Anda di halaman 1dari 7

TEORI AKUNTANSI

RERANGKA KONSEPTUAL SUATU MODEL


Oleh,
Kelompok 5:
Ni Putu Rani Asprilia Wantari (1633121355)
A.A Kt Ayu Nita Ratnasari (1633121389)
Ni Komang Triana Putri Sanjaya (1633121361)
I Gede Agustina Wibawa (1633121059)
Dewa Made Kresna Dwipayana (1633121380)

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI
2019
Rerangka Konseptual --- Suatu Model

Rerangka konseptual versi FASB merupakan suatu model hasil


perekayasaan yang dapat dijadikan acuan penalaran untuk pengembangan rerangka
acuan baru untuk konteks lingkungan yang berbeda. Model ini dipilih karena
rerangka ini merupakan model pertama yang disusun dan memuat secara lengkap
penjelasan, penalaran, dan argument sehingga sangat cocok untuk bahan
pembelajaran dan pendidikan teori akuntansi.

Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan merupakan komponen utama rerangka konseptual. FASB (Financial


Accounting Standard Board) berusaha untuk melekatkan tujuan fungsional akuntasi
dengan memfokuskan pada investor dan kreditor sebagai pihak dominan yang
dituju. Pemfokusan tersebut didasarkan atas konteks lingkungan di Amerika. Secara
implisit RK (rerangka konseptual) FASB disusun dalam rangka membantu
pencapaian tujuan ekonomik nasional. Keputusan investasi dan kredit adalah
keputusan yang ingin dilayani oleh penyediaan informasi melalui pelaporan
keuangan. Untuk organisasi nonbisnis, tujuan pelaporan adalah melayani berbagai
keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi nonbisnis.

Karakteristik Kualitatif Informasi

Tujuan pelaporan menentukan karakteristik kualitatif informasi yang harus


disediakan. Agar bermanfaat, informasi akuntansi harus berpaut dengan keputusan
dan terandalkan. Keberpautan dan keterandalan merupakan kualitas yang harus ada
dan melekat pada tiap informasi. Terdapat saling korban antara kedua kualitas
tersebut tetapi penekanan pada salah satu kualitas tidak berarti meniadakan kualitas
yang lain. Karakteristik kualitatif merupakan suatu hierarki yang menjadi dasar
untuk menentukan apakah suatu informasi akan disajikan melalui statemen
keuangan atau media pelaporan lainnya.
Elemen – Elemen Statemen Keuangan

Elemen statemen keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk


(construct) yang sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk
menyimbolkan atau merepresentasi realitas kegiatan usaha suatu badan usaha
sehingga orang dapat membayangkan realitas kegiatan tersebut secara keuangan
tanpa harus menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan tersebut. Elemen statemen
keuangan merupakan bahan pembentuk informasi semantic yang dikandung
statemen keuangan. Informasi semantic terdiri atas elemen (object), ukuran (size),
dan hubungan (relationship). Jadi elemen-elemen statemen keuangan harus
ditentukan atas dasar informasi semantic yang ingin disampaikan dalam pelaporan
keuangan. Dengan kata lain, tujuan pelaporan keuangan menentukan informasi
semantic yang harus disajikan dan akhirnya menentukan banyaknya elemen-elemen
statemen keuangan.

Perubahan Posisi Keuangan

Aset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah
akibat tiga hal yaitu kejadian, keadaan, dan transaksi. Kejadian (events) adalah
terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai konsekuensi terhadap suatu
entitas. Keadaan (circumstances) adalah suasana atau seperangkat kondisi yang
berkembang dari suatu kejadian atau serangkaian kejadian yang berkulminasi pada
situasi yang tak terduga sulit diduga. Transaksi (transaction) adalah salah satu
bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu yang bernilai (manfaat
ekonomik masa datang) Antara dua entitas atau lebih.

Pelaporan dan Statemen Keuangan

Telah sering disinggung bahwa walaupun tujuannya sama, pelaporan


keuangan (financial reporting) harus dibedakan dengan statemen keuangan
(financial statements). FASB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah media
utama atau ciri sentral pelaporan keuangan.

Tujuan penyampaian informasi oleh manajemen atau badan usaha tidak


dibatasi dengan apa yang dapat dituangkan dalam statemen keuangan. Pelaporan
keuangan mencakupi pula penyediaan informasi yang manajemen ingin
menyampaikan selain melalui statemen keuangan baik lantaran informasi tesebut
wajib diungkapkan untuk memenuhi peraturan undang-undang, peraturan
pemerintah, atau kebiasaan maupun lantaran manajemen sendiri menganggap
bahwa informasi tersebut bermanfaat bagi pihak luar dan berkehendak untuk
mengungkapnya secara sukarela. Pelaporan keuangan meliputi penyampaian
informasi yang wajib secara luas (mandatory) dan sukarela (voluntary).

Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang


wajib disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan (wajib secara sempit
atau spesifik). Kewajiban spesifik tersebut ditimbulkan melalui standar akuntansi.
Sampai tingkat tertentu, penyusun standar dapat mempengaruhi (mewajibkan)
penyampaian informasi diluar statemen keuangan melalui standar akuntansi.

Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi

Telah disinggung di atas bahwa pengukuran sering dibedakan dengan


penilaian karena perbedaan saat pengukuran. Penilaian sering digunakan pula untuk
menunjuk pengukuran yang jumlah rupiahnya tidak dapat diamati melalui transaksi
atau pasar. Untuk selanjutnya, pengukuran digunakan dalam arti luas atau umum
meliputi penilaian.

Rerangka pengukuran dan pengakuan sebagaimana dimuat dalam SFAC


No. 5 telah dikembangkan dan dilengkapi dengan SFAC No.7 tentang penggunaan
informasi aliran kas dan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi. Sebagai
komponen rerangka konseptual, SFAC No. 7 memberi pedoman yang berisi:

1. Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi


Tujuan penggunaan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi adalah
untuk menangkap/merefleksi sedapat mungkin perbedaan ekonomik Antara
sehimpunan aliran kas masa datang dan untuk mengestimasi nilai wajar.
Nilai sekarang akan mampu membedakan berapa aliran kas yang tampak
sama besarnya. Nilai sekarang dapat menangkap berbedaan ekonomik
Antara aliran kas kalau unsur-unsur berikut dipertimbangkan (SAFC No.7,
prg.23):
a. Suatu estimate aliran kas masa datang atau, dalam beberapa kasus yang
kompleks, serangkaian aliran kas masa datang yang tiba pada saat
berbeda.
b. Harapan-harapan tentang variasi yang mungkin terjadi dalam jumlah
dan saat tibanya aliran kas tersebut.
c. Nilai waktu uang yang ditunjukkan dengan oleh bunga bebas resiko.
d. Harga atau nilai penanggungan resiko atau ketidakpastian yang melekat
pada asset atau kewajiban.
e. Factor-faktor lain termasuk likuiditas dan ketaksempurnaan pasar.

Pengukuran akuntansi umumnya didasarkan pada jumlah rupiah bentukan


pasarnya yang teramati seperti kas yang diterima/dibayar dalam jual beli
suatu asset. Jumlah rupiah ini lebih terandalkan dan lebih efisien ditentukan
daripada jumlah rupiah pengukuran yang menggunakan aliran kas masa
datang. Oleh karena itu, tujuan nilai sekarang dalam pengukuran pada saat
pengakuan mula-mula dan saat baru-mulai adalah untuk mengestimasi nilai
wajar. Nilai wajar menjadi sasaran pengukuran dengan nilai sekarang
karena pengukuran nilai wajar

2. Prinsip-Prinsip Umum
Teknik untuk mengestimasi aliran kas masa datang dan tingkat bunga
bervariasi Antara kasus satu dan lainnya bergantung pada keadaan yang
melingkupi asset atau kewajiban bersangkutan. Berikut ini adalah prinsip-
prinsip umum yang menjadi pedoman penerapan nilai sekarang dalam
mengukur asset dan kewajiban.
a. Sedapat-dapatnya, aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus
merefleksi asumsi-asumsi tentang kejadian dan ketakpastian masa
datang yang dipertimbangkan dalam memutuskan apakah memperoleh
atau tidak suatu asset atau sekelompok asset dalam suatu transaksi tunai
yang bebas.
b. Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskun aliran kas harus
merefleksi asumsi-asumsi yang konsisten dengan asumsi-asumsi yang
melekat pada aliran kas estimasian agar pengaruh asumsi tidak berganda
atau malahan terabaikan.
c. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias dan factor
yang tidak berkaitan dengan asset atau kewajiban yang bersangkutan.
d. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar
munculan yang mungkin terjadi daripada jumlah rupiah tunggal paling
boleh jadi, minimum, atau maksimum.

Manfaat dan Keterbatasan Model

Sebagai suatu model, rerangka konseptual (RK) versi FASB


mempunyai manfaat sebagai sumber acuan untuk mengembangkan hal yang
sama untuk lingkungan (Negara) yang lain. Karena konteks lingkungan
yang berbeda, RK yang dikembangkan untuk tiap Negara dapat sama atau
berbeda bahkan harus berbeda dengan model yang dijadikan acuan.
Walaupun demikian, proses penalaran di balik RK cukup bersifat umum
(universal) sehingga dapat digunakan sebagai pedoman berpikir dalam
mengembangkan RK baru untuk konteks lingkungan yang berbeda.

Bagi pendidikan dan pengajaran akuntans, RK FASB sangat


bermanfaat untuk memahami akuntansi sebagai suatu teknologi yang
pemanfaatannya memerlukan proses perekayasaan (engineering). RK
FASB menggambarkan bagaimana teori akuntansi yang dimaknai sebagai
penalaran logis diterapkan dalam dunia nyata. RK FASB dapat menjadi
bahan pendidikan untuk meningkatkan pemahaman pemakai atau
masyarakat umum akan arti penting statemen keuangan dan meningkatkan
keyakinan mereka terhadap statemen keuangan.
REFRENSI
Suwardjono. 2017. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan
Keuangan. Yogyakarta: Penerbit BPFE-YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai