Anda di halaman 1dari 9

Nama : Resa Maulana Akbar

Nim : 20190610010
Kelas : Akuntansi 3B
Tugas Resume kelompok 5

AUDIT MANAJEMEN PERUSAHAAN

Konsep Dasar Audit

Konsep adalah abstraksi-abstraksi yang diturunkan dari pengalaman dan


observasi dan dirancang, untuk memahami kesamaan-kesamaan di dalam suatu
subyek, dan perbedaan- perbedaan dengan subyek yang lain. Seperti pada ilmu
teknik, ekonomi, sosiologi dan lain- lain, ilmu auditing juga didasarkan pada konsep-
konsep dasar. Konsep dasar sangat diperlukan karena merupakan dasar bentuk
pembuatan standar, yaitu pengaruh dan pengukur kualitas dari mana prosedur-
prosedur audit diturunkan. Konsep-konsep yang terkait dengan konsep dasar
auditing dengan rincian sebagai berikut :

1. Menjelaskan perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia.


2. Menjelaskan hubungan antara akuntan publik dan manajemen perusahaan,
kreditur, investor, dan pihak luarlain.
3. Menjelaskan berbagai tipe jasa-jasa yang dapat diberikan oleh akuntan publik
kepada kliennya.
4. Menjelaskan definisi pengauditan serta unsur-unsur penting yang terkait dengan
definisi tersebut.
5. Menjelaskan peranan akuntan publik di dalam perekonomian suatunegara.
6. Menjelaskan kandungan laporan audit secara rinci.

Hubungan Dan Fungsi Yang Ditimbulkan Dalam Audit

Definisi Dan Jenis Audit

Audit manajemen merupakan audit terhadap manajemen suatu organisasi


secara keseluruhan untuk menilai unsur-unsur manajemen suatu organisasi tersebut
apakah telah direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip
manajemen yang baik dan benar sehingga fungsi-fungsi pada suatu organisasi
tersebut dapat meningkatkan efektivitas efisiensi, dan ekonomisasi serta
kesesuaian terhadap kebijakan setiap operasi yang dilaksanakan. Pelaksanaan audit
manajemen di setiap organisasi berbeda-beda dan bervariasi, tergantung lingkup
audit yang ditetapkan oleh manajemen puncak dari suatu organisasi. Ada 3 jenis
dalam audit manajemen, yaitu :
1. Audit Fungsional : Audit fungsional melakukan audit atas fungsi yang ada di
perusahaan terkait dengan efisiensi, efektivitas, danekonomisasi.
2. Audit Organisasional : Mengaudit suatu unit organisasi, seperti departemen,
cabang, atau anak perusahaan. Audit organisasi mengevaluasi efisiensi dan
efektivitas dari interaksi antarfungsi.
3. Penugasan Khusus : Manajemen dapat memberikan penugasan khusus untuk
melakukan audit manajemen

Tipe Audit, Pelaksana, Tujuan Dan Penerima Laporannya

Tipe Audit Pelaksanaan Tujuan Audit Penerima Laporan


Audit
Audit Auditor Eksternal Menentukan apakah Pihak
Laporan laporan keuangan auditee ketiga (investor
Keuangan telahdisusun
sesuai dengan prinsip akuntansi dan kreditor)
berterima umum
Audit Auditor Internal Menentukan tingkat kepatuhan Manajemen
Kepatuha dan Auditor suatu entitas terhadap hukum, entitas yang
n Eksternal peraturan, kebijakan, dan bersangkutan
prosedur. dan pemerintah
Audit Auditor Internal - Menilai keandalan laporan Manajemen
Internal keuangan entitas yang
- Menentukan tingkat bersangkutan
kepatuhan entitas terhadap
rencana dan regulasi
- Menilai pengendalian
internal organisasi
- Menilai efisiensi dan
efektivitas penggunaan
sumber daya
- Meninjau konsistensi hasil
dengan tujuanorganisasi

Audit Auditor Internal Menilai efisiensi dan efektivitas Manajemen


Operasional dan Auditor penggunaan sumber daya entitas yang
Eksternal bersangkutan

Ruang Lingkup, Sasaran dan Tujuan Audit Manajemen

a. RuangLingkup
Ruang lingkup audit manajemen bisa berbentuk keseluruhan kegiatan
perusahaan atau bisa juga berbentuk sebagian dari kegiatan yang ada pada
perusahaan tersebut. Ruang lingkup audit manajemen antara lain :
1. Ketepatan/kecocokan, kepraktisan atau kebutuhan dimasa kini atau
disesuaikan dengan tujuan yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Reputasi yang kini dimiliki oleh perusahaan terhadap public ataupun industry
yang berhubungan.
3. Level pengembalian modal investor, dari level buruk, sukup, sertabaik.
4. Relasi antara bisnis dengan pemegang saham mapun investor public yang
secara umum.
5. Relasi anatara manajemen dengan staff yang ada didalambisnis.
6. Efektifitas serta tujuan manajemen dari berbagai level, mulai dari top level
management, middle level management, hingga tingkatoperasional.
7. Kebijakan keuangan serta pengawasan terhadap distribusi, produksi,
penjualan, serta bagian fugsioanal lain dalam sebuahperusahaan.
b. Sasaran
Sasaran audit adalah kegiatan, aktivitas, program atau bidang-bidang
organisasi yang diketahui atau diidentifikasi memerlukan perbaikan atau
peningkatan dalam segi kehematan, efisiensi dan efektifitas. Sasaran
pemeriksaan dapat dibagi menjadi tiga elemen penting, yaitu :
1. Kriteria (Criteria) : merupakan standar (pedoman, norma) bagi
setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukanaktivitasnya.
2. Penyebab (Cause) : merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh
setiap individu/kelompok di dalamperusahaan.
3. Akibat (Effect) : perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang
berhubungan dengan penyebabtersebut.
c. Tujuan AuditManajemen
Tujuan dari audit manajemen adalah untuk mengidentifikasi program,
kegiatan, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan
berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Adapun tujuan lain
dari audit manajemen adalah sebagai berikut :
1. Penilaian ataspengendalian
2. Penilaian ataspelaksanaan
3. Auditor mengumpulkan suatu informasi untuk menentukan apakah kegiatan
perusahaan telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan
4. Memberikan bantuan kepadamanajemen
5. Sebagai seorang auditor untuk membantu manajemen, harus memahami
dahulu prinsip-prinsip manajemen yang diterapkan dan fungsi-fungsi
manajemen, yaitu planning, organizing, staffing, leading, dancontrolling.
Kerangka Kerja Audit

Prinsip Dasar Audit

 Audit dititikberatkan pada objek audit yang memiliki peluang untukdiperbaiki


 Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit
 Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifatpositif
 Identifikasi individu yang bertanggungjawab terhadap kekurangan-kekurangan
yangterjadi
 Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnyabertanggungjawab
 Penyelesaian pelanggaranhokum
 Penyelidikan dan pencegahankekurangan

Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan

Audit Keuangan Audit Manajemen


Karakteristik Menemukan penyebab kelemahan, Audit data akuntani,
menganalis akibat, menentukan proses pencatatan dan
perbaikan laporanakuntansi.
program/aktivitas
perusahaan.
Keluasaan Keseluruhan aspek manajemen Cenderung ke aspek data
Audit baik yang bersifat keuangan (finansial).
kuantitatif maupun
kualitatif.
Tujuan Audit Menemukan berbagai kelemahan Mendapatkan keyakinan bahwa
dalam operasional perusahaan laporan keuangan yang disajikan
selanjjutnya dilakukan perbaikan → telah sesuai dengan PABU
penghematan, efisiensi (GAAP) lap. Dapat digunakan
danefektivitas untuk
pencapaian tujuan perusahaan. pemakaian laporan keuangan.
Ruang Lingkup Keseluruhan fungsi manajemen Data akuntansi dan proses
dan unit terkait, mencapai seluruh penyajian laporan yang disajikan
aktivitas/program. Keluasan audit manajemen. Keluasan audit
bergantung pada pengendalian bergantung pada efektivitas
manajemen perusahaan. pengendalian internal
perusahaan.
Dasar Yuridis Berdasarkan kepedulian Berdasarkan kepedulian
manajemen manajemen
untuk memperbaiki program. untuk memperbaiki program

Pelaksanaan Audit internal maupun eksternal → Auditindependen (auditeskternal)


Audit Objektivitasnya ? →Objektivitas?
Frekuensi Audit Tidak ada ketentuan → kepedulian Bersifat reguler, rutin →
manajemen mencapai efektivitas penerbitan LK
dan
efisiensi program.
Orientasi Hasil Audit → perbaikan kinerja → data keuangan yang
Audit masa datang → anticipatoryaudit bersifat historis → penilaian
kinerjamasa
lalu
Bentuk Laporan Komrehensip : kesinambungan Memiliki standar baku → Standar
audit, kesimpulan penting Profesional Akuntan
→rekomendasi Publik(SPAP)
→ belum ada standar baku → → laporan bentuk pendek
laporan tergantung dari yang menyertai laporan
kemampuan auditor. keuangan hasil
audit
Penggunaa Pihak internal Pihak ekstern → pemegang
n Laporan saham,
investor potensial,
kreditor, pemerintah.
Tahapan Audit

Terdapat 5 tahap yang akan dilakukan ketika akan melaksanakan audit manajemen,
diantaranya :

1. Audit pendahuluan : Dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang


terhadap objek yang di audit, dari informasi latar belakang ini, auditor dapat
menentukan tujuan auditsementara
2. Review dan prngujian : Auditor melakukan review dan pengujian terhadap
pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektifitas
pengendalianmanajemen
3. Audit terperinci : Auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telahditentukan,
4. Pelaporan : Audit bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk
rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yangberkepentingan.
5. Tindak lanjut : Audit manajemen ini adalah tindak lanjut, hal ini bertujuan untuk
mendorong pihak pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut
sesuai dengan rekomendasi yangdiberikan

Memahami Permasalahan Secara Dini


Hubungan Ekonomisasi, Efesiensi dan Efektivitas

Ruang Lingkup Audit

Kertas Kerja Audit

Mengacu pada SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraf 3, pengertian kertas kerja audit
adalah:

“Berbagai catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang
ditempuh-nya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan
kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan audit-nya”.

Contoh kertas kerja audit antara lain:

Hasil pemahaman terhadap struktur atau susunan pengendalian intern, Program


audit, Analisis, Surat confirms, Memorandum, Representasi klien, Ikhtisar dari
berbagai dokumen organisasi, Daftar atau komentar yang didapatkan dibuat oleh
auditor. Selain itu, kertas kerja audit juga dapat berupa informasi atau data yang
tersimpan dalam pita magnetic, film, dan lain-lain

Secara garis besar, terdapat 5 jenis kertas kerja yang dilakukan oleh seorang auditor:

1. ProgramAudit
2. Working TrialBalance
3. Ringkasan Jurnal Adjustment(Penyesuaian)
4. Skedul Utama
5. Skedul Pendukung
Agar mempermudah dalam menelaaah kertas kerja, maka kertas kerja perlu disusun
secara sistematis. Adapun susunan yang umumnya dikerjakan yakni:

1. Draft laporanaudit
2. Laporan keuanganauditan
3. Ringkasan informasi bagipenelaah
4. Programaudit
5. Laporan keuangan atas neraca lajur yang dibuat klien
6. Ringkasan jurnalpenyesuaian
7. Working trialbalance
8. Daftarutama
9. Daftarpendukung

Tujuan Membuat Kertas Kerja Audit dan alasan kenapa kertas kerja audit perlu dibuat
diantaranya:

1. Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan yangdiaudit


2. Menguatkan berbagai kesimpulan auditor dan kompetensiauditnya
3. Mengkoordinasi dan mengorganisasi keseluruhan proses audit
4. Memberi landasan dalam pelaksanaan audit di kemudian hari

Anda mungkin juga menyukai