LAPORAN MAGANG
PRASYA ANINDITYA
0906532540
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
JULI 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
PRASYA ANINDITYA
0906532540
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
JULI 2014
ii
UNIVERSITAS INDONESIA
iii
UNIVERSITAS INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dalam benuk
Laporan Pelaksanaan Program Magang ini.
Program magang dilaksanakan sebagai alternatif pilihan tugas akhir Skripsi dari
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Laporan
Magang ini disusun sebagai pelengkap program magang yang telah dilaksanakan
dalam periode 3 (tiga) bulan atau minimal 90 hari.
Dalam penyelesaian Laporan Magang ini, tidak lepas dari banyak pihak yang
telah memberikan masukan dan bantuan kepada penulis. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih pada:
1.
2.
Ibu Desti Fitriani dan Ibu Siti Nurwahyuningsih selaku tim Dosen Penguji
yang membantu dan memberikan masukan yang berharga pada saat siding
dan pasca-sidang.
3.
4.
Ibu Miranti Kartika Dewi, selaku pembimbing akademis penulis yang selalu
membantu penulis sehingga penulis sampai pada tahap ini.
5.
6.
iv
UNIVERSITAS INDONESIA
7.
8.
Bapak Dudi, Bapak Anton dan Auntie Aurora, selaku local staff Kantor
Perwakilan Bank Indonesia New York yang senantiasa penulis repotkan
dengan pertanyaan-pertanyaan seputar prosedur dan peraturan di KPw, yang
bersedia membagi tugas dan pekerjaannya kepada penulis sehingga penulis
mendapatkan pengalaman di dunia kerja.
9.
Ibu Ruth, Bapak Nugi dan Mas Sigit, sebagai dealers Kantor Perwakilan
Bank Indonesia New York yang memberikan pengetahuan praktis tambahan
bagi penulis dalam bidang pengelolaan dana dan pasar saham.
10.
Arief, Harta dan Yogi, selaku rekan magang penulis di Kantor Perwakilan
Bank Indonesia New York. Thank you, guys, for the best 3 months EVER.
11.
Seluruh dosen dan asdos FEUI yang telah memberikan pengetahuan dan
bimbingan yang sangat berharga bagi penulis. Semoga ilmu tersebut dapat
penulis gunakan dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi bangsa
dan negara Indonesia.
12.
13.
14.
Avijun Budiharti dan Iman Santosa, selaku orang tua penulis yang
senantiasa memberikan dukungan yang tidak dapat dihitung besarnya.
15.
16.
Dea, Fira, Putri, Rissa, Tepi, Yuke dan para plus plus yang selalu ada
disamping penulis di saat susah maupun senang, terima kasih atas segala
petuah dan pengalaman yang kalian bagi untuk penulis, terima kasih untuk
kalian.
17.
Geng Maker terutama Adit, Aisya, Andre, Amas, Bobob, Duta, Dini, Ferin,
Ilham, Indra, Lupi, Nana, Naqib, Pupu, Rangga dan Ripa yang selalu ada
UNIVERSITAS INDONESIA
dan sangat kreatif untuk menghibur dan melengkapi hari-hari penulis, YOU
RAWK!!
18.
19.
Anhar Raiardi dan Rizky Ajrina yang membantu penulis dalam penyusunan
laporan ini ketika penulis kesulitan menyusun tata bahasa yang baik dan
benar.
20.
Teddy Triantara dan Niken Kartika Irmadella selaku sahabat dekat penulis.
When the road gets rocky, you were always there for me. I thank you both so
much for the support, for everything.
21.
Adrianus Henri Hartanto, Catherine Dian, Fabio Ray Jordan dan Shan
Aristyo Siregar. Tanpa kalian, tahun terakhir di FEUI tidak akan seberharga
ini. Terima kasih kawan, atas dukungan yang kalian berikan, kenangan yang
kalian bagikan dan pelajaran yang tidak ternilai harganya.
22.
Semua pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima
kasih atas segala bantuan, dukungan, semangat dan doa yang diberikan
kepada penulis.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dari semua pihak yang telah
mendampingi penulis dan membantu penulis hinggal saat ini. Akhirnya, penulis
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan ilmu.
Prasya Aninditya
vi
UNIVERSITAS INDONESIA
vii
UNIVERSITAS INDONESIA
ABSTRAKSI
Nama
: Prasya Aninditya
Program Studi
: Akuntansi
Judul
Perwakilan
Bank
Indonesia
New
York
viii
UNIVERSITAS INDONESIA
ABSTRACT
Name
: Prasya Aninditya
Study Programme
: Accounting
Title
ix
UNIVERSITAS INDONESIA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii
ABSTRAKSI....................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
UNIVERSITAS INDONESIA
3.2.1
3.2.2
3.2.3
KESIMPULAN ........................................................................................... 50
SARAN..................................................................................................... 52
xi
UNIVERSITAS INDONESIA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 - Struktur Organisasi Bank Indonesia ............................................. 21
Gambar 3.2 - Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia
New York ...................................................................................... 25
Gambar 4.1 - Proses Otorisasi Dokumen untuk Pengeluaran Anggaran
KPwBI New York ......................................................................... 31
Gambar 4.2 - Mekanisme Pengeluaran Anggaran KPwBI New York ................ 34
Gambar 4.3 - Fishbone Theory oleh Kaoru Ishikawa (1968).............................. 36
Gambar 4.4 - Proses Pengecekan Kelengkapan Dokumen untuk
Rekonsiliasi ................................................................................... 43
xii
UNIVERSITAS INDONESIA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 - Uji Kepatuhan Pelaksanaan Rekonsiliasi Giro Bank ........................ 47
Tabel 4.2 - Uji Kepatuhan Pelaksanaan Rekonsiliasi Kartu Kredit ..................... 48
xiii
UNIVERSITAS INDONESIA
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 - Rata-rata Human Error KPwBI New York Tahun 2012 ................. 39
Grafik 4.2 - Rata-Rata Time Lag Error KPwBI New York Tahun 2012 ............ 40
xiv
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengendalian
internal
merupakan
sebuah
proses
pengendalian
kegiatan
UNIVERSITAS INDONESIA
Pasal 28). Sehingga menjadi hal yang menarik untuk ditelaah bagaimana
penerapan dan pelaksanaan Undang-Undang ini dalam rangka melakukan
pengendalian internal pada sebuah kantor perwakilan di luar negeri.
Kantor perwakilan di luar wilayah Indonesia memiliki kegiatan organisasi yang
dinamik, dan tentunya memiliki beberapa tantangan dalam menjalankan
pengendalian internalnya. Sebagaimana Kantor Perwakilan Bank Indonesia New
York, selaku perwakilan Bank Indonesia di luar negeri seperti yang telah diatur
oleh Undang-Undang No. 13 Tahun 1968, Kantor Perwakilan Bank Indonesia
bertugas menjalankan fungsi hubungan internasional Bank Indonesia seperti
menjalin hubungan dengan lembaga internasional dan melakukan fungsi utama
bank sentral di luar wilayah Indonesia. Kantor Perwakilan Bank Indonesia juga
berperan mewakili pemerintah Negara Republik Indonesia sebagai delegasi
Indonesia di luar negeri. Dengan mengamati apa yang dicanangkan oleh Bapak
Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada 28 September 2012 (Situs Resmi Partai
Presiden Republik Indonesia) mengenai lima kepentingan yang diperjuangkan
delegasi Indonesia di New York yaitu:
1. Kerjasama ekonomi, khususnya menggalang kerjasama investasi di
Indonesia
2. Kerjasama
non-ekonomi,
yaitu
menggalang
kerjasama
untuk
UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA
1.3
Pada program magang yang diberikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia
New York, penulis ditempatkan di Divisi Administrasi yang bertanggung jawab
atas segala transaksi keuangan, distribusi surat dan memo, serta inventaris entitas.
Selama kegiatan magang, penulis diberikan kesempatan untuk mempelajari
bidang kerja Divisi Administrasi secara keseluruhan, akan tetapi penulis
berkonsentrasi kepada segala transaksi keuangan yang dilakukan oleh entitas dan
bertugas untuk membantu bidang keuangan dalam proses rekonsiliasi dan
pengumpulan data audit atas rekonsiliasi. Kegiatan yang dilakukan oleh penulis
dalam mengumpulkan data dengan teknik observasi dan teknik dokumentasi,
antara lain:
1. Mengatur arsip dengan mengelompokkan ke dalam 3 (tiga) divisi sesuai
dengan divisi kerja di Kantor Perwakilan, yaitu; Divisi Administrasi,
Divisi Ekonomi Internasional dan Divisi Pengelolaan Portfolio.
2. Mengumpulkan bukti-bukti administrasi keuangan termasuk antara lain
anggaran tahunan Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York, bukti cek
yang keluar, rekening koran JP Morgan Chase Bank, Warkat Anggaran
dan laporan rekonsiliasi periode sebelumnya.
3. Membuat rancangan kasar monitoring anggaran yang dibuat sesuai dengan
pengajuan anggaran dan realisasi anggaran di tahun sebelumnya.
4. Memeriksa kelengkapan arsip administrasi terkait dengan pengeluaran
Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York.
5. Melakukan proses rekonsiliasi bank atas catatan pengeluaran Kantor
Perwakilan Bank Indonesia New York dengan laporan rekening koran
yang dikeluarkan oleh JP Morgan Chase Bank.
UNIVERSITAS INDONESIA
Selama
melaksanakan
program
magang,
penulis
berkesempatan
untuk
Indonesia
New
York.
Sedangkan
untuk
menghasilkan
laporan
UNIVERSITAS INDONESIA
dan materi yang berkaitan. Bagi entitas, hasil laporan ini diharapkan dapat
memberikan alternatif solusi dalam pertimbangan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kinerja pengendalian internal baik pada sistem informasi akuntansi
maupun pada siklus pengeluaran entitas. Bagi penulis, laporan digunakan sebagai
referensi pengaplikasian pengetahuan teoritis ke dalam dunia kerja nyata yang
menjadi faktor penting dalam pengembangan kompetensi.
Beberapa pokok bahasan yang akan diulas dalam laporan magang ini, antara lain
adalah:
1. Siklus pengeluaran yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank
Indonesia New York
2. Pengendalian atas pengeluaran pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia
New York
3. Peran dokumentasi dan rekonsiliasi dalam pelaksanaan pengendalian
internal
1.7
Sistematika Penulisan
BAB 1 : Pendahuluan
Bab ini memberikan gambaran umum mengenai keseluruhan laporan
magang yang ditulis. Bab ini juga menjadi bagian pembuka dan
menjelaskan mengenai latar belakang dari program magang yang dipilih
sebagai salah satu alternatif syarat kelulusan mahasiswa jurusan
Akuntansi, serta menjelaskan tujuan dibuatnya laporan magang ini.
Penulis juga menjelaskan mengenai sistematika pelaksanaan magang,
termasuk di dalamnya tujuan magang, lama waktu magang serta
penjelasan mengenai kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama
program magang berlangsung.
UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
UNIVERSITAS INDONESIA
cycle, Revenue Cycle dan Conversion Cycle (Hall, 2008). Laporan ini lebih
menekankan pada pengelolaan akuisisi dan pembayaran untuk barang dan jasa,
yang selanjutnya akan disebut siklus pengeluaran. Dalam penerapan siklus
pengeluaran ini, sebuah organisasi perlu melakukan kontrol, pengawasan dan
pengelolaan arus kas yang masuk dan keluar. Pengendalian atau kontrol terhadap
siklus pengeluaran dapat dilaksanakan dengan implementasi dokumentasi dalam
organisasi untuk memantau mutasi anggaran guna menjaga akurasi dan
kelengkapan data laporan keuangan. Dokumentasi informasi keuangan ini
dilaksanakan sebagai proses pengelolaan dan pengawasan untuk menjaga
perputaran dan keamanan aset organisasi yang paling likuid, yaitu kas. Selain
dengan dokumentasi, pengendalian dan pengawasan perputaran kas organisasi
dapat dilakukan dengan menerapkan otorisasi terhadap pengeluaran anggaran
untuk menjamin keabsahan transaksi dan mengurangi risiko penggunaan kas yang
tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi. Agar lebih mudah dimengerti,
penjelasan siklus pengeluaran dalam laporan ini akan menggunakan Data Flow
Diagram (DFD) yang mencakup pihak terkait, kebutuhan dokumen dan otorisasi
dalam pelaksanaan pengeluaran anggaran.
