OLEH: KELOMPOK 9
Dosen:
Drs. Imam Wahyudi, Ak., CA., M.Com.(Hons)., Ph.D.
Menurut PSAK 1, laporan keuangan memiliki tujuan yaitu memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi non keuangan.
Menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 yang berjudul Basic
Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements Business Enterprises,
tujuan laporan keuangan terdiri dari tiga tujuan yaitu tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan
kualitatif.
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan hanya
untuk pihak tertentu demi kepentingan tertentu.
Tujuan umum dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang
bermanfaat bagi manajemen perusahaan, investor, kreditor dan masyarakat umum sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar
untuk memberikan bantuan kapada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para
pengguna harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-
pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran
yang sama.
d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari
pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang
spesifik.
e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal,untuk
menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-
perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan
akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang “secara
wajar” memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap meliputi laporan keuangan atas kegiatan komersial dan atau sosial. Laporan
keuangan kegiatan komersial meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya, sebagai laporan arus
kas, atau laporan perubahan ekuitas), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
1. aset;
2. liabilitas atau kewajiban;
3. ekuitas;
4. pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
5. kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan
6. arus kas.
Asumsi dasar pada laporan keuangan terdiri dua yaitu:
1. Dasar akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan
akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai
tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi
juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan
kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan
jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penghitungan pendapatan untuk tujuan
pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas. Dalam hal prinsip pembagian hasil usaha
berdasarkan bagi hasil, pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah keuntungan bruto
(gross profit).
2. Kelangsungan usaha, penyajian laporan keuangan harus disusun berdasar asumsi
kelangsungan usaha. Jika terdapat ketidakpastian akan kelangsungan usaha maka
perusahaan harus mengungkapkan hal tersebut, dasar penyajian laporan keuangan, dan
alasannya.
1. Informasi minimal yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan dan dapat
ditambahkan jika penambahan tersebut relevan.
2. Penyajian dalam line atau dalam catatan atas laporan keuangan tergantung pada
materialitas informasi tersebut.
3. Membedakan aset lancar dan aset tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan liabilitas
jangka panjang.
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karateristik kualitatif pokok yaitu dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.