Anda di halaman 1dari 122

SKRIPSI

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN FINANCIAL TECHNOLOGY


TERHADAP KINERJA KEUANGAN UMKM
(STUDI KASUS PADA CAFE DI KOTA KENDARI)

OLEH:
FITRIA INTANI
B1C1 18 070

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN FINANCIAL TECHNOLOGY
TERHADAP KINERJA KEUANGAN UMKM
(STUDI KASUS PADA CAFE DI KOTA KENDARI)

SKRIPSI

Diajukan Kepada
Universitas Halu Oleo
Untuk Memenuhi Salah Satu Petsyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

OLEH:
FITRIA INTANI
B1C1 18 070

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
ABSTRAK

FITRIA INTANI, 2022. Pengaruh Literasi Keuangan dan Financial


Technology Terhadap Kinerja Keuangan UMKM (Studi Kasus Pada
Cafee Di Kota Kendari). Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Halu Oleo. Pembimbing : (1) Arifuddin (2) Sitti
Nurnaluri

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh literasi


keuangan dan financial technology terhadap kinerja keuangan UMKM. Penelitian
ini menggunakan teknik pengambilan sampling jenuh yang berjumlah 40
sampel pada cafee yang ada di Kota kendari. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Metode Analisis data menggunakan analisis WarpPLS
dengan bantuan aplikasi WarpPLS Versi 5.0. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa (1) Literasi Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan UMKM khususnya cafee di Kota Kendari. (2) Financial Technology
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM khususnya
cafee di Kota Kendari. (3) Literasi keuangan dan financial technology
berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja keuangan
UMKM khususnya cafee di Kota Kendari.

Kata Kunci: Literasi Keuangan, Financial Technology, Kinerja


Keuangan
ABSTRACT

FITRIA INTANI, 2022. The Effect of The Effect of Financial Literacy and
Financial Technology on the Financial Performance of MSMEs (Case
Study on Cafee in Kendari City). Department of Accounting, Faculty of
Economics and Business, Halu Oleo University. Supervisors: (1)
Arifuddin (2) Sitti Nurnaluri
This study aims to examine and analyze the effect of financial literacy and
financial technology on the financial performance of SMEs. This study uses a
saturated sampling technique totaling 40 samples at cafes in Kendari City.
Methods of data collection using a questionnaire. Methods Data analysis uses
WarpPLS analysis with the help of the WarpPLS Version 5.0 application. The
results of this study indicate that (1) Financial Literacy has a positive and
significant effect on the financial performance of MSMEs, especially cafes in
Kendari City. (2) Financial Technology has a positive and significant effect on the
financial performance of MSMEs, especially cafes in Kendari City. (3) Financial
literacy and financial technology simultaneously have a positive and significant
effect on the financial performance of MSMEs, especially cafes in Kendari City.
Keywords: Financial literacy, Financial technology, Financial
performance.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian yang

berjudul “Pengaruh Literasi Keuangan dan Financial Technology terhadap

Kinerja Keuangan pada UMKM (Studi Kasus Pada Cafe di Kota Kendari)”

Penyusunan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Halu Oleo. Penulis tentu menyadari bahwa hasil penelitian ini masih

jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di

dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk

proposal penelitian ini agar nantinya dapat menjadi hasil penelitian yang lebih

baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada proposal penelitian

ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Seiring dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih


dan penghargaan yang tak terhingga kepada kedua orang tua, Ayahanda Dr. La
Ode Taalami, M.Hum dan Ibunda Mariati atas segala doa, pengorbanan, kasih
sayang, cinta dan dukungan moral maupun materil kepada penulis yang tulus
tanpa pamrih atas semangat yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada bapak


Prof. Dr. H. Arifuddin Mas’ud, SE., M.Si., Ak., CA., ACPA., CTA selaku
dosen Pembimbing I dan ibu Sitti Nurnaluri, SE., M.Si. selaku dosen
Pembimbing II yang telah memberikan waktu, tenaga, dan motivasi dalam
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis hingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu perkenankanlah penulis dari lubuk hati yang paling dalam menghanturkan
terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Zamrun F, S.Si., M.Si., M.Sc selaku Rektor


Universitas Halu Oleo.
2. Bapak Prof. Dr. H. Arifuddin SE., M.Si., Ak., CA., ACPA., CTA selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.
3. Bapak Dr. Husin, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Halu Oleo.
4. Bapak Dr. Erwin Hadisantoso, SE., M.Si., Ak. CA selaku Sekretaris
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.
5. Bapak Prof. Dr. H. Arifuddin SE., M.Si., Ak., CA., ACPA., CTA selaku
Penasehat Akademik.
6. Bapak Prof. Dr. H. Andi Basru Wawo, SE., M.Si., Ak., CA, Bapak Dr. H.
Nasrullah Dalli, SE., M.Si., Ak., CA dan Bapak Dr. Husin, M.Si. selaku
dosen penguji, terima kasih atas saran dan bimbingan yang diberikan
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Halu Oleo yang telah memberikan banyak ilmu kepada
penulis.
8. Seluruh Staf Administrasi Jurusan Akuntansi, Ibu Yunita Abas, SH, Ibu
Hasmiayati muin, SE, dan ibu Karlina Dwiyanti, ST.,MT, terima kasih
telah banyak membantu penulis dalam tahap pengurusan administrasi
selama masa pendidikan.
9. Para pemilik cafee yang telah memberikan data/informasi yang dibutuhkan
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Terimakasih untuk saudara saya Putri, Tari dan Gen yang selalu
menghibur dan disaat penulis sedang stress mengerjakan skripsi.
11. Untuk Kak Kaswan Didin yang sudah selalu meluangkan waktu untuk
membentu proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.
12. Partner ujian saya saudara ARFA FACHRULLA yang sudah sama-sama
berjuang sampai skripsi, susah sedih dan senang kita lalui sama-sama dan
akhirnya bisa sampai di titik ini.
13. Venombby Aldi,arfa, fajar,irham,gilang, Pian,Oji, Emil, Arif, Ray, Adid,
Awwal, Rini, Indah, Alya, Vira, dan Rora yang tetap solid sampai saat ini.
14. Sesan yang selalu komedi Anggi, Eteng, Tasya, Putry, Ica, Anli, Lala,
fandra.
15. Teman-taman pesantren ku yang selalu ingat allah Indah,
Ifa,Eky,Nunu,Cindy, Wahyu, Dan Sherina.
16. Sobat Mobile Legend Rani, Atma,Nanda, Devi yang selalu ajak mabar
disaat saya sedang menyusun.
17. Sobat ku yang cantik dan ganteng, Ware, Toda, Elfa,Vivi, Arni, Indah,
Mila, Liha, Fyrda, Nida, Putam, Devie, Devisilondae, Pungky, Fiju, Ilda,
Eva, Popy, Arum. Frega. Acum, Aswin, Noi, Josi.
18. Teman-teman seperjuangan Akuntansi 2018 tanpa terkecuali, terima

kasih atas kebersamaannya selama ini.

19. Senior-senior yang selau siap sedia memberikan arahan Kak nida, Kak
Nium, Kak Kiki, Kak Firman, Kak zaikin, Kak pampam, Kak alwan, Kak
Zulhid.
20. Adik-adik junior akuntansi 2019 dan 2020 Ishbir, Uyang, Pute, April,
Nabe, Ira, Yuli, Ranti, Riko, Didit, Bibin Faden.
21. Sobat yang jauh disana terpisah gunung dan lautan Ayla, Pumpkin, Kak
April, Kak nisa, Kak Uji, Bang eeng yang selalu support dimasa
penyelesaian skripsi ini.
22. Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI),
Komunitas Learning Center OJK Sultra dan Badan Eksekutif Mahasiswa
FEB UHO Ketiganya telah memberikan banyak pelajaran penting dan
pengalaman yang berarti.
23. Semua pihak yang sudah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak
bisa disebutkan satu persatu, terima kasih.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi pribadi penulis.
Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan hidayah, rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua. Aamiin.
Kendari, 2022
Penulis,

Fitria Intani
B1C118070
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL .......................................................................................... i
HALAMAN JUDU ........................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ iv
ABSTRAK........................................................................................ v
ABSTRACT....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................. 6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kajian Teori .......................................................................... 8
2.1.1 Konsep Akuntansi Keuangan ...................................... 8
2.1.2 Literasi Keuangan ....................................................... 9
2.1.2.1 Pengertian Literasi Keuangan .......................... 9
2.1.2.2 Indikator Literasi Keuangan ............................ 9
2.1.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Literasi
Keuangan ........................................................ 10
2.1.2.4 Kategorisasi Literasi Keuangan ....................... 12
2.1.3 Financial Technology ................................................. 13
2.1.3.2 Pengertian Financial Technology .................... 13
2.1.3.2 Indikator Financial Technology ....................... 13
2.1.3.3 Jenis-Jenis Financial Technology .................... 15
2.1.4 Kinerja Keuangan ....................................................... 17
2.1.4.1 Pengertian Kinerja Keuangan .......................... 17
2.1.4.2 Indikator Kinerja Keuangan ............................ 17
2.1.4.3 Tujuan Kinerja Keuangan ................................ 18
2.1.4.4 Ukuran Kinerja Keuangan UMKM .................. 19
2.1.4.5 Faktor-faktor Kinerja Keuangan ...................... 20
2.1.5 Konsep Usaha Mikro Kecil dan Menengah.................. 21
2.1.5.1 Pengertian UMKM .......................................... 21
2.1.5.2 Kriteria UMKM .............................................. 23
2.2. Penelitian Terdahulu ............................................................ 24
2.3. Kerangka Pikir ..................................................................... 29
2.3.1 Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja
Keuangan UMKM ....................................................... 29
2.3.2 Pengaruh Financial Technology Terhadap Kinerja
Keuangan UMKM ...................................................... 30
2.4. Hipotesis Penelitian .............................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Lokasi dan Objek Penelitian ................................................ 34
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 34
3.2.1. Populasi ...................................................................... 34
3.2.2. Sampel........................................................................ 34
3.3. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 37
3.3.1. Jenis Data ................................................................... 37
3.3.2. Sumber Data ............................................................... 37
3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................. 38
3.4.1 Uji Instrumen Penelitian ................................................ 39
3.5. Metode Analisis Data............................................................ 42
3.5.1. Analisis Deskriptif ....................................................... 42
3.5.2. Analisis Warp Partial Least Square ............................. 43
3.6. Definisi Operasional Variabel .............................................. 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum ................................................................ 49
4.1.1 Gambaran Umum UMKM di Kota Kendari ................ 49
4.2. Karakteristik Responden ..................................................... 51
4.2.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ................................. 52
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin ................................................................ 52
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Terakhir .............................................. 53
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ...... 54
4.3. Analisis Deskriptif Data ....................................................... 55
4.4. Pengujian Instrumen Penelitian .......................................... 61
4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas dengan SPSS ................. 61
4.5. Analisis WarpPLS ................................................................ 63
4.6. Pembahasan .......................................................................... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan......................................................................... 77
5.2. Saran................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Data Perkembangan UMKM Kota Kendari Berdasarkan


Unit Usaha Tahun 2016-2020 ................................................. 4
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 27
3.1. Sampel UMKM yang Menjadi Responden.............................. 35
3.2. Penentuan Kategori Rata-rata Skor Pernyataan Responden ..... 43
3.3. Evaluasi Model Pengukuran ................................................... 45
3.4. Definisi Operasional Variabel................................................. 48
4.1. Penyebaran UMKM di Sepuluh Kecamatan di Kota Kendari .. 49
4.2. Distribusi Jumlah UMKM di Kota Kendari Tahun 2019 ......... 50
4.3. Perkembangan UMKM di Kota Kendari Berdasarkan Unit
Usaha ..................................................................................... 51
4.4. Tingkat Pengembalian Kuesioner ........................................... 52
4.5. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................... 53
4.6. Responden Berdasarkan pendidikan Terakhir ......................... 53
4.7. Responden Berdasarkan Lama Usaha ..................................... 54
4.8. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Literasi Keuangan .... 55
4.9. Deskripsi Jawaban Responden Variabel
Financial Technology ............................................................. 57
4.10. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kinerja Keuangan .... 59
4.11. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas SPSS ........... 62
4.12. Nilai Loading Factor .............................................................. 64
4.13. Nilai AVE ............................................................................... 65
4.14. Nilai Akar AVE ...................................................................... 66
4.15. Nilai Cronbach’s Alpha san Composite Reliability ................. 67
4.16. Model Fit and quality Indices ................................................. 68
4.17. Hasil Pengujian Hipotesis dalam Inner Model Pengaruh Secara
Parsial .................................................................................... 70
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.2. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................... 32


4.1. Diagram Jalur ......................................................................... 68
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akuntansi sering juga disebut sebagai bahasa bisnis atau lebih tepatnya

sebagai bahasa pengambilan keputusan. Semakin seorang pelaku usaha menguasai

bahasa ini maka akan semakin baik pula pengusaha tersebut menangani berbagai

aspek keuangan dalam usahanya. Akuntansi keuangan merupakan salah satu

bagian dari akuntansi yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan

perusahaan kepada pihak eksternal berupa laporan neraca, rugi laba, perubahan

modal dan arus kas kepada pemegang saham, kreditor atau investor khususnya

tentang profitabilitas dan kredibilitas perusahaan kepada supplier, dan pemerintah.

Salah satu fungsi utama akuntansi keuangan yaitu untuk memberikan informasi

mengenai keuangan suatu organisasi atau perusahaan dengan laporan yang dibuat,

sehingga dapat melihat keadaan keuangan suatu perusahaan dan perubahan apa

saja yang telah terjadi di dalamnya.

Akuntansi tidak hanya diberlakukan untuk perusahaan-perusahaan besar

namun akuntansi dapat juga diberlakukan untuk UMKM. Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

dengan bidang usaha yang mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu

dilindungi untuk mencegah dari pesaing yang tidak sehat. UMKM menjadi salah

satu penggerak ekonomi bangsa yang dikenal tahan terhadap hantaman krisis dan

resesi, UMKM juga memiliki peran yang besar terhadap daya serap tenaga kerja

1
2

serta berperan dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. Melihat dari

sudut pandang Produk Domestik Bruto (PDB), sumbangan UMKM juga

menjanjikan. Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat, pada tahun 2019

sumbangan UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) adalah sebesar

Rp.9.062.581,3 milyar dan penyerapan tenaga kerja adalah sebesar 116.978.631

orang. Namun di tengah peningkatannya ternyata banyak pula UMKM masih

memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah dan awam akan akuntansi.

Kebanyakan pemilik UMKM lebih fokus pada pengembangan usahanya melalui

pemasaran, mencari supplier yang sesuai, memberi pelayanan yang baik, tetapi

tidak pernah mengetahui secara rinci alur biaya yang keluar dan masuk.

Perkembangan UMKM tidak lepas dari masalah pengelolaan keuangannya

karena pengelolaan keuangan yang baik membutuhkan keterampilan akuntansi

yang tidak semua pelaku UMKM dapat merealisasikannya. Penelitian Lia (2016)

mengungkapkan bahwa pelaku UMKM seringkali tidak melakukan penilaian pada

kinerja keuangan perusahaan, bahkan ada pula yang tidak perlu membuat laporan

keuangan karena dianggap terlalu rumit dan membuang waktu. Dampaknya

pelaku bisnis UMKM tidak mengetahui kemampuan melunasi hutang jangka

pendeknya, berapa kontribusi penjualan terhadap laba, dan berapa kali perputaran

UMKM dalam setahun.

Pemahaman akan keuangan atau literasi keuangan sangat diperlukan bagi

setiap individu agar dapat mengelola dan merencanakan keuangannya. Begitu

pula bagi para pelaku usaha khususnya bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM). Literasi keuangan merupakan pengetahuan (knowledge)


3

keyakinan (confidence) dan keterampilan (skill), yang mempengaruhi sikap

(attitude) dan perilaku (behaviour) untuk meningkatkan kualitas pengambilan

keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan

(Otoritas Jasa Keuangan, 2016).

Keberhasilan atau kegagalan UMKM sangat dipengaruhi oleh

keterampilan dan kemampuan pengelolaan keuangan, sehingga setiap UMKM

perlu memperhatikan sumber daya manusia yang terkait dengan pengelolaan

keuangan. Penelitian Salsabila (2021) mengungkapkan bahwa apabila tingkat

literasi keuangan seorang pemilik maupun manajer sebuah UMKM semakin

tinggi maka kinerja yang dicapai oleh UMKM tersebut akan semakin meningkat.

Selain literasi keuangan di era digital seperti saat ini pemahaman tentang

teknologi keuangan atau financial technology sangat dibutuhkan oleh para pelaku

UMKM. Di Indonesia sendiri financial technology berkembang pada tahun 2006.

Namun, perusahaan financial technology Indonesia baru memperoleh kepercayaan

masyarakat sejak berdiri Asosiasi Financial Technology Indonesia (AFI) pada

September 2015. Selama tahun 2006 sampai dengan 2018, jumlah perusahaan

financial technology di Indonesia sudah mengalami pertumbuhan sebesar 93%.

Pada 2019 tercatat 164 perusahaan financial technology terdaftar di OJK.

Bagi UMKM, financial technology membantu UMKM untuk mendapatkan

kemudahan dan efisiensi di area keuangan. Financial technology memberikan

banyak solusi keuangan, khususnya bagi bisnis kecil menengah yang ingin

berkembang. Perkembangan financial technology diharapkan agar lebih bersifat


4

inklusif. Dengan semakin berkembangnya financial technology diharapkan dapat

membantu perkembangan kinerja dan pertumbuhan UMKM.

Saat financial technology semakin berkembang, di tengah

perkembangannya ini tidak jarang ada masalah yang timbul, khususnya di industri

keuangan dan UMKM. Bagi industri keuangan, terdapat tuntutan untuk terus

beradaptasi dan melakukan penyesuaian dalam proses bisnisnya, seiring dinamika

industri yang berubah dengan cepat.

Kota Kendari merupakan ibukota provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam

beberapa tahun terakhir jumlah UMKM meningkat cukup pesat. Hal ini

berdasarkan pada data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan UMKM Kota Kendari yang disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1
Data Perkembangan UMKM Kota Kendari Berdasarkan Unit Usaha
Tahun 2016-2020
No Unit Usaha Jumlah
2016 2017 2018 2019 2020
1 Usaha Mikro 5.660 6.406 6.816 7.125 7.871
2 Usaha Kecil (UK) 4.271 4.913 5.089 5.343 5.826
3 Usaha Menengah
1.906 2.127 2.180 2.289 2.290
(UK)
Jumlah 11.837 13.446 14.085 14.757 15.987
Sumber: Disperindagkop Kota Kendari

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan di beberapa

UMKM khususnya cafe di kota Kendari, beberapa cafe telah memahami financial

technology yang kini telah berkembang di Indonesia, namun belum mampu

memaksimalkannya karena banyaknya jenis financial technology yang ada dan

belum memiliki pengetahuan atau hasil riset financial technology mana yang

sesuai dengan kebutuhan para pemilik cafe. Selain itu kurangnya akses para
5

pelaku usaha pada lembaga-lembaga keuangan dan kurangnya literasi keuangan

tentang pengelolaan keuangan, pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan

SAK EMKM, pemanfaatan layanan asuransi, pemanfaatan fasilitas kredit

perbankan, pentingnya investasi dan sulitnya akses pinjaman modal membuat

sulitnya usaha mereka dikembangkan menjadi usaha dalam skala yang lebih besar

dan kinerja keuangan usaha belum maksimal.

Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis berencana untuk melakukan

suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan dan Financial

Technology terhadap Kinerja Keuangan UMKM (Studi Kasus Pada Café di

Kota Kendari)”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah literasi keuangan dan financial technology berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja keuangan UMKM khususnya pada cafe di kota

Kendari?

2. Apakah literasi keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

keuangan UMKM khususnya pada cafe di kota Kendari?

3. Apakah financial technology berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja keuangan UMKM khususnya pada cafe di kota Kendari?


6

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh literasi keuangan dan

financial technology terhadap kinerja keuangan UMKM khususnya cafe di

kota Kendari

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh literasi keuangan

terhadap kinerja keuangan UMKM khususnya cafe di kota Kendari

3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh financial technology

terhadap kinerja keuangan UMKM khususnya cafe di kota Kendari.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk mempelajari dan melihat

kondisi literasi keuangan UMKM khususnya cafe di kota Kendari dan

dapat memahami bagaimana kinerja keuangan UMKM Kota Kendari yang

sebenarnya.

2. Bagi Pemerintah

Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi pemerintah kota Kendari

tentang bagaimana tingkat literasi keuangan UMKM dan pemahaman akan

financial technology sehingga bermanfaat untuk merancang program

peningkatan literasi keuangan dan financial technology.


7

3. Bagi pelaku UMKM

Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada pelaku UMKM

bahwa literasi keuangan dan financial Technology penting bagi pelaku

UMKM untuk menunjang kinerja dan keberlangsungan UMKM.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Subjek pada penelitian ini adalah UMKM kuliner di kota Kendari yang

berfokus pada pelayanan makanan atau minuman kepada pelanggan,

pada penelitian ini objeknya adalah cafe

2. Literasi keuangan yang diteliti adalah sebagaimana yang tertuang

dalam angket penelitian yaitu mengenai pengetahuan keuangan

pribadi, tabungan dan pinjaman, asuransi, dan investasi.

3. Financial technology yang diteliti adalah sebagaimana yang tertuang

dalam angket penelitian yaitu mengenai pinjaman modal, layanan

pembayaran digital dan layanan pengaturan keuangan.

4. Kinerja keuangan yang diteliti adalah sebagaimana yang tertuang

dalam angket penelitian yaitu mengenai aset, omset penjualan, dan

laba bersih.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Konsep Akuntansi Keuangan

Kieso (2018: 2) dalam bukunya intermediate accounting mengatakan

bahwa “akuntansi keuangan adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan

laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan

baik pihak-pihak internal maupun pihak eksternal”.

Fess (2016: 15) mengatakan bahwa “akuntansi keuangan adalah

pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan. Walaupun

laporan tersebut menghasilkan informasi yang berguna bagi manajer, namun hal

itu merupakan laporan utama bagi pemilik, kreditor, lembaga pemerintah dan

masyarakat umum”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi

keuangan adalah proses pencatatan hingga pelaporan data serta kegiatan ekonomi

usaha dan berakhir pada pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan dapat

menjadi acuan untuk menilai kinerja keuangan usaha dan dapat membantu dalam

menghadapi permasalahan dalam menjalankan usaha khususnya UMKM.

Sehingga untuk mencapai kinerja keuangan usaha yang berhasil, para pelaku

UMKM harus memiliki pengetahuan keuangan yang mumpuni agar mampu

membuat laporan keuangan yang sesuai dan mampu menghasilkan kinerja

keuangan yang baik bagi usahanya.

8
9

2.1.2 Literasi Keuangan

2.1.2.1 Pengertian Literasi Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (2014) menyatakan bahwa literasi keuangan

merupakan rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola

keuangan dengan lebih baik, sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan

memberikan manfaat.

Menurut Manurung (2009: 24) literasi keuangan adalah seperangkat

keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkan seorang individu untuk

membuat keputusan yang efektif dengan semua sumber daya keuangan mereka.

Sedangkan menurut Mitchell literasi keuangan adalah bagaimana kemampuan

seseorang untuk memproses informasi ekonomi yang diperoleh dan membuat

keputusan untuk membuat perencanaan keuangan, akumulasi keuangan, pensiun

dan hutang.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan

adalah pengetahuan dan keterampilan seseorang tentang keuangan, sehingga

sumber daya keuangan yang dimiliki dapat diolah dengan baik sesuai kebutuhan

dan memberikan manfaat, serta dapat membuat keputusan yang efektif untuk

usahanya.

2.1.2.2 Indikator Literasi Keuangan

Menurut Chen dan Volpe (1998) beberapa indikator dalam pengukuran

literasi keuangan adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan umum (general knowledge) tentang keuangan mencakup


10

pengetahuan pribadi yakni bagaimana mengatur pendapatan dan

pengeluaran keuangan serta memahami konsep dasar keuangan.

2. Tabungan dan Pinjaman (saving and borrowing), tabungan dan pinjaman

yang berkaitan dengan pengetahuan tentang menabung dan meminjam di

lembaga keuangan.

3. Asuransi (insurance), asuransi yang meliputi pengetahuan dasar asuransi dan

produk-produk asuransi seperti auransi jiwa, kendaran, dan bangunan.

4. Investasi (investment), investasi meliputi pengetahuan tentang suku bunga

pasar, reksadana dan resiko investasi.

2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan

Pada dasarnya tingkat literasi keuangan yang dimiliki masing-masing

individu berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan faktor yang

mempengaruhinya. sehingga terjadi perbedaan yang signifikan antara individu

satu dengan yang lain. Penelitian yang dilakukan oleh Sucuachi (2013)

menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara positif terhadap tingkat

literasi keuangan pada UMKM.

1. Jenis Kelamin

Dalam hal ini dikatakan bahwa perempuan dan etnis minoritas memiliki

pengetahuan yang rendah, dan laki-laki memiliki pengetahuan keuangan yang

baik. Dalam penelitian Krisna (2008) menunjukkan hasil bahwa tingkst

literasi keuangan laki-laki lebih rendah daripada literasi keuangan perempuan.

Tetapi berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2013

menyatakan bahwa tingkat literasi keuangan pada perempuan lebih rendah


11

daripada laki-laki.

2. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa

yang akan datang. Penelitian yang dilakukan oleh Suchuachi (2013)

memberikan hasil bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara positif

terhadap tingkat literasi keuangan pada UKM.

3. Usia

Menurut Huclok (1998) usia yaitu umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup usia, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Chen

dan Volpe juga mengungkapkan bahwa usia berpengaruh positif terhadap

literasi keuangan.

4. Lama Usaha

Foster (2001) mengungkapkan ada beberapa hal yang menentukan seseorang

berpengalaman atau tidak dalam bekerja yaitu lama waktu/masa kerja, tingkat

pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki, penguasaan terhadap pekerjaan

dan peralatan. Lama usaha adalah lama waktu yang sudah dijalani pengusaha

dalam beriwirausaha, lama usaha dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang

terhadap bidang usahanya termasuk di dalamnya adalah dalam bidang

keuangan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa empat hal di atas

masing masing dapat mempengaruhi tingkat literasi keuangan seseorang, baik


12

dilihat dari segi jenis kelamin, pendidikan, usia, atau bahkan lama usaha.

2.1.2.4 Kategorisasi Literasi Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (2013) membagi tingkat literasi keuangan menjadi

beberapa tingkatan:

1. Well literate (21,84%), yaitu memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang

lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk fitur,

manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan,

serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa

keuangan.

2. Sufficient literate (75,69%), yaitu memiliki pengetahuan dan keyakinan

tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk

fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa

keuangan

3. Less literate (2,06%), hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga

keuangan, produk dan jasa keuangan

4. Not literate (0,41%), berarti tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan

terhadap lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta

tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa

keuangan.
13

2.1.3 Financial Technology

2.1.3.1 Pengertian Financial Technology

Financial technology adalah pemanfaatan teknologi dalam sistem

keuangan yang kemudian menghasilkan layanan, produk, dan model bisnis baru

yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan, stabilitas moneter, keamanan,

keefisienan serta keandalan dalam pembayaran (Rahadi, 2020).

Menurut Julia Kagan dari Investopedia financial technology bekerja

dengan cara menciptakan suatu pasar baru serta memanfaatkan perangkat lunak

dan algoritma khusus untuk membuat suatu sistem keuangan yang kompleks

dengan bantuan teknologi guna mengurangi biaya operasional.

Peraturan Bank Indonesia nomor 19/12/PBI/2017 menerangkan financial

technology adalah penggunaan teknologi sistem keuangan yang menghasilkan

produk, layanan, teknologi dan atau model bisnis baru serta dapat berdampak pada

stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, efisiensi, kelancaran, keamanan dan

keandalan sistem pembayaran.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa financial

technology adalah sistem keuangan digital yang mampu menghasilkan layanan,

produk dan model bisnis baru melalui teknologi dan alogaritma khusus guna

membantu mengurangi biaya operasional.

2.1.3.2 Indikator Financial Technology

Menurut Muzdalifa et al (2018) indikator financial technology meliputi:

1. Pinjaman Modal, perusahaan financial technology hadir memberikan

layanan pinjaman modal dengan proses pengajuan yang lebih sederhana


14

dibandingkan lembaga keuangan konvensional seperti bank tanpa perlu

menyerahkan jaminan dan cukup melengkapi beberapa persyaratan

dokumen saja, layanan pinjaman online ini menjadi alternatif dari

pinjaman konvensional bank atau perusahaan pinjaman lainnya. Jenis

layanan financial technology pinjaman modal contohnya seperti danamas,

investree dan amartha.

2. Layanan Pembayaran Digital, perusahaan financial technology juga

menyediakan pembayaran digital yang lebih mudah dan aman bagi

pebisnis. Dengan proses pembayaran yang mudah dana aman, hal ini akan

mampu menarik lebih banyak konsumen sehingga memberikan

keuntungan bagi pelaku bisnis. Jenis layanan financial technology layanan

pembayaran digital contohnya seperti gopay, ovo, dan dana.

3. Layanan Pengaturan Keuangan, layanan yang diberikan meliputi

pencatatan pengeluaran, pemantauan kinerja investasi, dan konsultasi

keuangan tanpa dikenakan biaya. Beberapa perusahaan financial

technology yang menyediakan layanan pengaturan keuangan misalnya

Dompet Sehat dan Ngatur duit.com.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa financial technology

tidak hanya sebatasa dalam pembiayaan modal usaha tetapi ada juga yang

merambah ke berbagi aspek seperti layanan untuk pembayaran dan layanan untuk

pengaturan keuangan.
15

2.1.3.3 Jenis-jenis Financial Technology

Adapun jenis-jenis dari financial technology adalah sebagai berikut :

a. Peer to peer lending (P2P)

Peer to peer lending atau yang yang biasa disebut dengan pinjaman

langsung (pinjaman tanpa menggunakan perantara jasa perbankan ). Peer

to peer lending menghubungkan pemberi pinjaman (investor) dengan

pinjaman secara online. Dalam penelitan Syarifah (2019) terdapat 5

indikator dari peer to peer landing , yaitu :

1) Pembiayaan sesuai dengan kebutuhan nasabah

2) Prosedur pembiayaan yang mudah

3) Ketentuan jaminan yang sesuai dengan kemampuan dari nasabah

4) Margin pembiayaan yang tidak memberatkan nasabah

5) Proses pencarian dana yang cepat

Macam-macam aplikasi peer to peer lending yang sering digunakan

oleh masyarakat:

1. Kredivo

2. Koin work

3. Danamas

b. Risk and Investment Management

Financial technology jenis ini mempunyai konsep awal seperti seorang

financial planner. Fungsinya adalah untuk melakukan perencanaan

keuangan secara lebih praktis dan mudah shingga bisa dipantau kapanpun

dan dimanapun.
16

c. Market Aggregator

Market aggregator ini berperan penting sebagai pembanding suatu produk

keuangan, dimana jenis financial technology ini akan mengumpulkan

berbagai informasi dan data financial yang akan dijadikan referensi oleh

pengguna.

d. Payment Gateway

Payment gateway adalah financial technology yang memberikan layanan

sistem pembayaran secara online melalui dompet elektronik. Arisia (2020)

mengatakan terdapat tiga indikator penggunaan payment gateway, yaitu :

1) Penggunaan kartu pembayaran (payment card) dalam melakukan

transaksi keuangan

2) Penggunaan uang elektronik (electronic money) dalam melakukan

transaksi keuangan.

3) Penggunaan uang digital (digital money) dalam melakukan transaksi

keuangan.

Macam-macam aplikasi payment gateway yang sering digunakan oleh

masyarakat adalah sebagai berikut:

1. OVO

2. DANA

3. Link Aja

4. GOPAY

5. Shopeepay
17

2.1.4 Kinerja Keuangan

2.1.4.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Sutrisno (2011: 53) “kinerja keuangan adalah prestasi yang

dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan perusahaan tersebut”.

Bagi sebuah perusahaan, menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan

adalah suatu keharusan agar saham perusahaan tetap diminati oleh investor.

Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan yang dimiliki perusahaan/ badan

usaha yang bersangkutan dan itu tercermin dari informasi yang diperoleh pada

neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income statement), dan laporan arus kas

(cash flow statement) serta hal-hal lain yang turut mendukung sebagai penguat

financial performance tersebut (Fahmi, 2018: 2).

Berdasarkan pengertian kinerja keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa

kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut

ditinjau dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas yang mendukung financial

performance perusahaan. Kinerja keuangan dapat menjadi tolak ukur bagi

investor untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan.

2.1.4.2 Indikator Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan UMKM pada penelitian Destiana (2016: 96) diukur

dengan tiga indikator keuangan sebagai berikut:

a. Aset, merupakan kekayaan atau sumber daya yang dimiliki entitas bisnis

dan diukur secara jelas menggunakan satuan uang serta sistem


18

pengurutannya berdasarkan pada seberapa cepat perkembangannya

menjadi satuan kas

b. Omzet Penjualan, Omzet identik dengan volume penjualan. Omzet

penjualan akan meningkat jika diiringi dengan kegiatan penjualan yang

efektif. Kata omzet berarti jumlah, sedangkan penjualan berarti kegiatan

menjual barang yang bertujuan mencari laba atau pendapatan.

c. Laba bersih, laba bersih merupakan kelebihan total pendapatan

dibandingkan total bebannya, laba bersih juga dapat disebut dengan

pendapatan bersih.

Dalam penelitian ini aset, omzet penjualan, dan laba bersih yang

dimaksudkan adalah aset, omzet penjualan dan laba bersih dari UMKM kuliner

yang telah ditetapkan menjadi sampel penelitian.

2.1.4.3 Tujuan Kinerja Keuangan

Menurut Jumingan (2014: 239) kinerja keuangan memiliki beberapa

tujuan, yaitu:

1. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan

terutama kondisi likuiditas, kecukupan modal, dan profitabilitas.

2. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan semua

aset yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan

keuangan UMKM kuliner di kota Kendari yang telah ditetapkan menjadi sampel

penelitian, sekaligus mengetahui kemampuan UMKM kuliner yang menjadi

sampel dalam memanfaatkan aset yang dimiliki.


19

2.1.4.4 Ukuran Kinerja Keuangan UMKM

Pengukuran terhadap kinerja keuangan perlu dilakukan untuk mengetahui

apakah selama pelaksanaan terdapat perbedaan dari rencana yang telah

ditentukan, atau apakah dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan,

atau apakah hasil kerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tika (2014: 125) mengemukakan bahwa pengukuran kinerja perusahaan

dapat dilakukan melalui penjualan, penambahan pangsa pasar, pencapaian

produktivitas, keuangan, dan sumber daya manusia.

1. Penjualan adalah barang yang diproduksi untuk dijual oleh perusahaan

dengan harapan akan memperoleh laba

2. Pangsa pasar adalah bagian dari keseluruhan permintaan suatu barang

yang mencerminkan golongan konsumen menurut ciri khasnya, seperti

tingkat pendapatan, umur, jenis kelamin, pendidikan dan juga status sosial.

3. Pencapaian produktivitas yaitu bagaimana menghasilkan atau

meningkatkan hasil barang atau jasa setinggi mungkin dengan

memanfaatkan sumber daya secara efisien.

4. Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni untuk mengatur hubungan dan

peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya

tujuan perusahaan

5. Keuangan, tujuan mengevaluasi bisnis dari aspek keuangan adalah untuk

mengetahui apakah realisasi investasi telah sesuai dengan yang

diharapkan.
20

2.1.4.5 Faktor-Faktor Kinerja Keuangan

Munawir (2014) mengatakan untuk menganalisis kinerja keuangan suatu

perusahan dan mengetahui posisi keuangan serta kemajuan-kemajuan perusahaan,

ada beberapa faktor utama yang harus diperhatikan diantara sebagai berikut :

a. Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan

kewajiban jangka pendek atau memenuhi kewajiban yang harus segera

dipenuhi. Perusahaan yang dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknnya

sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan dinamakan “liquid”.

b. Solvabilitas

Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajibannya baik jangka panjang atau kewajiban jangka pendek apabila

perusahaan dilikuidasi. Perusahaan dapat dikatakan solvabel jika,

perusahaan memiliki kekayaan atau aktiva yang baik untuk dapat

membayar hutang-hutangnya. Apabila kekayaan atau aktiva yang dimiliki

oleh perusahaan jumlahnya lebih kecil dari hutangnya maka perusahaan

tersebut dikatakan “insolvabel”.

c. Rasio Leverage

Rasio Leverage merupakan besarnya jumlah modal yang dipenuhi oleh

hutang (Sutrisno, 2007)

d. Rasio Profitabilitas

Sartono (2012) menjelaskan Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba baik dalam hubungan


21

dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri. Adapun jenis

profitabilitas, sebagai berikut:

1) ROA (Return on Assets)


ROA (Return on Assets), menunjukan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

2) ROE ( Return on Equity)

ROE (Return on Equity), mengukur kemampuan perusahaan

memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

3) ROI ( Return on Investment)

ROI (Return on Investment), menunjukan dari jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi

manajemen.

e. Pendapatan Penjualan (Sales Revenue)

Pendapatan penjualan adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari

hasil penjualan sejumlah produk (barang yang dihasilkan).

2.1.5. Konsep Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

2.1.5.1 Pengertian UMKM

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sekelompok pelaku

ekonomi terbesar dalam perekonomian dan terbukti menjadi fondasi, tulang

punggung dan dinamisator perkembangan ekonomi nasional, terutama pada masa

krisis dan masa perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional (Syafrudin & Kemas,

2013).
22

Menurut Keputusan Presiden RI Nomor 99 Tahun 1998, UMKM

didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang

usaha yang mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk

mencegah dari pesaing yang tidak sehat.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 definisi dari Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah adalah:

1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang ini.

2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Berdasarkan pengertian UMKM di atas dapat disimpulkan bahwa Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan usaha ekonomi yang berdiri
23

sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha sebagai

kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang mayoritas

merupakan kegiatan usaha kecil yang patut dilindungi.

2.1.5.2 Kriteria UMKM

Adapun kriteria-kriteria menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu:

1) Usaha Mikro

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan usaha.

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000

(tiga ratus juta rupiah).

2) Usaha Kecil

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga

ratus juta rupiah) sampai paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua

milyar lima ratus juta rupiah).

3) Usaha Menengah

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.


24

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah).

2.2. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai referensi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Salsabila (2021) dengan judul Pengaruh

Literasi Keuangan, Financial Technology dan Inklusi Keuangan terhadap

Kinerja UMKM di Kota Kupang. Penelitian ini dilaksanakan untuk

mengetahui pengaruh kinerja UMKM di Kota Kupang. Berdasarkan hasil

penelitian diperoleh kesimpulan bahwa literasi keuangan, financial

technology dan inklusi keuangan berpengaruh terhadap kinerja UMKM di

kota Kupang. Persamaan penelitian ini dan penelitian Salsabila (2021)

adalah adanya variabel literasi keuangan dan financial technology sebagai

variabel independen serta variabel kinerja keuangan sebagai variabel

dependen, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian Salsabila

(2021) adalah penelitian ini tidak menggunakan variabel inklusi keuangan

sebagai variabel independen.

2. Penelitian yang dilakukan Ramadhan (2018) dengan judul Pengaruh

Literasi Keuangan dan Akses Permodalan terhadap Kinerja Keuangan

UMKM di kota Bandung. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui

pengaruh literasi keuangan dan akses permodalan terhadap kinerja


25

keuangan UMKM di kota Bandung secara simultan maupun parsial.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa literasi

keuangan dan akses permodalan memiliki pengaruh secara simultan dan

secara parsial. Literasi keuangan dan akses permodalan berpengaruh

positif terhadap kinerja keuangan. Persamaan pada penelitian ini dan

penelitian Ramadhan (2018) adalah adanya variabel literasi keuangan

sebagai variabel independen dan kinerja keuangan UMKM sebagai

variabel dependen, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian

Ramadhan (2018) adalah pada penelitian ini menggunakan variabel

financial technology untuk variabel independen (X2) dan pada penelitian

Ramadhan (2018) menggunakan variabel akses permodalan sebagai

variabel independen (X2).

3. Penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2021) dengan judul Pengaruh

Financial Technology terhadap Kinerja Keuangan UMKM di Kota

Malang. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan financial technology (payment gateway dan peer to peer

lending) terhadap kinerja keuangan UMKM yang ada di kota Malang.

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa payment

gateway dan peer to peer lending berpengaruh terhadap kinerja UMKM di

kota Malang. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja keuangan

adalah payment gateway. Persamaan pada penelitian ini dan penelitian

Safitri (2021) adalah adanya variabel financial technology sebagai variabel

independen dan kinerja keuangan UMKM sebagai variabel dependen,


26

sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian Safitri (2021) adalah

pada penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu literasi

keuangan dan financial technology sedangkan penelitian Nofa (2021)

hanya menggunakan satu variabel independen yaitu financial technology.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Purba (2020) dengan judul Pengaruh

Literasi Keuangan dan Financial Technology terhadap Peningkatan

Kinerja UMKM yang DiMediasi oleh Inklusi Keuangan di Kota Medan.

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan

dan Financial Technology terhadap peningkatan kinerja UMKM yang

dimediasi oleh inklusi keuangan di kota Medan. Berdasarkan hasil

penelitian diperoleh kesimpulan bahwa literasi keuangan dan financial

technology berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja

UMKM di kota Medan. Persamaan pada penelitian ini dan penelitian

Purba (2020) adalah adanya variabel literasi keuangan dan financial

technology sebagai variabel independen serta variabel kinerja keuangan

sebagai variabel dependen, sedangkan perbedaan penelitian ini dan

penelitian Purba (2020) adalah pada penelitian ini tidak menggunakan

variabel mediasi.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2020) dengan judul Pengaruh

Payment Gateway terhadap Kinerja Keuangan UMKM. Penelitian ini

dilaksanakan untuk menguji pengaruh Payment Gateway terhadap kinerja

keuangan UMKM di Palembang Indah Mall. Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh kesimpulan bahwa variabel payment gateway berpengaruh


27

signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM yang diukur dengan

pendapatan penjualan (sales revenue). Persamaan pada penelitian ini dan

penelitian Lestari (2020) adalah adanya variabel financial technology

sebagai variabel independen dan kinerja keuangan UMKM sebagai

variabel dependen, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian

Lestari (2021) adalah pada penelitian ini menggunakan literasi keuangan

sebagai variabel independen.

Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Literasi keuangan,

Pengaruh Literasi keuangan, financial technology, dan

Salsabila Financial Technology dan inklusi keuangan


1
(2021) Inklusi Keuangan terhadap berpengaruh terhadap

Kinerja UMKM di Kota Kupang kinerja keuangan

UMKM di Kota Kupang

Literasi keuangan dan

Pengaruh Literasi Keuangan dan akses permodalan

Ramadhan Akses Permodalan terhadap berpengaruh secara


2
(2018) Kinerja Keuangan UMKM di parsial terhadap kinerja

kota Bandung. keuangan di Kota

Bandung

3 Safitri Pengaruh Financial Technology Financial technology


28

(2021) terhadap Kinerja Keuangan dengan model payment

UMKM di Kota Malang. gateway dan peer to peer

lending berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan UMKM di

Kota Malang

Literasi keuangan dan

Pengaruh Literasi Keuangan dan financial technology

Financial Technology terhadap berpengaruh secara


Purba
4 Kinerja Keuangan yang positif dan tidak
(2020)
Dimediasi oleh Inklusi signifikan terhadap

Keuangan kinerja UMKM di Kota

Medan

Variabel Payment

Gateway berpengaruh

signifikan terhadap
Pengaruh Payment Gateway
Lestari kinerja keuangan
5 terhadap Kinerja Keuangan
(2020) UMKM yang diukur
UMKM
dengan pendapatan

penjualan (sales

revenue).
29

2.3. Kerangka Pikir

Sugiyono (2017: 60) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan

model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting.

Kerangka pikir dalam penelitian ini berisi tentang penjelasan hubungan

antar variabel independen (X1) yaitu literasi keuangan dan (X2) yaitu financial

technology terhadap variabel dependen (Y) kinerja keuangan. Hubungan tersebut

akan dijelaskan berdasarkan teori dan penelitian-penelitian terdahulu.

2.3.1. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan UMKM

Otoritas Jasa Keuangan (2014) menyatakan bahwa literasi keuangan

merupakan rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola

keuangan dengan lebih baik, sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan

memberikan manfaat.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Yanti (2019) yang menyatakan bahwa

literasi keuangan mampu menunjukkan pengaruh positif terhadap kinerja usaha.

Literasi keuangan membantu usaha kecil untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan untuk menyusun strategi keuangan untuk membuat

keputusan dan pilihan layanan keuangan. Literasi keuangan membantu pemilik

usaha untuk memperoleh pengetahuan keuangan dan keterampilan yang

diperlukan bagi mereka untuk membuat perencanaan bisnis, memulai rencana

keuangan dan membuat keputusan investasi strategis. Penelitian yang dilakukan

oleh Salsabila (2021) berkesimpulan bahwa literasi keuangan berpengaruh


30

terhadap kinerja UMKM di kota Kupang. Penelitian yang dilakukan Ramadhan

(2018) berkesimpulan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan.

Namun jika melihat data dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Provinsi

Sulawesi Tenggara menyatakan bahwa indeks literasi keuangan Provinsi Sulawesi

Tenggara hanya 36,75% artinya dari 100 orang hanya 36-37 orang yang paham

akan literasi keuangan. Hal ini berdampak pada pengelolaan keuangan usaha

termasuk UMKM sulit untuk di kembangkan. Berdasarkan pemaparan di atas

maka suatu UMKM yang memiliki literasi keuangan yang baik akan memiliki

pengaruh terhadap kinerja keuangan UMKM itu sendiri

2.3.2. Pengaruh Financial Technology Terhadap Kinerja Keuangan UMKM

Financial Technology adalah pemanfaatan teknologi dalam sistem

keuangan yang kemudian menghasilkan layanan, produk, dan model bisnis baru

yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan, stabilitas moneter, keamanan,

keefisienan serta keandalan dalam pembayaran (Rahadi, 2020).

Adapun teori atau penelitian terdahulu yang menyatakan bahwasanya

financial technology berpengaruh terhadap kegiatan UMKM yaitu menurut Rizal

et al (2018) dan Rahardjo et al (2019) financial technology dapat memberikan

akses yang sangat mudah untuk para peminjam dari sektor UMKM. Penelitian

yang dilakukan oleh Salsabila (2021) diperoleh kesimpulan bahwa financial

technology berpengaruh terhadap kinerja UMKM di kota Kupang. Penelitian

Safitri (2021) diperoleh kesimpulan bahwa payment gateway dan peer to peer
31

lending berpengaruh terhadap kinerja UMKM di kota Malang. Faktor yang paling

berpengaruh terhadap kinerja keuangan adalah payment gateway.

Namun banyaknya financial technology yang berkembang sehingga

membuat para pelaku UMKM kesulitan dalam memilih financial technology jenis

apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu keterbatasan pengetahuan pelaku

usaha dalam memanfaatkan financial technology, banyak UMKM yang

menganggap financial technology hanya sebatas pembayaran digital saja menjadi

penghambat pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha. Berdasarkan

Berdasarkan pemaparan di atas maka suatu UMKM yang memiliki pemahaman

tentang yang luas tentang financial technology dan memanfaatkannya dengan baik

akan memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan UMKM itu sendiri.


32

Skema 2.2
Skema Kerangka Pikir Penelitian

Pengaruh Literasi Keuangan dan Financial Technology Terhadap


Kinerja Keuangan UMKM di Kota Kendari

Fenomena
Indeks Literasi keuangan (ILK) di
Studi Teoritis
Sulawesi Tenggara hanya 36,75%
Teori Akuntansi Keuangan Kurangnya riset pelaku UMKM
(Kieso, 2018) tentang financial technology yang
Teori Literasi Keuangan sesuai dengan kebutuhannya
(OJK, 2014) Masih banyak pelaku UMKM
Teori Financial yang kurang pengetahuan
Technology (Rahadi,2020) dalam perencanaan dan
Teori Kinerja Keuangan pengelolaan keuangannya
(Sutrisno, 2011) (Ramadhan, 2018)
Pelaku UMKM hanya mengetahui
financial technology hanya
sebatas alat pembayaran digital
(Salsabila, 2020)
Banyak pelaku UMKM yang
kesulitan mendapatkan pinjaman
modal (Safitri, 2021)

Rumusan Masalah

Hipotesis

Metode Analisis Data


Analisis Deskriptif
Analisis WarpPLS

Hasil dan Kesimpulan


33

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pikir maka

hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Hipotesis 1

H1: Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial

terhadap kinerja keuangan UMKM di kota Kendari

Hipotesis 2

H2: Financial Technology berpengaruh positif dan signifikan secara parsial

terhadap kinerja keuangan UMKM di kota Kendari

Hipotesis 3

H3: Literasi keuangan dan Financial Technology berpengaruh positif dan

signifikan secara simultan terhadap kinerja keuangan UMKM di kota

Kendari
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Objek dari penelitian adalah pengaruh literasi keuangan dan Financial Technology

sebagai variabel independen, terhadap kinerja keuangan UMKM sebagai variabel

dependen yang dilakukan pada UMKM yang ada di kota Kendari. UMKM yang

menjadi unit analisis adalah UMKM yang bergerak dibidang pelayanan makanan

dan minuman kepada pelanggan yaitu cafe.

3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian

3.2.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UMKM yang bergerak di bidang café

yaitu sebanyak 40 UMKM.

3.2.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 81) sampel adalah bagian atau jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan jumlah sampel

dalam penelitian ini merujuk pada yang dikembangkan oleh Roscoe dalam

Sugiyono (2015: 131) adalah ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah

antara 30 sampai dengan 500. Metode sampling dalam penelitian ini yaitu

Nonprobability Sampling, sedangkan cara pengambilan sampel yang digunakan

34
35

adalah sampling jenuh.

Menurut Arikunto (2012:104) jika jumlah populasinya kurang dari 100

orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika

populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25%

dari jumlah populasinya. Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya

tidak lebih besar dari 100 orang responden, maka penulis mengambil 100%

jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 40 orang responden. Berikut tabel

UMKM Cafe yang dijadikan sampel:

Tabel 3.1

Tabel Sampel UMKM yang Menjadi Responden

No Nama usaha Alamat

1 Mini ketapang Jl. Cendrawasih Kec. Nambo

Jl. Jend. A.H Nasution, No.109 Kec.


2 Infinite Coffee
Kambu

3 Three Brothers Coffee Jl. Latsitarda, Kec, Kambu

4 Kopi +62 Jl. Martandu, Kec. Kambu

5 Kedai Surabi Biba Jl. Martandu, Kec. Kambu

Jl. Brigjen Brigjen M. Joenoes, Kec.


6 Ruang Kopi
Kadia

7 Angkringan Tikungan Jl. Latsitarda, Kec. Kambu

8 Dapur Roja Jl. Jl. Kol.H.Abd Hamid, Kec. Kadia

Jl. Abunawas Komp. Bpd, Kec.


9 Chickmooo
Mandonga

10 Ourss Café Jl. Abunawas No.35, Kec. Kadia

11 Bagola. Kdi Jl. Bunga Kolosua, Kemaraya

12 Josu Place Jl. Sao-sao No.200, Kec. Kadia


36

Jl. Prof. Abdurrauf Tarimana, Lrg.


13 Nusa Hitam
Merpati. Kec. Kambu

14 Rumah Kopi Bosku Jl. Edi Sabara, Bundaran Tapak Kuda

15 Lit Coffee Jl. Supu Yusuf, Lahundape

16 Millenial. Tea Jl. Saranani, Kec. Mandonga

17 Local Coffee Indonesia Jl. Abunawas, Kec. Kadia

Jl. Jend. A.H Nasution No.162, Kec.


18 Klik Tea Id
Kambu

19 Siklus Coffee Jl. Syech Yusuf, Kec. Mandonga

20 Magic Boba Jl. Sorumba No.31, Kec. Kadia

21 Manual Coffee Jl. Kol.H.Abd Hamid, Kec. Kadia

22 Kedai Pojok Jl. Ir. H. Ilala, Watu-watu

23 Ratu Kriuk. Kdi Jl. Sapati, Bonggoeya. Kec. Wua-wua

24 Warkop Si Doel Jl. Martandu, Kec. Poasia

25 Sunshine. Box Jl. Abunawas, Kec. Kadia

26 E’Kopi Jl.Supu Yusuf No.11, Kec. Mandonga

27 Ruang Rindu Jl. Ir. H. Alala No.149, Kec. Mandonga

28 Kopi Kaca Jl. Abunawas, Bende Kec. Kadia

29 Segar Coffee Jl. Abunawas, Kec. Kadia

Jl. Brigjen Brigjen M. Joenoes N0. 189,


30 Lapak Tikungan
Kec. Kadia

31 Kissaten. Kdi Jl. Sapati, Bonggoeya. Kec. Wua-wua

32 Monday Coffee Jl. Malik Raya, Kec. Mandonga

33 Summer Dessert Jl. Abunawas, Kec. Kadia

34 Sunday Dessert Jl. Syech Yusuf, Kec. Mandonga

35 Vimi Coffee Barn Jl. So-sao, No.219, Kec. Kadia

36 Sempatkan Coffe dan Cerita Jl. Supu Yusuf, Kec. Mandonga


37

37 Teras Cemara Jl.Garuda

38 Warisan Ayah Coffee Jl. Ahmad Yani, No. 120 A

39 Blumee. Kdi Jl. Made Sabara

40 Anawonua.id JL. Y Wayong, BTN. Wikafuri

3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Jenis Data

1. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan atau angka.

Ini merupakan keterangan atau informasi pada umumnya bersifat

menggolongkan (Sugiyono, 2017: 176). Dalam penelitian ini, data

kualitatif berupa uraian penjelasan dari variabel dan pernyataan dalam

kuesioner yang akan diklasifikasikan ke dalam kategori menggunakan

skala likert.

2. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan atau angka

(Sugiyono, 2017: 178). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah

jawaban responden atas pertanyaan kuesioner yang diukur

menggunakan skor dari skala Likert.

3.3.2. Sumber Data

Data dari penelitian ini berasal dari dari dua sumber, yaitu :

1. Data primer, yaitu data yang secara langsung dikumpulkan oleh pihak

yang melaksanakan penelitian (Sugiyono, 2017: 205). Data primer

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persepsi responden yang

ditinjau dari hasil kuisioner.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
38

pihak yang melaksanakan penelitian (Sugiarto, 2017: 205). Dalam

penelitian ini, data sekunder berupa profil dan laporan keuangan

UMKM, data jumlah UMKM kota Kendari dan data lainnya yang

bersumber dari buku-buku referensi.

3.4. Metode pengumpulan data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017: 142). Dalam penelitian ini,

kuesioner dibuat berdasarkan indikator, dan merujuk pada penelitian terdahulu

serta menyesuaikan dengan keadaan objek penelitian.

Instrumen pada penelitian ini berupa angket, dimana terdapat dua

variabel yaitu literasi keuangan dan financial technology. Angket yang

disajikan berisi pertanyaan-pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan tentang

literasi keuangan dan financial technology. Adapun kisi-kisi instrumen ini

bertujuan agar penyusunan instrumen lebih sistematis sehingga mudah

dikontrol dan dikoreksi.

Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala

Likert dengan penulisan analisis kuantitatif menggunakan pertanyaan dan skor

sebagai berikut:

a. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)


39

b. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)

c. Skor 3 untuk jawaban Kurang Setuju (KS)

d. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

e. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

Sebelum instrumen digunakan maka terlebih dahulu dilakukan pengujian

terhadap instrumen tersebut dengan menguji validitas dan reliabilitasnya. Uji

validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk

digunakan sebagai instrumen penelitian. Pengujian terhadap instrumen yaitu:

3.4.1 Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item

dalam instrumen penelitian mampu mengukur variabel melalui indikator

variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini. Uji validitas dilakukan dengan

analisis item, dimana setiap nilai yang diperoleh untuk setiap item

dikorelasikan dengan nilai total seluruh item suatu variabel. Uji korelasi yang

digunakan adalah Korelasi Product Moment, dengan syarat minimum suatu

item dianggap valid adalah nilai r ≥ 0,30 dengan derajat signifikan α = 0,05

(Sugiyono, 2015). Hasil korelasi dibandingkan dengan angka kritis tabel

korelasi untuk degree of freedom (df)= n – k, dan taraf signifikan 5 %, yaitu

jika nilai r yang diperoleh ≥ 0,30.

Jadi, jika nilai hasil uji validitas lebih besar dari angka kritis tabel korelasi,

maka item pernyataan tersebut dikatakan valid. Dalam pengujian kualitas data
40

ini, untuk menentukan validitas data dalam penelitian, peneliti menggunakan

bantuan IBM Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Statistics.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang, disini seseorang akan

diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, kemudian

akan dilihat hasilnya apakah jawabannya tetap konsisten atau tidak.

2. One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya dilakukan

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain

atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel jika menunjukkan nilai Cronbach

alpha lebih besar daripada 0,60 menurut pendapat Ghozali (2013: 48). Teknik

statistik yang digunakan untuk pengujian tersebut dengan koefisien cronbach’s

alpha dengan bantuan software SPSS. Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel

jika menunjukkan nilai Cronbach alpha lebih besar daripada 0,6.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik penelitian dimana mengumpulkan data-

data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian misalnya bentuk Laporan


41

keuangan, profil UMKM, data UMKM dari pemerintah.

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden atau narasumber.

Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya

pertanyaan yang dilontarkan tidak terpaku pada pedoman wawancara dan dapat

diperdalam maupun dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada pemilik UMKM yang

dijadikan sampel.

3.5. Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan software WarpPLS

SEM (Partial Least Square- Structural Equation Modeling). PLS berkemampuan

menjelaskan hubungan antar variabel serta berkemampuan melakukan analisis-

analisis dalam sekali pengujian. Menurut Ghozali (2016: 417) metode PLS

mampu menggambarkan variabel laten dan diukur menggunakan indikator-

indikator. Penelitian ini menggunakan PLS karena penelitian ini merupakan

variabel laten yang dapat diukur berdasarkan pada indikator-indikatornya

sehingga dapat dianalisis dengan perhitungan yang jelas dan terperinci. Aktivitas

dalam analisis data ini yaitu:

3.5.1. Analisis Deskriptif

Sugiyono (2017: 147), menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa


42

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Metode analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif persentase, dengan skala yang digunakan adalah Skala Likert yang

mempunyai skor 1 sampai 5. Nilai rata-rata pembobotan atau nilai skor jawaban

responden yang diperoleh diklasifikasikan ke dalam rentang skala kategori nilai

yang disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.2
Penentuan Kategori Rata-rata Skor Pernyataan Responden

Nilai Rata-rata
No. Makna Kategori/Interpretasi
Skor Jawaban
1. 1,00 – 1,80 Sangat Rendah/Tidak Baik

2. 1,81 – 2,60 Rendah/Kurang Baik

3. 2,61 – 3,40 Cukup Tinggi/Cukup Baik

4. 3,41 – 4,20 Tinggi/Baik

5. 4,21 – 5,00 Sangat Tinggi/Sangat Baik

Sumber : (Solimun 2017)

3.5.2. Analisa Warp Partial Least Square (WarpPLS)

Warp Partial least square (PLS) merupakan suatu model pendekatan

pemodelan yang bertujuan membantu peneliti menemukan variabel laten yang

dalam model merupakan aggregate linier dari indikator skor variabel laten

didapat berdasarkan bagaimana inner model (model struktural yang

menghubungkan antar variabel laten) dan outer model (model pengukuran yaitu

berhubungan antara indikator dengan kosntruknya) dispesifikasi. Hasilnya adalah


43

residual variance dari variabel dependen (keduanya variabel laten dan indikator)

diminimumkan.

PLS merupakan metode analisis yang powerfull karena dapat diterapkan di

semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak

harus besar. PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat

digunakan untuk merekomendasikan hubungan yang ada atau belum dan juga

mengusulkan proposisi pengujian selanjutnya

Model Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis variance

dikenal sebagai metode Warp Partial Least Square (WarpPLS) adalah

pengembangan dari analisis PLS yang pertama kali dikembangkan oleh Herman

World. Terdapat tiga algoritma di dalam analisis WarpPLS, yaitu algoritma

pendugaan outer model, inner model, dan pengujian hipotesis.

1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)

Outer model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk laten dengan

indikatornya.

Persamaan untuk outer model yaitu:

X = πxξ+εx

X = πyη+εy

Sumber : Sofyan & Heri Kurniawan (2009).

Keterangan:

X = Matriks variabel manifest yang berhubungan dengan konstruk laten

eksogen ξ
44

Y = Matriks variabel manifest yang berhubungan dengan konstruk laten

endogen η

a. Convergent validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten

dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan > 0,7

b. Discriminant validity adalah nilai cross loading faktor yang berguna

apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai. Caranya

dengan membandingkan nilai konstruk yang dituju harus lebih besar

dengan nilai konstruk lain.

c. Composite reliability adalah pengukuran apabila nilai reliabilitas >

0,7 maka nilai konstruk tersebut mempunyai nilai reliabilitas yang

tinggi.

Tabel 3.3

Evaluasi Model Pengukuran

Validitas dan
Parameter Rule of thumb
Reliabilitas

Loading Factor Lebih besar dari 0,5


Validitas Konvergen
Cross Loading Lebih kecil dari 0,5

Validitas Diskriminan Average Variance Extracted (AVE) Lebih besar dari 0,5

Cronbach’s Alpha Lebih besar dari atau sama dengan 0,7


Reliabilitas
Construct Reliability Lebih besar dari atau sama dengan 0,7

Sumber: Kock (2015)


45

2. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Inner model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk laten dan

konstruk laten lainnya. Persamaan dari inner model adalah sebagai berikut:

η = ηβ+ξГ+ζ
Sumber : Sofyan & Heri (2009)
Keterangan:
η = Matriks konstrak laten endogen
ξ = Matriks konstruk laten eksogen
β = Koefisien matriks variabel endogen
Г = Koefisien matriks variabel eksogen
ζ = Inner model residual matriks

Evaluasi model struktural (inner model) meliputi uji kecocokan model

(model fit), path coefficient, dan R2. Uji model fit ini digunakan untuk

mengetahui apakah suatu model memiliki kecocokan dengan data. Pada uji

kecocokan model terdapat tiga indeks pengujian, yaitu Average Path Coefficient

(APC), Average R-Square (ARS) dan Average Varian Factor (AVIF). Nilai p

untuk APC dan ARS harus lebih kecil dari 0,05 atau berarti signifikan. Selain itu

AFIV sebagai indikator multikolinearitas harus lebih kecil dari 5.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk menjelaskan arah hubungan antar

variabel independen dan dependen nya. Pengujian ini dilakukan dengan cara

analisis jalur (Path analysis) atas model yang telah dibuat. Program WarpPLS

dapat secara simultan menguji model struktural yang kompleks, sehingga dapat

diketahui hasil analisis jalur dalam satu kali analisis regresi.


46

Hasil korelasi antar konstruk diukur dengan melihat path coefficients dan

tingkat signifikansinya yang kemudian dibandingkan dengan hipotesis penelitian

yang terdapat pada bab dua. Suatu hipotesis dapat diterima atau harus ditolak

secara statistik dapat dihitung melalui tingkat signifikansinya. Biasanya tingkat

signifikansi ditentukan sebanyak 10%, 5%, dan 1%. Dalam penelitian ini ada

pengambilan keputusan yang salah sebesar 5%. Berikut ini yang digunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan yaitu: p-value≥ 0,05, maka Ho diterima p-

value< 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.6. Definisi Operasional Variabel

1. Pengertian Literasi keuangan

Literasi keuangan adalah pengetahuan seseorang tentang keuangan mulai

dari keuangan pribadi sampai dengan manajemen risiko, pengetahuan tentang

keuangan ini dapat membantu seorang pelaku bisnis untuk mengambil keputusan

keuangan yang terinformasi. Menurut Menurut Yanti (2019) indikator literasi

keuangan adalah :

1. Pengetahuan umum keuangan

2. Tabungan dan pinjaman

3. Asuransi

4. Investasi
47

2. Pengertian Financial Technology

Financial Technology adalah sistem keuangan digital yang mampu

menghasilkan layanan, produk dan model bisnis baru, yang juga membawa

dampak baik yaitu stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, efisiensi,

kelancaran, keamanan dan keandalan sistem pembayaran. Menurut Muzdalifa et

al (2018) indikator financial technology meliputi:

1. Pinjaman Modal,

2. Layanan Pembayaran Digital

3. Layanan Pengaturan Keuangan

3. Pengertian Kinerja Keuangan UMKM

Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh UMKM dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan UMKM tersebut ditinjau

dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas yang mendukung financial

performance UMKM. Destiana (2016: 96) kinerja keuangan UMKM diukur

dengan tiga indikator keuangan sebagai berikut:

a. Aset

b. Omzet Penjualan

c. Laba bersih
48

Tabel 3.4
Definisi Operasional Variabel
Instrumen
Variabel Indikator Skala
Penelitian
Variabel Independen
1. Pengetahuan umum keuangan
Literasi 2. Tabungan dan pinjaman
Angket Interval
Keuangan (X1) 3. Asuransi
4. Investasi
1. Pinjaman Modal,
Financial 2. Layanan Pembayaran Digital
Angket Interval
Technology (X2) 3. Layanan Pengaturan
Keuangan
Variabel Dependen
1. Aset
Kinerja
2. Omzet Penjualan Angket Interval
Keuangan (Y)
3. Laba bersih
BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

4.1.1 Gambaran Umum UMKM di Kota Kendari

UMKM merupakan suatu usaha yang potensial bagi perkembangan

perekonomian di Indonesia sehingga dalam pelaksanaannya perlu dioptimalkan

dan digali kembali potensi-potensi yang ada untuk peningkatan pembangunan

ekonomi masyarakat. (Anggraeni, 2011)

Potensi-potensi yang ada pada UMKM tersebut sangat beragam,

mengingat UMKM merupakan salah satu bentuk industri kreatif, hal tersebut juga

terlihat pada UMKM yang ada di Kota Kendari memang memiliki diversitas

usaha yang banyak. UMKM di Kota Kendari terbagi dalam beberapa sektor usaha

seperti kuliner, fashion, pendidikan, otomotif, agrobisnis, teknologi internet dan

bidang lainnya. UMKM di Kota Kendari tersebar di 10 Kecamatan dengan jumlah

UMKM yang terdata oleh Dinas Perindustrian Dagang dan Koperasi UMKM

Kota Kendari tahun 2019-2020 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Penyebaran UMKM di Sepuluh Kecamatan Kota Kendari

No Kecamatan Mikro Kecil Menengah Jumlah


1 Abeli 31 17 - 48
2 Poasia 84 56 - 140
3 Kambu 92 49 - 141
4 Baruga 98 60 - 158
5 Wua-wua 90 34 - 125
6 Kadia 101 81 - 182

49
50

7 Mandonga 88 91 1 180
8 Puwatu 54 33 - 87
9 Kendari Barat 81 52 - 133
10 Kendari 27 10 - 37
TOTAL 1.258
Sumber : Data Disperindagkop Kota Kendari,2021

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Kecamatan yang memiliki jumlah

Usaha paling banyak adalah Kecamatan Kadia 182 UMKM, Kecamatan

Mandonga 180 UMKM, Kecamatan Baruga 158 UMKM, Kecamatan Kambu 141

UMKM, Kecamatan Poasia 140 UMKM, Kecamatan Kendari Barat 133 UMKM,

Kecamatan Wua-wua 125 UMKM, dan Kecamatan Puwatu 87 UMKM.

Sedangkan Kecamatan dengan jumlah UMKM paling sedikit adalah Kecamatan

Abeli hanya memiliki 48 UMKM dan Kecamatan Kendari yaitu 37 UMKM.

Dapat dilihat pula hanya Kecamatan Mandonga yang terdapat usaha menengah.

Tabel 4.2

Distribusi Jumlah UMKM di Kota Kendari Tahun 2019

No. Bidang UMKM Jumlah


1. Kuliner 9.618
2. Fashion 1.171
3. Pendidikan 45
4. Otomotif 578
5. Agrobisnis 355
6. Teknologi Internet 465
7. Bidang Lainnya 2.126
Total 14.358
Sumber : Disperindagkop Kota Kendari,2021

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah UMKM terbanyak berdasarkan

jenis nya yaitu UMKM kuliner dengan jumlah 9.816 unit,dan jumlah UMKM di

bidang pendidikan adalah yang paling sedikit yaitu hanya 45 unit.


51

Pertumbuhan UMKM di Kota Kendari juga mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Dilansir dari laman MediaKendari.com bahwa UMKM di Kota Kendari

mengalami peningkatan sebesar 14% di tahun 2019. Dapat dilihat juga dari data

Dinas Perindustrian Dagang dan Koperasi UMKM (Disperindagkop) Kota

Kendari, sebagai berikut:

Tabel 4.3

Data Perkembangan UMKM Kota Kendari Berdasarkan Unit Usaha Tahun


2016-2020

No Unit Usaha Jumlah


2016 2017 2018 2019 2020
1 Usaha Mikro 5.660 6.406 6.816 7.125 7.871
2 Usaha Kecil (UK) 4.271 4.913 5.089 5.343 5.826
3 Usaha Menengah
1.906 2.127 2.180 2.289 2.290
(UK)
Jumlah 11.837 13.446 14.085 14.757 15.987
Sumber: Disperindagkop Kota Kendari.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan jumlah

UMKM dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 berjumlah 11.837 UMKM, di tahun

2017 UMKM kota kendari naik kurang lebih sebanyak dua ribu unit hingga

mencapai angka 13.446 UMKM, selanjutnya di tahun 2018 berjumlah 14.085

UMKM, kemudian 2019 menjadi 14/757 UMKM dan pada tahun 2020

menyentuh angka 15.987 UMKM.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi jenis

kelamin, tingkat pendidikan, dan lama usaha. Data penelitian ini diperoleh dari
52

hasil jawaban kuesioner yang dibagikan kepada UMKM cafe yaitu sebanyak 40

responden.

4.2.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner

Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 40

kuesioner. Data kuesioner yang kembali berjumlah 40 kuesioner, setelah

diperiksa seluruh kuesioner yang kembali diisi dengan lengkap dan layak diolah

untuk dijadikan sebagai bahan dalam penelitian ini. Adapun tingkat pengembalian

kuesioner disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Tabel Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah
Kuesioner yang dibagi 40
Kuesioner yang kembali 40
Kuesioner yang dapat dianalisis 40
Kuesioner yang tidak dapat dianalisis 0
Tingkat pengembalian kuesioner yang digunakan 100%
Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa diatas menunjukkan bahwa

kuesioner yang disebar sebanyak 40 kuesioner yang dibagikan kepada seluruh

responden yang menjadi sampel penelitian.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi dua

yaitu responden yang berjenis kelamin pria dan wanita. Karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:


53

Tabel 4.5
Tabel Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Frekuensi
Jenis Kelamin
. Jumlah Presentase

1. Laki-Laki 24 orang 60%

2. Perempuan 16 orang 40%

Jumlah 40 orang 100%

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa responden Laki-laki berjumlah 24

orang atau sebesar 60% dan responden Perempuan berjumlah 16 orang atau 40%

Hal tersebut menggambarkan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak dari

pada jumlah responden perempuan.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir dibagi

menjadi 3 tingkatan, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma, Sarjana 1

(S1), Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

No Tingkat Pendidikan Frekuensi


Jumlah Persentase
1 Sekolah Menengah Atas (SMA) 26 Orang 65 %
2 Diploma 2 Orang 5%
3 S-1 12 Orang 30%
Jumlah 40 100%
Sumber: Data primer diolah Tahun 2021
54

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah responden dengan tingkat

pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 26 orang, yaitu

sebesar 65%. Tingkat pendidikan Diploma berjumlah 2 orang, yaitu 5%. Tingkat

pendidikan terakhir Strata (S1)berjumlah 12 orang, yaitu 30%. Hal ini

menggambarkan bahwa jumlah responden dengan tingkat pendidikan terakhir

paling banyak dari jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu 26 orang dengan

persentase sebesar 65%.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha dibagi menjadi 3

Kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Frekuensi
No. Berdasarkan Lama Usaha
Jumlah Presentase

1. ≤1 Tahun 13 Orang 32,5%

2. 1-2 Tahun 19 orang 47,5%

3. 3-4 Tahun 8 orang 20%

Jumlah 40 orang 100%

Sumber: Data primer diolah Tahun 2021

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa UMKM dengan lama usaha ≤1Tahun yaitu

13 orang atau sebesar 32,5%. UMKM dengan lama usaha 1-2 Tahun yaitu 19

orang atau sebesar 47,5% dan UMKM dengan lama usaha 3-4 Tahun berjumlah 8

orang atau sebesar 20%. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden yang
55

paling banyak adalah dengan lama usaha selama 1-2 Tahun dengan persentase

47,5%.

4.3. Analisis Deskriptif Data

Metode analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif persentase, dengan skala yang digunakan adalah Skala Likert

yang mempunyai skor 1 sampai 5. Nilai rata-rata pembobotan atau nilai skor

jawaban responden yang diperoleh diklasifikasikan ke dalam rentang skala

kategori nilai.

1. Variabel Literasi Keuangan (X1)

Variabel Literasi Keuangan (X1) diukur dengan menggunakan 11 butir

item pernyataan dari 4 indikator yaitu Pengetahuan Keuangan Pribadi (X1.1),

Tabungan dan Pinjaman (X1.2), Asuransi (X1.3), Investasi (X1.4) Rekapitulasi

jawaban atas pernyataan responden diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.8
Deskripsi Jawaban Responden Variabel Literasi Keuangan (X1)

Frekuensi Jawaban Responden (f) & Persentase (%) Rata-


Item
Rata Kategori
(Butir) STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)
F % F % F % F % F % Skor
Sangat
X1.1.1 0 0,00 0 0,00 0 0,00 23 57,50 17 42,50 4,43
Baik
X1.1.2 0 0,00 0 0,00 7 17,50 22 55,00 11 27,50 4,10 Baik
X1.1.3 0 0,00 0 0,00 6 15.00 23 57,50 11 27.50 4,13 Baik
Sangat
Rata-rata indikator Pengetahuan Keuangan Pribadi (X1.1) 4,22
Baik
Sangat
X1.2.1 0 0,00 0 0,00 11 27,50 8 20,00 21 52,50 4,25
Baik
X1.2.2 0 0,00 3 7,50 9 22,50 14 35.00 14 35,00 3,98 Baik
56

X1.2.3 0 0,00 0 0,00 10 25,00 18 45.00 12 30,00 4,05 Baik


Rata-rata Tabungan dan Pinjaman (X1.2) 4,09 Baik
X1.3.1 0 0,00 0 0,00 12 30,00 13 32,50 15 37,50 4,08 Baik
Sangat
X1.3.2 0 0,00 0 0,00 1 2,50 24 60,00 15 37,50 4,35
Baik
X1.3.3 0 0,00 0 0,00 11 27,50 18 45,00 8 20,00 3,78 Baik
Rata-rata Indikator Asuransi (X1.3) 4,07 Baik
X1.4.1 0 0,00 0 0,00 11 27,50 18 45,00 11 27,00 4,00 Baik
X1.4.2 0 0,00 0 0,00 9 22,50 17 42,50 14 35,00 4,13 Baik
Rata-rata Indikator Investasi (X1.4) 4,06 Baik
Rata-rata Variabel Literasi Keuangan (X1) 4,11 Baik
Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan pernyataan responden atas variabel

Literasi Keuangan (X1), menurut tanggapan responden adalah Baik dengan

rata-rata jawaban sebesar 4,11. Dari persepsi responden tampak bahwa

indikator Pengetahuan Keuangan Pribadi (X1.1), memiliki jawaban responden

yang lebih tinggi dibandingkan dengan indikator lainnya yaitu Tabungan dan

Pinjaman, Asuransi, Investasi. Indikator Pengetahuan Keuangan Pribadi (X1.1)

menurut tanggapan responden termasuk dalam kategori Sangat Baik/Sangat

Tinggi dengan nilai sebesar 4,22. Hal ini menunjukkan bahwa Pengetahuan

Keuangan Pribadi merupakan indikator yang penting bagi para pelaku UMKM

dalam mengelola dan meningkatkan kinerja usaha. Dengan memiliki

pengetahuan keuangan yang mumpuni para pelaku UMKM dapat mengontrol,

merencanakan, dan mengawasi keuangan usahanya agar usaha tersebut dapat

bertahan dalam usia yang lama. Indikator Tabungan dan Pinjaman (X1.2)

menurut tanggapan responden termasuk dalam kategori baik dengan nilai

sebesar 4,09. Hal ini berarti bahwa ketika menjalankan usaha sebaiknya

memiliki tabungan yang berguna untuk berjaga-jaga ketika terjadi sesuatu yang
57

dapat menimbulkan kerugian usaha. Namun tabungan merupakan faktor utama

dalam membangun UMKM. Strategi pemasaran yang matang, kualitas produk

yang baik dapat menjadi salah satu hal yang dapat membangun UMKM.

Indikator Asuransi (X1.3) menurut tanggapan responden termasuk dalam

kategori baik dengan nilai sebesar 4,07. Hal ini menunjukkan bahwa belum

semua pelaku UMKM yang menjadi sampel mengerti bahwa asuransi penting

bagi usahanya, asuransi dapat berguna bagi usaha jika terjadi risiko yang tidak

diinginkan, seperti kebakaran gedung dan lain sebagainya. Indikator Investasi

(X1.4) menurut tanggapan responden termasuk dalam kategori baik dengan

nilai sebesar 4,06. Hal ini menunjukkan bahwa belum tentu keuntungan usaha

yang diperoleh oleh para pelaku UMKM yang menjadi sampel belum tentu

diinvestasikan.

2. Variabel Financial Technology (X2)

Variabel Financial technology (X2) diukur dengan menggunakan 7 butir

item pernyataan dari 3 indikator yaitu Pinjaman Modal (X2.1), komitmen

Layanan Pembayaran Digital (X2.2), dan Layanan Pengaturan Keuangan

(X2.3) Rekapitulasi jawaban atas pernyataan responden diuraikan sebagai

berikut:

Tabel 4.9
Deskripsi Jawaban Responden Variabel Financial Technology (X2)

Item Frekuensi Jawaban Responden (f) & Persentase (%) Rata-


(Butir STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Rata Kategori
) Skor
F % F % F % F % F %
X2.1.1 0 0,00 3 7,50 11 0,00 17 27,50 9 22,50 3,80 Baik
X2.1.2 2 5,00 3 7,50 12 17,50 20 30,00 3 7,50 3.48 Baik
58

X2.1.3 4 10,00 3 7,50 10 15.00 18 25,00 5 12.50 3,43 Baik


Rata-rata indikator Pinjaman Modal (X2.1) 3,57 Baik
X2.2.1 0 0,00 0 0,00 7 17,50 19 47,50 14 35,00 4,18 Baik
Sangat
X2.2.2 0 0,00 0 0,50 1 2,50 26 65.00 13 32,50 4,30
Baik
Sangat
Rata-rata Layanan Pembayaran Digital (X2.2) 4,24
Baik
Sangat
X2.3.1 0 0,00 0 0,00 2 5,00 21 52,50 17 42,50 4,38
Baik
Sangat
X2.3.2 0 0,00 0 0,00 1 2,50 20 50,00 19 47,50 4,45
Baik
Sangat
Rata-rata Indikator Layanan Pengaturan Keuangan (X2.3) 4,41
Baik
Rata-rata Variabel Financial Technology (X2) 4,07 Baik
Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan pernyataan responden atas variabel

Financial Technology (X2), menurut tanggapan responden adalah Baik dengan

rata-rata jawaban sebesar 4,07. Indikator Pinjaman Modal (X2.1) menurut

tanggapan responden termasuk dalam kategori Baik dengan nilai sebesar 3,57.

Hal ini menunjukkan bahwa Indikator Tabungan dan Pinjaman (X1.2) menurut

tanggapan responden termasuk dalam kategori baik dengan nilai sebesar 4,09.

Hal ini menunjukkan bahwa pinjaman modal merupakan salah satu sumber

pendanaan UMKM, kemudian melakukan pinjaman modal secara online

seharusnya dapat memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM yang

membutuhkan modal, salah satu kemudahan yang diberikan yaitu tidak

membutuhkan waktu lama. Namun para pelaku UMKM harus tetap

memperhatikan syarat, ketentuan dan risiko ketika melakukan pinjaman modal

secara online. Indikator Layanan Pembayaran Digital (X2.2) menurut

tanggapan responden termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai sebesar
59

4,24. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran layanan pembayaran digital

seperti gopay, ovo, dana dan sebagainya memberi kemudahan baik disisi

pelaku usaha maupun pembeli, dikarenakan pendapatan penjualan produk

otomatis tercatat, sekaligus dengan tanggal dan waktu penjualan. Indikator

Layanan Pengaturan Keuangan (X2.3) menurut tanggapan responden termasuk

dalam kategori sangat baik dengan nilai 4,41. Hal ini menunjukkan bahwa

kehadiran inovasi layanan pengaturan keuangan seperti buku kas, buku warung

memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM baik usaha mikro ataupun

usaha kecil dalam hal pengklasifikasian pengeluaran dan pemasukan. Selain itu

adanya layanan pengaturan keuangan memberikan efisiensi waktu bagi para

pelaku UMKM dalam hal pencatatan keuangan.

3. Variabel Kinerja Keuangan (Y1)

Variabel kinerja keuangan (Y) diukur dengan menggunakan 9 butir item

pernyataan dari 3 indikator yaitu aset (Y.1), omset penjualan (Y.2), dan laba

bersih (Y.3). Rekapitulasi jawaban atas pernyataan responden diuraikan

sebagai berikut:

Tabel 4.10
Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kinerja Keuangan (Y1)

Frekuensi Jawaban Responden (f) & Persentase (%) Rata-


Item
Rata Kategori
(Butir) STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)
Skor
F % F % F % F % F %
Sangat
Y.1.1 0 0,00 0 0,00 1 2,50 20 50,00 19 47,50 4,45
Baik
Sangat
Y.1.2 0 0,00 0 0,00 1 2,50 17 42,50 22 55,00 4,53
Baik
Sangat
Y.1.3 0 0,00 0 0,00 1 2,50 17 42,50 22 55,00 4,53
Baik
Rata-rata indikator Aset (Y.1) 4,50 Sangat
60

Baik
Sangat
Y.2.1 0 0,00 0 0,00 0 00,00 14 35,00 26 65,00 4,65
Baik
Sangat
Y.2.2 0 0,00 0 0,00 0 00,00 18 45,00 22 55,00 4,55
Baik
Sangat
Y.2.3 0 0,00 0 0,00 1 2,50 11 27,50 28 70,00 4,68
Baik
Sangat
Rata-rata Indikator Omset Penjualan (Y.2) 4,63
Baik
Sangat
Y.3.1 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 35,00 26 65,00 4,65
Baik
Sangat
Y.3.2 0 0,00 0 0,00 0 0,00 15 37,50 25 62,50 4,63
Baik
Y.3.3 0 0,00 0 0,00 4 27,50 14 35,00 11 27,50 3,80 Baik
Sangat
Rata-rata Indikator Laba Bersih (Y.3) 4,36
Baik
Sangat
Rata-rata Variabel Kinerja Keuangan (Y1) 4,49
Baik
Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan pernyataan responden atas variabel

Kinerja Keuangan (Y), menurut tanggapan responden adalah sangat baik

dengan rata-rata jawaban sebesar 4,49. Indikator Aset (Y.1) menurut tanggapan

responden termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai sebesar 4,50. Hal

ini menunjukkan bahwa Indikator Aset (Y.1) merupakan hal yang penting dan

harus diketahui oleh para pelaku UMKM, agar dapat memikirkan apa yang

harus dilakukan pada usahanya agar dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru

dan dengan inovasi baru dapat meningkatkan kinerja keuangan UMKM yang

dimiliki. Pengelolaan Indikator Omset Penjualan (Y.2) menurut tanggapan

responden termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai sebesar 4,63. Hal

ini menunjukkan bahwa para pelaku UMKM setuju bila ketika menjalankan

suatu usaha harus memiliki omset penjualan agar usaha tersebut bisa

berkembang lebih besar dan bertahan lama. Omset penjualan yang terus
61

meningkat dapat membuat kinerja keuangan UMKM yang dimiliki juga

semakin meningkat. Indikator Laba Bersih (Y.3) menurut tanggapan responden

termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai sebesar 4,36. Hal ini

menunjukkan bahwa para pelaku UMKM harus mengetahui berapa laba bersih

yang diperoleh. Laba bersih yang diperoleh kemudian digunakan kembali

untuk membuat produk, agar usaha yang dibangun dapat terus berjalan,

berkembang dan kinerja keuangan UMKM yang dimiliki semakin meningkat.

4.4. Pengujian Instrumen Penelitian

4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas (SPSS)

Uji validitas digunakan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur melaksanakan fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan

dengan menggunakan metode Product Moment Pearson. Bila dari hasil pengujian

lebih besar dari 0,30 (r ≥ 0,30) instrumen dikatakan valid.

Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS

Statistic 25. Pengujian menggunakan SPSS bertujuan untuk memastikan bahwa

masing-masing item dalam instrumen penelitian mampu mengukur variabel

melalui indikator variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini. Setelah pengujian

dilakukan maka diperoleh hasil bahwa seluruh instrumen telah memenuhi syarat

(valid). Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas instrumen akan diuji dengan

koefisien cronbach alpha. Bila dari hasil pengujian instrumen diperoleh nilai

koefisien >0,60 maka instrumen yang digunakan dianggap reliabel. Setelah


62

pengujian dilakukan maka diperoleh hasil bahwa seluruh instrumen telah

memenuhi syarat (reliabel). Hasil koefisien korelasi dan cronbach alpha untuk

menguji validitas dan reliabilitas penggunaan item pernyataan dari indikator

variabel sebagai berikut:

Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas SPSS

Koefisien Cronbac
Variabel Indikator Variabel Item Sig. Ket. Ket.
Korelasi h Alpha
X1.1.1 0,681 0,00 Valid
Pengetahuan
Keuangan Pribadi X1.1.2 0,841 0,00 Valid
0,835 Reliabel
(X1.1)
X1.1.3 0,799 0,00 Valid

X1.2.1 0,847 0,00 Valid


Tabungan dan
X1.2.2 0,870 0,00 Valid 0,860 Reliabel
Literasi Pinjaman (X1.2)
Keuangan X1.2.3 0,670 0,00 Valid
(X1)
X1.3.1 0,828 0,00 Valid

Asuransi (X1.3) X1.3.2 0,600 0,00 Valid 0,804 Reliabel

X1.3.3 0,802 0,00 Valid

X1.4.1 0,850 0,00 Valid


Investasi (X1.4) 0,874 Reliabel
X1.4.2 0,853 0,00 Valid

X2.1.1 0,789 0,00 Valid


Pinjaman Modal X2.1.2 0,837 0,00 Valid 0,885 Reliabel
(X2.1)
X2.1.3 0,862 0,00 Valid
Financial
Technology Layanan Pembayaran X2.2.1 0,957 0,00 Valid
(X2) Digital 0,946 Reliabel
(X2.2) X2.2.2 0,916 0,00 Valid

Layanan Pengaturan X2.3.1 0,915 0,00 Valid


0,930 Reliabel
Keuangan (X2.3) X2.3.2 0,904 0,00 Valid
63

Y.1.1 0,776 0,00 Valid


Aset
Y.1.2 0,922 0,00 Valid 0,914 Reliabel
(Y.1)
Y.1.3 0,889 0,00 Valid

Y.2.1 0,778 0,00 Valid


Kinerja
Omset Penjualan
Keuangan Y.2.2 0,808 0,00 Valid 0,880 Reliabel
(Y.2)
(Y)
Y.2.3 0,878 0,00 Valid

Y.3.1 0,733 0,00 Valid


Laba Bersih
(Y.3) Y.3.2 0,725 0,00 Valid 0,797 Reliabel

Y.3.3 0,845 0,00 Valid


Sumber: Data Primer diolah menggunakan IBM SPSS Statistic 25, 2021

Tabel 4.11 menyatakan bahwa pernyataan-pernyataan dalam kuesioner

merupakan pernyataan yang valid dan reliabel. Keputusan ini diambil karena nilai

korelasi pearson >0,30 dengan tingkat signifikan <0,05 dan nilai koefisien

korelasi dari hasil cronbach alpha >0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua item pernyataan yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini

adalah valid dan reliabel, atau dapat dikatakan kuesioner yang digunakan layak

dijadikan sebagai instrumen untuk melakukan pengukuran setiap variabel.

4.5. Analisis Warp Partial Least Square (WarpPLS)

Penelitian menggunakan teknik analisis data Structural Equation

Modeling (SEM) dengan menggunakan software WarpPLS versi 5.0 untuk

menguji peranan Literasi keuangan dan Financial Technology terhadap Kinerja

Keuangan UMKM khususnya cafe di Kota Kendari. Analisis WarpPLS adalah

pengembangan dari analisis PLS. Partial Least Square (PLS) pertama kali
64

dikembangkan oleh Herman Wold. PLS merupakan metode analisis yang

powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan

banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar. PLS selain dapat digunakan

sebagai konfirmasi teori (uji hipotesis) juga dapat digunakan untuk membangun

pengaruh yang belum ada landasan teorinya atau untuk pengujian proposisi.

Terdapat tiga algoritma di dalam analisis WarpPLS, yaitu algoritma pendugaan

outer model, inner model, dan pengujian hipotesis (Kock, 2013)

1. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)

Outer model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk laten dengan

indikatornya. Outer model atau model pengukuran digunakan untuk menguji

validitas konstruk dan reliabilitas instrumen. Terdapat tiga kriteria pengujian outer

model yaitu convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability.

Berikut hasil pengolahan data:

a. Convergent Validity

Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif dinilai

berdasarkan loading factor sebesar >0,5. (Kock, 2015). Dalam menentukan,

penulis akan mengolah data dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada

40 responden dengan menggunakan aplikasi WarpPLS 5.0. pengolahan

kuesioner tersebut menghasilkan loading factor sebagai berikut:

Tabel 4.12
Nilai Loading Factor
Variabel Item Pertanyaan Nilai Loading Factor
Literasi Pengetahuan Keuangan Pribadi (X1.1) 0,821
Keuangan Tabungan dan Pinjaman (X1.2) 0,450
(X1) Asuransi (X1.3) 0,858
Investasi (X1.4) 0,827
65

Financial Pinjaman Modal (X2.1) 0,582


Technology Layanan Pembayaran Digital (X2.2) 0,905
(X2) Layanan Pengaturan Keuangan (X2.3) 0,809

Kinerja Aset (Y.1) 0,844


Keuangan Omzet Penjualan (Y.2) 0,898
(Y) Laba Bersih (Y.3) 0,894
Sumber: Data diolah menggunakan WarpPLS 5.0, 2021

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diketahui bahwa masing-masing indikator

variabel penelitian banyak yang memiliki nilai loading factor >0,5. Namun,

terdapat satu indikator variabel yang memiliki nilai <0,5 sehingga tidak semua

indikator dinyatakan layak atau valid untuk digunakan dalam penelitian. Selain

loading factor , alat ukur lain yang digunakan untuk mengukur validitas

konvergen adalah menggunakan average variance extracted (AVE). Rule of

thumb (aturan praktis) yang digunakan untuk validitas konvergen adalah

Average Variance Extracted (AVE) >0,5 (Chin, 1995 dalam Abdillah dan

Hartono, 2015: 195). Pengolahan kuesioner sehingga menghasilkan nilai AVE

sebagai berikut:

Tabel 4.13

Nilai AVE

No. Variabel Nilai AVE


1 Literasi Keuangan (X1) 0,574
2 Financial Technology (X2) 0,604
3 Kinerja Keuangan (Y) 0,773
Sumber: Data diolah menggunakan WarpPLS 5.0, 2021

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, nilai AVE di semua variabel dinyatakan

valid karena mempunyai nilai >0,5.


66

b. Discriminant Validity

Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-

pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi tinggi. Metode

yang digunakan untuk menilai adalah membandingkan akar AVE, validitas

diskriminan akan cukup jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar

daripada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya (Chin, Gopal, dan

Salisbury, 1997 dalam Abdillah dan Hartono, 2015:195). Tabel berikut

mengenai nilai akar AVE dan korelasi variabel laten:

Tabel 4.14
Nilai Akar AVE
No. Variabel LK FT KK
1 Literasi Keuangan (LK) 0,758 0,497 0,631
2 Financial Technology (FT) 0,497 0,777 0,775
3 Kinerja Keuangan (KK) 0,631 0,775 0,879
Sumber: Data diolah menggunakan WarpPLS 5.0, 2021

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa semua variabel

dinyatakan valid karena nilai akar AVE > korelasi variabel laten.

c. Composite Reliability

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan akurasi, konsistensi, dan

ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran. Uji reliabilitas dalam

PLS dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu Cronbach’s Alpha dan

Composite Reliability. Menggunakan metode cronbach’s alpha, suatu konstruk

dikatakan reliabel apabila nilainya >0,6. Apabila menggunakan composite

reliability, suatu konstruk dikatakan reliabel apabila nilainya >0,7 meskipun

nilai 0,6 masih dapat diterima (Hartono dan Abdillah, 2015:61-62).

Tabel 4.19 berikut mengenai nilai cronbach’s alpha dan composite


67

reliability:

Tabel 4.15
Nilai Cronbach,s Alpha dan Composite Reliability
No. Variabel Cronbach’s Composite
Alpha Reliability
1 Literasi Keuangan (LK) 0,735 0,837
2 Financial Technology (FT) 0,656 0,816
3 Kinerja Keuangan (KK) 0,853 0,911
Sumber: Data diolah menggunakan WarpPLS 5.0, 2021

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, dapat diketahui bahwa nilai composite

reliability dan cronbach’s alpha menunjukkan nilai yang memuaskan. Pada

nilai cronbach’s alpha masing-masing variabel memiliki nilai >0,6 dan pada

composite reliability nilai masing-masing variabel >0,7. Hal tersebut

menunjukkan konsistensi dan stabilitas instrumen yang digunakan tinggi.

Dengan kata lain semua variabel penelitian ini sudah menjadi alat ukur yang

baik, dan semua pernyataan yang digunakan untuk mengukur masing-masing

variabel memiliki reliabilitas yang baik.

2. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Inner model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk laten dan

konstruk laten lainnya. Evaluasi model struktural (inner model) meliputi uji

kecocokan model (model fit), path coefficient, dan R2. Uji model fit ini digunakan

untuk mengetahui apakah suatu model memiliki kecocokan dengan data. Pada uji

kecocokan model terdapat tiga indeks pengujian, yaitu Average Path Coefficient

(APC), Average R-Square (ARS) dan Average Varian Factor (AVIF). Nilai p

untuk APC dan ARS harus lebih kecil dari 0,05 atau berarti signifikan. Selain itu

AFIV sebagai indikator multikolinearitas harus lebih kecil dari 5.

a. Uji Kecocokan Model (Model Fit) Path Coefficient


68

Untuk menilai hasil suatu model dikatakan fit dalam program WarpPLS

5.0 dapat dilihat dari output general results. Terlihat model fit indices and p-

values menampilkan hasil sepuluh indicator fit, yaitu:

Tabel 4.16

Model Fit and Quality Indices

Model fit and quality indices Indeks P- Kriteria Keterangan


Values
Average Path Coefficient (APC) 0,492 P<0,001 P<0,05 Diterima
Average R-Squared (ARS) 0,778 P<0,001 P<0,05 Diterima
Average Block Variance Inflation 1,435 Memiliki nilai <5 Diterima
Factor (AVIF dan idealnya 3,3

Pada keterangan di atas nilai yang diperoleh dari tiga kiteria sudah

terpenuhi, sehingga dapat dikatakan model tersebut telah memenuhi

persyaratan model fit.

b. Path Coefficients

Gambar 4.1

Diagram Jalur

Berdasarkan hasil path coefficients inner model dalam gambar diatas,

dapat disimpulkan sebagai berikut:


69

1. Pengaruh langsung Literasi Keuangan (X1) terhadap Kinerja Keuangan

dapat dibuktikan dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,29, artinya jika

Literasi Keuangan (X1) meningkat satu-satuan unit maka Kinerja

Keuangan (Y) dapat meningkat sebesar 29% pengaruh ini bersifat

positif.

2. Pengaruh langsung Financial Technology (X2) terhadap Kinerja

Keuangan dapat dibuktikan dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,69,

artinya jika Financial Technology (X2) meningkat satu-satuan unit

maka Kinerja Keuangan (Y) dapat meningkat sebesar 69% pengaruh ini

bersifat positif.

c. R-Square

Dari gambar di atas pengujian terhadap model struktural ini dilakukan

dengan melihat R-square yang merupakan uji goodness fit model. Menurut

Chin (1998), nilai R-Square sebesar 0,67 (kuat), 0,33 (moderat) dan 0,19

(lemah). Hasil menunjukkan nilai R-Square pada variabel Kinerja Keuangan

yang dipengaruhi oleh Literasi Keuangan dan Financial Technology yaitu

sebesar 0,79, artinya bahwa variabel-variabel laten eksogen dalam penelitian

ini mampu mempengaruhi Kinerja Keuangan UMKM khususnya cafe sebesar

79% atau dengan kata lain model penelitian ini tergolong kuat.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pengaruh langsung digunakan untuk menguji ada

tidaknya pengaruh secara langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Suatu hipotesis dapat diterima atau harus ditolak secara statistik dapat dihitung
70

melalui tingkat signifikansinya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil

keputusan yang salah sebesar 5%. Berikut ini yang digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan yaitu: p-value≥ 0,05, maka Ho diterima p-value< 0,05,

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Hipotesis Hasil pengujian pengaruh langsung hubungan antar variabel dalam

penelitian ini secara lengkap disajikan pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17
Hasil Pengujian Hipotesis dalam Inner Model: Pengaruh Secara Parsial

Eksogen Endogen P-Value Kriteria Ket.


Literasi Kinerja P-Value
Keuangan (X1) Keuangan 0,02 <0,05 Signifikan
(Y)
Financial Kinerja P-Value
Technology (X2) Keuangan 0,01 <0,05 Signifikan
(Y)
Sumber: Data Primer Diolah, 2022

Tabel 4.17 di atas menunjukkan pengujian koefisien jalur dan pengujian

hipotesis penelitian secara langsung guna menjawab apakah hipotesis yang

diajukan diterima atau ditolak. Hasil pengujian secara langsung dapat dijelaskan

sebagai berikut:

H1 : Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial

terhadap Kinerja Keuangan

Berdasarkan hasil pengujian pengaruh Literasi Keuangan terhadap Kinerja

Keuangan dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0.02 <

α=0.05 dengan arah positif. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa secara

empiris untuk menerima hipotesis (H1), yang menyatakan bahwa Literasi


71

Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan (H 1 diterima). Hasil

tersebut mengindikasikan bahwa Literasi Keuangan searah dengan Kinerja

Keuangan UMKM khususnya Cafe di Kota Kendari yang menjadi sampel dalam

penelitian sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima.

H2 : Financial Technology berpengaruh positif dan signifikan secara parsial

terhadap Kinerja Keuangan UMKM (Cafe)

Berdasarkan hasil pengujian pengaruh Financial Technology terhadap

Kinerja Keuangan dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar

0.01 <α=0.05 dengan arah positif. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa secara

empiris untuk menerima hipotesis (H2), yang menyatakan bahwa Financial

Technology berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan (H2 diterima).

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa Financial Technology searah dengan

Kinerja Keuangan UMKM khususnya Cafe di Kota Kendari yang menjadi sampel

dalam penelitian sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima.

H3: Literasi Keuangan dan Financial Technology berpengaruh positif dan

signifikan secara simultan terhadap Kinerja Keuangan UMKM (Cafe)

Untuk membuktikan hipotesis tersebut dengan melihat R-square yang

merupakan uji goodness fit model. Menurut Chin (1998), nilai R-Square sebesar

0,67 (kuat), 0,33 (moderat) dan 0,19 (lemah). Hasil menunjukkan nilai R-Square

pada variabel Kinerja Keuangan yang dipengaruhi oleh Literasi Keuangan dan

Financial Technology yaitu sebesar 0,79, artinya bahwa variabel-variabel laten

eksogen dalam penelitian ini mampu mempengaruhi Kinerja Keuangan UMKM

khususnya cafe sebesar 79% atau dengan kata lain model penelitian ini tergolong
72

kuat.

4.6. Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan UMKM di

Kota Kendari

Otoritas Jasa Keuangan (2014) menyatakan bahwa literasi keuangan

merupakan rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola

keuangan dengan lebih baik, sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan

memberikan manfaat. Literasi keuangan membantu pemilik usaha untuk

memperoleh pengetahuan keuangan dan keterampilan yang diperlukan bagi

mereka untuk membuat perencanaan bisnis, memulai rencana keuangan dan

membuat keputusan investasi strategis.

Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis pertama yaitu Literasi keuangan

berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Kinerja keuangan.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil nilai probabilitas (p-

value) dengan arah positif. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi tingkat maka

akan semakin baik pula Kinerja keuangan UMKMnya, hasil pengaruh positif

menandakan hubungan yang sejalan. Artinya, apabila tingkat Literasi Keuangan

mengalami kenaikan akan berdampak pada peningkatan Kinerja Keuangan

UMKM. Sebaliknya, apabila tingkat Literasi Keuangan menurun akan berdampak

pada penurunan Kinerja keuangan UMKM.


73

Berdasarkan karakteristik responden dilihat dari jenis kelamin

menunjukkan bahwa dengan jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan, dilihat

dari tingkat/jenjang pendidikan terakhir menunjukkan auditor dengan jenjang

pendidikan SMA lebih banyak dibanding diploma dan Strata 1 (s1), dan jika

dilihat dari sisi lama usah yang paling banyak yaitu 1-2 Tahun. Berdasakan uraian

karakteristik responden diatas, karakteristik tersebut berperan penting dalam

tingginya tingkat literasi keuangan yang dapat membantu peningkatan kinerja

keuangan UMKM cafee itu sendiri.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan pernyataan responden

atas variabel Literasi Keuangan adalah Baik. Dari persepsi responden tampak

bahwa indikator Pengetahuan Keuangan Pribadi, memiliki jawaban responden

yang lebih tinggi dibandingkan dengan indikator lainnya yaitu Tabungan dan

Pinjaman, Asuransi, Investasi. Indikator Pengetahuan Keuangan Pribadi menurut

tanggapan responden termasuk dalam kategori Sangat Baik/Sangat Tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa Pengetahuan Keuangan Pribadi merupakan indikator yang

penting bagi para pelaku UMKM dalam mengelola dan meningkatkan kinerja

keuangan usahanya. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara dengan pemilik

cafe “NH” yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu “Pemisahan uang

pribadi dan uang usaha itu penting, karena jika disatukan uang pribadi dan uang

usaha itu tanpa sadar uangnya akan digunakan terus, jika memang ingin

menggunakan uang usaha sebaiknya berhutang. Sehingga, uang yang di ambil dari

uang usaha untuk keperluan pribadi dicatat bahwa pemilik berutang pada usaha

sendiri dibanding uang tersebut digunakan dan tidak tahu dialokasikan kemana”.
74

Hasil penelitian ini juga didukung hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Chamdawa (2015: 38); Salsabila (2021); Ramadhan (2018) menunjukkan

bahwa tingkat literasi keuangan yang tinggi pada UMKM berpengaruh positif

terhadap kinerja usahanya termasuk kinerja pada keuangan. Tingkat literasi

keuangan yang tinggi membuat pelaku usaha mengelola keuangannya dengan

lebih baik dan berhati-hati dalam menjalankan operasionalnya sehingga ketika

pelaku usaha memiliki kemampuan pengetahuan keuangan yang baik, akan lebih

memudahkan dalam pengelolaan usahanya.

4.6.2 Pengaruh Financial Technology Terhadap Kinerja Keuangan UMKM

di Kota Kendari

Financial Technology adalah pemanfaatan teknologi dalam sistem

keuangan yang kemudian menghasilkan layanan, produk, dan model bisnis baru

yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan, stabilitas moneter, keamanan,

keefisienan serta keandalan dalam pembayaran (Rahadi, 2020).

Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis kedua yaitu Financial

technology berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Kinerja

keuangan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil nilai

probabilitas (p-value)dengan arah positif. Munculnya inovasi financial technology

memberikan angin segar untuk pelaku bisnis UMKM. Pelaku bisnis bisa

memanfaatkan financial technology sebagai jalan untuk pembiayaan

perusahaannya.

Berdasarkan karakteristik responden dilihat dari jenis kelamin

menunjukkan bahwa dengan jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan, dilihat
75

dari tingkat/jenjang pendidikan terakhir menunjukkan auditor dengan jenjang

pendidikan SMA lebih banyak dibanding diploma dan Strata 1 (s1), dan jika

dilihat dari sisi lama usah yang paling banyak yaitu 1-2 Tahun. Berdasakan uraian

karakteristik responden diatas, karakteristik tersebut berperan penting dalam

tingginya tingkat pemanfaatan finanial technology yang dapat membantu

peningkatan kinerja keuangan UMKM cafee itu sendiri.

Jika ditinjau berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan pernyataan

responden atas variabel Financial Technology termasuk dalam kategori Baik.

Indikator Layanan Pengaturan Keuangan menurut tanggapan responden termasuk

dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran inovasi

layanan pengaturan keuangan memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM

baik usaha mikro ataupun usaha kecil dalam hal pengklasifikasian pengeluaran

dan pemasukan. Selain itu adanya layanan pengaturan keuangan memberikan

efisiensi waktu bagi para pelaku UMKM dalam hal pencatatan keuangan. Hal ini

dikuatkan dengan hasil wawancara dengan manajer cafe “EK” yang menjadi

sampel dalam penelitian ini “Selain pencatatan manual, kami juga menggunakan

pencatatan di sistem. Salah satunya juga kami menggunakan aplikasi kasir yaitu

Moca Pos, jadi jika sedang melaksanakan transaksi langsung tercatat di sistem

berapa pemasukan atau penjualan. Kemudian dikelola kembali secara manual

menggunakan Microsoft excel. Salah satu keuntungan menggunakan Financial

Technology ini adalah transaksi yang beberapa tahun sudah lewat pun masih bisa

di lihat atau dicetak kembali bukti transaksinya”.


76

Hasil penelitian ini juga didukung hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh (Muzdalifa et al., 2018); (Dermawan, 2019); (Hutabarat, 2018) dan

(Rahardjo et al., 2019) menyatakan bahwa kehadiran sejumlah financial

technology turut memberikan kontribusi dalam pengembangan UMKM. Peran

financial technology tidak hanya sebatas dalam pembiayaan modal usaha tetapi

ada juga yang merambah ke berbagai aspek seperti layanan pembayaran digital

juga pengatur keuangan.

4.6.3 Pengaruh Literasi Keuangan dan Financial Technology Terhadap

Kinerja Keuangan UMKM

Menurut Sutrisno (2011: 53) “Kinerja keuangan adalah prestasi yang

dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan perusahaan tersebut”.

Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis ketiga yaitu Literasi Keuangan

dan Financial technology berpengaruh positif dan signifikan secara simultan

terhadap Kinerja keuangan. Kontribusi variabel Literasi keuangan dan Financial

technology dalam mempengaruhi Kinerja keuangan juga dapat dilihat berdasarkan

nilai R-Square. Hasil menunjukkan nilai R-Square pada variabel Kinerja

keuangan yang dipengaruhi oleh Literasi Keuangan dan Financial Technology

yaitu sebesar 0,79, artinya bahwa variabel-variabel laten eksogen dalam penelitian

ini mampu mempengaruhi Kinerja Keuangan UMKM khususnya cafe sebesar

79%, sedangkan 21% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil

penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penelitian yang telah

dilakukan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial

terhadap kinerja keuangan UMKM khususnya cafe di Kota Kendari. Hal

tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan

yang dimiliki oleh para pemilik atau manajer pengelola UMKM cafe

maka akan semakin baik pula pengelolaan keuangan UMKM tersebut

dalam upaya meningkatkan kinerja keuangan UMKM nya.

2. Financial Technology berpengaruh positif dan signifikan secara parsial

terhadap kinerja keuangan UMKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hadirnya layanan keuangan berbasis digital membantu pelaku UMKM

dalam agar lebih mudah mendapatkan akses terhadap produk keuangan.

Pelaku UMKM dapat memanfaatkan financial technology sebagai jalan

untuk pembiayaan usahanya.

3. Literasi Keuangan dan Financial Technology berpengaruh positif dan

signifikan secara simultan terhadap kinerja keuangan UMKM. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik tingkat literasi keuangan dan

pemanfaatan Financial technology maka akan semakin baik pula kinerja

keuangan UMKMnya.

77
78

5.2. Saran

Beberapa saran dan rekomendasi yang diajukan penulis berdasarkan

kesimpulan dan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia bersama dengan

perusahaan penyedia produk dan layanan jasa keuangan melakukan

sosialisasi guna peningkatan literasi keuangan, seperti edukasi mengenai

istilah-istilah keuangan, manfaat setiap produk dan jasa keuangan dan

juga pelatihan mengenai pengelolaan keuangan yang baik dan benar

sesuai kebutuhan dan standar yang berlaku.

2. Penggunaan layanan keuangan digital yang semakin meningkat

menimbulkan beberapa risiko salah ghsatunya adalah penipuan. Untuk

meminimalisir hal tersebut, sebaiknya lembaga pengawas jasa keuangan

dalam hal ini Otoritas Jasa keuangan disarankan memberi edukasi

tentang layanan jasa keuangan yang legal dan berada dibawah

pengawasan OJK. Karena jika terjadi penipuan akan berimbas kepada

kinerja UMKM.

3. Untuk kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai literasi

keuangan dan financial technology terhadap kinerja keuangan UMKM.

Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat menambahkan

variabel-variabel yang belum diteliti dalam penelitian ini agar penelitian

ini semakin berkembang. Selain itu penulis juga mengharapkan para

akademisi turut serta dalam mendorong para kelompok UMKM dalam


79

peningkatan Literasi keuangan serta membantu dalam praktik tata kelola

keuangan agar menambah pengetahuan para pemilik usaha kecil agar

lebih tertata dalam hal penyusunan laporan keuangan sehingga dapat

memperbaiki omset para pelaku UMKM.

4. Dengan adanya penelitian ini penulis berharap pemerintah lebih giat

mengadakan sosialisasi kepada pelaku UMKM tentang literasi keuangan

dan financial technology. Tugas ini memerlukan peranan penting

pemerintah dalam keberlangsungan dan perkembangan UMKM cafe di

Kota Kendari agar para pelaku UMKM bukan hanya mengetahui

berbagai jasa keuangan tetapi juga memahami, terampil dan memiliki

keyakinan dalam pengambilan keputusan dalam mengelola keuangan dan

meningkatkan kinerja keuangan UMKM.


DAFTAR PUSTAKA

Ade,R. 2011. Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap


pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM Indonesia, (Skripsi: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2011)
Agus, H. & Martono. 2011. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Penerbit EKONISIA, Yogyakarta.
Agus, S. 2012. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Ed. 4. Yogyakarta:
BPFE.
Akmal, H., & Saputra, Y. E. 2016. Analisis Tingkat Literasi Keuangan. Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Islam-Volume 1, No 2, 235-244.
Anoraga, P. 2012. Manajemen Bisnis. Rineka Cipta, Jakarta.
Arisia, D. M. (2020). Gorontalo The Impact Of Fintech Towards Financial. 3(2),
68–83. (Online)
Bank Indonesia. 1998. UU No.10 tahun 1998, Tentang Perubahan Terhadap UU
No. 7 Tahun 1992, Jakarta
Brigham & Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11.
Jakarta: Salemba Empat
Chamdawa, V,. K. 2015. “The Effect Of Financial Literacy On Financial
Performance Of Small and Micro Enterprises in Kibera Slums”
Financial literacy Review 7 (2) :30-60.
Djuwita.Q.T. 2003. Pengujian Penerapan Analisis Teknikal Dalam Memprediksi
Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia
Edy, S. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Jakarta, Kencana.
Fahmi, I. 2018. Analisis Laporan Keuangan.Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Haming, M., Basalamah, S. 2010. Studi Kelayakan Investasi
Proyek dan Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara
Hanifah, N., Rahadi, D. 2020. Analisis Perilaku Konsumen dalam Memutuskan
Pembelian Secara Online Pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal
Manajemen dan Keuangan Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020. Cikarang.
Hutabarat, F. (2018). “Pengaruh literasi keuangan dan financial technology
terhadap inklusi keuangan pada masyarakat jabodetabek”. Institut
Pertanian Bogor
Irma, M., Rahma, I.A., Novalia,B.G. 2018. Peran Financial technology Dalam
Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada Umkm Di Indonesia (Pendekatan
Keuangan Syariah), Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol. 3, No.
1, 2018.
Istijanto, 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Iswadi, A. 2020. “Perbedaan dan Food retail yang Harus anda Tahu”,
(https://modalbisnis.id/blog/perbedaan-food-service-dan-food-retail-
yang-harus-anda-tahu/). diakses 3 September 2021
Jumingan. 2014, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Keputusan Presiden RI No. 99 Tahun 1998
Kieso, Wedygandt dan Warfield. 2018. Intermediate Accounting. New York
Latifiana, D. 2017. Studi Literasi Keuangan Pengelola Usaha Kecil Menengah
(UKM). Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Lestari, D.A. 2020. “Pengaruh Payment Gateway terhadap Kinerja Keuangan
UMKM” dalam Deka Anggun Lestari: Jurnal Manajemen Sdm,
Pemasaran, Dan Keuangan Volume 01 Nomor 01.
Lia,Della.A.Z. 2015. “Penilaian Kinerja Keuangan pada Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan” dalam
Della Ayu Zona Lia. Jurnal Bisnis. 25(1): 1-11.
Lyman, C. 2021. “ Apa Itu Fintech dan Bagaimana Perkembangannya di
Indonesia?” ,( https://pintu.co.id/blog/apa-itu-fintech-adalah).
Diakses 12 Januari 2021
Manurung, M., Prathama. R. 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter.
Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Manurung Jonni J., dan Adler H. Manurung, 2009. Ekonomi Keuangan dan
Kebijakan Moneter. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Munawir, S. 2014. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty.
Yogyakarta
Nababan D dan Sadalia I. 2013. Analisis Personal Financial Literacy dan
Financial Behavior Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara. Repository jurnal Universitas Sumatera Utara. 1(1), 1-
16. http://202.0.107.5/index.php/jmim/article/view/651/pdf , 05 Maret
2015.
Norma, Y., Meliza, S. 2013. Sikap Pengelola Keuangan dan Perilaku
Perencanaan Investasi Keluarga di Surabaya, Journal of Business and
Banking, Vol. 3, No. 1, may 2013, ISSN: 2088-7841.
Orton, L. 2007. Financial Literacy : Lesson From International Experience,
CPRN Research Report
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia.
Jakarta.
Peraturan Bank Indonesia No.19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan
Teknologi Finansial
Prastiwi.D.R 2017. “Analisis Pengendalian Intern Sistem Pemberian Kredit
Berbasis COSO Studi Kasus di BPR Chandra Muktiartha”. Program
Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Pulungan, D.R. 2017. Literasi Keuangan Dan Dampaknya Terhadap Perilaku
Keuangan Masyarakat Kota Medan. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan 17(1),
56–61. https://doi.org/10.30596/ekonomikawan.v17i1.1180
Pulungan, D.R., Febriaty, H. 2018. Pengaruh Gaya Hidup dan Literasi Keuangan
Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa. Jurnal Manajemen, 2(3), 103–
110. https://doi.org/10.5281/zenodo.1410873
Purba, H.M.2020. “Pengaruh Literasi Keuangan dan Financial Technology
Terhadap Peningkatan Kinerja UMKM yang Dimediasi oleh Inklusi
Keuangan di Kota Medan”.
Rahardjo, B., Ikhwan, K., & Siharis, A. K. (2019). “Pengaruh Financial
Technology (Fintech) Terhadap Perkembangan UMKM Di Kota
Magelang”. 347–356
Ramadhan,A.F.2018. “Pengaruh Literasi Keuangan dan Akses Permodalan
terhadap Kinerja Keuangan UMKM di Kota Bandung”.
Rofiq, A. 2016. “Strategi UKM Hadapi MEA”, (Online)
(https://economy.okezone.com/read/2016/01/14/320/1288073/strategi-
ukm-hadapi-mea). diakses 3 September 2021
Safitri, N.2021. “Pengaruh Financial Technology terhadap Kinerja Keuangan
UMKM di Kota Malang”.
Salsabila, D. 2021. “Pengaruh Literasi Keuangan, Financial Technology dan
Inklusi Keuangan terhadap Kinerja UMKM di Kota Kupang”.
Sugiyono. 2015.”Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D)”. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.
Sutrisno, E. (2007). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Ekonesia.
Sutrisno, E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Tika, M.P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Tom, C.2016.”Dampak MEA Bagi UMKM di Indonesia”,
(https://www.tommcifle.com/dampak-mea-bagi-umkm-di-indonesia/).
diakses 3 September 2021
Undang-Undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM).
Warren, Reeve, dan Fess, 2016, Accounting-Pengantar Akuntansi, Buku satu,
Edisi dua puluh satu, Salemba Empat, Jakarta
Yanti, W.I.P. 2019. Pengaruh Inklusi Keuangan Dan Literasi Keuangan
Terhadap Kinerja Umkm Di Kecamatan Moyo Utara . Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 2(1). https://doi.org/10.37673/jmb.v2i1.305
Zuhri,N.,Akbar,R. 2015. Ibu Menteri Keuangan Negara. PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth:
Pelaku UMKM Kuliner Kota Kendari
Di tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dalam rangka memenuhi Proposal Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo, bersama ini saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menjadi responden penelitian saya yang
berjudul “Pengaruh Literasi Keuangan dan Financial Technology Terhadap
Kinerja Keuangan UMKM Di Kota Kendari”.
Identitas Peniliti:
Nama : Fitria Intani
NIM/Stambuk : B1C1 18 070
Program Studi : Akuntansi
Fakultas / Instansi : Ekonomi dan Bisnis/ Universitas Halu Oleo
Untuk itu mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari mengisi angket ini
berdasarkan kondisi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari masing-masing saat ini, apa
adanya. Semua informasi yang didapatkan ini akan menjadi bahan penelitian
secara akademis dan semua jawaban akan dirahasiakan. Keberhasilan penelitian
ini sangat tergantung pada partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari. Atas dukungan
dan partisipasinya saya mengucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,

Fitria Intani
NIM. B1C1 18 070
Petunjuk pengisian
1. Pernyataan di bawah ini hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka
menyusun Proposal penelitian
2. Pilihlah salah satu jawaban yang memenuhi persepsi Saudara dengan cara memberi
tanda centang (√).
3. Isilah data responden berikut berdasarkan kriteria yang Bapak/Ibu miliki.

Data Responden:
Nama Usaha :
Jenis Kelamin : (_____) 1. Laki-laki 2.Perempuan
Pendidikan terakhir : (_____)
1. Sekolah Menengah Atas
2. Diploma
3. Sarjana (S1)
4. Magister (S2)
5. Doktor (S3)
Lama Usaha : ______ Tahun _____Bulan

Kuesioner
Keterangan: 1. STS : Sangat Tidak Setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. KS : Kurang Setuju
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
No. Literasi Keuangan STS TS KS S SS
Pengetahuan Keuangan Pribadi
1. Sistem pemisahan antara uang pribadi
dan uang usaha penting bagi para
pelaku UMKM
2. Pemahaman tentang mengatur
pengeluaran dan pendapatan penting
bagi keberlangsungan UMKM
3. Pengelolaan keuangan yang baik dapat
membantu dalam membuat perencanaan
bisnis jangka panjang dan jangka
pendek
Tabungan dan Pinjaman
4. Pelaku UMKM harus memiliki rencana
keuangan untuk berjaga-jaga salah
satunya adalah tabungan
5. Tabungan adalah salah satu faktor
utama dalam membangun UMKM
6 Salah satu sumber pendanaan UMKM
adalah pinjaman
Asuransi
7. Layanan asuransi penting bagi pelaku
UMKM dalam menjalankan usahanya
8. Pelaku UMKM harus mengetahui risiko
ketika menggunakan layanan asuransi
9. Layanan asuransi dapat menunjang
keberlangsungan UMKM
Investasi
10. Investasi sangat penting untuk
mendukung keberlangsungan usaha di
masa depan
11. Keuntungan usaha yang diperoleh di
investasikan untuk manfaat di masa
mendatang
No Financial Technology STS TS KS S SS
Pinjaman Modal
1. Salah satu sumber pendanaan UMKM
yaitu pinjaman modal
2. Aplikasi pinjaman modal secara online
memberikan kemudahan bagi pelaku
UMKM yang membutuhkan modal
3 Melakukan pinjaman modal secara
online akan lebih menghemat waktu,
dibanding pinjaman modal melalui
bank
Layanan Pembayaran Digital
4. Layanan pembayaran digital seperti
gopay, ovo memberikan kemudahan
bagi UMKM dalam sistem pencatatan
pendapatan atau pemasukan
5. Layanan pembayaran melalui
gopay, ovo, dana memudahkan
transaksi penjualan
Layanan Pengaturan Keuangan
6. Layanan pengaturan keuangan seperti
buku kas, buku warung membantu
UMKM khususnya usaha mikro dalam
mengelompokkan pemasukan dan
pengeluaran
7. Adanya layanan pengaturan keuangan
digital seperti buku kas, buku warung
memberikan kemudahan dan efisiensi
waktu
No Kinerja Keuangan STS TS KS S SS
Aset
1. Pelaku UMKM harus mengetahui aset
atau kekayaan bersih yang dimiliki
2. Aset adalah sumber daya yang dimiliki
oleh pelaku usaha yang diharapkan
dapat menghasilkan pemasukan untuk
bisnis kedepannya
3. Aset yang dimiliki oleh pelaku
UMKM berguna untuk memfasilitasi
bisnis dan mempermudah pembuatan
produk
Omset Penjualan
4. Pelaku UMKM harus mengetahui
jumlah omset penjualannya apakah
sesuai target atau tidak
5. Pelaku UMKM dapat membedakan
antara keuntungan dan omset
penjualan
6. Pelaku UMKM harus punya
perencanaan mengenai omset
penjualan usahanya
Laba Bersih
7. Pelaku UMKM harus mengetahui
berapa jumlah laba bersih atau
keuntungan bersih nya
8. Laba bersih adalah hasil penjualan
yang diperoleh UMKM dikurangi
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
menjalankan usahanya
9. Laba atau keuntungan bersih dapat
digunakan untuk tambahan modal
usaha
LAMPIRAN II: TABULASI DATA

Literasi Keuangan
No Pengetahuan Keuangan Pribadi Tabungan dan pinjaman Asuransi Investasi X1TT X1TR X1T X1 X1P
X1.1.1 X1.1.2 X1.1.1.3 X1.1T X1.1 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2T X1.2 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3 X1.3T X1.3 X1.4.1 X1.4.2 X1.4T X1.4
1 4 5 5 14 4.67 3 2 5 10 3.33 3 5 4 12 4.00 5 5 10 5.00 46 4.18 17.00 4.25 85.00
2 4 4 4 12 4.00 3 2 4 9 3.00 5 5 2 12 4.00 4 5 9 4.50 42 3.82 15.50 3.88 77.50
3 5 3 4 12 4.00 5 5 4 14 4.67 4 4 4 12 4.00 4 4 8 4.00 46 4.18 16.67 4.17 83.33
4 5 4 4 13 4.33 4 4 3 11 3.67 5 5 4 14 4.67 4 4 8 4.00 46 4.18 16.67 4.17 83.33
5 5 3 3 11 3.67 5 5 4 14 4.67 3 4 4 11 3.67 3 3 6 3.00 42 3.82 15.00 3.75 75.00
6 4 3 4 11 3.67 5 5 5 15 5.00 3 4 3 10 3.33 3 3 6 3.00 42 3.82 15.00 3.75 75.00
7 4 3 4 11 3.67 5 5 5 15 5.00 3 4 3 10 3.33 4 4 8 4.00 44 4.00 16.00 4.00 80.00
8 5 5 3 13 4.33 5 4 5 14 4.67 3 4 3 10 3.33 3 4 7 3.50 44 4.00 15.83 3.96 79.17
9 4 4 5 13 4.33 5 4 4 13 4.33 3 4 3 10 3.33 5 4 9 4.50 45 4.09 16.50 4.13 82.50
10 4 4 4 12 4.00 3 3 3 9 3.00 5 4 4 13 4.33 3 5 8 4.00 42 3.82 15.33 3.83 76.67
11 4 3 4 11 3.67 5 5 5 15 5.00 4 5 2 11 3.67 3 3 6 3.00 43 3.91 15.33 3.83 76.67
12 4 3 3 10 3.33 3 2 3 8 2.67 3 4 2 9 3.00 3 3 6 3.00 33 3.00 12.00 3.00 60.00
13 4 3 3 10 3.33 3 3 3 9 3.00 3 4 3 10 3.33 3 3 6 3.00 35 3.18 12.67 3.17 63.33
14 4 4 3 11 3.67 4 3 3 10 3.33 3 4 3 10 3.33 3 4 7 3.50 38 3.45 13.83 3.46 69.17
15 4 4 4 12 4.00 4 3 3 10 3.33 3 4 3 10 3.33 3 4 7 3.50 39 3.55 14.17 3.54 70.83
16 4 4 4 12 4.00 4 4 3 11 3.67 3 4 3 10 3.33 4 4 8 4.00 41 3.73 15.00 3.75 75.00
17 4 4 4 12 4.00 4 4 3 11 3.67 4 4 3 11 3.67 4 4 8 4.00 42 3.82 15.33 3.83 76.67
18 4 4 4 12 4.00 4 4 4 12 4.00 4 4 4 12 4.00 4 4 8 4.00 44 4.00 16.00 4.00 80.00
19 4 4 4 12 4.00 5 4 4 13 4.33 4 4 4 12 4.00 4 4 8 4.00 45 4.09 16.33 4.08 81.67
20 4 4 4 12 4.00 5 4 4 13 4.33 4 4 4 12 4.00 4 5 9 4.50 46 4.18 16.83 4.21 84.17
21 4 4 4 12 4.00 5 5 4 14 4.67 4 4 4 12 4.00 4 5 9 4.50 47 4.27 17.17 4.29 85.83
22 5 4 4 13 4.33 5 5 4 14 4.67 4 5 5 14 4.67 4 5 9 4.50 50 4.55 18.17 4.54 90.83
23 5 4 4 13 4.33 5 5 4 14 4.67 5 5 5 15 5.00 4 5 9 4.50 51 4.64 18.50 4.63 92.50
24 5 4 4 13 4.33 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 10 5.00 53 4.82 19.33 4.83 96.67
25 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 10 5.00 55 5.00 20.00 5.00 100.00
26 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 10 5.00 55 5.00 20.00 5.00 100.00
27 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 10 5.00 55 5.00 20.00 5.00 100.00
28 4 4 3 11 3.67 5 5 3 13 4.33 4 5 4 13 4.33 5 4 9 4.50 46 4.18 16.83 4.21 84.17
29 4 4 4 12 4.00 5 3 4 12 4.00 3 5 4 12 4.00 5 5 10 5.00 46 4.18 17.00 4.25 85.00
30 5 5 5 15 5.00 3 5 4 12 4.00 4 3 4 11 3.67 5 5 10 5.00 48 4.36 17.67 4.42 88.33
31 4 4 4 12 4.00 5 3 4 12 4.00 4 4 5 13 4.33 4 4 8 4.00 45 4.09 16.33 4.08 81.67
32 5 5 5 15 5.00 3 3 4 10 3.33 4 5 4 13 4.33 4 3 7 3.50 45 4.09 16.17 4.04 80.83
33 4 5 4 13 4.33 3 3 4 10 3.33 5 4 3 12 4.00 3 3 6 3.00 41 3.73 14.67 3.67 73.33
34 5 5 4 14 4.67 3 4 4 11 3.67 5 4 4 13 4.33 3 5 8 4.00 46 4.18 16.67 4.17 83.33
35 5 5 4 14 4.67 3 4 5 12 4.00 5 5 3 13 4.33 4 4 8 4.00 47 4.27 17.00 4.25 85.00
36 5 4 5 14 4.67 4 4 5 13 4.33 5 4 4 13 4.33 4 4 8 4.00 48 4.36 17.33 4.33 86.67
37 4 4 5 13 4.33 5 4 5 14 4.67 4 4 4 12 4.00 4 4 8 4.00 47 4.27 17.00 4.25 85.00
38 5 4 5 14 4.67 4 4 3 11 3.67 5 4 4 13 4.33 5 3 8 4.00 46 4.18 16.67 4.17 83.33
39 5 5 5 15 5.00 3 3 4 10 3.33 5 5 4 14 4.67 5 4 9 4.50 48 4.36 17.50 4.38 87.50
40 4 4 4 12 4.00 5 4 4 13 4.33 5 4 5 14 4.67 4 3 7 3.50 46 4.18 16.50 4.13 82.50
Total 177 164 165 506 168.6667 170 159 162 491 163.6667 163 174 151 488 162.6667 160 165 325 162.5 1810 164.5455 657.5 164.375 3287.5
Rerata 4.43 4.10 4.13 12.65 4.22 4.25 3.98 4.05 12.28 4.09 4.08 4.35 3.78 12.20 4.07 4.00 4.13 8.13 4.06 45.25 4.11 16.44 4.11 82.19
Persen 88.50 82.00 82.50 253.00 84.33 85.00 79.50 81.00 245.50 81.83 81.50 87.00 75.50 244.00 81.33 80.00 82.50 162.50 81.25 905.00 82.27 328.75 82.19 1643.75
Financial Technology
No Pinjaman Modal Layanan Pembayaran Digital Layanan Pengaturan Keuangan X2TT X2TR X2T X2 X2P
X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.1T X2.1 X2.2.1. X2.2.2 X2.2T X2.2 X2.3.1 X2.3.2 X2.3T X2.3
1 2 2 3 7 2.33 3 4 7 3.50 5 5 10 5.00 24 3.43 10.83 3.61 72.22
2 5 4 4 13 4.33 5 4 9 4.50 4 4 8 4.00 30 4.29 12.83 4.28 85.56
3 5 5 4 14 4.67 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 30 4.29 12.67 4.22 84.44
4 5 4 5 14 4.67 3 4 7 3.50 4 4 8 4.00 29 4.14 12.17 4.06 81.11
5 4 3 3 10 3.33 4 4 8 4.00 4 5 9 4.50 27 3.86 11.83 3.94 78.89
6 4 4 4 12 4.00 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 28 4.00 12.00 4.00 80.00
7 3 4 5 12 4.00 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 32 4.57 14.00 4.67 93.33
8 5 5 4 14 4.67 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 34 4.86 14.67 4.89 97.78
9 3 4 4 11 3.67 4 4 8 4.00 5 5 10 5.00 29 4.14 12.67 4.22 84.44
10 4 3 3 10 3.33 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 30 4.29 13.33 4.44 88.89
11 2 1 1 4 1.33 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 24 3.43 11.33 3.78 75.56
12 3 1 1 5 1.67 3 4 7 3.50 3 4 7 3.50 19 2.71 8.67 2.89 57.78
13 3 2 2 7 2.33 3 4 7 3.50 4 4 8 4.00 22 3.14 9.83 3.28 65.56
14 3 2 2 7 2.33 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 23 3.29 10.33 3.44 68.89
15 3 3 3 9 3.00 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 25 3.57 11.00 3.67 73.33
16 3 3 3 9 3.00 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 25 3.57 11.00 3.67 73.33
17 3 3 3 9 3.00 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 25 3.57 11.00 3.67 73.33
18 4 4 3 11 3.67 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 27 3.86 11.67 3.89 77.78
19 4 4 3 11 3.67 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 27 3.86 11.67 3.89 77.78
20 4 4 4 12 4.00 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 28 4.00 12.00 4.00 80.00
21 4 4 4 12 4.00 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 28 4.00 12.00 4.00 80.00
22 4 4 4 12 4.00 4 4 8 4.00 5 4 9 4.50 29 4.14 12.50 4.17 83.33
23 4 4 4 12 4.00 4 5 9 4.50 5 5 10 5.00 31 4.43 13.50 4.50 90.00
24 4 4 4 12 4.00 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 32 4.57 14.00 4.67 93.33
25 4 4 4 12 4.00 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 32 4.57 14.00 4.67 93.33
26 4 4 4 12 4.00 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 32 4.57 14.00 4.67 93.33
27 5 4 5 14 4.67 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 34 4.86 14.67 4.89 97.78
28 4 3 4 11 3.67 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 31 4.43 13.67 4.56 91.11
29 4 3 3 10 3.33 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 26 3.71 11.33 3.78 75.56
30 3 3 1 7 2.33 3 3 6 3.00 4 3 7 3.50 20 2.86 8.83 2.94 58.89
31 2 4 2 8 2.67 3 4 7 3.50 5 5 10 5.00 25 3.57 11.17 3.72 74.44
32 5 4 1 10 3.33 5 4 9 4.50 4 4 8 4.00 27 3.86 11.83 3.94 78.89
33 5 3 4 12 4.00 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 28 4.00 12.00 4.00 80.00
34 5 3 4 12 4.00 3 4 7 3.50 4 4 8 4.00 27 3.86 11.50 3.83 76.67
35 4 3 5 12 4.00 4 4 8 4.00 4 5 9 4.50 29 4.14 12.50 4.17 83.33
36 4 4 3 11 3.67 4 4 8 4.00 4 4 8 4.00 27 3.86 11.67 3.89 77.78
37 3 5 4 12 4.00 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 32 4.57 14.00 4.67 93.33
38 5 4 5 14 4.67 5 5 10 5.00 3 5 8 4.00 32 4.57 13.67 4.56 91.11
39 3 3 4 10 3.33 4 4 8 4.00 5 5 10 5.00 28 4.00 12.33 4.11 82.22
40 4 4 4 12 4.00 5 5 10 5.00 5 5 10 5.00 32 4.57 14.00 4.67 93.33
Total 152 139 137 428 142.6667 167 172 339 169.5 175 178 353 176.5 1120 160 488.6667 162.8889 3257.778
Rerata 3.80 3.48 3.43 10.70 3.57 4.18 4.30 8.48 4.24 4.38 4.45 8.83 4.41 28.00 4.00 12.22 4.07 81.44
Persen 76.00 69.50 68.50 214.00 71.33 83.50 86.00 169.50 84.75 87.50 89.00 176.50 88.25 560.00 80.00 244.33 81.44 1628.89
Kinerja Keuangan
No Aset Omset Penjualan Laba Bersih YTT YTR YT Y YP
Y.1.1 Y.1.2 Y.1.3 Y.1T Y.1 Y.2.1 Y.2.2 Y.2.3 Y.2T Y.2 Y.3.1 Y.3.2 Y.3.3 Y.3T Y.3
1 3 4 4 11 3.67 4 5 5 14 4.67 4 5 2 11 3.67 36 4.00 12.00 4.00 80.00
2 5 5 5 15 5.00 5 4 5 14 4.67 5 5 2 12 4.00 41 4.56 13.67 4.56 91.11
3 4 5 5 14 4.67 4 5 5 14 4.67 5 5 4 14 4.67 42 4.67 14.00 4.67 93.33
4 4 4 4 12 4.00 4 4 5 13 4.33 4 4 5 13 4.33 38 4.22 12.67 4.22 84.44
5 5 4 4 13 4.33 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 43 4.78 14.33 4.78 95.56
6 4 5 4 13 4.33 4 4 4 12 4.00 4 4 4 12 4.00 37 4.11 12.33 4.11 82.22
7 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 3 13 4.33 43 4.78 14.33 4.78 95.56
8 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 4 14 4.67 44 4.89 14.67 4.89 97.78
9 4 5 5 14 4.67 5 4 5 14 4.67 5 5 5 15 5.00 43 4.78 14.33 4.78 95.56
10 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 4 3 12 4.00 42 4.67 14.00 4.67 93.33
11 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 45 5.00 15.00 5.00 100.00
12 4 3 3 10 3.33 4 4 3 11 3.67 4 4 2 10 3.33 31 3.44 10.33 3.44 68.89
13 4 4 4 12 4.00 4 4 4 12 4.00 4 4 3 11 3.67 35 3.89 11.67 3.89 77.78
14 4 4 4 12 4.00 4 4 4 12 4.00 4 4 3 11 3.67 35 3.89 11.67 3.89 77.78
15 4 4 4 12 4.00 4 4 4 12 4.00 4 4 3 11 3.67 35 3.89 11.67 3.89 77.78
16 4 4 4 12 4.00 4 4 4 12 4.00 4 4 3 11 3.67 35 3.89 11.67 3.89 77.78
17 4 4 4 12 4.00 4 4 4 12 4.00 4 4 3 11 3.67 35 3.89 11.67 3.89 77.78
18 4 4 4 12 4.00 5 4 4 13 4.33 4 4 4 12 4.00 37 4.11 12.33 4.11 82.22
19 4 4 4 12 4.00 5 4 4 13 4.33 4 4 4 12 4.00 37 4.11 12.33 4.11 82.22
20 4 4 5 13 4.33 5 4 4 13 4.33 5 5 4 14 4.67 40 4.44 13.33 4.44 88.89
21 4 5 5 14 4.67 5 4 5 14 4.67 5 5 4 14 4.67 42 4.67 14.00 4.67 93.33
22 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 4 14 4.67 44 4.89 14.67 4.89 97.78
23 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 4 14 4.67 44 4.89 14.67 4.89 97.78
24 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 45 5.00 15.00 5.00 100.00
25 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 45 5.00 15.00 5.00 100.00
26 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 45 5.00 15.00 5.00 100.00
27 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 45 5.00 15.00 5.00 100.00
28 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 4 14 4.67 44 4.89 14.67 4.89 97.78
29 4 4 4 12 4.00 5 5 5 15 5.00 5 5 3 13 4.33 40 4.44 13.33 4.44 88.89
30 4 4 4 12 4.00 5 5 5 15 5.00 5 5 4 14 4.67 41 4.56 13.67 4.56 91.11
31 5 4 4 13 4.33 4 5 5 14 4.67 4 4 5 13 4.33 40 4.44 13.33 4.44 88.89
32 4 4 5 13 4.33 4 4 5 13 4.33 5 4 4 13 4.33 39 4.33 13.00 4.33 86.67
33 4 5 5 14 4.67 5 5 5 15 5.00 5 4 2 11 3.67 40 4.44 13.33 4.44 88.89
34 5 5 4 14 4.67 4 4 4 12 4.00 4 5 3 12 4.00 38 4.22 12.67 4.22 84.44
35 4 4 4 12 4.00 5 5 5 15 5.00 5 5 4 14 4.67 41 4.56 13.67 4.56 91.11
36 5 4 4 13 4.33 5 4 5 14 4.67 4 5 3 12 4.00 39 4.33 13.00 4.33 86.67
37 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 45 5.00 15.00 5.00 100.00
38 4 5 5 14 4.67 5 5 5 15 5.00 5 5 5 15 5.00 44 4.89 14.67 4.89 97.78
39 5 5 5 15 5.00 5 4 5 14 4.67 5 5 4 14 4.67 43 4.78 14.33 4.78 95.56
40 5 5 5 15 5.00 4 5 4 13 4.33 5 4 3 12 4.00 40 4.44 13.33 4.44 88.89
Total 178 181 181 540 180 186 182 187 555 185 186 185 152 523 174.3333 1618 179.7778 539.3333 179.7778 3595.556
Rerata 4.45 4.53 4.53 13.50 4.50 4.65 4.55 4.68 13.88 4.63 4.65 4.63 3.80 13.08 4.36 40.45 4.49 13.48 4.49 89.89
Persen 89.00 90.50 90.50 270.00 90.00 93.00 91.00 93.50 277.50 92.50 93.00 92.50 76.00 261.50 87.17 809.00 89.89 269.67 89.89 1797.78
LAMPIRAN III : UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Literasi Keuangan (X1)


1.1. Pengetahuan Keuangan Pribadi (X1.1)

Correlations
X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.1
X1.1.1 Pearson Correlation 1 .404 .306 .681
Sig. (2-tailed) .010 .055 .000
N 40 40 40 40
X1.1.2 Pearson Correlation .404 1 .501 .841
Sig. (2-tailed) .010 .001 .000
N 40 40 40 40
X1.1.3 Pearson Correlation .306 .501 1 .799
Sig. (2-tailed) .055 .001 .000
N 40 40 40 40
X1.1 Pearson Correlation .681 .841 .799 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.835 4
1.2. Tabungan dan Pinjaman (X1.2)

Correlations
X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2
X1.2.1 Pearson Correlation 1 .662 .334 .847
Sig. (2-tailed) .000 .035 .000
N 40 40 40 40
X1.2.2 Pearson Correlation .662 1 .363 .870
Sig. (2-tailed) .000 .021 .000
N 40 40 40 40
X1.2.3 Pearson Correlation .334 .363 1 .670
Sig. (2-tailed) .035 .021 .000
N 40 40 40 40
X1.2 Pearson Correlation .847 .870 .670 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.860 4
1.3. Asuransi (X1.3)

Correlations
X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3 X1.3
X1.3.1 Pearson Correlation 1 .345 .455 .828
Sig. (2-tailed) .029 .003 .000
N 40 40 40 40
X1.3.2 Pearson Correlation .345 1 .231 .600
Sig. (2-tailed) .029 .151 .000
N 40 40 40 40
X1.3.3 Pearson Correlation .455 .231 1 .802
Sig. (2-tailed) .003 .151 .000
N 40 40 40 40
X1.3 Pearson Correlation .828 .600 .802 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.804 4
1.4. Investasi (X1.4)

Correlations
X1.4.1 X1.4.2 X1.4
X1.4.1 Pearson Correlation 1 .451 .850
Sig. (2-tailed) .004 .000
N 40 40 40
X1.4.2 Pearson Correlation .451 1 .853
Sig. (2-tailed) .004 .000
N 40 40 40
X1.4 Pearson Correlation .850 .853 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.874 3
2. Financial Technology
2.1. Pinjaman Modal (X2.1)

Correlations
X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.1
X2.1.1 Pearson Correlation 1 .523 .499 .789
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000
N 40 40 40 40
X2.1.2 Pearson Correlation .523 1 .582 .837
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
N 40 40 40 40
X2.1.3 Pearson Correlation .499 .582 1 .862
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
N 40 40 40 40
X2.1 Pearson Correlation .789 .837 .862 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.885 4
3.2. Layanan Pembayaran Digital (X2.2)

Correlations
X2.2.1 X2.2.2 X2.2
X2.2.1 Pearson Correlation 1 .760 .957
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 40 40 40
X2.2.2 Pearson Correlation .760 1 .916
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 40 40 40
X2.2 Pearson Correlation .957 .916 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.946 3

3.3. Layanan Pengaturan Keuangan (X2.3)

Correlations
X2.3.1 X2.3.2 X2.3
X2.3.1 Pearson Correlation 1 .654 .915
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 40 40 40
X2.3.2 Pearson Correlation .654 1 .904
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 40 40 40
X2.3 Pearson Correlation .915 .904 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.930 3
3. Kinerja Keuangan
3.1. Aset (Y.1)

Correlations
Y1.1.1 Y1.1.2 Y1.1.3 Y1.1
Y1.1.1 Pearson Correlation 1 .549 .465 .776
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000
N 40 40 40 40
Y1.1.2 Pearson Correlation .549 1 .833 .922
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40
Y1.1.3 Pearson Correlation .465 .833 1 .889
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000
N 40 40 40 40
Y1.1 Pearson Correlation .776 .922 .889 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.914 4
3.2. Omset Penjualan

Correlations
Y1.2.1 Y1.2.2 Y1.2.3 Y1.2
Y1.2.1 Pearson Correlation 1 .390 .550 .778
Sig. (2-tailed) .013 .000 .000
N 40 40 40 40
Y1.2.2 Pearson Correlation .390 1 .595 .808
Sig. (2-tailed) .013 .000 .000
N 40 40 40 40
Y1.2.3 Pearson Correlation .550 .595 1 .878
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40
Y1.2 Pearson Correlation .778 .808 .878 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.880 4
3.3. Laba Bersih (Y.3)

Correlations
Y1.3.1 Y1.3.2 Y1.3.3 Y1.3
Y1.3.1 Pearson Correlation 1 .623 .341 .733
Sig. (2-tailed) .000 .031 .000
N 40 40 40 40
Y1.3.2 Pearson Correlation .623 1 .325 .725
Sig. (2-tailed) .000 .041 .000
N 40 40 40 40
Y1.3.3 Pearson Correlation .341 .325 1 .845
Sig. (2-tailed) .031 .041 .000
N 40 40 40 40
Y1.3 Pearson Correlation .733 .725 .845 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 40 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.797 4
LAMPIRAN IV: ANALISIS WARPPLS

A. EVALUASI MODEL PENGUKURAN (OUTER MODE)


1. Nilai Loading Factor

Litkeu Fintech Kinkeu Type (a SE P value


X1.1 0.821 -0.176 -0.137 Reflect 0.111 <0.001
X1.2 0.450 -0.025 0.902 Reflect 0.130 <0.001
X1.3 0.858 0.411 -0.368 Reflect 0.109 <0.001
X1.4 0.827 -0.238 0.027 Reflect 0.111 <0.001
X2.1 0.443 0.582 -0.313 Reflect 0.123 <0.001
X2.2 -0.226 0.905 -0.010 Reflect 0.107 <0.001
X2.3 -0.066 0.809 0.237 Reflect 0.112 <0.001
Y1.1 -0.071 0.690 0.844 Reflect 0.110 <0.001
Y1.2 0.030 -0.277 0.898 Reflect 0.107 <0.001
Y1.3 0.037 -0.373 0.894 Reflect 0.108 <0.001
Notes: Loadings are unrotated and cross-loadings are oblique-rotated. SEs and P values are for
loadings. P values < 0.05 are desirable for reflective indicators.

2. Average variances extracted


----------------------------------------------

Litkeu Fintech Kinkeu

0.574 0.604 0.773

3. Correlations among l.vs. with sq. rts. of AVEs


----------------------------------------------
Litkeu Fintech Kinkeu
Litkeu 0.758 0.497 0.631
Fintech 0.497 0.777 0.775
Kinkeu 0.631 0.775 0.879
Note: Square roots of average variances extracted (AVEs) shown on diagonal.
4. Composite reliability coefficients
----------------------------------

Litkeu Fintech Kinkeu

0.837 0.816 0.911

5. Cronbach's alpha coefficients


---------------------------
Litkeu Fintech Kinkeu

0.735 0.656 0.853

B. EVALUASI MODEL STRUKTURAL (INNER MODEL)


1. Model Fit and Quality Indices

2. Path coefficients
-----------------

Litkeu Fintech Kinkeu

Litkeu
Fintech
Kinkeu 0.292 0.693
3. R-squared coefficients
----------------------
Litkeu Fintech Kinkeu
0.788
LAMPIRAN V : DOKUMENTASI PENELITIAN

1. DATA UMKM DARI DISPERINDAGKOP KOTA KENDARI

A. Penyebaran UMKM di Sepuluh Kecamatan Kota Kendari

No Kecamatan Mikro Kecil Menengah Jumlah

1 Abeli 31 17 - 48

2 Poasia 84 56 - 140

3 Kambu 92 49 - 141

4 Baruga 98 60 - 158

5 Wua-wua 90 34 - 125

6 Kadia 101 81 - 182

7 Mandonga 88 91 1 180

8 Puuwatu 54 33 - 87

9p Kendari Barat 81 52 - 133

10 Kendari 27 10 - 37

TOTAL 1.258
B. Distribusi Jumlah UMKM di Kota Kendari Tahun 2019

No. Bidang UMKM Jumlah


1. Kuliner 9.618
2. Fashion 1.171
3. Pendidikan 45
4. Otomotif 578
5. Agrobisnis 355
6. Teknologi Internet 465
7. Bidang Lainnya 2.126
Total 14.358

C. Data Perkembangan UMKM Kota Kendari Berdasarkan Unit


Usaha Tahun 2016-2020

No Unit Usaha Jumlah


2016 2017 2018 2019 2020
1 Usaha Mikro 5.660 6.406 6.816 7.125 7.871
2 Usaha Kecil (UK) 4.271 4.913 5.089 5.343 5.826
3 Usaha Menengah
1.906 2.127 2.180 2.289 2.290
(UK)
Jumlah 11.837 13.446 14.085 14.757 15.987

Anda mungkin juga menyukai