Anda di halaman 1dari 6

LEARNING JOURNAL

Nama Mahasiswa : Muhammad Furqon


NIM : 1702122434
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Materi : Laporan Kuangan Sektor Publik
Pertemuan Ke- :7

A. Laporan Kuangan Sektor Publik


1. Pengertian
Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dar
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Laporan keuangan
sektor publik menyediakan informasi mengenai sumber-sumber alokasi, dan
penggunaan sumber daya keuangan atau financial informasi mengenai bagaimana
entitas mendanai aktivitasnya dnan memennuhi kebutuhan kasnya, informasi yang
berguna untuk mengavaluasi kemampuan entitas dalam pendanaan aktivitasnya,
memenuhi kewajiban serta komitmennya, informasi mengenai kondisi financial suatu
entitas dan perubahan didalmanya, dan juga informasi agregat yang berguna untuk
mengevaluasi kinerja entitas dalam hal bidang jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Laporan keuangan yang harus dibuat oleh organisasi sektor publik meliputi
laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/Defisit, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, Neraca serta Laporan Kinerja yang
dinyatakan dalam ukuran finansial dan non finansial.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Akuntabilitas Vertikal (Vertical Accountability)
Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban kepada pihak yang lebih tinggi atas
pengelolaan dana. Contohnya pertanggungjawaban unit pengelolaan kedinasan kepada
aparat pemerintahan, pemerintah daerah kepada pemerintah pusat.
b. Akuntabilitas Horizontal (Horizontal Accountability)
Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada pihak masyarakat luas
atas pengelolaan dana.
Jenis pelaporan keuangan sektor publik, terdiri dari 2 jenis yakni :
1. Pelaporan kinerja itu merupakan refleksi kewajiban untuk mempersentasikan dan
melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang perlu
dipertanggungjawabkan.
2. Kalau pelaporan keuangan itu merupakan cerminan dari posisi keuangan serta
transaksi-transaksi yang telah dilakukan suatu organisasi sektor publik dalam kurun
waktu tertentu.
2. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik

Secara umum, terdapat 6 tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik, yaitu:
1. Kepatuhan dan pengelolaan (compliance and stewardship)
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan
keuangan dan pihak otoritas penguasa bahawa pengelolaan sumber daya telah telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.
2. Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif (accountability and retrospective reporting)
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik,
untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk
mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan dan
membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada, serta
memungkinkan pihak luaruntuk memperoleh informasi biaya atas barang dan jasa
yang diterima dan untuk menilai efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya
organisasi.
3. Perencanaan dan informasi otorisasi (planning and authorization information)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan
aktivitas dimasa yang akan dating dan untuk memberikan informasi pendukung
mengenai otoritas penggunaan dana.
4. Kelangsungan organisasi (viability)
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah
sesuatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa
(pelayanan) dimasa yang akan datang
5. Hubungan masyarakat (public relation)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi, untuk
mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemilik yang
dipengaruhi karyawan dan masyarakat serta sebagai alat komunikasi dengan publik
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada kelompok kepentingan
yang ingin mengetahui organisasi secara lebih mendalam

3. Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik

 Pembayar Pajak
 Pemberi Dana Bantuan
 Investor
 Pengguna Jasa
 Karyawan/Pegawai
 Pemasok/Vendor
 Dewan Legislatif
 Manajemen
 Pemilih
 Badan pengawasan
4. Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dengan Sektor Swasta

Perbedaan laporan keuangan sektor publik dengan sektor swasta


Laporan keuangan sektor publik Laporan sektor swasta

 Focus financial dan politik  Focus financial


 Kinerja diukur secara financial  Sebagian besar kinerja diukur secara
dan non financial financial
 Pertanggung jawaban kepada  Pertanggungjawaban kepada pemegang
parlemen dan masyarakat luas saham dan kreditur
 Focus pada bagian organisasi  Berfokus pada organisasi secara
keseluruhan
 Melihat kemasa depan secara  Tidak dapat melihat masa depan secara
detail detail
 Aturan laporan ditentukan oleh  Aturan pelaporan ditentukan oleh
departemen keuangan undang-undnag, standar akuntansi, pasar
modal, dan praktik akuntansi
 Laporan diperiksa oleh  Laporan keuangan diperiksa oleh auditor
treasury independen
 Cash accounting  Accrual accounting

5. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Sektor Publik

Laporan Arus Kas laporan yang menggambarkan perubahan


posisi kas dalam satu periode akuntansi,
pada laporan ini perubahannya akan
dilihat dari kegiatan operasi, pendanaan
dan investasi.
Laporan Kinerja keuangan laporan ini mirip dengan lap. Rugi-laba pada
entitas bisnis. Laporan surplus –defisit
menggambarkan kinerja keuangan pada org.
sektor publik, ketika total pendapatan/
penerimaan lebih besar daripada total biaya/
belanja disebut surplus dan sebaliknya
disebut defisit.
Laporan Perubahan ekuitas laporan ini menyajikan informasi yang
berkaitan dengan kejadian yang
menyebabkan perubahan ekuitas selama satu
periode tertentu.
Laporan posisi keuangan Laporan yang memberikan gambaran entitas
sektor publik secara utuh pada suatu waktu
tertentu, dimana didalamnya tergambar
elemen-elemen yang menyusun entitas sektor
publik tersebut sehingga laporan posisi
keuangan/ neraca sering disebut dengan
potret posisi keuangan suatu entitas sektor
publik.
6. Dampak Dalam Laporan Keuangan Sektor Publik

Adanya Resiko Pengambilan Keputusan yang Salah

Kesalahan Laporan Keuangan Mempengaruhi Pajak, Denda, dan Audit

Laporan Keuangan Digunakan Oleh Konsultan untuk Analisa

Adanya Biaya Tambahan Bagi Perusahaan

Memberikan Citra Buruk bagi Perusahaan

Kesalahan Laporan Keuangan Mempengaruhi Aliran Dana

Kesalahan Laporan Keuangan Mempengaruhi Proses Budgeting dan Perkiraan

Kesalahan Laporan Keuangan Memberikan Perkiraan Posisi Finansial


Perusahaan yang Salah

7. Cara Menghindari Kesalahan dalam Pembuatan Laporan Keuangan

 MEMBUAT INTEGRASI ANTAR SISTEM INTI


 MEMBUAT OTOMATISASI SISTEM TRACKING FINANSIAL
 MEMBUAT SISTEM ONLINE AGAR ADA BACKUP DATA
 MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK YANG SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN BISNIS PERUSAHAAN
 MEMPEKERJAKAN AKUNTAN DENGAN KEMAMPUAN YANG
MUMPUNI
 MENGHINDARI PROSES INPUT DATA SECARA MANUAL
B. Kasus
Pembahasn

Dari berita ini kita bisa melihat bahwa walaupun laporan kuanagan pemerintah sudah mendapat
penilaian wajar tampa pengecualian (WTP) tapi tidak menjamin kalau laporan tersebut bebas dari
kcurangan seperti korupsi. Dan hal ini sudah melenceng jauh dari tujuan dan fungsi laporan keuangan
sektor publik dimana sudah melanggar kepatuhan, akuntabilitas dan pelaporan retropestif, juga
sumber fakta dan gambaran.
Dari pelanggaran ini diharapkan adanya tindakan tegas dari BPK seperti:
1. Mencabut penilaian WTP yang sudah diterima
2. Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan mendetail untuk tahun- tahun
berikutnya
3. Memberikan pengawasan yang lebih ketat dalam perencanaan pemberian anggaran

Anda mungkin juga menyukai