LAPORAN AUDIT:
Merupakan ringkasan hasil pekerjaan audit yang
menginformasikan kelemahan-kelemahan yang penting
bagi manajemen dan menunjukkan cara untuk
memperbaiki kelemahan tersebut.
LAPORAN AUDIT:
Memberikan rekomendasi perubahan prosedur &
standar
Menunjukkan bagian-bagian yang berisiko
Menyajikan penilaian atas kualitas sistem & prosedur
Memberi Persuasi
Meyakinkan pembaca terhadap arti penting masalah tersebut
Laporan Persuasif harus menunjukkan validitas & signifikasi dari informasi yang
disajikan
LANGSUNG :
Menggunakan kalimat pembuka yang konklusif
Menggunakan Heading yang informatif
Menempatkan gagasan utama pada awal
kalimat/paragraf
Standar
SESUAI KONDISI :
Menggunakan nada & gaya yang cocok dengan
kondisi
Auditor perlu memahami minat pembaca,
menggunakan penekanan yang tepat
Hanya menyajikan informasi yang relevan dan valid
Persuasif
Laporan harus menunjukkan dukungan atas semua
pada hasil :
WAKTU
BIAYA PEMBUATAN LAPORAN
Biaya Analisis
Biaya Administrasi
Biaya Pembahasan (persetujuan)
Laporan seharusnya disusun sebanding dengan
biaya yang terkait tersebut
pembaca
Pilih informasi yang paling menarik
perhatian pembaca
Rancang pembuka yang dapat mengarahkan
pembaca
PEMBACA
Apa Kesimpulannya
Apa dukungannya
(fakta)
Kenapa hal tsb
penting
Apa yg perlu
Logika pembaca berbeda
dengan logika
dilakukan
auditor :
Struktur
mencakup :
Tujuan Audit
Ruang Lingkup Audit
Latar Belakang
Kesimpulan
Ringkasan
Hasil Audit
Lampiran
pembaca
Format Laporan sedemikian rupa sehingga mudah
dibaca
Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus
dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang
ditetapkan serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang
diaudit.
AUDIT KEHEMATAN,
EFESIENSI DAN EFEKTIVITAS
Kehematan biasa dikaitkan dengan upaya untuk mengurangi/meminimalkan sumber daya dari sisi masukan
(input) dalam suatu proses kegiatan.
Efesiensi (daya guna) biasanya dikaitan dengan sisi proses suatu kegiatan mengubah dari masukan (input)
menjadi keluaran (output).
Audit kehematan dan daya guna merupakan suatu jenis audit kinerja yang dilaksankan untuk menentukan
atau menilai apakah manajemen telah menjalankan kegiatan operasional perusahaannya dengan cara-cara
yang hemat dan berrdaya guna.
Langkah-langkah dalam audit manajemen, yaitu : menetapkan tujuan audit kehematan dan efesiensi;
menetapkan ruang lingkup audit kehematan dan efesiensi; menetapkan sasaran audit kehematan dan
efesiensi; dan menyusun langkah kerja audit kehematan dan efesiensi.
Audit efektivitas digunakan untuk merujuk suatu pengukuran hasil akhir. Audit ini dirancang untuk
menetapkan atau menilai apakah tujuan yang diharapkan dari sebuah proses, kegiatan, atau program telah
tercapai secara efektif.
Langkah-langkah dalam audit efektivitas, yaitu : menetapkan tujuan audit efektivitas; menetapkan ruang
lingkup audit efektivitas; menetapkan sasaran audit efektivitas; dan menyussun langkah kerja audit
kehematan dan efektivitas.
TEMUAN AUDIT
Temuan audit adalah masalah-masalah penting (material) yang ditemukan selama audit
berlangsung dan masalah tersebut wajar untuk dikemukakan dan dikomunikasikan
dengan entitas yang diaudit karena mempunyai dampak terhadap perbaikan dan
peningkatan kinerja ekonomi, efesiensi, dan efektivitas entitas yang di audit.
Pengungkapan temuan audit sebaiknya mencakup temuan negatif dan temuan positif.
Masukan temuan audit yang negatif maupun positif kedalam laporan akan membuat
laporan menjadi seimbang dan objektif.
Temuan audit berfungsi sebagai media antara auditor dan auditee dalam pemutahiran
informasi dan penjelasan yang diperoleh selama kegiatan audit berlangsung. Temuan
tersebut kemudian dikomunikasikan dan didiskusikan sehingga terjadi pemutahiran dan
perbaikan data serta informasi yang akan dimasukkan kedalam laporan akhir audit.
Ciri-ciri temuan audit yang baik, yaitu: temuan audit harus didukung oleh bukti yang
memadai; temuan audit harus penting (material); temuan audit harus mengandung
unsur temuan ( kondisi, kriteria, dan sebab akibat).
1)
2)
3)
Tipe audit pemasaran, yaitu : (a) audit fungsional (vertikal), merupakan audit yang
dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran sepeerti periklanan
dan penjualan dan membuat analisis terhaddap bagian-bagian yang diaudit tersebut. (b)
audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi
pemasaran perusahaan.
Ruang lingkup audit pemasaran, yaitu : audit lingkungan pemasaran, audit strategi
pemasaran, audit organisasi pemasaran, audit sistem pemasaran, audit produktivitas
pemasarn, audit fungsi pemasaran.
Audit lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar, yaitu: (a)
lingkungan mikro, meliputi perusahaan, pemasok, perantara
pemasaran, pelanggan, dan pesaing. (b) Lingkungan makro meliputi
lingkungan alam, demografi, ekonomi, teeknologi, politik, dan budaya.
Audit program dibedakan atas dua, yaitu : audit program utama dan
program tambahan atau pembantu.
Tujuan laporan audit ada tiga, yaitu: mentransfer informasi, memberi persuasi
(mempengaruhi), dan mendapatkan hasil/ menghasilkan tindakan (response).
Hambatan dalam penulisan laporan audit, yaitu: waktu penulisan terbatas, kecenderungan
untuk menunda penulisan laporan, dan keinginan untuk menulis sempurna.
Kiat sukses mengatasi hambatan dalam pola penulisan, yaitu : bersedia (siap) membuat
kesalaan, bereksperimen dengan menulis; dan menulis laporan sejak fase awal
pemeriksaan.
Untuk menulis laporan audit dengan jumlah rincian yang tepat, auditor perlu :
mempertimbangkan pembaca dan tujuan laporan; merekap data pendukung; memilih
informasi yang bermanfaat dan meyakinkan; memperhatikan nilai informasi; dan sajikan
data dalam format yang mudah dibaca
Ada dua cara penyajian pelaporan audit manajemen, yakni: (a) cara penyajian
yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit, dan
(b) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan
penyajian kepada kepentingan para pembaca (pengguna) laporan hasil audit
ini.
PERFORMANCE AUDIT
Performance Audit
Latar belakang Performance Audit
Penggunaan standar baik untuk kualitas implementasi manajemen mutu
(ISO 9001), lingkungan hidup (ISO 14001) maupun keselamatan kerja
(OHSAS 18001) telah menjadi standar yang umum dipakai perusahaan di
sektor industri, jasa, konstruksi, ekspor-impor. Beberapa layanan
Pemerintah juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 seperti rumah
sakit, puskesmas, kantor agraria dan sebagainya. Saat ini diperkirakan
sudah lebih dari 7.000 perusahaan/organisasi yang mendapatkan sertifikat
ISO sebagai bentuk pengakuan untuk penerapan ISO 9001, ISO 140001 &
OHSAS 18001 di Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan audit yang
komprehensif untuk melihat secara mendetail kinerja perusahaan, sebagai
upaya meningkatkan sisi positif yang sudah dimiliki perusahaan dan
menghilangkan sisi negatif yang selama ini terjadi.
Management audit
Audit Operational
Tahapan Audit
Audit Manajemen
Menurut Hamilton (1986:5) Definisi ruang lingkup pekerjaan
Management audit bisa dilakukan dalam lingkup yang umum dan
audit akan meliputi suatu penilaian terinci atas tiap-tiap aspek
operasional organisasi. Management audit juga bisa dilakukan atas
suatu masalah tertentu untuk mencari bukti-bukti yang menjadi
penyebabnya serta merekomendasikan tindakan koreksi tertentu.
Perencanaan, persiapan dan organisasi Ketika suatu lingkup
pekerjaan sudah ditentukan, tim audit akan membuat suatu
tindakan perencanaan atas pelaksaanaan pekerjaan. Perencanaan
meliputi langkah-langkah yang harus dilakukan dan estimasi waktu
yang diperlukan untuk mencapai setiap tahap pekerjaan. Tiap
sumber bukti yang berkaitan dengan area yang diperiksa harus
dianalisa secara mendalam dan terus diperbaharui.
1.
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi data yang berkaitan dengan area
lingkup pekerjaan yang ditentukan. Data bisa diperoleh dari surat menyurat,
kebijakan dan prosedur, serta semua informasi informal lainnya yang bisa diperoleh
secara langsung dari karyawan lewat wawancara.
2.
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam proses management audit.
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bukti dan fakta-fakta yang dianggap penting
dalam mendukung laporan akhir yang akan diserahkan kepada top manajemen.
3.
Laporan.
Tahap ini meliputi ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan, gambaran mengenai
ruang lingkup pekerjaan, rincian mengenai temuan-temuan utama dan diskusi
mengenai alternatif-alternatif yang dapat digunakan top manajemen untuk
mengurangi permasalahan yang ada.
Audit Operasional
Tahap tahap Audit Operasional
1.
Memilih auditee
Seperti pada banyak aktivitas lainnya dalam suatu entitas, audit operasional
biasnya terkena kendala anggaran atau kehemaatan. Oleh karena itu, sumber
daya untuk audit operasional harus digunakan dengan sebaik-baiknya.
Pemilihan auditee dimulai dengan studi atau survey pendahuluan terhadap
calon-calon auditee dalam entitas untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mempunyai potensi audit tertinggi dilihat dari segi perbaikan efektivitas,
efisiensi, dan kehematan operasi. Pada intinya, studi pendahuluan merupakan
proses penyaringan yang aka menghasilkan peringkat dari calon auditee. Titik
awal dari studi pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman yang
komprehensif mengenai struktur organisasional entitas serta karakteristik
operasinya. Selain itu, auditor juga harus memahami industri tempat entitas
beroperasi serta sifat dan luas peraturan pemerintah yang berlaku. Selanjutnya,
perhatian difokuskan pada aktivitas, unit, atau fungsi yang akan diaudit.
Berdasarkan pemahaman ini, auditor menyiapkan suatu laporan atau memorandum studi
pendahuluan, yang mengikhtisarkan semua temuan dan mencantumkan rekomendasi
mengenai auditee yang harus diaudit. Laporan ini hanya digunakan oleh departemen
auditing internal dan tidak ditujukan untuk manajemen.
2.
Merencanakan audit
Perencanaan audit yang cermat sangat penting baik bagi efektivitas maupun efisiensi
audit operasional. Perencanaan terutama penting dalam jenis audit ini karena sangat
beragamnya audit operasional. Landasan utama dari perencanaan audit adalah
pengembangan program audit, yang harus dibuat sesuai dengan keadaan auditee yang
ditemui pada tahap studi pendahuluan audit. Seperti dalam audit laporan keuangan,
program audit berisi seperangkat prosedur yang dirancang untuk memperoleh bukti yang
berkaitan dengan satu atau lebih tujuan. Bukti yang diperiksa biasanya didasarkan pada
sampel data. Jadi, dalam perencanaan audit gharus dipertimbangkan penggunaan
teknik-teknik sampling statistik. Disamping itu, auditor juga harus mengetahui apakah
teknik-teknik berbantuan komputer (computer assisted techniques) akan efisien dari segi
biaya. Perencanaan audit juga mencakup pemilihan tim audit dan penjadwalan
pekerjaan. Tim audit ini harus terdiri dari auditor yang memiliki kemampuan teknis yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan audit. Pekerjaan harus dijadwalkan melalui konsultasi
dengan auditee agar ada kerja sama maksimum dari personil auditee selama audit.
3.
Melaksanakan audit
2. Tahap pelaporan
Merupakan tahapan yang harus dilaksanakan karena adanya tuntutan yang tinggi dari
masyarakat atas pengelolaan sumber daya publik. Hal tersebut menjadi alasan utama
untuk melaporkan keseluruhan pekerjaan audit kepada pihak manajemen, lembaga
legislatif dan masyarakat luas. Penyampaian hasil-hasil pekerjaan audit dapat dilakukan
secara formal dalam bentuk laporan tertulis kepada lembaga legislatif maupun secara
informal melalui diskusi dengan pihak manajemen. Namun demikian, akan lebih baik bila
laporan audit disampaikan secara tertulis, karena pengorganisasian dan pelaporan
temuan-temuan audit secara tertulis akan membuat hasil pekerjaan yang telah dilakukan
menjadi lebih permanen. Selain itu, laporan tertulis juga sangat penting untuk
akuntabilitas publik. Laporan tertulis merupakan ukuran yang nyata atas nilai sebuah
pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Laporan yang disajikan oleh auditor
merupakan kriteria yang penting bagi kesuksesan atau kegagalan pekerjaannya.
3. Penindak Lanjutan
Tahapan yang terakhir adalah tahap penindak lanjutan, dimana tahap ini didesain untuk
memastikan/memberikan pendapat apakah rekomendasi yang diusulkan oleh auditor
sudah diimplentasikan. Prosedur penindaklanjutan dimulai dengan tahap perencanaan
melalui pertemuan dengan pihak manajemen untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi organisasi dalam mengimplementasikan rekomendasi auditor. Selanjutnya,
auditor mengumpulkan data-data yang ada dan melakukan analisis terhadap data-data
tersebut untuk kemudian disusun dalam sebuah laporan.
KESIMPULAN
Audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek
kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan
pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan
efisiensi kegiatan bisnisnya.
Bidang audit manajemen tidaklah tebatas hanya pada bidang dan ruang lingkup
yang diuraikan pada bab ini, karena audit manajemen ini sangat dipengaruhi
oleh komitmen dari manajemen untuk memperbaiki setiap kekurangan yang
terjadi pada perusahaan yang dikelolanya. Bidang audit dan ruang lingkupnya
bervariasi sesuai dengan kebutuhan perbaikan yang diinginkan oleh
manajemen.
Audit kinerja lebih dari sekedar audit laporan keuangan tradisional, dalam
beberapa tahun kedepan, kantor akuntan publik selain melakukan audit laporan
keuangan, juga mungkin akan dituntut untuk melakukan review terhadap kinerja
manajemen yang sedang diaudit, pada saat periode audit entitas tersebut.
Tujuan dari audit kinerja adalah untuk memberikan rekomendasi agar sumber
daya yang ada pada suatu entitas yang diaudit dapat dikendalikan dan
digunakan dengan lebih baik, dan dapat meningkatkan keefisienan,
keekonomisan, serta dapat meningkatkan kinerja manajemen. Jika masyarakat
umum dan komunitas bisnis mempertimbangkan dan merasa membutuhkan
sebuah audit untuk mengevaluasi kinerja perusahaan publik dan swasta
dimasa depan, maka audit kinerja sangat diperlukan demikian pula untuk
perusahaan publik di Indonesia, sudah saatnya audit kinerja dijadikan sebagai
suatu keharusan (mandatori), sehingga sumber daya yang ada dapat terjaga
dengan baik dan dialokasikan dengan baik