“KEWAJIBAN SEGERA”
STUDI KASUS PT. BANK MANDIRI (PERSERO), Tbk. Kantor Cabang Surabaya
Pemuda
Oleh:
ANGKATAN 2011 - AA
JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Akuntansi Perbankan
yang diajukan sebagai syarat nilai UAS (Ujian Akhir Semester) 6. Adapun laporan tentang ―
KEWAJIBAN SEGERA (Studi Kasus PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kantor Cabang
Surabaya Pemuda)‖ ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
kelompok kami, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan laporan ini.
Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunbahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah laporan akuntansi perbankan ini.
(Penyusun)
BAB I
PENDAHULUAN
a. Apa saja dan bagaimana kegiatan terkait kewajiban segera pada PT. Bank Mandiri,
Tbk?
b. Bagaimana mekanisme kegiatan dan prosedur akuntansi PT. Bank Mandiri, Tbk terkait
dengan jasa inkaso ?
c. Bagaimana mekanisme transfer dana dalam kegiatan operasional PT. Bank Mandiri,
Tbk?
d. Bagaimana kegiatan dan sistem akuntansi bank di PT. Bank Mandiri, Tbk termasuk
prosedur dan pencatatan terkait dengan penerimaan setoran pajak , pembelian dan
penjualan cek perjalanan , tagihan listrik, tagihan telepon , bank garansi dan save
deposit box ?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui kegiatan terkait kewajiban segera pada PT. Bank Mandiri, Tbk.
b. Untuk mengetahui mekanisme kegiatan dan prosedur akuntansi PT. Bank Mandiri, Tbk
terkait dengan jasa inkaso.
c. Untuk mengetahui mekanisme transfer dana dalam kegiatan operasional PT. Bank
Mandiri, Tbk.
d. Untuk mengetahui kegiatan dan sistem akuntansi bank di PT. Bank Mandiri, Tbk
termasuk prosedur dan pencatatan terkait dengan penerimaan setoran pajak , pembelian
dan penjualan cek perjalanan , tagihan listrik, tagihan telepon , bank garansi dan save
deposit box.
1.4. Manfaat
a. Mendapatkan ilmu mengenai pencatatan akuntansi untuk kewajiban segera yang telah
diperoleh selama menempuh observasi di PT. Bank Mandiri, Tbk.
b. Dengan adanya observasi ini, maka diharapkan kita menjadi lebih mengerti pentingnya
kewajiban segera bagi PT. Bank Mandiri, Tbk.
c. Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai kewajiban segera PT. Bank
Mandiri, Tbk.
Saat mencatat biaya inkaso (misalkan biaya inkaso sebesar 25.000) dibukukan dengan
jurnal:
Apabila akan diambil tunai, maka akan dilakukan pembukuan pengiriman hasil inkaso
sebagai berikut :
Debit 157-080-00-0002 Rekening antar kantor likuiditas 100.000.000
nasabah
Kredit 200-030-30-0003 Transfer yang akan dibayar 100.000.000
Pada saat nasabah mengambil uang hasil inkaso akan dilakukan pembukuan sebagai
berikut :
b) inkaso masuk
Inkaso masuk merupakan kelanjutan dari mekanisme kerja inkaso keluar tersebut di
atas. Jika di kantor cabang bank tersebut sebagai inkaso keluar, maka bagi kantor
cabang bank tujuan adalah merupakan inkaso masuk. Mekanisme kerja inkaso
masuk sebagai berikut :
a. Petugas inkaso bank :
Petugas inkaso bank menerima amplop dari petugas ekspedisi yang berisi daftar
inkaso dan warkat-warkat yang di inkasokan, kemudian diadministrasikan.
Apabila telah cocok antara yang tertera dalam daftar inkaso dengan warkat-
warkat yang dilampirkan, kemudian diteruskan ke teller bank untuk dibukukan.
b. Teller bank
Teller bank akan memeriksa kebenran pengisisan warkat, dan selanjutnya
membutuhkan warkat inkaso yang akan dikliringkan ke bank lain dengan jurnal
:
Debit 157-070-00-0018 Pelimpahan kliring 100.000.000
Kredit 157-070-00-0004 Kas kliring keluar 100.000.000
c. Prtugas kliring
Petugas inkaso menerima warkat kliring untuk di kliringkan. Kemudian pada
saat inkaso dinyatakan behasil, maka dilakukan pembukuan hasil inkaso sebagai
berikut :
Apabila masuk langsung ke rekening asabah dibukukan dengan jurnal :
Pada saat yang sama melakukan jurnal pelimpahan hasil kliring ke rekening giro
pada bank Indonesia dengan jurnal pembukuan:
Debit 103-010-10-0002 Giro pada bank Indonesia – 100.000.000
penampungan hasil kliring
Kredit 157-070-00-0018 Pelimpahan kliing 100.000.000
C. TRANSFER
Transfer atau pengiriman uang merupakan kegiatan penyelesaian permohonan
pemindahan uang/dana dari satu kantor cabang bank ke kantor cabang lainnya atau bank
korespondennya diluar negri yang dilakukan melalui sarana komunikasi yang telah
dilengkapi dengan berbagai atas pengaman, diawali dengan permohonan dari nasabah,
diteruskan bank dengan intruksi membayar sejumlah tertentu kepada orang yang
disebutkan namanya dalam transfer tersebut serta pembayaran kepada nasabah.
Transfer dibedakan menjadi dua, yaitu transferkeluar dan transfer masuk. Transfer
keluar merupakan kegiatan penerimanpermohonan transfer dari nasabah untuk
dikirimkan kepada orang lain (penerima) yang berada diluar kota (luar wilayah) atau luar
negeri. Sedangkan transfer masuk merupakan kegiatan penerimaan pesan/instruksi (in
coming message) dari kantor cabang lain atau bank koresponden di luar negeri untuk
diteruskan kepada penerima, baik secara pemindahbukuan (kredit ke rekening nasabah),
maupun secara tunai. Untuk memberikan keamanan, baik kepada nasabah maupun bank,
maka dalam transfer tersebut diterapkan sistem pengamanan berupa kode-kode yang
hanya diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat. Transfer yang berlaku di dalam negeri,
menggunakan sistem pengaman bank yang bersangkutan, sedangkan transfer dari/ke luar
negeri menggunakan sistem yang diberikan oleh bank koresponden.
Selanjutnya mekanisme kerja transfer di dalam negeri dari penerimaan
permohonan transfer sampai dengan pembayaran transfer dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a) Transfer keluar
a. Teller bank
Teller bank setiap hari menerima permohonan transfer dari nasabah. Aplikasi
transfer beserta dengan uang yang akan dikirim dan biaya transfer (bila
dikenakan) diserahkan kepada teller bank. Kemudian dilakukan pemriksaan
kebenaran atas pengisisan aplikasi dan jumlah uang. Apabila sudah cocok
kemudian dlakukan pembukuan dan selanjutnya diserahkan ke petugas transfer
untuk diverifikasi/diperiksa. Misalkan teller menerima transfer sebesar Rp
10.000.000 dengan ongkos transfer sebesar Rp 10.000. pembukuan yang
dilakukan oleh teller bank adalah :
Debit 100-010-00-0001 Kas kantor 10.010.000
Kredit 200-030-30-0003 Transfer yang akan dikirim 10.000.000
Kredit 403-041-00-0602 Jasa transfer 10.000
b) Transfer masuk
Transfer masuk merupakan kelanjutan dari mekanisme kerja transfer keluar di bank
lawan yaitu sebagai berikut :
a. Petugas transfer bank
Petugas transfer menerima pesan dan instruksi dari bank lain (in coming
message) kemudian melakukan pengkodean. Apabila kode cocok maka
dilakukan administrasi. Selanjutnya diserahkan kepada pejabat bank untuk
mendapatkan persetujuan pembayaran.
b. Pejabat bank
Melakukan pemeriksaan atas instruksi dalam transfer masuk tersebut, meliputi
nama penerima, alamat penerima atau nomer rekening yang dituju, jumlah uang,
nama cabang pengirim, kode transfer, dan sebagainya. Apabila semuat alat
control yang ditetapkan telah cocok, maka pejabat bank memberikan
persetujuan untuk dibayarkan. Selanjutnya pejabat bank mendatangani surat
pemberitahuan pengiriman uang/transfer kepada penerima dan menyerahkan
kembali ke petugas transfer.
c. Petugas transfer
Menyerahkan pemberitahuan tersebut kepada petugas ekspedisi untuk
disampaikan kepada penerima.
d. Teller bank
Penerima transfer yang mengambil tunai (pengiriman tidak menyebutkan nomor
rekening pada instruksi transfer) harus menghubungi teller dengan membawa
surat pemberitahuan tentang pengiriman uang. Oleh teller surat pemberitahuan
tersebut dicocokkan dengan arsip di bank, apabila telah cocok teller membayar
kepada penerima sejumlah uang seperti tercantum dalam instruksi transfer
tersebut, dan pada saat teller mencatat sebagai berikut :
Debit 157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas nasabah 10.000.000
Kredit 100-010-00-0001 Kas kantor 10.000.000
Sedangkan bila dalam instruksi transfer tersebut telah ditetapkan rekening
yang dituju, maka teller melakukan pembukun sebagai berikut :
Debit 157-080-00-0002 Rekening antar kantor likuiditas nasabah 10.000.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah 10.000.000
Sedangkan pada saat pelimpahan ke rekening kas Negara yang ditatakerjakan di bank lain
dilakukan melalui kliring atau RTGS.
E. JASA PEMBELIAN DAN PENJUALAN CEK PERJALANAN
Cek perjalanan merupakan fasilitas yang dapat menggantian fungsi uang tunai dan
dapat diuangkan/dicairkan di seluruh unit kerja bank penerbit. Dengan cek perjalanan
tersebut pemegang tidak perlu repot membawa uang dalam jumlah besar, karena
fungsinnya dapat digantikan oleh cek perjalanan. Cek pejalanan diterbitkan dalam dua
jenis, yaitu jenis cek perjalanan atas nama dan cek perjalanan atas unjuk. Cek perjalanan
atas nama adalah cek perjalanan yang pada saar pembelian, pembelian melakukan tanda
tangan pada lembar depan cek perjalanan. Sedangkan cek perjalanan atas untuk adalah
cek perjalanan yang pada saat pembelian tidak dilakukan tada tangan pada halaman
depan lembar cek perjalanan. Sehigga siapapun yang memegang cek perjalanan atas
unjuk dapat mencairkannya di seluruh kantor cabang bank penerbit.sedangkan cek
perjalanan atas nama hanya dapat dicairkan oleh penpenggunatanganan pertama pada saat
pembelian.
Transaksi pembukuan yang berkaitan dengan jasa pembelian dan penjualan cek
perjalanan antara lain adalah transaksi saat menerima fisik cek perjalanan, transaksi saat
penjualan , dan transaksi saat pencairan.
Pada saat menerima fisik surat berharga cek perjalanan (misalkan nilai
nominalnya sebesar Rp 5.000.000.000), maka dilakukan pembukuan oleh unit kerja yang
menerima barang jurnal pembukuan:
Debit 911-000-00-0901 Memo persediaan ek perjalanan 5.000.000.000
Kredit 921-000-00-0901 Kontra memo persediaan cek perjalanan 5.000.000.000
Pada saat yang sama melakukan untuk mengurangi persediaan cek perjalanan dengan
jurnal pembukuan :
Debit 921-000-00-0901 Kontra memo persediaan 50.000.000
Kredit 911-000-00-0901 Memo persediaan cek perjalanan 50.000.000
Atas penerimaan pembayaran tagihan PLN tersebut, bank akan memperoleh fee dari
PLN yang besarnya ditetapkan sesuai dengan kesepakatan (misalnya sebesar 5% dari
jumlah tagihan maka dari contoh tersebut akan diterima sebesar Rp 62.500) dan
dibukukan dengan jurnal pembukuan:
Debit 157-070-00-0005 Kas kliring masuk 62.500
Kredit 403-041-00-0401 Pendapatan jasa penerimaan setoran 62.500
Pada saat menerima setoran jaminan dalam bentuk pembayaran tunai dilakukan
pembukuan dengan jurnal:
Debit 157-070-00-0014 Rekening-Perantara Trade fmance 50.000.000
Kredit 227-080-30-0004 Setoran Jaminan—Bank Garansi 50.000.000
Apabila ada setoran jaminan atau fasilitas kredit, maka dilakukan pembukuan
penihilan tagihan klaim Bank Garansi dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:
Debit 227-080-30-0004/ Setoran Jaminan- 5.000.000.000
127-010-xx-xxxx Bank Garansi/Rekening
Kredit Nasabah Pinjaman
157-010-20-0004
K Tagihan Klaim Garansi—Bank 5.000.000.000
r
e
d
Selanjutnya
i dilakukan pembayaran kewajiban klaim kepada penerima yang dicatat
t
dengan jurnal pembukuan:
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Bank Mandiri, Tbk. Cabang Pemuda
Surabaya. Bank ini berlokasi di Jl. Pemuda Surabaya. Sedangkan waktu penelitian dimulai
dari bulan Maret 2014.
- Studi pustaka, teknik study pustaka adalah metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menggali dasar-dasar teori perhitungan akuntansi kewajiban segera.
Data primer adalah data yang diambil langsung dari narasumber, yaitu diperoleh langsung
dari PT. Bank Mandiri, Tbk. Cabang Pemuda Surabaya.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) yaitu data yang
diambil dar internet, buku dan lain sebagainya. Data sekunder ini bertujuan sebagai
pelengkap dari data yang dihasilkan dari penelitian data primer.
Data yang diperoleh dari sumber data diatas selanjutnya penulis olah dengan menggunakan
teknik analisis kuantitatif, yaitu penyempurnaan data untukdi analisa dan diuraikan dalam
bentuk deskriptif yang dilatarbelakangi oleh adanya konsep dan teori yang dikemukakan
dalam rerangka pemikiran dan bagian tinjauan pustaka yang penulis gunakan sebagai dasar
pemikiran.
3.4. Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dimana penulis
mencari data dan mengolahnya lalu membandingkan dengan landasan teori yang ada apakah
teknik yang digunakan di perusahaan telah sesuai dengan metode yang ada saat ini atau
tidak.
Meminta data tentang kewajiban segera Bank Mandiri dengan melakukan interview dengan
pihak perusahaan untuk mengetahui kewajiban segera apa saja yang ada pada Bank Mandiri,
membandingkan data yang diambil dengan landasan teori yang ada. mengambil pendapat
dari hasil penelitian dan apabila ada kekuranganpenulis akan memberikan saran-saran.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tim penulis pada Bank Mandiri terkait
kewajiban segera menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki kewajiban segera pada
perusahaan lain sesuai perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan
sebelumnya. Kewajiban segera atau dinamakan dengan liabilitas segera pada Bank
Mandiri dicatat pada saat timbulnya liabilitas, baik dari masyarakat maupun dari bank
lain. Liabilitas segera pada Bank Mandiri sebagian besar berkaitan dengan jasa yang
diberikan oleh bank dengan megambil keuntungan karena adanya pendapatan jasa
sementara dengan biaya murah.
Jasa Jasa tersebut diantaranya yakni transfer rupiah atau valuta asing (Valas),
Layanan Safe Deposit Box (SDB), inkaso rupiah atau collection (Inkaso Valas), jasa bank
garansi, jasa pembelian dan penjualan cek perjalanan ,Biaya Penyelenggaraan Ibadah
Haji (BPIH), jasa layanan pembayaran gaji karyawannya (Payroll Package),pembayaran-
pembayaran (Payment Point) yang dapat diterima melalui Bank Mandiri yakni :
1. Penerimaan pembayaran tagihan listrik (PLN)
2. Penerimaan pembayaran tagihan telepon (Telkom)
3. Penerimaan pembayaran pajak
4. Penerimaan pembayaran tagihan telepon seluler (Telkomsel, Satelindo)
5. Penerimaan pembayaran tagihan jasa internet (Indosat Net)
6. Penerimaan pembayaran tagihan lainnya yang dilakukan oleh Cabang sendiri
dengan institusi lokal (misalnya PDAM, Metrosel, Komselindo).
Gambar 4.1
Sumber: laporan keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kewajiban segera yang dilakukan Bank Mandiri yang kami bahas disini yakni
diantaranya terkait jasa inkaso,transfer dana, jasa penerimaan setoran pajak , jasa
pembelian dan penjualan cek perjalanan ,jasa pembayaran tagihan PLN, jasa pembayaran
tagihan Telkomsel/Satelindo, jasa bank garansi, Jasa Save Deposit Box (SDB). Akuntansi
Perbankan menjelaskan pencatatan atau pembukuan akuntansi atas kewajiban segera.
Dengan selesainya pembukuan yang berkaitan dengan kewajiban segera, maka selesailah
sudah kegiatan yang menyangkut akun kewajiban segera. Saldo akun kewajiban segera
inilah yang akan tampak dalam laporan neraca pada pos kewajiban segera.
Adapun mekanisme dan pencatatan secara akuntansi terkait kegiatan kewajiban
segera yang dilakukan Bank Mandiri mengikuti Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia , penjelasan tersebut diantaranya sebagai berikut:
A. JASA INKASO
Inkaso merupakan kegiatan jasa pada Bank Mandiri untuk melakukan amanat dari
pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan teretentu di
kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat.Sebagai imbalan jasa atas jasa
tersebut biasanya bank menerapkan sejumlah tarif atau fee tertentu kapada nasabah atau
calon nasabahnya. Tarif tersebut dalam dunia perbankan disebut dengan biaya inkaso.
Sebagai imbalan bank meminta imbalan atau pembayarn atas penagihan tersebut disebut
dengan biaya inkaso.
Membantu lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota,
Lebih bonafit dan nasabah memiliki reputasi yang lebih jelas.
Pada Inkaso Rupiah Layanan Bank Mandiri dalam rangka penagihan warkat-warkat
valuta rupiah yang Bank tertariknya berada diluar wilayah Kliring, keuntungannya yaitu
memudahkan dalam penagihan pembayaran atas warkat-warkat dengan biaya yang
kompetitif. Pada Collection (Inkaso Valuta Asing) Layanan Bank Mandiri dalam rangka
penagihan pembayaran atas warkat-warkat yang Bank tertariknya berada di Luar Negeri
atau di Dalam Negeri namun Valuta Warkat dalam Valuta Asing, keuntungannya yaitu
memudahkan dalam penagihan pembayaran warkat dalam valuta asing dengan biaya
yang kompetitif.
Syarat dalam melakukan kegiaan inkaso ini aiu memiliki rekening di Bank Mandiri
dengan mengisi slip inkaso. Biaya inkaso rupiah Rp 10.000, ± biaya koresponden Biaya
inkaso luar negeri lihat tarif Devisa. Layanan ini didukung dengan teknologi
telekomunikasi (VSAT). Proses penagihan menjadi lebih cepat, tepat dan akurat dengan
biaya lebih murah. Kurs beli yang kompetitif.
Ditinjau dari segi waktu, kegiatan inkaso memerlukan waktu beberapa hari
tergantung dari jarak bank yang menrbitkan warkat tersebut.
1. Warkat Inkaso tanpa lampiran yaitu warkat-warkat inkaso yang tidak dilampiri
dokumen apapun seperti cek, bilyet giro, wesel, dan sekuritas lainnya.
2. Warkat Inkaso dengan lampiran yaitu warkat-warkat inkaso yang dilampiri dengan
dokunen-dokumen lainnya seperti kwitansi, faktur, polis asuransi dan dokumen-
dokumen penting lainnya.
Ditinjau dari segi sifat, kegiatan inkaso terbagi menjadi 2, yaitu inkaso keluar dan
inkaso masuk.
1. Inkaso Keluar merupakan kegiatan menagih suatu warkat yang telah diterbitkan
oleh nasabah bank lain.
Dalam kegiatan ini, seluruh transaksi sebelum diperoleh kepastian berhasil tidaknya
akan dibukukan dengan mengkredit rekening administratif dalam rekening warkat
inkaso yang diterima.
Contoh :
Jika seminggu kemudian diterima kabar per kawat bahwa inkaso dinyatakan
berhasil, dan untuk itu kepada nasabah dikenakan biaya kawat sebesar Rp.
10.000, maka Bank Mandiri – Pemuda, Surabaya membuat jurnal sebagai
tersebut :
Contoh :
Bank Mandiri – Pemuda, Surabaya menerima tagihan dari Bank Mandiri – Bandung
atas selembar cek giro nasabah Tn Ariel sebesar Rp. 20.000.000 setelah diteliti bahwa
dana nasabah tersebut cukup. Bank Mandiri – Pemuda, Surabaya membuat jurnal :
B. TRANSFER
Transfer pada Bank Mandiri dilakukan melalui sarana komunikasi yang telah
dilengkapi dengan berbagai pengaman, diawali dengan permohonan dari nasabah,
diteruskan bank dengan intruksi membayar sejumlah tertentu kepada orang yang
disebutkan namanya dalam transfer tersebut serta pembayaran kepada nasabah. Transaksi
transfer pada bank mandiri ada dua bentuk yakni Transfer dalam rupiah dan dalam Valuta
Asing (Valas).
Transfer Rupiah merupakan jasa pengiriman uang dalam valuta rupiah yang
dilaksanakan atas permintaan dan untuk kepentingan nasabah. Keuntungan dari transfer
ini yakni memberikan kemudahan dalam transaksi pengiriman uang /pembayaran dalam
mata uang rupiah dengan biaya yang kompetitif dan Aman dan cepat. Lalu Ketentuan
Umum dari transfer rupiah diantaranya :
1. Dilayani di seluruh kantor cabang Bank Mandiri.
2. Dapat dilaksanakan oleh nasabah atau bukan nasabah.
3. Transfer dapat dilaksanakan atas dasar amanat berulang (standing instruction).
4. Penerima transfer adalah pemegang rekening Bank Mandiri, rekening Bank lain
atau diambil tunai.
5. Setoran transfer Tunai/Non Tunai
Jenis Transfer terkait transfer rupiah yakni Kliring yang merupakan layanan
transfer antarbank skala nasional dimana jangka waktu penerimaan dana sesuai dengan
ketentuan kliring Bank Indonesia dan yang kedua RTGS merupakan layanan transfer
antarbank skala nasional dimana dana efektif diterima di bank tujuan dalam hitungan
menit, selama transaksi dilakukan sebelum batas waktu.
Sedangkan Transfer Valuta Asing (Valas) merupakan pengiriman uang dalam
valuta asing antar bank dalam suatu negara maupun dengan bank di negara yang lain atas
permintaan dan untuk kepentingan nasabah. Keuntungan dari transfer ini yakni
memberikan kemudahan dalam transaksi pengiriman uang / pembayaran dalam valauta
asing dengan biaya yang kompetitif. kemudian, pengiriman uang / transaksi pembayaran
akan lebih aman dan cepat. Lalu Ketentuan Umum dari transfer rupiah diantaranya :
1. Dapat Dilayani di seluruh kantor cabang Bank Mandiri.
2. Tersedia bagi nasabah atau bukan nasabah.
3. Dapat dilaksanakan atas dasar amanat berulang (Standing Instruction).
4. Penerima transfer harus nasabah pemegang rekening di salah satu bank di dalam
negeri atau luar negeri, transfer bukan untuk keuntungan pemegang rekening
disarankan menggunakan Bank Draft.
5. Sumber dana tranfer dapat secara tunai, non tunai dan setoran lainnya seperti TC,
Bank Draft dan warkat kliring.
Bank Mandiri pada tahun 2012 dan 2013 memiliki jumlah Transaksi transfer
nasabah mata uang rupiah masing masing Rp130.256.000.000 dan Rp 138.046.000.000
dan memiliki jumlah Transaksi transfer nasabah dalam satuan mata uang asing sebesar
Rp535.090.000.000 pada tahun 2013 dan sebesar Rp 623.867.000.000 pada tahun 2012.
Gambar 4.2 menunjukkan jumlah akun tersebut pada transaksi transfer nasabah yang
termuat pada Liabilitas lain-lain Bank Mandiri.
Gambar 4.2
Bank Mandiri melakukan kegiatan transfer keluar dan transfer masuk. Mekanisme
kerja transfer pada Bank Mandiri untuk transfer keluar dimulai dari teller bank menerima
permohonan transfer dari nasabah. Teler mencocokan kebenaran atas pengisisan aplikasi
dan jumlah uang beserta biaya transfer (bila dikenakan) yang kemudian dlakukan
pembukuan dan selanjutnya diserahkan ke petugas transfer untuk diverifikasi/diperiksa.
Petugas transfer bank menambahkan kode-kode dalam transfer tersebut,kemudian
menyerahkan kepada pejabat bank untuk mendapatkan persetujuan. Pejabat bank
memeriksa aplikasi permohonan transfer dan apabila sudah cocok diberikan tanda tangan
sebagai persetujuan dan pada saat yang sama memberikan persetujuan transfer pada
computer.
Misalkan nasabah melakukan transfer lewat bank mandiri sebesar Rp 4.000.000
dan teller menerima transfer tersebut dengan ongkos transfer sebesar Rp 10.000.
pembukuan yang dilakukan oleh teller bank adalah :
Debit 100-010-00-0001 Kas kantor 4.010.000
Kredit 200-030-30-0003 Transfer yang akan dikirim 4.000.000
Kredit 403-041-00-0602 Jasa transfer 10.000
Sedangkan mekanisme kerja transfer pada Bank Mandiri untuk transfer masuk
dimulai dari petugas transfer bank yang menerima pesan dan instruksi dari bank lain
kemudian mencocokkan kebenaran data setelah itu dilakukan administrasi. Selanjutnya
diserahkan kepada pejabat bank untuk disetujui. Pejabat bank melakukan pemeriksaan
atas instruksi dalam transfer masuk tersebut dan jika semuat alat control yang ditetapkan
telah cocok, maka pejabat bank memberikan persetujuan untuk dibayarkan. Selanjutnya
pejabat bank mendatangani surat pemberitahuan pengiriman uang/transfer kepada
penerima dan menyerahkan kembali ke petugas transfer. Petugas transfer menyerahkan
pemberitahuan tersebut kepada petugas ekspedisi untuk disampaikan kepada penerima.
Teller bank atau Penerima transfer yang mengambil tunai (pengiriman tidak
menyebutkan nomor rekening pada instruksi transfer) harus menghubungi teller dengan
membawa surat pemberitahuan tentang pengiriman uang. Oleh teller surat pemberitahuan
tersebut dicocokkan dengan arsip di bank, apabila telah cocok teller membayar kepada
penerima sejumlah uang seperti tercantum dalam instruksi transfer tersebut, dan pada saat
teller mencatat sebagai berikut :
Debit 157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas nasabah 4.000.000
Kredit 100-010-00-0001 Kas kantor 4.000.000
Sedangkan bila dalam instruksi transfer tersebut telah ditetapkan rekening yang
dituju, maka teller melakukan pembukun sebagai berikut :
Debit 157-080-00-0002 Rekening antar kantor likuiditas nasabah 4.000.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah 4.000.000
Bank Mandiri memiliki jasa penerimaan setoran pajak. Dimana bank mandiri
sebagai salah satu dari berbagai bak lain yang ditunjuk Departemen Keuangan (Depkeu)
untuk membuka layanan setoran penerimaan APBN baik setoran pajak maupun bukan
pajak dari masyarakat.
Jasa penerimaan pajak yang dilakukan menimbulkan kewajiban segera dimana
setelah penerimaan dilakukan dari nasabah yang ingin menyetor pajak lewat jasa
perantara bank diterima lalu harus disetor ke rekening kas Negara. Pada saat penerimaan
setoran pajak misalkan Nasabah ingin menyetor pajaknya dengan besarnya pajak yang
disetor Rp 6.000.000 lewat Bank Mandiri maka jurnal pembukuan oleh pihakan Bank
Mandiri sebagai berikut:
Debit 100-010-00-0001 Kas kantor 6.000.000
Kredit 200-030-30-00xx Titipan macam-macam 6.000.000
Setelah dilakukan penyetoran ke rekening kas Negara perlakuannya Bank Mandiri atas
setoran pajak ditatakerjakan di bank lain dan prosesnya dengan kliring atau RTGS.
D. JASA PEMBELIAN DAN PENJUALAN CEK PERJALANAN
Bank Mandiri mempunyai jasa pembelian dan penjualan cek pejalanan yang
termuat pada catatan atas laporan keuangan atas efek efek yang diterbitkan pihak ketiga.
Gambar 4.3 menujukkan pada tahun 2013 jumlah transaksi cek perjalanan Mandiri
sebesar Rp 105.298.000.000 dan pada tahun 2012 berjumlah Rp 295.512.000.000 .
Gambar 4.3
Ketika yang sama melakukan untuk mengurangi persediaan cek perjalanan dengan
jurnal pembukuan :
Debit 921-000-00-0901 Kontra memo persediaan 10.000.000
Kredit 911-000-00-0901 Memo persediaan cek perjalanan 10.000.000
Bank Mandiri melakukan transaksi dengan pihak berelasi salah satunya dalam
menjalankan kegiatan usaha yang melakukan transaksi pembelian atau penggunaan jasa
terkait biaya listrik dan biaya lainnya dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah
seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.4. Dalam hal ini terkait pembayaran tagihan PLN
Bank Mandiri bekerja sama dengan kantor pusat PLN untuk menerima pembayaran
tagihan PLN dari masyarakat pelanggan PLN. Hasil penerimaan pembayaran tersebut
kemudian dilimpahkan ke rekening PLN pusat. Atas pelayanan tersebut bank menerima
fee dari kantor pusat PLN.
Gambar 4.4
Atas penerimaan pembayaran tagihan PLN tersebut, bank akan memperoleh fee
dari PLN yang besarnya ditetapkan sesuai dengan kesepakatan (misalnya sebesar 5% dari
jumlah tagihan maka dari contoh tersebut akan diterima sebesar Rp 500.000) dan Bank
Mandiri membukukan dengan jurnal pembukuan:
Debit 157-070-00-0005 Kas kliring masuk 500.000
Kredit 403-041-00-0401 Pendapatan jasa penerimaan setoran 500.000
F. JASA PEMBAYARAN TAGIHAN TELKOMSEL/SATELINDO
Selain Bank Mandiri melakukan kerja sama dengan PLN salah satu dari beberapa
pihak berelasi dengan Bank Mandiri adalah kantor pusat Telkomsel/Satelindo untuk
menerima pembayaran tagihan Telkomsel/Satelindo dari masyarakat pelanggan telepon
seluler seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.5. Hasil penerimaan pembayaran tersebut
kemudian dilimpahkan ke rekening Telkomsel/Satelindo pusat. Atas pelayanan tersebut
bank menerima fee dari Kantor Pusat Telkomsel/Satelindo.
Gambar 4.5
Bank Mandiri memiliki jasa bank garansi yakni semua bentuk garansi atau
jaminan yang diterima atau diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada
pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin bank cidera janji. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.6 jasa bank garansi termuat pada komitmen dan kontijensi
sebagai kelompok tagihan dan liabilitas kontinjensi. Jumlah tagihan terkait garansi yang
diterima dari bank lain sebesar sebesar Rp 10.173.423.000.000 pada tahun 2012 dan Rp
18.560.454.000.000 pada tahun 2013. Sementara Liabilitas kontinjensi untuk garansi
yang diberikan dalam bentuk bank garansi kepada pihak ketiga pada tahun 2012
menunjukkan jumlah Rp 32.484.895.000.000 dan tahun 2013 menunjukan jumlah Rp
42.996.519.000.000 serta untuk pihak berelasi menunjukkan Rp 8.223.804.000.000 pada
tahun 2012 dan jumlah sebesar 13.423.017.000.000 pada tahun 2013.
Gambar 4.6
Jasa bank garansi yang diberikan oleh Bank Mandiri antara lain berupa
penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik dalam rangka
pemberian kredit, risk sharing dan standby L/C maupun dalam rangka pelaksanaan
proyek seperti bid bonds, performance bonds dan advance payment bonds.Kemudian,
Akseptasi atau endosemen surat berharga yaitu pemberian jaminan atau garansi dalam
bentuk penpenggunatanganan kedua dan seterusnya atas wesel dan promes atau aksep.
Jasa bank garansi yang masih berlaku pada tanggal laporan baik yang diterima
maupun yang diterbitkan oleh bank, disajikan dalam komitmen dan kontinjensi sebesar
nilai nominal jaminan . Jasa bank garansi atau jaminan yang diterbitkan secara sindikasi
dilaporkan dalam komitmen dan kontinjensi sebesar pangsa jaminan bank yang
bersangkutan. Beberapa hal yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
terkait jasa bank garansi seperti jumlah garansi bank yang diterima dan diberikan dalam
rangka penerimaan kredit luar negeri dan kredit dalam negeri, jumlah garansi yang
memperoleh contra garansi dari bank lain, jumlah "corporate guarantee" yang
diterbitkan.
Transaksi pembukuan oleh Bank Mandiri berkaitan dengan jasa bank garansi
antara lain transaksi ketika penerbitan bank garansi, transaksi pada saat penerimaan
jaminan, dan transaksi pada saat bank garansi jatuh tempo. Misalkan seorang nasabah
bank meminta penerbitan bank garansi dengan nilai sebesar Rp 4.000.000.000 dan bank
mensyaratkan adanya setoran jaminan sebesar bank garansi tersebut dan setiap
penerbitan bank garansi bank memungut biaya sebesar Rp 2.000.000, maka atas transaksi
tersebut Bank Mandiri akan melakukan pembukuan dengan jurnal sebagai berikut:
Ketika melakukan penerbitan bank garansi, Bank Mandiri akan melakukan jurnal
pembukuan sebagai berikut:
Debit 821-010-00-0xxx Kontra Kewajiban Kontinjensi—Bank 40.000.000
Kredit 820-010-00-0xxx Garansi yang Diberikan Kewajiban 40.000.000
Kontintensi—Bank Garansi yang
Diberikan
Ketika menerima setoran jaminan dalam bentuk pembayaran tunai Bank Mandiri
melakukan pembukuan dengan jurnal:
Apabila ada setoran jaminan atau fasilitas kredit, maka Bank Mandiri melakukan
pembukuan penihilan tagihan klaim Bank Garansi dengan jurnal pembukuan sebagai
berikut:
Debit 227-080-30-0004/ Setoran Jaminan- 4.000.000.000
127-010-xx-xxxx Bank Garansi/Rekening
Kredit Nasabah Pinjaman
157-010-20-0004
K Tagihan Klaim Garansi—Bank 4.
r 00
e 0.
Selanjutnya
d Bank Mandiri melakukan pembayaran kewajiban klaim kepada
00
penerima yangi dicatat dengan jurnal pembukuan: 0.
t 00
Pembayaran klaim Bank Garansi dilakukan dengan pemindahbukuan ke rekening
0
nasabah
Debit 227-210-30-0001 Kewajiban Klaim Garansi—Nasabah 4.000.000.000
Kredit XXX-XXX- Rekening Simpanan Nasabah 4.000.000.000
XXXXXX
Pembayaran klaim Bank Garansi dilakukan secara tunai
Debit- 227-210-30-0001 Kewajiban Klaim - Garansi Nasabah 4.000.000.000
Kredit 157-070-00-0014 Rekening Perantara TradeFinance 4.000.000.000
Debit 157-070-00-0014 Rekening Perantara Trade Finance 4.000.000.000
Kredit 100-010-00-0001 Kas Kantor 4.000.000.000
H. JASA SAVE DEPOSIT BOX (SDB)
Bank Mandiri memiliki jasa Save Deposit Box (SDB) disediakan oleh bank untuk
disewakan kepada masyarakat, ditempatkan pada lokasi tempat tertentu dengan
dilengkapi dengan kunci berpengaman pengguna.
Layanan Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau
surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan
dalam ruang khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa
aman bagi penggunanya. Kondisi ketidakpastian selalu menambah rasa khawatir,
terutama menyangkut keamanan barang-barang pengguna yang tidak ternilai harganya.
Dalam menentukan pilihan untuk tempat penyimpanan yang tepat, tentunya pengguna
harus memilih tempat yang terpercaya.
Bank Mandiri sebagai bank terbesar dan terpercaya sangat mengerti dan selalu
memahami kebutuhan Pengguna. Kami menawarkan jasa layanan Safe Deposit Box
Mandiri untuk tempat menyimpan barang berharga Pengguna dengan jaminan keamanan
dan layanan yang sempurna. Pengguna pun bisa tidur dengan lebih nyenyak. Keuntungan
yang didapatkan diantaranya :
Ruang penyimpanan yang kokoh dilengkapi dengan sistem keamanan terus menerus
selama 24 jam.
Tarif sewa yang kompetitif
Tersedia dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan Pengguna
Kemudahan yang diperoleh :
Persyaratan sewa cukup membuka Tabungan Mandiri atau Giro Rupiah Mandiri
Tersedia bagi penyewa perorangan maupun Badan
Jangka waktu sewa 1 tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis.
Disamping itu Bank Mandiri juga menawarkan Safe Deposit Box Center dengan berbagai
keunggulan sebagai berikut :
Memberikan keamanan gpengguna dengan menggunakan sistem akses elektronik
Fasilitas ruang tunggu eksklusif yang nyaman
Kemudahan akses setiap hari termasuk hari libur dengan jam operasional lebih
panjang. dimana hari kerjanya sekitar pukul 08.00 – 19.00 WIB, sementara
Sabtu/Minggu pukul 10.00 – 17.00 WIB dan tutup pada libur nasional.
Tipe box yang disediakan oleh layanan Safe Deposit Box Mandiri adalah :
12.5 x
Tersedi
Mini 12.5 x -
a
60
7.5 x
Tersedi Tersedi
Kecil 25 x
a a
60
12.5 x
Sedan Tersedi Tersedi
25 x
g a a
60
25 x
Tersedi Tersedi
Besar 25 x
a a
60
37.5 x
Ekstra Tersedi
37.5 x -
1 a
60
87.5 x
Ekstra Tersedi Tersedi
37.5 x
2 a a
60
keterangan :
* Layanan terbatas hanya tersedia pada cabang Jakarta Plaza Mandiri
** Kombinasi tipe atau ukuran box berbeda untuk setiap cabang
Atas penyewaan Save Deposit Box bank akan menerima pendapatan sewa setiap
tahun dan bank memiliki kewajiban segera atas uang yang belum tersetor ke bank pusat
atas kas nasabah atau titipan lain-lain. Sehingga tercatat di catatan atas laporan keuangan
pada pendapatan operasional lainnya lain-lain Seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.7
sebagai akun Safety deposity box yang pada tahun 2012 berjumlah Rp 29.831.000.000
dan pada tahun 2013 berjumlah Rp 35.243.000.000
Gambar 4.7
Transaksi yang berkaitan dengan SDB antara lain transaksi saat menerima uang
sewa, transaksi saat menerima jaminan SDB, transaksi saat pelimpahan pajak atas jasa
sewa SDB, dan sebagainya.Misalkan bank menyewakan SDB dengan tarif Rp 2.000.000
per tahun dan jaminan sewa sebesar Rp 4.000.000 sedangkan atas sewa tersebut
dikenakan pajak sebesar 10% atas beban penyewa. Atas transaksi tersebut akan dicatat
jurnal pembukuan sebagai berikut:
Ketika menerima uang sewa dari penyewa SDB atau saat perpanjangan sewa SDB
Bank Mandiri melakukan pembukuan dengan jurnal
Debit xxx-xxx-xxxxxx Kas Kantor/Rekening Nasabah 2.100.000
Kredit 200-030-30-0009 Titipan Macam-macam Pajak untuk 200.000
Pemerintah
Kredit 403-041-00-0603 Jasa Sewa SDB 2.000.000
Apabila atas penyewaan SDB tersebut bank meminta uang jaminan, maka Bank
Mandiri melakukan pembukuan atas transaksi tersebut dengan jurnal:
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor/Rekening Nasabah 4.000.000
Kredit 227-xxx-xx-xxxx Setoran Jaminan SDB 4.000.000
Kemudian atas titipan pajak untuk Pemerintah tersebut dilimpahkan ke rekening
giro kas negara. Transaksi pelimpahan ini dibukukan dengan jurnal:
Debit 200-030-30-0009 Titipan Macam-macam Pajak untuk 200.000
Kredit 203-010-xx-xxxx Rekening Giro Kas Negara . 200.000
Pemerintah
Apabila terjadi kehilangan kunci SDB, maka nasabah harus membayar ongkos
pembuatan kunci SDB (misalkan sebesar Rp 500.000). Transaksi ini dibukukan dengan
jurnal:
Debit 227-xxx-xx-xxxx Setoran Jaminan SDB 500.000
Kredit 418-010-00-0999 Pendapatan Operasional Lainnya 500.000
Sedangkan apabila sewa SDB tidak diperpanjang, maka Bank Mandiri melakukan
pengembalian setoran jaminan SDB. Transaksi tersebut dibukukan dengan jurnal:
Debit 227-xxx-xx-xxxx Setoran Jaminan SDB 4.000.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor/Rekening Nasabah 4.000.000
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
MBA, Drs. Ismail. 2011. Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Surabaya :
Kencana.
Bastian, Indra dan Suharjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta : Salemba Empat
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). 2008. Ikatan Akuntansi Indonesia Bekerja
Sama dengan Bank Indonesia.
LAMPIRAN-LAMPIRAN