Anda di halaman 1dari 12

RESUME BAB 1 KELOMPOK 11

KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN


Dosen Pengampu : Dio Agung Herubawa SE., M.Acc

Disusun Oleh :
1. Henni Pangaribuan (200503141)
2. Samuel Silalahi (200503147)
3. Heryanto Tampubolon (200503161)

Kelas : AR B

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023
BAB 1 KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN

KONSEP DAN DEFINISI

Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadaap efisiensi dan efektivitas
operasi perusahaan berupa suatu rancangan sistematis untuk mengaudit aktivitas, program yang
diselenggarakan keseluruhan atau sebagian dari entitas untuk menilai dan melaporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien dan apakah tujuan dari program dan
aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan
yang ditetapkan perusahaan.

Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang
harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih
tinggi.

Dari berbagai audit yang dilakukan kecuali audit keuangan , keseluruhan audit memiliki tujuan
yang hampir sama yaitu menilai bagaimana manajemen mengoperasikan perusahaan, mengelola
sumber daya yang dimiliki, meningkatkan efisiensi proses dalam mencapai tujuan perusahaan
secara taat asas.

TUJUAN AUDIT MANAJEMEN

Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih
memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai
perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.

RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT

Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini
dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari
program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bervariasi, bisa untuk jangka waktu satu
minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.

Ada tiga elemen pokok dalam tujuan audit :


1. Kriteria (criteria)

Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam


perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.

2. Penyebab (cause)

Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di


dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif atau sebaliknya bersifat negatif,

3. Akibat (effect)

Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan
penyebab tersebut.

Sebagai Contoh:

a) Kriteria efektifitas, efisiensinya yang digunakan sebagai asersi suatu standar sehingga
standar- standar dapat diberlakukan guna mengurangi risiko yang ada. Keefektifitasan dan
efisiennya suatu perusahaan hendaknya juga melihat dari keamanan para pekerja,
bagaimana perusahaan itu juga memperhatikan pekerjanya guna meningkatkan efektifitas
dan efisiensi.
b) Causes sebagai asersi suatu tindakan, hal yang menjadi tindakan yang serius pada kasus
tersebut, perusahaan kurang memperhatikan keselamatan para pegawai sehingga
diperlukan inspeksi dengan mendeteksi risiko dengan cara mengawasi para buruh ditempat
kerja.
c) Effect sebagai asersi atas hasil suatu tindakan, dengan memberlakukan standar dapat
mengurangi kecelakaan bagi para pekerja serta memperbaiki risiko, masalah pelanggaran.

Dari hasil kesimpulan tujuan Criteria, Causes, dan Effect dapat memberi masukan untuk
mengurangi kecelakaan pekerja dan mendeteksi masalah, yang juga memberlakukan standar.

PRINSIP DASAR AUDIT

Ada tujuh prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar audit manajemen dapat mencapai
tujuan dengan baik, yang meliputi :

a) Audit dititik beratkan pada objek audit yang berpeluang dapat diperbaiki.
Prinsip ini mengarahkan audit pada berbagai kelemahan manajemen baik dalam bentuk
operasional yang berjalan tidak efisien dan pencapaian tujuan yang tidak efektif maupun
kegagalan perusahaan dalam menerapkan berbagai ketentuan dan peraturan serta
kebijakan yang ditetapkan
b) Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit
Audit merupakan prasyarat yang harus dilakukan sebelum penilaian dilakukan.
c) Pengungkapan dalam laporan mengenai temuan-temuan yang bersifat positif
Memberikan penilaian objektif terhadap objek yang diaudit.
d) Identifikasi individu-individu yang bertanggung jawab atas kekurangan-kekurangan yang
terjadi.
Hal ini penting karena dengan mengetahui individu-individu tersebut, akan lebih dalam
dapat digali permasalahannya dan penyebab terjadinya kelemahan tersebut, sehingga
tindakan koreksi yang akan dilakukan akan menjadi lebih cepat dan tepat.
e) Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggungjawab.
Walaupun auditor tidak berkewenangan memberi sanksi, tetapi auditor dapat memberikan
pertimbangan sanksi yang tepat yang akan diberikan pada pihak yang bertanggung jawab.
f) Pelanggaran hukum.
Walaupun bukan tugas utama seorang auditor melakukan penyelidikan terhadap
pelanggaran hukum, auditor harus segera melaporkan temuan pelangaran.
g) Penyelidikan atau pencegahan kecurangan.
Apabila terjadi kecurangan atau (fraud), maka auditor harus memberi perhatian khusus
dan penyelidikan yang lebih dalam terhadap hal tersebut, sehingga diharapkan
kecurangan tidak terjadi lagi.

PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN DAN AUDIT KEUANGAN

Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan yang


terjadi pada pengelolaan program/aktivitas perusahaan, menganalisis akibat yang ditimbulkan
oleh kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan (rekomendasi) yang berkaitan
dengan kelemahan tersebut agar dicapai perbaikan pengelolaan di masa yang akan datang.
Berbeda dengan audit keuangan yang menekankan auditnya pada data-data transaksi, proses
pencatatan, dan laporan akuntansi yang dibuat perusahaan, audit manajemen dilakukan dengan
lingkup yang lebih luas yaitu keseluruhan aspek manajemen dari objek yang diaudit.

Perbedaan audit keuangan dengan audit manajemen.

Karakteristik Audit Keuangan Audit manajemen


Tujuan Dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa Ditujukan untuk mencapai
laporan keuangan disajikan oleh perusahaan telah perbaikan atas beberapa
disusun melaui proses akuntansi yang berlaku secara program/aktivitas dalam
umum dan menyajikan dengan sebenarnya kondisi pengelolaan perusahaan yang
keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan dan memerlukan perbaikan
kinerja manajemen pada periode tersebut.
Ruang Menekankan audit pada data-data akuntansi Ruang lingkup audit manajemen
Lingkup perusahaan dan proses penyajian laporan yang meliputi keseluruhan fungsi
disajikan manajemen. manajemen dan fungsi-fungsi
terkait.
Dasar Mengharuskan penyajian laporan keuangan Audit manajemen bukan suatu
Yuridis keharusan.
Pelaksanaan Dilakukan dalam rangka mendapatkan pengesahan Dalam rangka menemukan
Audit secara independen atas kewajaran laporan keuangan berbagai kekurangan/kelemahan
pengelolaan perusahaan.
Frekuensi Kebutuhan audit berhubungan langsung dengan Tidak ada ketentuan mengikat
audit penerbitan laporan keuangan, yang harus untuk melakukan
audit setiap periode tertentu.
Orientasi Dilakukan terhadap data-data keuangan yang bersifat Menekankan untuk kepentingan
hasil audit historis. perbaikan-perbaikan yang akan
dilakukan pada masa akan
datang
Bentuk Telah memiliki standar. Bentuk laporan bersifat
laporan komprehensif.
audit
Pengguna Berbagai kelompok pengguna yang berada diluar Ditujukan kepada pihak intern
laporan perusahaan. perusahaan.

TAHAP-TAHAP AUDIT

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar dapat
dikelompokka menjadi lima, yaitu : 

1. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap
objek yang di audit, dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan
audit sementara (tentative audit objective). Dalam audit ini juga dilakukan analisis dan
penelaahan informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi potensi kelemahan
pada perusahaan yang di audit.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian
manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektifitas pengendalian manajemen
dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat
lebih memahami bagaimana pengendalian manajemen yang ada pada klien sehingga akan
lebih mudah mengetahui potensi potensi kelemahan yang ada pada aktivitas bisnis
perusahaan.
3. Audit Terinci 
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk
mendukung tujuan audit yang telah ditentukan, selain itu juga dilakukan pengembangan
temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan yang lainnya dalam rangka
menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit.
4. Pelaporan 
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang
diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan disajikan dalam bentuk
yang komprehensif dan dengan bahasa yang operasional serta menarik untuk
ditindaklanjuti.
5. Tindak Lanjut.
Tahap akhir dari audit manajemen adalah tindak lanjut, hal ini bertujuan untuk
mendorong pihak pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan)
sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, namun auditor tidak memiliki wewenang
untuk mengharuskan manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan. oleh karena itu rekomendasi yang disajikan merupakan
hasil diskusi dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam tindakan
perbaikan tersebut.

MEMAHAMI PERMASALAHAN SECARA DINI

Penurunan kinerja perusahaan yang ditunjukkan dengan menurunnya pencapaian laba


perusahaan, tingginya keluhan pelanggan, perputaran karyawan yang tinggi, dan sebagainya,
merupakan beberapa indikasi bahwa pengelolaan perusahaan masih perlu diperbaiki. Salah satu
penyebab turunnya laba perusahaan adalah operasi yang kurang efisien. Hal ini ditunjukkan
dengan semakin kecilnya rasio antara output dan input (jumlah output dibagi dengan jumlah
input hasilnya tidak cukup tinggi). Perputaran karyawan yang tinggi menunjukkan kepuasan
kerja (job satisfaction) yang rendah bagi karyawan. Selain itu ada beberapa faktor lain yang
membuat tingginya perputaran karyawan, misalnya memang karena karyawan tersebut tidak
memiliki motivasi untuk berprestasi atau kemampuannya tidak sesuai bidang kerjanya. Oleh
karena itu penerimaan karyawan seharusnya dilakukan secara selektif dan adil untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Tindakan antisipasi yang
tepat terhadap berbagai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, diperlukan penilaian yang tepat
terhadap pengelolaan yang telah berjalan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan pada
suatu aktivitas bisnis dalam pengelolaan tersebut. Audit manajemen, melalui tahapan-tahapan
auditnya, melakukan penilaian secara tepat terhadap proses (pengelolaan) yang telah terjadi,
mengidentifikasi kelemahan dan memberikan rekomendasi perbaikan atas kekurangan tersebut.

EKONOMISASI, EFISIENSI, DAN EFEKTIVITAS

Perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa harus sadar bahwa sebenarnya penghasilan yang
diperoleh merupakan akibat dari kemampuannya untuk memberikan kepuasan kepada para
pelanggannya. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) sangat ditentukan oleh bagaimana
perusahaan tersebut memaksimalkan nilai pelanggannya (customer value). Nilai pelanggan
merupakan selisih antara manfaat yang dapat dinikmati pelanggan (customer realization) dengan
apa yang dikorbankannya (customer sacrifice) untuk memperoleh manfaat tersebut. Jadi dengan
demikian perusahaan yang mampu bersaing (memenangkan persaingan) adalah perusahaan yang
mampu memaksimalkan manfaat yang diperoleh dan pengorbanan yang dilakukan oleh
pelanggan. Dua hal penting yang bisa dilakukan perusahaan untuk memaksimalkan nilai
pelanggan adalah melalui:

- Meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati dengan pengorbanan yang sama dan/atau
memperkecil pengorbanan pelanggan untuk memperoleh manfaat yang minimal sama.

- Kedua-duanya sekaligus, yaitu meningkatkan manfaat yang diperoleh dengan menurunkan


pengorbanannya.

Ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna),dan efektifitas (hasil guna) merupakan tiga hal
penting yang tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai perusahaan dalam meningkatkan
kemampuan bersaingnya. Produk yang dihasilkan dengan harga yang lebih rendah dapat
meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan nilai pelanggan melalui biaya
atau pengorbanan yang lebih kecil, karena dalam hal ini perusahaan dapat menjual produknya
dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan para pesaingnya tanpa mengganggu
keuntungan yang diharapkan.

a. Ekonomisasi
Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam mendapatkan sumber
daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas. Ekonomisasi merupakan ukuran input
yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola, jika perusahaan mampu
memperoleh sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang
paling kecil, ini berarti perusahaan telah mampu mendapatkan sumber daya tersebut
secara ekonomis.
b. Efisiensi
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga
dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan
dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan konsep input – proses –
output, efisiensi adalah rasio antara output dan input, seberapa besar output yang
dihasilkan dengan menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki perusahaan. Jadi,
efisiensi meruapakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam
operasional perusahaan.
c. Efektifitas
Secara singkat pengertian efektifitas dapat dipahami sebagai tindakan keberhasilan suatu
perusahaan untuk mencapai tujuaannya. Apakah pelaksanaan suatu program atau
aktivitas telah mencapai tujuannya atau tidak, dan efektifitas merupakan ukuran dari
suatu output yang dihasilkan ketika tujuan perusahaan dianggap sudah tercapai.

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS

Sebagian orang menganggap bahwa untuk mencapai efisiensi sering kali harus mengorbankan
efektifitas. Misalnya, suatu produk dengan kualitas yang tinggi harus dicapai dengan biaya tinggi
pula sehingga dianggap wajar jika produk dengan kualitas tinggi harganya mahal. Sistem biaya
kualitas menunjukkan bahwa kualitas ternyata dapat menjadi salah satu sumber penghematan.
Jika perusahaan menghasilkan produk dengan kualitas yang rendah amak berbagai aktivitas
tambahan harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk tersebut. Oleh karena aktivitas
tambahan ini, juga diperlukan tambahan sumber daya dalam aktivitasnya yang akan
menyebabkan naiknya biaya dan secara langsung menyebabkan harga pokok penjualan produk
tersebut menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.

RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN

Audit manajemen dilaksanakan unuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan


sumberdaya, serta efektivitas pencapaian perusahaan. Audit manajemen di arahkan untuk menilai
secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial maupun fungsi
bisnis.

Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran

Bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program pemasaran yang dilakukan mencapai
tujuanya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Selain itu audit juga
dilakukan terhadap bagaimana strategi perusahaan di tetapkan. Beberapa ruang lingkup audit
manajemen pemasaran :
1. Lingkungan pemasaran
Menekankan audit pada analisis terhadap ekonomi makro yang bersifat baik atau buruk
bagi aktivitas pemasaran perusahaan.
2. Strategi pemasaran
Menekankan kepada penelaah terhadap tujuan dan strategi pemasaran.
3. Organisasi pemasaran
Menekan kan pada penilain kemampuan sturtur organisasi pemasaran dalam penerapan
strategi.
4. Produksi pemasaran
Menekankan pada pengujian berbagai program pemasaran dan pengeluaran biaya dalam
pemasaran
5. Fungsi pemasaran
Menekankan pada audit penilaian terhadap berbagai unsur baruanpemasaran(marketing
mix)

Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi

Audit manejemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan
perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam
operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai
ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan
perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:

1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian kualitas (quality control)
3. Produktivitas dan efisiensi
4. Metode standar kerja
5. Pemeliharaan peralatan
6. Organisasi manajemen produksi dan operasi
7. Plant dan layout

Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu
perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisiensi dan efektif. Ruang lingkup pada
audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:

1. Perencanaan tenaga kerja 7. Pengembangan karier


2. Penerimaan (rekrutmen) karyawan 8. Sistem imbalan dan kompensasi
3. Seleksi 9. Perlindungan karyawan
4. Orientasi dan penempatan 10. Hubungan karyawan
5. Pelatihan dan pengembangan 11. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
6. Penilaian kerja

Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi

Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan
sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang
diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan sistem pengendalian
yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu, keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat
dengan keandalan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Ruang lingkup audit ini
meliputi:

1. Dukungan satuan pengelola data


2. Perencanaan pengelolaan data
3. Organisasi pengelolaan data
4. Pengendalian pengelolaan data

AUDIT MANAJEMEN LINGKUNGAN

Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan
telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Mengapa hal ini menjadi perlu? Banyak
kasus pengelolaan tanggung jawab lingkungan yang kurang baik, yang merupakan pemborosan
sumber daya bagi perusahaan. Tujuan audit pada fungsi ini mencakup baik tanggung jawab
perusahaan terhadap lingkungan internalnya (keselamatan dan kesehatan kerja) maupun
tanggung jawab lingkungan eksternal (pencemaran limbah).
Audit Sistem Manajemen Kualitas

Kualitas pada saat ini banyak digunakan sebagai strategi dalam memenangkan persaingan.
Menawarkan produk dengan kualitas yang relatif lebih tinggi dan harga yang relatif sama dari
pesaing dapat menjadi modal bagi perusahaan untuk memperluas pangsa pasarnya. Tetapi
kualitas juga bisa menjadi pemborosan bagi perusahaan. Audit sistem kepastian kualitas
bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah
mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Produk yang memenuhi standar kualitas pada dasarnya
adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Audit Manajemen Bidang Perpajakan

Fungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya pada bagaimana  perusahaan
melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana
perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban perpajakannya. Melalui
perencanaan perpajakan yang matang. Perusahaan dapat mengelola berbagai transaksi yang
terjadi dengan memaksimalkan jumlah beban yang bisa dikurangkan terhadap penghasilan yang
diperoleh perusahaan, sehingga dapat memperkecil penghasilan kena pajak (yang merupakan
dasar pengenaan pajak bagi perusahaan).

Audit perpajakan (tax review)  dapat membantu Wajib Pajak dengan melakukan penilaian
terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:

1. Apakah setiap transaksi yang mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik
sehingga dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan
deductable expense).
2. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar
aturan serta ketentuan perpajakan yang telah berlaku.
3. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan)
telah dilakukan dengan tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai