Anda di halaman 1dari 6

Nama : Naufal Ahsani Hartono

NIM : 142190100

Soal 1

Risiko dan prosedur substantif

1. Cakupan Prosedur Substantif

a. Ditentukan oleh penilaian risiko

b. Akun inmaterial atau hanya tunduk pada prosedur analitis

c. Model risiko audit yang digunakan untuk membuat penilaian risiko pada
setiap akun atau pengungkapan yang signifikan

d. IR tinggi, CR: jangan mengandalkan dan menguji kontrol, gunakan


sejumlah besar pengujian substantif untuk mengurangi DR ke tingkat yang
dapat diterimaIR rendah

e. CR: kontrol pengujian menunjukkan bahwa kontrol tersebut efektif,


pengujian substantif terbatas diperlukan

2. Waktu Prosedur Substantif

- Ditentukan oleh penilaian risiko

DR yang lebih rendah, lebih banyak pekerjaan yang dilakukan di akhir


tahun

- Perusahaan audit juga harus mempertimbangkan ketersediaan sumber daya


untuk melakukan prosedur sekitar akhir tahun

Gunakan teknik untuk mempengaruhi jadwal:

a. Tinjau peristiwa sebelum akhir tahun, misalnya akuisisi

b. Meninjau aktivitas pada periode hingga saat ini, misalnya meninjau


umur piutang jangka pendek, kemudian memperbaruinya pada
akhir tahun

c. Lakukan prosedur audit umum sebelum akhir tahun, misalnya


membaca notulen rapat

d. Meninjau ketentuan sebelum akhir tahun, misalnya memahami


proses estimasi yang digunakan oleh manajemen

e. Manfaatkan audit internal (CAS 610)

3. Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam merancang prosedur substantif


- Pastikan prosedur merespons risiko spesifik yang dihadapi klien baik dari
faktor IR maupun CR

 Klien yang berbeda mungkin memiliki tingkat risiko keseluruhan


yang sama tetapi risiko yang disebabkan oleh faktor yang berbeda -
Prosedurnya juga akan berbeda

- Ambil kredit untuk pekerjaan yang sudah dilakukan – pekerjaan awal


dalam audit untuk menilai risiko serta memberikan bukti

- Tetapkan ambang pengujian yang sesuai – apa yang dianggap penting oleh
auditor untuk audit ini?

Pengujian substantif – Tunai

 Pernyataan paling penting: keberadaan, kelengkapan, klasifikasi

- Eksistensi

 Biasanya ditangani dengan konfirmasi bank (CAS 505)

- Kelengkapan

 Uji rekonsiliasi bank dan pisahkan batas transaksi tunai

 Verifikasi item rekonsiliasi ke laporan bank periode berikutnya

- Klasifikasi

 Penting karena persyaratan pengungkapan khusus

- Penegasan hak dan kewajiban juga signifikan di mana klien dapat


menjaminkan asset

 Penjaminan membatasi hak klien atas uang tunai

- Penilaian dan alokasi biasanya hanya menjadi masalah ketika klien


memiliki rekening bank mata uang asing yang signifikan

 Proses yang berdampak pada audit kas

- Auditor menilai bukti yang diperoleh dari pengujian interim atas transaksi
signifikan, pengujian pengendalian

- Ketika CR rendah, tidak mungkin melakukan pengujian tambahan pada


penerimaan dan pembayaran kas, fokuslah pada saldo

- Jika CR tidak rendah, pengujian substantif penerimaan dan pembayaran


mungkin diperlukan

 Pengujian saldo akun kas selalu dilakukan pada tingkat tertentu, prosedur
tambahan diperlukan saat penilaian risiko meningkat
 Pengujian termasuk konfirmasi bank, kinerja ulang rekonsiliasi bank, prosedur
analitis, dll

Pengujian substantif – Piutang Usaha

 Asersi paling penting: keberadaan, penilaian & alokasi

- Eksistensi

a. Biasanya ditangani dengan konfirmasi (CAS 505)

1. Konfirmasi positif: auditor meminta balasan dalam semua


keadaan

2. Konfirmasi negatif: auditor meminta balasan hanya jika debitur


tidak setuju dengan saldo yang ditampilkan

3. Konfirmasi tidak memberikan jaminan tentang penilaian karena


tidak membahas pemulihanPeriksa penerimaan kas oleh klien
setelah akhir tahun untuk menilai penilaian pada tanggal neraca

- Penilaian & Alokasi

a. Gunakan tes penerimaan berikutnya

b. Prosedur analitis berdasarkan usia

- Asersi klasifikasi juga dapat menjadi penting karena pengungkapan,


seperti pihak berelasi dan instrumen keuangan

- Hak & kewajiban juga bisa menjadi penting karena pembatasan


persyaratan perdagangan

- Kelengkapan dapat diatasi melalui pengujian cut-off

 Proses yang berdampak pada piutang usaha

- Transaksi terpenting yang mempengaruhi saldo piutang adalah penjualan,


retur dan potongan penjualan, penerimaan kas

- Biasanya, auditor mengandalkan pengujian kontrol atas transaksi ini untuk


mengonfirmasi CR . yang rendah

- Jika CR tidak rendah, pengujian substantif diperlukan untuk transaksi

Pengujian substantif – Inventaris

 Asersi paling penting: keberadaan, penilaian & alokasi

- AdanyaBiasanya ditangani dengan menguji jumlah inventaris tahunan atau


siklus klien (CAS 501)
a. Auditor menguji verifikasi klien atas inventaris fisik dengan
catatan, dan auditor harus melihat inventaris

b. Jika kontrol tidak kuat atau jika secara fisik sulit untuk menghitung
persediaan, seringkali penghitungan persediaan dilakukan setiap
tahun

- Penilaian & alokasi

a. Persediaan penting dicatat pada nilai tercatat yang sesuai

b. Melihat persediaan pada hitungan persediaan memungkinkan


auditor untuk menilai persediaan yang bergerak lambat, rusak,
usang, rusak, kelebihan yang harus dicatat.

- Teknik khusus :

a. Vouching ke faktur untuk memverifikasi biaya awal

b. Vouching ke detail penjualan untuk memverifikasi biaya penjualan

c. Ketentuan pengujian untuk perhitungan penurunan nilai

Pengujian substantif – APD

 Asersi paling penting: keberadaan, penilaian & alokasi

- Aksistensi

a. Verifikasi item yang dicatat dalam daftar aset tetap klien

b. Aset penglihatan fisik terdaftar dalam audit pertama dan secara


berkala untuk audit berikutnya

c. Fokus pada penambahan dan pelepasan di tahun-tahun berikutnya

Pengujian substantif - Hutang

 Asersi yang paling penting adalah kelengkapan dan penilaian & alokasi

- Risiko utama adalah meremehkan

- Gunakan pengujian pembayaran berikutnya

 Pembayaran voucher setelah tanggal saldo ke faktur untuk


memverifikasi faktur tertanggal sebelum akhir tahun termasuk
dalam hutang.

- Pengujian potong

- Pilih sampel pembelian di kedua sisi akhir tahun dan verifikasi bahwa
masing-masing termasuk atau dikecualikan dari hutang berdasarkan
tanggal faktur
- Keberadaan dan hak & kewajiban biasanya tidak penting karena lebih
berhubungan dengan risiko pernyataan yang berlebihan

- Klasifikasi penting jika ada transaksi pihak berelasi, komitmen sewa atau
bentuk keuangan lain yang termasuk dalam saldo hutang

- Akrual diperlakukan dengan cara yang sama seperti hutang, cari jumlah
yang tidak tercatat melalui pengujian pembayaran berikutnya

Soal 2
Resume Kasus Enron
Selama proses merger antara Houston Natural Gas dan Internorth, Enron
Coorporation mempunyai hutang yang cukup besar. Tahun 1987 Enron memiliki hutang
sampai dengan 75% dari nilai pasar saham. KAP Arthur Andersen selain mengaudit laporan
keuangan Enron, juga sebagai konsultan manajemen Enron. Ketika Andrew Fastow membuat
ide untuk menggunakan nilai kelebihan kontrak sebagai pendapatan. KAP Arthur Anderson
bekerjasama dan menyiapkan serial limited partnership yang disebut Special Purpose
Entities.
Entitas untuk tujuan khusus ini kemudian mengajukan sejumlah besar hutang dengan
saham Enron sebagai penjaminnya. Uang yang dipinjam ini diakui sebagai pembelian nilai
lebih kontrak dan dicatat sebagai uang “pendapatan penjualan” meskipun sebenarnya adalah
hutang. Entitas ini juga mengambil alih sejumah besar hutang Enron. Para pemegang saham
percaya bahwa Enron tidak mengalami lonjakan hutang, karena hal ini tidak dilaporkan ke
publik. Mereka percaya bahwa Enron menghasilkan lagi yang baik dan mengalami
peningkatan tiap tahunnya. Hal ini juga dikuatkan dengan pernyataan KAP Arthur Anderson
bahwa laporan Enron adalah akurat.
Melakukan mark up pada pendapatan dan menyembunyikan utangnya senilai itu tentu
tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Diperlukan keahlian “akrobatik” yang tinggi
dari para professional yang bekerja pada atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-
angka. Auditor Enron, KAP Arthur Andersen kantor Huston (Kantor Akuntan Publik kelas
dunia), dipersalahkan karena ikut membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu,
sehingga manipulasi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Perlu diketahui, Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan
outsourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan, hal ini dapat dilihat dari :
1. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner
KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
2. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
3. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.

Lebih jelasnya, pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap
kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat
resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil
evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
Salah seorang eksekutif Enron (Sherron Watkins) di laporkan telah mempertanyakan
praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran
berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan
2001. CEO Enron menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi
atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk
mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil
investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang
serius yang perlu diperhatikan.
Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta,
naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan
bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak
menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting
charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada
periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih
jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke
pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang
perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan
ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang
sama. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk
penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron sehingga
terjadi penghambatan terhadap proses peradilan.

Soal 3
Analisis Masalah Enron dengan Pendekatan Materi di Video
Menurut saya, dari kasus ini bisa di simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur
Andersen telah melanggar kode etik dan telah ingkar dari tanggung jawab yang seharusnya
menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Pelanggaran
tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat saja
menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Di dalam
kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap menjunjung tinggi independensi dan
profesionalisme tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan inilah,
keduanya telah menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang
milyaran dolar sedangakan KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan ke-independensiannya
dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut dan dapat juga berdampak pada
karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk
mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini. Dimana pentingnya peran profesi Akuntan
khususnya Akuntan Publik di pasar modal guna melindungi kepentingan publik.Tantangan
Akuntan Publik yakni menjaga kualitas dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat
dalam memberikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai