PERIODE 2018-2019
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS
PAMULANG TANGERANG
SELATAN
2021
Capture Laporan Keuangan Bank IBK Indonesia Tbk. Periode 2018-2019
Gambar 01. Laporan Posisi Keuangan Bank IBK Indonesia
Gambar 02. Laporan Laba Rugi Bank IBK Indonesia
Analisis Rasio Profitabilitas Laporan Keuangan Bank IBK Indonesia Tbk.
Periode 2018-2019
dibandingkan dengan modal yang digunakan seperti aktiva. Dengan kata lain profitabilitas adalah
kemampuan bank untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Adapun rasio keuangan bank
yang sering digunakan untuk menghitung profitabilitas bank adalah sebagai berikut :
Gross profit margin digunakan untuk mengetahui persentase laba dari kegiatan
usaha murni bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya operasi (operating
Net profit margin merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam
menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Rumus untuk mencari
Net Income
NPM= x 100 %
Operating Income
dalam mengelola modal yang ada untuk mendapatkan laba bersih (net income).
Net Income
Rumus untuk mencari ROE sebagai berikut: ROE= x 100 %
Equity Capital
asset yang dimiliknya. Rumus untuk mencari ROA adalah sebagai berikut.
Net Income
ROA= x 100 %
Total Assets
f. Asset Utilization
income maupun non operation income. Rumus untuk mencari asset utilization
sebagai berikut :
Interest Income
RRL= x 100 %
Total Loans
Operating Expense
BOPO= x 100 %
Operating Income
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa gross profit margin pada Bank IBK Indonesia
Tbk pada tahun 2019 yaitu -8,80% lebih kecil dari tahun 2018 yaitu -8,53%, sehingga
GPM pada Bank IBK Indonesia Tbk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Penurunan GPM ini disebabkan oleh besarnya nilai operating expense dibandingkan
operating income. Persentase tersebut menunjukan gross profit margin yang tidak baik
dari Bank IBK Indonesia pada tahun 2019, sama seperti tahun sebelumnya.
Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase yang cukup besar dari -8,87% di tahun
Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase dari -5,84% menjadi -20,69%. Penurunan
tersebut menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola modal yang ada untuk
mendapatkan net income semakin memburuk dari tahun sebelumnya. Karena semakin
rendah nilai ROE maka semakin buruk pula kemampuan bank dalam mengelola modal
4. Return on Assets
Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase ROA, dari -0,75% turun menjadi -3,87%.
mendapatkan laba melalui pemanfaatan asset yang dimilikinya. Artinya manajemen Bank
IBK Indonesia belum mampu menggunakan assetnya dengan baik dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase IMEA yaitu sebesar 2,82% lebih kecil dari
tahun 2018 yaitu sebesar 3,95%. Artinya kemampuan manajemen bank dalam mengelola
6. Asset Utilization
Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase asset utilization, dari 9,36% turun menjadi
Pada tahun 2019 terjadi kenaikan persentase RRL, dari 11,53% naik menjadi 12,99%.
pengkreditan dalam rangka memperoleh keuntungan dari bunga semakin baik dari tahun
sebelumnya. Karena semakn tinggi nilai RRL, semakin besar konstribusi kredit terhadap
keuntungan bank. Nilai RRL pada tahun 2019 tersebut juga menunjukkan bahwa bank akan
memperoleh 12,99 rupiah dari setiap 100 rupiah danayang disalurkan melalui kredit.
Pada tahun 2019 terjadi penurunan persentase interest margin on loans yaitu 3,74% lebih
kecil dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,49%. Penurunan persentase ini menunjukan
Pada tahun 2019 terjadi kenaikan persentase BOPO yaitu sebesar 108,80% lebih besar
dari tahun 2018 yaitu sebesar 108,53%. Kenaikan persentase BOPO tersebut
pendapatan operasional bank. Nilai BOPO padatahun 2019 tersebut juga menunjukkan
Artinya setiap 100 rupiah pendapatan operasional yang diperoleh bank akan digunakan