Anda di halaman 1dari 12

DEFINISI, RUANG LINGKUP,

TUJUAN DAN MANFAAT EKONOMITRIKA

A. DEFENISI
Bidang ilmu yang melakukan evaluasi teori-teori ekonomi secara kuantitatif,
disebut ilmu ekonometri. Ekonometri adalah suatu ilmu yang mengkombinasikan
teori ekonomi dan statistic ekonomi dengan tujuan menyelidiki dukungan empiris
dari hokum skematik yang dibangun oleh teori ekonomi. Dengan memanfaatkan
ilmu ekonomi, matematik, dan statistik, ekonometri membuat hukum-hukum
ekonomi teoritis tertentu menjadi nyata.
Pada dasarnya ekonometrika berkaitan dengan pengukuran hubungan
ekonomi. Kata ekonometrika dibentuk dari dua kata asli yunani yang apabila
diterjemahkan ke dalam kata inggris menjadi “economy” dan “measur”.
Ekonometrika merupakan kombinasi dari teori ekonomi (economics theori),
ekonomi matematika (mathematical economics), dan statistika (statistic)
Secara sederhana ekonometrika dapat di definisikan sebagai suatu analisis
kuantitatif dari fenomena ekonomi yang aktual berdasarkan pada pengembangan
secara bersama dari teori dan pengamatan, yang dihubungkan dengan metode-
metode penarikan kesimpulan yang sesuai. Dengan demikian ekonometrika dapat
di pandang sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, matematika, dan statistika yang
bertujuan untuk menghasilkan nilai-nilai numerik mengenai hubungan parameter
ekonomi (seperti misalkan elastisitas, propensitas, nilai-nilai marginal) dan menguji
atau membuktikan teori-teori ekonomi. Hal ini merupakan suatu bentuk khusus
dari analisis dan penelitian ekonomi, dimana teori ekonomi umum dirumuskan
dalam bentuk-bentuk matematik, kemudian dikombinasikan dengan pengukuran
empirik dari penomen aekonomi. Berawal dari hubungan-hubungan teori ekonomi,
kemudian kita menyatakan hubungan tersebut dalam bentuk matematik
(merumuskan dalam model matematik) agar hubungan itu dapat di ukur, lalu kita
gunakan metode khusus, yang disebut sebagai metode ekonometrika, agar
memperoleh nilai-nilai numerik berupa koefisien-koefisien dari hubungan ekonomi
tersebut.
Metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi sebenarnya telah lama
dikembangkan sejak abad ke 18. Vilfredo pareto (paris, 15 juli 1848 – jenawa, 19
Agustus 1923) berkontribusi dalam menjelaskan distribusi pendapatan dan pilihan
individu melalui pendekatan matematis yang berdasarkan atas teori ekonomi.
Selain pareto, marie esprit- leon walras dari prancis pada abad ke-18
mengembangkan teori keseimbangan umum yang menjelaskan mengenai aliran
barang dan jasa dalam perekonomian.
Pada awal tahun 1950-an ekonometri dikembangkan sebagai satu cabang
sendiri dari ilmu ekonomi. Jan tinbergen dari belanda, yang kini namanya di
abadikan sebagai salah satu institusi akademik besar di Eropa (tinbergen institut),
merupakan salah satu tokoh utamayang mengembangkan ilmu ini.
Saat ini ekonometri telah berkembang sedemikian pesat sehingga banyak
jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk ilmu ini, seperti Econometrica, jurnal of
econometric, jurnal of applied econometric, dan jurnal of the operanational reseach.
Penggunaan ekonometrik telah sedemikian luas sehingga hampir semua jurnal,
testis, disertai, dan bahkan skripsi dalam ilmu ekonomi memakai ekonometrika
sebagai salah satu alat yang di gunakan. Sementara itu dalam prakteknya,
ekonometrika terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi pemerintah untuk
melakuakan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi, dan juga oleh dunia
usaha untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Selain di bidang moneter,
ekonometrik juga sudah banyak di pakai di berbagai bidang ekonomi yang lain juga
bisnis dan manajemen, seperti mikro ekonomi, marketing, dan finance.
Di Indonesia, peranan ekonometri masih terbatas dan pengembangan ilmu
ini hanya pada lembaga atau universitas tertentu saja. Dua dari sedikit akademisi di
bidang ekonometrik di Indonesia adalah profesor insukindro dari universitas gajah
mada terutama berkat penerapan ekonometrika untuk ekonomi moneter dan Dr. Ari
kuncoro dari universitas indonesia karena pekerjaan di bidang mikro ekonometri.
 Jantinbergen dan ragnar anton kittil frisch mendapat hadiah nobel ekonomi
tahun 1969 (tahun pertama hadiah nobel ekonomi di berikan) karena
mengembangkan dan menerapakan model diamik untuk analisis ekonomi>
 Lawrence robet klein, profesor ekonomi di universitas of pennsylvania,
mendapat nobel tahun 1980 berkat pekerjaannya di pemodelan ekonomi melalui
komputer.
 Trygive magnus haavelmo di hadiahi pada tahun 1989. Kontribusi utamanya
pada artikel yang ia tulis tahun 1994 di jurnal econometrica yang berjudul “the
probability approach to ekonometrics”.
 Daniel Little McFadden dan James Joseph Heckman berbagai penghargaan
untuk tahun 2000 untuk pekerjaannya dibidang ekonomi mikro. McFadden
mendirikan laboratorium ekonometri di university of California, Berkeley,
Amerika Serikat.
 Robert Fry Engle dan Clive William John Granger pada tahun 2003 karena
kontribusi mereka pada pengembangan analisis runtun waktu. Engel menjadi
pionir metode autoregressive conditional heteroskedasticity (ARCH) sedangkan
granger atas metode kointegrasi.
Secara sederhana, ekonometrika berate pengukuran indicator ekonomi. Meskipun
pengukuran secara kuantitatif terhadap konsep-konsep ekonomi seperti produk
domestic bruto (PDB), pengangguran, inflasi, impor, dan ekspor sangatlah penting,
namun ruang lingkup ekonometrika jauh lebih luas, sebagaimana yang dapat kita
tangkap dari definisi-definisi berikut :
Ekonometrika dapat didefinisikan sebagi ilmu sosial dimana perangkat teori
ekonomi, matematika, dan statistik inferensial diterapkan dalam menganalisi
fenomena ekonomi.
Ekonometrika, sebagai hasil dari tinjauan tertentu tentang peran ilmu ekonomi,
menckup aplikasi statistika matematik atas data ekonomi guna memberikan
dukungan empiris terhadap model yang disusun. Berdasarkan matematika
ekonomi serta memperoleh hasil berupa angka-angka.
Intriligator (1978:3) mendefinisikan ekonometrik sebagai berikut: “econometric is
the branch of economic concerned with the empirical estimation of economic
relationship.
Atas dasar definisi tersebut diatas, ada 2 hal yang dapat dengan jelas dinyatakan
berkaitan dengan ekonometri. Pertama, ekonometri adalah bagian dari ilmu
ekonomi. Sebagaimana dari ilmu ekonomi, ekonometri dipakai untuk menopang
perkembangan ilmu ekonomi itu sendiri. Kedua, tugas khusus ekonometri sebagai
bagian dari ilmu ekonomi adalah mengestimasi nisbah ekonomi secara empiris.
Secara harfiah, ekonometri dapat diartikan sebagai ”ukuran-ukuran ekonomi”.
Sementaraitu, menurut pengertian yang global ekonometrika dapat didefinisikan
sebagai: suatu ilmu yang mempelajari ilmu analisis kuantitatif dari fenomena
ekonomi dalam artian secara umum.
Pada umumnya, kajian ekonometri hanya meliputi aplikasi matematika statistic
dengan menggunakan data ekonomi untuk mengaalisis modal-modal ekonometri
saja. Akan tetapi, dalam pengembangannya teori ini tidak hanya dapat digunakan
untuk analisis model-model ekonomi, tetapi juga dapat digunakan untuk
menganalisis berbagai fenomena social lainnya.
Teori-teori ekonomi mencoba mendefinisikan hubungan-hubungan antara berbagai
variable ekonomi dalam bentuk matematis. Tujuannya untuk membantu
memahami fenomena ekonomi dalam dunia nyata.
Teori-teori tersebut harus diuji dengan data yang empiris dari dunia nyata. Jika data
empiris membenarkan hubungan yang dimaksudkan oleh teori, maka teori tersebut
dapat diterima. Kalau tidak, maka harus ditolak. Ruang lingkup ekonometrika jauh
lebih luas sebagaimana dilukiskan oleh para pakar ekonometri dalam berbagai
definisi mereka yaitu sebagai berikut :
 Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai ilmu social yang menerapkan teori
ekonomi, matematik, dan statistika inferensi untuk menganalisis fenomena
ekonomi (Arthur S. Goldberger, econometric theory 1964, halaman 1).
 Ilmu ekonometri, merupakan hasil suatu pandangan tertentu mengenai
pandangan ilmu ekonomi yang meliputi penerapan statistic matematik data
ekonomi untuk memberikan dukungan empiris terhadap model-model yang
digabungkan dengan ekonomi matematik serta memperoleh hasil-hasil numeric
(Gerhard tintner, methodology of mathematical economic and econometric,
1968, halaman 74).
 Ilmu ekonometri juga didefinisikan sebagai suatu analisis kuantitatif fenomena
ekonomi nyata berdasarkan perkembangan teori dan pengamatan yang
dikaitkan dengan metode-metode inferensi yang sesuai (Samuel san, Koopmans,
dan Stone, econometrica vol 22, april 1954, halaman 141-146)
 Ilmu ekonometri adalah cabang ilmu ekonomi yang berkaitan dengan
penaksiran empiris dari hubungan-hubungan ekonomi. Kata “metric” dalam
ekonometrik berarti “ukuran” ; dan ilmu ekonometri pada dasarnya berkaitan
dengan hubungan-hubungan ekonomi ( Michael D. intriligator, econometric
models, techniques and applications, 1980, halaman 2).
 Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai pengamatan statistic terhadap konsep-
konsep yang dihasilkan secara teoritis; atau dapat pula dikatakan sebagai ilmu
ekonomi matematik yang bekerja dengan data terukur (Jan Tinbergen,
econometric 1951).
 Tugas utama teori ekonomi adalah menjembatani hubungan-hubungan pasti
teori ekonomi dan hubungan-hubungan gangguan kenyataan ekonomi (A.S
golberger, econometric theory, 1964, halaman 2).
 Menurut Van Tinbergen, “ekonometri adalalah suatu cabang ilmu yang
menerapkan kombinasi ilmu ekonomi matematik dan statistic matematik”.
Ekonometri seolah-olah merupakan suatu perbatasan kedua cabang ilmu
dengan kelebihan dan kekurangannya.”kelebihan”, karena kombinasi baru itu
sering kali membuka perspektif-perspektif baru.”kekurangan’, karena
membutuhkan keahlian khusus dalam dua bidang ilmu yang bias menghabiskan
banyak waktu untuk mempelajarinya “ [ecomometrics 1953, (second impression,
halam 3)].
Nama ” Ekonometri ” diperkenalkan pada tahun 1926 oleh seorang pakar ekonomi
dan statistik bangsa Norwegia, Ragnar Frisch. Ekonometri pada mulanya
merupakan model “Biometri” yang mucul pada akhir abad ke -19, yaitu bidang ilmu
biologi yang memanfaatkan penggunaan metode – metode statistik.
Berdasarkan hubungan – hubungan teori ekonomi prosedur atau tahapan
ekonometri meliputi langkah – langkah sebagai berikut :
 Merumuskan persamaan matematis yang menggambarkan hubungan antara
berbagai variabel ekonomi seperti yang terangkan oleh teori ekonomi
(spesifikasi).
 Merancang metode dan prosedur berdasarkan teori statistik, untuk
mendapatkan sampel yang mewakili dunia nyata.
 Menyusun metode penaksiran (estimasi) parameter hubungan – hubungan yang
di lukiskan pada langka pertama(penaksiran)
 Menyusun metode (statistik) untuk keprluan pengujian validitas teori, dengan
menggunakan perameter yang telah di dapat pada langka ketiga (verifikasi)
 Mengembangkan metode peramalan ekonomi ataupun implikasi kebijakan
berdasarkan parameter – parameter yang telah di taksir ( aplikasi/penerapan)
Kadang – kadang di perdebatkan mengapa harus mulai dari teori – teori ekonomi
abstrak yang tidak pernah di uji dengan realitas kehidupan ekonomi.
Bagaimanapun juga, teori – teori ekonomi di rumuskan berdasakan prinsip – prinsip
berfungsinya sistem ekonomi dan penerpan prosedur deduktif.

Beberapa pakar ekonomi berpendapat tentang definisi ekonometri,


diantaranya :
Ilmu ekonomerti didefinisikan sebagai ilmu social yang menerapkan
peralatan teori ekonomi, matematik, dan statistik inferensi untuk menganalisis
fenomena ekonomi (Arthur S. Goldberger, Econometric Theory, 1964, page 1).
Ilmu ekonometri, merupakan hasil suatu pandangan tertentu mengenai
peranan ilmu ekonomi yang meliputi penerapan statistik matematik data
ekonomiuntuk memberikan dukungan empiris terhadap model-model yang
dibangun dengan ekonomi matematik serta memperoleh hasil-hasil numerik
(Gerhard Tintner, Methodology of Mathematical Economics and Econometrics, 1968, page
74).
… ilmu ekonometri adalah cabang ilmu ekonomi yang berkaitan dengan
penafsiran empiris dari hubungan-hubungan ekonomi. Kata “metrik” dalam
ekonometik berarti “ukuran”; dan ilmu ekonometri pada dasarnya berkaitan
dengan pengukuran hubungan-hubungan ekonomi (Michael D. Intriligator,
Econometric Models, Techniques and Applications, 1980, page 2).
Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai pengamatanstatistik terhadap
konsep-konsep yang dihasilkan secara teoritis; atau dapat pula dikatakan sebagai
ilmu ekonomi matematik yang bekerja dengan data terukur (Jan Tinbergen,
Econometrics, 1951).
Ekonometrika dapat didefinisikan sebagai analisis kuantitatif dari fenomena
ekonomi riil yang berdasar pada pengembangan teori dan observasi yang
dihubungkan dengan metode inferensi (Samuelson, P. A., T. C. Koopmans, & J. R.
N. Stone, “Report of the Evaluative Committee for Econometrica”, Econometrica, vol. 22,
no. 2, April 1954, pp. 141-146).
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka didapatkan kesimpulan
bahwa ekonometrika adalah suatu disiplin ilmu yang merupakan gabungan dari
teori ekonomi, matematika ekonomi, dan statistika ekonomi. Teori ekonomi, hanya
menyatakan secara kualitatif suatu hubungan dalam suatu pernyataan atau postulat
atau hipotesis. Misalnya, teori ekonomi hanya menyatakan adanya hubungan
negatif antara harga dan jumlah permintaan (semakin tinggi harga di pasar, semakin
rendah jumlah permintaan). Namun teori ekonomi tidak memberikan pengukuran
secara numerik berkaitan dengan hubungan kedua variabel tersebut, yang artinya
teori ekonomi tidak menjelaskan berapa jumlah permintaan akan naik atau turun
sebagai akibat dari perubahan harga yang terjadi. Hal ini merupakan lahan kajian
dari ahli matematika ekonomi, yang membangun model matematis secara eksak
dari hubungan dua variabel tersebut. Namun sekali lagi, matematika berhubungan
dengan sesuatu yang pasti, sedangkan keadaan di lapangan tidak selalu seperti itu,
banyak hal seperti keadaan politik dan sosial yang mempengaruhinya, di mana
muncul suatu probabilitas. Oleh sebab itu dibutuhkan kajian statistika ekonomi
yang mengembangkan model matematis dengan pengujian secara empiris.