Siklus pengeluaran sendiri terdiri dari dua proses, yaitu transaksi pembelian dan
pengeluaran kas. Transaksi pembelian mencakup identifikasi kebutuhan
organisasi, pemesanan, penerimaan dan pengakuan kewajiban atas akuisisi barang
atau jasa. Sedangkan proses pengeluaran kas adalah tindakan pelunasan kewajiban
yang muncul akibat transaksi pembelian yang dilaksanakan sebelumnya. Masingmasing proses akan dijelaskan sesuai dengan hasil pengamatan pada subjek
penelitian secara lebih rinci pada bab berikutnya.
Untuk menjaga aliran informasi yang akurat dan lengkap serta untuk
mempermudah pengambilan keputusan, dokumentasi siklus pengeluaran perlu
dilakukan dengan menggunakan sebuah sistem yang diterapkan dalam organisasi.
Pentingnya penggunaan sistem informasi membutuhkan adanya kontrol untuk
menjamin kelancatan distribusi dan ketepatan informasi. Oleh karena itu, laporan
ini, pembahasan akan difokuskan kepada analisis siklus pengeluaran termasuk di
UNIVERSITAS INDONESIA
10
Pengendalian Internal
UNIVERSITAS INDONESIA
11
pengendalian internal tidak akan efektif apabila komponen entitas tidak memenuhi
prosedur yang telah dirumuskan sebelumnya, sehingga diperlukan pihak yang
bertanggung jawab untuk memeriksa kelengkapan dokumen akuntansi sebagai
dasar bukti pelaporan keuangan serta memastikan bahwa pengendalian internal
telah dilakukan dengan baik. Manajemen entitas juga perlu melakukan pembagian
tugas yang konkrit pada keseluruhan komponen entitas agar pengendalian internal
dapat berjalan dengan optimal. Pembagian tugas ini sangat diperlukan agar
manajemen dapat dengan jelas meminta pertanggung jawaban terhadap pihak
tertentu apabila risiko yang ditaksir terjadi.
2.2.1
UNIVERSITAS INDONESIA
12
UNIVERSITAS INDONESIA
13
UNIVERSITAS INDONESIA
14
informasi
yang
dimiliki
organisasi
akan
dibandingkan
kesesuaiannya dengan aset yang ada. Fungsi ini sebaiknya dilakukan oleh
pihak independen dan tidak memiliki kepentingan dengan informasi dalam
organisasi tersebut.
5. Pengendalian Informasi
Pengendalian pengolahan informasi
UNIVERSITAS INDONESIA
15
UNIVERSITAS INDONESIA
16
organisasi.
Untuk
mencapai
keselarasan
tersebut,
dibutuhkan
Rekonsiliasi adalah kegiatan pencocokan antara saldo yang tercatat pada sistem
BI-SOSA (Sentralisasi Otomasi Sistem Akuntansi Bank Indonesia) dan saldo
yang tercatat pada rekening bank (bank statement), sebagai upaya untuk
memperoleh saldo yang benar dan akurat.
UNIVERSITAS INDONESIA
17
Pelaksanaan rekonsiliasi giro bank pada sistem BI-SOSA diatur sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
2.3.2
Sistem menampilkan semua mutasi rekening kartu kredit debet dan kredit.
2.
3.
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 3
PROFIL ORGANISASI
3.1
Indonesia
mempunyai
otorisasi
penuh
dalam
merumuskan
dan
18
UNIVERSITAS INDONESIA
19
Rupiah ini didalamnya terdapat dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang
terhadap barang dan jasa dicerminkan dengan laju inflasi dan kestabilan nilai
mata uang terhadap mata uang asing dicerminkan dengan nilai tukar Rupiah
dengan mata uang asing. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia
didukung oleh tiga pilar utama yang juga merupakan bidang tugasnya:
1.
2.
3.
Visi
Menjadi lembaga bank sentral yang dipercaya sebagai penjaga stabilitas moneter
dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Misi
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah melalui pemeliharaan
kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk
pembangunan ekonomi nasional yang berkualitas dalam jangka panjang.
UNIVERSITAS INDONESIA
20
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Bank Indonesia menetapkan nilai-nilai
strategis yang menjadi pedoman dasar lingkungan Bank Indonesia untuk dalam
bertindak,
yakni
kompetensi,
intergritas,
transparansi,
akuntabilitas
dan
kelancaran
transisi
pengalihan
fungsi
pengawasan
Pada awalnya, struktur organisasi Bank Indonesia dibagi kedalam dua departemen
fungsi yang dibentuk sesuai dengan tujuan Bank Indonesia yaitu untuk menjaga
stabilitas moneter, menjaga stabilitas sistem keuangan dan melakukan
pengawasan atas perbankan di Indonesia. Kedua departemen fungsi ini memiliki
sub-bagian masing-masing yang berperan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas Bank Indonesia dalam mencapai tujuannya. Guna memperkaya
informasi yang dimiliki Bank Indonesia, setiap Kantor Perwakilan baik dalam
negeri maupun luar negeri mewakili sub-departemen untuk melakukan riset dan
tinjauan mengenai kondisi dan situasi perekonomian di wilayahnya.
Namun, dalam perkembangannya, fungsi pengawasan perbankan yang dilakukan
oleh Bank Indonesia telah dipindahtangankan kepada Otoritas Jasa Keuangan
UNIVERSITAS INDONESIA
21
(OJK) sehingga tujuan utama Bank Indonesia menjadi: menjaga stabilitas moneter
dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Untuk mencapai kedua tujuan utama
tersebut, struktur organisasi Bank Indonesia dilengkapi dengan Departemen
Manajemen Intern yang bertugas untuk menjamin kelancaran, efisiensi dan
efektifitas kinerja pada keseluruhan bagian organisasi Bank Indonesia. Selain itu,
agar Bank Indonesia dapat secara efektif merumuskan kebijakan moneter yang
akan diterapkan di Indonesia, Bank Indonesia memiliki perwakilan di dalam
negeri yang disebut Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) dan beberapa
Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPwLN).
3.2
UNIVERSITAS INDONESIA
22
Perwakilannya di luar negeri, antara lain di London, New York, Singapura dan
Tokyo. Dengan adanya Kantor Perwakilan ini, diharapkan dapat membantu Bank
Indonesia dalam meningkatkan kualitas perumusan kebijakan dan memberikan
informasi yang terkait dengan tugas Bank Indonesia kepada berbagai pihak di luar
negeri.
Pada dasarnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia bertugas untuk membantu
pencapaian tugas utama Bank Indoneisa, yaitu menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter serta mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Dalam hal penetapan kebijakan moneter, perwakilan berperan sebagai
penyelenggara survei seperti yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 23
Tahun 1999 Pasal 14 tentang Bank Indonesia dengan melakukan pengamatan dan
pengolahan data informasi ekonomi dan keuangan di wilayah kerjanya untuk
dijadikan bahan pengambilan keputusan kebijakan moneter yang dilakukan Bank
Indonesia.
Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral, kegiatan
Kantor Perwakilan Bank Indonesia dalam menjalankan hubungan internasional
Bank Indonesia salah satunya adalah membantu dalam penyusunan rencana devisa
dan memperlancar usaha pembangunan dengan memperhatikan posisi likuiditas
dan solvabilitas Indonesia di mata internasional untuk diajukan kepada
Pemerintah melalui Dewan Moneter. Untuk menjaga dan memelihara likuiditas
dan solvabilitas tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia wajib mendukung
kegiatan hubungan internasional Bank Indonesia dengan rincian: (UndangUndang No. 13 Tahun 1968 Pasal 38 ayat 2)
1. Menguasai, mengurus dan menyelenggarakan tata-usaha cadangan emas
dan devisa milik Negara sesuai dengan ketetapan syarat-syarat
pembayaran berkenaan dengan perjanjian-pernjanjian pinjaman yang
mengakibatkan kewajiban pembayaran atas cadangan emas dan devisa
Negara.
2. Menata-usahakan tagihan dan kewajiban tunai maupun berjangka terhadap
luar negeri.
UNIVERSITAS INDONESIA
23
Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York pertama kali dibuka pada tanggal 1
Agustus 1947 sebagai bekas perwakilan De Javasche Bank (DJB) di New York.
Seperti Kantor Perwakilan Luar Negeri lainnya, peran utama yang dimiliki oleh
Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York adalah sebagai perpanjangan
tangan Bank Indonesia Pusat dalam menjalankan tugas hubungan internasional
yang terdiri dari tiga tugas utama (Bank Sentral, n.d):
UNIVERSITAS INDONESIA
24
1.
2.
Menerima pinjaman luar negeri dan mencari investor luar negeri atas nama
Bank Indonesia
3.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York berperan langsung mewakili Bank
Indonesia dalam melakukan kerjasama dengan Federal Government of the United
States of America selaku Bank Sentral Amerika Serikat dalam meningkatkan
kualitas informasi moneter dan perbankan yang diterapkan oleh Fed. Selain itu,
Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York juga berperan untuk mewakili
Indonesia dengan lembaga keuangan internasional lainnya seperti International
Monetary Fund (IMF) dan World Bank yang berpusat di Washington D.C,
Amerika Serikat.
Untuk menarik investor luar negeri, Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York
berwenang
untuk
melakukan
seminar
di
kontinen
Amerika,
dan
mewakili
bank
sentral
dalam
menjalankan
fungsi
hubungan
dengan kewajiban
UNIVERSITAS INDONESIA
25
3.2.2
Struktur Organisasi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York relatif kecil
karena tugas Kantor Perwakilan Luar Negeri lebih sedikit daripada Bank
Indonesia Pusat. Disesuaikan dengan fungsi dan tugas Kantor Perwakilan Luar
Negeri Bank Indonesia, struktur organisasi terdiri dari Gubernur Kantor
Perwakilan Bank Indonesia, Bagian Ekonomi Internasional, Bagian Administrasi
dan Sub Dealing Room. Saat ini, struktur organisasi Kantor Perwakilan Bank
Indonesia New York adalah sebagai berikut:
Sugeng
Kepala Kantor
Perwakilan BI New York
Iwan Setiawan
Arditya Dinar
Fiskiawan
Aurora Madrid
Sigit Setiawan
Dudi Rochyadi
Nugraha Y.
Handrajati
Dealer
Sekretaris
Dealer
Staff Administrasi
Prasemo R.
Martadarma
UNIVERSITAS INDONESIA
26
Secara detil, analisis yang diberikan antara lain adalah analisis hasil
diskusi kebijakan ekonomi dengan lembaga keuangan internasional
lainnya di wilayah New York. Selain itu, bagian ekonomi internasional
juga mempunyai tugas untuk memberikan informasi dan analisa mengenai
efisiensi dan efektifitas kebijakan moneter yang diberlakukan di Indonesia
dengan terhadap kondisi perekonomian internasional.
2.
Bagian Administrasi
Bagian Administrasi bertanggung jawab untuk dokumentasi arsip-arsip
Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York, baik dokumen surat/fax
maupun dokumen akuntansi. Selain itu, bagian administrasi juga
bertanggung jawab atas kontrol keluar-masuk kas melalui pencatatan
anggaran dan pengesahan cek beredar.
3.
UNIVERSITAS INDONESIA
27
dan
menyimpan
arsip
resmi
(Surat
Edaran,
Surat
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 4
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MASALAH
Pada bab pembahasan ini, penulis akan menjelaskan mengenai siklus pengeluaran
yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York (selanjutnya
akan disebut KPwBI New York) dan analisis pengendalian internal atas siklus
pengeluaran tersebut. Penelitian mengenai siklus pengeluaran dilakukan secara
empiris dan penjelasan akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara
membandingkan teori serta kebijakan terkait dengan pengendalian internal yang
ada dengan praktik pengendalian internal yang dilakukan. Pertama, penulis akan
memberikan hasil pengamatan sistematika arus dokumen dan otorisasi pada siklus
pengeluaran entitas. Kemudian akan dilanjutkan dengan analisis pengendalian
internal yang meliputi lingkungan pengendalian, risiko dan aktifitas pengendalian
dan pengawasan yang dilakukan.
4.1
Siklus pengeluaran anggaran yang dilakukan oleh KPwBI New York terdiri dari
dua proses, yaitu transaksi pembelian dan pengeluaran kas. Kedua proses dalam
siklus pengeluaran ini menggunakan sistem otomasi akuntansi Bank Indonesia
(selanjutnya akan disebut BI-SOSA). Oleh karena itu, pembahasan dilakukan atas
penelitian siklus pengeluaran yang dilakukan baik dalam sistem maupun tanpa
sistem yang mencakup dokumentasi dan persetujuan dokumen untuk pengeluaran
anggaran.
Transaksi pembelian merupakan fase akuisisi barang atau jasa yang dilakukan
berdasarkan pengajuan dari bidang internal KPwBI New York yang sudah
disetujui oleh Kepala Perwakilan. Sedangkan pengeluaran kas adalah fase
finansial pelunasan tagihan atas transaksi pembelian yang tercatat dalam sistem
dan telah disetujui pelaksanaan pengeluaran kas oleh Kepala Bagian Administrasi
KPwBI New York. Pada bagian ini, siklus beserta dengan analisis pengendalian
28
UNIVERSITAS INDONESIA
29
pada siklus pengeluaran anggaran yang dilakukan oleh KPwBI New York akan
dijelaskan secara rinci.
4.1.1 Mekanisme Transaksi Pengeluaran Anggaran Kantor Perwakilan
Bank Indonesia New York
Transaksi pengeluaran anggaran adalah sebuah proses akuisisi barang atau jasa
yang dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk kegiatan operasionalnya yang selaras
dengan tujuan utama organisasi. Transaksi pembelian mencakup identifikasi
kebutuhan organisasi, pemesanan, penerimaan dan pengakuan kewajiban atas
akuisisi barang atau jasa. Dalam melaksanakan transaksi pembelian atau
pengeluaran anggaran, sebuah organisasi membutuhkan adanya tindakan
pengendalian dan pengawasan atas keselarasan dan kesinambungan transaksi
terhadap pencapaian tujuan organisasi. Tindakan pengendalian pada transaksi
pembelian dapat dilakukan dengan cara menerapkan otorisasi transaksi serta
pendelegasian tugas dan wewenang yang tepat.
Setiap organisasi memerlukan pengendalian atas segala kegiatan perputaran
anggaran, baik berupa pengeluaran maupun pendapatan. Pengendalian transaksi
yang dimaksud dapat dilakukan salah satunya dengan cara proses otorisasi
dokumen. Pada KPwBI New York, otorisasi dan persetujuan dilakukan dengan
dua tahap, pertama persetujuan pengajuan pengeluaran anggaran oleh Kepala
Perwakilan dan kedua persetujuan pengeluaran kas oleh Kepala Bidang
Administrasi. Pengajuan pengeluaran anggaran dilakukan oleh pihak yang
membutuhkan adanya pengeluaran anggaran baik melalui pembelian barang atau
jasa maupun melalui pengajuan proposal rangkaian acara. Proses persetujuan
utama terletak pada persetujuan Kepala Perwakilan yang memulai seluruh proses
transaksi pembelian dan dilanjutkan dengan proses pengeluaran kas. Setelah
pengajuan pengeluaran anggaran disetujui, proposal pengajuan diserahkan kepada
Kepala Bidang Administrasi untuk dilakukan reviu dan persetujuan untuk
pengeluaran kas. Dari alur otorisasi transaksi pengeluaran anggaran ini, dapat
disimpulkan bahwa keputusan pada siklus pengeluaran dan output persetujuan
terletak pada dua pihak yaitu Kepala Perwakilan dan Kepala Bidang Administrasi.
UNIVERSITAS INDONESIA
30
Otorisasi transaksi ini didukung oleh pembagian tugas yang dilaksanakan entitas.
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang jelas akan mempersempit
kemungkinan adanya tindakan yang melanggar aturan. Pembagian tugas dan
fungsinya dapat dirinci sebagai berikut:
1. Pengaju Transaksi (Initiator of transaction)
Transaksi dapat dilakukan oleh semua personil entitas dengan persetujuan
Kepala Perwakilan dan Kepala Bidang Administrasi untuk meminimalisir
risiko penggunaan anggaran yang tidak proporsional (diluar kebutuhan
dinas).
2. Pencatat Transaksi (Data entry)
Transaksi yang terjadi harus dicatat ke dalam sistem BI-SOSA sebagai
bukti penggunaan anggaran. Akses ke dalam BI-SOSA hanya diberikan
kepada petugas data entry dan Kepala Bidang Administrasi untuk
menghindari adanya tindakan kecurangan oleh pihak yang tidak
berkepentingan.
3. Persetujuan Transaksi (Approver of transaction)
Persetujuan pengeluaran atas sebuah transaksi hanya dapat dilakukan oleh
Kepala Bidang Administrasi sebagai wewenang keuangan KPwBI New
York agar penggunaan anggaran dapat dikendalikan.
Penjelasan mengenai otorisasi dokumen pengeluaran anggaran diberikan atas hasil
pengamatan terhadap kegiatan transaksi pembelian atau pengeluaran anggaran,
dari mulai pengajuan sampai dengan pelunasan. Ringkasan otorisasi dokumen
untuk transaksi pengeluaran anggaran KPwBI New York dapat dilihat pada
Gambar 4.1.
UNIVERSITAS INDONESIA
31
Gambar 4.1 - Proses Otorisasi Dokumen untuk Pengeluaran Anggaran KPwBI New York
UNIVERSITAS INDONESIA
32
persiapan pengeluaran kas dan kepada petugas data entry untuk melakukan input
ke dalam sistem BI-SOSA. Transaksi yang dilakukan kemudian akan dibuat
Warkat Anggaran untuk pelunasan. Apabila transaksi menggunakan sistem tunai,
maka persetujuan Warkat Anggaran segera diajukan kepada Kepala Bidang
Adminitrasi untuk persiapan pembuatan cek untuk pembayaran. Adapun transaksi
dilakukan secara non-tunai, maka persetujuan Warkat Anggaran diajukan pada
saat tagihan diterima. Dalam hal ini, pengakuan pengeluaran anggaran oleh
KPwBI New York dilakukan dengan basis akrual, akan tetapi otorisasi
pengeluaran anggaran dilakukan dengan basis kas. Cek yang dibuat atas
persetujuan Warkat Anggaran tersebut akan diserahkan kepada Bank untuk
dilakukan pemindahan dana kepada pihak yang menagih.
Dari ilustrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa entitas menerapkan pendelegasian
wewenang dan tanggung jawab dilaksanakan dengan tepat dan jelas sehingga
memungkinkan terciptanya batasan otoritas kegiatan finansial KPwBI New York.
Keputusan pengeluaran anggaran dan pelunasannya terletak pada dua pihak saja,
yaitu Kepala Perwakilan dan Kepala Bagian Administrasi. Limitasi otorisasi
keputusan pengeluaran anggaran ini memungkinkan entitas untuk meminimalisir
risiko penyalahgunaan anggaran atas kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan
entitas. Adapun pembagian tugas yang dilakukan, bertujuan untuk membantu
proses otorisasi dokumen dalam transaksi. Otorisasi transaksi dilakukan untuk
mengendalikan, mengawasi dan mengurangi risiko adanya pengeluaran anggaran
yang tidak sah atau tidak berkaitan dengan kegiatan strategis organisasi dalam
mencapai tujuan utamanya. Oleh karena itu, kedua kegiatan pengendalian dalam
siklus pengeluaran pada KPwBI New York saling berhubungan dan saling
mendukung adanya pengendalian internal secara keseluruhan yang efektif dan
efisien.
4.1.2
Proses pengeluaran kas adalah proses pelunasan atas transaksi pembelian yang
dilakukan sebelumnya. Dalam sebuah sistem informasi, mutasi kas yang muncul
akibat adanya transaksi pembelian harus dicatat agar catatan dan laporan
UNIVERSITAS INDONESIA
33
kas.
Adapun
satuan
berkas
yang
disimpan
untuk
bukti
pertanggungjawaban dan bukti audit terdiri dari Warkat Anggaran, bukti cek dan
dokumen administratif pendukung misalnya proposal pengajuan pengeluaran
anggaran. Proses pengeluaran kas merupakan bagian dari keseluruhan transaksi
pembelian yang diilustrasikan ke dalam Gambar 4.1. Secara detail, ilustrasi
dokumentasi dan otorisasi pengeluaran kas diringkas dalam Gambar 4.2.
UNIVERSITAS INDONESIA
34
UNIVERSITAS INDONESIA
35
bulan) oleh petugas data entry sebagai penanggung jawab proses rekonsiliasi
sesuai dengan prosedur yang ada.
Pengumpulan seluruh dokumen keuangan yang mengalir dalam siklus
pengeluaran, baik transaksi pembelian maupun pengeluaran kas dilakukan seiring
dengan proses otorisasi dan berakhir pada saat cek dikirim kepada bank. Seluruh
dokumen yang terkumpul ini, digunakan sebagai data referensi dan basis
pelaksanaan kegiatan pengendalian internal yang dilakukan penulis selama
program magang, yaitu rekonsiliasi yang dilaksanakan tanpa sistem. Namun, pada
dasarnya, dokumen yang terkumpul ini akan digunakan sebagai bahan referensi
pelaksanaan rekonsiliasi selaku bagian dari kegiatan pengendalian internal oleh
petugas data entry.
4.2
serta
pengaruhnya
terhadap
pengambilan
keputusan
dalam
UNIVERSITAS INDONESIA
36
4.2.1
Proses pengendalian internal ditegakkan dengan integritas dan nilai etika yang
didukung oleh komitmen terhadap kompentensi serta kepemimpinan yang
kondusif. Struktur organisasi KPwBI New York dengan sumber daya efisien dapat
menghasilkan budaya dan lingkungan pengendalian yang efektif. Setiap personil
melaksanakan kegiatan operasional entitas berdasarkan tanggung jawab dan
wewenang yang diberikan.
Pembagian tugas dilakukan oleh KPwBI New York dalam rangka pendelegasian
tugas dan wewenang setiap personil. Khususnya dalam siklus pengeluaran,
tanggung jawab dan wewenang antara pelaku pengajuan, persetujuan dan
pencatatan dipisahkan untuk menghindari adanya tindakan kecurangan oleh pihak
yang tidak berkepentingan. Ketetapan prosedur pengeluaran anggaran yang
dibutuhkan dilakukan secara konsisten sehingga pembagian tanggung jawab dan
wewenang setiap pihak yang terkait terpisahkan secara jelas.
Kepatuhan atas prosedur ini memudahkan pengawasan dan identifikasi apabila
terjadi penyimpangan dalam kegiatan sehari-hari. Didukung oleh teori kausal yang
dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa di tahun 1968, bahwa dengan mencari sebabakibat dalam pengawasan dan pengambilan tindakan preventif terhadap risiko
yang mungkin terjadi.
UNIVERSITAS INDONESIA
37
Teori kausal ini menjelaskan bahwa kepatuhan terhadap proses atau prosedur yang
ditetapkan, perilaku personil, lingkungan kerja dan pengelolaan organisasi bisa
dijadikan bahan evaluasi atas suatu masalah yang terjadi di sebuah organisasi.
Dengan penerapan budaya kerja KPwBI New York yang terbuka, pembagian
tugas dan wewenang yang jelas serta kepatuhan pada prosedur dapat mendorong
analisis dan solusi atas risiko secara lebih detil dan mendalam. Contohnya, apabila
terjadi salah saji pada laporan kinerja keuangan entitas, pencarian sumber masalah
dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan pada proses pencatatan dengan
membandingkan catatan internal dengan catatan bank (process), mencari referensi
pencatatan transaksi pengeluaran anggaran dan deposito anggaran yang terlewat
(people), dan atau dengan mereviu bagaimana proses otorisasi yang dilaksanakan
(management).
Jika dibandingkan dengan kondisi yang ada pada KPwBI New York, maka dapat
disimpulkan bahwa adanya kepatuhan terhadap prosedur, integritas, konsistensi
dan komitmen dari setiap personil dari masing-masing bidang dapat mencegah
risiko yang mungkin terjadi serta dapat membantu entitas untuk melakukan
pengendalian internal yang efektif dan efisien.
4.2.2
Secara umum, setiap organisasi akan menghadapi risiko baik dari dalam maupun
dari luar organisasi. Pengendalian dalam siklus pengeluaran dilakukan untuk
menjaga ketepatan penyajian informasi keuangan yang dilakukan oleh organisasi
dalam aktivitas pengeluaran anggaran. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut,
risiko yang umum terjadi dalam siklus pengeluaran antara lain adalah
penyalahgunaan asset dan salah saji informasi keuangan. Kedua risiko ini dapat
diminimalisir dengan melakukan aktivitas pengendalian dan pengawasan yang
akan di jelaskan pada bagian berikutnya.
Risiko penyalahgunaan asset adalah risiko yang muncul akibat tidak adanya
pendelegasian tugas dan wewenang yang jelas antara satu pihak dengan pihak lain
yang menangani aktivitas keuangan entitas. Untuk menanggulangi risiko tersebut,
KPwBI New York menetapkan adanya pembagian tugas yang jelas dalam hal
UNIVERSITAS INDONESIA
38
UNIVERSITAS INDONESIA
39
perlu disesuaikan. Selisih jumlah yang ada berupa perbedaan pada nilai
cek yang tercatat oleh entitas dengan nilai yang tercatat oleh Bank dan
transaksi deposito dan retur yang belum di input ke dalam BI-SOSA.
0.27061%
0.00000%
1
4
%
10
11
12
Average Error
Grafik 4.1 - Rata-rata Human Error KPwBI New York Tahun 2012
yang
dilakukan
belum
optimal.
Adapun
risiko
UNIVERSITAS INDONESIA
40
0.26461%
0.20000%
0.10000%
0.00000%
1
5
%
10
11
12
Average Error
Grafik 4.2 - Rata-Rata Time Lag Error KPwBI New York Tahun 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
41
4.2.3
Siklus pengeluaran organisasi dapat dibagi kedalam dua proses, yaitu proses
pembelian dan pengeluaran kas. Kedua proses ini memerlukan adanya kegiatan
pengendalian untuk menjamin ketepatan catatan untuk pelaporan laporan
keuangan dan untuk membantu pencapaian tujuan utama organisasi. Kegiatan
pengendalian siklus pengeluaran dapat dilakukan dengan cara dokumentasi,
otorisasi transaksi, pembagian tugas, limitasi akses, rekonsiliasi, dan verifikasi
independen. Bagian ini akan menjelaskan secara rinci mengenai kegiatan
pengendalian yang dilakukan oleh KPwBI New York.
Sesuai dengan penjelasan mengenai dokumentasi entitas yang dijelaskan pada UU
No. 8/1997 dan oleh Lewis (2005) yang mengharuskan entitas atau organisasi
dalam bentuk apapun untuk melakukan dokumentasi atas seluruh kegiatan. Hasil
pengamatan menyatakan bahwa dokumentasi yang dilakukan oleh KPwBI New
York dilaksanakan dengan cara mengumpulkan setiap dokumen keuangan,
dokumen administratif serta dokumen pendukung secara periodik sebagai bukti
audit dan untuk memenuhi peraturan yang ada. Dokumen keuangan adalah
dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan transaksi pembelian yang dilakukan,
contohnya Warkat Anggaran, bukti cek dan rekening koran bank. Dokumen
administratif terdiri dari dokumen-dokumen yang mendasari keputusan transaksi
pembelian, contohnya proposal. Sedangkan dokumen pendukung terdiri dari
dokumen yang berisikan informasi tambahan untuk memperkuat pengambilan
keputusan transaksi pembelian, seperti berita acara atau memorandum.
Keseluruhan dokumen dikumpulkan dan disimpan dalam bentuk satu kesatuan
baik per-transaksi atau per-bagian untuk mempermudah pencarian berkas apabila
diperlukan. Dokumentasi menjadi salah satu bentuk kegiatan pengendalian yang
dilakukan oleh entitas untuk dijadikan bukti sah adanya keputusan transaksi
pembelian sehingga dapat dipertanggungjawabkan serta sebagai basis pelaksanaan
pengendalian atas kegiatan keuangan entitas.
Seiring dengan pelaksanaan dokumentasi, entitas melakukan proses persetujuan
atau otorisasi guna memperkuat keabsahan dokumen yang dikumpulkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan transaksi yang dilakukan. Secara teoritis,
UNIVERSITAS INDONESIA
42
mengendalikan
mutasi
anggaran
yang
dilakukan,,
entitas
perlu
UNIVERSITAS INDONESIA
43
UNIVERSITAS INDONESIA
44
petugas data entry dan staf administrasi perlu melengkapi dokumen tersebut.
Perbaikan kelengkapan dokumen ini perlu diketahui oleh Kepala Bidang
Administrasi untuk kontrol atas arus dokumen dalam entitas. Dokumen-dokumen
yang menjadi bahan rekonsiliasi harus dipastikan memiliki verifikasi dari Kepala
Bidang Administrasi untuk legalisasi dokumen sebagai bukti audit dan bukti
rekonsiliasi.
Secara keseluruhan, lingkungan pengendalian KPwBI New York mendukung
adanya kegiatan pengendalian berdasarkan taksiran risiko yang mungkin terjadi.
Keselarasan ketiga komponen pengendalian internal ini mampu menghasilkan
pengendalian internal yang efektif dan efisien. Untuk kegiatan pengendalian yang
dilakukan entitas bertujuan untuk memastikan ketepatan pencatatan dan menjamin
akurasi pelaporan keuangan kantor perwakilan.
4.2.4
Entitas
memiliki
sistem
tatakelola
yang
terbuka,
sehingga
dalam
organisasi
secara
keseluruhan.
Adapun
pengendalian
yang
UNIVERSITAS INDONESIA
45
dilaksanakan pada sistem informasi tidak dapat dijelaskan lebih detil atas
keterbatasan akses ke dalam sistem. Entitas menyajikan informasi tepat saat
transaksi terjadi ke dalam sistem dan tersedia apabila dibutuhkan baik dalam
bentuk digital maupun bentuk dokumen. Selain itu, hasil rekonsiliasi yang
dilaksanakan dalam sistem dapat menjamin akurasi data dan informasi serta sesuai
dengan kondisi sebenarnya. Akses terhadap informasi hanya dapat dilakukan bagi
pihak yang diberikan akses ke dalam sistem, sehingga tidak ada penyelewengan
dan penyalahgunaan informasi. Dari hasil pengamatan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa pengendalian pengelolaan informasi dilakukan secara otomatis dalam
sistem secara real-time. Diluar pengendalian dalam sistem, entitas juga melakukan
pengelolaan informasi dengan menggunakan proses dokumentasi dan otorisasi
dalam rangka memenuhi aspek transparansi informasi dalam organisasi.
4.2.5
Setiap kegiatan yang dilakukan harus selaras dengan tujuan operasional dan
strategis
organisasi.
Untuk
mencapai
keselarasan
tersebut,
dibutuhkan
UNIVERSITAS INDONESIA
46
UNIVERSITAS INDONESIA
47
PEDOMAN REKONSILIASI
Rekonsiliasi dilakukan secara periodik
PERLAKUAN REKONSILIASI
Rekonsiliasi dilakukan secara periodik.
catatan keuangan.
Penyesuaian
kas
diinput ke BI-SOSA.
statement.
Petugas
persetujuan
verifikasi
dan
rekonsiliasi.
melakukan
persetujuan
hasil
pada
dilakukan
BI-SOSA
sesuai
dengan
dengan
UNIVERSITAS INDONESIA
48
PEDOMAN REKONSILIASI
PERLAKUAN REKONSILIASI
kredit
pada
sistem
disesuaikan
Laporan
hasil
rekonsiliasi
(Kepala
di
Bidang
Administrasi)
Entitas melaksanakan rekonsiliasi dalam dua bentuk, yaitu rekonsiliasi giro bank
dan rekonsiliasi kartu kredit. Keduanya menggunakan catatan internal atas mutasi
rekening yang dibandingkan dengan catatan yang dikeluarkan oleh bank. Dari
hasil uji kepatuhan pelaksanaan rekonsiliasi pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2, dapat
disimpulkan bahwa rekonsiliasi yang dilakukan merupakan bagian dari kegiatan
pengawasan dengan melakukan pengendalian berdasarkan prosedur dan regulasi
yang berlaku dan dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengendalian dan
pengawasan atas aliran dana anggaran entitas.
Aktivitas pengawasan dilakukan dengan pengawasan arus dokumen untuk
pengeluaran anggaran dan melakukan rekonsiliasi Bank dan Kartu Kredit pada
BI-SOSA secara berkala. Otorisasi dokumen keuangan sebagai bahan rekonsiliasi
dan bukti audit dilakukan untuk mengawasi dan sebagai tindakan prevetif atas
UNIVERSITAS INDONESIA
49
pengeluaran oleh pihak yang tidak berkepentingan serta pengeluaran yang tidak
terkait dengan kegiatan dinas. Rekonsiliasi yang dilakukan oleh entitas digunakan
sebagai data pendukung pengendalian kas pada sistem otomasi akuntansi Bank
Indonesia, yaitu BI-SOSA. Dengan dilakukannya rekonsiliasi, maka perbedaan
yang ada antara catatan perusahaan dengan bank statement dapat disesuaikan dan
menguatkan akurasi laporan pertanggungjawaban keuangan perwakilan kepada
Bank Indonesia.
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
50
UNIVERSITAS INDONESIA
51
UNIVERSITAS INDONESIA
52
Saran
pengumpulan
dokumen
dan
otorisasi
transaksi
untuk
UNIVERSITAS INDONESIA
DAFTAR REFERENSI
(2001).
Applying
Top-Down
Risk-Based
Approach.
<http://www.deloitte.com/assets/DcomUnitedStates/Local%20Assets/Documents/us_sarbanes_NAF%20013108.pd
f> 25 Juni 2014.
DiNapoli, Thomas P. (2010). Local Government Management Guide: The
Practice of Internal Controls. Office of the New York State Comptroller.
Albany, New York, Amerika Serikat. 13 Maret 2014.
Hamerstone, Alex. (2014). The Importance of Documentation. Situs resmi
TrustedSec.
<https://www.trustedsec.com/february-2014/importance-
53
UNIVERSITAS INDONESIA
54
Documentation,
Dissemination
and
Networking.
<http://www.unesco.org/education/aladin/paldin/pdf/course_02.pdf>.
21
Juni 2014.
Peraturan Direktur Jendral Perbendaharaan No. PER-36/PB/2009 tentang
Pedoman Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa
Bendahara Umum Negara. (2009). Jakarta, Indonesia. 03 Juni 2014.
Peraturan Menteri Keuangan No. 170/PMK.08/2008 tentang Transaksi Surat
Utang Negara Secara Langsung. (2008). Jakarta, Indonesia. 01 Juli 2014.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 2
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia. (2008). Situs Resmi Bank Indonesia.
<http://www.bi.go.id>. 15 Maret 2014.
PriceWaterhouseCoopers. (2007). PwC Advisory: How to Improve Account
Reconciliation Activities. 13 Maret 2014.
Rittenberg, Larry et al. (2011). Auditing: a Business Risk Approach. Cengage
Learning. 25 Juni 2014.
Sejarah Bank Indonesia: Kelembagaan (Periode 1959-1966). Unit Khusus
Museum Bank Indonesia: Sejarah Bank Indonesia.
UNIVERSITAS INDONESIA
55
Sistem
Akuntansi
Bank
Indonesia.
(2005).
Pusat
Pendidikan
Studi
Kepentingan
Situs
Delegasi
Resmi
Indonesia
Presiden
di
New
Republik
York.
(2012).
Indonesia.
<http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2012/09/29/8350.html>
03
Juni 2014
UNIVERSITAS INDONESIA