Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PSAK 1: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

OLEH: KELOMPOK 9

2111070340 NANDYA RIZKY PALUPI

2111070350 LEVINA IZA WULANDARI

Dosen:
Drs. Imam Wahyudi, Ak., CA., M.Com.(Hons)., Ph.D.
Menurut PSAK 1, laporan keuangan memiliki tujuan yaitu memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi non keuangan.
Menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 yang berjudul Basic
Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements Business Enterprises,
tujuan laporan keuangan terdiri dari tiga tujuan yaitu tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan
kualitatif.
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan hanya
untuk pihak tertentu demi kepentingan tertentu.
Tujuan umum dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang
bermanfaat bagi manajemen perusahaan, investor, kreditor dan masyarakat umum sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar
untuk memberikan bantuan kapada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para
pengguna harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-
pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran
yang sama.
d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari
pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang
spesifik.
e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal,untuk
menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-
perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan
akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang “secara
wajar” memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap meliputi laporan keuangan atas kegiatan komersial dan atau sosial. Laporan
keuangan kegiatan komersial meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya, sebagai laporan arus
kas, atau laporan perubahan ekuitas), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Dalam penyajiannya, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai:

1. aset;
2. liabilitas atau kewajiban;
3. ekuitas;
4. pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
5. kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan
6. arus kas.
Asumsi dasar pada laporan keuangan terdiri dua yaitu:
1. Dasar akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan
akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai
tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi
juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan
kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan
jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penghitungan pendapatan untuk tujuan
pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas. Dalam hal prinsip pembagian hasil usaha
berdasarkan bagi hasil, pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah keuntungan bruto
(gross profit).
2. Kelangsungan usaha, penyajian laporan keuangan harus disusun berdasar asumsi
kelangsungan usaha. Jika terdapat ketidakpastian akan kelangsungan usaha maka
perusahaan harus mengungkapkan hal tersebut, dasar penyajian laporan keuangan, dan
alasannya.

Komponen laporan keuangan minimum terdiri dari:

1. Informasi minimal yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan dan dapat
ditambahkan jika penambahan tersebut relevan.
2. Penyajian dalam line atau dalam catatan atas laporan keuangan tergantung pada
materialitas informasi tersebut.
3. Membedakan aset lancar dan aset tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan liabilitas
jangka panjang.

Sedangkan komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri dari:

1. Laporan posisi keuangan (neraca pada akhir periode):


Minimum Line Item:
a. Informasi minimal yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan dan dapat
ditambahkan jika penambahan tersebut relevan.
b. Penyajian dalam line atau dalam catatan atas laporan keuangan tergantung pada
materialitas informasi tersebut.
c. Membedakan aset lancar dan asset tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan
liabilitas jangka panjang.
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar apabila:
a. Mengharapkan akan merealisasikan aset atau bermaksud menjualnya dalam siklus
operasi normal;
b. Mengharapkan merealisasikan aset 12 bulan setelah pelaporan;
c. Memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
d. Kas atau setara kas, kecuali apabila dibatasi pertukarannya atau penggunaannya
untuk menyelesaikan liabilitas sekurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Di luar kategori tersebut dikelompokan sebagai aset tidak lancar.
Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek apabila:
a. Mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;
b. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka 12 bulan setelah periode
pelaporan;
c. Memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
d. Tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas sekurang-
kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
2. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode.
Entitas mengungkapkan pos-pos di bawah ini dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain:
a. Laba rugi untuk periode yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali
dan pemilik entitas induk;
b. Penghasilan komprehensif untuk periode yang dapat diatribusikan kepada kepentingan
non pengendali dan pemilik entitas induk.
Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan
komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk
bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang
dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan sesuai dengan SAK:
1. Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
2. Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
Entitas tidak diperkenankan untuk menyajikan pos-pos penghasilan dan beban sebagai pos
luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan
atas laporan keuangan.
Penghasilan komprehensif lain berisi:
a. Selisih revaluasi aset tetap;
b. Perubahan nilai investasi available for sales;
c. Dampak translasi laporan keuangan;
d. Pengukuran kembali program pensiun manfaat pasti;
e. Selisih keuntungan atau kerugian yang terjadi karena peristiwa lindung nilai.
3. laporan perubahan ekuitas selama periode.
a. Menunjukan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada
entitas induk dan pihak non pengendali;
b. Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif;
c. Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba rugi, masing-masing
pos penghasilan komprehensif lain, dan transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik;
d. Jumlah dividen yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
4. laporan arus kas selama periode;
5. catatan atas laporan keuangan, berisi informasi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan
informasi penjelasan lain;
a. Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi,
seperti dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi;
b. Mengungkapkan informasi yang tidak disajikan dalam bagian manapun dalam laporan
keuangan tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan;
c. Pengungkapan lain:
1. Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan sebelum penyelesaian laporan
keuangan.
2. Jumlah dividen preferen yang tidak diakui.

Manajemen entitas bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan


dan entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan keutamaan yang
sama. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian
tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai.

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karateristik kualitatif pokok yaitu dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.

Anda mungkin juga menyukai