Anda di halaman 1dari 12

Nama : Nabilah Ramadhani

NIM : 165211165

Kelas : MBS 7D

RESUME

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN

A. Pengertian Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan keuangan yang


dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan
membandingkan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi
keuangan atau data lain baik dalam rupiah atau dalam unit. Teknik perbandingan
juga dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan juga
dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio.

Analisis perbandingan laporan keuangan merupakan analisis


vertikal-horizontal yang membandingkan antara setiap pos-pos yang sama dalam
laporan keuangan untuk periode beberapa tahun (periode) sehingga dapat diketahui
perkembangan (tren) atau kecenderungannya. Yang diperbandingkan adalah hasil
penilaian yang diperoleh dari kinerja perusahaan selama beberapa tahun. Secara
umum hasil analisis perbandingan laporan keuangan dapat ditunjukkan dalam
bentuk:

1. Jumlah dalam rupiah

2. Jumlah penurunan dalam rupiah

3. Jumlah kenaikan dalam rupiah

4. Perbandingan dalam %

5. Perbandingan dalam bentuk rasio

Perbandingan antarpos laporan dapat dilakukan melalui:

1. Perbandingan dalam dua atau beberapa tahun (horizontal) misalnya laporan


keuangan tahun 1996, dibandingkan den laporan keuangan tahun 1997.
Perbandingan antara 1996, 1997, 1998, dan seterusnya.
2. Perbandingan dengan perusahaan yang dianggap terbaik.

3. Perbandingan dengan angka-angka standar Industri yang berlaku (Industrial


Norm). Di Indonesia standar ini belum tetapi di Amerika beberapa perusahaan
mengkhususkan diri mensupply informasi rasio ini misalnya Moody’s,
Standard & Poor dan lain-lain.

4. Perbandingan dengan budget (anggaran).

5. Perbandingan dengan bagian, divisi, atau seksi yang ada dalam suatu
perusahaan.

B. Tujuan dan Manfaat Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Tujuan dilakukannya perbandingan laporan keuangan perusahaan adalah


sebagai berikut :

1. Mengetahui perubahan-perubahan berupa kenaikan atau penurunan pos-pos


laporan keuangan atau data lainnya dalam dua atau lebih periode yang
dibandingkan.

2. Membandingkan data keuangan dua periode atau lebih, sehingga dapat


diperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Menentukan bagaimana setiap pos laporan keuangan berubah, sebab pos-pos


tersebut berubah, dan mengeahui apakah perubahan tersebut menguntungkan
atau tidak.

4. Sedangkan manfaat dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan


adalah sebagai berikut :

5. Memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan


pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan.

6. Dapat menyajikan data historis serta menyeluruh yang terdiri dari data yang
ada merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip
dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi serta pendapat pribadi.
7. Membantu para manajer, karena dengan laporan keuangan yang
diperbandingkan untuk beberapa periode dapat diketahui sifat dan tendensi /
kecenderungan perubahan yang terjadi dalam perusahaan.

C. Fungsi atau Kegunaan Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Fungsi dan kegunaan analisis ini adalah :

1. Untuk mengetahui perubahan masing-masing unsur laporan keuangan dalam


beberapa periode.

2. Sebagai dasar pembuatan perencanaan,kebijaksanaan, keputusan, serta


tindakan operasional manajemen perusahaan pada periode yang akan datang.

D. Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Tujuan analisis laporan keuangan pada dasarnya ingin bertanya “Apa yang
akan diperoleh dari anaisis keuangan yang diakukan?”. Tujuan ini akan
menentukan arah analisis, batasan-batasan dalam analisis, dan hasil yang
diharapkan. Berikut beberapa contoh tujuan analisis laporan keuangan.
1. Investasi pada saham
Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuantungan (retrun)
yang diharapkan untuk masa-masa mendatang relative terhadap risiko
perusahaan tersebut. Yang paling menarik adalah perusahaan yang mempunyai
tingkat keuntungan tinggi, tetapi mempunyai tingkat risiko yang rendah.
Apabila tingkat keuntungan perusahaan naik, tetapi risiko perusahaan juga naik,
maka perusahaan tidak akan menarik lagi. Perusahaan akan tetap menarik
apabila tambahan keuantungan tersebut bisa mmengkonpensasi tambahan risiko
yang muncul.
Secara umum biasanya investor bersifat tidak meyukai risiko (risk averse),
sehingga faktor tingkat keuntungan dan risiko harus dipertimbangkan
bersama-sama untuk menentukan menarik tidaknya suatu perusahaan. Investor
saham akan memperoleh tingkat keuntungan dari dividen yang dibagikan,
ditambah perbedaan nilai perusahaan pada waktu pertama kali investasi dengan
nilai pada beberapa waktu kemudian (capital gain). Apabila perusahaan tersebut
go public (menjual sahamnya dipasar modal), maka capital gain adalah selisih
harga jual saham dengan harga beli saham. Apabila selisih tersebut negatif,
maka akan diperoleh capital loss.
Tingkat keuntungan yang tinggi berkaitan dengan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan tingkat keuntungan tersebut. Tingkat keuntungan masa lalu
(past performance) bisa dipakai untuk menilai kemampuan perusahaan
sekaligus memproyeksi kemampuan perusahaan padan masa-masa mendatang.
Hal ini berlanjut dengan proyeksi tingkat keuntungan yang diharapkan pada
masa-masa mendatang.
Risiko yang berkaitan dengan investasi saham pada dasarnya sama dengan
risiko yang berkaitan dengan perusahaan pada umumnya. Beberapa faktor
tersebut antara lain adalah kondisi perekonomian seperti resensi, inflasi,
faktor-faktor industri seperti persaingan, perubahan teknologi, kekuatan
tawar-menawar dari supplier, pembeli, tersediannya barang-barang substitusi,
faktor-faktor dari perusahaan sendiri seperti kualitas menajemen, goodwill yang
dipunyai, paten-paten yang dipunyai. Faktor-faktor tersebut akan
mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan, dan mempengaruhi tingkat
keuntungan perusahaan.
Analisis risiko biasanya memfokuskan pada kemungkinan bangkrutnya
perusahaan atau kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
Dalam situasi seacam ini perusahaan akan mengalami kesulitan untuk
menghasilkan kas yang memadai, dan bisa mengakibatkan jatuhnya perusahaan.
Analisis risiko bila difokuskan pada kemampuan perusahaan melewati
masa-masa sulit dan kemudian memproyeksikan kemampuan ini untuk
periode-periode masa datang.
2. Pemberian kredit
Dalam analisis ini, yang menjaditujuan pokok adaah memiliki kemampuan
perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang
berkaitan dengan pinjaman tersebut. Pihak pemberi pinjaman (kreditor)
memperoleh keuntungan dari bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut.
Pihak peminjam juga memperoleh kembali pinjaman pokoknya, dengan
dibayar langsung pada akhir periode pinjaman (pada waktu jatuh tempo) atau
dibayar dengan angsuran.
Pinjaman bisa bersifat jangka pendek, bisa juga jangka panjang. Ini juga
akan mempengaruhi tujuan dan lingkup analisis keuangan. Pinjaman jangka
pendek biasanya berjangka enam bulan sampai satu atau dua tahun, seperti
pinjaman bank. Pinjaman jangka menengah biasanya berkisar antara lima
sampai sepuluh tahun, seperti dalam pinjaman dari bank jangka panjang atau
pinjaman obligasi jangka menengah. Pinjaman jangka panjang lebih dari 10
tahun, bahkan ada yang dua puluh tahun, seperti obligasi jangka panjang.
Dengan kredit jangka pendek, analisis akan memfokuskan pada
kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya
pada saat jatuh tempo. Dengan kredit jangka panjang, analisis akan
memfokuskan kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban jangka
panjang pada saat jatuh tempo.
3. Kesehatan pemasok (supplier)
Dengan kemungkinan kerjasama yang terus menerus, analis dari pihak
perusahaan akan berusaha menganalisis profitabiitas perusahaan pemasok,
kondisi keuangan, kemampuann untukn menghasilkan kas untuk memenuhi
