BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Pembelajaran:
1. Dapat menjelaskan konsep dasar ekonometrika
2. Dapat menjelaskan tujuan ekonometrika
3. Dapat menjelaskan metodologi ekonometrika
4. Dapat menjelaskan sifat dan sumber data ekonomi
5. Dapat menjelaskan regresi, kaulitas dan regresi
6. Dapat menggunakan program eviews
ekonomi yang dibuat dalam suatu model ekonometrik yang kemudian diestimasi
hasilnya dan diuji lagi kesesuaiannya dengan teori ekonomi yang sudah ada.
Ekonometrika terkait dengan pengukuran hubungan ekonomi. Istilah
ekonometrika terbentuk dari dua kata Yunani, yaitu “oikonomia” (economy) dan
“metron” (measure). Ekonometrika adalah kombinasi dari teori ekonomi dan
statistik tetapi juga aspek tersebut berbeda satu sama lain.
Dalam terapan ilmu sosial khususnya ekonomi Ekonometrika dapat
didefinisikan sebagai ilmu sosial dimana teori ekonomi, matematika, dan
statistik inferensi digunakan untuk menganalisisi fenomena ekonomi.
Ekonometrika sebagai multidisiplin ilmu dibangun dari berbagai disiplin ilmu
yaitu teori ekonomi, matematika, dan statistika.
Teori ekonomi umunya dinyatakan dalam bentuk kulaitatif, misalnya kita
ingin mengukur seberapa besar pengaruh harga terhadap jumlah permintaan
suatu barang. Di dalam menjawab pertanyaan ini maka pekerjaan ekonometrika
dimulai dari teori ekonomi yang melandasi perntanyaan tersebut yaitu teori
ekonomi tentang permintaan. Teori permintaan menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang negatif antara harga dan kuantitas yang diminta, faktor-faktor
lain tetap (cateris paribus). Jika harga naik maka jumlah barang yang diminta
akan turun dan sebaliknya jika harga turun jumlah barang yang diminta akan
naik. Teori ekonomi sendiri tidak memberikan suatu suatu ukuran angka yang
jelas mengenai hubungan antara kedua variabel tersebut.
Pekerjaan ekonometrika selanjutnya adalah membangun sebuah model
persamaan yang menjelaskan hubungan antara variabel harga dan jumlah
permintaan yang disederhanakan menjadi bentuk maematis berupa fungsi Q =
F(P) dan kemudian diperjelas menjadi persamaan linier yaitu Q= a-bP. Dalam
matematika ekonomi menyederhanakan teori ekonomi yang bersifat kualitatif
menjadi kuantitatif.
Setelah model terbangun maka pekerjaan ekonometrika adalah
mengestimasinya dan menguji kebenaran pernyataan teori ekonomi yang ada
untuk mencari besaran nilai dari a dan b dari persamaan yang diesbutkan diatas.
3
Teori Ekonomi
Spesifikasi model
Pendugaan parameter
Inferensi statistik
Langkah 1
Model yang akan dibagun harus didasrkan kepada teori ekonomi (Teori
Ekonomi Mikro, Teori Ekonomi Makro dan Teori ekonomi Pembangunan).
Langkah pertama ini kemudian dinyatakan dalam persamaan matematika.
Pernyataan teori dalam spesifikasi model matematika dapat ditulis sebagai
berikut:
Y = β0 + β 1X β1 < 0 (1.1)
Langkah 2
Menspesifikasikan model, meliputi :
a. Variable bebas atau variable penjelas maupun variable terikat yang
akan dimasukkan ke dalam model.
b. Asumsi – asumsi apriori mengenai nilai dan tanda parameter dari
model.
c. Bentuk matematik dari model.
Langkah 3
Penaksiran model dengan metode ekonometrika yang tepat, meliputi :
6
a. Pengumpulan data.
b. Menyelidiki ada tidaknya pelanggaran asumsi klasik.
c. Menyelidiki syarat identifikasi jika modelnya mengandung lebih dari
satu persamaan.
d. Memilih teknik ekonometrika yang tepat untuk penaksiran model.
Langkah 4
Evaluasi atau pengujian untuk memutuskan apakah taksiran – taksiran
terhadap parameter sudah bermakna secara teoritis dan nyata secara statistik,
meliputi :
a. Kriteria a priori ekonomi
b. Kriteria statistik
c. Kriteria ekonometri
Langkah 5
Menguji kekuatan peramalan model.
Langkah 6
Inferensi Statistik
Apakah hasil uji statistic dan ekonometrik mendukung teori, jika tidak
mendukung ulangi cek data kembali serta beri alas an pendukung mengapai
hasil tidak sesuai dengan teori.
Tahapan-tahapan metodologi secara detail dapat dijelaskan sebagai
berikut. Metodologi ekonometrika dimulai dari teori ekonomi, misalnya teori
permintaan barang yang menyatakan bahwa hargaa berpengaruh negatif
terhadap jumlah yang diminta.
Setelah kita mempunyai spesifikasi model matematika langkah selanjutnya
adalah membentuk spesifikasi model ekonometrika. Spesifikasi model
matematika menunjukkan hubungan yang pasti (exact) atau deterministik
(deterministic) anatar variabel dependen dan independen. Namun hubungan
antara variabel ekonomi adalah tidak pasti. Untuk itu perlu modifikasi
7
persamaan (1.1) tersebut diatas agar sesuai dengan perilaku ekonomi dengan
membentuk model ekonometrika menjadi :
Y i=β 0 + β 1 X i + e i (1.2)
Sebagian besar pekerjaan regresi berkaitan dengan regresi data sampel dari
pada regresi berdasarkan data populasi. Dari regresi sampel ini akan kita bisa
melakukan generalisasi terhadap karakterisrtik populasi. Namun untuk
membuktikan bahwa hasil regresi sampel memang membuktikan kebenaran
populasi maka perlu verifikasi melalui uji statistik (statistical inference).
Verifikasi ini berkaitan apakah variabel independen berpengaruh atau tidak
terhadap variabel dependen.
Setelah model yang dipilih sesuai dengan hipotesis atau teori maka
selanjutnya sebagai langkah yang terakhir adalah melakukan peramalan dan
pengambilan sebuah kebijakan dari hasil estimasi. Peramalan digunakan untuk
mengetahui seberapa besar nilai variabel dependen atas dasar nilai harapan dimasa
mendatang (expected future value) dari variabel independen. Misalkan harga
dimasa mendatang Rp 100 maka besarnya permintaan barang tersebut dengan
memasukkan angka tersebut ke persamaan (1.3) hasilnya sebagai berikut :
Y^i = 150,7 – 0,8125(100) (1.4)
Y^i = 69,45
1.4 DATA
Dilihat dari sifat pengukurannya (scaleability), data dapat diklasifikasikan
menjadi:
a. Nominal, adalah data yang bersifat kualitatif di mana setiap klasifikasi tidak
memiliki arti urutan (kecil-besar/superior-inferior). Data semacam ini
misalnya jenis kelamin. Jenis kelamin dapat di beri kode 1 untuk pria dan 0
untuk perempuan, di mana angka 1 dan 0 tidak memiliki arti urutan (yakni
pria lebih superior dari wanita).
b. Ordinal, adalah data yang bersifat kualitatif dimana setiap kualifikasi
memiliki arti urutan. Sebagai contoh adalah kualifikasi pendidikan, dimana
berlaku 1 = <SMP, 2 = SMA, 3 = Perguruan Tinggi dan 4 = Pasca Sarjana.
Angka 1 s/d 4 memiliki interprestasi semakin tinggi/semakin besar.
c. Interval, adalah data yang bersifat kuantitatif/numeris namun tidak memiliki
nilai no abosolut (sehingga rasio antar data tidak memiliki arti). Contoh :
9
suhu; bahwa 10°C dan 20℃ memiliki selisih 10° tetapi tidak dapat di artikan
bahwa 20℃ adalah dua kali lebih panas dari 10℃.
d. Rasio, adalah data yang bersifat kuantitatif yang memiliki nilai nol absolut.
Contoh : tinggi badan, jika A memiliki tinggi 190 cm dan B adalah 95 cm
maka A adalah dua kali lebih tinggi dari B.
2. Time Series, jika data diambil dari suatu periode waktu. Contoh: jumlah
lulusan pendidikan ekonomi UNIMED tahun 2010 s/d 2014.
No.Observasi Periode Jumlah Lulusan
1 2010 150
2 2011 160
3 2012 142
4 2013 165
5 2014 170
Tabel 1.2 Time Series
3. Panel/longitudinal, jika data diambil dari berbagai unit pada suatu periode
waktu. Contoh data pengeluaran dan pendaparan dari 3 Mini Market pada
frekuensi semesteran pada periode 2017. Tipe data semacam ini adalah hasil
penggabungan cross section dengantime series.
No. Nama Mini market Peroode Pengeluaran (Rp) Pendapatan (Rp)
1 Indo Midi 2017 s1 560.000.000 1.000.020.000
2 Indo Midi 2017 s2 520.000.000 900.450.000
3 Alfa Maret 2017 s1 420.000.000 870.000.000
10
hubungan antar variabel tidak hanya bersifat satu arah tetapi dua arah. Misalnya
hubungan antara hubungan pertumbuhan ekonomi dan jumlah uang beredar. Jika
pertumbuhan ekonomi tinggi maka jumlah uang beredar cenderung untuk naik.
Sebaliknya jika jumlah uang beredar naik, maka akan mendorong pertumbuhan
ekonomi. Dengan demikian didalam hubungan kausalitas, semua variabel adalah
variabel dependen, tidak ada variabel independen.
Regresi juga berbeda dengan korelasi. Korelasi menunjukkan derajat
asosiasi atau keeratan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Korelasi yang tinggi tidak berarti karena satu variabel mempengaruhi variabel
yang lain. Korelasi yang tinggi ini mungkin disebabkan variabel bergerak dalam
arah yang sama atau berkebalikan yang dikenal dengan pengertian tren. Jika satu
variabel naik maka akan diikuti oleh varibel lain dengan gerak yang searah atau
gerak yang berlawanan arah.
Ada pun variabel yang diteliti adalah produk domestik regional bruto dan
kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara dengan data terlampir di bawah in
TAHUN KM PDRB
2000 1,939,202 24,016.6
2001 1,908,373 24,911.1
2002 1,883,890 25,925.4
2003 1,889,400 27,086.9
2004 1,800,100 28,598.6
2005 1,840,200 87,897.8
2006 1,979,702 93,347.4
2007 1,768,500 99,792.3
2008 1,613,800 106,172.4
2009 1,499,700 111,559.2
2010 1,490,900 118,718.9
2011 1,436,400 126,587.6
2012 1,400,400 134,461.5
2013 1,416,400 142,537.1
2014 1,360,600 419,649.3
Tabel 1.4 Data Penelitian
Untuk memulai file kerja maka klik file pada menu itama lalu pilih new
dan kemudian klik workfile sehingga akan muncul gambar
14
Lalu pilih lah salah satu file yang akan anda impor dan diakhir dengan
mengklik open
Anda akan diminta menentukan posisi awal data. Biasanya posisi ini ada
di sel B2, sehingga pada isisan upper-left data cell sudah terisi B2. Pada
isis bawahnya, isikan bentuk model yang akan dianalisis yaitu y dan x1.
Setelah anda klik ok, tampilan workfile akan tampak seperti gambar
17