Essay
Earnings Management
menjadikan perusahaannya dikenal publik dan memiliki citra yang baik. Terkadang dengan
adanya tekanan yang demikian ketat antar bisnis menjadikan perusahaan melakukan apa saja
yang agar perusahaannya dilirik oleh para investor. Informasi laba sering digunakan para
stakeholder dan shareholder sebagai tolak ukur kinerja perusahaan untuk melihat apakah
tujuan operasi sudah tercapai dan juga sebagai pertanggungjawaban manajemen serta menjadi
semaksimal mungkin dalam mempercantik laporan keuangannya dengan laba yang besar
untuk maju atau bahkan bertahan dalam kondisi ekonomi seperti saat ini.
Manajemen laba sering timbul akibat benturan kepentingan antara pemilik (principal)
dan manajemen (agent) atau yang sering disebut dengan konflik keagenan serta perbedaan
informasi yang diterima dimana informasi yang diterima oleh principal lebih sedikit daripada
agent (Jensen dan Meckling, 1976). Perbedaan informasi yang didapat membuat seorang
pemilik (pemegang saham atau investor) menginginkan informasi perusahaan diperoleh lebih
cepat, lebih banyak, valid sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan manajemen laba
yang berfokus pada laba sehingga menciptakan prestasi dan kesan tertentu.
menurunkan atau menaikkan laba pada periode tertentu oleh manajemen tanpa menyebabkan
penurunan dan kenaikan keuntungan ekonomi perusahaan untuk jangka panjang disebut
dengan manajemen laba. Tindakan menaikkan dan menurunkan laba hanya untuk keuntungan
saat itu juga dan untuk kepentingan sendiri tanpa pertimbangan jangka panjang terhadap
perusahaan.
kinerja perusahaan dan juga untuk memperbaiki hubungan dengan pihak kreditor
berusaha menutupi utangnya dan menyajikan laporan keuangan agar terlihat lebih bagus dan
Harga saham sebuah perusahaan secara signifikan dipengaruhi oleh laba perusahaan itu
sendiri. Laba yang terlihat konsisten dapat mengurangi risiko yang ada dalam perusahaan.
Sebagai salah satu upaya perusahaan untuk menaikkan harga saham dan mengurangi risiko
Salah satu kasus manajemen laba yang pernah terjadi di Indonesia yaitu pada PT
Inovisi Infracom pada tahun 2015. Kasus pada perusahaan ini bermula ketika Bursa Efek
Indonesia menemukan indikasi adanya manipulasi laba. Indikasi manajemen laba ini muncul
ketika dirasa laporan keuangan yang diterbitkan tidak sesuai dan mengalami banyak
kesalahan. Kesalahan yang mencolok terutama pada bagian penerimaan, bagian pembayaran
kas pada karyawan, laba bersih per saham, aset tetap, utang-utang pada pihak ketiga dan
berelasi. Bursa Efek Indonesia juga mempertanyakan adanya perubahan angka terhadap
pembayaran kas kepada karyawan, yang mana pada laporan keuangan tidak memunculkan
penjelasan adanya perubahan. Pembayaran kas kepada karyawan yang sebelumnya bernilai
Rp 1,9 triliun pada kuartal ketiga 2014 mengalami perubahan menjadi Rp 59 miliar
(finance.detik.com.2019).
Demikian adalah beberapa hal mengenai manajemen laba yang sangat
menguntungkan, namun mungkin memiliki efek negatif. Diantaranya laporan keuangan yang
diberikan menjadi kurang relevan dan caranya terkesan curang meskipun diperbolehkan.
Terlepas dari itu, laporan keuangan selalu menjadi hal penting dalam setiap perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, D. (2019, Februari 25). Manajemen Laba Sebagai Strategi dalam Akuntansi. Dipetik
manajemen-laba-sebagai-strategi-dalam-akuntansi/
Detik.com. (2015, Mei 18). Saham Inovisi Dibekukan 4 Bulan, Karena Laporan Keuangan
https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-2917159/saham-inovisi-dibekukan-4-
bulan-karena-laporan-keuangan-banyak-salah
Panjaitan, D. K., & Muslih, M. (2019). Manajemen Laba : Ukuran Perusahaan, Kepemilikan