditanamkan, perusahaan memerlukan suatu analisis dan
perhitungan yang matang. Analisis proses perencanaa dan pengambilan

2
3

keputusan investasi asset tetap dilakukan dengan menggunakan teknik


perhitunga capital budgeting (Rebecca dkk, 2014)
Oleh karena itu, perlu diadakan studi kelayakan proyek. Studi kelayakan
proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya
merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil (Suad dan
Suwarsono,2008). Semakin besar skala investasi maka semakin penting studi
ini dilaksanakan karena semakin besar skala investasi maka semakin besar
pula jumlah dana yang ditanamkan. Walaupun studi kelayakan ini akan
memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil apabila dibandingkan
dengan risiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam
jumlah besar.
Sebelum melaksanakan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan
aspek-aspek apa saja yang akan diteliti karena aspek-aspek inilah yang akan
menentukan apakah suatu proyek investasi ini layak ataukah tidak untuk
dilaksanakan. Salah satu studi kelayakan yang harus dilakukan untuk
menentukan suatu proyek investasi ini layak ataukah tidak adalah studi
kelayakan dari aspek financial (Suliyanto, 2010).
Keputusan investasi dalam aktiva tetap yang dilakukan perusahaan sangat
penting bagi kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Jika
perusahaan menginvestasikan aktiva terlalu besar, akan menimbulkan beban
penyusutan dan beban lainnya yang tinggi yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Sebaliknya, jika investasi pada aktiva kurang mencukupi, maka akan
mengakibatkan setidaknya dua hal. Mengenai permasalahan tersebut, maka
setiap perusahaan perlu membuat perencanaan anggaran modal atau dikenal
dengan istilah capital budgeting untuk menilai rencana investasi.
Pada analisis capital budgeting diadakan suatu penilaian dengan
menggunakan beberapa teknik, sehingga dapat diambil keputusan apakah
sebaiknya menerima atau menolak suatu investasi. Oleh karena itu di perlukan
penilaian terhadap usulan investasi aktiva tetap. Usulan investasi yang ada
dalam perusahaan dapat dilakukan penilaian dengan menggunakan berbagai
metode, yaitu:
4

1. Average Rate of Return (ARR)


2. Payback Period (PBP).
3. Net Present Value ( NPV)
4. Profitability Index (PI)
Karena itu, untuk mengetahui lebih detail bagaimana sistem kerja capital
budgeting dalam meningkatkan keputusan investasi perusahaan, dan
bagaiamana dengan faktor-faktor yang dapat menyebabkan capital budgeting
mengalam peningkatan sehingga berada diatas nilai 1 (satu) diperlukan
penelitian. Berdasarkan latar belakang maka laporan penelitian ini berjudul
“Analisis Kelayakan Investasi dengan Capital Budgeting pada PT.
Samudera Indonesia Tbk”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah


1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah yang dijadikan bahan penelitian selanjutnya :
a. Berkembangnya bisnis perusahaan PT. Samudera Indonesia
b. Membuka banyak pelayanan transportasi laut
c. Sistem kerja capital budgeting dalam perusahaan
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi capital budgeting dalam
perusahaan
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan dalam penelitian
ini.
a. Bagaimana keputusan investasi PT. Samudera Indonesia dengan
metode capital budgeting ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini, untuk
mengetahui keputusan invetasi yang dilakukan PT. Samudera Indonesia Tbk
dengan metode capital budgeting.
5

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penulisan laporan penelitian ini adalah :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis laporan ini berguna sebagai pengembangan ilmu,
menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan. Bahkan dalam
penerapan ilmu metode analisis, khususnya mengenai gambaran
pengetahuan tentang manajemen analisis persaingan perusahaan, serta
dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk analisis selanjutnya.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Perusahaan
Dengan adanya penelitian ini, perusahaan mendapatkan masukan
mengenai kelayakan investasi penambahan aktiva tetap. Perusahaan
juga dapat menggunakan hasil analisis penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan khususnya kebijakan mengambil keputusan investasi
penambahan aktiva tetap.
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Ilmu Manajemen
Terdapat definisi manajemen menurut pada ahli ekonomi. Menurut Henry
Fayol “manajemen adalah ilmu yang mengandung gagasa atas fungsi utama
yaitu merancang, memerintah, mengorganisir, mengendalikan dan
mengkoordikasi”. Sedangkan menurut George R. Terry manajemen adalah
proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindaakan yang dikalukan untuk
menentukan serta mencpai sasaran-sasaran yang ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain.
Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian dan pengkoordinasi kegiatan perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan secara ekektif dan efisien dengan
menggunakan sumber daya organisasi.

2.1.2 Manajemen Keuangan


Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, perusahaan
harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Manajemen keuangan
memiliki arti penting di semua jenis bisnis, seperti perbankan dan institusi
institusi keuangan lainnya sekaligus juga perusahaan-perusahaan industri dan
ritel. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, dan mengelola aset
sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh (Martono dan Harjito, 2008).
Menurut Sudana (2011) Manajemen keuangan merupakan bidang
keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi
perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui
pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya yang tepat.
Manajemen keuangan merupakan manajamen fungsi keuangan yang terdiri
atas keputusan investasi, pendanaan, dan keputusan pengelolaan asset.

6
7

2.1.3 Variabel yang diteliti


a. Investasi
Investasi adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal
pada saat sekarangdengan tujuan untuk menghasilkan keluaran barang
atau jasa agar dapat diperolehmanfaat yang lebih besar dimasa yang akan
datang, selama dua tahun atau lebihHaming dan Basalamah (2003).
Investasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Putra (2009),
Investasidiartikan sebagai penanaman uang di suatu perusahaan atau
proyek untuk tujuanmemperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi
adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual
kembali dengan nilai yang lebih tinggi.Investasi juga dapat dikatakan
sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untukkonsumsi masa depan.
Harapan pada keuntungan di masa datang merupakankompensasi atas
waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yangdilakukan.
Menurut Martono dan Harjito (2005), Investasi adalah penanaman
dana yangdilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu aset (aktiva)
dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang.
Dalam investasi jangka panjang, pengembangan fasilitas dan usaha perlu
dilakukan agar nilai perusahaantersebut dapat semakin tinggi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut pada dasarnya investasi
merupakan penanaman modal pada masa sekarang dengan tujuan untuk
memperoleh laba ataukeuntungan dari modal yang ditanamkan tersebut
di masa yang akan datang dandalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
investasi adalah penyimpanan uang ataumodal untuk mendapatkan
keuntungan terutama dalam bentuk bunga atau pendapatan. Investasi
dalam arti yang luas merupakan mekanisme yang di butuhkan guna
membiayai pertumbuhan dan perkembangan ekonomi investasitersebut
dapat berbentuk saham atau obligasi, dapat juga berbentuk fisik
sepertiperalatan produksi, gedung dan sebagainya.
Menurut Martono dan Harjito (2005) jika dilihat dari jangka
waktunya, investasidibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
8

a. Investasi jangka pendek.


b. Investasi jangka menengah.
c. Investasi jangka panjang.
Jika dilihat dari jenis aktivanya, menurut Martono dan Harjito (2005)
investasi dibedakan menjadi:
a. Investasi nyata (real investment)
Investasi nyata merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap
(fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-mesin.
b. Investasi finansial (financial investment)
Investasi finansial merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja,
pembelian saham, obligasi atau surat berharga lainnya seperti
sertifikat deposito.
1. Jenis-Jenis Investasi
Menurut Hampton dalam Setiadi (2000) usulan investasi dalam
penganggaran modal dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Investasi Penggantian (replacement)
Pemakaian aktiva tetap secara terus-menerus akan mengakibatkan
kerusakanatau bahkan menjadi usang karena adanya teknologi-
teknologi yang baru.Pengeluaran ditujukan untuk mengganti peralatan
yang sudah rusak.
b. Investasi penambahan kapasitas (expansion)
Keterbatasan kapasitas produksi disebabkan karena perusahaan yang
mengalami peningkatan permintaan yang sangat besar dan sangat
banyak,sedangkan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan
tersebut, salah satucara untuk menanggulanginya adalah dengan
menambah fasilitas produksinya.
c. Investasi penambahan jenis produk baru (difersivication)
Perusahaan memiliki strategi masing-masing, dimana
perusahaanmenganekaragamkan produknya untuk mengurangi resiko
yang akan terjadiyaitu gagal nya memproduksi satu jenis produk dan
akan membantumenghindari persaingan.
9

