Anda di halaman 1dari 4

Izin menjawab pertanyaan forum diskusi 8:

Berdasarkan pemaparan materi pada buku materi pokok, dijelaskan bahwa Audit
sektor publik didefinisikan sebagai suatu proses sistematik yang objektif
terkait evaluasi bukti-bukti berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi guna memastikan derajat atau tingkat hubungan antara asersi
tersebut dengan kriteria yang ada, serta komunikasi hasil yang diperoleh tersebut
kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. (Auditing Concepts Committee, 1972:18)

Jadi, Audit keuangan memastikan Kewajaran Laporan Keuangan, sedangkan Audit


kinerja memastikan Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan
kebijakan. Jelas di sini, objek dari keduanya berbeda. Objek audit keuangan adalah
Laporan Keuangan, sedangkan objek audit kinerja adalah Organisasi, Program,
Fungsi, Kegiatan.

1. Audit keuangan
Dalam audit keuangan atau audit laporan keuangan, memakai informasi yang
tidak hanya organisasi tapi juga pihak luar organisasi. Audit keuangan atau
finansial audit mengacu pada kebiasaan akuntan menguji bukti-bukti transaksi
dan menghubungkannya dengan jurnal akuntansi, lalu menandai bukit transaksi
yang telah dicek selanjutnya menguji bukti transaksi berikutnya. Kegiatan seperti
ini juga disebut penelusuran. Penulisan seperti ini untuk memberikan jaminan
bukti dokumentasi, informasi dan penjelasan yang memperkuat adanya transaksi
di organisasi tersebut. Kegiatan ini juga menjamin bahwa bukti-bukti transaksi
terjadi pada periode audit tersebut dan telah dimaksudkan ke dalam rekening.

Pendekatan pelengkapnya istilahkan sebagai verifikasi yakni teknik yang diadopsi


untuk menjamin keberadaan aset dan kewajiban organisasi otorisasi
kepemilikan, dan penilaian pada waktu tertentu. Dua pendekatan ini juga
diadopsi oleh auditor eksternal, tapi auditor internal akan memiliki pandangan
objek yang lebih luas rumah daripada sekedar pengujian rekening yang sifatnya
benar dan layak.
Audit keuangan meliputi audit atas laporan keuangan dan audit atas hal yang
berkaitan dengan keuangan. Audit atas laporan keuangan bertujuan untuk
memberikan keyakinan apakah laporan keuangan dari entitas yang di audit telah
menyajikan secara wajar tentang posisi keuangan, hasil operasi atau usaha dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum audit keuangan
mencakup audit atas laporan keuangan disusun berdasarkan standar audit yang
dikeluarkan IAI.

Audit Keuangan menguji kewajaran laporan keuangan dari salah saji material
dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi berterima umum. Sifatnya lebih
bersifat kuantatif-keuangan dan tidak begitu analitis dan tidak menggunakan
indikator kinerja, starndar, dan target kinerja. Audit dilakukan untuk peristiwa
keuangan masa lalu tanpa mempertimbangkan analisis biaya manfaat dan tidak
dimaksudkan untuk membantu melakukan alokasi sumber daya secara optimal.

2. Audit Kinerja
Dalam Audit kinerja ini banyak berfokus pada seberapa efektif, ekonomis dan
efisien organisasi beraktivitas. Aktivitas audit yang dilakukan berkaitan dengan
koefisien dan keefektifan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi, sistem
pengendalian anggaran, kinerja fungsi keuangan akuntansi, pelayanan dan hasil
program.

Audit kinerja dilakukan oleh auditor internal dari suatu organisasi hasil audit ini
biasanya untuk kepentingan intern saja. Auditor internal biasanya melapor ke
manajemen organisasi tentang seberapa efisien rumah efektif atau ekonomi
suatu bagian atau program kerja yang telah dilaksanakan. Hasil temuan dari
audit kinerja ini sangat jarang sekali diungkapkan ke seluruh bagian organisasi,
apalagi ke masyarakat umum. Padahal, hasil audit ini bisa jadi sangat dibutuhkan
oleh pihak-pihak selain manajemen, misalnya masyarakat luas dia langsung atau
tidak langsung berhubungan dengan organisasi tersebut. Sementara, kalau
hanya mengandalkan laporan keuangan maka penilaian terhadap suatu
organisasi jika tidak berhati-hati bisa menyesatkan.
Jika audit keuangan hasilnya adalah kewajiban dari suatu laporan keuangan
organisasi maka untuk audit kinerja ada tiga kriteria pengukuran yang penting
yaitu ekonomis efisien dan efektif ekonomis maksudnya memperoleh kualitas
yang kuantitas sumber daya fisik dan manusia yang layak pada waktu dan biaya
yang rendah. Efisien berarti output dari organisasi dimaksimalkan untuk setiap
penggunaan sumber daya organisasi efektif berarti bahwa pencapaian tujuan
atau hal-hal lain seperti program atau operasi atau aktivitas. Audit kinerja
dilakukan oleh auditor, karena perlunya organisasi merespon berbagai aspek di
luar keuangan, misalnya bidang sosial dan lingkungan dari masyarakat terhadap
aktivitas organisasi. Bekas auditor kinerja adalah menguji bahwa aktivitas yang
dilakukan oleh organisasi tidak merugikan masyarakat secara keseluruhan dan
justru bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan tujuan organisasi. Pertanyaan
tentang apakah organisasi telah merumuskan atau melaksanakan tujuan
organisasi secara konsisten sesuai dengan kepentingan stakeholders, apakah
anggaran yang disediakan untuk menangani masalah tersebut dan apakah
tujuan akhir program sesuai dengan tujuan awal program, merupakan contoh
pertanyaan yang harus diuji oleh auditor.

Audit kinerja menguji tingkat ekonomi, efisien dan efektivitas dalam penggunaan
sumber daya untuk mencapai tujuan. Sifatnya kualitatif dan sangat analitis
dengan menggunakan indikator kinerja, starndar, dan target kinerja. Audit
dilakukan mempertimbangkan kinerja masa lalu, sekarang dan akan datang.
Audit dimaksudkan untuk memperbaiki alokasi sumber daya secara optimal
dengan mempertimbangkan analisis biaya manfaat.
Berikut perbedaan Audit Kinerja dengan Audit Keuangan menurut The Swedish
National Audit Office yaitu sebagai berikut:
ASPEK AUDIT KINERJA AUDIT KEUANGAN
Tujuan Menilai apakah audit telah Menilai apakah akun-akun benar
mencapai tujuan atau harapan disajikan secara wajar
yang ditetapkan
Fokus Program dan kegiatan organisasi Sistem akuntansi dan sistem
manajemen
Dasar Akademik Ekonomi, Ilmu Politik, Sosiologi, Kurang lebih telah terstandarisasi
dan lain-lain
Metode Bervariasi antara satu proyek dan Kurang lebih telah terstandarisasi
proyek lainnya
Kriteria Penilaian Lebih subjektif. Kurang subjektif.
Terdapat kriteria yang unik untuk Kriteria untuk semua kegiatan audit
masing-masing audit
Laporan Struktur dan isi laporan Bentuk laporan kurang lebih
bervariasi. terstandarisasi.
Dipublikasikan secara tidak tetap Dipublikasikan secara berkala
(ad hoc basis)

Sumber Referensi:

Buku Materi Pokok EKSI 4207 Akuntansi Sektor Publik

Anda mungkin juga menyukai