Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA DASAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Sumber : Subramanyam (2014) dan Mamduh & Halim (2018)

A. Pengantar Analisis Bisnis


Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis Bisnis merupakan
proses evaluasi prospek ekonomi dan risiko perusahaan dalam rangka mengambil keputusan bisnis.
Analisis bisnis membantu dalam membuat keputusan berdasarkan informasi dengan membantu
struktur tugas keputusan melalui evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi
dan kinerja keuangannya. Tujuan analisis bisnis adalah meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia mengenai situasi keuangan
perusahaan, manajemennya, rencana dan strategi serta lingkungan bisnisnya.
Beberapa informasi yang ingin didapatkan oleh pihak yang berkepentingan adalah terkait:
1. Bagaimana prospek masa depan perusahaan?
2. Bagaimana potensi laba (kinerja laba) perusahaan?
3. Bagaimana kondisi keuangan perusahaan saat ini?
4. Bagaiamana jika perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain atau pesaingnya?
5. Berapa harga wajar saham perusahaan tersebut?
6. Apa rencana masa depan perusahaan?
7. Apa sumber dana perusahaan untuk membayar bungadan pokok pinjaman?
8. Apakah mungkin perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya?

B. Jenis-jenis Analisis Bisnis


Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis bisnis.
Laporan keuangan disusun oleh perusahaan setiap bulan, maka agar laporan keuangan tersebut
bermanfaat bagi kepentingan bisnis perusahaan dilakukanlah proses analisis terhadap laporan
keuangan tersebut. Proses analisis ini meliputi beberapa alat dan teknik. Analisis laporan keuangan
mengurangi ketergantungan pada firasat, tebakan dan intuisi, serta mengurangi ketidakpastian pada
analisa bisnis. Analisis laporan keuangan memberikan dasar yang sistematis, lengkap dan efektif
untuk analisis bisnis.
1. Analisis Kredit
Kreditor (creditors) meminjamkan dana kepada perusahaan dengan imbal hasil atas janji
pembayaran kembali berupa bunga. Jenis pendanaan in bersifat temporer karena kreditor
mengharapkan pembayaran kembali atas dana mereka dengan bunga. Pinjaman bisa bersifat jangka
pendek, bisa juga jangka panjang. Ini juga akan mempengaruhi tujuan dan lingkup analisis keuangan.
Pinjaman jangka pendek biasanya berjangka enam bulan sampai satu atau dua tahun, seperti
pinjaman dari bank. Pinjaman jangka menengah biasanya berkisar antara lima sampai sepuluh tahun,
seperti dalam pinjaman dari bank jangka panjang atau pinjaman obligasi jangka menengah. Pinjaman
jangka panjang bisa lebih dari 10 tahun, bahkan ada yang dua puluh tahun, seperti pada obligasi
jangka panjang.
Analisis kredit merupakan analisis yang berisi tentang evaluasi atas kelayakan perusahaan
untuk mendapatkan kredit dan menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman
yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut. Fokus utama dari analisis ini
adalah risiko bukan profitabilitas. Artinya tingkat keuntungan perusahaan bukan menjadi perhatian
utama, selama risiko pinjaman tidak dibayar kembali oleh peusahaan kepada kreditor bisa tertutupi.
Analisis kredit ini terdiri dari analisis Likuiditas dan Solvabilitas. Likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya dan
bergantung pada arus kas perusahaan serta komponen aset dan kewajiban lancarnya.
Likuiditas merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Dalam kaitannya dengan kreditor,
jika perusahaan tidak mampu membayar kembali pinjamannya maka akan menghalangi perusahaan
untuk memperoleh diskon dari pemasok. Ektsrimnya, jika kondisi tersebut tidak membaik akan
mengakibatkan perusahaan menghentikan aktivitas operasinya dan akan mengarah pada kondisi
krisis dan kebangkrutan. Solvabilitas merupakan kemampuan jangka panjang perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka panjang. Perbedaannya dengan likuiditas, analisis kredit jangka panjang
meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi profitablitas yang berkesinambungan. Profitabilitas yang
berkesinambungan merupakan jaminan utama atas kemampuan perusahaan untuk membayar pokok
pinjaman dan bunga dalam periode jangka panjang.

2. Analisis Ekuitas
Analisis Ekuitas merupakan evaluasi untuk mengetahui resiko dan potensi investasi ekuitas.
Analisis ini sangat penting bagi investor sebagai pihak yang menyediakan pendanaan terbesar bagi
perusahaan. Karena pada saat seorang investor menanamkan dananya di suatu perusahaan dalam
bentuk ekuitas atau modal saham, maka ia berhak atas distribusi aset perusahaan hanya setelah
klaim dari pihak lain yang utama (misalnya kreditor dan pemegang saham preferen) telah dipenuhi.
Artinya investor akan menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan dilikuidasi,
sebesar jumlah yang diinvestasikannya. Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat
keuntungan (return) yang diharapkan untuk masa-masa mendatang relatif terhadap risiko
perusahaan tersebut. Yang paling menarik tentu saja perusahaan yang mempunyai tingkat
keuntungan tinggi, tetapi mempunyai risiko yang rendah.
Fokus analisis ekuitas ada pada dua sisi yaitu risiko dan potensi. Oleh karena itu analisisnya
lebih komprehensif, mencakup kondisi dan kinerja perusahaan keseluruhan. Ada tiga jenis analisis
yang digunakan dalam melakukan investasi. Pertama adalah Analisis Teknikal yaitu mencari pola
dalam sejarah harga atau volume sebuah saham untuk memprediksi pergerakan harga saham di
masa depan. Kedua, Analisis fundamental yaitu proses menentukan nilai perusahaan dengan
menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan.
Ketiga, adalah kombinasi antara analisis teknis dan analisis fundamental.
3. Manfaat Analisis Bisnis
Analisis bisnis memiliki kegunaan bagi manajer sebagai petunjuk untuk melakukan perubahan
strategis dalam kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Dengan analisis bisnis ini
juga, manajer bisa menilai dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas dan resiko
perusahaan. Selain itu, manajer dapat mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing, sebagai langkah
untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan kompetitor. Analisis bisnis juga perlu dilakukan ketika
perusahaan akan melakukan restrukturisasi bisnis melalui merger, akuisisi dan divestasi. Dari analisis
bisnis ini (khususnya analisis ekuitas) bisa diketahui berapa nilai perusahaan saat ini, dan nilai yang
dihasilkan jika perusahaan melakukan restrukturisasi tersebut.
Dengan analisis bisnis, seorang direktur dapat menjalankan fungsi pengawasan terhadap
perusahaan untuk melindungi kepentingan pemegang saham. Pihak eksternal seperti pelanggan,
serikat pekerja, serta regulator juga membutuhkan analisis bisnis bagi kepentingannya masing-
masing. Bagi pelanggan, analisis bisnis bermanfaat saat akan melakukan transaksi sehingga bisa
menentukan profitabilitas dari transaksi yang saling menguntungkan. Sarikat pekerja menggunakan
analisis bisnis pada saat melakukan negosiasi kolektif. Bagi regulator analisis laporan keuangan bisa
digunakan saat melakukan audit pajak dan audit kewajaran pelaporan perusahaan.

4. Komponen Analisis Bisnis


a. Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi
Suatu perusahaan tidak bisa terpisah dari lingkungan bisnis dan industri dimana dia berada.
Perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi kondisi perusahaan. Untuk itu agar bisa survive, bertahan, maju dan berkembang,
perusahaan harus mampu membaca dan menganalisa lingkungan bisnis dan strateginya.
Secara spesifik tujuan dari analisis lingkunan bisnis adalah mengidentifikasi dan menilai situasi
perekonomian dan industrinya, termasuk analisis mengenai produk, tenaga kerja, dan pasar modal
dalam konteks perekonomian dan peraturan yang ada. Analisis strategi bisnis bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menilai kekuatan serta kelemahan kompetitif perusahaan, beserta peluang dan
ancamannya. Analisis lingkungan bisnis dan strategi merupakan analisis yang kompleks dan lintas
disiplin. Diperlukan perspektif yang luas mencakup pengetahuan tentang kekuatan ekonomi dan
industri, manajemen strategis, kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistic, pemasaran, dan
ekonomi manajerial.

b. Analisis Akuntansi
Pada Komponen Analisis Akuntansi ini adalah menganalisa sejauh mana akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Yaitu dengan cara mempelajari transaksi dan peristiwa
yang terjadi di perusahaan, menilai dampak kebijakan akuntansi terhadap laporan keuangan, dan
menyesuaikan laporan tersebut agar lebih mencerminkan kondisi riilnya. Laporan keuangan
merupakan sumber informasi utama untuk analisis keuangan perusahaan. Kualitas analisis laporan
keuangan bergantung pada keandalan laporan keuangan itu sendiri yang juga sangat bergantung
pada kualitas analisis akuntansinya. Namun, akuntansi juga memiliki keterbatasan. Pertama adalah
adanya masalah komparabilitas. Dimana antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain,
melaporkan transaksi yang sama dengan akuntansi yang berbeda. Sehingga antara dua perusahaan
tersebut tidak bisa serta merta diperbandingkan. Keterbatasan yang kedua adalah kebijakan dan
ketidaktepatan akuntansi dapat menimbulkan distorsi akuntansi. Distori akuntansi yaitu distorsi yang
muncul dalam bentuk estimasi manajemen yang tidak tepat (bisa karena eror atau karena
penghapusan kebijakan tersebut), penggunaan akuntansi untuk mempercantik laporan keuangan,
dan distorsi yang diakibatkan akuntansi gagal menangkap realitas laporan keuangan. Distori
akuntansi ini mengakibatkan Risiko Akuntansi yaitu ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan
karena adanya distorsi akuntansi. Tujuan utama dari analisis akuntansi adalah untuk mengevaluasi
dan mengurangi risiko akuntansi untuk meningkatkan nilai keekonomisan isi laporan keuangan
termasuk juga komparabilitasnya. Untuk mencapai tujuan ini harus dilakukan restatement (penyajian
kembali) dan reklasifikasi laporan keuangan.

c. Analisis Keuangan
Analisis Keuangan, yaitu penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja
keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Analisis ini terdiri dari tiga,
pertama analisis profitabilitas, yaitu evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan.
Analisis focus pada sumber daya perusahaan, tingkat profitabilitas, identifikasi dan mengukur
dampak berbagai pemicu profitabilitas. Analisis ini mengevaluasi dua sumber utama profitabilitas
yaitu margin dan perputaran (penggunaan modal). Kedua adalah analisis risiko, yaitu evaluasi atas
kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya. Mencakup analisis solvabilitas dan
likuiditas. Ketiga adalah analisis sumber dan penggunaan dana. Analisis ini memeberikan pandangan
tentang implikasi pendanaan perusahaan di masa depan.

d. Analisis Prospektif
Analisis Prospektif merupakan peramalan hasil di masa depan, mencakup peramalan laba dan
arus kas. Analisis ini merupakan hasil dari analisis akuntansi, analisis keuangan, dan analisis
lingkungan bisnis dan strategi. Output dari analisis ini adalah hasil yang diharapkan untuk
mengestimasi nilai perusahaan.
e. Valuasi
Valuasi adalah proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai
perusahaan.

C. Pemakai Laporan Keuangan


Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009: 2--3), pemakai laporan
keuangan sebagai berikut:
1. Investor
Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada sat jatuh tempo.
5. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan,
terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan tau tergantung pada
perusahaan.
6. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan
alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak,
dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7. Masyarakat
Perusahaan memengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan
dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang
dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (tren) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Anda mungkin juga menyukai