Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MUHAMMAD FURQON
1702122434
ANALISIS BISNIS
Analisis laporan kuangan merupakan baian dari analisis bisnis. Analisis bisnis merupakan evaluasi
atas prospek dan risiko perusahaan untuk ujuan pengembalian keputusan bisnis. Keputusan bisnis
meluas sampai ekuitas dan penilaian utang,penilaian risiko kredit, prediksi laba, pengujian audit,
negosiasi kmpensasi, dan keputusan bisnis lain yang tak terhutung jumlahnya. Analisis bisnis
membantu dalam membuat keputusan berdasarkan informasi fenhan membantu struktur tugas
keputusan melalui rvaluasi atas lingkungan bisnis perusaan, strateginya, srta [osisi dan kunerja
keuangannya.

Dalam mengevaluasi lingkungan bisnis dan strategi perusahaan, di mulai dengan mempelajari
aktivitas bisnis perusahaan. Kemudian demi meningkatkan keputusan bisnis banyak individu dan
perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk menyediakan sumber informasi yang kaya dan
dapat diandalkan untuk analisis tersebut.

Jenis-Jenis Analisis Bisnis


Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis bisnis.
Tujuan analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan keputusan bisnis dengan
mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan, manajemennya,
rencana dan strateginya, serta lingkungan bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan dalam banyak bentuk
dan merupakan suatu bagian penting dari keputusan analis efek, penasehat investasi, manajer reksa
dana (fund manager), bankir investasi (investment banker), pemeringkat kredit (credit raters), bankir
korporasi (corporate bankers), dan investor individual. Jenis-jenis utama analisis bisnis adalah
sebagai berikut.
1. Analisis Kredit
Kreditor (creditors) meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji
pembayaran kembali atas dana mereka dan bunganya. Pendanaan ini bersifat sementara,kreditor
meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan. Jenis kreditor terbagi dua (2)
jenis, yaitu
a. Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan
mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada
norma industri, yaitu berkisar antara 30 sampai 60 hari dengan pemberian diskon tunai
untuk pembayaran lebih awal.
b. Kreditor non-dagang (nontrade creditors atau debtholder), menyediakan pendanaan kepada
perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist
atau implisist) pada tanggal tertentu di masa depan. Jenis pendanaan ini biasanya bersifat
jangka pendek atau jangka panjang serta muncul dalam berbagai jenis transaksi.
Dalam pendanaan kredit murni, elemen pentingnya adalah keuntungan bagi kreditor yang
bersifat tetap.Kemungkinan keuntungan kreditor terbatas pada tingkat bunga atau kotrak utang
atau pada margin laba atas barang atau jasa yang diserahkan, kreditor menanggung resiko tidak di
bayar (risk of default) oleh pelanggan.
Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit.
Sebuah perusahaan dapat mendapatkan kredit jika ialulus dalamkelayakan kredit (credit
worthiness) yang di ukur dari tingkat laba, sedangkan credit worthiness adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko,
bukan sisi baik potensi (profitabilitas). Hal ini meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas.
a. Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam
jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Alat analisis kredit dan kriteria likuiditas
bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.
b. Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang
perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang.Alat analisis kredit dan kriteria
solvabilitas meliputi penilaian obligasi, kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci dan
berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi
profitabilitas yang berlanjut (disebut pula sustainable earning power).

2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas
risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan
perusahaan, atau disebut juga ekuitas atau modal saham yang menawarkan pengamanan atau
penjagaan untuk semua bentuk pendanaan. Hal ini berarti investor ekuitas berhak atas distribusi
aset perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk
bunga dan dividen preferen. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak
pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun kerugian mereka terbatas
pada jumlah yang diinvestasikan. Dengan demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas
bersifat asimetri, dimana harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas
dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis
mereka paling banyak dan komprehensif.
Strategi investasi aktif dalam analisis ekuitas adalah sebagai berikut
a. Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah harga atau
volume sebuah saham untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
b. Analisis fundamental (fundamental analysis), merupakan proses menentukan nilai
perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk
ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah
menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value).
Sedangkan nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya)
berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham).
Contoh strategi fundamental adalah beli saham perusahaan jika nilai intrinstiknya lebih
tinggi dari nilai pasar, dan menjual saham jika nilai pasar lebih tinggi daripada nilai
intrinstiknya.
Kegunaan Lain dari Bnalisi Bisnis
Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain
sebaai berikut.
1. Manajer
Manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan
mereka, baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan yang memuat perspektif pihak luar
terhadap perusahaan, sebagaimana kreditor dan investor memandangnya. Kegunaan analisis
laporan keuangan bagi manajer memberikan petunjuk tentang perubahan strategis dalam kegiatan
operasional, investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis dan laporan
keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing. Analisis
tersebut juga memungkinkan adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons), baik
untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok
ukur (benchmark) kinerja.

2. Merger, Akuisisi, dan Divestasi


Analisis Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya, melalui
merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu mengindentifikasi target potensi
dan menentukan nilainya. Analis efek perlu menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila
ada berapa nilainya, yang dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi
perusahaan target.
3. Manajemen Keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan
terhadap profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya.
4. Direktur.
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi
kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan.
5. Regulator (Pembuat Peraturan).
Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk mengaudit
laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan.
6. Serikat kerja.
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar
kolektif.
7. Pelanggan.
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan
estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.
Komponen Analisis Bisnis
Komponen proses analisis Bisnis
Analisis Lingkungan dan strategi Bisnis
Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri dari : (1) bagian analisis industri, dan (2) analisis
strategi.
a. Analisis industri (industry analysis) merupakan langkah pertama dalam prospek dan
struktur industri karena hal tersebut akan menentukan profitabilitas perusahaan. Analisis
industri sering dikerjakan dengan menggunakan kerangka yang diajukan oleh Porter (1980,
1985) atau analisis rantai nilai (value chain analysis).
b. Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan
dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya.
Analisis lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan ekonomi
dan industri. Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang manajemen strategi, kebijakan
bisnis, produksi, manajemen logistik, pemasaran, dan ekonomi manajerial.

Analisi Akuntansi
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini mempengaruhi kegunaan
laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis.
a. Etidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability
problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi
yang berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika
perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan
perbanding sementara.
b. Pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan
keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan
informasi akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.Distorsi ini muncul dalam tiga
bentuk. (1) Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini
merupakan sebab utama distorsi akuntansi; (2) Manajer dapat menggunakan pilihan
dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik laporan keuangan (window-
dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi; dan (3) Standar
akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas
ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi tersebut akan menciptakan risiko akuntansi laporan
keuangan (accounting risk), yang berarti ketidakpastian dalam analisis laporan
keuangan karena distorsi akuntansi.
Tujuan utama dari analisis akuntansi adalah untuk mengevaluasi dan mengurangi
resiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan.
Analisis akuntansi meliputievaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas,
kualitas akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba
(earning persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning power.

Analisis Keuangan
Analasis keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk
menganalisis posisis dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa
depan.
Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:
1. Analisis Profitabilitas, merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan.
Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya. Dan
melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.
2. Analisis Resiko, merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya
dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik untuk mengevaluasi
keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk mengestimasi biaya modal perusahaan.
Analisis Sumber dan Pengunaan Dana, merupakan evaluasi bagaimana perusahaan
memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang implikasi
pendanaan perusahaan dimasa depan.
Analisis Prospektif
Analisis Prospektif (prospective analysis) merupakan peramalana hasil dimasa depan- biasanya
laba,arus kas, atau keduanya. Output dari analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan (expected
payoffs) dimasa depan yang digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan.
Penilaian
Valuasi (valuation) merupakan proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi
estimasi nilai perusahaan. Sehingga Valuasi ini menjadi tujuan utama dari banyak jenis analisis bisnis.
Analisis Laporan Keuangan Dan Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang merupakan bagian dari
analisis bisnis. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan dipandang sebagai bagian penting dan tak
terpisahkan dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisisnya.
Laporan keuangan- Dasar Analisis
Aktivitas Bisnis
Lapiran keuanan perusaaan berikut pengungkapanya menginformasikan empat aktvitas
utama perusahan, yaitu :
1. Akivitas perencanaan
Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi
kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalamam rencana bisnis membantu
analisis atas prospek perusahaan kini dan nanri, dan merupakan bagian dari analisis lingkungan
bisnis dan strategi.kita mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya. Permintaan
oasar, kinerja manajemen, analisis kompetitif, strategi penjualan, kinerja manajeman,dan proyeksi
keuangan.
Informasi ini bisa di dapat di laporan keuangan (management discussion dan analysis) dan
juga tersedia memalui media yang kurang formal seperti pernyatan pers,publikasi industri, bulletin
analisis, dan berita keuangan
2. Aktivitas pendaan
Aktivitas pendanaan adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang
untuk membayara kebutuhan-kebutuhannya. Terdapat dua sumber pendanaan,yaitu:
1. Investor ekuitas(pemegang saham)
 Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas
investasi mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkana dan resiko.
 Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi
laba (pembayaran diveden kepada pemegang saham langsung, deviden dapat diberikan
dalam bentuk tunai atau deviden saham atau secara tidak langsung melalui pembelian
kembali saham.pembayaran diveden mengacu pada proporsi laba yang di distribusikan yang
sering di nyatakan dalam rasio atau persentase) atau reinvestasi laba ( mengacu padan
penahana laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan. Sering diukur
dengan rasio penahanan/rasio laba di tahan= 1- dividen payout rasio)
 Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai,aktiva atau jasa yang di kontribusikan kepada
perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran saham privat melibatkan penjualan ke
individu atau organisasi. Untuk Penawaran saham ke public berbiaya besar karena termasuk
pemenuhan oeraturan pemerintah, persyaratan pencatatan di bursa, dan komisi untuk agen
penjual. Tetapi manfaat utama nay adalah potensi untuk mensapatkan dana dalam jumlah
besar untuk aktivitas bisnis.
2. Kreditor (pemberi pinjaman)
Kreditor di bagi menjadi dua jenis,yaitu
 kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang. Biasanya pendanaannya terjadi
melalui pinjaman atau melalui pemberian efek atau obligasi. Pemberi utang meliputi
bank,institusi pemberi pinjaman, institusi keuangan dan non keuangan,
 kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari
operasinya. Kreditor opersi meliputi pemasok,karyawan,pemerintah dan pihak lainnya yang
meminjamkan uang kepada perusahaanpendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan
ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, pada umumnya mensyatkan pembayaran kembali
pinjaman dengan bunga pada tanggal. Pengembalian kreditor umumnya ditentukan dalam
kontak pinjaman. Resiko kreditor adalah kemungkinan kegagalan perusahaan untuk
membayar kembali pinjaman dan bunga.dalam situasi ini, kreditor mungkin tidak menerima
uang mereka yang jatoh tempo, dan menyebabkan kebangkrutan atau penanganan legal
lainnya. Penangana tersebut menimbulakan biaya bagi kreditor.
3. Analisis Investasi
Megacu pada perolehan dan pemeliharaan investaso dengan menjual produk dan
menyediakan jasa dan untuk tujuan mengunvestasikan kelebihan kes bisasanya dalam bentuk aktiva
operasi (bangunan,peralatan, hak paten, persediaan, modal manusia(karyawan dan manjer, system
informasi0 dan aktiva keuangan dalam bentuk efek(saham ekuitas perusahaan lain, obligasi dan
reksa dana).
4. Aktivitas opersai
Mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan
aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima komponen,yaitu: penelitian dan
pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran penjualan. Manajemen harus menentukan baura
yang paling efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Aktifitas operasi
perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian
komponennya, mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara
efisien dan efektif.
LAPORAN KEUANGAN MENCERMINKAN AKTIVITAS BISNIS
1. Laporan posisi keuangan ( Neraca)
Persamaan akuntansi
𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 = 𝒌𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 + 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan melalui
aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan
atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau
dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak
perusahaan didirikan.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan rugi laba mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan
rugi laba menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau rugi perusahaan suatu periode
waktu. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan (atau penurunan) ekuitas sebelum distribusi kepada
dan kontribusi dari pemegang saham.
3. Laporan ekuitas pemegang saham
Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-poas ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aset perusahaan. Perubahan
ekuitas pemegang saham disebabkan karena penerbitan saham (sebagian besar disebabkan karena
opsi saham pegawai), pembelian kembali saham (treasury stock), dan reinvestasi laba.
4. Laporan arus Kas
Melaporkan arus kas dan keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusaaan
secara terpisah selama suati periode tertentu.
Laporan arus kas mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :

 Cash inflow

Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan
keuntungan kas (penerimaan kas)

 Cash out flow

Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan
beban pengeluaran kas.

Informasi tambaan

Analisis laporan keuangan yang menyeluruh melibatkan pemerikasaan tambahan sebagai


berikut:
1. Management Disscussion and Analysis (MD&A)

Manajemen mengungkapkan informasi prospektif terkait dengan pristiwa dan ketidakpastian


yang material, yang menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan menjadi kurang
mengindikasikan aktivitas operasi atau kondisi keuangan di masa depan.

2. Laporan Manajemen (Management Report)

Laporan manajemenbertujuan untuk menekankan tanggung jawab manajemen senior atas


sistem pengendalian keuangan dan sistem pengendalian internal perusahaanpembagian peran
manajemen direktur, dan auditor dalam penyiapan laporan keuangan.

3. Laporan Auditor (Auditor Report)

Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikasi independen yang diminta oleh
perusahaan untuk memberikan opini tentang kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Analisis laporan keuangan memerlukan penelaahan atas
laporan auditor untuk meyakinkan bahwa perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa
pengendalian.

4. Catatan Penjelas (Explanatory Notes)

Catatan ini merupakan median untuk mengkomunikasikan informasi tambahan tentang pos-
pos yang ada maupun tidak ada dalam laporan. Catatan tambahan ini meliputi informasi tentang:

 prinsip dan metode akuntansi yang digunakan


 pengungkapan rinci atas tiap pos laporan keuangan
 komitmen dan kontinjensi
 kombinasi bisnis
 transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
 rencana opsi saham
 kemajuan proses hukum
 pelanggan signifikan

5. Informasi Tambahan (Supplementary Information)

Informasi tambahanMeliputi :

 Data segmen bisnis


 penjualan ekspor
 efek yang diperdagangkan
 akun penilaian
 pinjaman jangka pendek
 data keuangan kuartalan

6. Laporan Proksi (Proxy Statement)

Proksi merupakan media dimana pemegang saham mengotorisasi pihak lain untuk
mewakilinya pada rapat pemegang saham. Laporan proksi memuat informasi yang diperlukan
pemegang saham untuk memberikan suara dalam hal bersangkutan. Proxy statement memuat
banyak informasi tentang perusahaan termasuk identitas pemegang saham dengan kepemilikan
saham beredar 5% ke atas, informasi biografi dewan direksi, kesepakatan kompensasi untuk pejabat
dan direktur, rencana kompensasi pegawai dan transaksi-transaksi tertentu yang terkait dengan para
pejabat dan direktur perusahaan.

PERTINJAU ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Berbagai alat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifikasi yang tersedia untuk
membantu pengguna dalam menganalisi laporan keuanagan.

1. Analisis laporan keuangan komparatif

Seseorang melakukan Analisis laporan keuangan komparatif (comparative financial statment


analysis) dengan meninjau laoran pisisi keuangan, lapiran laba rugi, atau laporan arus kas secara
berturut-turut dari satu peruide ke periode berikutnya.

Pada analisis laporan keuangan komparatif disebut juga analisis horisontal karena saat
menelaah laporan komparatif kita menganalisis saldo akun dengan analisis dari kiri ke kanan (atau
kanan ke kiri) ketika memeriksa laporan komparatif.

2. Analisis Perubahaan tahun ke tahun

Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek dua atau tiga tahun
biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos.Analisis
perubahan tahun ke tahun untuk jangka pendek ini dapat ditangani dan dipahami. Analisis ini
memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolut maupun persentase. Analisis
perubahan dalam jumlah maupun persentase menjadi relevan karena dasar dolar yang berbeda
dalam perhitungan perubahan persentase dapat menghasilkan perubahan besar yang tidak
konsisten dengan kepentingan aktualnya.
3. Analisis Tren angka Indek
Analisis perubahan tahun ke tahun untuk membandingkan laporan keuaangan lebih dari dua
atau tiga periode kadang kala merepotkan. Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk
seluruh pos, yang biasanya diberi angka indeks 100. karena tahun dasar menjadi rujukan untuk
semua perbandingan, pilihan terbaikadalah tahun dimana kondisi bisnis normal.
Salah satu hasil tren adalah kekuatan untuk menyampaikan pandangan dalam filosofi manajer,
kebijakan, dan motivasi. Makin beragam lingkungan yamhg membentuk periode analisis, makin baik
pula gambaran tentang bagai mana manajer menangani kesulitan dan memanfaatkan kesempatan.
4. Analisis Laporan Keungan Common-size
Pengetahuan atas proporsi kelopmpok atau subkelompok yang membentuk suatu pos
tertentu yang bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Prosedur ini juga disebut analisis vertical
karena evaluasi pos dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas) dalam laporan common-size.
Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan
keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size menekankan pada dua faktor :
1. sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tak
lancar dan ekuitas.
2. komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan aktiva tak
lancar.
Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos terkait dengan
angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan mempengaruhi hampir seluruh
beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen dari penjualan yang diwakili oleh tiap pos-pos
beban. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan, yang terkait dengan laba sebelum pajak
bukan penjualan. Keterbatasan utama laporan keuangan common-size untuk analisis antar
perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang di analisis.
5. Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan salah stu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak
digunakan. Perannya sering disalah pahami dan sebagai konsekuensinya, kepentingannya sering
dilebih-lebihkan. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar
perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari
masing-masing komponen yang membentuk rasio. Rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke
depan artinya kita sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan
tren dan ukurannya di masa depan.
1. faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor industri,
kebijakan manajemen dan metode akuntansi.
2. interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan rasio
tahun sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio pesaing.
Analisis rasio deterapkan pada tiga tingkat penting analisis laporan keuangan, yaitu
1. Analisis Kredit
Analisis kerdit adalah analisis berfokus pada likuiditas, yang merujuk pada kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang penting
adalah rasio lancar- ketersediaan aset lancar untuk memenuhi kewajiban lancar.
Analisissolvabilitasmenunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
panjangnya.
a. Likuiditas.Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek.
b. Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan memnuhi kewajiban jangka
panjang.
2. Analisis Profitabilitas. Analisis Profitabilitas merupakanevaluasi rasio kinerja operasi yang
umumnya mengaitkan pos laporan laba rugi dengan penjualan. Rasio ini sering disebut juga
dengan margin laba (profit margin).
a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-ROI). Untuk menilai
kompensasi keuangan kepada penyedia pendapatan ekuitas dan utang.
b. Kinerja Operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.
c. Pemanfaatan Aset (asset utilization). Untuk menilai efektivitas dan intensitas aset
dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (trunover).
3. Valuasi
Dalam membuat perbandingan antar perusahaan yang valid ditingkatkan dengan
penyesuaian kita terhadap angka yang dilaporkan sebelum digunakan dalam analisis. Untuk
mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).
6. Analisis Arus kas
Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi
sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana
perusahaan memperoleh pendanaan dan menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga digunakan
dalam peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas.
7. Model penilaian
Valuasi merupakan hasil penting dari dari berbagai jenis analisis bisnis dan laporan keuangan.
Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya. Dasar
valuasi adalah teori nilai sekarang (present value theory). Teori ini menyatakan bahwa “nilai utang
atau efek ekuitas (atau untuk masalah ini, segala aset) sama dengan jumlah seluruh hasil yang
diharapkan dari efek di masa depan yang di diskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat
diskonto yang tepat”. Teori ini sekarang menggunakan konsep nilai waktu dari uang (time value of
money)-yang secara sederhana menyatakan bahwa sebuah entitas lebih menyukai konsumsi saat ini
dari pada konsumsi di masa depan.Sehingga, untuk menilai sebuah efek, investor memerlukan dua
buah informasi : (1) hasil masa depan yang diharapkan di masa depan sepanjang umur efek, dan (2)
tingkat diskonto.
Secara sederhana model valuasi diaplikasikan pada efek obligasi, di mana hasil masa depan
obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya, dengan tingkat diskonto obligasi adalah bunga
yang berlaku (atau yield to matury). Sedangkan hasil masa depan saham adalah deviden dan
peningkatan modal, dengan tingkat diskontonya adalah biaya modal yang telah disesuaikan untuk
risisko (atau disebut tingkat pengembalian yang diharapkan – expected rate of return).
1. Valuasi Utang
Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan pada tingkat
yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya. Perhitungan
untuk mencari nilai obligasi adalah sebagai berikut
𝐼𝑡+1 𝐼𝑡+1 𝐼𝑡+1 𝐼 𝑡+𝑛 𝐹
Bt = (𝐼+𝑟) 1 + (𝐼+𝑟)2 + (𝐼+𝑟)3 + ......... + (𝐼+𝑟)𝑛 + (𝐼+𝑟)𝑛

Dimana, It+n adalah pembayan bunga dalam periode t+n,


F adalah pembayaran pokok (biasanya nilai normal uang), dan
R adalah tingkat bunga (tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo – Yield to maturity).

Saat akan menilai obligasi, kita harus tentukan hasil yang diharapkan berdasarkan faktor –
faktor seperti tingkat bunga kini, inflasi yang diharapklan, dan risiko gagal bayar.
2. Valusai ekuitas
Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang,yaitu nilai sekarang hasil di masa depan yang
didiskontokan pada tingkat yang tepat. Dalam valuasi ekuitas, investor tidak memiliki klaim atas hasil
yang ditentukan sebelumnya, melainkan investor mencari dua hasil, yaitu pembayaran deviden dan
peningkatan modal. Karena peningkatan modal menunjukkan perubahan nilai ekuitas.
Sedangkan untuk rumus valuasi ekuitas menggunakan dividen yang diharapkan (expected),
bukan dividen yang sebenarnya (actual). Penggunaan dividen yang diharapkan ini karena dividen di
masa depan tidak dapat ditentukan. Oleh karena itu, sebagai alternatif digunakan penilain arus kas
bebas bagi ekuitas didefinisikan sebagai arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan
penyesuaian untuk perubahan utang. Perhitungan nilai diskonto deviden (devinded discount model)
adalah
𝐸(𝐷𝑡+1 ) 𝐸(𝐷𝑡+2 ) 𝐸(𝐷𝑡+3 )
Vt = (1+𝑘)1
+ (1+𝑘)2
+ (1+𝑘)3
+ ..........

Dimana, Dt+n adalah deviden dalam periode t+n, dan k adalah biaya modal.

Pertimbangan praktis dalam Valuasi. Model diskonto deviden sebenarnya mengalami kendala
praktis pada rentang waktu yang tidak terbatas karena disebabkan pembayaran deviden bersifat
operasional dan setiap perusahaan mempunyai kebijakan pembayaran deviden yang berbeda.
Sehingga model valuasi sering mengganti deviden dengan laba atau arus kas, maka dari itu
diperkenalkan dua model valuasi lain, yaitu

1. Model arus kas bagi ekuitas (free cash flow to equity model) yang menghitung nilai ekuitas
pada waktu t dengan mengganti deviden yang diharapkan dengan arus kas bebas yang
diharapkan oleh ekuitas :

𝐸(𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡+1 ) 𝐸(𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡+2 ) 𝐸(𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡+3 )


Vt = (1+𝑘)1
+ (1+𝑘)2
+ (1+𝑘)3
+ ……….

Dimana, FCFE t+n adalah arus kas bebas bagi ekuitas pada periode t+n, dan k k adalah biaya
modal. Sedangkan arus kas bebas adalah arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal
dan penyesuaian untuk perubahan utang.

2. Model laba residual (residual income model) yang menghitung nilai perusahaan dengan
mengan variabel akuntansi, dengan mendefinisikan nilai ekuitas pada waktu t sebagai jumlah
nilai buku kini dan nilai sekarang seluruh laba sisa yang diharapkan di masa depan :

𝐸(𝑅𝐼
𝑡+1 ) 𝐸(𝑅𝐼𝑡+1 ) 𝐸(𝑅𝐼𝑡+1 )
Vt = BVt + (1+𝑘)1 + (1+𝑘)1
+ (1+𝑘)1
+ …….

Dimana, BVt adalah nilai buku pada akhir periode tn, RIt+n merupakan laba dalam periode t + n,
dan k adalah beban modal. Laba sisa (residual income)pada waktu t didefinisasikan sebagai
laba bersih komprehensif dikurangi pembebanan pada nilai buku awal,yaitu RIt=NIt– (k x BVt-1).

ANALISIS DALAM PASAR EFISIEN


1. Efisiensi pasar
Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis-EMH) berhubungan dengan reaksi harga
pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. EMH di bagi dalam tiga bentuk, yaitu
1. Bentuk lemah (weak form). EMH yang menyatakan bahwa harga mencerminkan
sepenuhnya informasi yang terkandung dalam pergerakan harga historis.
2. Bentuk semikuat (semistrong form). EMH yang menyatakan bahwa harga mencerminkan
sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik.
Bentuk kuat (strong form). EMH yang menyatakan bahwa harga mencerminkan seluruh
informasi termasuk informasi dari dalam.

2. implikasi efisiensi pasar pada analisis


EMH mengasumsikan kehadiran analis yang kompeten dan terinformasi dengan baik yang
menggunakan alat analisis. EMH juga mengasumsikan bahwa analis terus-menerus mengevaluasi
dan bertindak pada jalur informasi yang masuk ke pasar. Sedangkan pendukung yang ekstrim
menyatakan bahwa jika seluruh informasi secara instan terefleksi dalam harga, usaha untuk
mendapatkan secara konsisten melalui analisis laporan keuangan akan sia-sia. Sehingga posisi
ekstrim ini menimbulkan paradoks. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan paradoks adalah :
pertama, EMH dibangun atas perilaku investor secara keseluruhan, bukan individual. Berfokus
pada perilaku keseluruhan menekankan kinerja rata-rata dan mengabaikan atau menutupi kinerja
individu yang didasarkan pada kemampuan, niat yang kuat dan keahlian, serta kecepatan individu
atas informasi.
Kedua, Kecepatan dan efisiensi pasar menjadi bukti kehadiran analis yang dimotivasi oleh
kompenasasi personal. karena sebagian besar percaya bahwa informasi yang relevan bergerak cepat
di dorong oleh besarnya kepentingan keuangan. Dan terakhir, sebagian percaya bahwa pasar adalah
pengolah informasi yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai