Laporan keuangan dibuat untuk dibuat sebagai bagian daari proses pelaporan keuangan yang
lengkap yang ditujukan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada
manajemen. Prnyusunan laporan keuangan disiapkan dari berbagai sumber data yang terdiri dari
faktur, bon, nota kredit, laporan bank dan sebagainya.
Beban :
Beban Sewa Kantor Rp 400,000
Beban Sewa Kendaraan Rp 300,000
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 30,000
Beban Perlengkapan Kantor Rp 60,000
Rp 790,000
Laba bersih ............................................................................................................................. RP 1,710,000
Pada kenyataannya ada beberapa kasus yang dapat terjadi di dalam laporan perubahan
modal.
Kasus 1
Perusahaan mendapatkan laba yang lebih besar daripada prive.
Bila hal ini yang terjadi, maka laba bersih dikurangi jumlah prive dan selisihnya
merupakan penambahan modal yang harus ditambahkan ke modal awal, sehingga modal
akhir yang jumlahnya tentu lebih besar dari modal awal sebelum ada tambahan modal.
Kasus 2
Perusahaan mendapatkan laba yang lebih kecil daripada prive.
Bila hal ini terjadi, maka laba bersih tetap dikurangi jumlah prive, dan selisihnya
merupakan pengurangan modal yang harus dikurangkan pada modal awal, sehingga
menjadi modal akhir yang jumlahnya tentu leboh kecil dari modal awal sebelum ada
pengurangan modal.
Kasus 3
Perusahaan mengalami rugi, baik pada saat prive lebih kecil maupun lebih besar.
Bila hal ini terjadi, maka rugi bersih harus ditambahkan dengan jumlah prive dan
jumlahnya merupakan pengurangan modal yang harus dikurangkan pada modal awal,
sehingga menjadi modal akhir yang jumlahnya tentu lebih kecil dari modal awal sebelum
ada pengurangan modal. Pada kasus ini, perusahaan mengalami kerugian dua kali.
Pertama, karena mengalami kerugian. Kedua, karena adanya prive yang merupakan
pengambilan kas perusahaan oleh pribadi pemilik perusahaan yang juga akan mengurangi
modal.
Kasus 4
Perusahaan tidak mendapatkan laba dan juga tidak mengalami rugi, tetapi terjadi
pengambilan pribadi.
Bila hal ini terjadi, maka prive tetap akan dikurangkan pada modal awal, sehingga
menjadi modal akhir yang jumlahnya tentu lebih kecil dari modal awal sebelum ada
pengambilan prive.
Kasus 5
Peusahaan mendapatkan laba tetapi tidak ada prive.
Bila ini yang terjadi, maka jumlah laba bersih dapat langsung ditambahkan pada modal
awal, sehingga menjadi modal akhir yang jumlahnya tentu lebih besar daripada modal
awal sebelum ditambah laba bersih.
Kasus 6
Perusahaan mengalami rugi dan tidak ada prive.
Bila ini terjadi, maka jumlah rugi bersih dapat langsung dikurangkan pada modal awaal,
sehingga menjadi modal akhir yang jumlahnya tentu lebih kecil daripada modal awal
sebelum dikurangi rugi bersih.
Contoh laporan perubahan modal di atas adalah contoh laporan perubahan modal yang
terjadi pada kasus 1.
c. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkn posisi keuangan suatu perusahaan
pada saat terstentu. Posisi keuangan yang dimaksud adalah posisi keseimbangan antara
harta, utang dan modal. Posisi keseimbangan ini seringkali dirumuskan dalam format :
H=U+M
Keterangan :
H = harta
U = utang
M = modal
Harta secara sederhana biasanya terdiri dari harta lancar dan harta tetap, sedangkan utang
umumnya terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
1) Harta lancar
Harta lancar adalah harta yang tingkat likuiditasnya umumnya kurang dari 1 tahun,
misalnya kas, piutang usaha/piutang dagang, persediaan, perlengkapan, pendapatan
yang masih harus diterima, beban yang dibayar di muka dll yang dianggap kecepatan
mencairnya menjadi uang dalam waktu kurang dari 1 tahun.
2) Harta tetap
Harta tetap adalah harta yang umur ekonomisnya diperkirakan 1 tahun atau lebih,
seperti tanah, gedung, mesin, kendaraan dan peralatan.
3) Utang jangka pendek
Utang jangka pendek adalah utang yang memiliki jatuh tempo biasanya kurang dari 1
tahun. Misalnya utang usaha/utang dagang, prolongasi, belening, promes.
4) Utang jangka panjang
Utang jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya 1 tahun atau lebih, seperti
hipotek dan obligasi.
Adapun bentuk laporannya adalah :
1) Skontro
Bentuk ini seringkali disebut sebagai bentuk horizontal dan kanan kiri. Disebut
bentuk kanan kiri karena dalam bentuk ini membagi untuk harta berada pada posisi
sebelah kiri sedangkan untuk utang dan modal pada posisi sebelah kanan.
2) Staffel
Bentuk ini seringkali disebut sebagai bentuk vertikal dan atas bawah. Disebut bentuk
atas bawah karena dalam penyusunannya dimulai dari hara terlebih dahulu pada
posisi paling atas, selanjutnya diikuti utang dan modal pada posisi paling bawah.
Berikut salah satu contoh laporan neraca dalam bentuk skontro untuk sebuah perusahaan
yang masih sangat sederhana.
Perusahaan Angkutan “JAYA EXPRESS”
NERACA
PER 30 April 2013
HARTA UTANG dan MODAL
Harta Lancar : Utang Jangka Pendek :
Kas Rp 4,925,000 Utang Usaha Rp 250,000
Perlengkapan Kantor Rp 15,000
Jumlah Harta Lancar Rp 4,940,000 Modal Pemilik :
Harta Tetap : Modal Amat Rp 5,910,000
Peralatan Kantor Rp 1,250,000
AkP. Peralatan Kantor Rp 30,000
Jumlah Harta Tetap Rp 1,220,000
TOTAL HARTA Rp 6,160,000 TOTAL UTANG dan MODAL Rp 6,160,000
Laporan keuangan di atas adalah contoh laporan keuangan untuk perusahaan jasa
yang masih sangat sederhana dan belum memiliki banyak transaksi keuangan.
Ada 2 laporan keuangan lain yang dapat dijadikan sumber informasi untuk menyusun
laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan neraca yaitu :
1) Persamaan dasar akuntansi
2) Neraca lajur
d. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah sebuah daftar akun yang memuat jumlah saldo setiap akun yang
tercatat di dalam buku besar, dimana sistematika penyusunannya dimulai dari nomor akun
yang terkecil.
Berikut salah satu contoh bentuk neraca saldo
Perusahaan Angkutan “JAYA EXPRESS”
Neraca Saldo
Per 30 April 2013
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
(1) (2) (3)
(4) (5)
Keterangan :
Kolom (1) : untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi, yang kiri untuk mencatat
bulan dan tahun sedangkan yang kanan untuk mencatat tanggal.
Kolom (2) : untuk mencatat nama akun yang di debit dan nama akun yang di
kredit. Dicatat juga uraian singkat mengenai transaksi yang bersangutan.
Kolom (3) : untuk mencatat nomor akun yang di debet maupun di kredit.
Kolom (4) : untuk mencatat akun yang didedebetkan
Kolom (5) : untuk mencatat akun yang dikreditkan
Prosedur Menjurnal
a) Tahun ditulis pada baris pertama. Tahun biasanya tidak di tulis berulang-ulang
pada suatu halaman apabila tahun tidak berganti.
b) Nama bulan ditulis untuk transaksi yang pertama terjadi dalam bulan yang
bersangkutan pada bagian atas kolom pertama.
c) Tanggal untuk setiap transaksi dicatat pada kolom pertama, pada bagian kolom
yang kecil. Untuk setiap transaksi perlu ditulis tanggalnya meskipun dalam
tanggal yang sama terjadi beberapa transaksi.
d) Nama akun yang didebit ditulis merapat ke pinggir sebelah kiri dalam kolom (2)
dan jumlah pendebitan dimasukkan ke dalam sisi kiri atau kolom (4) dalam
kolom jumlah.
e) Nama akun dikredit ditulis dalam baris berikutnya pada kolom (2) dan ditulis
sedikit masuk ke sebelah kanan jika dibandingkan dengan nama akun yang
didebit. Jumlah pengkreditan dicatat pada sisi kanan atau kolom (5) dalam kolom
jumlah.
f) Penjelasan atau keterangan ditulis pada baris berikutnya dalam kolom (2).
Sebaiknya , keterangan ditulis secara singkat tanpa mengabaikan informasi yang
penting dan dapat dipahami dengan jelas.
Nama akun yang digunakan dalam jurnal harus sama dengan nama akun yang
digunakan dalam buku besar. Jurnal yang dibuat untuk suatu transaksi disebut Ayat
Jurnal.
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam jurnal ke buku besar
dinamakan posting. Jumlah akun yang digunakan dalam perusahaan tergantung pada
sifat operasi perusahaan, volume kegiatan perusahaan dan sampai seberapa jauh
dibutuhkan rincian. Nama-nama akun berdasarkan nomor kodenya disusun dalam
suatu daftar yang disebut Daftar Kode Akun.
Contoh Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal :
Berikut sebagian transaksi yang terjadi pada Salon “TRI AYU” selama bulan Agustus
2018:
01 DITERIMA DARI Ayu Ditia uang tunai Rp 50.000.000, dari Ayu Nabila berupa
Perlengkapan Kantor Rp 40.000.000, dan dari Ayu Syuga 2 paket Peralatan Salon
Rp 30.000.000, sebagai modal usaha.
02 Dibayar sewa ruangan kantor untuk tahun ini Rp. 20.000.000,-.
04 Untuk tempat parkir Salon Tri Ayu juga menyewa ruangan senilai Rp. 10.000.000
untuk 2 tahun sekalian.
05 Dibeli seperangkat meja kursi dan lemari kantor seharga Rp. 15.000.000,- dari
Toko “Sami Agung” dan baru dibayar Rp. 5.000.000,-.
06 Dibeli tunai shampoo, cream, tonic dari Ramai Mall sebesar Rp 7.000.000,-.
07 Dibeli dari Toko Mutiara gunting, catok, hairdrayer seharga Rp 11.000.000,- dan
akan dibayar bulan depan.
10 Diterima kas dari jasa creambath dan potong rambut seharga Rp 2.000.000,-.
11 Jasa facial dan totok wajah yang diperhitungkan dari Paguyuban Dasa Wisma
adalah sebesar Rp 5.500.000,-.
13 Dibayar iuran listrik, air, dan telpon untuk bulan ini Rp 1.950.000,-.
Diminta :
Berdasarkan transaksi di atas buatlah Jurnal Umum dengan membuaka akun-akun
berikut :
111 Kas 211 Utang Usaha
112 Piutang Usaha 311 Modal Tri Ayu
113 Persekor Sewa Parkir 411 Pendapatan Salon
114 Perlengkapan Kantor 511 Beban Sewa Kantor
121 Mebel Kantor 512 Beban LAT
122 Peralatan Salon
Jawab :
Salon “TRI AYU”
JURNAL
Per 31 Agustus 2018
Hal : 1
Jumlah
Tanggal Nama Akun dan Ket Ref
Debit Kredit
2018 1 Kas 111 Rp 50,000,000
Agus Perlengkapan Kantor Rp 40,000,000
Peralatan Salon Rp 60,000,000
Modal, Tri Ayu Rp 150,000,000
(investasi awal)
2 Beban Sewa Kantor Rp 20,000,000
Kas 111 Rp 20,000,000
(sewa utk tahun ini)
4 Persekot Sewa Parkir Rp 10,000,000
Kas 111 Rp 10,000,000
(sewa utk 2 tahun)
5 Mebel Kantor Rp 15,000,000
Kas Rp 5,000,000
Utang Usaha Rp 10,000,000
(Toko Sami Agung)
6 Perlengkapan Salon Rp 7,000,000
Kas
(Toko Mutiara)
7 Peralatan Salon Rp 11,000,000
Utang Usaha Rp 11,000,000
(Toko Mutiara)
10 Kas Rp 2,000,000
Pendapatan Salon Rp 2,000,000
(Pendapatan tunai)
11 Piutang Usaha Rp 5,500,000
Pendapatan Salon Rp 5,500,000
(Paguyuban Dasa W)
13 Beban LAT Rp 1,950,000
Kas Rp 1,950,000
(LAT bulan ini)
2) Buku Besar
Langkah selanjutnya setelah mencatat transaksi ke dalam jurnal adalah melakukan
posting, yaitu memindahbukukan ayat-ayat jurnal ke dalam buku besar. Buku besar
itu sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan akun yang sejenis.
Ada beberapa macam bentuk buku besar, antara lain :
a) Bentuk T
Disebut bentuk T karena bentuk buku besar ini menyerupai huruf T. Bentuk T
adalah bentuk buku besar yang paling sederhana dan sangat mudah membuatnya,
namun kelemahan dari bentuk T adalah sangat sulit dan butuh waktu lama ketika
akan menghitung saldo dari masing-masing akun.
Berikut bentuk T yang dimaksud :
Masih pada sheet yang sama, buatlah kolom berikut untuk memberikan data perusahaan.
Lakukan modifikasi dengan fasilitas merge cell jika kolom kurang panjang.
Agar jumlah debet dan kredit di saldo awal dapat terjumlah secara otomatis maka di cell
D29 ditulis rumus =SUM(D4:D28) dan di cell E29 ditulis =SUM(E4:E28)
c. Berikutnya membuat desain untuk mencatat transaksi dalam jurnal. Pindah ke sheet
transaksi dengan desain sebagai berikut :