BAB I
PENDAHULUAN
menerus menuju ke arah perbaikan cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu bangsa,
dapat dilihat dari jumlah unit UMKM yang sangat banyak dan berbanding lurus
dalam dunia kerja menjadi berkurang dan UMKM mampu menopang peningkatan
industri minuman dan makanan, baik yang berupa industri kecil formal maupun
nonformal, mengalami peningkatan dari segi jumlah unit usaha dan tenaga kerja.
sehingga memiliki ketahanan yang relatif tinggi dalam menghadapi krisis global
tahun 2010, data yang diambil bersumber dari Tourism Information Center Jepara
(TIC, 2015).
Banyak kafe/rumah makan dengan berbagai macam konsep atau ide-ide
ditawarkan untuk memikat pelanggan, baik dari kalangan muda maupun kalangan
orang tua dari segi ekonomi menengah keatas. Kafe/rumah makan yang sudah
lama berdiri maupun yang baru dibuka berusaha untuk mengenalkan atau
menawarkan menu-menu baru agar dapat diterima dengan baik oleh para
mengunjungi serta menikmati apa yang telah disediakan. Salah satunya UKM
kuliner yang ada di Kabupaten Jepara adalah Kafe Taman Kopi yang berada di
Indonesian Food, Chinese Food dan Western Food dan sudah berjalan sekitar 5
tahun. Hal yang melatar belakangi pemilihan Kafe Taman Kopi adalah karena
terus berkembangnya sektor UKM dan usaha restoran merupakan usaha yang
memiliki prospek yang menjanjikan dari waktu ke waktu, hal ini dikarenakan
makanan merupakan kebutuhan dasar yang bersifat kontinu bagi manusia dan
sudah merupakan gaya hidup. Pemilik usaha Kafe Taman Kopi juga memiliki
suatu analisis awal mengenai kelayakan pengembangan usaha tersebut dilihat dari
berbagai macam aspek non finansial dan aspek finansial. Dari studi kelayakan
income atau profit bagi pemilik usaha dan perluasan pasar dapat membuat Kafe
Taman Kopi dikarenakan Taman Kopi merupakan salah satu Kafe kuliner yang
ada di Kabupaten Jepara yang ingin dan memiliki peluang untuk mengembangkan
usahanya. Penelitian ini berfokus pada aspek non finansial (aspek pasar dan
pemasaran, aspek manajemen dan hukum, aspek teknis dan teknologi, aspek sosial
ekonomi, dan aspek lingkungan) dan aspek finansial. Kriteria kelayakan yang
digunakan adalah NPV (Net Present Value), Net B/C (Net Benefit-Cost Ratio),
(Switching Value). Produk yang dijadikan sample dalam penelitian ini adalah
produk andalan Kafe Taman Kopi, yakni gurami bumbu rujak dan Beef Grill
(daging sapi cincang). Studi kelayakan ini akan mencoba untuk memproyeksikan
sebagai berikut:
permintaan ?
5
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Investor
Dapat dijadikan pedoman bagi pengusaha kecil atau investor yang baru
3. Bagi Akademisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nomor 20 Tahun 2008, yaitu: usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
produktif yangberdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang.
a. Usaha mikro:
b. Usaha kecil:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua
c. Usaha Menengah:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak atau tidak.
Unit (SBU) dimana produk baru yang akan dibuat berada dibawah
secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
9
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Menurut Umar
dan industry dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta
rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak suatu bisnis
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian
menghambat atau peluang dari investasi yang akan dijalankan. Studi kelayakan
bisnis minimal dapat memberikan pedoman dan arahan kepada usaha yang akan
dijalankan nantinya (Kasmir dan Jakfar, 2012). Untuk menentukan layak atau
tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Penilaian masing-masing
Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek hukum,
manajemen dan organisasi, aspek ekonomi dan sosial, serta aspek dampak
lingkungan.
(solusi).
a. Calon Investor
dihadapi.
c. Perbankan
11
d. Pemerintah
menyangkut pada aspek legalitas dan perizinan (izin prinsip dan izin
operasional proyek).
e. Manajemen perusahaan
f. Masyarakat
menyangkut berbagai aspek, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian
suatu bisnis dapat dikerjakan atau ditunda atau bahkan tidak dapat dijalankan.
atau sebaliknya. Studi aspek manajemen meneliti tentang manajemen pada saat
rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasi dan mengawasi
badan usaha yang akan digunakan (dikaitkan dengan kekuatan hukum dan
akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman, berbagai akta, serta
sertifikat, dan izin. Selain itu, aspek hukum dari suatu kegiatan bisnis diperlukan
dalam hal mempermudah dan memperlancar kegiatan bisnis pada saat menjalin
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis
yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek
tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk
dengan aspek pasar dan pemasaran. Alasannya mengapa aspek ini diletakkan pada
adalah pengembangan.
ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan
aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan dengan
pengelolaan usaha pemasaran (Kotler, 2004). Hal-hal yang dipelajari dalam aspek
a. Permintaan
dengan kata lain permintaan akan terjadi jika didukung oleh kemampuan
konsumen membeli atau memperoleh suatu barang dan jasa pada suatu
permintaan, antara lain perilaku atau selera konsumen, harga barang dan
b. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual
oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu. Faktor
c. Pemasaran
mix) yang terdiri dari 7P, yaitu Product, Price, Place, Promotion, People,
proses pembangunan proyek secara teknis setelah bisnis tersebut selesai dibangun
atau didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal
dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Perlu
peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak atau layout bangunan dan pabrik
15
yang paling menguntungkan, lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana
bisnis tersebut terhadap lingkungan sekitar lokasi bisnis, seperti semakin ramainya
daerah tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik,
dalam analisis suatu bisnis justru akan menunjang kelangsungan suatu bisnis itu
sendiri, sebab tidak ada bisnis yang akan bertahan lama apabila tidak bersahabat
bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan aliran kas serta
sumber dana dan proyeksi keuangan, baik pemasukan atau pengeluaran yang
16
mungkin terjadi selama masa produksi dan operasional proyek yang direncanakan.
Dengan begitu para investor yang menanamkan modalnya pada suatu proyek
dapat mengetahui rencana biaya yang dibutuhkan serta proyeksi hasil yang akan
Menurut Umar (2009), tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi
untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan
menilai apakah proyek akan dapat terus berkembang. Aspek finansial mencakup
serta proyeksi laba rugi. Metode yang biasa digunakan untuk kriteria evaluasi
finansial, meliputi :
Net Present Value, yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan
operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. NPV
IRR adalah nilai Discount Rate (suku bunga) yang membuat NPV dari
suatu proyek sama dengan nol. Proyek dapat dikatakan memiliki prospek
yang baik apabila nilai IRR > tingkat discount rate yang ditentukan,
17
namun jika IRR < tingkat discount rate maka proyek tidak memiliki
prospek yang baik. Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga
yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa
Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif
dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat
menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio
antara initial cash invesment dengan cash flow yang hasilnya merupakan
e. Analisis Sensitivitas
terjadi terhadap hasil analisis proyek bila ada suatu kesalahan atau
yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada kesalahan atau
apa yang terjadi di masa yang akan datang. Ketidakpastian itu dapat
ditoleransi agar bisnis masih tetap layak. Oleh karena itu, perubahan tidak
boleh melebihi nilai tersebut. Bila melebihi maka bisnis menjadi tidak
penelitian terdahulu yang relevan sesuai dengan bidang penelitian ini. Adapun
diawali dengan melihat kemampuan usaha Kafe Taman Kopi untuk memiliki lebih
mengubah pola atau gaya hidup masyarakat yang senang bersosialisasi di tempat
karena fasilitas dan sumber daya yang sudah ada kurang memadai dan adanya
Pengembangan usaha kafe ini dilakukan dengan cara membuka outlet baru
tetapi masih berada di Kabupaten Jepara agar rencana pengembangan usaha ini
dapat berjalan efektif dan efisien maka diperlukan studi awal berupa analisis
finansial (aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek
manajemen dan hukum, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek lingkungan) dan
relevan dan kemudian data-data tersebut dianalisis aspek finansial dan aspek non
21
finansialnya. Aspek non finansial meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknik dan teknologi, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan ekonomi dan
aspek lingkungan. Aspek finansial dilakukan analisis mengenai NPV (Net Present
Value), IRR (Internal Rate of Returns), Net B/C (Net Benefit Cost Ratio), PP
aspek tersebut merupakan bagian dari studi kelayakan bisnis untuk menentukan
apakah suatu usaha dapat dikatakan layak atau tidak. Setiap penilaiain memiliki
standar nilai yang berbeda dan penilaian harus mencakup seluruh aspek yang ada.
Hasil Penelitian
Implementasi
22
BAB III
METODE PENELITIAN
pendekatan kualitatif karena pada penelitian ini dalam proses memperoleh data
23
dianalisis untuk mengkaji aspek pasar dan pemasaran, teknis dan produksi,
manajemen dan hukum, sosial ekonomi, dan aspek lingkungan. Sehingga hasil
Taman Kopi melalui analisis kriteria evaluasi kelayakan, yaitu NPV (Net Present
Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C (Net Benefit Cost Ratio), PP
(Payback Period), dan Analisis Sensitivitas (Switching Value) yang diolah dengan
memilih sampel dengan maksud dan tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu
diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu
23
tersebut memiliki informasiyang diperlukan bagi penelitiannya. Responden yang
terpilih dari pihak internal perusahaan adalah pemilik Kafe Taman Kopi dan
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan menggunakan observasi dan
wawancara langsung dengan pemilik dan manager pelaksana, seperti harga bahan
lain-lain.
a. Wawancara
dengan masalah yang diteliti agar dapat diperoleh data sebagai penunjang
b. Observasi
Data sekunder adalah data yang berasal dari literatur-literatur dan laporan
yang dimiliki oleh perusahaan, pustaka literatur, buku yang relevan dengan
Data yang diolah serta dianalisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan
kuantitatif dan meliputi transfer data, pengolahan, editing dan intepretasi data
secara deskriptif. Data kualitatif dianalisis untuk mengkaji aspek pasar dan
25
pemasaran, teknis dan produksi, manajemen dan hukum, sosial ekonomi, dan
aspek lingkungan. Sehingga hasil dari pengkajian data ini dapat diinterpretasikan
aspek finansial usaha Kafe Taman Kopi melalui analisis kriteria evaluasi
kelayakan, yaitu NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C
Analisis rencana bisnis yang dilakukan diarahkan kepada Kafe Taman Kopi
yang sudah berjalan selama 5 tahun. Biaya-biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan, upah tenaga kerja dan
aliran kas (cash flow) dilakukan untuk mengetahui nilai manfaat bersih dan nilai
terlebih dahulu mana yang masuk ke dalam manfaat dan mana yang biaya.
2. Mengkaji kelayakan usaha Kafe Taman Kopi dilihat dari aspek finansial dan
non finansial.
Aspek non finansial meliputi aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek lingkungan,
berikut penjelasannya:
a. Aspek pemasaran
layak jika terdapat potensi pasar dan peluang pasar yang dapat diraih pelaku
Melalui analisis aspek ini dapat dilihat kondisi pasar yang terjadi dan dapat
Penilaian dalam aspek ini dilakukan dengan menganalisis apakah dari segi
yang akan dianalisis adalah tata letak, tata kelola, pemilihan lokasi usaha,
mesin dan peralatan, dan sebagainya. Secara keseluruhan rencana atau aspek
teknis ini akan dinilai apakah sudah bekerja secara efisien atau tidak, karena
pada akhirnya efisiensi yang akan menentukan salah satu faktor besar
Dalam aspek ini yang dipelajari adalah bentuk organisasi/badan usaha yang
untuk para tenaga kerja. Analisis berdasarkan aspek hukum dikatakan layak
kegiatan produksi. Tujuan dari analisis aspek manajemen ini adalah untuk
sudah efektif dan efisien, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Tujuan dari analisis aspek ini adalah untuk melihat manfaat dari bisnis Kafe
pemerintah setempat.
e. Aspek lingkungan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat pengaruh bisnis Kafe Taman
Kopi terhadap lingkungannya apakah sisa limbah dari proses produksi kafe
rencana anggaran biaya, biaya penyusutan, modal, dan rencana penerimaan, biaya
Net Present Value (NPV) adalah suatu alat analisis untuk menguji kelayakan
dari suatu investasi. NPV adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang
ditimbulkan oleh investasi pada tingkat bunga tertentu atau dapat dikatakan
sebagai selisih antara nilai bersih dari manfaat dan biaya pada setiap tahun
Keterangan :
t = tahun
Dalam metode NPV, terdapat tiga penilaian kriteria investasi. Jika NPV
suatu usaha lebih besar dari nol (NPV> 0) berarti usaha tersebut layak
diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Sebaliknya, apabila NPV
usaha kurang dari nol (NPV< 0), maka usaha tersebut tidak layakdilakukan
atau dilanjutkan karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat
yang diperoleh. Apabila NPV sama dengan nol (NPV=0) maka manfaat
yang diperoleh hanya cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan artinya
29
usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi. Namun, pada penelitian ini
yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR
mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek
untuk sumberdaya yang digunakan. IRR juga merupakan nilai discount rate
yang menjadikan NPV proyek sama dengan nol. Suatu investasi dianggap
layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku.
Apabila nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku maka
berikut:
Keterangan :
Kerangka keputusan :
maupun kerugian.
2) Apabila IRR < tingkat diskonto maka usaha tidak layak untuk dilakukan.
3) Apabila IRR > tingkat diskonto maka usaha layak untuk dilakukan.
terhadap total dari biaya bersih atau dapat dikatakan sebagai perbandingan
antara jumlah nilai bersih yang bernilai positif sebagai pembilang dan nilai
bersih yang bernilai negatif sebagai penyebut. Analisis ini akan menguji
seberapa jauh setiap nilai rupiah yang akan dipakai dapat memberikan
jumlah nilai sekarang yang bernilai negatif. Rumus untuk menghitung Net
B/C adalah :
Dimana,
Keterangan :
n = jumlah tahun
Kerangka keputusan :
1) Jika Net B/C > 1 maka proyek layak untuk dilakukan karena setiap
pengeluaran tersebut.
2) Jika Net B/C < 1 maka proyek tidak layak untuk dilanjutkan karena
pengeluaran tersebut.
d. PP (Payback Period)
Metode ini mengukur seberapa cepat investasi dapat kembali. Semakin cepat
Payback Periode suatu bisnis maka semakin baik bisnis tersebut dijalankan.
e. Analisis sensitivitas
yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis. Tujuan analisis ini adalah
untuk melihat kembali hasil analisis suatu kegiatan investasi atau aktivitas
seberapa besar perubahan pada biaya dan manfaat yang akan menghasilkan
keuntungan normal yaitu NPV sama dengan nol, IRR mendekati atau sama
dengan tingkat suku bunga, dan Net B/C sama dengan satu. Pada analisis
switching value secara langsung memilih sejumlah nilai yang dengan nilai
terhadap usaha yaitu kenaikan harga input dan penurunan penjualan. Dengan
analisis ini, akan dicari jumlah maksimum kenaikan biaya usaha yang
1. Seluruh modal usaha berasal dari modal sendiri, karena pemilik tidak
produknya.
3. Dasar penentuan harga awal produk dan investasi adalah harga yang
9. Harga jual produk kontstan, dimana harga jual yang digunakan adalah
Gurami Bumbu Rujak adalah Rp 9.000/ons, dan untuk Beef Grill adalah
Rp 30.000.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi. Jakarta (ID):
Kencana.
Kotler, P. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kedua. Jakarta (ID): Indeks.
Kusuma, PTWW. dan Mayasti, NKI. 2014. Analisa Kelayakan Finansial
Pengembangan Usaha Produksi Komoditas Lokal: Mie Berbasis Jagung.
Jurnal Agritech Vol. 34 No. 2
Lazuardi, RF. Fitria, L. dan Bakar, A. 2014. Analisis Kelayakan Usaha Mobile
Carwash di Kota Bandung. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Vol.01
No. 03
Ngamel, AK. 2012. Analisis Finansial Usaha Budidaya Rumput Laut dan Nilai
Tambah Tepung Karaginan di Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku
Tenggara. Jurnal Sains Terapan Edisi II Vol. 2, No. 1
Nurmalina. R., Sarianti, T., Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor:
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Peraturan Perundang-undangan. 2008. No.20/UU/2008 tentang Definisi dan
Kriteria UKM. Jakarta
Rangkuti, F. 2012. Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
[TIC] Tourism Information Center. 2015.
www.tic.com/informasipelayananwisatajepara. Jepara : Tourism Information
Center [diakses pada tanggal 05 November 2015]
Umar, H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Umar, H. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
36
LAMPIRAN
6. Komentar apa saja yang sering kali dikeluhkan konsumen terhadap Kafe
Taman Kopi?
Kopi?
dengan positioning?
4. Peralatan dan perlengkapan apa saja yang digunakan Kafe Taman Kopi?
2. Berapa rata-rata total produksi yang bisa dihasilkan dalam satu minggu?
3. Berapa harga dari setiap komponen biaya investasi (tanah dan bangunan,
8. Biaya apa saja selain bahan baku yang terdapat dalam proses produksi?