d. Investasi penelitian dan pengembangan produk (research and


development)
Pengeluaran biaya dikeluarkan untuk kegiatan penelitian dan
pengembanganproduk, maka perusahaan perlu menyediakan ide-ide
yang bagus danmenyediakan peralatan yang diperlukan.
2. Aspek-aspek Penilaian Investasi
Proses analisis setiap aspek berkaitan antara satu aspek dan aspek
lainnyasehingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi integrasi.
Sebagai misal,ketika seorang peneliti sedang menganalisis aspek pasar
dan aspek keuangan,hendaknya ia memanfaatkan hasil analisis aspek-
aspek lain, walaupun tetapdimungkinkan mencari data yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhannyalangsung dari lapangan, Kasmir dan Jakfar
(2010).
a. Aspek Pasar
Pada umumnya rencana investasi muncul karena investor melihat
adanyapeluang pasar. Uraian aspek pasar harus melingkupi peluang
pasar,perkembangan pasar, dan langkah-langkah yang perlu dilakukan
(Ibrahimdalam Wiyono). Untuk mengevaluasi aspek pasar di masa
yang akan datangdalam peencanaan investasi dengan menggunakan
teknik peramalan.
b. Aspek Keuangan
Aspek keuangan berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh
danproyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan
sumber dana yangbersangkutan. Tujuan menganalisis aspek keuangan
dari studi kelayakanbisnis adalah untuk menentukan rencana investasi
melalui perhitungan biayadan manfaat yang diharapkan, dengan
membandingkan antara pengeluarandan pendapatan, seperti
ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyekuntuk membayar
kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukandan menilai
apakah proyek dapat berkembang terus yang biasanya terdiri
daritanah, gedung, mesin dan peralatan serta biaya pemasangannya.
10

3. Studi Kelayakan Investasi


Horngren, (2001) memberikan definisi tentang kelayakan investasi,
menyatakanbahwa dalam pengambilan keputusan penanaman investasi
jangka panjang sesuaidengan perencanaan. Pengertian kelayakan
investasi menurut penulis adalahkeseluruhan proses dalam perencanaan
dan pengambilan keputusan pengeluarandana untuk investasi di mana
jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihisatu tahun lamanya. Hal
ini mempunyai arti yang sangat penting bagi kelanjutanhidup perusahaan
(kesinambungan). Dana yang dikeluarkan akan terikat untukwaktu yang
cukup lama, artinya perusahaan harus menunggu beberapa tahunsampai
keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali. Hal
iniberpengaruh terhadap kebutuhan dana untuk keperluan-keperluan lain
dalammenutupi kekurangan biaya operasional perusahaan.Keputusan
dalam penanaman modal merupakan hal yang paling penting dalam
memutuskan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh investor,
adalahbagaimana metode pengalokasian dana dengan tidak berisiko
tinggi. Jadi kelayakan investasi yang dibuat oleh pengelolah perusahaan
adalah pengalokasianmodal terhadap suatu usul investasi dimana manfaat
atau keuntungan yang akan diperoleh telah dipertimbangkan sebelumnya
untuk masa yang akan datang,manfaat atau keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan belum diketahui secarapasti, yang berarti usul atau
rencana investasi mengandung unsur-unsur resiko. Oleh karena itu,
investasi harus dilakukan dengan cermat dan bijaksana yaitu dengan
memperhatikan segala macam aspek termasuk didalamnya mengenai
kelayakan dari investasi tersebut. Apabila investasi tidak dilakukan
dengan cermat dan bijaksana, maka kemungkinan investasi tersebut akan
tidak tepat sasaran dan harapan terhadap keuntungan dimasa mendatang
tidak terpenuhi. Perhitungan investasi yang cermat dan bijaksana
sekiranya akan memilih investasi yang tepat dan layak untuk
dilaksanakan dan tentunya akan menghasilkan keuntungan sesuai dengan
apa yang diharapkan.
11

4. Kas
Menurut Riyanto (2001) kas adalah suatu unsur modal kerja yang paling
tinggi-tingkat likuiditasnya. Sedangkan menurut Wibisono dalam
Santoso (2005) bahwa kas adalah alat tukar yang diakui masyarakat dan
kas juga dipakai sebagai alatpengukur semua kegiatan ekonomi dalam
perusahaan. Kas meliputi uang tunai dan alat-alat pembayaran lain yang
diterima oleh umum. Dapat disimpulkanbahwa kas secara umum adalah
jenis aktiva yang paling likuid bagi perusahaan yang diakui dan diterima
oleh masyarakat. Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling lancar.
Kas merupakan aktiva yang mempunyai karakteristik aktif tetapi tidak
produktif.
5. Aliran Kas Dalam Investasi
Di dalam perusahaan keputusan investasi sangat penting bagi
kelangsungan hidupperusahaan tersebut, karena keputusan investasi
menyangkut soal dana yang besar, sulitnya mengubah keputusan yang
telah diambil serta adanya unsur ketidakpastian dan risiko-risiko yang
mungkin timbul. Untuk menganalisis keputusan usulan investasi apakah
usulan tersebut layak atau tidak untukdilaksanakan, maka konsep yang
digunakan adalah konsep aliran kas (cash flow) bukan konsep laba.
Karena laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan belumtentu
berbentuk kas.
Untuk dapat menilai profitabilitas suatu proyek investasi, dalam
rangkapengambilan keputusan investasi diperlukan data mengenai net
cash flow dariproyek investasi yang bersangkutan. Net cash flow yang
dimaksud disini adalahsebelum depresiasi tetapi sesudah pajak, apabila
proyek investasi dibelanjaidengan modal sendiri. Apabila proyek
investasi dibelanjai secara ulang yangmempunyai beban bunga yang
tetap, maka net cash flow nya adalah sebelumbunga dan depresiasi tetap
sesudah pajak.
Menurut Gunawan Adisaputra dalam datastudi (2008) pengertian cash
flowadalah pengeluaran-pengeluaran dan penerimaan-penerimaan yang
12

timbul akibatadanya kegiatan investasi. Kegiatan investasi yang


dilakukan perusahaanmengeluarkan sejumlah dana untuk membiayai
kegiatan tersebut, kemudian darikegiatan investasi tersebut diharapkan
menghasilkan penerimaan-penerimaanselama usia proyek investasi
tersebut. Pengeluaran uang atau pengorbanan lainyang mempunyai nilai
uang tertentu disebut cash out flow sedangkan penerimaanuang ataupun
penerimaan lain yang mempunyai nilai uang tertentu disebut cash inflow.
Cash flow adalah suatu alat yang berguna untuk menentukan dana
yangdiperlukan oleh perusahaan untuk menjalankan fungsinya. Oleh
karena cash flowmerupakan suatu perkiraan total penerimaan yang
diharapkan akan dapatdiperoleh, selanjutnya menutupi pengeluaran-
pengeluaran yang diperkirakan akantimbul selama periode tertentu.
Aliran kas sendiri terdiri dari:
a. Aliran kas masuk (cash in flow), yaitu aliran kas yang akan
diperolehberkaitan dengan investasi yang akan diambil.
b. Aliran kas keluar (cash out flow), yaitu aliran kas yang dikeluarkan
olehperusahaan.
Menurut Martono dan Harjito (2005), ada 3 macam aliran kas yang
terjadi dalaminvestasi, yaitu:
a. Initial cash flow
Aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertama kali
untukkeperluan suatu investasi. Untuk menentukan suatu aliran kas
permulaan, polaaliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran
investasi harusdiidentifikasikan. Ini berarti harus diketahui
bagaimana pembayaran untukpengeluaran-pengeluaran investasi
tersebut. Sebagai tambahan pengeluaranuntuk biaya-biaya
pendahuluan dan sebelum operasi, termasukjuga penyediaan modal
kerja perlu dimasukkan. aliran kas yang berhubungandengan
pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan investasi seperti
hargaperolehan pembelian tanah, pembangunan pabrik dan gedung,
13

pembelianmesin, perbaikan mesin dan investasi aktiva tetap lainnya


dalam satuan rupiah.
b. Operational cash flow
Aliran kas yang terjadi selama umur investasi. Penentuan tentang
berapabesarnya operational cash flow setiap tahunnya merupakan
titik permulaanuntuk menilai profitabilitas usulan investasi tersebut.
Operational cash flowberasal dari pendapatan yang diperoleh (cash
in flow) dikurangi dengan biaya-biayayang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menutupi investasi (cash outflow). Operational
cash flow (cash in flow) biasanya diterima setiap tahunselama umur
ekonomis investasi yang berupa aliran kas bersih atau
disebutproceeds. Proceeds terdiri dari dua sumber, yaitu berupa laba
setelah pajakatau Earning After Tax (EAT) ditambah depresiasi.
Dana yang digunakanuntuk investasi berasal dari modal sendiri dan
modal asing (utang). Perbedaansumber modal ini mempengaruhi
perhitungan proceeds (aliran kas masuk).
Martono dan Harjito (2005) merumuskan perhitungan untuk kedua
sumber modal tersebut adalah :

