Ekonometrik berasal dari dua kata, yaitu: ekonomi dan metrik. Kata ekonomi merujuk
pada masalah-masalah ekonomi. Sedang metrik menjelaskan tentang ukuran atau pengukuran
yang digunakan dalam melakukan sebuah analisis. Sehingga ekonometrik dapat diartikan sebagai
ekonometrika adalah kumpulan dari beberapa metode pengukuran yang digunakan dalam
dan statistika.
Beberapa ahli berpendapat bahwa ekonometrika merupakan cabang dari ilmu ekonomi
yang menggunakan pendekatan matematika dan statistika yang bertujuan untuk memecahkan
seperti ketenagakerjaan, modal, suku bunga, dan kebijakan pemerintah dalam pengertian
mathematical economics, and statistics, but it is completely distinct from each one of these three
branches of science.
Samuelson et al., (Econometrica, 1954), The application of mathematical statistics to
economic data to lend empirical support to models constructed by mathematical economics and
Dalam definisi yang sederhana, ekonometrika adalah suatu aplikasi dari metode statistika
pada ekonomi. Namun, tidak seperti pada ilmu statistika, yang hanya terfokus kepada data
statistik, ilmu ekonometrika merupakan gabungan dari teori ekonomi, matematika, dan
statistika. Istilah ekonometrika pertama kali diperkenalkan oleh Ragnar Frisch (1933), seorang
pakar ekonomi dan statistika berkebangsaan Norwegia. Ahli lainnya yang mengemukakan
b. Gerhard Tintner, Ekonometrika adalah hasil dari suatu pandangan khusus atas
peranan ilmu ekonomi, terdiri dari penerapan statistika matematik atas data ekonomi
untuk memberi dukungan empiris untuk model yang disusun dengan ilmu ekonomi
c. Thad W. Mirer (1990:vii), Ekonometrika: “Is designed for courses in economic statistics
and introductory econometrics that aim to mix the development of technique with its
relationship, either to show how the economic operates or to make predictions about
the future.
f. Arthur S.Goldberger (1964.p.1), Ekonometrika adalah ilmu sosial yang menggunakan
alat berupa teori ekonomi, matematika, dan statistika inferensi yang digunakan untuk
h. Sugiyanto, Catur (1994, p.3), Ekonometri adalah suatu ilmu yang mengombinasikan
teori ekonomi dengan statistik ekonomi dengan tujuan menyelidiki dukungan empiris
dari hukum skematik yang dibangun oleh teori ekonomi. Dengan memanfaatkan ilmu
Beberapa pendapat tersebut di atas, menjelaskan bahwa konsep dasar dari ilmu
ekonometrik adalah mengkaji beberapa teori ekonomi melalui suatu analisis yang menggunakan
model matematika dan statistika untuk mengetahui apakah teori ekonomi yang ada benar-benar
dapat diaplikasikan pada suatu kasus tertentu atau pada suatu wilayah tertentu. Hasil dari
analisis ekonomi ini bisa mendukung teori sehingga kita dapat melakukan peramalan
(forecasting) selain itu hasilnya bisa menolak teori sehingga perlu adanya perbaikan teori.
Salah satu bagian paling penting dari ekonometri adalah analisis regresi yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih. Terdapat sedikitnya dua jenis variabel
yang berhubngan, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Biasanya variabel bebas diberi simbol
X dan variabel terikat Y. Kedua hubungan variabel atau lebih sangat ditentukan oleh teori
ekonomi, variabel mana yang menjadi variabel bebas dan mana menjadi variabel terikat. Dengan
demikian menyusun model kajian dalam analisis ekonometrika tidak terlepas dari pendekatan
teori ekonomi, untuk menentukan kejelasan diterima atau tidaknya teori atau untuk mengetahui
apakah teori ekonomi yang ada benar-benar dapat diaplikasikan pada suatu kasus tertentu atau
Berdasarkan data yang digunakan, ekonometri dibagi menjadi tiga analisis, yaitu analisis
runtun waktu (time series), antar-wilayah (cross section), dan analisis data panel. Analisis runtun
waktu menjelaskan mengenai perilaku suatu variabel sepanjang beberapa waktu berturut-turut,
berbeda dengan analisis antar-wilayah yang menjelaskan antara beberapa daerah dalam satu
waktu tertentu (snapshot). Sementara analisis data panel menggabungkan antara data runtun
Metodologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara atau metode yang digunakan
untuk memperoleh kebenaran melalui sebuah kajian. Dalam hal ini yang akan dijelaskan adalah
memahami langkah-langkah prosedur yang dilakukan dalam menemukan kebenaran dari sebuah
Secara umum ekonometrika dapat dibagi ke dalam dua kategori besar, yaitu:
metode yang tepat untuk mengukur hubungan antar dimensi-dimensi ekonomi yang
fokus dari ekonometrika teoritis yang menguraikan asumsi metode ini, sifat-sifatnya
dan apa yang terjadi pada sifat-sifat ini jika satu atau lebih asumsi dalam metode ini
tidak terpenuhi.
b. Ekonometrika terapan (applied econometrics), yaitu menerapkan alat ekonometrika
teoritis untuk mempelajari beberapa bidang usus dalam ilmu ekonomi, seperti fungsi
Beberapa tehnik analisis yang menggunakan model matematika dan statistika dalam
a) Analisis Regresi
b) Analisis Korelasi
c) Analisis Kausalitas
d) Analisis Forecasting
a) Analisis Regresi
Analisis regresi sering digunakan dalam menganalisis hubungan antar variabel yang
dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik. Regresi menunjukkan hubungan antara dua
atau lebih variabel untuk mengetahui valid atau tidaknya pengaruh veriabel bebas terhadap
variabel terikat. Adapun sifat pengaruhnya terbagai atas pengaruh negatif (berlawanan arah) dan
pengaruh positif (searah). Selanjutnya pengaruh satu arah yaitu variabel independen ke variabel
Selain tehnik analisis, data merupakan suatu hal yang akan sangat mempengaruhi analsis
yang akan digunakan dalam ekonometrik. Data akan mempengaruhi seberapa besar tingkat
presisi dari analisis tersebut. Data yang dibutuhkan dalam analisis ekonometrika, ada 3 jenis data:
Cross sectional, artinya data dari beberapa departemen atau institusi yang
Model yang menggunakan analisis regresi dapat dibagi atas dua bentuk persamaan
regresi, yaitu regresi sederha (simple regression) dan regresi bergan (multiple regression). Untuk
menentukan penggunaan salah satu dari penggunaan model analisis regresi tersebut, ditentukan
oleh jumlah variabel bebasnya, artinya jika variabel bebasnya hanya satu, maka regresi yang
Y = a + bX
Dimana :
Y = variabel Terikat (dependent variable)
a = Konstantata
b = Multiplier (angka pengganda) atau koefisien arah dari variabel X
X = Variabel Bebas
Persamaan berganda atau multiple regression ini digunakan untuk mengetahui tingkat
keberartian (signifikan) variabel X terhadap variabel Y dimana jumlah variabel X lebih dari satu
Jumlah variabel X merupakan jumlah variabel ekonomi yang akan dikaji pengaruhnya
terhadap variabel terikat Y. Menentukan variabel tersebut tidak terlepas dari permasalahan
ekonomi atau dengan kata lain pemodelan tersebut disusun dalam bentuk persamaan, artinya
untuk menentukan sebuah variabel dijadikan sebagai variabel bebas maupun variabel terikat
tidak terlepas dari konsep atau teori ekonomi. Seperti contoh jika kita memilih dua unsur
ekonomi, yaitu konsumsi (C) dan pendapatan (I), maka berdasarkan teori ekonomi tingkat
konsumsi ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan bukan sebaliknya. Dengan demikian yang
menjadi variabel terikat adalah konsumsi (Y) dan yang menjadi variabel bebas adalah
pendapatan(X). Selanjutnya akan dikaji seberapa besar tingkat signifikan pengaruh pendapatan
terhadap tingkat konsumsi. Jika hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi negatif, berarti
variabel pendapatan memiliki hubungan tidak searah dengan variabel konsumsi. Artinya jika
pendapatan meningkat, maka tingkat konsumsi akan menurun. Demikian sebaliknya jika
pendapatn menurun, maka tingkat konsumsi meningkat. Jika hasil analisis menunjukkan hasil
yang positif (searah), maka dapat dikatakan bahwa jika tingkat pendapatan meningkat, maka
jumlah konsumsi meningkat. Demikian juga jika pendapatan menurun, maka tingkat konsumsi
ikut menurun.
Penggunaan regresi berganda melibatkan lebih dari unsur atau dimensi ekonomi, seperti
contoh: tingkat harga suatu produk, tingkat pendapatan, dan jumlah permintaan suatu produk.
Secara umum maupun berdasarkan pendekatan ekonomi, besar kecilnya jumlah permintaan
barang ditentukan oleh besar kecilnya harga produk dan tingkat pendapatan. Dengan demikian
yang menjadi variabel terikat melalui pendekatan teori ekonomi adalah jumlah permintaan, dan
variabel bebasnya adalah tingkat harga dan tingkat pendapatan. Yang menjadi kajian dalam
permasalahan ekonomi tersebut adalah seberapa besar tingkat keberartian atau singnifikansi
pengaruh variabel tingkat harga dan tingkat pendapatan terhadap jumlah permintaan.
b) Analisis Korelasi
Dalam teori probabilitas dan statistika, korelasi disebut juga koefisien korelasi, adalah
nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara dua peubah acak (random
variable). Analisis korelasi merupakan studi yang membahas tentang derajat (seberapa kuat)
hubungan antara dua variabel atau lebih. Ukuran derajat hubungan tersebut merupakan
koefisien korelasi yang menunjukkan arah dan kuat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Arah hubungan negatif, Jika nilai variabel diturunkan, maka akan meningkatkan nilai variabel
yang lainnya. Artinya, jika nilai variabel ditingkatkan, maka akan menurunkan nilai variabel yang
lainnya. Demikian halnya jika nilai variabel diturunkankan, maka akan meningkatkan nilai variabel
lainnya. Sebaliknya arah hubungan positif berarti : apabila nilai variabel ditingkatkan, maka akan
meningkatkan nilai variabel yang lainnya. Jika nilai variabel diturunkan, maka akan menurunkan
nilai variabel yang lainnya. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif.
hubungan yang tidak ada, sedangkan angka 1 menunjukkan hubungan yang sempurna. Semakin
kecil koefisien korelasi, maka semakin besar kesalahan untuk membuat prediksi. Besarnya
koefisien korelasi, memakai range dari - 1 sampai + 1 dimana tanda (+) atau (-) yang terdapat di
depan angka koefisien korelasi bukanlah tanda aljabar, tetapi merupakan petunjuk bahwa
Korelasi Product Moment disebut juga teknik korelasi pearson. Variabel yang
dikorelasikan berbentuk gejala atau data yang bersifat kontinu, selanjutnya sampel yang diteliti
mempunyai sifat homogen atau setidak-tidaknya mendekati sifat homogen. Interpretasi Angka
Korelasi product moment Besar Y Product Moment (r) Interpretasi 0,00 – 0,20 menunjukkan
hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah sehingga dapat diabaikan. Jika berada pada
interval 0,20 – 0,40, dinyatakan hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah
atau rendah. Jika berada pada interval 0,40-0,70 menjelaskan hubungan antara variabel X dan Y
terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Selanjutnya jika berada pada interval 0,70-0,90, dapat
dinyatakan bahwa hubngan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
Terakhir jika berada pada interval 0,90 – 1,00, maka hubungan antara variabel X dan Y terdapat
c) Analisis Kausalitas
Model kausal atau analisis sebab akibat pada dasarnya akan memperhatikan sebuah
peristiwa tertentu atau lebih dan beberapa faktor lain yang mempunyai pengaruh, baik pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap peristiwa tersebut (Agung, 2001: 266).
mempengaruhi Y kita lihat dari inferensi statistik dan jarang melibatkan inferensi kausal. Berikut
ini contoh-contoh model analisis kausal. Sekedar ingin berbagi keresahan saja.
e) Analisis Forecasting
Analisis Forecasting merupakan teknik prakiraan dengan cara memperkirakan apa yang
akan terjadi pada masa mendatang secara sistematis dan pragmatis berbasis data yang relevan
pada masa yang lalu, sehingga dengan demikian teknik prakiraan diharapkan dapat memberikan
objectivitas yang lebih besar. Teknik prakiraan sering digunakan dalam dunia industri, seperti
dalam hal menentukan volume penjualan di masa datang dengan menggunakan metode regresi