B. RUANG LINGKUP
Ekonometri memberikan muatan empiris (yaitu berdasarkan observasi atau
eksperimen) terhadap hampir semua ilmu ekonomi. Jika dalam suatu studi atau
eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga satu unit barang/jasa naik sebesar
satu dolar dan jumlah permintaan turun, katakanlah, 100 unit, maka kita bukan
hanya menegaskan kaidah tentang permintaan, melainkandalam proses tersebut
kita juga memberikan taksiran angka-angka mengenai hubungan antara kedua
variable (harga dan jumlah permintaan atau kuantitas).
Bagi mahasiswa jurusan ekonomi dan manajemen (bisnis), ada alasan
pragmatis dalam mempelajari ekonometrika. Sesudah lulus, dalam melakukan
pekerjaannya, mungkin saja mereka diminta untuk meramalkan penjualan, tingkat
suku bunga, dan jumlah uang beredar atau menaksir fungsi permintaan dan
penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk. Pakar ekonomi sering diminta
menjadi konsultan oleh lembaga legislasi pusat (DPR) maupun daerah (DPRD)
untuk kepentingan klien mereka ataupun kepentingan sebagian besarmasyarakat.
Jadi, pakar ekonomi yang menjadi konsultan bagi komisi DPRD yang bertugas
mengendlikan harga BBM dan listrik mungkin diminta untuk menilai dampak
kenaikan harga yang diusulkan terhadap jumlah permintaan akan listrik sebelum
komisi tersebut menyetujui kenaikan harga BBM dan listrik.
Dalam situasi semacam ini, para ekonom mungkin perlu mengembangkan
fungsi permintaan akan listrik, yang akan memungkinkannya untuk menaksir
elastisitas harga atas permintaan ; dalam hal ini, persentase perubahan jumlah yang
diminta untuk setiap persentase perubahan harga. Pengetahuan tentang
ekonometrika akan sangat membantu di dalam menaksir fungsi permintaan
semacam itu.

Pada umumnya, analisis ekonometrika mengikuti metodologi berikut.


1) Membuat pernyataan teori atau hipotesis;
2) Mengumpulkan data;
3) Menentukan model matematis dari teori tersebut;
4) Menentukan model statistic, atau ekonometri, dari teori tersebut;
5) Menaksir parameter-parameter dari model ekonometri yang dipilih;
6) Memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi model;
7) Menguji hipotesis yang didasarkan dari model;
8) Menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan.
Membuat Pernyataan Teori atau Hipotesi
Langkah awal adalah mencari teori ekonomi yang cocok dengan topik yang ingin
dipelajari. Kemudian membuat 2 hipotesis yang saling berbeda yakni seperti HO
dan H1. Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, itu dapat ditentukan
berdasarkan hipotesis yang lebih dominan. Bagaimana kita menentukan hipotesis
mana yang lebih dominan? Maka inilah yang menjadi pertanyaan empiris.
Mengumpulkan data
Untuk keperluan empiris, kita perlu informasi kuantitatif tentang kedua variable.
Ada 3 jenis data yang umumnya tersedia untuk keperluan analisis empiris.
*Data deret berkala (time series)
=>dikumpulkan selama kurun waktu tertentu, seperti data tentang PDB,
kesempatan kerja, pengangguran, JUB, ataupun defisitanggaran belanja
pemerintah.
Data ini bisa bersifat kuantitatif (misalnya harga, pendapatan,jub) ataupun
kualitatif(misalnya laki-laki atau perempuan).
*Data lintas-sektoral (cross-sectional)
=>data tentang satu atau lebih variabel yang dikumpulkan pada suatu waktu
tertentu,
seperti survey pengeluaran konsumen yang pernah dilakukan oleh University of
Michigan, AS.
*Data kelompok (gabungan antara data deret berkala dan data linta sektoral)
=>dalam data ini kita memiliki unsur-unsur data deret berkala sekaligus juga data
lintas sektoral. Sebagai contoh, jika kita harus mengumpulkan data tingkat
pengangguran di 10 negara selama 20 tahun, maka data itu merupakan data
kelompok, yakni datatingkat pengangguran di masing-masing negara selama 20
tahun merupakan data deret berkala, sedangkan data tingkat pengangguran di 10
negara untuk suatu tahun tertentu merupakan data lintas sektoral. Ada data
kelompok yang sifatnya khusus, yaitu data panel/ data longitudinal/ data
mikropanel, dimana unit lintas sektoral yang sama disurvei secara berkala..
Menentukan Model Matematis untuk Teori Tersebut
Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, kita perlu menggambarkan
data keduanya ke dalam diagram pencar (scatter diagram atau scattergram).
Dengan diagram pencar tersebut, kita bisa korelasi kedua variabel apakah positif
atu negatif.
Kemudian selanjutnya kita membuat taksiran awal dan membuat model
matematis sederhananya.
Menentukan Model Statistic, atau ekonometri, dari Teori Tersebut
Model matematis murni yang dirumuskan pada langkah sebelumnya tidak
selalu benar adanya. Model semacam itu mengasumsikan suatu hubungan yang pasti
(deterministik) antara kedua variabel tersebut. Padahal dalam kenyataan sering
hubungan variabel tidak pasti atau bersifat statistik. Oleh karena hal di atas, maka
kemungkinan pengaruh semua variabel lain dimasukkan ke model matematis tadi
(sehingga menjadi model statistik). Semua pengaruh variabel lain diwakilkan
dengan variabel “u” untuk menyatakan faktor kesalahan acak atau gangguan acak.
Model yang sudah ditambah dengan faktor variabel lain itu merupakan model
statistic atau empiris atau ekonometri. Persamaan (model) itu merupakan salah satu
contoh model regresi linear dan inilah yang menjadi topik utama pembahasan.
Dalam model ini terdapat 2 variabel yakni variabel tak bebas (dependent
variabel),variabel yang berada di sisi kiri dan variabel bebas (independent variabel),
variabel yang berada di sisi kanan atau variabel yang bersifat menjelaskan
(explanatory variable). Dalam regresi ada hubungan sebab akibat. Apakah ini berarti
bahwa kedua variabel pada model ekonometri memiliki hubungan sebab-akibat;
dalam hal ini variable independent merupakan faktor penyebab variabel
independent sedangkan variable dependent merupakan faktor akibat?Tidak selalu
demikian keadaannya. Sebagaimana diuraikan oleh Kendall dan Stuart, “Suatu
hubungan statistik, betapapun kuat dan meyakinkan, tidak dapat menentukan
hubungan sebab-akibat : gagasan kita tentang hubungan sebab akibat tentulah
berasal dari luar ilmu statistic, yaitu pada intinya berasal dari beberapa teori yang
ada.” Jika hubungan sebab-akibat tidak dapat ditentukan, maka lebih tepat bila kita
menyebutnya sebagai hubungan prediktif: Berdasarkan nilai variabel independent
tertentu, dapatkah kita memprediksi besarnya variabel dependent?
Menaksir Parameter-parameter dari Model Ekonometri yang Dipilih
Berdasarkan data yang ada bagaimana kita menaksir parameter-parameter
dari model ekonometrika tadi, dalam hal ini bagaimana kita memperoleh angka-
angka (hasil taksiran) dari kedua parameter ini? Ini akan menjadi focus bahasan di
Bagian II, dimana kita mengembangkan metode yang cocok, terutama metode
kuadrat terkecil biasa (ordinary least-square/OLS). Dengan OLS kita mendapat
persamaan yang masih merupakan taksiran dari model sebelumnya. Ini ditandai
dengan “^” pada variabel dependentnya. Taksiran atas μ disebut sisa atau residual.
Garis regresi yang ditaksir, menyatakan hubungan antara variabel independent rata-
rata dan variabel dependent.
Memeriksa Kecocokan Model : Pengujian Spesifikasi Model
Perlu kita ingat lagi bahwa regresi tidak menjelaskan hubungan sebab-
akibat; teori yang relevan haruslah menentukan apakah salah satu atau lebih
variabel bebas memiliki hubungan dengan variabel tidak bebas. Pada tahap ini kita
akan membuat regresi linear berganda dan kemudian juga membuat penaksiran
empiris atas model yang ada pada langkah sebelumnya menggunakan metode OLS.
Maka model mana yang akan kita pilih, model pada langkah yang ke-6 ini atau
model yang pada langkah ke-5 tadi? Karena model persamaan pada langkah ke-6
ini telah mencakup model yang ada pada langkah sebelumnya, maka kita pilih
model pada langkah ke-6 ini. Lalu kita akan berhenti sampai mana? Variabel-
variabel lain bisa jadi tersedia, namun kita mungkin tidak ingin memasukkan semua
variabel tersebut ke dalam model karena tujuan pengembangan model ekonometri
bukan untuk menangkap realitas secara keseluruhan, melainkan hanya segi-segi
yang penting saja. Bila kita memasukkan semua variabel yang mungkin ke dalam
model regresi, model tersebut akan menjadi susah dipakai dan sangat tidak praktis.
Model yang dipilih akhirnya haruslah yang merupakan replica yang cukup masuk
akal dari realitas yang sesungguhnya.
Menguji Hipotesis yang Dihasilkan dari Model
Setelah akhirnya berhasil menetapkan sebuah model, kita mungkin ingin
melakukan pengujian hipotesis. Dalam hal ini, kita mungkin ingin mengetahui
apakah model yang ditaksir masuk akal dari sisi ilmu ekonomi dan apakah hasil
yang diperoleh cocok dengan teori ekonomi yang mendasarinya.
Menggunakan Model untuk Melakukan Prediksi atau Peramalan
Model yang kita taksir akan kita gunakan untuk prediksi atau peramalan.
Nantinya kita akan dapat membandingkan nilai prediksi dengan nilai aktual yang
tersedia. Selisih antara kedua nilai tersebut menyatakan kesalahan prediksi. Tentu kita
akan berusaha agar kesalahan prediksi itu sekecil mungkin.
Sejak ditemukan pada tahun 1930-an ilmu ekonometrika telah mendorong
perkembangan teori murni, baik dari sudut pandang matis maupun penafsiran
empiris terhadap hubungan-hubungan ekonomi. Peranan ekonometri terutama
pada penafsiran empiris, dan penerapan matematis pada teori ekonomi sekarang
disebut “ilmu ekonomi matematik”. Muncul anggapan yang keliru bahwa
ekonometri sama dengan penerapan matematik dalam ilmu ekonomi.
Ekonometrika tidak sama dengan ilmu ekonomi matematik, juga tidak sama dengan
statistic ekonomi.

C. TUJUAN DAN MANFAAT EKONOMITRIKA


Adapun tiga tujuan ekonometrika, yaitu analisis struktural, peramalan dan
evaluasi kebijakan. Studi ekonometrika tidak harus mencakup ketiga tujuan
tersebut akan tetapi dapat mencakup salah satu tujuan tersebut tergantung pada
bahan material yang tersedia dan tujuan studi ekonometrika.
Analisis struktural adalah penggunaan penaksiran model ekonometrik
untuk mengukur besaran kuantitatif hubungan variabel-variabel ekonomi' Analisis
struktural juga memfasilitasi perbandingan beberapa teori pada fenomena yang
sama. Analisis struktural bertujuan memahami ukuran kuantitatif, pengujian dan
validasi hubungan ekonomi. Misalnyam pengukuran hubungan antara inflasi dan
tingkat pengangguran. Philltps curve terah mendorong berbagai pengembangan
teori pengangguran.
Peramalan adalah penggunaan penaksiran model ekonometrik untuk
memprediksi nilai kuantitatif dari variabel di luar data yang diamati. Peramalan
didasarkan atas aksi, misarnya, pemberian bahan baku dan tenagakerja dalam satu
perusahaan berdasarkan atas peramalan penjualan periode berikutnya.
Evaluasi kebijakan adalah penggunaan penaksiran model ekonometrik
untuk memilih beberapa alternatif kebijakan. salah satu pendekatan eksplisit adalah
maksimisasi fungsi tujuan dengan memilih kebijakan tertentu. cara pendekatan rain
adalah dengan simurasi berbagai alternatif kebijakan dan membuat peramalan
bersyarat dari nilai masa datang variabel yang relevan.
Ketiga tujuan utama dari moder ekonometrik tersebut saring berhubungan.
Anarisis struktural menggunakan penaksiran moder eko- nometrik' peramalan
menggunakan analisis struktural, dan evaruasi kebijakan menggunakan moaer
ekonometrik dengan peramaran ber_ syarat atau condittonal forecast. Dalam model
ekonometrik variabel di sebelah kiri persamaan lazim disebut variabel endogen, dan
variabel di sebelah kanan persamaan lazim disebut variabel eksogen. Penjelasan
variabel dalam model ekonometrik akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
Beberapa contoh studi ekonometrika sederhana, antara lain: Kurva permintaan dan
elastisitas harga permintaan.
Kurva permintaan individu konsumen dirumuskan daram bentuk fungsi, e
=Q (P), di mana e dan p masng-masing adalah kuantitas permintaan dan harga.
Konsep kurva permintaan daram contoh moder di atas dijelaskan oleh besaran
elastisitas harga permintaan, yaitu rasio relative perubahan jumrah yang diminta
amrat perubahan harga. Hipotesis permintaan menjeraskan bahwa erastisitas harga
permintaan mempunyai tanda negatif, artinya peningkatan harga jual akan
menurunkan jumlah yang diminta. Berapa besar perubahan jumlah yang diminta
akibat perubahan harga memerrukan pengukuran dengan model ekonometrik.
Fungsi Konsumsi, penaksiran fungsi konsumsi merupakan cakupan studi
ekonometrika, di mana konsumsi ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional
atau C = C (y), di mana C dan y masing-masing menjelaskan konsumsi dan
pendapatan nasional. Konsep fungsi konsumsi merupakan fungsi dengan
kemiringan positif akan tetapi lebih kecil dari satu. Kemiringun slope fungsi
konsumsi disebut marginal propensity to consume (MPC), adalah positif dan selalu
lebih kecil dari satu. Berapa besar perubahan konsumsi akibat perubahan
pendapatan nasional memerlukan pengukuran dengan model ekonometrik.
Fungsi pertumbuhan. penaksiran fungsi pertumbuhan merupakan cakupan
studi ekonometrika, di mana pertumbuhan suatu variabel ekonomi merupakan
tingkat proporsi yang konstan atau N0exp (at) dimana N, exp, 0 dan t masing-
masing adalah nilai variabel ekonomi, eksponensiar, konstanta, dan waktu t : 1,2,3...
dst. Kemiringan dari fungsi pertumbuhan adalah o, yang dapat bernilai negatif atau
positif. Kemiringan ini menjelaskan tingkat pertumbuhan negatif atau tingkat
pertumbuhan positif.

Anda mungkin juga menyukai