Proceeds= Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi

Umumnya Operational Cash Flow bernilai positif.


c. Terminal Cash Flow
Aliran kas masuk yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat
habisnyaumur ekonomis investasi. Terminal Cash Flow akan
diperoleh pada akhirumur ekonomis suatu proyek investasi dan dapat
juga diperoleh dari nilai sisa(residu) dari aktiva dan modal kerja
yang digunakan untuk investasi. Nilairesidu suatu investasi
merupakan nilai aktiva pada akhir umur ekonomisnyayang dihitung
dari nilai buku peralatan tersebut. Beberapa proyek terkadangmasih
mempunyai nilai sisa meskipun aktiva tetapnya sudah tidak
14

mempunyainilai ekonomis lagi. Aliran kas dari nilai sisa ini perlu
dihubungkan denganpajak yang mungkin dikenakan.
5. Nilai Waktu Dari Uang (Time Value Of Money)
Menurut Hanafi (2008) ada dua alasan kenapa konsep nilai waktu dari
uangsangat penting, yaitu risiko pendpatan di masa mendatang lebih
tinggidibandingkan dengan pendapatan saat ini dan adanya biaya
kesempatan(opportunity cost) pendapatan masa mendatang. Jika
pendapatan di terimasekarang, kita bisa menginvestasikan pendapatan
tersebut dan akan mendapatkantambahan dari investasi tersebut di masa
mendatang. Nilai waktu uang akan selalumengalami penurunan dari
tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh pengaruhinflasi. Semakin tinggi
tingkat inflasi, semakin cepat penurunan nilai mata uang.Konsep nilai
waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang
digunakandalam perhitungan aliran kas.
Nilai uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang
tersebut dimasamendatang (future value) karena adanya faktor bunga.
Jumlah uang yang akanditerima di waktu mendatang jika dinilai sekarang
maka jumlah uang tersebutharus di diskon dengan tingkt bunga tertentu.
Faktor bunga yang dimaksud adalahfaktor diskonto (discount factor).
Sebaliknya jika jumlah uang tersebut harusdigandakan dengan tingkat
bunga tertentu. Faktor bunga yang dimaksud padakasus penggandaan ini
dinamakan pemajemukkan (compound factor).Konsep nilai waktu dari
uang terdiri dari nilai uang sekarang (present value) dannilai waktu yang
akan datang (future value).
1. Nilai Sekarang (Present Value)
Menurut Keown Arthur (1999) present value adalah nilai sekarang
atausejumlah uang dengan periode bunga majemuk yang non-tahun.
Menurut Martono dan Harjito (2005) nilai sekarang merupakan
besarnyajumlah uang pada awal periode yang diperhitungkan atas
dasar tingkat bungatertentu dari suatu jumlah uang yang baru akan
diterima atau dibayarkanbeberapa periode kemudian. Dari definisi-
15

definisi tersebut dapat diartikanbahwa nilai sekarang menunjukkan


berapa nilai uang saat ini akan menjadiberapa nilainya pada masa
yang akan datang.
Present Value secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut
(Martono danHarjito):
PV = FVn / (1+i)a

Dimana : PV = pinjaman atau tabungan pokok


n =Jumlah Periode
FVn = Future Value dari tahun ke-n
i = Tingkat bunga
2. Nilai Waktu Yang Akan Datang (Future Value)
Menurut Keown Arthur (1999) Future Value adalah nilai masa
depan atassejumlah uang dengan periode bunga majemuk yang non-
tahun. Brigham danHouston (2001) Pemajemukkan adalah proses
yang berjalan dari nilai hari iniatau nilai sekarang (PV) menjadi nilai
masa depan (FV). Dari definisi diataspemajemukan merupakan
proses perhitungan nilai akhir dari nilai hari iniapabila digunakan
bunga majemuk. Bunga majemuk sering disebut juga
bungaberbunga, menunjukkan bahwa bunga yang dibayarkan dari
pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara
berkala. Hasilnya,bunga yang dihasilkan dari produk pinjaman
dibungakan lagi bersama denganpokok pinjaman tersebut dan
demikian seterusnya.Bunga Majemuk secara umum dirumuskan
sebagai berikut (Martono danHarjito):

FVN = Po (1+i)n

Dimana: FVN = Future Value dari tahun ke-n


Po = Pinjaman atau tabungan pokok
i = Tingkat bunga
n = Jumlah Periode
b) Aktiva Tetap
16

Menurut Mulyadi dalam Kurniawan (2009) aktiva tetap adalah


kekayaanperusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat
ekonomis lebih dari satutahun dan diperoleh perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan, bukanuntuk dijual kembali. Menurut
Jusup dalam Kurniawan (2009) aktiva tetap adalah aktiva berwujud
yangdigunakan dalam kegiatan perusahaan dalam untuk jangka waktu
lebih dari satutahun, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan normal perusahaan.
Berdasarkan semua penjelasan dari definisi diatas, dapat diartikan aktiva
tetapadalah jenis aktiva berwujud dan memiliki umur ekonomis lebih dari
satu tahunyang dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan operasi
perusahaan dan tidakdimaksudkan untuk diperjual-belikan.
Menurut Soemarso (2005) aktiva tetap memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun. Artinya aktiva tetap tersebut
dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
b. Digunakan dalam kegiatan perusahaan.Artinya aktiva itu dapat
digunakan dalam kegiatan perusahaan secara normal.
c. Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan perusahaan.Artinya
aktiva tetap yang dimilki oleh perusahaan dimaksudkan untukdiperjual-
belikan.
d. Nilainya cukup besar.Artinya hanya aktiva yang nilainya cukup tinggi
yang biasanyadikelompokkan sebagai aktiva tetap.
1. Penggolongan Aktiva Tetap
Aktiva tetap perusahaan dapat digolongkan menjadi:
a. Aktiva Berwujud (Tangible Assets)
Aktiva berwujud adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang
berwujud, atauada secara fisik serta tidak dimaksudkan untuk dijual
sebagai bagian darioperasi normal. Yang termasuk aktiva tetap
berwujud yaitu:
1) Tanah
17

Tanah adalah kawasan atau area yang dimiliki perusahaan yang


digunakanuntuk membantu terlaksananya kegiatan kerja dalam
kantor, baik yangmerupakan tempat bangunan maupun yang masih
kosong. Untukbangunan yang dianggap sebagai bagian dari tanah
tersebut atau dapatmeningkatkan nilai gunanya seperti jalan dan
sebagainya, dapatdigolongkan kedalam nilai tanah. Dalam
akuntansi, jika ada bangunanyang didirikan diatas tanah harus
dipisahkan pencatatannya dari tanah itusendiri. Demikian juga
halnya dalam tanah terkandung kekayaan alamyang dapat digali
seperti, minyak bumi, batu bara, ataupun tanaman yangterdapat
diatasnya, maka dilaporkan dalam perkiraan yang terpisah.
2) Bangunan
Bangunan adalah gedung yang dipergunakan perusahaan
dalammenjalankan operasinya dan bangunan adalah gedung yang
didirikan diatas bumi baik diatas tanah maupun air. Pencatatannya
harus terpisah daritanah yang menjadi lokasi bangunan.
3) Mesin-mesin
Mesin adalah alat-alat mekanis yang digunakan dalam kegiatan
perusahaanuntuk mencapai tujuan pelaksanaan tugas di kantor
termasuk di dalamnyaperalatan-peralatan yang menjadi kegiatan
dari mesin yang bersangkutanseperti mesin hitung elektronik,
mesin pembangkit tenaga listrik dansebagainya.
4) Peralatan
Peralatan adalah alat yang digunakan untuk operasi perusahaan
baiklangsung maupun tidak langsung.
5) Kendaraan
Dalam jenis ini termasuk semua jenis kendaraan dan alat
pengangkutanyang dimiliki dan digunakan untuk operasi
perusahaan baik untukpengangkutan karyawan maupun
pengangkutan barang kebutuhanperusahaan.
6) Inventaris
18

Dalam jenis ini termasuk inventaris kantor untuk menjalankan


kegiatan perusahaan.
b. Aktiva Tak Berwujud
Aktiva tak berwujud adalah aktiva yang bentuk fisiknya tidak dapat
dilihat dengan indera, yang digunakan oleh perusahaan dalam menunjang
operasiperusahaan, berumur lebih dari satu tahun.
1) Perolehan Aktiva Tetap
Secara umum harga perolehan dapat dinyatakan sebagai keseluruhan
biaya yangdikeluarkan oleh perusahaan. Menurut Kusnadi, Ramelan
dan Rahayu, caramemperoleh aktiva tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pembelian tunai.
Harga perolehan aktiva tetap yang di beli dengan pembelian tunai
meliputisemua pengeluaran atau pembayaran yang terjadi untuk
mendaoatkan aktivatersebut sampai pada kondisi siap pakai untuk di
gunakan. Pembelian secaratunai di catat sebesar uang yang di
keluarkan untuk pembelian tersebut ditambah biaya lain sehubungan
dengan pembelian aktiva itu, termasuk biayapengangkutan biaya
pemasangan aktiva tetap dan biaya lain nya.
b. Pembelian dengan kontrak jangka panjang.
Pada saat ini banyak transaksi pembelian aktiva tetap di lakukan
dengankontrak jangka panjang. Pembelian seperti ini di sebut juga
dengan pembeliandengan angsuran. Umur bunga yang terdapat
dalam harga perolehan aktivaharus di perkirakan dan di perlakukan
sebagai biaya dalam periode di manapembayaran tersebut terjadi.
Sisa harga itu biasanya di buktikan melalui suratberharga. Pembelian
secara Angsuran biasanya lebih mahal daripadapembelian tunai,
karena pembelian dengan cara ini dibebani dengan tambahanbunga.
c. Pembelian dengan Surat Berharga (saham atau obligasi)
Jika aktiva tetap diperoleh dengan mengeluarkan saham atau
obligasi, makaaktiva tetap itu harus dicatat sebesar harga pasar
saham atau obligasi, makaaktiva tetap itu harus dicatat sebesar harga
19

pasar saham atau obligasi pada saatpembelian. Nilai saham atau


obligasi dicatat seharga nilai pasar, jika hargapasar lebih besar dari
harga nominal, selisih nominal dicatat sebagai hargapremium. Dan
jika harga pasar lebih kecil dari harga nominal, selisihnyadicatat
sebagai diskon (disagio saham).
2) Penyusutan (Depresiasi Aktiva Tetap)
Menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam PSAK No.17 (2002)
penyusutanadalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan
dari suatu aktivasepanjang masa manfaat. Menurut PSAK No.17
(2002) penyusutan adalah alokasijumlah sebuah aktiva yang dapat
disusutkan sepanjang masa manfaat yangdiestimasi. Aktiva yang
dapat disusutkan adalah aktiva yang:
1) Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari 1 (satu) periode
akuntansi.
2) Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas.
3) Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi
atau pemasokbarang dan jasa, untuk disewakan dan tujuan
admnistrasi.
Masa manfaat :
a. Periode suatu aktiva yang diharapkan digunakan oleh perusahaan,
atau
b. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharpkan diperoleh dari
aktiva olehperusahaan.
Baridwan (2000) menyatakan bahwa depresiasi adalah sebagian
dari hargaperolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan
menjadi biaya setiapperiode akuntansi. Berdasarkan definisi diatas dapat
disimpulkan bahwapenyusutan atau depresiasi adalah suatu sistem
akuntansi yang bertujuan untukmengalokasikan cost atau nilai lain suatu
aktiva, selama masa ekonomisnyadengan cara sistematis dan
rasional.Pembebanan penyusutan merupakan suatu pengakuran terhadap
penurunan nilaiekonomis suatu aktiva tetap. Perbedaan pengakuran
20

penyusutan sebagai beban (expense) pada umumnya adalah bahwa


penyusutan merupakan beban yang tidakmelibatkan pengeluaran kas
(non cash expense). Pengorbanan sumber ekonomisatau kas terjadi pada
saat perolehan aktiva dan jumlah inilah yang merupakanjumlah nilai
yang dialokasikan sebagai beban penyusutan selama umur
ekonomisaktiva tetap yang bersangkutan.
3) Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Penyusutan Aktiva Tetap
Menurut Baridwan (2000) faktor-faktor yang menyebabkan
penyusutandikelompokkan menjadi faktor fisik dan faktor
fungsional.Faktor fisik yang menyebabkan aktiva tetap berkurang
adalah usang karenadipakai dan usang karena umur, sedangkan faktor-
faktro fungsional yaituketidakmampuan aktiva tetap untuk memenuhi
kebutuhan produksi sehingga perludiganti karena sudah tidak layak
dipakai.
4) Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat
dikelompokkanmenurut kriteria tertentu, yaitu:
a. Berdasarkan waktu:
1. Metode garis lurus (Straight line method)Metode ini digunakan untuk
harga perolehan dialokasikan sejalan denganberlalunya waktu dan
mengakui beban periodik yang sama besar selamausia manfaat aktiva.
Penyusutan dengan metode ini merupakan pendekatanbiaya (cost
approach).
2. Metode pembebanan menurun, dibagi menjadi :
a. Metode jumlah angka tahun (Sum of the year digit method)
Metode ini mengalokasikan penyusutan berdasarkan jumlah
pecahanselama masa manfaat ekonomis yang sebanding secara
terbalik yangakan menghasilkan jumlah pembebanan berkala yang
makin menurundari masa ke masa. Pecahan yang digunakan yaitu
untuk pembilang(numerator) digunakan angka tahun berbanding
21

terbalik dan penyebut(denumerator) merupakan jumlah angka tahun


(sum of the year).
c. Metode saldo menurun/saldo menurun ganda (Declining/ doubledeclining
balance method)
Metode saldo menurun mengalokasikan penyusutan berdasarkan
presentase umur ekonomisnya terhadap nilai buku aktiva
yangbersangkutan (book value approach), sehingga menghasilkan
jumlahpenyusutan yang menurun, sedangkan metode saldo menurun
gandamengalokasikan penyusutan berdasarkan presentase umur
ekonomisterhadap nilai buku aktiva yang bersangkutan, sehingga
menghasilkanpembebanan penyusutan yang menurun. Dasar yang
digunakan untukmenghitung penyusutan dengan metode ini adalah
presentasepenyusutan dengan metode garis lurus, presentase ini dilakukan
duadan setiap tahunnya dikalikan dengan nilai buku aktiva tetap.
b. Berdasarkan pengeluaran, diantaranya:
1. Metode jam jasa (Service hour method)
Alokasi harga perolehan didasarkan pada jam perbaikan aktiva.
Pembelianaktiva merupakan pembebanan sejumlah jam pemakaian
langsung. Metodeini menetapkan umur ekonomis suatu asset dalam
satuan jam pemakaian(service hour). Harga perolehan yang
disusutkan dibagi dengan taksiranjam pemakaian merupakan tarif
penyusutan untuk setiap jam pemakaianaktiva tersebut.
2. Metode jumlah unit produksi (Productive output method)
Dalam metode ini jumlah unit, tarif penyusutan dihitung setiap
tahun(unit) output yang dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan.
Pada metodepenyusutan periodik dibebankan sebagai aktiva
berfluktuasi jumlahnya,sebanding dengan perubahan jumlah output
yang dihasilkan.
d. Berdasarkan kriteria lainnya, diantaranya:
1. Metode berdasarkan jenis dan kelompok (Group composite method)
22

Group defrectiation method adalah metode penyusutan aktiva tetap


secaraper kelompok. Digunakan untuk mengukur sekelompok aktiva
tetapsejenis yang dibeli pada saat yang sama dan juga diperkirakan
mempunyaiumur ekonomis yang sama.Composite defrectiation
method adalah metode penyusutan yangdiperhitungkan sama dengan
metode penyusutan kelompok tertentu, aktivayang disusutkan terdiri
dari aktiva yang tidak sejenis, kemudian umurekonomisnya juga
berbeda.
2. Metode anuitas (Anuity method)
Standar Akuntansi Keuangan (2002) mengemukakan bahwa:Jumlah
yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansiselama
masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis,metode
manapun yang dipilih, konsisten dalam penggunaannya adalahperlu
tanpa memandangtingkat profitabilitas perusahaan dan
pertimbanganperpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil
operasiperusahaan dari periode ke periode.Makna dari pengertian
diatas adalah bahwa dalam menentukan metodepenyusutan yang akan
digunakan hendaknya dipertimbangkan keadaan-keadaanyang
mempengaruhi aktiva tersebut, yang perlu diperhatikanadalah metode
yang dipilih dapat diterapkan terhadap seluruh kelompokaktiva. Tidak
diperbolehkan untuk menggunakan dua macam metode,misalnya,
kelompok atau aktiva diterapkan metode saldo menurun
gandasedangkan kelompok aktiva lainnya diterapkan metode garis
lurus.

5. Metode Capital Budgeting


Pada saat suatu perusahaan membuat keputusan investasi modal, berarti
mengadakan pengeluaran sekarang dengan harapan akan memperoleh
keuntungandimasa yang akan datang. Artinya laba tersebut diterima
selama lebih dari satutahun yang akan datang. Capital budgeting memiliki
arti penting bagi perusahaankarena dapat mengukur lamanya pengambilan
23

dana dan karena kebutuhan danaharus benar-benar diperhitungkan dengan


tepat.Menurut James C. Van Horne (2004) Capital Budgeting adalah
prosesmengidentifikasi, menganalisa, dan memilih proyek investasi
yangpengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun.
Menurut BambangRiyanto (2001) Keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusanmengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu
kembalinya dana tersebutmelebihi satu tahun dikatakan sebagai Capital
Budgeting.Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa Capitalbudgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilankeputusan mengenai dana perusahaan. Sehubungan dengan
penentuan investasiuntuk aktiva tetap dimana hasil pengembaliannya
diharapkan terjadi dalam jangkawaktu lebih dari satu tahun, maka aktiva
tetap dapat dikategorikan berupaperalatan, gedung, tanah, produk baru,
sistem distribusi baru, serta programpenelitian dan pengembangan yang
baru. Penganggaran modal pada hakekatnyaadalah suatu penerapan
pernyataan klasik dari teori ekonomi tentang perusahaan,yang
menyebutkan sebuah perusahaan sebaiknya beroperasi pada tingkat
dimanapendapat manajerialnya sama dengan biaya manajerialnya. Jika
ketentuan iniditetapkan pada keputusan penganggaran modal maka
pendapatan marginal(Marginal Revenue) diartikan sebagi tingkat hasil
pengambilan atas investasi (rateof return on investment), sedangkan biaya
marginal diartikan sebagai biaya modalmarginal perusahaan. Bila
ketentuan ini dilaksanakan dengan tepat, makapengambilan keputusan
penganggaran modal akan memaksimumkan kekayaanpara pemegang
saham.
1) Pentingnya Capital Budgeting
Menurut Bambang Riyanto (2001) mengemukakan Capital Budgeting
mempunyaiarti yang sangat penting bagi perusahaan karena :
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang.
Iniberarti bahwa perusahaan harus menunggu selama waktu yang
panjang ataulama sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat
24

diperoleh kembali olehperusahaan, ini akan berpengaruh bagi


penyediaan dana untuk keperluan lain.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
forecastingakan dapat mengakibatkan adanya over atau under
investment dalam aktivatetap. Apabila investasi dalam aktiva tetap
terlalu besar melebihi daripadayang diperlukan akan memberikan laba
tetap yang besar bagi perusahaan.Sebaliknya kalau jumlah investasi
dalam aktiva tetap terlalu kecil akan dapatmengakibatkan kekurangan
peralatan. Hal ini dapat mengkibatkan perusahaanbekerja dengan harga
pokok yang tinggi sehingga mengurangi dayabersaingnya atau
kemungkinan lain ialah kehilangan sebagian dari pasarproduknya.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah
yangbesar. Jumlah dana yang besar itu mungkin tidak dapat diperoleh
secarasekaligus. Berhubung dengan itu maka sebelumnya dibuat
rencana yang hati-hatidan teliti.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran
modaltersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.
Kesalahan dalampengambilan keputusan dibidang ini tidak dapat
diperbaiki tanpa adanya kerugian.

2) Tujuan Capital Budgeting


Tujuan Capital Budgeting Perusahaan yang menerapkan capital
budgeting terlebihdahulu harus menentukan apa yang menjadi tujuan
dari adanya capital budgeting. Karena tujuan dari capital budgeting
merupakan cara untuk mengevaluasi layakatau tidaknya suatu usulan
rencana proyek. Jika kita lihat dari para ahli, maka kitadapat melihat
secara garis besar dalam menentukan tujuan dari capital budgeting.
Sebagaimana dikemukakan oleh J. Freed Weston, Thomas E. Coplan
(2005) tujuan capital budgeting antara lain :
a. Untuk memaksimumkan kekayaan para pemegang saham
(memaksimumkannilai tukar perusahaan). Artinya dengan adanya
25

penganggaran modal makasebuah perusahaan sebaiknya beroperasi


pada tingkat dimana pendapatanmarginal sama dengan biaya
marginalnya. Pendapatan marginalnya diartikansebagai tingkat hasil
pengambilan investasi, sedangkan biaya marginaldiartikan sebagai
biaya modal marginal perusahaan.
b. Untuk dapat memilih saat yang tepat dalam memperoleh atau kembali
aktivadan mutu aktiva yang dibeli. Hal ini sesuai dengan sifat barang
modal danpara produsennya. Barang modal tidak dipesan oleh
perusahaan sebelumtampak adanya peningkatan penjualan sehingga
dirasakan kekurangankapasitas.
3) Metode Penilaian Investasi
Suatu investasi baru akan menyangkut aktiva tetap, terutama dalam
pembelianalat-alat produksi yang harus dipertimbangkan secara seksama.
Karena apabilainvestasi sudah dijalankan tapi kemudian ditengah jalan
terjadi kekeliruanperhitungan, akan sulit untuk menarik kembali dana
yang sudah tertanam dalamaktiva tetap tersebut, dan karena dana ini
tertanam dalam waktu yang cukup lama,dana ini berarti merupakan
kerugian besar yang harus diterima oleh perusahaan.Penilaian investasi
biasa disebut juga dengn kriteria investasi, yaitu cara yangdapat dignakan
untuk menilai baik atau tidaknya suatu usulan investasi.Menurut
Indriyono dalam Saimah (2006) kriteria atau penilaianaaa investasi
terdiridari Average Rate of Return (ARR), Payback Period (PP), Net
Present Value(NPV), Profitability Index (PI) dan Internal Rate of Return
(IRR).
a. Average Rate of Return (ARR)
Menurut Martono dan Harjito (2005) metode ini digunakan untuk
mengukurbesarnya tingkat keuntungan dari investasi yang digunakan
untuk memperolehkeuntungan tersebut. Keuntungan yang
diperhitungkan adalah keuntungan setelahpajak (earning after tax,
EAT). Investasi yang diperhitungkan adalah rata-ratainvestasi yang
diperoleh dari investasi awal ditambah investasi akhir dibagi
26

dua.Hasil dari perhitungan ARR berupa angka relatif


(presentase).Average Rate of Return dapat diperhitungkan dengan
rumus :

Rata−rata investasi setelah pajak


ARR = x
raa−ratainvestasi
100%
Kriteria keputusan dengan menggunakan metode ARR adalah dengan
menerimausulan proyek jika nilai perhitungan ARR lebih besar
daripada nilai minimaltingkat pengembalian bunga yang diterima oleh
investor dan berlaku sebaliknya.Metode ARR mempunyai beberapa
kelebihan antara lain:
a. Metode ARR Mudah dimengerti.
b. Memperhatikan seluruh pendapat selama umur proyek berlangsung
c. Lebih konservatif dibanding metode payback.
d. Secara eksplisit mengaku adanya nilai residu.
e. Karena mudah dimengerti maka seperti metode Payback ada
kesempatanpengambilan keputusan secara desentralisasi.
Metode ARR mempunyai beberapa kelemahan antara lain:
1. Perhitungan ARR mengabaikan nilai waktu uang.
2. Menganggap waktu pengembalian tersebut selalu linier.
3. Tidak mengutamakan pengembalian yang lebih awal.
4. Perhatian nya tidak pada aliran kas, padahal pembayaran dividen
dan investasikembali hanya dapat dilakukan dengan kas.

b. Payback Period (PBP)


Menurut Martono dan Harjito (2005), metode Payback Period
merupakan suatuperiode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran suatu investasidengan menggunakan aliran kas masuk
netto (proceeds) yang diperoleh.
Menurut Keown, Martin, Petty, dan Scott (1999), metode Payback
Periodmerupakan banyaknya tahun yang dibutuhkan untuk
27

mengembalikan pengeluarankas yang pertama dari proyek


penganggaran modal.
Rumus yang digunakan apabila jumlah aliran kas setiap periode tidak
sama yaitu:
capital outlays
PBP= x 1 tahun
proceeds

Berdasarkan metode PBP, suatu proyek dianggap layak apabila


pemulihan ataupengembalian modalnya lebih cepat atau pendek dari
umur ekonomis investasitersebut, sedangkan jika lebih panjang dari
umur ekonomis maka proyek tersebut ditolak.
Metode PBP mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
1. Untuk investasi yang besar risikonya dan sulit untuk
diperkirakan,maka tes dengan metode ini dapat mengetahui jangka
waktu yang diperlukanuntuk pengembalian investasi.
2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi
yangmempunyai rate of return dan risiko yang sama, sehingga dapat
dipilihinvestasi yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat.
3. Metode ini merupakan alat yang sederhana untuk memilih usul-usul
investasisebelum meningkat ke penilaian lebih lanjut dengan
mempertimbangkankemampuan investasi untuk menghasilkan laba.
Metode PBP mempunyai beberapa kelemahan antara lain:
1. Metode ini tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah
investasipokok kembali.
3. Tidak mengukur profitabilitas.

c. Net Present Value (NPV)