operasi sehari-harinya dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat
jatuh tempo.
4. Kesehatan pelanggan (customer)
Apabila perusahaan akann memberikan penjualan kredit kepada pelanggan
maka perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan, terutama
informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Analisis yang dilakukan akan tergantung pada besarnya kredit,
jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan dan
lain-lain.
5. Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan
Karyawan atau calon karyawan barang kali akan tertarik menganalisis
laporan keuangan perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan atau
perusahaan yang akan dimasukinya tersebut mempunyai prospek keuangan
yang bagus. Beberapa faktor yang dianalisis antara lain profitabilitas
perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas
dari perusahaan (cash generating ability).
6. Pemerintah
Pemerintah bisa menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan
besarnya pajak yang dibayarkan, ataun menentukan tingkat keuntungan yang
wajar bagin suatu industri. Apabila perusahaan akan menjual sahamnya kepasar
modal, maka pemerintah akan menganalisis keuangan perusahaan uuntuk
menentukan layak tidaknya perusahaan tersebut untuk go public.
7. Analisis internal
Pihak internal perusahaan itu sendiri akan memerlukan informasi mengenai
kondisi keuangan perusahaan untuk menentukan sejauh mana perkembangan
perusahaan. Informasi semacam ini bisa digunakan sebagai basis evaluasi
prestasi manajemen. Bagi pihak manajemen, informasi keuangan tertentu bisa
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan atau untuk
mengevaluasi perubahan strategi.
8. Analisis pesaing
Kondisi keuangan pesaing bisa dianalisis oleh perusahaan untuk
menentukkan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini
bisa dipakai untuk penentuan strategi perusahaan seperti strategi harga, strategi
merebut pangsa pasar, atau keputusan-keputusan lainnya.
9. Penilaian kerusakan
Kadang kala analisis analisis keuangan juga bisa bisa dipakai untuk
menentukann besarnya kerusakan yang dialamin oleh perusahaan. Misalkan
barang dagangan perusahaan nmengalami kebakaran dan perusahaan
mengasuransikan barang dagangan tersebut, analisis keuangan bisa dipakai
oleh pihak asuransi untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami oleh
perusahaan. Informasi ini bisa dipakain untuk menentukan besarnya ganti rugi
yang dibayarkan keperusahaan.
E. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Prastowo (2011:58-59) menyebutkan langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam menganalisis laporan keungan yaitu sebagai berikut:
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis
mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan
dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang akan dianalisis
merupakan langkah yang perlu dilakukan sebelum menganalisis laporan
keuangan perusahaan tersebut.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Selain latar belakang data keuangan, kondisi-kondisi yang mempunyai
pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi-kondisi
yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan)
industri dimana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi, perubahan selera
konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan per
kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi, dan pajak; dan perusahaan yang terjadi di
dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan posisi manajemen kunci.
3. Mempelajari dan me-review laporan keuangan
Kedua langkah sebelumnya akan memberikan gambaran mengenai
karakteristik (profit) perusahaan. Sebelum mengaplikasikan teknik analisis
laporan keuangan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara
menyeluruh. Apabila dipandang perlu dapat menyusun kembali laporan
keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuannya adalah untuk memastikan
bahwa laporan keuangan cukup jelas menggambarkan data keuangan yang
relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
4. Menganalis laporan keuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan me-review laporan keuangan,
maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat
menganalisis laporan keuangan dan mengintepretasikan hasil analisis tersebut
(bila perlu disertai rekomendasi).
F. Metode Dan Tehnik Analisis Laporan Keuangan
Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan
menjadi dua klasifikasi, yaitu :
1. Metode analisis secara horizontal (dinamis)
Merupakan metode analisis yang dilakukan dengan cara
mengkomparasikan atau membandingkan laporan keuangan (financial
statement) untuk beberapa tahun (periode). Dari hasil analisis ini akan terlihat
perkembagan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain, sehingga
dapat diketahui trend dan kecenderungannya.
2. Metode analisis vertikal (statis)
Metode analisis vertikal merupakan metode analisis yang dilakukan
memalui cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu,
dengan mengkoparasikan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan
keungan yang sama pada tahun (periode) yang sama.
Kemudian disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan
keuangan, terdapat beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis perbandingan anatara laporan keuangan
Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang
dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.
Artinya minimal minimal 2 periode atau lebih. Dari analisis ini akan dapat
diketahui perubahan yang akan terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa
kanaikan atau penurunan dari masing-masing komponen analisis. Dari
perubahan ini terlihat masing-masing kemajuan atau kegagalan dalam mencapai
target yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Analisis tren
Analisis tren merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam presentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke
periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu
naik, turun atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung
dalam presentase.
3. Analisis presentase per komponen
Analisis presentase per komponen merupakan analisis yang dilakukan
untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan
keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi. Analisis ini
dilakukan untuk mengetahui:
a. Presentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau terhadap total
aktiva.
b. Struktur permodalan.
c. Komposisi terhadap penjualan
4. Analisis sumber dan penggunaan dana
Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan
untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana
dalam suatu periode.
5. Analisis sumber dan penggunaan kas
Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan
untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas
dalam suatu periode. Kemudian untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
jumlah uang kas dalam periode tertentu.
6. Analisis rasio
Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
7. Analisis laba kotor
Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
jumlah laba kotor dari periode kesatu periode. Kemudian juga untuk
mengetahui sebab-sebab berubahnya laba kotor tersebut antara periode.
8. Analisis titik peluang pokok disebut juga analisis titik impas atau break
event point
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa
penjualan atau produksi dilakukan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Kegunaan analisis ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada
berbagai tingkat penjualan.
G. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Analisis perbandingan laporan keuangan merupakan teknik analisis dengan
cara membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau lebih mudah untuk
menunjukkan perubahan dalam jumlah (absolut) maupun dalam presentase (reatif).
Teknik analisis ini dikenal sebagai anaisis horizontal atau analisis dinamis.
Dari analisis horizontal akan terlihat kenaikan atau pun penurunan dalam
pos-pos laporan keuangan dan periode yang satu ke periode berikutnya.
Perubahan-perubahan ini perlu diketahui (khususnya perubahan yang mengarah
kepada pelemahan kondisi keuangan dan kinerja operasional perusahaan) untuk
dianalisis faktor penyebabnya dan kemudian diputuskan tindakan apa yang perlu
dilakukan. Sebagai contoh, misalkan bahwa berdasarkan hasil analisis horizontal
diketahui bahwa telah terjadi peningkatan beban operasional yang cukup
signifikan dibandingan dengan tahun sebelumnya, sehingga perlu dilakukan
langkah-langkah efisiensi untuk menghemat beban operasional perusahaan.
Hasil dari analisis perbandingan laporan keuangan ini dapat diketahui sifat dan
tendensi perubahan yang terjadi. Kemudian hasil dari analisis ini dapat ditunjukkan
dalam bentuk:
1. Jumlah dalam rupiah
2. Jumlah penurunan dalam rupiah
3. Jumlah kenaikan dalam rupiah
4. Perbandingan dalam persentase
5. Perbandingan dalam bentuk rasio

