Undang-undang
Sarbanes-Oxley
Act
of
2002
dikeluarkan berkaitan dengan etika dan tata kelola
yang buruk.
CORPORATE GOVERNANCE
Pemerintah/Regulator
Kreditur
GCG dalam
Arti Luas
RUPS
DK
KOMIT
E
KOMITE
Pelanggan
MANAJ
ER
MANAJ
ER
DR
MANAJ
ER
KARYAWAN
Kelompok Lain
Masyarakat
KOMITE
AUDIT
MANAJE
R
GCG dalam
Arti
Sempit
Manajeme
n
Perusahaa
n
CORPORATE GOVERNANCE
Bagan 1. Struktur Corporate Governance SingleBoard System (Anglo-Saxon Model)
General
Meeting of
Shareholders
(RUPS)
Board of
Directors
(Dewan
Direksi)
Executive Managers
(Manajer Eksekutif)
General
Meeting of
Shareholders
(RUPS)
Board of
Commisioners
(Dewan
Komisaris)
Board of
Directors
(Dewan
Direksi)
Management
Perbedaan mendasar antaraone-tierdantwo-tieradalah pada sistemonetiertidak jelas siapa yang menjalankan fungsi pengawasan karena yang ada
hanya fungsi pengambil kebijakan yang dijalankan olehChairmandan fungsi
pelaksana kebijakan yang dijalankan olehCEO.
Keuntungan dari single-tier board versus dual board system bisa
dikategorikan sebagai: (1) memiliki aliran superior informasi, (2)
pengambilan keputusan lebih cepat dan (3) pemahaman yang lebih baik
dan keterlibatan dalam bisnis oleh dewan
Kerugian utama dari Single-Tier board adalah bahwa ia memiliki untuk
secara bersamaan membuat dan memonitor keputusan yang sama.
Kebebasan mungkin tidak cukup untuk membuat anggota dewan netral,
khususnya ketika dewan yang kecil, ada substansial hubungan pribadi
dengan anggota dewan, dan kompensasi dari anggota dewan adalah
langsung
terkait
dengan
kinerja
perusahaan.
Prinsip GCG menurut The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
1. Pemegang
saham
harusdisediakan
informasi
yangmemadai dan akurat tentang tanggal, tempat
dan agenda RUPS.
2. Pemegang saham harusmemiliki kesempatan untuk
mengajukanpertanyaan kepada pengurus.
3. Partisipasi efektif pemegang saham dalam keputusankeputusanpenting pengelolaan perusahaan, seperti
pencalonan danpemilihan anggota pengurus harus
difasilitasi.
4. Pemegang saham harus dapat memberikan hak suara
secara langsung atau secara in absentia.
III.A. Kesamaan perlakuan antara pemegang saham dalam kelas yang sama
Pendahuluan
Landasan teori
Deskrisi kasus ...
hasil Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Keberadaan
Komisaris
Independen
dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang
lebih objektif dan independen, dan juga
menjaga fairness serta mampu memberikan
keseimbangan antara kepentingan pemegang
saham mayoritas dan perlindungan terhadap
kepentingan pemegang saham minoritas,
bahkan kepentingan para stakeholders yang
lain.
Bencana
Enron,
Arthur
Andersen
dan
WorldCom
telah
menyadarkapara akuntan profesional bahwa loyalitas utama mereka
adalah kepada kepentingan publik.
Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit mempunyai wewenang :
a. Mengakses dokumen, data, dan informasi Emiten atau Perusahaan
Publik tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya perusahaan
yang diperlukan;
b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan
pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan
akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;
c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang
diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan);
dan
d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Komite
Komite
Komite
Komite
Audit
Nominasi dan Remunerasi
Kebijakan/Pemantau Risiko
kebijakan Corporate Governance
Persyaratan
Wajib
memiliki
integritas
yang
tinggi,
kemampuan,
pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya,
serta mampu berkomunikasi dengan baik;
Wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan
khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan
usaha Emiten atau Perusahaan Publik, proses audit, manajemen
risiko, dan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang
Pasar Modal serta ketentuan peraturan perundang lainnya;
Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan;
Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus
melalui pendidikan dan pelatihan;
Wajib memiliki paling sedikit 1 (satu) anggota yang
berlatar belakang pendidikan dan keahlian di bidang
akuntansi dan keuangan;
Persyaratan (lanjutan)
Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum,
Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa asurans, jasa nonasurans, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada perusahaan.
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir,
kecuali Komisaris Independen;
Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau
Perusahaan Publik;
Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Emiten atau Perusahaan Publik
baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, saham
tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6
(enam) bulan
Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, atau Pemegang Saham Utama.
American
Institute
Certified
of
Public
Accountants (AICPA) menerbitkan SAS No. 60
dan 61 yang bertujuan untuk menciptakan link
antara auditor dengan pemilik, yakni melalui
komunikasi antara auditor independen dengan
komite audit. Hal penting yang disebutkan
dalam
standar
tersebut
,
antara
lain
pengungkapan
kelemahan
pengendalian
internal, adanya perbedaan pendapat dengan
manajemen, pengaruh dari kebijakan akuntansi
Prinsip GCG menurut The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
I.Ensuring the basis for an effective corporate governance framework (menjamin kerangka
dasar GCG berjalan efektif).
II.The Rights of Shareholders and Key Ownership Functions (hak hak pemegang saham
dan fungsi kepemilikan kunci). Kerangka tata kelola perusahaan harus melindungi dan
memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham.
III.
The Equitable Treatment of Shareholders (Perlakuan yang sama/Setara terhadap para
pemegang saham). Kerangka tata kelola perusahaan harus memastikan perlakuan sederajat
terhadap semua pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan pemegang saham
asing.
IV.
The Role of Stakeholders in Corporate Governance (peranan semua pihak yang
berkepentingan dalam tata kelola perusahaan). Kerangka tata kelola perusahaan harus mengakui
hak-hak para pemangku kepentingan yang didirikan oleh hukum atau melalui perjanjian yang
saling menguntungkan dan mendorong kerjasama aktif antara perusahaan dan stakeholder
dalam menciptakan kekayaan, pekerjaan, dan keberlanjutan finansial perusahaan .
V.Disclosure and Transparency (pengungkapan dan transparansi). Kerangka tata kelola
perusahaan harus memastikan pengungkapan dibuat dengan tepat dan akurat pada semua hal
materi mengenai perusahaan, termasuk situasi keuangan, kinerja, kepemilikan, dan tata kelola
perusahaan.
VI.
The Responsibilities of the Board (tanggung jawab dewan komisaris). Kerangka tata kelola
perusahaan harus memastikan pedoman strategis perusahaan, pemantauan efektif terhadap
manajemen oleh dewan, dan pertanggungjawaban dewan kepada perusahaan dan pemegang
saham.
Konsep Pengendalian
Pada dasarnya SOA menuntut implementasiinternal controlyang
baik atas 3 (tiga) hal yang sangat erat kaitannya dengan GCG,
yaitu:
a. Transparansi (transparency), menuntut kemampuan untuk
dapat ditelusuri (treaceability)dan dapat diaudit dari setiap
proses dan aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan
b. Akuntabilitas (accountability), menuntut kejelasan dan
ketiadaan benturan kepentingan (conflict of interest) atas
informasi apa dan siapa yang bertanggung jawab. Selain itu,
menjamin hak akses atas informasi dan rentang pengambilan
keputusan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
terkait.
c. Keterukuran (measurability),bertujuan memberikan basis
pengukuran untuk perbaikan secara berkelanjutan).