Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan
keuangan muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan
yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan prilaku investor.Berbagai skandal
tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan
kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan
yang bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi. Agar hal tersebut
dapat dicapai, diperlukan suatu pengungkapan yang jelas mengenai data akuntansi
dan informasi lain yang relevan. Pada bagian ini akan dijelaskan definisi, tujuan
laporan keuangan dan bagaimana informasi tersebut dapat menunjang kualitas laporan
keuangan itu sendiri, siapa saja pengguna laporan keuangan selain pihak internal,
investor, dan kreditor, jenis dan bentuk dari laporan keuangan, serta elemen-elemen
penting yang terdapat dalam laporan keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisilaporan keuangan?
2. Apa saja tujuan laporan keuangan?
3. Siapakah pengguna laporan keuangan?
4. Apa saja jenis dan bentuk penyajian laporan keuangan?
5. Apa saja elemen-elemen laporan keuangan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apadefinisilaporan keuangan.
2. Untuk mengetahui apatujuan laporan keuangan.
3. Untuk mengetahui siapa saja pengguna laporan keuangan.
4. Untuk mengetahuijenis dan bentuk penyajian laporan keuangan.
5. Untuk mengetahuielemen-elemen laporan keuangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Laporan Keuangan


Menurut IAI (2012, 1.2) definisi laporan keuangan bertujuan umum
(selanjutnya disebut sebagai “laporan keuangan”) adalah laporan keuangan yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan.
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi
pada suatu periode tertentu yang dapat menggambarkan kinerja organisasi. Laporan
keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil dari proses akuntansi
yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama
kepada pihak eksternal. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan.
Karakteristik umum penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
yaitu laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara jujur
dampak dari transaksi, peristiwa lain, dan kondisi sesuai dengan definisi dan criteria
pengakuan asset, liabilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan SAK, dengan
pengungkapan tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.
Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat
pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam
catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh menyebutkan bahwa laporan
keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh
terhadap semua yang disyaratkan dalam SAK.
Karakteristik laporan keuangan harus kualitatif. IAI menekankan pentingnya
karakteristik kualitatif dari informasi keuangan yang dihasilkan agar informasi
tersebut betul-betul bermanfaat bagi pengambilan keputusan.Karakteristik yang IAI
gunakan adalah mudah dipahami (understandability), relevan, keandalan (reliability),
dan daya banding (comparability).Masing-masing elemen tersebut juga sangat
tergantung pada kualitas lainnya seperti yang diungkapkan oleh FASB. Misalnya,
relevan dipengaruhi oleh kualitas predictive value, feedback value, dan

2
timeliness.Sementara kualitas keandalan dipengaruhi oleh faktor penyajian yang jujur
dan wajar.
IAI juga mengakui adanya berbagai kendala dalam penyajian informasi
laporan keuangan. Kendala tersebut meliputi ketepatan waktu penyajian,
keseimbangan antara biaya dan manfaat, dan keseimbangan diantara karakteristik
kualitatif.

B. Tujuan Laporan Keuangan


Menurut IAI (2012, 1.3) bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkan bahwa para pemakai laporan keuangan dapat
menilai informasi yang dihasilkan untuk dasar pengambilan keputusan ekonomi yang
berkaitan dengan perusahaan mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,
laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:
 Aset
 Laibilitas
 Ekuitas
 Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
 Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
 Arus kas
Informasi tersebut beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa
depan, dan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

C. Pengguna Laporan Keuangan


Ghozali dan Chariri (2007, 180) menjelaskan bahwa IAI mengidentifikasi para
pemakai laporan keuangan berdasarkan kepentingan mereka. Pemakai laporan
keuangan menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan
informasi yang berbeda. Para pemakai laporan keuangan meliputi:
 Investor, yang berkepentingan dengan risiko dan hasil dari investasi yang mereka
lakukan. Informasi dibutuhkan untuk menentukan apakah mereka akan membeli,

3
menahan, atau menjual investasi tersebut. Yang biasa dilihat oleh investor adalah
informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
 Kreditor, yang menggunakan informasi akuntansi untuk membantu mereka
memutuskan apakah pinjaman dan bunganya dapat dibayar pada waktu jatuh
tempo.
 Pemasok, yang membutuhkan informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk
melunasi hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo.
 Karyawan, yang membutuhkan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
perusahaan, kemampuan memberi pensiun dan kesempatan kerja.
 Pelanggan, yang berkepentingan dengan informasi tentang kelangsungan hidup
perusahaan terutama bagi mereka yang memiliki perjanjian jangka panjang
dengan perusahaan.
 Pemerintah, yang berkepentingan dengan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan lain-lain.
 Masyarakat, yang berkepentingan dengan informasi tentang kecenderungan dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta berbagai aktivitas yang
menyertainya.

D. Jenis dan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan


 Laporan Posisi Keuangan pada Akhir Periode
Laporan posisi keuangan pada akhir periode adalah laporan yang
sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu
saat tertentu. Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-
pos, berikut: aset tetap, property investasi, aset tidak berwujud, aset keuangan,
investasi dengan menggunakan metode ekuitas, persediaan, piutang dagang dan
piutang lainnya, kas dan setara kas, total aset yang diklasifikasikan sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan,
utang dagang dan terutang lain, provisi, liabilitas keuangan, liabilitas dan aset
untuk pajak kini sebagai mana didefinisikan dalam PSAK 46. Akuntansi Pajak
Penghasilan, liabilitas dan aset pajak tangguhan, liabilitas yang termasuk dalam
kelompok lepasan yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan

4
PSAK 58, kepentingan non pengendali disajikan sebagai bagian dari ekuitas, dan
modal saham dan cadangan yng dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Entitas mengakui seluruh pos-pos pendapatan dan beban pada suatu
periode dalam laba rugi kecuali suatu SAK mensyaratkan atau memperkenankan
lain. Beberapa SAK menentukan kondisi-kondisi kapan entitas mengakui pos-pos
tertentu di luar laba rugi dalam periode berjalan. PSAK 25 menentukan dua
kondisi tersebut: koreksi kesalahan dan dampak perubahan kebijakan akuntansi.
SAK lainnya mensyaratkan atau memperkenankan suatu komponen pendapatan
komprehensif lain yang memenuhi definisi pendapatan dan beban dalam
Kerangka Dasar Penyusunandan Penyajian Laporan Keuangan dikeluarkan dari
laba rugi.
Sedangkan penghasilan komprehensif, entitas mengungkapkan jumlah
pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen dari pendapatan komprehensif
lain,termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan pendapatan
komprehensif atau catatan atas laporan keuangan.Entitas dapat menyajikan
komponen pendapatan komprehensif lain:
a) Jumlah neto dari dampak pajak terkait, atau
b) Jumlah sebelum dampak pajak terkait disertai dengan total pajak penghasilan
yang terkait dengan komponen tersebut.
SAK lainnya menjelaskan bagaimana dan kapan jumlah yang sebelumnya
diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi.
Reklasifikasi yang dimaksud pada pernyataan ini adalah penyesuaian reklasifikasi.
Penyesuaian reklasifikasi dimasukkan dengan komponen pendapatan
komprehensif lain yang terkait pada periode dimana penyesuaian direklasifikasi
ke laba rugi. Misalnya, keuntungan yang direalisasi dari pelepasan aset keuangan
yang dikategorikan sebagai “tersedia untuk dijual” dimasukkan dalam laba rugi
periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain sebagai keuntungan yang belum direalisasi pada periode
berjalan atau periode sebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebut
dikurangkan dari pendapatan komprehensif lain pada periode ketika keuntungan
yang telah direalisasi direklasifikasi ke laba rugi untuk menghindari memasukkan
keuntungan yang belum direalisasi tersebut dua kali dalam total laba rugi
komprehensif.

5
 Laporan Perubahan Ekuitas
Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitasyang menunjukkan:
a) Total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yang menunjukkan secara
terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepada kepentingan non-pengendali.
b) Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian
kembali secara retrospektif yang diakui sesuai dengan PSAK 25.
c) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan
yang timbul dari:
 Laba rugi.
 Masing-masing pos pendapatan komprehensif lain.
 Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang
menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada
pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak
menyebabkan hilang pengendalian.
Perubahan ekuitas entitas di antara awal dan akhir periode pelaporan
mencerminkan naik turunnya aset neto entitas selama periode. Kecuali untuk
perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik (seperti kontribusi modal, akuisisi kembali instrument ekuitas entitas dan
dividen) dan biaya transaksi yang secara langsung berkaitan dengan tranksaksi
tersebut, perubahan keseluruhan atas ekuitas selama periode yang
menggambarkan jumlah total pendapatan dan beban (termasuk keuntungan dan
kerugian) yang diakibatkan oleh aktivitas entitas selama periode tersebut.
 Laporan Arus Kas
Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan
untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
kebutuhan entitas dalam menggunakan arus kas tersebut. PSAK 2 mengatur
persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.
 Catatan atas Laporan Keuangan
Berisi kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain.
Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi tentang dasar penyusunan
laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu.mengungkapkan informasi
yang disyaratkan SAK yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan

6
keuangan; dan memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun
dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami
laporan keuangan. Entitas dapat menyajikan catatan atas laporan keuangan yang
memberikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi tertentusebagai bagian yang terpisah dalam laporan keuangan.
Entitas biasanya menyajikan catatan atas laporan keuangan dengan urutan
sebagai berikut, untuk membantu pengguna memahami dan membandingkan
dengan laporan keuangan entitas lainnya:
a) Pernyataan atas kepatuhan terhadap SAK.
b) Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan.
c) Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan perubahan
posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah
(jika disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai dengan
urutan penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos.
d) Pengungkapan lainnya, termasuk:
 Libilitas kontijensi PSAK 57 dan komitmen kontraktual yang belum
diakui.
 Pengungkapan informasi nonkeuangan, seperti tujuan manajemen risiko
keuangan dan kebijakan entitas.
 Laporan posisi keuangan pada awal periode
Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan
ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.Laporan posisi keuangan
pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat perjanjian kembali pos-pos laporan
keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

E. Elemen-Elemen Laporan Keuangan


Ghozali dan Chariri (2007, 167) menjelaskan bahwa dalam SFAC No. 3,
“Elements of Financial Statement of Business Entererprises”, dijelaskan bahwa ada
10 elemen laporan keuangan, yaitu: aktiva, hutang, ekuitas, investasi oleh pemilik,
distribusi pada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, biaya, keuntungan, dan
kerugian. Berikut merupakan penjelasan dari beberapa elemen diatas:

7
 Aktiva (Assets), adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa
mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu
sebagai akibat transaksi atau peristiwa yang masa lalu.
 Hutang (Liabilities), adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin
terjadi di masa mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas
untuk menstransfer aktiva atau menyerahkan jasa pada entitas lain di masa
mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
 Ekuitas (Equity), adalah hak sisa (residual interest) atas aktiva suatu entitas
setelah dikurangi dengan hutang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama
dengan hak milik (ownership interest).
 Investasi oleh pemilik (Investment by owners), adalah kenaikan aktiva neto
suatu perusahaan yang berasal dari transfer dari entitas lain ke perusahaan
tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau meningkatkan hak
kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan tersebut. Aktiva adalah yang
paling umum diterima sebagai investasi oleh pemilik, tetapi termasuk juga jasa
atau konversi atas hutang perusahaan.
 Distribusi kepada pemilik (Distribution to owners), adalah penurunan aktiva
neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer aktiva, penyerahan jasa, atau
penambahan hutang oleh perusahaan kepada pemilik. Distribusi pada pemilik
mengurangi hak kepemilikan (atau ekuitas) perusahaan.
 Laba komprehensif (Comprehensive Income), adalah perubahan ekuitas
(ekuitas neto) suatu entitas selama satu periode yang berasal dari transaksi
atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan berasal dari
pemilik. Laba komprehensif mencakup semua perubahan dalam ekuitas
selama satu periode di luar perubahan yang bersal dari investasi oleh pemilik
dan distribusi pada pemilik.
 Pendapatan (Revenue), adalah aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu entitas
atau penurunan hutang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu
periode, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa,
atau pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama
perusahaan secara terus menerus.
 Biaya (Expense), adalah aliran keluar atau pemakaian aktiva suatu entitas,
penambahan hutang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu
periode, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa,

8
atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan
secara terus-menerus.
 Keuntungan (Gains), adalah kenaikan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa, dan kondisi
lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu periode di luar transaksi yang
berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.
 Kerugian (Losses), adalah penurunan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa, dan kondisi
lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu periode di luar transaksi yang
berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.
Definisi elemen lapora keuangan diatas, digunakan sebagai dasar dalam
memilih metode akuntansi metode akuntansi untuk menentukan isi laporan keuangan.
Definisi tersebut menggambarkan karakteristik penting yang harus dipenuhi sebelum
peristiwa atau kondisi tertentu diakui sebagai elemen laporan keuangan. Dari elemen
laporan keuangan tersebut, ada tiga hal yang perlu diperhatikan:
 Konsep laba komprehensif dipandang lebih inklusif daripada konsep laba
akuntansi tradisional.
 Definisi aktiva, hutang, dan ekuitas berkaitan langsung dengan sumber
ekonomi dan klaim terhadap sumber tersebut pada suatu waktu tertentu.
Sementara itu, definisi pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian berkaitan
dengan pengaruh transaksi, peristiwa, atau kondisi selama satu periode.
 Nilai dari aktiva, hutang, dan ekuitas dianggap berubah sebagai akibat
transaksi yang berkaitan dengan pendapatan pendapatan, biaya, keuntungan,
dan kerugian. Hubungan ini sering dinamakan artikulasi laporan keuangan.
SFAC No. 3, pada akhirnya diganti dengan SFAC No. 6. Secara umum,
definisi elemen laporan keuangan yang terdapat pada SFAC No. 6 pada dasarnya
sama dengan SFAC No. 3. Hanya saja, dalam SFAC No. 6 disebutkan bahwa definisi
tersebut berlaku pula bagi organisasi non-bisnis lainnya.
Ghozali dan Chariri (2007, 182) menyebutkan IAI hanya mengakui 5 elemen
laporan keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
 Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan.

9
 Kewajiban adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari
sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
 Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban
 Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal.
 Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekomoni selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah
organisasi pada suatu periode tertentu yang dapat menggambarkan kinerja organisasi.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Para pemakai laporan keuangan meliputi: investor, kreditor, pemasok,
karyawan, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.
Jenis dan bentuk penyajian laporan keuangan, diantaranya adalah sebagai
berikut: laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan
atas laporan keuangan, dan laporan posisi keuangan pada awal periode.
SFAC No. 3, “Elements of Financial Statement of Business Entererprises”,
dijelaskan bahwa ada 10 elemen laporan keuangan, yaitu: aktiva, hutang, ekuitas,
investasi oleh pemilik, distribusi pada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, biaya,
keuntungan, dan kerugian.
Sedangkan IAI hanya mengakui 5 elemen laporan keuangan, diantaranya
adalah sebagai berikut: aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan (income), dan beban
(expenses).

B. Saran
Pada sebuah perusahaan salah satu faktor yang menentukan perkembangan
perusahaan adalah pengelolaan keuangan. Alasan lain sumber dan pengunaan dana
merupakan suatu analisis keuangan  penting bagi manajer yaitu untuk pengambilan
keputusan di bidang keuangan dan bagi para kreditur atau bank dalam hal memberikan
kredit. Pengelolaan modal kerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan laba yang
maksimal. Jika konsep modal kerja bersih dapat terpenuhi, maka perusahaan dapat
mengembangkan kegiatan usahanya dan meningkatkan jumlah penjualannya sehingga
akan memperbesar laba usaha.

11
DAFTAR PUSTAKA

Garuda Indonesia. 2014.


https://www.garuda-indonesia.com/files/pdf/investor-relations/report/2014.pdf/
(accessed November 15, 2016).
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi
Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Ghozali, I., and A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

12

Anda mungkin juga menyukai