Makalah
Disusun oleh :
Listia Afrilia 2102020058
Dinda Naziah M. 2102020054
Ines Monica 2102020032
Andre wibowo 2102020043
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak – pihak pengguna laporan
tersebut.
Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkutan
mampu melaksanakan tugas – tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan pada standar yang tinggi dengan biaya yang rendah. Secara teknis
kinerja baik bagi organisasi capai ketika administrasi dan penyediaan jasa
oleh organisasi dilakukan pada tingkat yang ekonomis, efisien, dan efektif.
Konsep ekonimi, efisiensi, dan efektivitas saling berhubungan satu sma lain
memandai.
d. Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau
kurang jelas tujuannya.
e. Menghindari adanya pengangguran sumber daya atau jumlah pegawai
yang berlebihan.
f. Menggunakan prosedur kerja yang efisien.
g. Menggunakan sumberdaya (staf, peralatan dan fasilitas) yang
minimum dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa
dengan kuantitas dan kualitas yang tepat.
dengan:
6
berbeda.
Berkaitan dengan standar yang telah ditentukan, harus diakui bahwa
aktivitas sektor publik tidak dapat sepenuhnya dipertanggungjawabkan
dengan sistem standar. Hal ini disebabkan karna output yang dihasilkan oleh
organisasi sektor publik sering kali tidak dapat dihubungkan secara langsung
dengan biaya.
Prosedur untuk melakukan audit ekonomi dan efisiensi sama dengan jenis
audit yang lainnya. Secara umum, tahapan-tahapan audit yang dilakukan
meliputi:
1. Perencanaan audit.
2. Mereview sistem akuntansi dan pengendalian interen.
3. Menguji sistem akuntansi dan pengendalian interen.
4. Melaksanakan audit.
5. Menyampaikan laporan.
2.3. Audit Efektifivas
Efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan. Menurut Audit Comission
(1986), efektivitas berarti menyediakan jasa-jasa yang benar sehingga
memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan
pada kriteria yang telah ditetapkan (disetujui) sebelumnya. Jika hal ini belum
tersedia, auditor berkerja sama dengan top manajement dan badan pembuat
keputusan untuk menghasilkan kriteria tersebut dengan berpedoman pada
tujuan pelaksanaan suatu program. Meskipun efektivitas suatu program tidak
dapat diukur secara langsung, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan
untuk mengefaluasi pelaksanaan suatu program yaitu:
1. Proksi untuk mengukur dampak/pengaruh.
2. Evaluasi oleh konsumen.
3. Evaluasi yang menitik beratkan pada proses bukan pada hasil.
8
2. An`Arrangement Rewiew
Pekerjaan value for money audit yang dilakukan untuk
menjamin/memastikan bahwa klien telah melakukan tugas administrasi
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Value for money merupakan sesuatu yang menilai apakah suatu organisasi
telah memperoleh suatu tujuan yang diharapkan atau belum dalam kaitannya
dengan pengelolaan keuangan. Revormasi penataan keuangan negara saat ini
menghendaki penerapan value for money atau lebih dengan konsep 3E
(ekonomi, efisiensi, dan efektif). Tujuannya adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas lembaga sektor publik dan untuk perbaikan kinerja pemerintah.
Audit kinerja yang meliputi ekonomi, efisiensi, dan efektif pada dasarnya
merupakan perluasan audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya.
Salah satu hal yang yang membedakan VFM audit dengan conventional audit
adalah dalam hal laporan audit. Dalam audit konvensional hasil audit berupa
pendapat (opini) auditor secara independen dan obyektif tentang kewajaran
laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, tanpa
pemberian rekomendasi perbaikan. sedangkan VFM audit tidak sekedar
memberikan kesimpulan berdasarkan tahap audit yang telah dilaksanakan
tetapi juga dilengkapi dengan rekomendasi perbaikan dimasa mendatang.
13
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta:C.V
ANDI OFFSET.
http://irmajhe.blogspot.com/2017/02/makalah-value-for-money-audit.html?=1