Anda di halaman 1dari 3

Kerangka konseptual suatu model

Salah satu model adalah kerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB yangdiwujudkan dalam
seperangkat pertanyaan resmi yang disebut sistematis of financialaccounting concepts (SFAC). Model
FASB digunakan sebagai basis pembahasan dalam babini karena model tersebut membuat lengkap
penjelasan, penalaran, dan argumen untuk tiapkonsep yang dipilih sehingga mempunyai aspek pembelajaran
dan pendidikan yang bermanfaat. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
relevanyang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan
tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harusdiidentifikasi dengan jelas sehingga
informasi yang dihasilkan pelaporan kenagan dapatmemuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju,
agar pihak yang ditujukan.
Rerangka Konseptual Menurut FASB Berdasar pada Trueblood Report yang mengemukakan dua belas
tujuan dan tujuh karakteristik kualitatif pelaporan keuangan, FASB menyadari pentingnya tujuan laporan
keuangan. Namun demikian, masalah-masalah penyusunan standar tidak hanya karena belum mantapnya
tujuan laporan keuangan, tetapi juga pada rerangka konseptual yang belum ada. Beberapa masalah yang
muncuk berkaitan dengan pelaporan pelaporan keuangan adalah:
1. Adanya dua atau lebih metode akuntansi diterima untuk kejadian yang sama.
2. Penggunaan metode akuntansi yang kurang konservatif sebelum yang lebih konservatif.
3. Cadangan digunakan untuk melakukan perataan fluktuasi earnings secara artifisial.
4. Kegagalan laporan keuangan dalam mengidentifikasi kemungkinan ancaman likuiditas di masa
mendatang,
5. Adanya tindakan big bath mengikuti penangguhan.
6. Terlalu optimisme yang tidak disesuaikan ada dalam mengestimasi kemampuan untuk recovery
kembali.
7. Off balance sheet financing (yaitu pengungkapan dalam catatan laporan keuangan) adalah lazim.
8. Bentuk mengungguli substansinya.
Terdapat empat level hirarki dalam rerangka konseptual yang dipublikasi oleh FASB. Pada level
pertama, tujuan mengindentifikasi maksud dan sasaran akuntansi. Statement of Financial Accounting
Concepts No. 1 (Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises) menyajikan maksud dan
sasaran akuntansi untuk perusahaan bisnis. Statement of Financial Accounting Concepts No. 4 (Objectives
of Fmancial Reporting by Nonbusiness organizations) menyajikan maksud dan sasaran akantansi untuk
Organisasi nonbisnis. Level kedua meliputi karakteristik kualitatif informasi akuntansi (Statement of
Financial Accounting Concepts No. 2), dan definisi elemenelemen laporan keuangan (Statement of Financial
Accounting Concepts No. 3). Level ketiga adalah petunjuk operasional yang digunakan akuntan dalam
menetapkan dan menerapkan standar akuntansi meliputi kriteria pengakuan, laporan keuangan versus
pelaporan keuangan dan pengukuran (Statement of Financial Accounting Standards No. 33). . Pada level
keempat, mekanisme panyajian yang, digunakan akuntansi untuk menyampaikan informasi akuntansi yang
meliputi pelaporan laba, pelaporan aliran dana dan likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.
Aspek dan versi tujuan pelaporan keuangan
Pelaporan tidakhanya memaut laporan keuangan namun juga cara lain dalam mengkomunikasikan
informasi yang berhubungan dengan informasi yag diberikan oleh sistem akuntansiyaitu infprmasi mengenai
sumberdaya manusia, kewajiban, penghasilan perusahaaan. Pelaporan keuangan meliputi segalaasepk yang
berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut aantara lain yang
berkaitan dengan lembaga yang terlibakan, termasuk PABU atau GAAP. Adapaun Tujuan pelaporan
keuangan yaitu keputusan investasi sehingga harus mewajibkan informasi yang berguna, komprehenif, dan
dapat dipahami oleh mereka yang berpengetahuan mengenai aktivitas ekonomi. Pelaporan harus menyajikan
informasi yang dapat membantu investor, kreditor,serta pemakai yang lain. Tujuan laporan keuanagan
dibuat untuk diarahkan pada kebutuhan pemakai yang memahami secara lengkap erngkaian laporan
keuangan atau secara alternatif. Yang menjadi sasaran laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pemakai
adalah pihak luar tidak mempunyai akses secara langsung ke dalam perusahaan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan, sedangkann anajemen perusahaan jarang mengkomunikasinya, oleh karena itu
informasi diarahkan untuk menggambarkan kemampuan atau kinerja yang dapat dipakai sebagai dasar
pengambilan keputusan investasi dan kredit. Sehingga tyjuan tidak hanya dibatasu pda informsai
dalamlaporan keuangan saja, melainkan termasuk juga informasi keuangan lainnya dan informasi non
keuangan.
Tujuan pelaporan versi FSAB dan penalaran yang mendasar
Tujuan laporan keuangan merupakan landasan penting dalam suatu kerangka konseptual. Perekayaasaan
pelaporan keuangan dimulai dari penetapan tujuan pelaporan. Sasarn pelaporan adalah para pelaku dalam
dunia bisnis dan perekonomian suatu negara. FSAB mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan keuangan
pada tiga aspek landasan pikiran yaitu tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik,
hukum, politoik dan sosial tempat akuntansi diterapkan, tujuann pelaporan keungan dipengaruhi oleh
karakteristik dan keterbatasan informasi yang dpat disampaikan melalui mekanisme pelporan keuangan,
tujuan pelaporan keuangan memerlukan suatu fokus untuk menghindari terlalu umumnya informasi akibat
pihak pemakai yang ingin dipenuhi kebutuhan informsinya. Konteks linbgkungan tujuan pelaporan FSAB
menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat steril dan lingkungan penerapan pelaporan keuangan.
Tujuanharus berkaitan dengan tujuan sosial ekonomik negara. Oleh karena ityu, tyjuan pelaporan harus
dikembangkan atas dasar sifat kegiatan dan keputusan ekonomik yang para pemakai informasi terlibat di
dalamnya. Tujuan FSAB didasarkan atas lingkungan ekonomik, hukum, politik dan sosial di amerika.
Lingkungan penerapan Akuntansi di berikan yaitu bahwa:
1. Sistem ekonomi pasar yang maju
2. Sistem produksi keuangan dan perbankan yang canggih
3. Pemisah antara pemilikdan manajer kegiatan perusahaan yang dijalankan melalui perusahaan/badan
usha milik investor.
Karakteristik dan keterbatasan informasi
Pihak yang berkaitan dengan operasi suatu badan usaha membutuhkan berbagai informasi yang relevan
tentang badan usaha dan linbgkungan bisnis dan ekonomi tempat beroperasinya badan usaha. Tujuan
dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan tersebut adalah bahwa informasu yang disedian melalui
mekanisme palaporan keuanagan
1. Lebih berkaitna dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan industri atau ekonomi secara
keselluruhan.
2. Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan daripada hasil perhitungan yang
pasti
3. Sebagai besar merefleksi pengaruh transaksi da kejadian yang telah terjadi.
Keterbatasan tersebut lebih bersifat umum dan intern dalam laporan keuangan di tiap lingkungan tertentu
tidsak hanya yang teradi di amerika.FSAB mengajukan keterbatasan tersebut sebagai bagan dari argumen
dan landasan dasar dalam penetapan tujuan laporan.
Tujuan utama pelaporan keuangan dalam kerangka konseptual FSAB
1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasis yang bermanfaat bagi para investor dan kreditor
dan pemakai lainnya, baik berjakan maupun potensial, dalam membuat keputusan investasi, kredit
dan semacamya yang rasional. Informasi harus terpahami bagi mereka yang mempunyai
pengetahuan yang memadai tentang berbagai kegiatan bisnis dan ekonomi dan bersedia untuk
mempelajari informasi dengan cukup tekun.
2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan kreditor dan
pemkai lain, berjakan maupun potensial,dalam menilai jumlah saat terjadi tidak pastian penerimaan
kas mendatang dari dividen atau bunga dan pemerolehan kas mendatang daripenjualan, penembusan,
atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman. Dengan cara lain pelaporan keuangan harus
menyediakan informasi untuk membantu para investor dan kreditor dan pemakai lain dalam menilai
jumlah
3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informsi tentang sumber daya ekonomik suatu badan usaha
untuk mentransfer sumber tersebut keajiban badan usaha untuk memtransfer sumberd aya ekonomi
ke entitas lain dan entitas pemilik. Dan akibat dari transaksi kejadian dan keadaan yang mengubah
sumber daya badan usaha dan klaim terdapat sumber daya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai