Untuk mengembangkan suatu usaha tentu diperlukan tambahan modal, baik yang
berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Coba Anda jelaskan:
Jawab :
A. 1. Sumber Internal
Sumber modal dari dalam ini (internal) berasal dari semua aktivitas atau kegiatan usaha
yang dijalankan oleh perusahaan yang menghasilkan keuntungan. Beberapa sumber modal
perusahaan dari dalam yang dapat digunakan yakni laba ditahan, akumulasi penyusutan
dan beberapa sumber modal lain.
a. Laba ditahan
b. Akumulasi penyusutan
2. Sumber Eksternal
Lain halnya dengan sumber internal yang terlihat terbatas (hanya dari hasil aktivitas usahanya
saja), sumber modal dari luar atau eksternal ini berasal dari pihak pihak luar perusahaan yang sering
sekali digunakan oleh perusahaan dalam mendapatkan modal yakni bank, koperasi, kreditur,
supplier dan pasar modal.
Sumber dana perusahaan jangka pendek biasanya akan digunakan oleh perusahaan untuk modal
kerja. Dana yang tergolong dalam kelompok jangka pendek harus dikembalikan dalam jangka waktu
satu tahun atau satu periode akuntansi. Pengembalian sumber dana jangka pendek tidak boleh lebih
dari satu periode akuntansi. Sumber dana jangka pendek dapat diperoleh dari pinjaman bank jangka
pendek, pendanaan persediaan, dan kredit perdangangan.
Jika perusahaan melakukan ekspansi secara masif dalam skala perusahaan maka dapat
menggunakaan pendanaan jangka panjang. Tempo pengembalian sumber dana jangka panjang
umumnya dilakukan lebih dari lima tahun buku. Jenis pendanaan jangka panjang diantaranya adalah
penerbitan obligasi dan hipotik.
2. Setiap bentuk usaha pasti akan berhadapan dengan risiko dengan segala variasinya.
Risiko bisnis yang dihadapi perusahaan harus dikelola dengan baik, sehingga tidak
menimbulkan kerugian bahkan “kehancuran” terhadap perusahaan. Pengelolaan atau
manajemen risiko dapat dilakukan dengan berbagai cara. Jelaskan alternatif cara yang
ada dalam mengelola risiko!
Jawab :
1. Menempatkan Alternatif-Alternatif
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah melakukan pengolahan data.
Hasil pengolahan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif
beserta akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan timbul juga keputusan
tersebut diambil.
Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan
dikemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek yang mungkin timbul. Dampak
yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang dipaparkan
secara komprehensif dan sistematis, dengan tujuan mampu diperoleh suatu
gambaran secara jelas dan tegas. Kejelasan dan sangat penting guna membantu
pengambilan keputusan secara tepat.
Pada tahap ini setelah berbagai alternative dipaparkan dan dijelaskan baik dalam
bentuk lisan dan tulisan oleh para manajemen perusahaan maka diharapkan pihak
manajer perusahaan sudah memiliki pemahaman secara khusus dan mendalam.
Pemilihan satu alternatif dari berbagai alternatif yang ditawarkan artinya mengambil
alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ditawarkan termasuk dengan
menolak berbagai alternatif lainnya.
3. Melaksanankan alternatif yang dipilih
Pada tahap ini setelah alternatif dipilih dan ditegaskan serta dibentuk tim untuk
melaksanakan ini, maka artinya manajer perusahaan sudah mengeluarkan surat
keputusan (SK) yang dilengkapi dengan rincian biaya. Rincian biaya yang
dialokasikan tersebut telah disetujui oleh bagian keuangan serta otoritas pengambil
penting lainya.
Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan pihak tim manajemen
beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer perusahaan adalah
melakukan control yang maksimal guna menghindari timbulnya berbagai risiko yang
tidak diinginkan.
Pada tahap ini setelah alternatif dilaksanakan dan control dilakukan maka
selanjutnya pihak tim manajemen secara sistematis melaporkan kepada pihak
manajer perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data yang bersifat fundamental
dan teknikal serta dengan tidak mengesampingkan informasi yang bersifat lisan.
Tujuan melakukan evaluasi dari alternatif yang dipilih tersebut adalah bertujuan agar
pekerjaan tersebut dapt terus dilakasankan sesuai dengan yang direncanakan.
3. “Dalam jangka waktu Januari sampai dengan Oktober 2018 saja, Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) sudah melikuidasi lima BPR. Sementara kalau dihitung dari tahun
2006 hingga 2018, ada 90 BPR yang telah dilikuidasi LPS” (Sumber: https://keuangan.
kontan.co.id/news/sejak-2016-lps-sudah-melikuidasi-90-bpr). Coba Anda identifikasi
faktor-faktor penyebab utama yang mengakibatkan banyaknya BPR tidak mampu
bertahan dan akhirnya harus dilikuidasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau LPS!
Berikan penjelasan secara singkat!
Jawab :