NAMA KELOMPOK :
Fahrul
Aisyah Rahmatul F (210301046)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEMBAHASAN
1.1 Perbedaan Pengawasan dan Pemeriksaan (Pengauditan)
1.2 Jenis-Jenis Audit Sector Public
1.3 Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
1.4 Pendekatan-Pendekatan Audit Sektor Publik
1.5 Proses Audit dalam Sektor Publik
1.6 Peran dan Fungsi Standar Pemeriksaan Keuangan Negara(SPKN)
1.7 Perbandingan Kerangka Standar Pemeriksaan Keuangan Negara(SPKN) 2007 dan
kerangka SPKN 2017
1.8 Isu dan Tantangan dalam Audit di Pemerintah Indonesia
BAB II PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTASA
BAB I PEMBAHASAN
Pemerintah yang bersih atau tata cara Kelola yang baik ditandai dengan tiga pilar
utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga elemen dasar tersebut
adalah partisipasi,transparasi, dan akuntabilitas. Fungsi yang harus ada dalam proses
akuntabilitas public adalah fungsi periksaan atau auditing. Mekanisme auditing merupakan
sebuah mekanisme yang dapat menggerakkan makna akuntabilitas didalam pengelolaan
sector public, BUMN, atau intansi pengelola asset negara lainnya(Bastian 2003). Perbedaan
fungsi pemeriksaan dengan fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan lebih bertujuan untuk
menjamin pencapaian tujuan tertentu secara optimal dan menjamin laporan
pertanggungjawaban yang disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Fungsi pengawasan
dilakukan pada setiap tahap evaluasi.
Terdapat empat pihak yang terlibat dalam proses pertanggung jawaban public, yaitu:
1. Pihak pertama berperan sebagai audit
2. Pihak kedua adalah DPR/DPRD sebagai perantara public yang berkepentingan
meminta pertanggung jawaban pihak pertama
3. Pihak ketiga adalah public atau masyarakat yang berhak meminta pertanggung
jawaban pihak pertama dan pihak kedua
4. Pihak keempat adalah auditor yang menjalankan fungsi pengauditan atau atestasi.
Sesuai dengan pasal 9 (1c) UU nomor 15 tahun 2006 tentang BPK, BPK-RI memiliki
kewenangan untuk menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi
dengan pemerintahan pusat atau daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
1.1 PERBEDAAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (PENGAUDITAN)
Istilah pemeriksaan (auditing) adalah sebuah istilah teknis professional. Pengawasan
dapat dilakukan dari pihak internal dan pihak eksternal. Pengawasan dari internal
dilakukan langsung oleh pimpinan, sedangkan pengawasan dari eksternal dilakukan oleh
Lembaga legislative dan masyarakat. Pengawasan merupakan Tindakan untuk
membandingkan antara yang seharusnya terjadi dengan yang sebenarnya terjadi atau
untuk menjamin pencapaian tujuan tertentu secara optimal. Menurut Tarigan (2007)
membagi pemeriksaan keuangan menjadi dua jenis, yaitu pemeriksaan keuangan yang
dilakukan internal dan eksternal. Pemeriksaan keuangan secara internal Lembaga atau
instansi tertentu yang berfungsi untuk melakukan pemeriksaan sebagai bentuk fungsi
pengawasan.