Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH EKONOMETRIKA

BAB I

1. Rangkuman dari pembahasan BAB 1 tentang Ruang Lingkup


Ekonometrika :
Definisi Ekonometrika secara etimologi berasal dari 2 kata yaitu
ekonomi dan metrika, dimana kata ekonomi berarti kegiatan
menusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kata metrika
berarti kegiatan pengukuran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ekonometrika memiliki pengertian sebagai kegiatan pengukuran
terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia
(baik dalam ruang lingkup individu maupun organisasi).
Menurut Sugiyanto, Catur (1994) Ekonometri adalah suatu ilmu
yang mengkombinasikan teori ekonomi dengan statistik ekonomi,
dengan tujuan menyelidiki dukungan empiris dari hukum skematik
yang dibangun oleh teori ekonomi. Dengan memanfaatkan ilmu
ekonomi, matematik, dan statistik, ekonometri membuat hukum-
hukum ekonomi teoritis tertentu menjadi nyata.
Ilmu yang terkait dengan ekonometrika adalah ilmu-ilmu sosial
(terutama ekonomi) dimana didalamnya terdapat ilmu manajemen
yang membutuhkan ketepatan pengambilan keputusan. Ilmu
ekonometrika dapat membantu proses pengambilan keputusan
dengan mengevaluasi hasil dari olah data yang ada dan digunakan
untuk prediksi di masa yang akan datang. Ilmu lain yang terkait
dengan ekonometrika adalah statistik, bagaimana teknik
pengambilan data serta proses pengambilan data hingga menjadi
model yang dapat dijadikan sebagai alat untuk pengambilan
keputusan. Ilmu lain yang terkait adalah matematika, dimana
perhitungan matematis dalam ilmu ekonometrika digunakan untuk
mengolah data yang dikumpulkan sebelumnya.
Kegunaan ekonometrika adalah sebagai alat yang mampu
menganalisis pengaruh antara variabel-variabel dalam ilmu
ekonomi secara kuantitatif, sehingga dapat menunjukkan kondisi
aktual secara akurat karena menggunakan perhitungan matematis
yang bersifat mutlak.
Terdapat 2 jenis ekonometrika yaitu teoritis (theoritical) dan
terapan (applied). Ekonometrika teoritis menggunakan model
ekonomi dalam mengukur hubungan ekonomi, sedangkan
ekonometrika terapan merupakan implementasi dari teknik
ekonometrika teoritis sebagai alat untuk menguji teori-teori yang
sudah ada. Keduanya bertujuan sebagai alat untuk memverifikasi,
melakukan penaksiran maupun peramalan (forecasting)
Kegunaan ekonometrika antara lain sebagai alat untuk menyusun
model sederhana yang merupakan abstraksi realita kejadian-
kejadian di ruang lingkup ekonomi ke dalam model matematis
dimana dalam model tersebut terdapat variabel dependent (sisi kiri)
dan variabel independent (sisi kanan)
Secara garis besar, tahapan metodologi ekonometri dapat diurutkan
sebagai berikut: 1). merumuskan masalah 2). merumuskan hipotesa
3). menyusun model 4). mendapatkan data 5). menguji model 6).
menganalisis hasil 7). mengimplementasikan hasil.
2. Maksud dari uraian Bab I Tentang Ruang Lingkup Ekonometrika
- Menyampaikan pengetahuan dasar mengenai ekonometrika berikut
penggunaannya pada kehidupan ekonomi.
Ekonometrika menggunakan 3 ilmu sekaligus yaitu teori
ekonomi, matematika serta statistika untuk menganalisa
kegiatan-kegiatan ekonomi untuk menghasilkan
perhitungan yang tepat untuk mengetahui kondisi baik
present (saat ini), historical (masa lalu) maupun future
(masa depan)
Ekonometrika dalam definisinya merupakan pengukuran
kegiatan-kegiatan ekonomi/ manajemen. Dimana dalam
aspek ekonomi terdapat unsur Makro (seperti neraca
perdaangan dan cadangan devisa) serta unsur mikro
(hubungan jual beli antara produsen ke konsumen).
Sedangkan dalam aspek manajemen terdapat unsur SDM,
keuangan, produksi serta pemasaran. Semua unsur dalam
masing-masing aspek ekonomi maupun manajemen
terdapat teori-teori yang dapat dianalisa secara kuantitatif
menggunakan ekonometrika.
- Menjelaskan macam-macam jenis ekonometrika dan penggunaannya
Ekonometrika memiliki 2 macam, yaitu ekonometrika
teoritis dan ekonometrika terapan
Ekonometrika dapat digunakan untuk mencari teori yang
didapatan dari kejadian ekonomi tertentu dengan
mengumpulkan variabel-variabel yang terkait. Variabel
yang umum digunakan adalah variabel independent/ bebas/
yang mempengaruhi, dan yang berikutnya adalah variabel
dependent/ terikat/ yang dipengaruhi. Semuanya variabel
tersebut disusun ke dalam sebuah model untuk dihitung
melalui metodologi ekonometrika.
- Menjelaskan langkah-langkah metodologi dalam ekonometrika
1. merumuskan masalah
2. merumuskan hipotesa
3. menyusun model, dalam suatu variabel ekonomi terdapat
variabel endogin, eksogin dan kelambanan
4. mendapatkan data, diantaranya terdapat langkah : penyuntingan
data, pengembangan variabel, pengkodean data, cek kesalahan
hingga tabulasi data
5. menguji model
6. menganalisis hasil
7. mengimplementasikan hasil, yaitu interpretasi terhadap data
dan keterkaitan antar variabel dalam model. Serta penerapan
hasil penelitian tersebut ke dalam kebijakan yang akan diambil.

3. A. Maksud dari ekonometrika


E
M
k
e
o
o
t
n
n
r
o
o
im
ik
:
a
:

Ekonometrika Berasal dari kata


ekonomi dan metrika, sehingga
Ekonometrika memiliki pengertian
sebagai kegiatan pengukuran
terhadap kegiatan-kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh
individu maupun organisasi dalam
tujuannya untuk mencapai tujuan
tertentu

B. Bidang Ilmu yang terkait langsung dengan ekonometrika

Beberapa bidang ilmu yang terkait langsung dengan ekonometrika


antara lain ilmu ekonomi, ilmu matematika dan ilmu statistik. Ilmu
ekonomi membahas teori-teori tentang kegiatan suatu individu maupun
organisasi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ilmu matematika
berperan dalam penyusunan model berikut analisanya, sedangkan ilmu
statistika berperan dalam pengolahan data mulai dari pengumpulan data
hingga interpretasi dan implementasi.

C. Pentingnya ekonometrika
Ekonometrika sangat penting bagi pengambilan keputusan, dimana
pengambilan keputusan tersebut berdasarkan hasil analisa dari data-data
yang diperoleh dari kegiatan ekonomi yang telah berlangsung. Dengan
hasil itu pula dapat diramalkan (forecasting) kondisi di masa yang akan
datang. Sehingga keputusan yang diambil dapat secara efektif berdampak
pada obyek terkait karena berdasarkan kondisi aktual dari suatu badan/
organisasi/ perusahaan, dsb.

D. Tahapan-tahapan ekonometrika

Merumuskan
masalah

Mendapatkan data

Menyusun model

Mendapatkan data

Penyunting Pengemban Pengkode Cek


an gan an kesalahan

Strukturis Tabulasi
asi

Menguji model

Menganalisis hasil
1. Rangkuman dari pembahasan BAB 2 tentang Model regresi
Model dalam teori ekonomi memiliki fungsi sebagai panduan
analisis melalui penyederhanaan dari realitas yang ada, sehingga
sering diartikan sebuah simplikasi dari kenyataan. Suatu model
memuat variabel-variabel yang terbentuk dari asumsi yang
menyatakan suatu kondisi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut sangatlah banyakdan
memiliki tingkat signifikansi yang berbeda-beda. Dalam suatu
penelitian menggunakan model, maka diperbolehkan untuk
mengabaikan faktor-faktor tertentu diluar faktor yang diteliti.
Asumsi tersebut disebut juga cateris paribus.
Regresi merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui
tingkat pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lain dengan
menggunakan persamaan. Dimana variabel yang mempengaruhi
(independen/ bebas) terletak disebelah kanan persamaan,
sedangkan variabel yang dipengaruhi (dependen/ terikat) terletak di
sebelah kiri persamaan.
Model regresi memiliki beberapa macam, antara lain:
Model regresi linier
Model linier/ garis menggambarkan sebaran data dalam
scatter plot memiliki kecenderungan menyerupai garis
lurus. Dengan begitu, setiap perubahan pada variabel X
berbanding lurus dengan perubahan variabel Y jika
memiliki hubungan positif. Jika hubungannya negatif maka
perubahan pada variabel X berbanding terbalik dengan
perubahan variabel Y. Bentuk persamaan :
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + + bnXn + e
Model kuadratik
Salah satu ciri model kuadratik dapat diketahui dari adanya
pangkat dua pada salah satu variabel bebasnya jika
dituangkan dalam scatter plot maka sebaran data akan
memiliki kecenderungan membentuk lengkungan. Bentuk
persamaan :
Y = b0 + b1X1 + b2X12 + e
Model kubik
Salah satu ciri model kubik dapat diketahui dari adanya
pangkat tiga pada salah satu variabel bebasnya. Searan data
dengan menggunakan model ini akan memiliki
kecenderungan membentuk lengkungan dengan arah yang
berbeda. Bentuk persamaan :
Y = b0 + b1X1 + b1X12 + b1X13 + e
Notasi Model :
Huruf Y di sebelah kiri menunjukkan variabel dependen
Huruf X di sebelah kanan menunjukkan variabel
independen
Huruf bo / a / 0, berfungsi sebagai konstanta yang merupakan
sifat bawaan dari variabel Y dan menunjukkan titik potong
garis regresi terhadap sumbu Y pada grafik.
Huruf b1, b2, bn merupakan parameter yang menunjukkan
slope ataukemiringan garis regresi. Menunjukkan tingkat
korelasi maupun tinkat elastisitas dari variabel X.
Huruf e (error term) merupakan simbol yang menunjukkan
adanya faktor-faktor diluar yang tidak termasuk di dalam
penelitian.

Model ekonometrika ada 2 yaitu :


Model ekonomi
Persamaan secara umum :
Y = b0 + b1X1 + b2 X2
Model statistik
Y = b0 + b1X1 + b2 X2 + e
tanda e pada persamaan di atas mencerminkan distribusi
probabilitas. Atau dapat pula dianggap sebagai pengganti
variabel-variabel berpengaruh lain selain variabel yang
dijelaskan dalam model. Asumsi dari e antara lain:
1. Nilai harapan e sama dengan 0 (nol). E(e) = 0, masing-
masing random error mempunyai distribusi probabilitas = 0.
Meskipun e bisa bernilai positif atau negatif, tetapi rata-rata
e harus = 0.
2. Variance residual sama dengan standar deviasi Var (e) = 2
, artinya: masing-masing random error mempunyai
distribusi probabilitas variance yang sama dengan standar
deviasi ( 2 ). Asumsi ini menjelaskan bahwa residual
bersifat homoskedastik.
3. Kovarian ei dan ej mempunyai nilai nol. Cov (ei, ej) = 0.
Nilai nol dalam asumsi ini menjelaskan bahwa antara ei dan
ej tidak ada korelasi serial atau tida berkorelasi
(autocorrelation).
4. Nilai random error mempunyai distribusi probabilitas
yang normal.
2. Simpulan maksud dari pembahaasan Bab 2 tentang Model regresi
- Model merupakan bagian dari ilmu ekonometrika dimana dengan
dibuatnya model maka akana dapat diketahui permasalahan yang akan
dibahas dalam suatu penelitian.
- Model regresi disusun untuk mengetahui tingkat korelasi dan
prngaruhnya di antara variabel-variabel yang terlibat.
- Model regresi memiliki 3 macam, yaitu : regresi linier, kuadratik serta
kubik. Ketiga macam model regresi tersebut masing-masing memiliki
karakteristik dan kegunaan. Pola sebaran data dari masing-masing
model berbeda, jika linier maka polanya membentuk garis lurus. Jika
kuadrat maka berbentuk lengkungan. Jika kubik maka polanya
membentuk lengkungan dengan dua ujung yang berbeda arah.
- Notasi dalam model memiliki arti sebagai berikut :
a. Konstanta (0) menunjukkan merupakan nilai dari variabel Y
ketika variabel X bernilai 0 (sifat bawaan dari Y).
b. b / 1/2/n menunjukkan kemiringan garis regresi ynag sekaligus
menunjukkan korelasi dan tingkat elastisitas variabel X. Jika nilai
b besarnya lebih dari satu (b>1) maka disebut elastis .
Artinya, jika variabel X mengalami perubahan, maka variabel Y
akan mengalami perubahan yang lebih besar dari perubahan yang
ada pada variabel X tersebut. Jika nilai b besarnya sama dengan
angka satu (b=1) disebut uniter elastis. Artinya, jika variabel X
mengalami perubahan, maka variabel Y akan mengalami
perubahan yang sama besar dengan perubahan yang ada pada
variabel X tersebut. Jika nilai b besarnya lebih kecil dari angka satu
(b<1) disebut inelastis, yaitu jika variabel X mengalami perubahan
maka variabel Y akan mengalami perubahan yang lebih kecil dari
perubahan yang ada pada variabel X tersebut.
c. Error term (e) menunjukkan karakteristik dari ekonometrika yang
tidak dapat dilepaskan dari unsur-unsur stokhastik atau hal-hal
yang mengandung probabilita, dengan menambahkan simbol ini
maka penelitian menjadi lebih realistik.
d. Variabel Y dan X, masing-masing merupakan variabel dependen
(yang dipengaruhi) dan variabel independen (yang mempengaruhi)

3. A. Apa yang dimaksud dengan model?,


model merupakan bentuk sederhana dari kejadian/ fakta-fakta yang
ada dan sebagai bentuk panduan untuk dilakukannya penelitian.
B. jenis-jenis model ekonometrika ada 2, yaitu :
- Model Statistik
- Model ekonomi
C. perbedaan antara model matematika dan model statistika
yaitu terletak pada adanya notasi e pada persamaan statistika,
dimana notasi e tersebut merupakan representasi dari ceteris paribus.
Selain itu pada model matematika hanya mencerminkan nilai harapan,
sedangkan pada model statistika lebih realistik.
D. asumsi yang harus dipenuhi dalam regresi linier :
Model regresi harus linier dalam parameter
Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance
term (Error) .
Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan
simbol sebagai berikut: (E (U / X) = 0
Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan
Model regresi dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias
spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis
empiris.

BAB III

1. Rangkuman dari pembahasan BAB 3 tentang Model Regresi Dengan 2


Variabel :
Model regresi yang diambil dari data populasi (FRP)
persamaannya sebagai berikut Y = A + BX + , sedangkan
model regresi yang diambil dari data sampel (FRS)
persamaannya senagai berikut Y = a + bX + e, keduanya
menggunakan penghitungan yang sama yaitu dengan metode
Ordinary Least Square / kuadrat terkecil biasa
Mencari nilai a :

Rumus I Rumus 2

- bX
Y b.X
N

Mencari nilai b
Rumus I Rumus 2

n (XY)-(X)(Y)
xy
n (X2) (X)2
x2
Catatan :
-
Rumus yang digunakan ada yang memerlukan
pengembangan data seperti nilai XY atau X12
- Menggunakan rumus I maupun rumus II akan
menghasilkan nilai yang cenderung sama /
mendekati.
- Penghitungan dapat dilakukan dengan mudah
menggunakan SPSS dengan terlebuh dahulu
melakukan input data pada program tersebut.
Asumsi yang harus dipenuhi dalam OLS yaitu :
Asumsi nilai harapan bersyarat dari ei, dengan syarat X
sebesar Xi, mempunyai nilai 0
Kovarian ei dan ej mempunyai nilai 0. Yang mana
menjeaskan antara ei dan ej tidak ada korelasi serial
atau tidak autocorrelation.
Varian ei dan ej sama dengan simpangan baku (standar
deviasi)
Prinsip-prinsip dalam metode OLS :
Analisis dilakukan dengan regresi, yaitu analisis untuk
menentukan hubungan pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Hasil regresi akan menghasilkan garis regresi yang
merupakan representasi dari bentuk arah data yang
diteliti.
- Nilai a dalam garis regresi digunakan untuk
menentukan letak titik potong garis pada sumbu
Y.
- Nilai b / koefisien regresi berfungsi untuk
menentukan tingkat kemiringan garis regresi.
Jika nilai b rendah, maka derajat kemiringan
sumbu X semakin rendah pula.
- Tanda positif pada parameter b tersebut
menunjukkan bahwa jika variabel X meningkat
maka Y juga akan meningkat.

Menguji Signifikansi Parameter Penduga


Metode OLS ditunjukkan hanya menghitung berapa
besarnya a / b saja tetapi juga digunakan pula untuk menguji
tingkat signifikansi dari variabel X dalam mempengaruhi Y.
Ada dua metode yaitu :
Pengaruh secara individual, dengan membandingkan
nilai t antara t hitung dengan t tabel. Yang diuji
pengaruhnya terhadap Y hanya 1 variabel bebas saja.
Menghitung standar deviasi dari b dapat menguji
hipotesis bahwa b berpengaruh signifikan.
Pengaruh secara bersama-sama, dengan
membandingkan nilai F. Yang diuji pengaruhnya
terhadap Y yaitu semua variabel secara bersama-sama.
Setelah menghitung standar deviasi (Sb) maka dapat diketahui
nialai t hitung dengan formula t = b, jika hasilnya lebih dari t
Sb

tabel maka variabel X tersebut signifikan mempengaruhi


variabel Y.
Interpretasi Hasil Regresi
Misalnya suatu hasil analisis regresi atas pengaruh variabel
suku bunga/ Budep (X) terhadap tingkat inflasi di Indonesia
(Y) ditulis dengan persamaan berikut :
Inflasi = -9,5256 + 1,4498 BuDep + e
thit = (7,4348)
kesimpulannya :
- BuDep signifikan mempengaruhi inflasi terbukti
dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(pada = 5%, df =20) dengan nilai 1,725
- Niali BuDep 1,4498 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan 1% BuDep maka akan mempengaruhi
Inflasi sebesar 1,4498 %. Tanda positif
menandangan hubungan perbandingan searah.
- Besar nilai b yang lebih dari 1 mengindikasikan
bahwa sifatnya elastis. Yaitu jika terdapat
perubahan pada buDep maka akan
mempengaruhi nilai Inflasi dengan nilai yang
lebih besar (elastis)
Koefisien Determinasi(R2)

Dengan kalimat lain dapat dijelaskan bahwa koefisien


determinasi (R2) adalah angka yang menunjukkan proporsi
variabel dependen yang dijelaskan oleh variasi variabel
independen. Juga, dapat digunakan sebagai ukuran ketepatan
dalam menentukan prediktor. Artinya, R2 menunjukkan
seberapa besar sumbangan X terhadap Y.
Sebagai contoh Angka koefisien determinasi (R2) yang
besarnya 0,857 ini bila ditulis dalam bentuk prosentase sama
dengan 85,7%. Angka tersebut menjelaskan bahwa determinasi
atau sumbangan variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar
87,5%. Artinya, sumbangan faktor-faktor lain (selain X1)
terhadap Y hanya sebesar 14,3%.

2. Maksud dari pembahasan BAB 3 tentang model regresi 2 variabel


- Menjelaskan kegunaan dan spedifikasi dari model regresi
- Menjelaskan hubungan antar variabel dalam model
- Menjelaskan langkan pengembangan data untuk mencari nilai-
nilai tertentu dalam teori
- Menjelaskan langkah-langkah dalam menghitung nilai
parameter besertainterpretasi nilainya
- Mengukur signifikansi variabel bebas
- Membaca hasil dari perhitungan regresi

3. A. Regresi linier sederhana


Merupakan metode statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh
mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab (X)
terhadap Variabel Akibatnya.
B. Persamaan model regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :
Y = A + BX + e untuk data populasi
Y = a + bX + e untuk data sampel
C. notasi model
A atau a yaitu konstanta atau intercept
B atau b merupakan koefisien regresi
Y merupakan variabel dependen
X merupakan varibel independen
D. suatu konstanta (notasi A dalam persamaan) menjelaskan tentang
seberapa besar faktor-faktor yang bersifat tetap mempengaruhi
variabel X. Sedangkan tanda poditif atau negatif yang terdapat pada
konstanta menunjukkan letak titik potong garis regresi dari persamaan
tersebut terhadap sumbu Y. Jika positif maka titik potongnya diatas
origin (0). Jika negatif maka titik potongnya dibawah origin (0).
E. Suatu koefisien regresi menunjukkan tingkat elastisitas dari
variabel X terhadap variabel Y. Jika nilai koefisien regresi
tersebut lebih dari 1 maka sifatnya elastis, dimana setiap
perubahan nilai pada variabel X akan berpengaruh pula pada variabel
Y. Jika tanda pada koefisien t ersebut positif maka perubahan nilai
antara variabel X dan Y berbanding lurus, namun jika negatif maka
berbanding terbalik. Nilai koefisien yang dibawah 1
menunjukkan tidak bersifat elastis.
F. kegunaan standar error Sb adalah untuk melihat akurasi penduga
sampel terhadap parameter populasi, sehingga nilai yang dihasilkan
merupakan indikator seberapa sampel itu mewakili suatu populasi.
G. nilai t menunjukkan tingkat signifikansi variabel X dalam
mempengaruhi variabel Y, caranya adalah membandingkan antara
nilai t hitung dengan t tabel.
H. Signifikan atau tidaknya pengaruh variabel X terhadap variabel Y
dapat dilihat dari perbedaan antara t hitung dan t tabel. Jika nilai t
hitung > dari t tabel maka X berpengaruh signifikan terhadap Y.
I. koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan proporsi
variabel dependen yang dijelaskan oleh variasi variabel independen.
Juga, dapat digunakan sebagai ukuran ketepatan dalam menentukan
prediktor. Artinya, R2 menunjukkan seberapa besar sumbangan X
terhadap Y.

Anda mungkin juga menyukai