2. Analisis Ekuitas
Analisis Ekuitas merupakan evaluasi untuk mengetahui resiko dan potensi investasi ekuitas.
Analisis ini sangat penting bagi investor sebagai pihak yang menyediakan pendanaan terbesar bagi
perusahaan. Karena pada saat seorang investor menanamkan dananya di suatu perusahaan dalam
bentuk ekuitas atau modal saham, maka ia berhak atas distribusi aset perusahaan hanya setelah
klaim dari pihak lain yang utama (misalnya kreditor dan pemegang saham preferen) telah dipenuhi.
Artinya investor akan menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan dilikuidasi,
sebesar jumlah yang diinvestasikannya. Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat
keuntungan (return) yang diharapkan untuk masa-masa mendatang relatif terhadap risiko
perusahaan tersebut. Yang paling menarik tentu saja perusahaan yang mempunyai tingkat
keuntungan tinggi, tetapi mempunyai risiko yang rendah.
Fokus analisis ekuitas ada pada dua sisi yaitu risiko dan potensi. Oleh karena itu analisisnya
lebih komprehensif, mencakup kondisi dan kinerja perusahaan keseluruhan. Ada tiga jenis analisis
yang digunakan dalam melakukan investasi. Pertama adalah Analisis Teknikal yaitu mencari pola
dalam sejarah harga atau volume sebuah saham untuk memprediksi pergerakan harga saham di
masa depan. Kedua, Analisis fundamental yaitu proses menentukan nilai perusahaan dengan
menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan.
Ketiga, adalah kombinasi antara analisis teknis dan analisis fundamental.
3. Manfaat Analisis Bisnis
Analisis bisnis memiliki kegunaan bagi manajer sebagai petunjuk untuk melakukan perubahan
strategis dalam kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Dengan analisis bisnis ini
juga, manajer bisa menilai dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas dan resiko
perusahaan. Selain itu, manajer dapat mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing, sebagai langkah
untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan kompetitor. Analisis bisnis juga perlu dilakukan ketika
perusahaan akan melakukan restrukturisasi bisnis melalui merger, akuisisi dan divestasi. Dari analisis
bisnis ini (khususnya analisis ekuitas) bisa diketahui berapa nilai perusahaan saat ini, dan nilai yang
dihasilkan jika perusahaan melakukan restrukturisasi tersebut.
Dengan analisis bisnis, seorang direktur dapat menjalankan fungsi pengawasan terhadap
perusahaan untuk melindungi kepentingan pemegang saham. Pihak eksternal seperti pelanggan,
serikat pekerja, serta regulator juga membutuhkan analisis bisnis bagi kepentingannya masing-
masing. Bagi pelanggan, analisis bisnis bermanfaat saat akan melakukan transaksi sehingga bisa
menentukan profitabilitas dari transaksi yang saling menguntungkan. Sarikat pekerja menggunakan
analisis bisnis pada saat melakukan negosiasi kolektif. Bagi regulator analisis laporan keuangan bisa
digunakan saat melakukan audit pajak dan audit kewajaran pelaporan perusahaan.
b. Analisis Akuntansi
Pada Komponen Analisis Akuntansi ini adalah menganalisa sejauh mana akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Yaitu dengan cara mempelajari transaksi dan peristiwa
yang terjadi di perusahaan, menilai dampak kebijakan akuntansi terhadap laporan keuangan, dan
menyesuaikan laporan tersebut agar lebih mencerminkan kondisi riilnya. Laporan keuangan
merupakan sumber informasi utama untuk analisis keuangan perusahaan. Kualitas analisis laporan
keuangan bergantung pada keandalan laporan keuangan itu sendiri yang juga sangat bergantung
pada kualitas analisis akuntansinya. Namun, akuntansi juga memiliki keterbatasan. Pertama adalah
adanya masalah komparabilitas. Dimana antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain,
melaporkan transaksi yang sama dengan akuntansi yang berbeda. Sehingga antara dua perusahaan
tersebut tidak bisa serta merta diperbandingkan. Keterbatasan yang kedua adalah kebijakan dan
ketidaktepatan akuntansi dapat menimbulkan distorsi akuntansi. Distori akuntansi yaitu distorsi yang
muncul dalam bentuk estimasi manajemen yang tidak tepat (bisa karena eror atau karena
penghapusan kebijakan tersebut), penggunaan akuntansi untuk mempercantik laporan keuangan,
dan distorsi yang diakibatkan akuntansi gagal menangkap realitas laporan keuangan. Distori
akuntansi ini mengakibatkan Risiko Akuntansi yaitu ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan
karena adanya distorsi akuntansi. Tujuan utama dari analisis akuntansi adalah untuk mengevaluasi
dan mengurangi risiko akuntansi untuk meningkatkan nilai keekonomisan isi laporan keuangan
termasuk juga komparabilitasnya. Untuk mencapai tujuan ini harus dilakukan restatement (penyajian
kembali) dan reklasifikasi laporan keuangan.
c. Analisis Keuangan
Analisis Keuangan, yaitu penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja
keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Analisis ini terdiri dari tiga,
pertama analisis profitabilitas, yaitu evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan.
Analisis focus pada sumber daya perusahaan, tingkat profitabilitas, identifikasi dan mengukur
dampak berbagai pemicu profitabilitas. Analisis ini mengevaluasi dua sumber utama profitabilitas
yaitu margin dan perputaran (penggunaan modal). Kedua adalah analisis risiko, yaitu evaluasi atas
kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya. Mencakup analisis solvabilitas dan
likuiditas. Ketiga adalah analisis sumber dan penggunaan dana. Analisis ini memeberikan pandangan
tentang implikasi pendanaan perusahaan di masa depan.
d. Analisis Prospektif
Analisis Prospektif merupakan peramalan hasil di masa depan, mencakup peramalan laba dan
arus kas. Analisis ini merupakan hasil dari analisis akuntansi, analisis keuangan, dan analisis
lingkungan bisnis dan strategi. Output dari analisis ini adalah hasil yang diharapkan untuk
mengestimasi nilai perusahaan.
e. Valuasi
Valuasi adalah proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai
perusahaan.