Dosen Pembimbing :
Yulinda Devi,. S.E., M.Sc., Ak.
A. PENDAHULUAN
Pemerintahan yang bersih atau tata kelola yang baik (good governance) ditandai
dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga
elemen dasar tersebut adalah partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas. Salah satu fungsi
yang harus ada dalam proses akuntabilitas publik adalah fungsi pemeriksaan atau auditing.
Mekanisme audit merupakan sebuah mekanisme yang dapat mengegerakkan makna
akuntabilitas di dalam pengelolaan sektor pemerintahan, BUMN, atau instansi pengelola
asset negara lainnya.
Auditor dan lembaga audit sektor publik memiliki peran strategi dalam rangka
menciptakan proses akuntabilitas publik. Di Indonesia lembaga yang bertugas
melaksanakan akuntabilitas dan transparansi keuangan negara adalah BPK. BPK-RI
memiliki kewenangan untuk melakukan tiga jenis pemeriksaan yakni pemeriksaan
keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. BPK-RI
menerbitkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SKPN) sebagai patokan dalam
melakukan pemeriksaan pengelolaan keuangan negara. Berikut adalah gambar peran
auditing dalam proses akuntabilitas publik.
Masyarakat (Publik)
Pihak IV
Audit Sektor
Publik
Fungsi auditing Fungsi auditing
Pemerintah
DPR/DPRD
(Pusat/Daerah)
Abdul Halim, M. S. (2014). Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik Dari Anggaran Hingga
Laporan Keuangan, Dari Pemerintah Hingga Tempat Ibadah Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.