KELAS F3
KELOMPOK 4
NAMA KELOMPOK
C. AUDIT EFEKTIVITAS
Efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan. Menurut Audit Commission
(1986), efektivitas berarti menyediakan jasa-jasa yang benar sehingga
memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan
kebijakan dan tujuannya.
Audit efektivitas bertujuan untuk:
Menentukan tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan ;
Menentukan kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya;
Menentukan apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif
lain yang memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah.
Secara lebih rinci, tujuan pelaksanaan audit efektivitas atau audit program
adalah untuk:
Menilai tujuan program, baik yang baru maupun yang sudah berjalan,apakah
sudah memadai dan tepat;
Menentukan tingkat pencapaian hasil suatu program yang diinginkan;
Menilai efektivitas program dan atau unsure-unsur program secara terpisah;
Mengidentifikasikan faktor yang menghambat pelaksanaan kinerja yang baik
dan memuaskan;
Menentukan apakah manajemen telah mempertimbangkan alternative untuk;
melaksanakan program yang mungkin dapat memberikan hasil yang yang
lebih baik dengan biaya yang lebih rendah;
Menentukan apakah program tersebut saling melengkap,tumpang tindih atau
bertentangan dengan program lain yang terkait;
mengidentifikasi cara untuk dapat melaksanakan program tersebut dengan
lebih baik;
Menilai ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
program tersebut;
menilai apakah system pengendalian manajeme sudah cukup memadai untuk
mengukur, melaporkan, dan memantau tingkat efektivitas program;
Menentukan apakah manajemen telah melaporkan ukuran yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai efektivitas program.
Untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan harus didasarkan pada kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya.Jika hal ini belum tersedia, auditor
bekerjasama dengan Top manajemen dan badan pembuat keputusan untuk
menghasilkan kriteria tersebut dengan berpedoman pada pelaksanaan suatu
program.Beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
pelaksanaan suatu program yaitu:
a). Proksi untuk mengukur dampak/pengaruhj;
b). Evaluasi oleh konsumen;
c). Evaluasi yang menitik beratkan pada proses bukan pada hasil.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan evaluasi suatu program:
Apakah ada pengaruh dari program tersebut;
Apakah program tersebut relevan atau realistic;
Apakah program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
Dan apakah ada cara-cara yang lebih baik dalam mencapai hasil.
Value for money auditsecara umum mempunyai tiga kategori kegiatan yaitu:
1) “by product”VFM work, 2) An”Arrangement Review” 3)Performance
Review.
Prasyarat yang harus dipenuhi dalam audit kinerja yatu:
Auditor (orang/lembaga yang melakukan audit), auditee (pihak yang diaudit),
recipem (pihak yang menerima hasil audit)
Hubungan akuntabilitas antara auditee dan audit recipen
Independensi antara auditor dan audirtee
Pengujian dan evaluasi tertentu atas aktifitas yang menjadi tanggung jawab
auditee oleh auditor untuk audit recipient.
Auditor sering disebut sebagai pihak pertama dan pemegang peran utama
dalam pelaksanan audit kinerja karena auditor dapat mengakses informasi
keuangan dan informasi manajemen dari organisasi yang diaudit,memiliki
kemampuan professional dan bersifat independent.Pihak auditee biasanya
terdiri dari manajemen atau pekerja suatu organisasi yang bertanggung jawab
kepada recipient dan biasa disebut pihak ke dua.Recipent merupakan pihak-
pihak yang menerima laporan dan biasa disebut pihak ke tiga yang terdiri dari
beberapa kelompok yaitu: tingkatan yang lebih tinggi dalam organisasi yang
sama, dewan komisaris, stockholder, masyarakat, dan investor.
Syarat untuk menjadi seorang auditor sektor publik :
Seorang auditor harus telah diakui dapat melakukan pemeriksaan (harus
mempunyai pengalaman tentang akun-akun yang ada, )
Seorang auditor Hrus mematuhi kode etik yang berlaku
Seorang auditor harus dapat melakukan audit dengan bertanggungjawab.
I. TAHAPAN AUDIT
Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit
maka kedua belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang
biasanya diwakili oleh manajemen. Sebelum melaksanakan audit, maka harus
ada sebuah kesepakatan yang harus dibuat dan disetujui bersama. Manajemen
atau klien menyerahkan audit laporan keuangan kepada auditor dan auditor
menyanggupi audit laporan keuangan sesuai dengan kompetensinya. Bentuk
perikatan ini dalam bentuk surat perikatan audit.
4. Pelaporan Audit
Tahap terakhir yaitu pelaporan audit. Laporan audit adalah hasil dari
pekerjaan audit yang telah dikerjakan. Laporan ini merupakan bentuk
komunikasi auditor dengan pihak lainnya. Laporan audit tidak boleh dibuat
secara sembarangan. Di dalam laporan audit harus mencakup jenis atau jasa
yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan
rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan, dan informasi lainnya.
Laporan audit merupakan tanggung jawab audit yang besar sehingga untuk
memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati. Jika tidak maka nama
kantor akuntan publik biasanya akan tercemar dan akan ada hukuman dari
pihak berwajib.
J. TAHAPAN PELAPORAN
Ada tiga (3) langkah utama yang sangat penting dalam ,mengembangkan
laporan audit secara tertulis, yaitu:
1. Persiapan (preparation)
2. Penelaahan (review)
Merupakan tahap analisis kritis terhadap laporan tertulis yang dilakukan oleh
staf audit, review dan komentar atas laporan diberikan oleh pihak manajemen
atau auditee.
3. Pengiriman (transmission)
Meliputi persiapan tertulis sebuah laporan yang permanen agar dapat dikirim
ke lembaga yang member tugas untuk mengaudit dan kepada auditee.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan audit kinerja:
Keahlian yang perlu dimiliki oleh seorang auditor agar menghasilkan laporan
yang efektif:
1. Keahlian teknis
2. Keahlian manajerial
3. Keahlian interpersonal
4.Implementasi Rekomendasi
Pada audit kinerja, auditor secara formal memberikan rekomendasi-
rekomendasi yang didasarkan pada temuan-temuan selama proses audit.
Rekomendasi ini sangat penting untuk perbaikan kinerja dimasa yang akan
dating. Rekomendasi yang diberikan oleh auditor perlu segera ditindaklanjuti
oleh pihak-pihak yang berwenang agar perbaikan kinerja dapat segra
mungkin dilaksanakan.