Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN

Di Susun Oleh : Delina Angelika


NIM : 2022.164.002
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam
Prodi : Akuntansi Syari’ah
Dosen Pengampu : Teti Marlina, M.M

AKUNTANSI SYARI’AH
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) TEBO
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan memiliki fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan atau
lembaga usaha. Ia menjadi acuan yang sangat vital bagi para pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap data atau aktivitas suatu perusahaan (stakeholders). Laporan
keuangan menjadi salah satu alat bantu bagi manajemen maupun pihak-pihak lain dalam
mengambil keputusan ataupun tindakan dalam melakukan investasi maupun
tindakantindakan manajemen dalam perusahaan.

Mengingat pentingnya fungsi laporan keuangan maka laporan keuangan harus dibuat,
disusun dan disajikan dengan mengikuti standar akuntansi yang telah ditentukan. Di
sinilah pentingnya peran Akuntan. Akuntan harus mampu menyelenggarakan tata kelola
keuangan yang akuntabel. Sehingga tenaga akuntan yang kompeten dan profesional
menjadi ujung tombak dalam menentukan baik atau buruknya laporan keuangan suatu
perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan?
2. Apa itu tujuan laporan keuangan?
3. Apa itu karakteristik yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan?
4. Apa itu macam-macam laporan keuangan?
5. Bagaimana contoh laporan keuangan?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
2. Untuk Mengetahui tujuan laporan keuangan
3. Untuk Mengetahui karakteristik yang menentukan manfaat informasi dalam laporan
keuangan
4. Untuk mengetahui macam-macam laporan keuangan
5. Untuk mengetahui laporan keuangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerangka dasar penyusunan laporan keuangan

Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah sistem terpadu yang
berisikan tujuan, dasar, sifat fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan
keuangan. Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan disebut juga
Conceptual Framework.

Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses akutansi selama tahun buku yang
bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data
atau aktivitas perusahaan tersebut.

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya, sebagai laporan
arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul
dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi
keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Dari laporan keuangan dapat diketahui pergerakan aktiva perusahaan, jumlah kewajiban
yang masih harus dibayar, jumlah saham yang beredar, dan semua kegiatan operasional
perusahaan.

Mengingat banyak pihak yang menggunakan suatu Laporan keuangan, maka


diperlukan pemahaman yang sama atas laporan tersebut. Untuk itu diberlakukan Standar
Akuntansi Indonesia yang pelaksananya dilakukan oleh Dewan Standarisasi Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia. Salah satu ketentuan yang diterapkan adalah
Standar.

Akuntansi Keuangan yang berisi 59 PSAK yang disertai dengan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya. Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia tersebut merupakan hasil adaptasi dari
International Accounting Standards.

Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam SAK oleh Dewan SAK


Ikatan Akuntan Indonesia adalah sebagai salah satu upaya harmonisasi dan dinamisasi
praktik akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era
globalisasi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan adalah format, tehnik, langkah dan
tata cara penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diatur berdasarkan Standar.

B. Tujuan laporan keuangan

Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan


posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi
yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan.

Laporan keuangan, sebagaimana dimuat dalam Prinsip Akuntansi Indonesia Tahun


1984, dibuat untuk suatu tujuan sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban) suatu perusahaan
yang timbul dari aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan
di dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas
pembelanjaan dan penanaman
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,
seperti informasi mengenai kebijaksanaan akutansi yang dianut perusahaan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi
yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara
umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen


(stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau
pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat
keputusan ekonomi; keputusan ini mungkin mencakup, misalnya, keputusan untuk
menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk
mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Tujuan laporan keuangan menurut APB statement no 4, Basic Concept And Accounting
Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises seperti yang dikutip
oleh Belkaoui (1983) terdiri dari tiga tujuan yaitu tujuan khusus, tujuan umum, dan
tujuan khusus.

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan
perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan kualitatif.

Tujuan umum dari laporan keuangan adalah (1) memberikan informasi yang dapat
diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis, dan
(2) memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber
daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.

Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:


a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar
untuk memberikan bantuan kapada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para
pengguna harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh
pengukuranpengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode
pengukuran
yang sama.
d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari
pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang
spesifik.
e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk
menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaanperbedaan
yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan
akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang “secara
wajar” memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.
C. Karakteristik yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan

Keynesianisme Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna, informasi yang


disajikan dalam
laporan keuangan harus memiliki karakteristik tertentu. “Laporan Trueblood” seperti
yang
dijabarkan dalam Belkaoui (1983) menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari
pelaporan:
(1) Relevansi dan materialitas,
(2) Bentuk dan substansi,
(3) Keandalan,
(4) Kebebasan dari bias
(5) Komparabilitas
(6) Konsistensi, dan
(7) Dapat dimengerti

Di dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan di jelaskan


terdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu:
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat dibandingkan

D. Macam-macam laporan keuangan

Merujuk pada SAK atau Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan terbagi dalam 5
jenis yaitu laporan laba rugi, perubahan modal, arus kas, neraca, dan CALK. Berikut
penjelasan lebih lanjutnya :

1. Laporan laba-rugi
Jenis laporan laba rugi biasanya berisikan sebuah perhitungan mengenai
keuntungan serta kerugian dari perusahaan atau instansi tertentu. Laporan
keuangan ini umumnya akan memberikan penjelasan keuangan selama periode
tertentu yang jadi bahan evaluasi bersama.
2. Laporan perubahan modal
Laporan jenis ini biasanya orang buat setiap periode perubahan penurunan dan
kenaikan kekayaan bersih. Secara eksplisit, laporan perubahan modal menjadi
sebuah patokan atau acuan untuk melihat perkembangan sebuah perusahaan
apakah ke arah yang lebih baik atau tidak.
3. Jenis laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan jenis yang membuat seseorang bisa memahami lebih
dalam pergerakan uang di sebuah perusahaan atau instansi. Terdapat 3 laporan
keuangan arus kas sejauh ini sebagai berikut :
 Operasional
 Pembiayaan
 Investasi
4. Laporan keuangan neraca
Jenis laporan keuangan Neraca akan membantu seseorang dalam mengetahui
posisi dan informasi keunangan saat ini. Alasan kenapa laporan ini orang sebut
neraca karena dapat memuat laporan secara detail mengenai permodalan, pasiva
perusahan, dan aktivanya. Berikut penjelasan lebih detailnya :
 Aktiva
 Kewajiban
 Ekuitas
5. Laporan keuangan CALK
CALK atau sering orang sebut juga sebagai Catatan Atas Laporan Keuangan
merupakan jenis yang perusahaan gunakan dalam pelaporan skala besar atau
bertujuan untuk penyampaian ke Public. Biasa Nya CALK ini memuat informasi
tambahan tentang kondisi perusahaan tersebut.

E. Contoh laporan keuangan

1. Laporan laba rugi :


2. Laporan perubahan ekuitas:

3. Laporan neraca:
4. Laporan arus kas:
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/321056387_PEMAHAMAN_KERANGKA_DASAR_
PENYUSUNAN_DAN_PENYAJIAN_LAPORAN_KEUANGAN_PSAK_PADA_AKUNTAN_
PUBLIK/fulltext/5a0af2f0a6fdccc69ed9c1f8/PEMAHAMAN-KERANGKA-DASAR-
PENYUSUNAN-DAN-PENYAJIAN-LAPORAN-KEUANGAN-PSAK-PADA-AKUNTAN-
PUBLIK.pdf
https://hepiprayudi.files.wordpress.com/2012/09/kdpplk.pdf
https://www.bhinneka.com/blog/jenis-laporan-keuangan/
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6911718/contoh-laporan-keuangan-sederhana-jangan-
sampai-salah-bikin

Anda mungkin juga menyukai