Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Perkembangan kebutuhan informasi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin pesat, khususnya ilmu komputer. Dalam hal ini,
komputer memegang peranan yang sangat penting sebagai alat bantu dalam
pengolahan data. Penggunaan komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi
yang menunjang akan menghemat waktu, biaya, dan tenaga serta memudahkan dalam
menghasilkan informasi berkualitas seperti yang dibutuhkan Kebutuhan akan suatu
sistem informasi dewasa ini mencakup hampir di segala ruang lingkup kehidupan.
Setiap organisasi sangat membutuhkan informasi yang akurat, cepat, dan relevan.
Namun dalam kenyataanya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan
harapan yang hendak dicapai, dikarenakan kurang atau terbatasnya sistem informasi
yang digunakan.
Laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi keuangan kepada
pihak eksternal perusahaan, seperti kreditur, pemegang saham, dan pemerintah.
Laporan keuangan dapat mencerminkan kinerja suatu perusahaan, yang dapat
dijadikan salah satu penilaian oleh pihak eksternal kepada perusahaan. Laporan
keuangan sangat harus diperhatikan, karena akan memengaruhi bagaimana pihak
eksternal memperlakukan perusahaan. Laporan keuangan dibuat dengan asumsi
bahwa audiens merupakan para pemakai yang canggih dengan kebutuhan yang relatif
sama yang memahami prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan
Pelaporan manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak
dimandatkan seperti pelaporan keuangan. Orang bisa mengambil masalah dengan
kebijaksanaan panjang, bagaimanapun, dan berpendapat bahwa sistem pelaporan
manajemen yang efektif (MRS) yang diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang
mensyaratkan bahwa semua perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuang

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembahasan makalah ini, kami berinisiatif membahas
beberapa persoalan dalam tema ini, yaitu :
1.apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?
2 apa yang di maksud sistem pelaporan keuangan ?
3. tujuan laporan keuangan ?
1. Apa yang dimaksud Sistem Pelaporan Manajemen ?
2. Apa Fungsi Sistem Pelaporan Manajemen ?
3. Apa Saja Prinsip-prinsip Sistem Pelaporan Manajemen ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah makalah ini, maka kami bertujuan untu menjawab
rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian Sistem Pelaporan Manajemen dan sistem pelaporan keuagnan.
2. Menjelaskan fungsi Sistem Pelaporan Manajemen.
3. Memahami Prinsip-prinsip Sistem Pelaporan Manajemen.

Bab II
Pembahasan

1. Sistem pelaporan keuangan

Pelaporan Keuangan berbeda dengan laporan keuangan, pelaporan keuangan


adalah meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian
informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya
penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi
profesi, dan entitas pelapor). Peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip
Akuntansi Berterima Umum atau Generally Accepted Accounting Principles/GAAP).
Sedangkan laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian
informasi. Dan juga bisa dibedakan pula antara pelaporan (bahasa Inggris: statement)
dan laporan (bahasa Inggris: report).

1) Laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh
manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi
seluruh kegiatan bisnis dari sutu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat
pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak pihak yang
membutuhkannya. Laporan keuangan merupakan seperangkat laporan keuangan
formal (full set) yang terdiri dari:
a. Neraca (balance sheet) yang menggaambarkan posisi keuangan dari satu kesatuan
usaha yang merupakan keseimbangan antara aktiva (assets), utang (liabilities), dan
modal (equity) pada suatu tanggal tertentu.
b. Laporan laba rugi ( income statement) merupakan ikhitisar dari seluruh
pendapatan dan beban dari sutu kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.
c. Laporan perubahan ekuitas (statement of change of equity) adalah perubahan
modal dari suatu kesatuan usaha selama satu periode tertentu, yang meliputi laba
komprenhensif, investasi, dan distribusi dan kepada pemilik (investment by and
distributions to owner’s).
d. Laporan arus kas (cash flow statement) berisi seluruh penerimaan dan
pengeluaran kas bai yang berasl dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan
dari satu usaha selama satu periode tertentu.
e. Catatan atas pelaporan keuangan (notes of financial statement) berisi informasi
yang tidak dapat diungkapkan dalam keempat laporan keuangan diatas yang
mengungkapkan seluruh prinsip, prosedur, metode, dan teknik yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan tersebut.

2) Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)


Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-
informasi lain yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan
informasi yang disediakan oleh system akuntansi keuangan, seperti informasi tentang
sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek perusahaan
yang merupakan bagian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat
pengungkapan yang cukup.

Menurut SFAC No. 1 tentang Objective of Financial Reporting by


BusinessEnterprises tujuan pelaporan keuangan adalah:
a. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna
potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas
investasi, kredit, dan keputusan lain yang sejenis.
b. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna
lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek
penerimaan kas dari deviden atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan
atau jatuh tempo, sekuritas atau pinjaman. Menaksirkan aliran kas masuk (future cash
flow) pada perusahaan.
c. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya
tersebut dan perubahannya.

Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai


berikut:
a. Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi.
b. Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.
c. Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya.

Tujuan laporan keuangan menurut Trueblood Report dalam dikhtisarikan seperti gambar 3.2
pada halaman berikut ini. Gambar tersebut menunjukan struktur hierarki dari tujuan akuntansi
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Tujuan dasar laorang keuangan adalah menyediakan informasi untuk membuat dasar
keputusan ekonomi.
b. Pemakaian informasi memiliki keterbatasan wewenang informasi. Oleh karena itu,
bagaimana laporan tersebut harus dapat menyajikan informasi kepada berbagai jenis
pengguna yang memiliki segala keterbatasan.
c. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh investor dan kreditor dalam menaksirkan
earning power dan aliran kas perusahaan. Perbandingan dan evaluasi aliran kas, baik jumlah
dan ketidakpastian yang meliputinya.
d. Earning power adalah bukan semata-mata kemampuannya dalam menghasilakan laba bersih
semata (akuntansi) tetapi meliputi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas.

Tujuan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang factual, akrual, objektif, dan
informative yang cukup untuk melakukan penafsiran tentang transaksi-transaksi bisnis yang
berguna untuk memprediksi, membandingkan earning power tersebut. Perlu diketahui bahwa
informasi yang diperlukan untuk menafsirkan tentang transaksi-transaksi bisnis yang berguna
untuk memprediksi, membandingkan earning power tersebut. Perlu diketahui bahwa
informasi yang dioerlukan untuk penafsiran dan prediksi tersebut kadang kala bersifat
subjektif. Oleh karena itu, asumsi-asumsi yang digunakan mendasari evaluasi dan prediksi
tersebut kadang kala bersifat subjektif, maka harus diungkapkan.

Tanggunga jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal diterapkan oleh


standar hkum dan professional. Kewajiban pelaporan ini dipenuhi melalui komponen FRS
dari GL/FRS. Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para pengguna
eksternal, seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah. Mereka semua
memerlukan informasi yang mungkin mereka mengamati tren kinerja selama beberapa waktu
dan melakukan perbandingan di antara perusahaan yang berbeda melalui laporan keuangan
tersebut. Dengan mengetahui hakikat kebutuhan ini, informasi pelaporan keuangan harus
disiapkan dan disajikan oleh semua perusahaan dengan cara-cara yang diterima secara umum
dan dipahami oleh pengguna eksternal.
a. Pengguna yang canggih dengan kebutuhan informasi yang homogeny
Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan kebutuhan informasinya
bervariasi, laporan keuangan diarahkan ke pembaca umum. Laporan keuangan disiapkan
dengan pemikiran bahwa pembacanya terdiri atas pengguna yang canggih (sophisticated
users) dengan kebutuhan informasi yang relative homogen.
b. Aktivitas FRS
Sumber-sumber input untuk FRS terdiri atas file master buku besar umum saat ini, file
sejarah buku besar umum, dan input langsung (jurnal penyesuaian dan jurnal penutup) dari
kelompok pelaporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan aruskas. FRS
juga menghasilkan laporan analisis keuangan, laporan keuangan komparatif, engembalian
pajak, dan laporan khusus untuk badan penetap undang-undang (komisi perdagangan dan
sekuritas).
c. Proses Akuntansi Keuangan
Proses akuntansi keuangan (financial accounting process) dimulai dari status bersih di
awal tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun (permanen) neraca yang merupakan kelanjutan
dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut:
1) mencatat transaksi.
2) mencatat jurnal khusus.
3) membukukan ke buku besar pembantu.
4) membukukan ke buku besar umum.
5) menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuahkan.
6) membuat jurnal penyesuaian.
7) menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian.
8) menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan.
9) menyiapkan laporan keuangan.
10) menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup.
11) menyiapkan neraca percobaan pascapenutup.

Proses akunatansi keuangan yang diusebutkan diatas memiliki tiga tahap yang berbeda,
yang masing-masing melibatkan elemen-elemen dari satu atau lebih subsistem informasi:
Tahap 1 – prosedur harian
Tahap 2 – prosedur akhir periode
Tahap 3 – prosedur pelaporan keuangan
d. Mengendalikan GL/FRS
Aktivitas-aktivitas GL/FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi. Tidak
seperti pemrosesan transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya fisik, kekhawatiran
pengendalian terhadap GL/FRS berkenaan dengan akurasi dan reliabilitas informasi
akuntansi. Eksposour potensial dalam system ini terdiri atas :
1) Jejak audit yang tak sempurna
2) Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum
3) Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu
4) Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak
diotorisasi
Jika tidak dikendalikan, eksposour-eksposour ini dapat menyebabkan laporan keuangan dan
laporan-laporan lainnya salah dalam pernyataannya sehingga dapat menyesatkan para
pengguna. Konsekuensi potensialnya adalah tuntutan hokum, kerugian yang signifikan bagi
perusahaan, dan sanksi dari pihak yang berwenang.
e. Isu Pengendalian GL/ FRS
Studi kita tentang pengendalian GL/FRS akan mengikuti kerangka yang ditetapkan dalam
SAS 78, yang tentunya sekarang sudah dipahami, seperti:
1) Otorisasi transaksi
2) Pemisahan Tugas
3) Pengendalian akses
4) Catatan akuntansi
5) Verifikasi independen

GL/ FRS Berbasis Komputer


Perusahaan menggunakan buku besar umum hanya untuk pelaporan keuangan akan
menemukan bahwa system batch, yang menggunakan file yang berurutan, memenuhi
kebutuhannya dan menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. System ini dioperasikan
secara sederhana, dan pengendalian akses buku besar umum digunakan untuk mendukung
tugas yang lebih luas dalam organisasi, system yang menggunakan pemrosesan real-time dan
file akses langsung mungkin diperlukan. Pada bagian ini akan dibahas suatuGL/FRS otomasi
tradisional dan pendekatan rekayasa ulang yang menggunakan GL/FRS berbasis computer.
1. GL / FRS Warisan yang menggunakan Pemrosesan Batch dan File datar
Kekuatan
Terletak pada pengendalian dan pelaporan.

Kelemahan
Yaitu tidak efisien dan rekonsiliasi yang tidak sering dilakukan.

2. Rekayasa Ulang Gl/ FRs Menggunakan File akses langsung


Pendekatan ini sangat memfasilitasi identifikasi kesalahan dengan tepat waktu ketika
batch transaksi tidak seimbang nilainya. Penggunaan file akses langsung memberikan
manfaat tambahan bagi pelaporan manajemen. Para manajer internal memerlukan informasi
yang lebih sering dan tepat waktu daripada pengguna eksternal daro laporan keuangan
tradisional. Karena sebagian informasi ini datang dari proses data buku besar umum,
pengguna pendekatan akses lansung memfasilitasi akses manajemen ke data-data penting.
Masalah pengendalian yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Pemisahan tugas
b) Catatan akuntansi dan pengendalian akses

2. SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN


System pelaporan yang mengarah perhatian manajemen ke masalah-masalah dengan
tepat waktu juga mempromosikan efektivitas manajemen sehingga mendukung tujuan bisnis
organisasi. Dalam pengendaliaan MRS manajemen dituntut untuk menyediakan sarana
formal untuk memantau fungsi pengendalian internal. Hal ini dapat dicapai melalui
pemisahan prosedur audit atau dengan aktivitas pengawasan yang berkelanjutan.
Teknik untuk mencapai pengawasan berkelanjutan adalah penggunaan laporan
manajemen secara bijaksana.Laporan tepat waktu memungkinkan para manager fungsional
seperti penjualan, pembelian produksi , dan pengeluaran kas untuk mengawasi dan
mengendalikan operasi mereka. Ini akan memberikan bukti mengenai berfungsinya atau
tidak berfungsinya pengendalian internal.
Sistem Pelaporan Manajemen adalah pelaporan keuangan yang datanya diskresioner
karena tidak dimandatkan. Orang bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang,
bagaimanapun, dan berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif (MRS)
yang diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa semua perusahaan
publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

Faktor Yang Mempengaruhi MRS


Merancang system pelaporan yang efektif memerlukan pemahaman akan apa yang
dilakukan oleh para manajer dan jenis-jenis masalah yang dihadapinya. Factor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan informasi manajemen, antara lain:

1. Proses Pengambilan Keputusan

2. Prinsip- prinsip Mnajemen


3. Fungsi, tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen
4. Struktur Masalah
5. Jenis-jenis Laporan Manajemen
6. Akuntansi Pertanggungjawaban
7. Pertimbangan Perilaku

1. Proses Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan rasional bukan merupakan tindakan yang spontan. Tindakan tersebut
terdiri atas serangkaian langkah-langkah sistematis yang dilakukan pengambilan keputusan.
Langkah- langkah dalam proses pengambilan keputusan (Decesion-making process):
a) Mengidentifikasi masalah
b) Mengevaluasi solusi alternatif
c) Mengimplementasikan solusi yang terbaik
d) Melakukan pemeriksaan pasca Implementasi
e) Mengevaluasi solusi alternatif

Kriteria keputusan
Beberapa factor atau kriteria keputusan (decision criteria) yang penting membentuk
dasar bagi pengambilan keputusan. Kriteria tersebut dapat beruwujud atau tidak berwujud.
Kriteria keputusan berwujud adalah kriteria-kriteria yang dapat diukur, seperti informasi
biaya, peningkatan kapasitas produksi dalam unit, dan kecepatan operasi. Kriteria keputusan
tidak berwujud biasanya tidak dapat diukur. Kriteria ini merupakan isu-isu kualitas dan
meliputi hal-hal seperti implikasi pelaku, konsekuensi politik, dan perubahan gaya hidup.
a) Mengidentifikasi kriteria keputusan dan menetapkan bobotnya
b) Menilai setiap alternatif
c) Menghitung nilai tertimbang (Weight score-WS)

Prinsip – prinsip Manajemen


Prinsip-prinsip manajemen memberikan wawasan pada kebutuhan informasi
manajemen. Prinsip yang langsung memengaruhi MRS adalah:
a) Formalisasi Pekerjaan
b) Tanggung Jawab dan Wewenang
c) Jangkauan pengendalian
d) Manajemen dan Pengendalian
e) Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen

Keputusan perencanaan dan pengendaian diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Keputusan perencanaan strategis(strategic planning decision)


2. Perencanaan taktis (tactical planning decision)

3. Pengendalian manajerial (management control decision)


4. Pengendalian operasional (operational control decision)

Jenis Laporan Manajemen


Laporan merupakam sarana formal untuk membawa informasi kepada para manajer.
Istilah laporan cenderung berarti pesan tertulis yang disajikan di kertas. Pada kenyataannya,
laporan manajemen (management report) dapat berbentuk fisik sesuai dengan yang
diinginkan atau dibutuhkan oleh penggunanya.
Tujuan Laporan
Sebelumnya, ingat kembali bahwa informasi mengarahka pengguna pada suatu
tindakan. Oleh karena itu agar berguna, laporan harus memiliki kandungan informasi.
Nilainya adalah dampaknya terhadap pengguna. Hal ini dapat ditunjukkan dalam dua tujuan
pelaporan umum, yaitu:
1) Mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan sesuatu masalah yang dihadapi
pengambilan keputusan
2) Memengaruhi perilaku pengambilan keputusan dengan cara yang positif

1. Pelaporan Terprogram
Laporan terprogram memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah
diantisipasi pengguna. Terdapat dua subkelas laporan terperogram: laporan terjadwal dan
laporan menurut perintah. System pelapran manajemen menghasilkan laporan terjadwal
menurut kerangkah waktu yang ditetapkan, bisa harian, mingguan, kuartalan, dan sebagainya.
Contoh-contoh laporan ini adalah daftar penjualan harian, laporan pembayaran gaji
mingguan, dan laporan keuangan tahunan.
Atribut laporan
Agar efektif, suatu laporan harus memiliki atribut berikut ini: relevan, ringkas,
berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu dan singkat.
2. Pelaporan Khusus
Manajer tidak selalu dapat mengantisipasi kebutuhan informasi. Hal ini terjadi terutama
bagi manajemen tingkat atas dan menengah. Dalam dunia bisnis yang dinamis, masalah-
masalah yang muncul memerlukan informasi baru dan sering kali tidak cukup waktu untuk
menulis program computer tradisional untuk memastikan informasi yang diperlukan. Namun
demikian, kemajuan teknologi basis data membuat kebutuhan langsung dan kapalitas untuk
menghasilkan laporan tersedia secara luas bagi para pengguna. Sehingga, manajer dengan
latar belakang komputr yang terbatas dapat dengan cepat menghasilkan laporan khusus dari
terminal atau computer mikro, tanpa bantuan tenaga professional pemrosesan data.
Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban.
Konsep ini menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perusahaan
adalah tanggung jawab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Arus
informasi dalam system pertanggungjawaban mengalir k atas dan ke bawah melalui saluran
informasi, hal ini mewakili dua tahap akuntansi pertanggungjawaban:
1) Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan (anggaran) yang berkaitan dengan
tanggung jawab manajer
2) Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan
tersebut.
Bab III
Penutup
1. Kesimpulan
Laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi keuangan kepada
pihak eksternal perusahaan, seperti kreditur, pemegang saham, dan pemerintah.
Laporan keuangan dapat mencerminkan kinerja suatu perusahaan, yang dapat
dijadikan salah satu penilaian oleh pihak eksternal kepada perusahaan. Laporan
keuangan sangat harus diperhatikan, karena akan memengaruhi bagaimana pihak
eksternal memperlakukan perusahaan. Laporan keuangan dibuat dengan asumsi
bahwa audiens merupakan para pemakai yang canggih dengan kebutuhan yang relatif
sama yang memahami prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan
Sistem pelaporan sangat berpengaruh terhadap efektivitas manajemen di suatu
perusahaan. Maka dari itu, diperlukan suatu pemahaman tentang apa yang dilakukan
oleh para manajer dan jenis-jenis masalah yang dihadapinya. MRS berperan dalam
proses pengambilan keputusan. Selain itu, MRS juga dapat membantu manajer
mengumpulkan, menganalisis, dan merakit rangkaian informasi untuk
mengidentifikasi masalah-masalah potensial
2. Saran
Bagi mahasiswa, makalah ini penting untuk dibaca karena jika nanti kita bekerja di
sebuah perusahaan atau pendidikan pasti akan menghadapi masalah tidak berjalannya
program kerja secara baik. Bagi dosen, makalah ini penting sebagai bahan untuk
penyampain materi mengenai mata kuliyah sistem informasi manajemen. Bagi penulis
selanjutnya diharapkan bisa membuat makalah tentang materi ini lebih

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogjakarta: Andi.

Google.2010. Pengantar Proses Transaksi. Diakses 21 Oktober 2010 dari


aksartono.edublogs.org/.../bab-08-sistem-buku-besar-umum-pelaporan-keuangan-
dan-pelaporan-manajemen.pdf
Hall,James A. 2007 . Sistem Informasi Akuntansibuku 1 jilid 4. Jakarta : Salemba Empat.

Wikipedia. 2010. Sistem Teknik dan Dokumentasi. Diakses 23 Oktober 2010 dari
http//id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi.
Hall, James A. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai