Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 9

AKUNTANSI
PERBANKAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI PERBANKAN

DISUSUN OLEH :
1. Hassan As’Ary Wahyu Nur Iman ( 142190097)
2. Mustaqim Huda ( 142190098)
3. Naufal Ahsani Hartono ( 142190100)
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang
memenuhi definisi unsur dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
1. ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari
atau ke dalam perusahaan; dan
2. pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
1. Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan
diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal.
2. Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang
akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation) sekarang dan jumlahnya dapat diukur
dengan andal.
3. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang
berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal.
4. Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan
dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
STANDAR AKUNTANSI
PERBANKAN
JENIS BANK STANDAR
Bank Umum Konvensional Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)
2008
Bank Umum Syariah Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
(PAPSI)
BPR Konvensional ETAP/ Standar Akuntansi BPR
BPR Syariah ETAP/ Standar Akuntansi BPR
KARAKTERISTIK KUALITATIF
LAPORAN KEUANGAN
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan
■ Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan
■ Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain seharusnya disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan
bukan hanya bentuk hukumnya
■ Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
■ Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehatihatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu
rendah
■ Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan
■ Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
entitas

Anda mungkin juga menyukai