Agar analisis perbandingan laporan keuangan dapat dilakukan dengan baik,


maka perlu dibuatkan kolom-kolom terlebih dahulu. Tujuannya agar mudah
melihat dan membandingkan satu sama lainnya. Bentuk kolom-kolom dalam
analisis perbandingan secara horizontal dapat dilakukan dengan berbagai cara,
salah satunya sebagai berikut:

PT SEJAHTERA, Tbk

NERACA PERBANDINGAN

Per 31 Desember 2017 dan 2018

(dalam jutaan)

Periode Naik/Turun
Pos-pos dalam neraca 2017 2018 Rupiah % Rasio
Aktiva Lancar
Kas 250 350 100 40,0 1,4
Giro 175 200 25 14,3 1,14
Sura-surat berharga 140 50 (90) (64,3) 0,35
Piutang 350 250 (100) (28,6) 0,71
Sediaan 125 150 25 20,0 1,2
Total Aktiva Lancar 1.040 1.000 40 3,9 0,96
Aktiva Tetap
Tanah 3.000 4.200 1.200 40,0 1,4
Mesin 2.500 3.500 1.000 40,0 1,4
Kendaraan 1.500 1.000 (500) (33,3) 0,66
Akumulasi penyusutan (400) (450) 50 12,5 1,125
Total Aktiva Tetap 6.600 8.250 1.650 25,5 1,25

Utang Lancar
Utang bank 550 250 (300) (54,6) 0,45
Utang dagang 100 200 100 100 2,0
Utang wesel 100 0 (100) (100) 0
Utang lainnya 50 100 50 100 2,0
Total Untang Lancar 800 550 (250) (31,3) 0,68
Utang jangka Panjang
Utang bank 3 tahun 2.750 1.950 (800) (29,0) 0,71
Utang obligasi 2.000 1.450 (550) (27,5) 0,72
Utang hipotek 0 1.550 1.550 100 -
Total Utang Jangka Panjang 4.750 4.950 (200) (0,4) 1,40
Ekuitas
Modal setor 2.000 2.500 500 25,0 1,25
Cadangan Laba 450 1.500 1.050 233 3,33
Total Ekuitas 2.450 4.000 1.550 63,3 1,63
Total Pasiva 8.000 9.500 1.500 18,8 1,18
Kemudian pos-posa dalam laporan laba-rugi adalah:

PT SEJAHTERA, Tbk

LAPORAN LABA RUGI PERBANDINGAN

Per 31 Desember 2017 dan 2018

(dalam ribuan)

Periode Naik/Turun
Komponen Laporan Laba Rugi 2017 2018 Rupiah %
Total Penjualan 8.500.000 9.900.000 1.400.000 16.5
Harga Pokok Penjualan 6.250.000 7.350.000 1.100.000 17,6
Laba Kotor 2.250.000 2.550.000 300.000 13,3

Biaya Operasi
Biaya umum & administratif 1.000.000 1.100.000 100.000 10,0
Biaya penjualan 50.000 75.000 25.000 50,0
Biaya lainnya 15.000 20.000 5.000 33,3
Total biaya operasi 1.065.000 1.195.000 130.000 12,2
Laba Kotor Operasi 1.185 3.500 1.000 40,0

Penyusutan 400.000 450.000 50.000 12,5

Pendapatan Bersih Operasi 785.000 905.000 120.000 15,3


Pendapatan lainnya 165.000 175.000 10.000 6,0
EBIT 950.000 1.080.000 230.000 24,2

Biaya Bunga
Bunga bank 200.000 150.000 (50.000) (25,0)
Bunga obligasi 50.000 30.000 (20.000) (40,0)
Total Biaya Bunga 250.000 180.000 (70.000) (28,0)

EBT 700.000 900.000 300.000 (42,9)


Pajak 20% 120.000 1.800.000 60.000 50
EAT 580.000 720.000 240.000 50

DAFTAR PUSTAKA

Darminto, Dwi P. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Hutapea, Agnes. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Zenith Publisher.

Jusuf, Permana. ddk, 2006. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Muhamad, Aliminsyah Ddk, 2003. Pengantar Akuntansi. Edisi Ketujuh. Jilid 1.


Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai