Anda di halaman 1dari 62

Audit Manajemen

Dr. Fachruzzaman, SE, MDM,. Ak, CA

Audit manajemen adalah investigasi dari suatu


organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari
yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan
pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau
dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.
Audit manajemen sangat dipengaruhi oleh komitmen
dari manajemen untuk memperbaiki setiap kekurangan
yang terjadi pada perusahaan yang dikelolanya.
Bidang audit dan ruang lingkupnya bervariasi sesuai
dengan kebutuhan perbaikan yang diinginkan oleh
manajemen.

Definisi Audit Manajemen


Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit operasional.
Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu
organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling
tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai
efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.
Sedangkan pengertian sederhana audit operasional adalah uraian
aktifitas perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan
untuk melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau
mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan.
Jelas kedua pengertian serupa karena pemeriksaan manajemen
dilakukan saat manajemen beroperasi.

Terminologi Audit Manajemen


Pentingnya Audit Manajemen (Theo Haiman) Modern Auditing
saat ini penekanannya lebih pada pada pemeriksaan internal
yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara
keseluruhan.
Hal ini dilakukan secermat mungkin agar area-area kelemahan
bisa diidentifikasi, untuk kemudian ditunjukkan kepada
manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk
mempercepat proses perkembangan manajemen.
Audit Manajemen merupakan konsep yang digunakan untuk
maksud tersebut. Audit Manajemen digunakan untuk memastikan
seberapa baik manajemen, baik dalam hubungan eksternalnya
dengan pihak luar maupun efisiensi internalnya.

Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari


level teratas sampai level terbawah. Dengan demikian, hampir setiap
aspek manajemen diperiksa, dan rekomendasi yang ditawarkan
diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

Management audit muncul karena kebutuhan akan penilaian yang


independen atas kinerja manajemen pada berbagai level, termasuk
level top manajemen.

Sedikit perhatian yang diberikan kepada auditing tipe ini. Management


audit pertama kali dikenal di United Kingdom pada tahun 1932, ketika
T.G. Rose, yang dikenal lewat bukunya yang berjudul The
Management Audit, mengajukan konsep ini lewat makalah yang dia
presentasikan kepada Institute of Industrial Administration.
Selanjutnya, konsep ini memperoleh perhatian yang lebih besar di
USA. Audit Manajemen dianggap sebagai sebuah fenomena saat ini
yang berasal dari audit keuangan eksternal, audit operasional internal
dan konsultasi manajemen.

Kebutuhan akan audit terhadap manajemen,


termasuk direktur, muncul sebagai akibat dari
pemisahan antara pemilik dengan pengendalian
perusahaan, yang merupakan ciri dari perusahaan
modern saat ini (Burrowes dan Persson, 2000).

Operasi-operasi organisasi meningkat dari segi


volume dan kompleksitas. Masalah-masalah
manajerial yang muncul menimbulkan tekanantekanan baru pada level manajemen yang lebih
tinggi.

Tujuan Audit Manajemen


Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program,
dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas
pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.
Titik berat audit manajemen diarahkan terutama pada berbagai objek
audit yang sekiranya daapt diperbaiki di masa yang akan dating, di
samping juga mencegah terjadinya berbagai kerugian.

Ruang Lingkup dan Tujuan Audit


Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan audit
manajemen . Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau
dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari program /aktifitas yang
dilakukan . priode audit juga berfariasi . biasa untuk jangka waktu satu
munggu , beberapa bulan , satu tahun bahkan beberapa tahun , sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai .

Audit manajemen ini melihat:


1. Kriteria efektifitas, efisiensinya yang digunakan sebagai asersi suatu
standar sehingga standar- standar dapat diberlakukan guna mengurangi
risiko yang ada. Keefektifitasan dan efisiennya suatu perusahaan hendaknya
juga melihat dari keamanan para pekerja, bagaimana perusahaan itu juga
memperhatikan pekerjanya guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
2. Causes sebagai asersi suatu tindakan, hal yang menjadi tindakan yang
serius pada kasus tersebut, perusahaan kurang memperhatikan
keselamatan para pegawai sehingga diperlukan inspeksi dengan mendeteksi
risiko dengan cara mengawasi para buruh ditempat kerja.
3. Effect sebagai asersi atas hasil suatu tindakan, dengan memberlakukan
standar dapat mengurangi kecelakaan bagi para pekerja serta memperbaiki
risiko, masalah pelanggaran.
Dari hasil kesimpulan tujuan Criteria, Causes, dan Effect dapat memberi
masukan untuk mengurangi kecelakaan pekerja dan mendeteksi masalah,
yang juga memberlakukan standar.

Perbedaan Audit Manajemen


dan Audit Keuangan

Tujuan Audit keuangan adalah untuk mendapatkan


keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan
perusahaan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku umum. Sedangkan audit
manajemen bertujuan untuk mencapai perbaikan atas
berbagai program dalam pengelolaan perusahaan yang
masih memerlukan perbaikan

Ruang lingkup audit keuangan menekankan auditnya pada


data-data akuntansi perusahaan dan proses penyajian
laporan yang disajikan manajemen. Sedangkan ruang
lingkup audit manajemen meliputi keseluruhan fungsi
manajemen dan unit-unit terkait yang ada di dalamnya.

Dasar yuridis. Secara hukum semua perusahaan harus menyajikan


laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan audit manajemen
bukanlah merupakan suatu keharusan bagi suatu perusahaan.

Pelaksana audit keuangan harus dilakukan oleh pihak independen


agar pengguna informasi merasa yakin akan keakuratan dan
kebenaran yang disajikan laporan keuangan tersebut. Sedangkan
pelaksana audit manajemen dilakukan oleh auditor independen dan
juga dilakukan oleh auditor internal perusahaan.

Frekuensi audit keuangan dilakukan paling sedikit satu kali dalam


setahun dan bersifat reguler. Sedangkan untuk audit manajemen
tidak ada ketentuan mengikat yang mengharuskan untuk melakukan
audit setiap periode waktu tertentu.

Orientasi hasil audit keuagan lebih menekankan pada


penilaian terhadap kinerja masa lalu yang dicapai
manajemen pada periode pelaporan. Sedangkan audit
manajemen lebih menekankan untuk kepentingan
perbaikan yang akan dilakukan dimasa mendatang.

Bentuk laporan audit keuangan adalah laporan bentuk


pendek yang menyertai laporan keuangan hasil audit.
Sedangkan laporan hasil audit manajemen disajikan
dalam bentuk laporan yang bersifat komprehensif.

Pengguna laporan audit keuangan ditujukan kepada


berbagai kelompok pengguna yang berada di luar
perusahaan. Sedangkan pengguna laporan audit
manajemen ditujukan kepada pihak internal perusahaan.

Dalam melaksanakan audit keuangan maupun audit


manajemen, seorang akuntan pemeriksa terlebih dahulu
perlu mengenal informasi umum yang penting
(background infotmation) dari perusahaan yang akan
diperiksa.

Pendekatan dalam management audit, yaitu :


1) Bertitik tolak dari fungsi-fungsi bisnis, seperti produksi,
pemasaran, sumberdaya manusia, keuangan,
akuntansi dan lain-lain.
2) Bertitik tolak dari fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian/ pengawas.
3) Bertitik tolak dari sumber daya yaitu, manajemen,
mesin, material, manusia dan lain-lain.

Tahap-Tahap Audit Manajemen Menurut Ahli


A. Menurut Hamilton (1986:5)
Definisi ruang lingkup pekerjaan Management audit bisa dilakukan dalam
lingkup yang umum dan audit akan meliputi suatu penilaian terinci atas tiaptiap aspek operasional organisasi. Management audit juga bisa dilakukan
atas suatu masalah tertentu untuk mencari bukti-bukti yang menjadi
penyebabnya serta merekomendasikan tindakan koreksi tertentu.
Perencanaan, persiapan dan organisasi Ketika suatu lingkup pekerjaan
sudah ditentukan, tim audit akan membuat suatu tindakan perencanaan
atas pelaksaanaan pekerjaan. Perencanaan meliputi langkah-langkah yang
harus dilakukan dan estimasi waktu yang diperlukan untuk mencapai setiap
tahap pekerjaan. Tiap sumber bukti yang berkaitan dengan area yang
diperiksa harus dianalisa secara mendalam dan terus diperbaharui.

Pengumpulan fakta dan dokumentasi informasi terbaru:


1. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi data yang berkaitan
dengan area lingkup pekerjaan yang ditentukan. Data bisa diperoleh dari
surat menyurat, kebijakan dan prosedur, serta semua informasi informal
lainnya yang bisa diperoleh secara langsung dari karyawan lewat
wawancara.
2. Riset dan analisa
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam proses
management audit. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bukti dan
fakta-fakta yang dianggap penting dalam mendukung laporan akhir yang
akan diserahkan kepada top manajemen.
3. Laporan
Tahap ini meliputi ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan, gambaran
mengenai ruang lingkup pekerjaan, rincian mengenai temuan-temuan
utama dan diskusi mengenai alternatif-alternatif yang dapat digunakan
top manajemen untuk mengurangi permasalahan yang ada.

Menurut Leo herbert yang dikutip oleh Agoes (1996:176)


Prelimenary Survey (Survei Pendahuluan). Tujuan dari survey pendahuluan
adalah untuk mendapatkan informasi umum dan latar belakang, dalam waktu
yang relatif singkat, mengenai semua aspek organisasi, kegiatan, program, atau
sistem yang dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat diperoleh
pengetahuan atau gambaran yang memadai mengenai objek pemeriksaan.
1. Review and Testing of Management Control System (Penelaahan dan
Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen)
Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen
dari tentative audit objective (tujuan pemeriksaan sementara), yaitu criteria,
causes dan effects, dengan melakukan pengetesan terhadap transaksitransaksi perusahaan yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen
dan untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari perusahaan
adalah kompeten jika audit diperluas dalam detailed examination (pengujian
terinci). Criteria merupakan standar yang harus dipatuhi oleh setiap bagian
dalam perusahaan, causes adalah tindakan-tindakan yang menyimpang dari
standar yang berlaku, dan effects adalah akibat dari tindakan-tindakan
menyimpang dari standar yang berlaku.

2. Detailed Examination (Pengujian Terinci)


Pada tahap ini auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang
cukup, kompeten, material dan relevan untuk dapat menentukan
tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan manajemen dan
pegawai perusahaan yang merupakan penyimpanganpenyimpangan terhadap criteria dalam firm audit objective
(tujuan pemeriksaan yang pasti), dan bagaimana effects dari
penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecilnya
effects tersebut yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
3. Report Development (Pengembangan Laporan)
Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran
dan harus direview oleh audit manager sebelum didiskusikan
dengan auditee. (sebaiknya secara tertulis).

MATERI LAPORAN AUDIT


MANAJEMEN

LAPORAN AUDIT:
Merupakan ringkasan hasil pekerjaan audit yang
menginformasikan kelemahan-kelemahan yang penting
bagi manajemen dan menunjukkan cara untuk
memperbaiki kelemahan tersebut.

LAPORAN AUDIT:
Memberikan rekomendasi perubahan prosedur &
standar
Menunjukkan bagian-bagian yang berisiko
Menyajikan penilaian atas kualitas sistem & prosedur

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

DISTRIBUSI LAPORAN AUDIT :


Manajemen Senior
Dewan Direksi
Dewan Komisaris
Dewan Audit
TUJUAN AUDIT DIBEDAKAN DALAM 3 KATEGORI :
1. Mentransfer Informasi
2. Memberi Persuasi
3. Mendapatkan Hasil (RESPONSE)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN


Mentransfer Informasi
Auditor ingin membangun kesadaran manajemen akan adanya masalah/temuan

Memberi Persuasi
Meyakinkan pembaca terhadap arti penting masalah tersebut
Laporan Persuasif harus menunjukkan validitas & signifikasi dari informasi yang
disajikan

Mendapatkan Hasil (Response)


Hasil atau tindakan yang diharapkan dilakukan adalah perubahan/tindakan melakukan
koreksi, mencegah terulang kembalinya suatu kesalahan & mengurangi risiko

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN


Standar

Kualitas Laporan Audit :

LANGSUNG :
Menggunakan kalimat pembuka yang konklusif
Menggunakan Heading yang informatif
Menempatkan gagasan utama pada awal

kalimat/paragraf

LUGAS Laporan harus ringkas :


Hanya berisi informasi yang relevan
Disusun berdasarkan prioritas informasi sesuai

tingkat signifikasi atau keseriusannya


Laporan hanya menyajikan data-data pendukung yg
telah diikhisarkan dalam saru rekapitulasi yang
ringkas

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Standar

Kualitas Laporan Audit :

SESUAI KONDISI :
Menggunakan nada & gaya yang cocok dengan

kondisi
Auditor perlu memahami minat pembaca,
menggunakan penekanan yang tepat
Hanya menyajikan informasi yang relevan dan valid

Persuasif
Laporan harus menunjukkan dukungan atas semua

data-data & kesimpulan yang ada


Dapat mengilustrasikan arti penting risiko/masalah
yang dihadapi pembaca
Rekomendasi yang disarankan bermanfaat bagi
pembaca

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN


Konstruktif

Lebih menekannya pada penyebab bukan gejalanya


Temuan positif & negatif harus seimbang
Memberi perspektif yang proposional terhadap

suatu masalah & menghargai tindakan manajemen


Orientasi

pada hasil :

Prinsipnya bukan ingin mencari masalah tertapi

ingin mengetahui solusi


Laporan mengandung rekomendasi yang spesifik &
dapat diukur
Sebaiknya menjelaskan tindakan yang telah diambil
oleh manajemen

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN


MENARIK

Membuat ringkasan eksekutif (Executive Summary)


Menggunakan format yang profesional
Heading yang jelas
TEPAT

WAKTU
BIAYA PEMBUATAN LAPORAN
Biaya Analisis
Biaya Administrasi
Biaya Pembahasan (persetujuan)
Laporan seharusnya disusun sebanding dengan
biaya yang terkait tersebut

Untuk menulis kalimat pembuka yang


LAPORAN
AUDIT
MANAJEMEN
efektif
& menarik
perhatian
pembaca,
dapat digunakan kiat :
Ungkapkan kesimpulan secara langsung
Tulis secara konkrit & deskriptif
Gunakan istilah-istilah yang dimengerti

pembaca
Pilih informasi yang paling menarik
perhatian pembaca
Rancang pembuka yang dapat mengarahkan
pembaca

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN


AUDITOR
Apa Tujuan Audit
Prosedur audit yg
dilakukan
Apa hasilnya
(faktanya)
Apa kesimpulannya

PEMBACA
Apa Kesimpulannya
Apa dukungannya
(fakta)
Kenapa hal tsb
penting
Apa yg perlu
Logika pembaca berbeda
dengan logika
dilakukan

auditor :

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN


BEBERAPA

TEHNIK UNTUK MEMBUAT


PENJELASAN YANG PERSUASIF :
Kesimpulan Langsung & Konkrit
Bukti Faktual
Hindari over/under statement
Jelaskan Penyebab, bukan Gejala
Jelaskan Besarnya Masalah

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Struktur

Laporan Audit akan bermanfaat


bagi Auditor & Pembacanya jika
digunakan Tehnik :
Masukkan bagian bagian yang tepat

mencakup :
Tujuan Audit
Ruang Lingkup Audit
Latar Belakang
Kesimpulan
Ringkasan
Hasil Audit
Lampiran

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN


Tuliskan Ringkasan Hasil Audit
Rancangan sistimatika Laporan untuk jenis tingkatan

pembaca
Format Laporan sedemikian rupa sehingga mudah
dibaca

ENAM LANGKAH MENUJU SIMPULAN YANG EFEKTIF :


Menjawab Tujuan Audit
Menggunakan Informasi Pendukung yang konkrit
Gunakan Nada yang Konsisten & Tepat
Seimbang
Beri Perspektif
Komentar Terhadap Tanggapan Manajemen

Beberapa hal penting yang harus di perhatikan berkaitan dengan pelaksanaan


audit, yaitu : pemahaman auditor terhadap objek audit; penentuan tujuan
audit; penentuan ruang lingkup dan tujuan audit; review terhadap peraturan
dan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek audit; dan
pengembangan kriteria awal dalam audit.

Tahap-tahap pemeriksaan audit manajemen, yaitu: Persiapan pendahuluan;


penelitian lapangan; pengembangan program; pelaksanaan pemeriksaan;
pelaporan dan tindak lanjut.

Syarat-syarat efektivitas audit manajemen:


1) Dukungan yang bersinambung dari organisasi secara menyeluruh terhadap
pemeriksaan manajemen, khususnya dari manajemen puncak.
2) Pengakuan dari para pemakai bahwa informasi yang dihasilkan oleh
pemeriksaan manajemen penting dan bermanfaat.
3) Kesadaran para pemeriksa itu sendiri trhadap status organisasi pemeriksa
yang independen

Audit manajemen lanjutan bertujuan untuk


memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung
tujuan audit yang sesungguhnya, yang telah
ditetapkan berdasarkan hasil review danpengujian
pengendalian manajemen.

Ada dua cara pelaporan audit manajemen, yaitu :


(a) cara penyajian yang mengikuti arus informasi
yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit dan
(b) cara penyajian yang mengikuti arus informasi
yang menitik beratkan penyajian kepada
kepentingan para pengguna laporan hasil audit.

AUDIT PROGRAM DAN


KERTAS KERJA AUDIT

Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan


merupakan satu kesatuan dengan supervisi audit dalam
pengambilan langkah-langkah audit tertentu.

Manfaat penyusunan program audit, yaitu: memberi rencana


sistematisuntuk setiap tahap pekerjaan audit; menjadi dasr
penugasan auditor; menjadi sarana pengawasan dan evaluasi
audit; memungkinkan supervisor audit dan manajer
membandingkan apa yang dikerjakan dan apa yang
direncanakan; membantu melatih staf-staf yang belum
berpengalaman; memberi ringkasan catatan pekerjaan yang
dilakukan; membantu auditor pada audit selanjutnya; mengurangi
waktu supervisi langsung yang dibutuhkan; menjadi titik awal bagi
penilai fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya audit yang
telah dilakukan.

Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan


merupakan satu kesatuan dengan supervisi audit dalam
pengambilan langkah-langkah audit tertentu.

Manfaat penyusunan program audit, yaitu: memberi rencana


sistematisuntuk setiap tahap pekerjaan audit; menjadi dasr
penugasan auditor; menjadi sarana pengawasan dan evaluasi
audit; memungkinkan supervisor audit dan manajer
membandingkan apa yang dikerjakan dan apa yang
direncanakan; membantu melatih staf-staf yang belum
berpengalaman; memberi ringkasan catatan pekerjaan yang
dilakukan; membantu auditor pada audit selanjutnya; mengurangi
waktu supervisi langsung yang dibutuhkan; menjadi titik awal bagi
penilai fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya audit yang
telah dilakukan.

Ekonomis sering diartikan sebagai penghematan. Implikasi utamanya


adalah adanya manajemen yang berhati-hati atau gunakan hingga
mendapatkan keuntungan terbaik tanpa ada sisa. Efisiensi berarti
meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga ketika
memberikan dampak, menghasilkan atau memfungsikan. Efektivitas
menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk
menghasilkan dampak tertentu.

Kertas kerja audit (KKA) merupakan catatan-catatan yag dibuat dan


data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat
melakukan tugas audit.

Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus
dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang
ditetapkan serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang
diaudit.

AUDIT KEHEMATAN,
EFESIENSI DAN EFEKTIVITAS

Kehematan biasa dikaitkan dengan upaya untuk mengurangi/meminimalkan sumber daya dari sisi masukan
(input) dalam suatu proses kegiatan.

Efesiensi (daya guna) biasanya dikaitan dengan sisi proses suatu kegiatan mengubah dari masukan (input)
menjadi keluaran (output).

Audit kehematan dan daya guna merupakan suatu jenis audit kinerja yang dilaksankan untuk menentukan
atau menilai apakah manajemen telah menjalankan kegiatan operasional perusahaannya dengan cara-cara
yang hemat dan berrdaya guna.

Langkah-langkah dalam audit manajemen, yaitu : menetapkan tujuan audit kehematan dan efesiensi;
menetapkan ruang lingkup audit kehematan dan efesiensi; menetapkan sasaran audit kehematan dan
efesiensi; dan menyusun langkah kerja audit kehematan dan efesiensi.

Audit efektivitas digunakan untuk merujuk suatu pengukuran hasil akhir. Audit ini dirancang untuk
menetapkan atau menilai apakah tujuan yang diharapkan dari sebuah proses, kegiatan, atau program telah
tercapai secara efektif.

Langkah-langkah dalam audit efektivitas, yaitu : menetapkan tujuan audit efektivitas; menetapkan ruang
lingkup audit efektivitas; menetapkan sasaran audit efektivitas; dan menyussun langkah kerja audit
kehematan dan efektivitas.

TEMUAN AUDIT

Temuan audit adalah masalah-masalah penting (material) yang ditemukan selama audit
berlangsung dan masalah tersebut wajar untuk dikemukakan dan dikomunikasikan
dengan entitas yang diaudit karena mempunyai dampak terhadap perbaikan dan
peningkatan kinerja ekonomi, efesiensi, dan efektivitas entitas yang di audit.

Pengungkapan temuan audit sebaiknya mencakup temuan negatif dan temuan positif.
Masukan temuan audit yang negatif maupun positif kedalam laporan akan membuat
laporan menjadi seimbang dan objektif.

Temuan audit berfungsi sebagai media antara auditor dan auditee dalam pemutahiran
informasi dan penjelasan yang diperoleh selama kegiatan audit berlangsung. Temuan
tersebut kemudian dikomunikasikan dan didiskusikan sehingga terjadi pemutahiran dan
perbaikan data serta informasi yang akan dimasukkan kedalam laporan akhir audit.

Ciri-ciri temuan audit yang baik, yaitu: temuan audit harus didukung oleh bukti yang
memadai; temuan audit harus penting (material); temuan audit harus mengandung
unsur temuan ( kondisi, kriteria, dan sebab akibat).

Langkah-langkah dalam menyusun


pengembangan temuan audit, yaitu:
1) Kenali fakta atau kondisi secermat mungkin
2) Tetapkan kriteria yang sesuai bagi entitas
3) Tentukan apakah ada perbedaan yang
signifikan antara kondisi dan kriteria yang
akan menghasilkan temuan audit
4) Identifikasi dampak yang ditimbulkan oleh
temuan audit tersebut
5) Adakan suatu analisis hubungan antara
penyebab, kondisi, dan akibat.

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI


KEUANGAN
Audit keuangan merupakan bentuk audit yang paling lama dikenal dan paling lumrah
diterapkan dalam mengukur tingkat efesiensi, efektivitas, dan produktivitas suatu
perusahaan.
Sasaran audit bidang keuanga, yaitu:
1) Menilai efektivitas satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dengan
nama atau nomenklatur apa pun satuan kerja itu dikenal
2) Mencari fakta dan informasi tentang efisiensi kerja internal satuan kerja yang
mengurus keuangan perusahaan dengan menyoroti praktek-praktek keuangan
satuan kerja itu sepanjang menyangkut standar manajemen keuangan.
Audit keuangan dimaksudkan untuk mancari dan menemukan informasi tentang
bagaimana rencana aksi yang telah ditetapkan itu diwujudkan melalui berbagai
kegiatan operasional disoroti khusus dari segi keuangan.
Agar audit keuangan mencapai sasaranya, empat hal yang mutlak perlu mendapat
perhatian adalah: sasaran finansial perusahaan; perencanaan; organisasi; dan
pengawasan.

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI


PEMBELIAN
Fungsi pembelian merupakan titik awal dari proses usaha. Tugas dan tanggungjawab utama
departemen pembelian adalah melakukan pembelian kompone, bahan baku dan sebagainya
yang dibutuhkan.
Sasaran utama audit manajemen terhadap fungsi pembelian adalah untuk mengetahui apakah
perusahaan mempergunakan sumber keuangan dengan efesien dan efektif.
Tujuan utama pembelian:
1) Menjaga kelancaran penyediaan mendukung produksi dan memenuhi pesanan pelanggan
2) Mempertahankan investasi dalam bentuk persediaan dengan tingkat persediaan yang
memadai
3) Mempertahankan standar mutu yang konsisten berdasarkan keserasian pemakaian dan
kepercayaan rekanan
4) Beli bahan baku dan jasa sesuai mutu yang diperlukan dan dengan biaya semurah mungkin
5) Buat suatu program untuk memonitor nilai dan efesiensi biaya pembelian dengan tujuan
mengurangi total biaya pembelian
6) Bina komunikasi yang lancar dengan manajemen yang lebih tinggi dan manajemen operasi
sehubungan dengan kenaikan dan penurunan harga perkembangan industri lainnya.

1)
2)
3)

Tanggung jawab fungsi pembelian:


Informasi
Pembelian
Riset

AUDIT MANAJEMEN ATAS OPERASI MANUFAKTUR


PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN ENGINEERING

Audit manajemen atas proses manufaktur ditujukan untuk menganalisa efektivitas


kemampuan perusahaan untuk merakit atau menghasilkan produk yang akan dijual.
Fungsi audit pengawasan persediaan :
1) Pergerakan dalam pabrik, pergerakan komponen dan/atau bahan baku dalam pabrik
antara berbagai fasilitas dan fungsi yang ada dalam pabrik.
2) Pergerakan pengolahan/pergerakan komponen dan/atau bahan antara berbagai
proses manufaktur.
3) Pergudangan/fungsi yang mengawasi pergerakan komponen dan material pada
suatu saat tertentu ( pengiriman dan penyimpanan persediaan ).
Fungsi enginering adalah melakukan riset produk dan pengembangan produk baru
yang merupakan bagian dari organisasi operasi yang berlangsung terus-menerus.
Tujuan operasi manufaktur adalah untuk mendukung rencana penjualan perusahaan
tahun tersebut.

Tujuan utama fungsi pengendalian persediaan harus


mendukung rencana penjualan perusahaan dalam
tahun berjalan.

Tujuan departemen enginering belainan dari satu


perusahaan dengan perrusahaan lainnya tergantung
pada sasaran jangka panjang perusahaan.

Rencana induk bidang operasi akan dipakai sebagai


pedoman untuk mencapai tujuan operasi strategi
perusahaan. Perencanaan induk berisi agenda
untuk mencapai tujuan operasi yang menyeluruh
dan tujuan strategi operasional.

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI


PEMASARAN DAN PENJUALAN/PENGOLAHAN
DATA

Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, idependen, dan


dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, strategi, dan aktivitas
perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang
terjadi, serta merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja
pemasaran perusahaan.

Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman


mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan
merencanakan perbaikan yang diperrlukan untuk mengemelinasi ancaman tersebut.

Tipe audit pemasaran, yaitu : (a) audit fungsional (vertikal), merupakan audit yang
dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran sepeerti periklanan
dan penjualan dan membuat analisis terhaddap bagian-bagian yang diaudit tersebut. (b)
audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi
pemasaran perusahaan.

Ruang lingkup audit pemasaran, yaitu : audit lingkungan pemasaran, audit strategi
pemasaran, audit organisasi pemasaran, audit sistem pemasaran, audit produktivitas
pemasarn, audit fungsi pemasaran.

Tahapan-tahapan audit pemasaran, yaitu : audit pendahuluan, review


dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan, audit
lanjutan, dan pelaporan.

Proses manajemen pemasaran, yaitu :menentukan konsumen sasaran,


mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola upaya pemasaran.

Audit lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar, yaitu: (a)
lingkungan mikro, meliputi perusahaan, pemasok, perantara
pemasaran, pelanggan, dan pesaing. (b) Lingkungan makro meliputi
lingkungan alam, demografi, ekonomi, teeknologi, politik, dan budaya.

Kebijakan saluran distribusi merupakan jaringan organisasi yang


menghubungkan produsen dengan pengguna akhir (konsumen) akhir.

Audit program dibedakan atas dua, yaitu : audit program utama dan
program tambahan atau pembantu.

MENYUSUN LAPORAN AUDIT


MANAJEMEN
(KOMUNIKASI HASIL PENUGASAN
YANG EFEKTIF)

Tujuan laporan audit ada tiga, yaitu: mentransfer informasi, memberi persuasi
(mempengaruhi), dan mendapatkan hasil/ menghasilkan tindakan (response).

Hambatan dalam penulisan laporan audit, yaitu: waktu penulisan terbatas, kecenderungan
untuk menunda penulisan laporan, dan keinginan untuk menulis sempurna.

Kiat sukses mengatasi hambatan dalam pola penulisan, yaitu : bersedia (siap) membuat
kesalaan, bereksperimen dengan menulis; dan menulis laporan sejak fase awal
pemeriksaan.

Menarik perhatian pembaca dapat menggunakan kiat-kiat berikut : mengungkap


kesimpulan secara langsung; menggunakan pembuka yang kongkrit dan deskriptif ;
menggunakan istilah-istilah yang dimengerti pembaca; menggunakan variasi pembuka
yang tepat; menggunakan heading dan format.

Untuk menulis laporan audit dengan jumlah rincian yang tepat, auditor perlu :
mempertimbangkan pembaca dan tujuan laporan; merekap data pendukung; memilih
informasi yang bermanfaat dan meyakinkan; memperhatikan nilai informasi; dan sajikan
data dalam format yang mudah dibaca

Teknik menulis persuasif, yaitu : masalah dijelaskan dan kuantifisir; tunjukan


efek dengan kacamataa manajemen; dan atasi keberatan manajemen.

Beberapa prinsip untuk membantu penyiapan laporan yang konstruktif, yaitu :


hindari bahasa opini dan generalisasi tanpa dukungan; hindari kata-kata
berkonotasi negatif; hindari generalisasi tanpa dukungan; gagasan positif
dalam bahasa positif; perspektif yang seimbang; dan menekankan manfaat,
rekomendasi, dan pemecahan masalah.

Simpulan audit dapat digunakan untuk mengemukakan arti penting


(signifikansi) hasil audit, sehingga membantu menemukan tindakan yang
sesuai. Simpulan juga dapat digunakan untuk menjelaskan implikasi bisnis dari
hasil audit, yakni implikasi hasil audit terhaddap kegiatan usaha organisasi.

Ada dua cara penyajian pelaporan audit manajemen, yakni: (a) cara penyajian
yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit, dan
(b) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan
penyajian kepada kepentingan para pembaca (pengguna) laporan hasil audit
ini.

PERFORMANCE AUDIT
Performance Audit
Latar belakang Performance Audit
Penggunaan standar baik untuk kualitas implementasi manajemen mutu
(ISO 9001), lingkungan hidup (ISO 14001) maupun keselamatan kerja
(OHSAS 18001) telah menjadi standar yang umum dipakai perusahaan di
sektor industri, jasa, konstruksi, ekspor-impor. Beberapa layanan
Pemerintah juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 seperti rumah
sakit, puskesmas, kantor agraria dan sebagainya. Saat ini diperkirakan
sudah lebih dari 7.000 perusahaan/organisasi yang mendapatkan sertifikat
ISO sebagai bentuk pengakuan untuk penerapan ISO 9001, ISO 140001 &
OHSAS 18001 di Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan audit yang
komprehensif untuk melihat secara mendetail kinerja perusahaan, sebagai
upaya meningkatkan sisi positif yang sudah dimiliki perusahaan dan
menghilangkan sisi negatif yang selama ini terjadi.

Definisi Performance Audit

Performance audit adalah sebuah audit dalam rangka mendapatkan gambaran


mengenai kinerja sebuah organisasi/perusahaan secara keseluruhan. Performance
audit lebih menekankan pada aspek kebutuhan organisasi dalam meningkatkan
proses bisnis dan memenangkan kompetisi. Performance audit akan menghasilkan
angka-angka yang dengan diolah menggunakan metode statistik akan memberikan
gambaran langkah-langkah yang harus diambil oleh organisasi/perusahaan.
Performance audit adalah pengujian yang obyektif dan sistematis yang berkaitan
dengan program, aktivitas, fungsi, sistem manajemen dan prosedur melalui
assessmen dalam rangka pencapaian target yang ada untuk mendapatkan
keuntungan secara ekonomi, efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya yang
ada.

Management audit

Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan


kelemahan yang terjadi pada pengelolaan program aktifitas perusahaan ,
menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menentukan
tindakan perbaikan (rekomendasi)yang berkaitan dengan kelemahan tersebut agar
dicapai perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang .

Arens dan Loebbecke (2000:657) mengelompokkan


manajemen audit menjadi 3 jenis yaitu:
1 . Fungtional
Fungtional audit berkaitan dengan satu atau le bih fungsi
didalam organisasi. keuntungan dari fingsional udit
adalah diperbolehkan ada spesialisasi oleh auditor.
Auditor dalam staff internal audit bisa sangat ahli dalam
sebuah bidang misal fungsi production engineering.
mereka bisa secara efisien menghabiskan waktu mereka
untuk mengefaluasi fungsi fungsi yang berkaitan. fungsi
prodaction engineering berkaitan dengan fungsi
manufacturing dan fungsi fungsi dalamorganisasi.

2 . Organisation. organisation audit dalam sebuah


organisasi berkaitan dengan seluruh unit organisasi
seperti departemen cabang atau anak peruahaan.
penekanan dalam organizational audit adalah
beberapa efektif dan efsien fungsi fungsi tersebut
berinteraksi. perencanaan organisasi dan metode
metode untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas
yang ada sangat penting dalam tipe audit ini.
3 . Special Assigment. dalam operational auditing
special assigment bisa muncul karena permintaan
manajemen .

PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN, AUDIT


OPERATIONAL
DAN AUDIT KINERJA
Audit Manajemen
Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit operasional.
Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu
organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling
tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai
efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.
Sedangkan pengertian sederhana audit operasional adalah uraian
aktifitas perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan
untuk melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau
mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan. Jelas kedua pengertian
serupa karena pemeriksaan manajemen dilakukan saat manajemen
beroperasi.

Audit Operational

Audit Operasional adalah proses yang sistematis untuk mengevaluasi


efisiensi dan efektivitas kegiatan suatu organisasi dalam prosesnya untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut, dan keekonomisan operasi
organisasi yang berada dalam pengendalian manjemen serta melaporkan
kepada orang-orang yang tepat atas hasil-hasil evaluasi tersebut beserta
rekomendasi untuk perbaikan.

Audit Kinerja ( Performance Audit)

Performance audit adalah sebuah audit dalam rangka mendapatkan


gambaran mengenai kinerja sebuah organisasi/perusahaan secara
keseluruhan. Performance audit lebih menekankan pada aspek kebutuhan
organisasi dalam meningkatkan proses bisnis dan memenangkan
kompetisi. Performance audit akan menghasilkan angka-angka yang
dengan diolah menggunakan metode statistik akan memberikan gambaran
langkah-langkah yang harus diambil oleh organisasi/perusahaan.

Performance audit adalah pengujian


yang obyektif dan sistematis yang
berkaitan dengan program, aktivitas,
fungsi, sistem manajemen dan prosedur
melalui assessmen dalam rangka
pencapaian target yang ada untuk
mendapatkan keuntungan secara
ekonomi, efisiensi dan efektifitas
penggunaan sumber daya yang ada.

Tahapan Audit
Audit Manajemen
Menurut Hamilton (1986:5) Definisi ruang lingkup pekerjaan
Management audit bisa dilakukan dalam lingkup yang umum dan
audit akan meliputi suatu penilaian terinci atas tiap-tiap aspek
operasional organisasi. Management audit juga bisa dilakukan atas
suatu masalah tertentu untuk mencari bukti-bukti yang menjadi
penyebabnya serta merekomendasikan tindakan koreksi tertentu.
Perencanaan, persiapan dan organisasi Ketika suatu lingkup
pekerjaan sudah ditentukan, tim audit akan membuat suatu
tindakan perencanaan atas pelaksaanaan pekerjaan. Perencanaan
meliputi langkah-langkah yang harus dilakukan dan estimasi waktu
yang diperlukan untuk mencapai setiap tahap pekerjaan. Tiap
sumber bukti yang berkaitan dengan area yang diperiksa harus
dianalisa secara mendalam dan terus diperbaharui.

1.

Pengumpulan fakta dan dokumentasi informasi terbaru.

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi data yang berkaitan dengan area
lingkup pekerjaan yang ditentukan. Data bisa diperoleh dari surat menyurat,
kebijakan dan prosedur, serta semua informasi informal lainnya yang bisa diperoleh
secara langsung dari karyawan lewat wawancara.
2.

Riset dan analisa.

Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam proses management audit.
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bukti dan fakta-fakta yang dianggap penting
dalam mendukung laporan akhir yang akan diserahkan kepada top manajemen.
3.

Laporan.

Tahap ini meliputi ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan, gambaran mengenai
ruang lingkup pekerjaan, rincian mengenai temuan-temuan utama dan diskusi
mengenai alternatif-alternatif yang dapat digunakan top manajemen untuk
mengurangi permasalahan yang ada.

Audit Operasional
Tahap tahap Audit Operasional
1.

Memilih auditee

Seperti pada banyak aktivitas lainnya dalam suatu entitas, audit operasional
biasnya terkena kendala anggaran atau kehemaatan. Oleh karena itu, sumber
daya untuk audit operasional harus digunakan dengan sebaik-baiknya.
Pemilihan auditee dimulai dengan studi atau survey pendahuluan terhadap
calon-calon auditee dalam entitas untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mempunyai potensi audit tertinggi dilihat dari segi perbaikan efektivitas,
efisiensi, dan kehematan operasi. Pada intinya, studi pendahuluan merupakan
proses penyaringan yang aka menghasilkan peringkat dari calon auditee. Titik
awal dari studi pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman yang
komprehensif mengenai struktur organisasional entitas serta karakteristik
operasinya. Selain itu, auditor juga harus memahami industri tempat entitas
beroperasi serta sifat dan luas peraturan pemerintah yang berlaku. Selanjutnya,
perhatian difokuskan pada aktivitas, unit, atau fungsi yang akan diaudit.

Pemahaman tentang calon auditee diperoleh dengan: mereview data


arsip latar belakang setiap auditee meninjau fasilitas auditee untuk
memastikan bagaimana auditee mencapai tujuannya mempelajari
dokumentasi yang relevan tentang operasi auditee seperti buku
petunjuk kebijakan dan prosedur, bagan arus, standar kinerja dan
pengendalian mutu, serta deskripsi tugas mewawancarai manajer
aktivitas tersebut mengenai bidang-bidang permasalahan tertentu
(sering kali disebut entry interview)
Menerapkan prosedur analitis untuk mengidentifikasi trend atau
hubungan yang tidak biasa melakukan pemeriksaan (atau pengujian)
audit mini untuk menegaskan atau menjernihkan pemahaman auditor
tentang masalah yang potensial
Pemahaman auditor mengenai setiap auditee harus
didokumentasikan melalui kuesioner yang sudah diisi dengan
lengkap, bagan arus, dan catatan naratif.

Berdasarkan pemahaman ini, auditor menyiapkan suatu laporan atau memorandum studi
pendahuluan, yang mengikhtisarkan semua temuan dan mencantumkan rekomendasi
mengenai auditee yang harus diaudit. Laporan ini hanya digunakan oleh departemen
auditing internal dan tidak ditujukan untuk manajemen.
2.

Merencanakan audit

Perencanaan audit yang cermat sangat penting baik bagi efektivitas maupun efisiensi
audit operasional. Perencanaan terutama penting dalam jenis audit ini karena sangat
beragamnya audit operasional. Landasan utama dari perencanaan audit adalah
pengembangan program audit, yang harus dibuat sesuai dengan keadaan auditee yang
ditemui pada tahap studi pendahuluan audit. Seperti dalam audit laporan keuangan,
program audit berisi seperangkat prosedur yang dirancang untuk memperoleh bukti yang
berkaitan dengan satu atau lebih tujuan. Bukti yang diperiksa biasanya didasarkan pada
sampel data. Jadi, dalam perencanaan audit gharus dipertimbangkan penggunaan
teknik-teknik sampling statistik. Disamping itu, auditor juga harus mengetahui apakah
teknik-teknik berbantuan komputer (computer assisted techniques) akan efisien dari segi
biaya. Perencanaan audit juga mencakup pemilihan tim audit dan penjadwalan
pekerjaan. Tim audit ini harus terdiri dari auditor yang memiliki kemampuan teknis yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan audit. Pekerjaan harus dijadwalkan melalui konsultasi
dengan auditee agar ada kerja sama maksimum dari personil auditee selama audit.

3.

Melaksanakan audit

Selama melaksanakan audit, auditor secara ekstensif mencari fakta-fakta


yang berhubungan dengan masalah yang teridentifikasi dalam auditee
selama studi pendahuluan. Pelaksanaan audit adalah tahap audit yang
paling memakan waktu dalam audit operasional. Tahap ini sering kali
disebut sebagai melakukan audi yang mendalam (in-depth audit). Dalam
suatu audit operasional, auditor sangat mengandalkan pada pengajuan
pertanyaan dan pengamatan.
Pendekatan yang biasa dilakukan adalah mengembangkan kuesioner
untuk auditee dan menggunakannya sebagai dasar untuk mewawancarai
personil auditee. Dari pengajuan pertanyaan, auditor berharap akan
memperoleh pendapat, komentar, dan usulan tentang pemecahan
masalah. Wawancara yang efektif sangat penting dalam audit operasional.
Melalui pengamatan terhadap personil auditee, auditor akan mendeteksi
inefisiensi dan kondisi lainnya yang ikut menyebabkan masalah ini.

Audit Kinerja (Performance Audit)


Struktur audit kinerja terdiri atas tahap pengenalan dan perencanaan, tahap pengauditan,
tahap pelaporan dan tahap penindaklanjutan. Pada tahap pengenalan dilakukan survei
pendahuluan dan review sistem pengendalian manajemen. Pekerjaan yang dilakukan pada
survei pendahuluan dan review sistem pengendalian manajemen bertujuan untuk
menghasilkan rencana penelitian yang detail yang dapat membantu auditor dalam mengukur
kinerja dan mengembangkan temuan berdasarkan perbandingan antara kinerja dan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Tahap pengauditan
Dalam audit kinerja terdiri dari tiga elemen, yaitu telaah hasil-hasil program, telaah ekonomi
dan efisiensi dan telaah kepatuhan. Tahapan-tahapan dalam audit kinerja disusun untuk
membantu auditor dalam mencapai tujuan audit kinerja. Review hasil-hasil program akan
membantu auditor untuk mengetahui apakah entitas telah melakukan sesuatu yang benar.
Review ekonomis dan efisiensi akan mengarahkan auditor untuk mengetahui apakah entitas
telah melakukan sesuatu yang benar secara ekonomis dan efisien. Review kepatuhan akan
membantu auditor untuk menentukan apakah entitas telah melakukan segala sesuatu
dengan cara-cara yang benar, sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Masingmasing elemen tersebut dapat dijalankan sendiri-sendiri atau secara bersama-sama,
tergantung pada sumber daya yang ada dan pertimbangan waktu.

2. Tahap pelaporan
Merupakan tahapan yang harus dilaksanakan karena adanya tuntutan yang tinggi dari
masyarakat atas pengelolaan sumber daya publik. Hal tersebut menjadi alasan utama
untuk melaporkan keseluruhan pekerjaan audit kepada pihak manajemen, lembaga
legislatif dan masyarakat luas. Penyampaian hasil-hasil pekerjaan audit dapat dilakukan
secara formal dalam bentuk laporan tertulis kepada lembaga legislatif maupun secara
informal melalui diskusi dengan pihak manajemen. Namun demikian, akan lebih baik bila
laporan audit disampaikan secara tertulis, karena pengorganisasian dan pelaporan
temuan-temuan audit secara tertulis akan membuat hasil pekerjaan yang telah dilakukan
menjadi lebih permanen. Selain itu, laporan tertulis juga sangat penting untuk
akuntabilitas publik. Laporan tertulis merupakan ukuran yang nyata atas nilai sebuah
pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Laporan yang disajikan oleh auditor
merupakan kriteria yang penting bagi kesuksesan atau kegagalan pekerjaannya.
3. Penindak Lanjutan
Tahapan yang terakhir adalah tahap penindak lanjutan, dimana tahap ini didesain untuk
memastikan/memberikan pendapat apakah rekomendasi yang diusulkan oleh auditor
sudah diimplentasikan. Prosedur penindaklanjutan dimulai dengan tahap perencanaan
melalui pertemuan dengan pihak manajemen untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi organisasi dalam mengimplementasikan rekomendasi auditor. Selanjutnya,
auditor mengumpulkan data-data yang ada dan melakukan analisis terhadap data-data
tersebut untuk kemudian disusun dalam sebuah laporan.

KESIMPULAN

Audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek
kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan
pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan
efisiensi kegiatan bisnisnya.
Bidang audit manajemen tidaklah tebatas hanya pada bidang dan ruang lingkup
yang diuraikan pada bab ini, karena audit manajemen ini sangat dipengaruhi
oleh komitmen dari manajemen untuk memperbaiki setiap kekurangan yang
terjadi pada perusahaan yang dikelolanya. Bidang audit dan ruang lingkupnya
bervariasi sesuai dengan kebutuhan perbaikan yang diinginkan oleh
manajemen.

Auditing terhadap kinerja manajemen bertujuan untuk memberikan komentar


mengenai pelaksanaan kewajiban mereka, apakah telah dilakukan secara
ekonomis, efisien dan efektif. Dan kemudian auditor memberikan rekomendasi
atas kinerja manajemen. Rekomendasi ini akan ditindaklanjuti oleh manajemen,
dan hasilnya akan direview kembali serta dilihat apakah telah sesuai dengan
yang telah ditetapkan dan sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan.

Audit kinerja lebih dari sekedar audit laporan keuangan tradisional, dalam
beberapa tahun kedepan, kantor akuntan publik selain melakukan audit laporan
keuangan, juga mungkin akan dituntut untuk melakukan review terhadap kinerja
manajemen yang sedang diaudit, pada saat periode audit entitas tersebut.
Tujuan dari audit kinerja adalah untuk memberikan rekomendasi agar sumber
daya yang ada pada suatu entitas yang diaudit dapat dikendalikan dan
digunakan dengan lebih baik, dan dapat meningkatkan keefisienan,
keekonomisan, serta dapat meningkatkan kinerja manajemen. Jika masyarakat
umum dan komunitas bisnis mempertimbangkan dan merasa membutuhkan
sebuah audit untuk mengevaluasi kinerja perusahaan publik dan swasta
dimasa depan, maka audit kinerja sangat diperlukan demikian pula untuk
perusahaan publik di Indonesia, sudah saatnya audit kinerja dijadikan sebagai
suatu keharusan (mandatori), sehingga sumber daya yang ada dapat terjaga
dengan baik dan dialokasikan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai