PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini menimbulkan persaingan yang ketat dan
perusahaan harus mampu mengantisipasi dan menghadapi segala situasi
dan kondisi agar mampu bertahan dan dapat harus maju dalam rangka
memenangkan
persaingan
dunia
usaha.
Pemerintah
berusaha
judul
ANALISA METODE
PENILAIAN
INVESTASI
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah yang
akan dibahas, adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada PT
INDOLOTEX TAMA JAYA?
2. Bagaimana kelayakan investasi
1.3
tambahan
mesin
pada
PT
1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengadakan
penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada
PT INDOLOTEX TAMA JAYA
2. Untuk mengetahui kelayakan investasi tambahan mesin pada PT
INDOLOTEX TAMA JAYA
1.6
Manfaat penelitian
Sistematika Penulisan
Di dalam sistematika penulisan laporan ini, terdiri dari 5 (lima) bab
yang masing masing bab akan di rincikan menjadi beberapa sub bab,
sebagai garis besar penyusunan laporan ini yang akan diuraikan sebagai
berikut :
BAB 1
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini memuat tinjauan pustaka, kerangka
pemikiran dan perumusan hipotesis.
BAB 111
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini di uraikan bagaimana permasalahan
penelitian akan diselesaikan, metode penelitian yang perlu
di uraikan secara terinci adalah mengenai desain penelitian,
desain operasional dan pengukuran variabel, sample dan
pengumpulan data, uji hipotesis atau asumsi.
BAB 1V
BAB V
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Pustaka
2.1.1
10
11
mesin, serta inventaris lainnya dan biasanya modal investasi diperoleh dari
pinjaman yang berjangka waktu panjang (diatas satu tahun). Sedangkan
modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan selama perusahaan beroperasi. Jangka waktu penggunaan
modal kerja relatif pendek, yaitu untuk satu tahun atau beberapa siklus
operasi perusahaan. Modal kerja digunakan untuk keperluan membeli
bahan baku, membayar gaji karyawan dan biaya pemeliharaan serta biayabiaya lainnya.
Menurut Kashmir dan Jakfar (2012 : 91) dilihat dari sumber
asalnya modal dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Modal Asing (Modal Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang
diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh melalui
pinjaman. Menggunakan modal pinjaman untuk membiayai suatu
usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya administrasi, provisi dan
komisi, serta bunga yang relatif besar. Kemudian adanya kewajiban
untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit
karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan
pemilik perusahaan.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif
tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu
dengan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak
manajemen
untuk
sungguh-sungguh
12
mengerjakan
usaha
yang
dijalankan.
Hal
ini
dikarenakan
adanya
kewajiban
untuk
13
14
15
16
Pengertian Investasi
17
Pengeluaran saat uang saat ini dimana hasil yang di harapkan dari
pengeluaran itu baru diterima lebih dari satu tahun mendatang. Artinya
pengeluaran saat ini adalah sesuatu yang pasti, sedangkan hasil yang akan
diterima di tahun tahun mendatang adalah sesuatu yang belum pasti.
Ketidakpastian hasil yang akan diterima di masa mendatang itu di
sebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor ketidakmampuan
manajemen melaksanakan proyek investasi, faktor perubahan kondisi
ekonomi, sosial, dan politik.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 5) Investasi dapat diartikan
Penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu
relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang di
tanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik
ataupun nonfisik seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan,
pembangunan gedung dan proyek penelitian dan pengembangan.
Menurut Gumanti (2011 : 9) Investasi (Investment) adalah
Penggunaan modal keuangan sebagai suatu upaya menciptakan uang
lebih banyak. Jadi investasi adalah upaya investor melepaskan konsumsi
hari ini dalam upaya untuk mendapatkan tingkat konsumsi lebih baik di
masa mendatang.
Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan diatas, maka penulis
menyimpulkan
bahwa
pengertian
18
invetasi
adalah
investasi
yang
19
Investasi
dimana
keputusan
penolakan
dan
a. Payback Period ( PP )
b. Internal Rate Of Return ( IRR )
c. Net Present Value ( NPV )
d. Profitability Index ( PI )
e. Break Even Point ( BEP )
Menurut Hanafi (2011 : 150) ada beberapa kriteria yang dipakai
untuk mengevaluasi rencana investasi antara lain :
a. Payback Period
20
rasio
21
22
Rumus :
Payback Period
Nilai Investasi
Kas Masuk Bersih X 1 Tahun
Kriteria penilaian :
Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum
payback periodnya maka usulan investasi dapat diterima.
Metode ini cukup sederhana sehingga mempunyai kelemahan.
Kelemahan utamanya yaitu metode ini tidak memperhatikan konsep
nilai waktu dari uang di samping itu juga tidak memperhatikan aliran
kas masuk setelah payback. Jadi pada umunya metode ini digunakan
sebagai pendukung metode lain yang lebih baik.
b. Internal Rate of Return ( IRR )
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa
datang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal.
Rumus :
n
Dimana :
CFt
1 IRR
t 1
= tahun ke
23
= Jumlah tahun
Io
CF
IRR
Rumus :
n
NPV
Dimana
CFt
1 K
t 1
CFt
Io
= suku bunga
Kriteria penilaian :
24
d. Profitability Index ( PI )
Pemakaian metode profitability index ini caranya adalah
dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang
(present value) dari rencana penerimaan penerimaan kas bersih
dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari
investasi yang telah dilaksanakan. Jadi profitability index dapat
dihitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas
keluar.
Rumus :
PI =
PV Kas Masuk
PV Kas Keluar
Kriteria Penilaian :
-
25
NPV suatu proyek dikatakan layak ( NPV > 0 ) maka menurut kriteria
PI juga layak ( PI > 1 ) karena keduanya menggunakan variabel yang
sama.
e. Break Even Point ( BEP )
Break even point adalah suatu alat analisis yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam
perusahaan, seperti luas produksi atau tingkat produksi yang
dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima
perusahaan dari kegiatannya. Pendapatan perusahaan merupakan
penerimaan yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan sedangkan biaya
operasinya merupakan pengeluaran yang juga karena kegiatan
perusahaan.
Menurut Hanafi (2011 : 150) kriteria penilaian investasi yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi rencana adalah sebagai berikut :
a. Payback Period
Payback period melihat seberapa lama investasi bisa kembali.
Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik
suatu investasi. Dimana kelemahan dari metode ini adalah tidak
memperhitungkan nilai waktu uang dan tidak memperhitungkan aliran
26
output
yang
salah
juga.
Kedua,
ARR
tidak
27
f. Profitability Index
Profitability Index adalah present value aliran kas masuk dibagi
dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah
sebagai berikut :
-
28
Periode Pengembalian =
X 1 tahun
Mudah dimengerti
29
hanya
saja
untuk
menentukan
periode
Mudah dimengerti
30
ARR
=
Average investment
31
Total Investment
2
32
NPV
NCF
NCFt
1 r
t 0
Ao
Ao
nilai
sekarang
bersih
(Net
present
value)
menghasilkan
keuntungan,
33
tetapi
sebenarnya
sudah
tingkat
pengembalian
internal
(IRR)
Tingkat
Pengembalian
Internal
yang
34
Telah
bedanya
metode
tingkat
pengembalian
internal
n 1
t 0
AKBi 1 r
A0
-1
Metode
dimodifikasikan
tingkat
pengembalian
internal
yang
telah
memahami
tingkat
pengembalian
35
akan
negatif.
Sedangkan
jika
indeks
kemampuan
36
Penggunaan
utang
untuk
pembiayaan
investasi
dapat
2.1.9
37
untuk
memperlonggar
38
asumsi-asumsi
yang
Analisis Kelayakan
2.2.1
hukum
digunakan
untuk
meneliti
kelengkapan,
39
c. Aspek keuangan
Aspek keuangan adalah untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan.
d. Aspek manajemen dan organisasi
Aspek manajemen dan organisasi adalah untuk mengukur
kesiapan dan kemampuan sumber daya manusia yang akan
menjalankan usaha tersebut dan mencari bentuk organisasi yang sesuai
dengan usaha yang akan dijalankan.
e. Aspek teknis
Aspek teknis adalah untuk menentukan lokasi, layout gedung
dan ruangan, serta teknologi yang akan dipakai. Lokasi yang menjadi
perhatian adalah lokasi yang akan menjadi kantor pusat, lokasi pabrik
dan lokasi gudang.
f. Aspek ekonomi sosial
40
2.2.3
41
a. Pemilik usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil
analisa studi kelayakan yang telah dibuat. Hal ini disebabkan para
pemilik tidak mau jika sumber dana yang ditanamkan akan mengalami
kerugian.
b. Kreditur
Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau
lembaga keuangan lainnya, maka pihak mereka pun sangat
berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan yang telah kita buat.
Bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mau sampai kreditnya atau
pinjaman yang diberikan akan macet, akibat usaha tersebut sebenarnya
tidak layak untuk dijalankan. Oleh karena itu, untuk usaha usaha
tertentu pihak perbankan akan melakukan studi kelayakan terlebih
dahulu secara mendalam sebelum pinjaman diberikan kepada pihak
peminjam.
c. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk
meyakinkan apakah bisnis yang akan dijalankan akan memberikan
manfaat bagi perekonomian secara umum. Kemudian bisnis juga harus
memberikan manfaat kepada masyarakat luas, seperti penyediaan
42
Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disajikan harus sesuai dengan pedoman
yang telah ditetapkan. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
2.3.1
43
a. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah
posisi aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan equitas) suatu
perusahaan. Penyusunan komponen didalam neraca didasarkan pada
tingkat likuiditas dan jatuh tempo.
b. Laporan Laba/Rugi
Laporan
laba/rugi
merupakan
laporan
keuangan
yang
44
2.3.2
45
a. Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukan posisi
harta, utang dan modal perusahaan pada saat tertentu. Artinya, neraca
dapat dibuat untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dalam
waktu tertentu setiap saat dibutuhkan.
Secara garis besar neraca menggambarkan jumlah harta
diposisi aktiva dan jumlah utang serta modal diposisi pasiva.
Komponen harta yang tergambar diposisi aktiva sebagai berikut:
1. Aktiva lancar terdiri dari :
a. Kas
b. Rekening pada bank
c. Deposito berjangka
d. Surat-surat berharga
e. Piutang
f. Persediaan
g. Biaya yang dibayar dimuka
h. Pendapatan yang masih harus diterima
i. Aktiva lancar lainnya
2. Penyertaan
3. Aktiva tetap, terdiri dari:
a. Aktiva tetap berwujud yaitu tanah, mesin, bangunan, peralatan,
akumulasi penyusutan, dan aktiva tetap lainnya.
b. Aktiva tetap tidak berwujud, terdiri dari good will, hak cipta,
lisensi, dan merk dagang.
4. Aktiva lainnya terdiri dari antara lain:
a. Gedung dalam proses
b. Tanah dalam penyelesaian
c. Piutang jangka panjang
d. Uang jaminan
e. Uang muka investasi
46
b. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan jumlah
pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
suatu periode tertentu. Berikut ini komponen-komponen yang terdapat
dalam suatu laporan laba/rugi antara lain:
1. Penjualan
2. Harga pokok penjualan
3. Laba kotor
47
2.4
perencanaan
jangka
panjang,
manajemen
puncak
48
49
Ditola
k
NPV
(X2)
Ya
IRR
(X3)
Diterim
a
Lanjutka
n
Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada dasarnya adalah suatu anggapan yang mungkin
benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah, apabila :
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
51
yang harus dilalui untuk mencapai hasil yang akurat, maka harus dipakai
metode yang tepat.
3.2
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana / struktur penyelidikan yang
digunakan untuk memperoleh bukti bukti empiris dalam menjawab
pertanyaan. Definisi lain mengatakan bahwa desain ( design ) penelitian
adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar
ancar. Tanpa adanya desain sesorang peneliti tidak akan dapat melakukan
penelitian dengan baik karena yang bersangkutan mempunyai pedoman
arah yang jelas.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Metode deskriptif
sebenarnya dari suatu obyek yang diteliti, biasanya dilakukan dengan cara
mengumpulkan dan menyajikan data yang dipakai, analisis yang dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai obyek yang diteliti.
3.3
3.3.1
Definisi Operasional
Sebagaimana diketahui, laporan keuangan perusahaan yang
digunakan manajemen merupakan sumber informasi yang penting untuk
mengetahui keuntungan atau laba perusahaan dan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam mengelola usaha yang dijalankannya.
52
Pengukuran Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut / sifat / nilai dari obyek
data kegiatan yang mempunyai variasi tertentu. Dalam penelitian ini
termasuk penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi
variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi. Pengukuran
varibel yang dilakukan adalah :
a. Payback Period ( X1)
53
3.4.1
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
54
1. Studi
keperpustakaan
dilakukan
dengan
cara
membaca
dan
Metode Analisa
Metode yang digunakan oleh penulis adalah analisa deskriptif
metode penilaian investasi khususnya Payback period (PP), Net Present
Value (NPV) dan Internal Rate Return (IRR)
55
Payback Period
Nilai Investasi
Kas Masuk Bersih
tahun
NPV
CIF
CIF
1
1 r + 1 r 2
CIF
n
+ ..+ 1 r
IRR
P 2 P1
= P1 C1 X C 2 C1
56
BAB 4
ANALISA DATA
4.1
57
58
4.3
STRUKTUR ORGANISASI
Salah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola perusahaan
yang baik adalah menentukan struktur formal organisasi. Adanya struktur
organisasi yang jelas akan memudahkan para anggota melihat bagaimana
organisasi disusun, sehingga masing masing jelas, serta jika terdapat
persoalan yang ingin dipecahkan penyelesaiannya lebih mudah didapat.
Sebuah struktur harus dibuat dan dipelihara, yaitu struktur tentang
berbagai peran yang harus dimainkan oleh orang-orang yang harus bekerja
sama dalam melaksanakan semua rencana dan mencapai sasaran yang
ditentukan. Dalam struktur formal ditetapkan tingkat-tingkat wewenang
dan tanggung jawab, yang merupakan mekanisme yang mengaitkan tugas,
jabatan, dan cara pengoperasian.
Dalam penyusunan struktur organisasi untuk proyek investasi,
penulis menerapkan pondasi pembentukan struktur organisasi klasik, yaitu
59
pengolahan,
wewenang
untuk
member
keputusan
60
DESKRIPSI JABATAN
Deskripsi jabatan dan pekerjaan sangat diperlukan dalam rangka
bisa mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan kunci, tujuan jabatan yang juga
merupakan tanggung jawab pekerja, dan kegiatan-kegiatan apa yang akan
dilakukan sesuai dengan tujuan jabatanya. Manajemen organisasi proyek
investasi ini akan dipimpin oleh seorang presiden direktur dan dibantu
oleh dua general manager yang masing-masing membawahi beberapa
manajer dalam fungsi dan tugasnya masing-masing.
Sesuai struktur organisasi dibawah ini penjelasan tugas setiap
jabatan adalah sebagai berikut :
a. Presiden direktur
Tugasnya
memimpin
meningkatkan
kekayaan
perusahaan
pemegang
61
dan
bertanggung
saham.
Serta
jawab
melakukan
perencanaan,
pengkoordinasian,
pengarahan
serta
pengawasan
pelaksanaan
kegiatan
produksi,
kualitas
produksi
dan
62
adalah
melakukan
pengkoordinasian,
pengarahan,
h. Sizing
Tugasnya bagian produksi yang menyiapkan jenis material khususnya
benang yang akan dipakai dalam proses penenunan.
i. Tenun
Tugasnya bagian produksi yang melakukan proses penenunan dari
benang menjadi kain kanvas.
j. Folding
Tugasnya bagian produksi yang melakukan proses pelipatan kain dan
pengukuran kain kanvas atau perrolling kain.
Pola pengelolaan seperti di atas, diharapkan akan memberi ruang
gerak yang lebih fleksibel dalam merealisasikan target operasional pada
63
masa yang akan datang seirama dengan perkembangan usaha. Hal tersebut
dimaksudkan agar pengelolaan organisasi dapat dilakukan secara terpadu,
efektif, dan efisien dengan mendayagunakan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan perusahaan.
4.5
PEMBAHASAN
4.5.1
64
target yang telah ditentukan. Kriteria ini sangat tergantung dari kebutuhan
masing-masing perusahaan dan metode mana yang digunakan.
Setiap
metode
yang
digunakan
memiliki
kelebihan
dan
Period
NilaiInves tasi
KasMasukBersih X 1 Tahun
Karena besaran aliran kas masuk bersih per tahunnya tidak sama
maka jumlah investasi awal harus dikurangkan dengan aliran kas masuk
bersih tahun pertama, lalu dikurangkan dengan aliran kas masuk bersih
65
Rp.
300.000.000
Rp.
211.723.010 -
Rp.
88.266.990
Rp .88.266.990
Rp .195.145.340 X 12 Bulan =
5.4278 Bulan
Hari
66
Tahun
CIF
DP
NPV
2010
211,733,010
0.84746
179,435,257
2011
195,145,340
0.71818
140,149,480
2012
262,959,320
0.60863
160,044,931
2013
271,848,420
0.51579
140,216,697
2014
243,466,910
0.43711
106,421,821
Total PV
Investasi
Awal
726,268,185
NPV
=
Jumlah PV Initial Cash Outlay
426,268,185
NPV
NPV
NPV
Rp. 426.268.185
300,000,000
Secara teori bahwa selama nilai Net Present Value berada dalam
angka yang positif atau NPV > 0, menandakan bahwa suatu investasi
tersebut layak untuk dilakukan ataupun dilanjutkan. Dalam perhitungan
diatas diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 426.268.185 maka investasi di PT
INDOLOTEX TAMA JAYA dapat dilanjutkan.
C. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
67
Kas
Bersih
211,733,
010
DF
(54%)
Bunga
PV Kas
bersih
0.649
35
68
137,488,
830
DF
(55%)
Bunga
PV Kas
Bersih
0.506
97 107,342,284
195,145,
340
0.421
66 82,284,984
0.327
08 63,828,138
262,959,
320
0.273
80 71,998,262
0.211
02 55,489,676
271,848,
420
0.177
79 48,331,931
0.136
14 37,009,444
243,466,
910
0.115
45 28,108,255
0.087
83 21,383,699
Total PV
Kas
bersih
Total PV
Investas
i
NPV
C1
368,212,
261
285,053,240
300,000,
000
300,000,000
68,212,261
C2
(14,946,760)
P 2 P1
Rumus : IRR = P1 C1 X C 2 C1
IRR = 54 68,212,261 X
55 54
14.946.760 68.212.261
68.212.261
83.159.021
IRR = 54 +
69
Kesimpulan :
Jika IRR lebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka diterima
Jika IRR lebih kecil (<) dari bunga pinjaman, maka ditolak
Setelah menganalisa dan menghitung data yang ada menurut
metode kelayakan investasi yaitu dengan metode Payback Period dan Net
Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Dengan
menggunakan metode Payback Period (PP) PT INDOLOTEX TAMA
JAYA tidak mengalami permasalahan dimana pemilik usaha menginginkan
pengembalian modal investasinya selama 3 (tiga) tahun tetapi kenyataan
lebih baik yang diinginkan yaitu 1 tahun 5 bulan 12 hari.
Jika menggunakan metode Net Present Value (NPV) juga masih
dapat diterima karena sesuai dengan keuntungan yang diharapkan atau
disyaratkan oleh pemilik usaha dalam arti NPV >0, sehingga tidak akan
bermasalah terhadap aliran kas masuk bersih perusahaan per tahunnya.
Berdasarkan penggunaan metode IRR pada PT Indolotex Tama
Jaya adalah layak karena analisa IRR yang jumlahnya 54,8% > dari
Discount factor yang diharapkan pemilik usaha yaitu sebesar 18%.
70
BAB V
KESIMPULAN
5.1
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis,
dapat ditarik kesimpulannya yaitu
a. Prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada PT INDOLOTEX
TAMA JAYA tidak memperhitungkan apakah investasi yang diterima
itu dapat menghasilkan laba sesuai yang diharapkan oleh perusahaan
atau sebaliknya dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
b. Analisa kelayakan investasi tambahan mesin PT INDOLOTEX
TAMA JAYA dengan menggunakan metode Payback Period (PP)
menunjukkan angka 1 tahun 5 bulan 12 hari lebih cepat yang
disyaratkan oleh pemilik usaha yaitu selama 3 tahun. Jika dengan
menggunakan metode Net Present Value (NPV) menghasilkan nilai
positif pada tingkat discount factor yang diharapkan pemilik usaha
sebesar 18% yaitu Rp. 426.268.185 yang berarti investasi tersebut
layak untuk diterima atau dilanjutkan. Jika dengan menggunakan
71
5.2
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh PT
INDOLOTEX TAMA JAYA, dengan ini ada beberapa saran yang perlu
disampaikan oleh penulis diantaranya sebagai berikut :
a. PT INDOLOTEX TAMA JAYA harus memperbaiki prosedur
pengadaan investasi apabila sewaktu-waktu akan membeli aktiva tetap
khususnya peralatan, kendaraan, mesin ataupun investasi jangka
panjang lainnya untuk mengetahui bahwa investasi tersebut tidak
merugikan perusahaan.
b. PT INDOLOTEX TAMA JAYA dalam
melakukan
penilaian
72