Oleh,
Kelompok 5:
UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI
2018
A. Definisi Audit
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan
tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa
subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik
yang telah disetujui dan diterima.
2. Audit Efektivitas
Audit efektivitas bertujuan untuk menentukan tingkat pencapaian hasil atau
manfaat yang diinginkan, kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya
dan menentukan apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif lain
yang memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah. Secara lebih rinci,
tujuan pelaksanaan audit efektivitas atau audit program adalah dalam rangka:
Menilai tujuan program, baik yang baru maupun yang sudah berjalan, apakah
sudah memadai dan tepat;
Menentukan tingkat pencapaian hasil suatu program yang diinginkan;
Menilai efektivitas program dan atau unsur-unsur program secara terpisah;
Mengidentifikasi faktor yang menghambat pelaksanaan kinerja yang baik dan
memuaskan;
Menentukan apakah manajemen telah mempertimbangkan alternatif untuk
melaksanakan program yang mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik dan
dengan biaya yang lebih rendah;
Menentukan apakah program tersebut saling melengkapi, tumpang-tindih atau
bertentangan dengan program lain yang terkait;
Mengidentifikasi cara untuk dapat melaksanakan program tersebut dengan lebih
baik;
Menilai ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
program tersebut;
Menilai apakah sistem pengendalian manajemen sudah cukup memadai untuk
mengukur, melaporkan dan memantau tingkat efektivitas program;
Menentukan apakah manajemen telah melaporkan ukuran yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai efektivitas program.
2. Standar Pelaksanaan
Standar pelaksanaan terdiri dari empat pernyataan yang berkaitan dengan syarat-
syarat bagi pemeriksa dalam merencanakan dan mengawasi pekerjaan dilapangan.
Pernyataan standar pelaksanaan yang pertama adalah:
“Pekerjaan harus direncanakan secara memadai”
Pernyataan standar pelaksanaan ke dua adalah:
“Staf harus disupervisi dengan baik”
Pernyataan standar pelaksanaan yang ke tiga adalah:
“Bukti yang cukup, kompeten, dan relevan harus diperoleh untuk menjadi dasar yang
memadai bagi temuan dan rekomendasi pemeriksa.”
Pernyataan standar pelaksanaan yang ke empat adalah:
“Pemeriksa harus mempersiapkan dan memelihara dokumen pemeriksaan dalam
bentuk kertas kerja pemeriksaan. Dokumen pemeriksaan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan harus berisi informasi yang
cukup untuk memungkinkan pemeriksa yang berpengalaman tetapi tidak
mempunyai hubungan dengan pemeriksaan tersebut dapat memastikan bahwa
dokumen pemeriksaan tersebut dapat menjadi bukti yang mendukung temuan,
simpulan, dan rekomendasi pemeriksa.”
3. Standar Pelaporan
Pernyataan standar pelaporan pertama adalah:
“Pemeriksa harus membuat laporan hasil pemeriksaan untuk mengomunikasikan
setiap hasil pemeriksaan.”
Pernyataan standar pelaporan ke dua adalah:
“Laporan hasil pemeriksaan harus mencakup: (a) pernyataan bahwa pemeriksaan
dilakukan sesuai dengan Standar Pemeriksaan;(b) tujuan, lingkup, dan metodologi
pemeriksaan; (c) hasil pemeriksaan berupa temuan pemeriksaan, simpulan, dan
rekomendasi; (d) tanggapan pejabat yang bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan;
(e) pelaporan informasi rahasia apabila ada.”
Pernyataan standar pelaporan ke tiga adalah:
“Laporan hasil pemeriksaan harus tepat waktu, lengkap, akurat, objektif,
meyakinkan, serta jelas dan seringkas mungkin.”
Pernyataan standar pelaporan ke empat adalah:
“Laporan hasil pemeriksaan diserahkan kepada lembaga perwakilan, entitas yang
diperiksa, pihak yang mempunyai kewenangan untuk mengatur entitas yang
diperiksa, pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindak lanjut hasil
pemeriksaan, dan kepada pihak lain yang diberi wewenang untuk menerima laporan
hasil pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.”
Jones, Rowan dan Maurice Pendlebury, 2010, Public Sector Accounting 6 Edition.Prentice
Hall Pearson Publishing (JM)
Mohamad Mahsun, Firma Sulistiyani and Heribertus Andre P., (2006), Akuntansi Sektor
http://hardiyantowb.multiply.com/journal/item/15/ARTIKEL_DISKUSI_ASP_BAB_3
http://www.google.com/audit_kinerja
http://www.wikipedia.com/penganggaran_sektor_publik
http://www.google.com/audit/audit_sektor_publik