Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SISTEM TRANSAKSI SAHAM YANG MENGGUNAKAN FASILITAS


PINJAMAN PADA PT.PHINTRACO SEKURITAS CABANGYOGYAKARTA

Oleh:

Ardi Suryanto

16061022

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

YOGYAKARTA

TAHUN 2019
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SISTEM TRANSAKSI SAHAM MENGGUNAKAN FASILITAS PINJAMAN


PADA PT.PHINTRACO SEKURITAS CABANG YOGYAKARTA

Oleh :
Ardi Suryanto
16061022

Laporan ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing


Di Yogyakarta tanggal

Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,

(Hasim As’ari, SE.,MM) (Endang Sri Utami, SE.,MSi,Ak,CA)

Penguji,
1.
2.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,Puji dan syukur selalu penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT atas limpahan berkah nikmat dan rahmat-NYA sehingga penulis dapat
melakukan PKL (Praktik Kerja Lapang) serta menyelesaikan laporan dengan
judul “Sistem Transaksi Saham Menggunakan Fasilitas Pinjaman Pada
PT.Phintraco Sekuritas Cabang Yogyakarta”

Dalam laporan Praktik Kerja Lapangan ini berisi beberapa hal yang
berkaitan dengan hasil pembelajaran dan pengamatan selama melakukan kegiatan.
Dan juga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis dalam upaya melengkapi
kompetensi intrakulikuler wajib tempuh dalam perkuliahan di Universitas Mercu
Buana Yogyakarta.

Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan


laporan Praktik Kerja Lapangan ini,maka dari itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Harapan penulis bahwa laporan Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini dapat memberi informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan
para pembaca, aamiin.

Yogyakarta, Maret 2019

(Ardi Suryanto )
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….….i


HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………..
………..ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………..………...
….iii
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………...iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….vi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….…ix
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….…x

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………….….…1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………...
…..2
1.3 Batasan Masalah ……………………………………………………….….…
2
1.4 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ……………………………………...3
1.5 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) ………………………………….....3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pasar Modal ………………………………………………………..……….. 4


2.1.1. Jenis Pasar Modal ……………………………………………………....…5
2.1.2. Instrumen Pasar Modal .………………………………………..............….6
2.1.3. Saham …………………………………………………………………......7
2.1.4. Obligasi ………………………………………………………………...…8
2.1.5 Pasar Modal indonesia ………………………………………..…………..9
2.1.6. Mekanisme transaksi saham di pasar modal …………………….……….10
2.1.7. Transaksi saham menggunakan fasilitas pinjaman ………………………11
2.1.8 Bunga pinjaman …………………………………………………………12
2.1.9 Pengertian bunga pinjaman ……………………………………………...13

BAB III METODE PENGAMATAN


3.1 PT. PHINTRACO SEKURITAS ………………………………………......14
3.2 Populasi dan sampel dari obyek PKL …………………………………...…15
3.3 Variabel yang diamati …………………………………………………...…16

BAB IV OBYEK PRAKTIK KERJA LAPANG


4.1 Permasalahan ……………………………………………………………..…17
4.2 Data Hasil pengamatan ………………………………………………….…18
4.3 Analisis data ………………………………………………………………..19

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………………………...……………..20


DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel hari dan jam perdagangan di BEI …………………………………


15
Tabel 2 Tabel sesi pra pembukaan perdagangan di BEI …………………………
15
Tabel 3 Tabel pra penutupan dan pasca penutupan
……………………………..16
Tabel 4 Tabel rekening nasabah bulan juni 2017 …………..…………………...31
Tabel 5 Tabel rekening nasabah bulan juni 2017 ……………………………… 32
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Proses pelaksanaan perdagangan di bursa
…………………………….14
Gambar 2 Struktur organisasi PT. PHINTRACO SEKURITAS
………………..15
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Meningkatnya pembangunan ekonomi nasional dan meningkatnya


hubungan ekonomi global, menunjukkan adanya satu rangkaian kegiatan di
bidang ekonomi dengan seperangkat regulasinya. Meningkatnya kegiatan di
bidang ekonomi berbanding lurus dengan perkembangan dunia pasar modal. Pasar
modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian,
pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan
kegiatan terkait lainnya.