Menurut Martono dan Harjito (2005) mengemukakan metode NPV
ini merupakanmetode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dan
aliran kas neto (proceeds)dengan nilai sekarang dari suatu investasi
(outlays). Menurut Sartono (2008)Metode NPV adalah selisih antara
28

present value aliran kas bersih (proceeds)dengan present value


investasi.NPV dari suatu proyek ditentukan dengan menghitung nilai
sekarang (presentvalue) dari arus kas yang diperoleh dari operasi
(proceeds) dengan menggunakantingkat keuntungan yang
dikehendaki dan kemudian menguranginya denganpengeluaran kas
atau investasi.NPV dapat dicari dengan rumus :

n
NPV = l 0−
( ∑ ❑ 1 CIF t
( 1+k ) t )
i=0

Keterangan :
Io = nilai investasi awal atau capital outlays.
CIFt = aliran kas neto (proceeds pada periode t).
K = discount rate / cost of capital.
t = jangka waktu investasi (umur proyek investasi).
Berdasarkan metode NPV, pengambilan keputusan apakah suatu
usulan proyekinvestasi diterima atau ditolak adalah dengan
membandingkan nilai perhitunganNPV tersebut dengan nilai 0.
Apabila NPV > 0 atau bernilai positif maka rencanainvestasi layak
diterima, sebaliknya jika NPV < 0 atau bernilai negatif, makarencana
investasi tersebut tidak layak diterima atau ditolak.Metode Net
Present Value mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
1. Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Dalam metode net present value semua arus kas selama umur
proyek investasidiperhitungkan dalam pengambilan keputusan
investasi.
Metode Net Present Value mempunyai beberapa kelemahan antara
lain:
1. Membutuhkan perhitungan yang cermat dalam menentukan tarif
kembalianinvestasi.
29

2. Dalam membandingkan dua proyek investasi yang tidak sama


jumlahinvestasi yang ditanamkan di dalamnya, nilai tunai arus
kas bersih dalamrupiah tidak dapat dipakai sebagai pedoman.

d. Profitability Index (PI)


Profitability Index menghitung perbandingan antara nilai sekarang
penerimaanpenerimaankas bersih di masa yang akan datang dengan
nilai sekarang investasi.Menurut Martono dan Harjito (2005), metode
Profitability Index merupakan hasilperbandingan antara nilai
sekarang dari aliran kas masuk di masa yang akandatang dengan nilai
investasi. Metode yang memiliki hasil keputusan samadengan metode
NPV maka akan diterima pula jika dihitung menggunakan metode
Profitability Index (PI).
PI dapat dicari dengan rumus:

Total PV Kas Masuk


PI= atau
investasi
Total Pv of proceeds
initial investment
Dengan kriteria penerimaan dan penolakan sebagai berikut:
Jika PI > 1, maka proyek diterima
Jika PI = 1, maka tidak menjadi masalah apakah proyek
diterima/ditolak
Jika PI < 1, maka proyek ditolak.
Dari keempat metode diatas, ada dua metode yang cukup baik
digunakan dalam penilaian investasi, yaitu metode Net Present Value
dan metode ProfitabilityIndex. Hal ini utamanya karena metode NPV
maupun PI memperhatikan nilaiwaktu dari uang dalam analisis
penilaiaannya, sehingga perhitungan metode40metode tersebut
semuanya menggunakan basis konsep yang sama yaitu presentvalue
dari aliran kas yang terjadi, baik aliran kas keluar (initial cash
outlays)maupun aliran kas masuk (proceeds).
30

Menurut Martono dan Harjito (2005) untuk memilih usulan investasi


yangmemiliki umur ekonomis yang berbeda dapat dilakukan dengan
dua pendekatan yaitu:
1. Memilih usulan investasi dengan metode rantai (chain method)
Langkah-langkah penilaian investasi dengan metode rantai adalah:
a. Mencari angka kelipatan persekutuan terkecil yang dapat dibagi
olehkedua umur ekonomis.
b. Menghitung present value biaya dari masing-masing usulan
investasi.Kelemahan metode ini terletak pada penggunaan angka
kelipatan terkeciltersebut. Karena akan mengalami kesulitan dalam
pengambilan keputusanapabila kedua alternatif tersebut memiliki
umur ekonomis yang panjang,nmisalnya ada dua mesin yang umur
ekonomisnya 18 tahun dan 16 tahun.Jika menggunakan metode
rantai ini maka present value yang harusdihitung sampai 288 tahun
(18x16 tahun).
2. Memilih usulan investasi dengan menggunakan metode biaya tahunan
ekuivalen (EBT).Digunakan untuk menyederhanakan metode rantai,
langkah-langkahperhitungannya sebagai berikut:
a. Menghitung present value dari biaya dua usulan investasi
tersebutselama umur ekonomisnya masing-masing dengan discount
ratetertentu.
b. Mencari faktor anuitas (anuity factor) dan discount rate
yangdigunakan untuk menghitung present value investasi
yangbersangkutan.
c. Membagi present value masing-masing usulan investasi pada poin
(a)dengan faktor anuitas pada poin (b) diatas.
d. Membandingkan hasil pembagian pada poin (c) untuk
mengambilkeputusan usulan investasi mana yang dipilih. Usulan
investasi yangmemiliki biaya ekuivalen tahunan terkecil merupakan
usulan investasiyang sebaiknya dipilih.
31

2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan


1. Penelitian yang dilakukan Devi Trianigsih dkk, dengan judul “ Analisis
capital budgeting sebagai salah satu alat untuk pengambilan keputusan
investasi asset tetap (studi pada CV. Muli Jaya Tour and Travel). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa nilai Payback period penambahan
asset tetap kurang dari umur eknomis mobil, serta nilai Net Present Value
bernilai positif dan lebih dari nol. Maka perhitungan capital budgeting
tersebut menunjukan bahwa investasi aseet tetap menguntungkan untuk
dilakukan
2. Penelitian yang dilakukan Heny dan Sonia fara (2018), dengan judul “
Analisis sapita budgeting dalam meningkatkan investasi pada PT.
Samudera Indonesia”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa investasi
5(lima) tahun terakhir 2012-2016 dengan nilai DER depat meningkatkan
keputusan investasi.
3. Penelitian yang dilakukan Rizqi Arfian Dewantoro, dkk (2017), dengan
judul “ Analisis penggunaan capital budgeting dalam membuat keputusan
investasi aktiva tetap studi pada PT. Zena pariwisata Nuantara”. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa rencana investasi yang dilakukan PT.
Zena pariwisata Nusantara dengan menambah 2 armada bus menunjukkan
menguntungkan perusahaan. Dengan nilai payback perod lama
pengembaliam 4 tahun 11 bulan lebih cepat dari nilai ekonomis, dan nilai
NPV lebih besar dari 0 serta bernilai positif.
4. Penelitian yang dilakukan Ade salman Alfarisi dan Novi Chandra (2016),
dengan judul “ analisis capital budgeting sebagai alat untuk menilai
kelayakan rencana investasi pembangunan dua tower gedung asraa
mahasiswa TELKOM University”. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa nilai payback period menghasilkan 7 tahun 7,5 bulan dibanidng
uantu yang diisyaratkan. Dan nilai net present value menunjukan lebih
dari nol dan bernilai positif. Maka rencana proyek investasi layak
dilakukan.
32

5. Penelitian yang dilakukan Zazid Bustomi, dkk (2017) dengan judul “


Analisis capital budgeting untuk menilai kelayakan rencana investasi
aktiva tetap (Studi Kasus Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang
Periode 2012-2014) ”. hasil penelitiannya menunjukan bahwa hasil
perhitungan dan penilaian capital budgeting layak untuk dilaksanakan
karena telah memenuhi criteria penilaian investasi.
NO PENELITI JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN
1 Devi Anlisis Capital Metode
Trianingsih, Budgeting penelitian
Ronny Sebagai Alat dengan deskripsi
Malavia Untuk tanpa desain
Mardani, Budi Pengambilan penelitian
Wahono Keputusan
(e.jrm.feunism Investasi
a@gmail.com) Asset Tetap
( Studi pada
CV. Mulia Alat penelitian
Jaya Tour and dengan
Travel) menggunakan
metode capital
2 Heni Triastuti ANALISIS Terdapat alat
budgeting (ARR,
Kurnia CAPITAL metode DER
NPV, IRR, PI)
Ningsih, Sonia BUDGETING dalam
dengan
Fara Diba DALAM penelitian.
pendekatan studi
MENINGKAT
kasus.
KAN
KEPUTUSAN
INVESTASI
PADA PT.
SAMUDERA
INDONESIA
3 Rizqi Arfian ANALISIS Masalah yang
33

Dewantoro, PENGGUNA dianalisis


Raden Rustam AN CAPITAL megenai jumlah
Hidayat, Sri BUDGETING permintaan
sulasmiyati DALAM armada bus yang
(universitas MEMBUAT meningkat
Brawijaya) KEPUTUSAN
INVESTASI
AKTIVA
TETAP
(STUDI
PADA PT
ZENA
PARIWISATA
NUSANTARA
)

4 Ade Salman ANALISIS Adanya analisa


Alfarisi, Novi CAPITAL sensitivitas
Chandra BUDGETING dalam
Darmawan SEBAGAI melakukan
(STIE ALAT penelitian
Indonesia UNTUK
Membangun) MENILAI
KELAYAKA
N RENCANA
INVESTASI
PEMBANGU
NAN DUA
TOWER
GEDUNG
ASRAMA
34

MAHASISWA
TELKOM
UNIVERSITY

5 Zazid Bustomi, ANALISIS menganalisis


Raden Rustam CAPITAL penambahan
Hidayat, Sri BUDGETING armada taxi baru
sulasmiyati UNTUK
(universitas MENILAI
Brawijaya) KELAYAKA
N RENCANA
INVESTASI
AKTIVA
TETAP
(STUDI
KASUS
PADA PT.
Citra Perdana
Kendedes
Malang
Periode 2012-
2014)

2.3 Kerangka Pemikiran


Usulan investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-
sumberdaya yang dinilai bisa memberikan keuntungan dimasa
mendatang.Karakterisitik dasar dari suatu pengeluaran modal untuk usulan
investasi (proyek)adalah bahwa usulan investasi tersebut umumnya
memerlukan pengeluaran saatini untuk memperoleh manfaat dimasa yang
akan datang. Manfaat ini bisaberwujud manfaat dalam bentuk uang, bisa
juga tidak.
35

Analisis (studi) awal mengenai kelayakan dari usulan investasi aktiva tetap
perludilakukan sebelum memilih usulan investasi. Hal ini menjadi penting
karenainvestasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan
mempengaruhiperusahaan dalam jangka waktu yang relatif panjang. Jangan
sampai setelahterlanjur menginvestasikan dana yang cukup besar, ternyata
usulan investasitersebut tidak menguntungkan. Dalam perjalanannya, suatu
perusahaan yang kompetitif harus selalu dapat memenuhi kebutuhan pasar
dan target penjualan.
Selain itu juga perusahaan harus menjalankan operasinya secara efektif
danefisien yang berujung pada tercapai nya laba maksimal.Sebuah
perusahaan untuk memperoleh laba harus menjual produk sebanyak-
banyaknyasesuai kapasitas produksi. Kapasitas produksi yang terbatas
terkadangmembuat suatu perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan
pasar. Untukmemenuhi target penjualan dan juga untuk bersaing dengan
kompetitor lain,perusahaan perlu menjaga kualitas produknya, sehingga
perusahaan perlumemperhatikan alat-alat produksi yang berupa aktiva tetap,
terutama mesin, yangmerupakan salah satu penunjang kegiatan operasional
perusahaan. Dalampenelitian ini, alternatif usulan investasi yang akan diteliti
dibatasi pada investasipenambahan atau perbaikan aktiva. Usulan investasi
dalam penelitian ini bersifatmuttualy exclusive atau saling meniadakan,
artinya jika usulan investasi perbaikanyang diterima maka otomatis usulan
investasi penambahan ditolak, berlakusebaiknya tergantung mana yang lebih
menguntungkan.
Guna mengetahui tingkat kelayakan dari usulan investasi yang dilakukan
perusahaan, maka dapat digunakan beberapa alat analisis yang terdiri dari :
2.3.1 Analisis Average Rate of Return (ARR) yaitu dengan mengukur
besarnyakeuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi.
2.3.2 Analisis Payback Period (PBP) yaitu mengukur periode yang
diperlukanuntuk menutup kembali pengeluaran sesuatu investasi
dengan menggunakanaliran kas.
36

2.3.3 Analisis Net Present Value (NPV) yaitu dengan menghitung selisih
antaranilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kasbersih dimasa yang akan datang dengan tingkat
bunga yang relevan.
2.3.4 Analisis Profitability Index (PI) menunjukkan perbandingan antara
presentvalue kas masuk dengan present value keluar.Setelah
menggunakan alat analisis tersebut dipilihlah usulan investasi
mana yangpaling menguntungkan, apakah mengganti atau
menambah kapasitas.
37

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
penelitian deskriptif dengan desain kuantitatif. Menurut Drs. H. Moh.
Pabundu Tika, (2006 :10) penelitian deskriptif bertujuan untuk
mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya-
upaya mendeskripsikan mencatat, analisis, dan meninterpretasikan kondisi-
kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Sedangkan menurut Donald Ary
(2007:447) dalam buku Andi Prastowo (2011:202) penelitian deskriptif
adalah metode penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi
tentang status gelaja penelitian dilakukan. Serta menurut Sugiyono (2007)
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berdasarkan
pada sifat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel ada umunya dilakukan secara acak,
pengumpulan data menggunakan intrusmen penelitian.

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian


3.2.1 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel yang diperlukan guna menentukan jenis
indikator dari variabel-variabel yang terikat dalam penelitian ini.
Disamping itu, operasionalisasi variabel bertujuan untuk menentukan
skala pengukuran dari masing-masing variabel, secara keselurhan.
Tabel 3.2.1 Ringkasan Definisi Operasional Variabel
Variabel Jenis Definisi Skala Pengukuran
Varia
bel
Meto Besarnya keuntungan Rasio Rata−rata EAT
de rata-rata yang ARR =
raa−ratainvestasi
Avera diperoleh dari suatu x100%
ge investasi.
Rate
Analisis of
Retur
37
38

Kelayaka n
Meto Periode yang Rasio capital outlays
n de diperlukan untuk PBP= x1
proceeds
Investasi Payb menutup kembali tahun
ack pengeluaran suatu
Perio investasi dengan
menggunakan aliran
d
kas.
Meto Selisih antara nilai Rasio n

de sekarang investasi NPV = l 0−


( ∑ ❑ 1 CIF t
( 1+k ) t )
Net dengan nilai i=0

Prese sekarang
nt penerimaanpenerima
Value an
kas
bersih di masa yang
akan datang dengan
tingkat bunga.
Meto Perbandingan antara Rasio Total PV Kas Masuk
de nilai-nilai sekarang PI=
investasi
Profit kas masuk dengan
abilit nilai sekarang kas
y luar.
Index

3.3 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi
tersebut (Sugiyono , 2010 : 116). Sampel yang terdapat pada penelitian ini
adalah data keuangan perusahaan tahun 2011-2016.
Tahun Total Hutang Total Modal DER
2011 23.121.512.108 64.297.602.391 0,90
2012 28.398.892.246 66.557.077.885 0,96
2013 96.745.744.221 73.976.578.603 1,13
2014 18.06.657.377 78.680.086.844 1,34
2015 40.460.281.468 93.371.607.348 1,41
2016 50.799.380.910 89.009.754.475 1,48
Tabel 3.3 data keuangan PT. Samudera Indonesia
Tahun 2011-2016
3.4 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara
sebagai berikut :
1. Dokumentasi
39

Asal kata dari dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Jadi


peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti dokumen-dokumen,
peraturan-peraturan atau data laporan keuangan yang sudah ada di
perusahaan yang mendukung penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab dengan beratatp muka antara
penanya dan yang di wawancarai dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (record).
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mengambil data dnegan cara membacaa dan
menahami literature, buku, karya ilmiah, yang berhubungan dnegan
malah yang akan diteliti. Tujuannya untuk mendapatkan konsep-
konsep teoritis mengenai masalah-masalah yang relevan dengan
masalah yang akan dibahas.

3.5 Teknik Analisi data


Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan deskriptif yaitu
dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder
berupa catatan-catatan, laporan keuangan, maunpun informasi lainnya yang
terkalit dengan lingup penelitian ini. Data penelitian mengenai capital
budgeting dan kelayakan investasi. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai
berikut :
3.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk
menampilkan dan menyajikan data secara apa adanya. Analisis
deskriptif mengganbarkan objek yang diteliti dengan menggunakan
angka-angka ataupun dalam bentuk tabel, grafik, dan distribusi
frekruensi (Santoso, 2000). Bidang dalam analisis deskriptif antara lai :
1. Menyajikan Data
Data dapat disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
40

2. Meringkas dan Menjelaskan Data


Data kuantitatif dapat disajikan dalam dua aspek utama untuk
menggambarkan distribusi data.
a. Letak data
b. Variasi data

3.5.2 Analisis Metode Capital Budgeting


a. Average Rate of Return (ARR)
Investasi yang diperhitungkan adalah rata-ratainvestasi yang
diperoleh dari investasi awal ditambah investasi akhir dibagi
dua.Hasil dari perhitungan ARR berupa angka relatif
(presentase).Average Rate of Return dapat diperhitungkan dengan
rumus :

Rata−rata investasi setelah pajak


ARR = x
raa−ratainvestasi
100%
Kriteria keputusan dengan menggunakan metode ARR adalah dengan
menerimausulan proyek jika nilai perhitungan ARR lebih besar
daripada nilai minimaltingkat pengembalian bunga yang diterima oleh
investor dan berlaku sebaliknya.

e. Payback Period (PBP)


Menurut Martono dan Harjito (2005), metode Payback Period
merupakan suatuperiode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran suatu investasidengan menggunakan aliran kas masuk
netto (proceeds) yang diperoleh.
Rumus yang digunakan apabila jumlah aliran kas setiap periode tidak
sama yaitu:
capital outlays
PBP= x 1 tahun
proceeds

Berdasarkan metode PBP, suatu proyek dianggap layak apabila


pemulihan ataupengembalian modalnya lebih cepat atau pendek dari
41

umur ekonomis investasitersebut, sedangkan jika lebih panjang dari


umur ekonomis maka proyek tersebut ditolak.

f. Net Present Value (NPV)


Menurut Martono dan Harjito (2005) mengemukakan metode NPV
ini merupakanmetode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dan
aliran kas neto (proceeds)dengan nilai sekarang dari suatu investasi
(outlays). Menurut Sartono (2008)Metode NPV adalah selisih antara
present value aliran kas bersih (proceeds)dengan present value
investasi.NPV dari suatu proyek ditentukan dengan menghitung nilai
sekarang (presentvalue) dari arus kas yang diperoleh dari operasi
(proceeds) dengan menggunakantingkat keuntungan yang
dikehendaki dan kemudian menguranginya denganpengeluaran kas
atau investasi.NPV dapat dicari dengan rumus :

n
CIF t
NPV = l 0−
(∑
i=0

1 ( 1+k ) t )
Keterangan :
Io = nilai investasi awal atau capital outlays.
CIFt = aliran kas neto (proceeds pada periode t).
K = discount rate / cost of capital.
t = jangka waktu investasi (umur proyek investasi).
Berdasarkan metode NPV, pengambilan keputusan apakah suatu
usulan proyekinvestasi diterima atau ditolak adalah dengan
membandingkan nilai perhitunganNPV tersebut dengan nilai 0.
Apabila NPV > 0 atau bernilai positif maka rencanainvestasi layak
diterima, sebaliknya jika NPV < 0 atau bernilai negatif, makarencana
investasi tersebut tidak layak diterima atau ditolak.

g. Profitability Index (PI)


42

Profitability Index menghitung perbandingan antara nilai sekarang


penerimaanpenerimaankas bersih di masa yang akan datang dengan
nilai sekarang investasi.Menurut Martono dan Harjito (2005), metode
Profitability Index merupakan hasilperbandingan antara nilai
sekarang dari aliran kas masuk di masa yang akandatang dengan nilai
investasi. Metode yang memiliki hasil keputusan samadengan metode
NPV maka akan diterima pula jika dihitung menggunakan metode
Profitability Index (PI).
PI dapat dicari dengan rumus:

Total PV Kas Masuk


PI= atau
investasi
Total Pv of proceeds
initial investment
Dengan kriteria penerimaan dan penolakan sebagai berikut:
Jika PI > 1, maka proyek diterima
Jika PI = 1, maka tidak menjadi masalah apakah proyek
diterima/ditolak
Jika PI < 1, maka proyek ditolak.
Dari keempat metode diatas, ada dua metode yang cukup baik
digunakan dalam penilaian investasi, yaitu metode Net Present Value
dan metode ProfitabilityIndex. Hal ini utamanya karena metode NPV
maupun PI memperhatikan nilaiwaktu dari uang dalam analisis
penilaiaannya, sehingga perhitungan metode40metode tersebut
semuanya menggunakan basis konsep yang sama yaitu presentvalue
dari aliran kas yang terjadi, baik aliran kas keluar (initial cash
outlays)maupun aliran kas masuk (proceeds).
43

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak
di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang telah berdiri
sejak tahun 1964. Lebih dari 44 tahun PT. Samudera telah berkembang dan
melebarkan bisnisnya mulai dari pelayaran sampai transportasi kargo yang
melayani baik pelanggan nasional maupun internasional. Sejak tahun 1999,
PT. Samudera telah terdaftar dalam Bursa Saham Indonesia. Untuk melayani
para pelanggannya, PT. Samudera didukung oleh lebih dari 40 anak
perusahaan, 19 kantor cabang dan agen di pelabuhan-pelabuhan utama
Indonesia, dan 35 pelabuhan utama di kawasan Asia. PT. Samudera memiliki
sekitar 4.000 karyawan.
PT. Samudera menghargai para pekerjanya sebagai sumber daya dan
partner yang berharaga bagi perusahaan. Oleh karena itu,perusahaan
mengadakan proses perekrutan yang selektif, pelatihan yang menyeluruh dan
berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja staf yang berkualitas tinggi.
Sebagai perusahaan yang berpengalaman cukup lama, PT. Samudera
Indonesia telah mengembangkan kompetensi yang kuat. Dengan begitu, PT.
Samudera Indonesiaakan mempertahankan posisinya sebagai penyedia
layanan transportasi yang terkemuka dan terpercaya. Salah satu cabang PT.
Samudera Indonesia berlokasi di Bandar Lampung. Samudera Indonesia
Bandar Lampung mulai beroperasi pada tahun 1988 melalui PT. Satuan
Harapan kemudian berganti nama menjadi 44 Silkargo Cabang Bandar
Lampung yang pada tahun 2014 ini memasuki usia 26 tahun, telah
berkembang dengan sangat cepat dengan cakupan area bisnis di Bandar
Lampung dan sekitarnya.
44

DAFTAR PUSTAKA
Andreas. 2011. Manajemen Keuangan UKM. Edisi Pertama. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Atmaja, L.S. 2009. Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Andi. Yogyakarta.
Awat, N.J. dan Muljadi. 1996. Keputusan-Keputusan Keuangan Perusahaan
(Teori dan Hasil Pengujian Empirik). Liberty. Yogyakarta.
Bambang Riyanto. 1984. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan.Gajah
Mada.Yogyakarta.
Baridwan, Z. 2000. Intermediate Accounting. BPFE UGM. Yogyakarta
Bearley, M. dan Marcus. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan
Jilid 1. Erlangga. Jakarta
Brigham, E.F. dan F.J. Houston. 2001. Manajemen Keuangan Edisi Delapan
Buku 1.Erlangga. Jakarta
Djojosoedarso, S. 1999. Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi.
Selemba Empat. Jakarta.
Frans, Simamarta. 2015. Studi Kelayakan Investasi Pengadaan Peralatan
PT.Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Di Makassar. Universitas Udayana
Denpasar. Skripsi. Dipublikasikan
Hanafi, M. 2008. Manajemen Keuangan Edisi Pertama. BPFE UGM.
Yogyakarta.
Husnan, S. 1989. Pembelajaran Perusahaan (Dasar Dasar Manajemen
Keuangan). Liberty. Yogyakarta.
Iaktan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Selemba Empat.
Jakarta.
Indriyanto, N dan B. Supomo.1999.Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen.BPFE.Yogyakarta.
Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 2007. Yogyakarta:
BPFE.
J’Waistewear Store. 2014
Keown, A.J.D.F.Scott,J.D.Martin, dan J.W.Petty. 1999. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Selemba Empat. Jakarta.
Kurniawan,E. 2011. Analisis Capital Budgetting Sebagai Alat Pengambil
Keputusan Investasi Aktiva Tetap (Mesin) Pada PT. Pesona Remaja Malang.
Universitas Muhammadiyah. Malang. Skipsi. Dipublikasikan.
Kusnadi, R. Bagous dan S.M. Rahayu. Akuntansi Keuangan Tingkat Menengah
(Intermediate). Universitas Brawijaya. Malang.
Rebecca,Siti & Azizah Farah, 2014.”Analisis Capital Budgeting Sebagai Alat
Untuk Pengambilan Keputusan Investasi Asset Tetap (Studi pada
PT.Pandawa Sakti Lintas Nusa Jasa Tour dan Travel Malang)”. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) |Vol.8 No.1.

43
45

Santoso. 2008. Analisis Kelayakan Proyek (Investasi) Terhadap Penghasilan


yang diharapkan pada PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung. Universitas
Lampung. Lampung. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soemarso, S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Cetakan Kelima.
Selemba Emban Patria. Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV.
Syamsuddin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep
Aplikasi dalam Perencanaan, pengawasan dan pengambilan Keputusan.Edisi
Kedelapan. Raja Grafindo. Jakarta.
Umar, H. 2003. Metode Riset Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai