Nama :

NIM :
TM 7_Akuntansi Sektor Publik

A. DEFINISI DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari
transaksi - transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Tujuan umum
pelaporan keungan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja,
dan arus kas suatu entitas yang berguna bagi sejumlah pemakai (wide range users)
untuk membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang
dipakai oleh suatu entitas dalam aktivitas guna mencapai tujuan.

B. KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan atau disebut juga dengan neraca atau laporan aktiva
dan kewajiban, adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva, utang,
dan modal pemilik selama suatu periode tertentu.
2. Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit)
Laporan Kinerja Keuangan Disebut juga dengan Laporan Pendapatan dan
Biaya, Laporan Surplus-Rugi, Laporan Operasi, Laporan Surplus-Defisit, atau
Laporan Laba Rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan
biaya selama satu periode tertentu.

3. Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto

Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto menggambarkan kenaikan atau
penurunan kekayaan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi
dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Perubahan aktiva/ekuitas
neto secara keseluruhan menyajikan total surplus/defisit neto selama suatu
periode. Pendapatan dan biaya lainnya diakui secara langsung sebagai
perubahan aktiva/ekuitas neto dari setiap kontribusi dan distribusi kepada
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
4. Laporan Arus Kas
 Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran
kas selama satu periode tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas
diklasifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan pembiayaan, dan kegiatan
investasi. Informasi arus kas sangat bermanfaat bagi pemakai laporan
keuangan karena menyediakan dasar estimasi kemampuan entitas untuk
menghasilkan kas dan setara kas, serta kebutuhan entitas untuk menggunakan
arus kas tersebut.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporan
keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan
keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai dan bertujuan untuk
menginformasikan pengungkapan yang diperlukan atas laporan keuangan.
Berdasarkan PP No 8 Tahun 2006 dan Permendagi No 13 Tahun 2006 juncto
permendagi No 59 Tahun 2007. Catatan atas laporan keuangan entitas publik
harus mencakup hal-hal berikut :
1) Kebijakan Fiskal/Keuangan, Ekonomi Makro, Pencapaian Target
Undang-Undang APBN/Perda APBD
2) Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3) Kebijakan Akuntansi
4) Penjelasan tentang Perkiraan Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan
Laporan Arus Kas
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c. Laporan Arus Kas
d. Pengungkapan Lainnya
C. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Lingkup analisis laporan keuangan sektor publik yang dapat dimunculkan dari informasi
laporan keuangan meliputi :
- Laporan Kinerja Keuangan (Neraca)
1. Likuiditas pemerintahan/organisasi
2. Komposisi investasi pemerintah
3. Kekayaan pemerintah/organisasi
4. Komposisi kewajiban pemerintah
5. Revaluasi cadangan pemerintah
 6. Komposisi utang pensiun pegawai pemerintah
- Laporan Kinerja Keuangan (Surplus/Defisit)
1. Efektivitas penarikan pajak
2. Tingkat pelanggaran peraturan keuangan
3. Komposisi pendapatan pemerintah
4. Beban bunga atas pinjaman pemerintah
5. Rugi surplus transaksi mata uang
- Laporan Arus Kas
1. Komposisi arus kas
2. Tingkat penarikan pajak baik individual, organisasi, maupun produk
3. Komposisi pajak tidak langsung
4. Komposisi likuiditas pendapatan lain-laindari pemerintah
5. Komposisi pengeluaran kas
6. Komposisi pengeluaran investasi pemerintah
7. Komposisi likuiditas pertukaran mata uang
Selain itu, pengukuran kinerja perekonomian dapat dikembangkan dalam wujud
indikator seperti :
- Indikator Pertumbuhan Ekonomi
1. Pendapatan nasional bruto per kapita
2. Tingkat konsumsi per kapita
3. Volume ekspor
4. Harga (tingkat inflasi)
- Indikator Struktural
1. Presentase tabungan domestik bruto terhadap Pendapatan Nasional Bruto
(PNB)
2. Persentase investasi domestik bruto terhadap PNB
3. Persentase barang-barang primer terhadap total ekspor
4. Konsumsi energi per kapita
- Indikator Sosial
1. Tingkat kematian
2. Tingkat kematian bayi
3. Konsumsi kalori per kapita
4. Tingkat pendidikan dasar
5. Tingkat pendidikan menengah
D. BENTUK LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pembahasan :
Aktivitas operasi umumnya meliputi penyediaan layanan selain itu juga merupakan dampak
kas dari transaksi dan peristiwa lain yang diperhitungkan pada soal ini yang termasuk dalam
aktivitas operasi adalah :
- Dari penerimaan perpajakan Rp1.000.000 + Penjualan barang dan jasa Rp520.000 + hibah
Rp47.5000 + penerimaan bunga Rp255.000
- Dari pembayaran biaya karyawan Rp950.000 + pensiunan Rp200.000 + pembayaran bunga
Rp230000 tambah pembayaran lainnya Rp255.000.
jadi total arus kas dari aktivitas operasi adalah total penerimaan dikurangi dengan total
pembayaran yaitu Rp615.000

Aktivitas investasi meliputi pemberian dan penagihan pinjaman pembelian atau perwakafan
tanah gedung dan peralatannya yakni Aktiva yang digunakan untuk menyelenggarakan
pelayanan publik.
Pada soal ini yang termasuk dalam Aktiva investasi adalah:
Pembelian peralatan minus Rp52.5000 + hasil penjualan peralatan Rp152.000 + hasil
penjualan investasi Rp1300000 + pembelian sekuritas mata uang asing minus Rp1.050.000
sehingga total arus kas dari aktivitas investasi adalah minus Rp123.000

Aktivitas pembiayaan meliputi perolehan sumber daya pemberian layanan kepada publik
meminjam uang atau membantu masyarakat yang memerlukan dan membayar kembali
jumlah yang dipinjam memperoleh Jember sumber lainnya.
Pada soal ini yang termasuk dalam aktivitas pembiayaan adalah penerimaan dari pinjaman
Rp1.050.000 tambah pembayaran kembali pinjaman minus Rp700.000 tambah distribusi atau
dividen dari BUMD Rp350.000