Dewasa ini pasar modal tidak hanya dimonopoli oleh institusi yang
bermodal besar, melainkan juga oleh investor individu/perorangan yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan atau cuan dari pasar modal. Dengan semakin
mudah akses ke pasar modal tentunys membuat perusahaan sekuritas untuk
memberikan fasilitas dan pelayanan yang mempermudah para nasabah untuk
melakukan transaksi jual beli saham,salah satunya dengan memberikan fasilitas
pinjaman dana untuk membeli efek, dalam hal ini saham.

Peraturan tentang pemberian fasilitas pembiayaan dan pinjaman untuk


transaksi saham ini diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tetapi walaupun
demikian, masih ada saja kekurangan dalam implementasinya. Berdasarkan hal
diatas lah yang melatar belakangi penulis untuk menulis laporan Praktik Kerja
Lapang dengan judul “SISTEM TRANSAKSI SAHAM YANG
MENGGUNAKAN FASILITAS PINJAMAN PADA PT. PHINTRACO
SEKURITAS CABANG YOGYAKARTA”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan maslah dalam


penulisan laporan Praktik Kerja Lapang ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem transaksi saham yang menggunakan pinjaman jenis T
plus?
2. Adakah permasalahan yang timbul pada sekuritas dari fasilitas pinjaman
dana tersebut?

1.3. Batasan Masalah

Pada laporan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis membuat batasan


masalah antara lain sebagai berikut:
1. Penulis hanya akan membahas tentang jual-beli surat berharga, dalam hal
ini transaksi saham biasa yang dilakukan di pasar sekunder/reguler dengan
menggunakan fasilitas pinjaman dari perusahaan sekuritas yang
berlangsung di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Jenis fasilitas pinjaman yang dipakai adalah T plus.
3. Transaksi jual-beli saham ini dilakukan secara online via jaringan internet
dengan software yang disediakan oleh salah perusahan sekuritas, dalam
hal ini adlah PT. PHINTRACO SEKURITAS.

1.4 Tujuan Progam Praktik Lapang

Tujuan dari pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangyang disertai


dengan teori yang telah dipelajari penulis selama menjalani perkuliahan antara
lain:

1. Untuk memahami dunia pasar modal, khususnya pasar modal di indonesia.


2. Untuk mengenal lebih jauh sistem transaksi di pasar modal.
3. Untuk mempelajari sistem transaksi pembelian saham dengan
menggunakan fasilitas pinjaman dari perusahan sekuritas.
4. Untuk mempelajari sistem penghitungan bunga dari fasilitas pinjaman
tersebut.

1.6 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Progam Praktik Kerja Lapang ini diharapkan dapat memberikan


kesempatan kepada penulis untuk memadukan pengetahuan teoritis dan akademis
yang telah diperoleh selama melakukan perkuliahan khususnya pengetahuan
akuntansi dengan persoalan nyata di dunia kerja sehingga dapat lebih memahami
hubungan antara ilmu akuntansi dan implementasinya di dunia kerja. Melalui
Praktik Kerja Lapang ini juga diharapakan dapat memperkenalkan penulis dengan
dunia kerja, hal ini sangat berguna mengingat penulis yang mengikuti Praktik
Kerja Lapang adalah mahasiswa tingkat akhir yang tidak lama lagi akan
meneyelesaikan study di bangku kuliah dan akan terjun di dunia kerja yang
sesungguhnya.

Selain itu dengan adanya Praktik Kerja Lapang juga diharapkan


dapat menjalin hubungan yang lebih jauh antara institusi pendidikan, mahasiswa
dam institusi tempat dimana penulis melakukan Praktik Kerja Lapang,dalam hal
ini adalah PT. PHINTRACO SEKURITAS.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PASAR MODAL

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan


penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek. Pasar modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor
selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas,
asuransi, tanah dan bangunan, dan lain sebagainya. Pasar modal berfungsi sebagai
penghubung antara investor dengan perushaan ataupun institusi pemerintah
melalui jangka panjang seperti saham, dan lainnya.

Menurut Fahmi (2015:48) pasar modal adalah tempat dimana


berbagai pihak khususnya perusahan penjual saham (stock) dan obligasi (bond)
dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai
tambahan dana atau memperkuat dana atau modal perusahaan.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.1548/KMK/1990
dalam Sutrisno (2015:300) pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang
teroganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua
lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga
yang beredar.

Sedangkan menurut Azis, Mintarti, dan Nadir (2015:15) pasar


modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen
derivatif maupun istrumen lainnya.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan


bahwa pasar modal merupakan mekanisme transaksi jual beli instrument pasar
modal jangka panjang antara penjual dan pembeli baik itu individu, koperasi
maupun pemerintah. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu
Negara. Selain sebagai sarana untuk berinvesatasi, pasar modal juga merupakan
sumber dana bagi perusahaan.

2.1.1. Jenis Pasar Modal

Penjualan saham dan obligasi kepada masyarakat dapat dilakukan


dengan beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis atau
bentuk pasar modal dimana efek tersebut diperjualbelikan.

Menurut Sunariyah (2012:12) jenis-jenis pasar modal sebagai berikut:

 Pasar primer “Primary Market” Penawaran sahan oleh emiten dilakukan


sebelum diperdagangkan di pasar sekunder.
 Pasar Sekunder “Secondary Market” Merupakan perdagangan saham yang
telah melewatinya masa penawaran pada pasar perdana. Saham pada pasar
ini telah dijual luas setelah melalui masa penjualan di pasar perdana.
 Pasar Ketiga “Third Market” Merupakan tempat perdagangan saham di
luar bursa, bisanya dikoordinir oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan
Efek serta diawasi dan dibina oleh lembaga keuangan.
 Pasar Keempat “Fourth Market” Merupakan bentuk perdagangan efek
antara pemegang saham, atau proses pemindahan sahan antar pemegang
saham yang biasanya dalam nominal besar.

2.1.2. Instrumen Pasar Modal

Instrumen pasar modal merupakan bukti kepemilikan modal dari


institusi yang menerbitkan yang dapat diperjualbelikan, pemegang instrument
pasar modal mengaharapkan mendapat keuntungan dengan memegang instrument
tersebut.

Instrument pasar modal yang diperdagangkan berbentuk surat-surat


berharga yang dapat diperjualbelikan kemabli oleh pemiliknya, baik instrument
pasar modal yang bersifat kepemilkan atau bersifat utang. Berikut penjelasan
beberapa instrumen pasar modal (Tandelilin, 20012:18):

a. Saham
Saham merupakan surat tanda bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan
dalam bentuk PT. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang paling
populer di pasar modal. Dengan memiliki saham, investor akan memperoleh
dividen dan dapat memanfaatkan fluktuasi harga saham dengan menjual saham
tersebut untuk memperoleh keuntungan yang dinamakan capital gain.

b. Obligasi

Obligasi merupakan sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan


perusahaan, yang menyatakan bahwa investor sebagai pemegang obligasi telah
meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan (emiten). Perusahaan yang
menerbitkan obligasi mempunyai kewajiban untuk membayar bunga secara
reguler sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan serta pokok pinjaman
pada saat jatuh tempo.
2.1.3 Saham

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:5) Saham (stock)


merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut.

Sedangkan menurut Fahmi (2012:81) Saham merupakan salah satu instrument


pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu
memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas yang
tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak
dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya.

Menurut Hartono (2013:107) saham terbagi berdasarkan hak tagih


atau klaim yaitu:

1. Saham Biasa (Common Stock) adalah saham yang dapat diklaim


berdasarkan profit dan lossyang terjadi pada suatu perusahaan. Jika dilakukan
likuidasi, maka pemegang saham biasa akan menjadi prioritas terakhir dalam
pembagian dividen dari penjualan aset perusahaan.

Ciri-ciri saham biasa adalah sebagai berikut:

 Pemegang saham memiliki hak suara dalam memilih dewan komisaris.


 Hak pemegang saham didahulukan ketika perusahaan menerbitkan
saham baru.
 Pemegang saham memiliki tanggungjawab terbatas, yaitu sebesar
saham yang dimiliki.
2. Saham Preferen (Preferred Stock) adalah saham dimana pembagian labanya
tetap, dan ketika perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham preferen
akan diberikan prioritas utama dalam bagi hasil penjualan aset

Ciri-ciri saham preferen adalah sebagai berikut:

 Terdapat beberapa tingkatan yang dapat diterbitkan dengan


karakteristik yang berbeda.
 Terdapat tagihan terhadap pendapatan dan aktiva, serta mendapat
prioritas tinggi dalam pembagian dividen.
 Saham preferen dapat ditukar menjadi saham biasa melalui
kesepakatan antara perusahaan dengan pemegang saham.

2.1.2.2. Obligasi
Obligasi adalah istilah dalam pasar modal untuk menyebut surat
pernyataan utang penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Ringkasnya,
penerbit obligasi adalah pihak yang berutang dan pemegang obligasi adalah pihak
yang berpiutang. Dalam obligasi, dituliskan jatuh tempo pembayaran utang
beserta bunganya (kupon) yang menjadi kewajiban penerbit obligasi terhadap
pemegang obligasi. Jangka waktu obligasi yang berlaku di Indonesia umumnya 1
hingga 10 tahun.

Ada tiga jenis obligasi yang diniliai dari sisi penerbit, yaitu sebagai berikut:

1. Corporate Bonds
Jenis obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik Pemerintah (BUMN) maupun
swasta. Sebagai contoh, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menerbitkan
obligasi senilai Rp2 triliun pada tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap (fixed
coupon) yang berjangka lima tahun.
2. Government Bonds
Jenis obligasi yang diterbitkan Pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis ini pertama
kali diterbitkan pada Agustus 2006. Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya,
peminat obligasi ini cenderung meningkat tiap tahunnya. Obligasi yang diberi
nama Obligasi Negara Ritel (ORI) diterbitkan satu seri setiap tahun, kecuali tahun
2007 dan 2008 yang diterbitkan dalam dua seri.

3. Municipal Bonds

Jenis obligasi yang diterbitkan Pemerintah Daerah dengan tujuan untuk


membiayai pembangunan yang berhubungan kepentingan publik.

2.1.3. Pasar Modal Indonesia

Berikut adalah sejarah pasar modal di Indonesia yang harus anda ketahui.

 Dimulai Pada Seputaran Tahun 1880

Menurut catatan sejarah dari sebuah buku berjudul Effectengids yang diterbitkan
oleh Vereneging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, pasar modal di
Indonesia telah hadir sejak kurun 1880 an. Pasar modal waktu itu sudah ada dalam
bentuk perdagangan efek, namun tidak terbukukan dengan baik. Belum adanya
organisasi resmi menjadikan tidak adanya catatan yang lengkap.

 Dunlop & Koff Terbentuk 1878, Cikal Bakal PT Perdanas

Perusahaan sekuritas pertama yang terbentuk di nusantara kala itu adalah Dunlop
& Koff yang muncul pada seputaran 1878 an, awal mula PT Perdanas.
Perdagangan efek pertama yang dibukukan adalah saat dilakukannya penjualan
400 saham prospektus dengan harga 500 gulden persahamnya oleh sebuah
perusahaan di Batavia dengan nama Cultuur Maatschappij Goalpara. Selanjutnya
disusul dengan ditawarkan efek atau saham dari sebuah harian di Djoejacarta
untuk sebuah prospektus seharga 150 ribu gulden dengan harga 100 gulden
perlembar saham, harian ini bernama Het Centrum.

Dari dua catatan diatas maka dapat diketahui bahwa perputaran penjualan efek di
Indonesia adalah pada seputaran 1880 an. Tetapi dari catatan yang ada juga
diketahui bahwa perdagangan resmi terjadi di Amsterdam dengan pembeli berasal
dari kota-kota di Hindia Belanda kala itu seperti Jakarta, Surabaya serta
Semarang. Ini bermakna bahwa tradisi perdagangan efek di Indonesia yang kini
dikelola langsung oleh BEI (Bursa Efek Indonesia) secara resmi telah mengakar
sejak sekian lama.

Anda mungkin juga menyukai