Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK IBK INDONESIA TBK.

PERIODE 2018-2019

Dosen Pembimbing :

Khoirunnisa Azzahra., S.E., M.Ak.

Disusun oleh :

Nadia Khoirunnisa (181011202058)

PROGRAM STUDI

AKUNTANSI FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS

PAMULANG TANGERANG

SELATAN

2021
Capture Laporan Keuangan Bank IBK Indonesia Tbk. Periode 2018-2019
Gambar 01. Laporan Posisi Keuangan Bank IBK Indonesia
Gambar 02. Laporan Laba Rugi Bank IBK Indonesia
Analisis Rasio Profitabilitas Laporan Keuangan Bank IBK Indonesia Tbk.

Periode 2018-2019

Probitabilitas merupakan ukuran kemampuan suatu bank dalam memperoleh laba

dibandingkan dengan modal yang digunakan seperti aktiva. Dengan kata lain profitabilitas adalah

kemampuan bank untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Adapun rasio keuangan bank

yang sering digunakan untuk menghitung profitabilitas bank adalah sebagai berikut :

a. Gross Profit Margin (GPM)

Gross profit margin digunakan untuk mengetahui persentase laba dari kegiatan

usaha murni bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya operasi (operating

expense). Rumus untuk mencari gross profit margin sebagai berikut.

Operating Income−Operating Expense


GPM= x 100 %
Operating Income

b. Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Rumus untuk mencari

net profit margin sebagai berikut:

Net Income
NPM= x 100 %
Operating Income

c. Return on Equity Capital (ROE)

Return on Equity Capital merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan bank

dalam mengelola modal yang ada untuk mendapatkan laba bersih (net income).

Net Income
Rumus untuk mencari ROE sebagai berikut: ROE= x 100 %
Equity Capital

d. Return on Assets (ROA)

Return on assets merupakan rasio yang digunakan unuk mengetahui tingkat

efektivitas bank dalam mendapatkan laba atau keuntungan melalui pemanfaatan

asset yang dimiliknya. Rumus untuk mencari ROA adalah sebagai berikut.
Net Income
ROA= x 100 %
Total Assets

e. Interest Margin on Earning Assets (IMEA) / Net Interest Margin (NIM)

Interest margin on earning assets merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank.

Rumus untuk mencari IMEA sebagai berikut:

( Interest Income−Interest Expense )


IMEA= x 100 %
Earning Assets

f. Asset Utilization

Asset utilization merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen

bank dalam menggunakan asset untuk memperoleh pendapatan baik operation

income maupun non operation income. Rumus untuk mencari asset utilization

sebagai berikut :

(Operating Income + NonOperating Income)


Asset Utilization= x 100 %
Total Assets

g. Rate Return on Loans (RRL)

Rate return on loans merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen

bank dalam mengelola pengkreditan dalam rangka memperoleh keuntungan dari

bunga. Rumus untuk mencari RRL sebagai berikut :

Interest Income
RRL= x 100 %
Total Loans

h. Interest Margin on Loans (IML)

Interest margin on loans merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar

kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan bunga bersih dari pengelolaan

pengkreditan. Rumus untuk mencari interest margin on loans sebagai berikut :

(Interest Income−Interest Expense)


IML= x 100 %
Total Loans

i. Beban Operasi Pendapatan Operasi (BOPO)

BOPO rasio profitabilitas memperlihatkan kemampuan bank dalam mengelola

beban operasional untuk memperoleh pendapatan operasionalnya. Rumus untuk


mencari BOPO sebagai berikut :

Operating Expense
BOPO= x 100 %
Operating Income

Perhitungan Rasio Profitabilitas Bank IBK Indonesia Tbk.


Rasio 2018 2019
Gross Profit Margin -8.53% -8.80%
Net Profit Margin -8.87% -45.32%
Return on Equity Capital -5.84% -20.69%
Return on Assets -0.75% -3.87%
Interest Margin on Earning Assets 3.95% 2.82%
Asset Utilization 9.36% 8.89%
Rate Return on Loans 11.53% 12.99%
Interest Margin on Loans 4.49% 3.74%
Beban Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) 108.53% 108.80%

Analisis Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas Bank IBK Indonesia Tbk :

1. Gross Profit Margin

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa gross profit margin pada Bank IBK Indonesia

Tbk pada tahun 2019 yaitu -8,80% lebih kecil dari tahun 2018 yaitu -8,53%, sehingga

GPM pada Bank IBK Indonesia Tbk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Penurunan GPM ini disebabkan oleh besarnya nilai operating expense dibandingkan

operating income. Persentase tersebut menunjukan gross profit margin yang tidak baik

dari Bank IBK Indonesia pada tahun 2019, sama seperti tahun sebelumnya.

2. Net Profit Margin

Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase yang cukup besar dari -8,87% di tahun

sebelumnya menjadi -45,32%. Penurunan persentase NPM tersebut menunjukan bahwa

kemampuan bank menghasikan net income dari kegiatan operasionalnya semakin

memburuk dari tahun sebelumnya.

3. Return on Equity Capital

Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase dari -5,84% menjadi -20,69%. Penurunan

tersebut menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola modal yang ada untuk
mendapatkan net income semakin memburuk dari tahun sebelumnya. Karena semakin

rendah nilai ROE maka semakin buruk pula kemampuan bank dalam mengelola modal

untuk mendapatkan laba bersih.

4. Return on Assets

Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase ROA, dari -0,75% turun menjadi -3,87%.

Penurunan persentase ini menunjukan rendahnya tingkat efektifitas bank dalam

mendapatkan laba melalui pemanfaatan asset yang dimilikinya. Artinya manajemen Bank

IBK Indonesia belum mampu menggunakan assetnya dengan baik dari tahun sebelumnya.

5. Interest Margin on Earning Assets

Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase IMEA yaitu sebesar 2,82% lebih kecil dari

tahun 2018 yaitu sebesar 3,95%. Artinya kemampuan manajemen bank dalam mengelola

biaya-biaya yang dikeluarkan bank menurun dari tahun sebelumnya.

6. Asset Utilization

Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase asset utilization, dari 9,36% turun menjadi

-8,89%. Penurunan persentase ini menunjukan rendahnya kemampuan bank dalam

menggunakan assetnya untuk memperoleh pendapatan baik dari operating income

maupun non operating income.

7. Rate Return on Loans

Pada tahun 2019 terjadi kenaikan persentase RRL, dari 11,53% naik menjadi 12,99%.

Kenaikanan persentase ini menunjukan kemampuan manajemen bank dalam mengelola

pengkreditan dalam rangka memperoleh keuntungan dari bunga semakin baik dari tahun

sebelumnya. Karena semakn tinggi nilai RRL, semakin besar konstribusi kredit terhadap

keuntungan bank. Nilai RRL pada tahun 2019 tersebut juga menunjukkan bahwa bank akan

memperoleh 12,99 rupiah dari setiap 100 rupiah danayang disalurkan melalui kredit.

8. Interest Margin on Loans

Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase interest margin on loans yaitu 3,74% lebih

kecil dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,49%. Penurunan persentase ini menunjukan

kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan bunga bersih dar pengelolaan

pengkreditan tidak sebaik tahun sebelumnya.


9. Beban Operasi Pendapatan Operasi

Pada tahun 2019 terjadi kenaikan persentase BOPO yaitu sebesar 108,80% lebih besar

dari tahun 2018 yaitu sebesar 108,53%. Kenaikan persentase BOPO tersebut

menunjukkan semakin besarnya beban operasional yang harus ditanggung oleh

pendapatan operasional bank. Nilai BOPO padatahun 2019 tersebut juga menunjukkan

bahwa 108,80% beban operasional bank dibiayai oleh pendapatan operasionalnya.

Artinya setiap 100 rupiah pendapatan operasional yang diperoleh bank akan digunakan

untuk membiayai operasional bank sebesar 108,80%.

Anda mungkin juga menyukai