Anda di halaman 1dari 41

EKONOMETRIKA DAN PERANANNYA

22 MARET 2015 / ELSA MUTIARA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Proses kehidupan ekonomi dan social di Indonesia sudah menjadi


makin kompleks sehingga membutuhkan pengkajian sistem yang
lebih terarah dan sistematik, dan oleh karena itu membutuhkan
pula peralatan analisis yang lebih baik. Ekonometrika merupakan
suatu alat analisis kuantitatif yang dapat diterapkan untuk
menganalisis permasalahan ekonomi yang semakin kompleks itu.
Ekonometri sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, statistik dan
matematika telah menampakkan peranannya dalam penelitian
penelitian empiris bidang ekonomi. Peranannya itu menjadi
semakin menonjol dewasa ini seiring dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjawab tantangan
permasalahan yang semakin kompleks dan bersifat
multidimensional. Metodologi ekonometrika telah berkembang
dengan pesat akhir-akhir ini, dimana perkembangan itu didukung
oleh berbagai fasilitas lainnya seperti komputer dan tentu saja
karena perkembangan dari ilmu ekonomi, statistik dan
matematika itu sendiri.
Penggunaan ekonometrika telah sedemikian luas sehingga
hamper semua jurnal, tesis, disertasi dan bahkan skripsi dalam
ekonomi memakai ekonometri sebagai salah satu alat yang
digunakan. Sementara itu dalam prakteknya, ekonometri
terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi pemerintah
untuk melakukan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi

dan juga oleh dunia usaha untuk mengoptimalkan kinerja


perusahaan. Selain di bidang moneter, ekonometrika jug sudah
banyak dipakai diberbagai bidang ekonomi lain dan juga bisnis
dan manajemen, seperti mikroekonomi, marketing dan finance.

1.2

Rumusan Masalah

Apa itu ekonometrika dan apa tujuannya?


Bagaimana metodologi ekonometrika?
Apa peran ekonometrika dalam bidang ekonomi?
Apa manfaat mempelajari ilmu ekonomi dan kaitannya
dengan ekonometrika?

1.3

Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai


berikut :
Untuk mengetahui apa itu ekonometrika dan apa tujuannya.
Untuk mengetahui metodologi ekonometrika.
Untuk mengetahui peran ekonometrika dalam bidang
ekonomi.
Untuk mengetahui manfaat mempelajari ilmu ekonomi dan
kaitannya dengan ekonometrika.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Ekonometrika

Pada dasarnya ekonometrika berkaitan dengan pengukuran


hubungan ekonomi. Kata ekonometrika dibentuk dari dua kata asli
yunani yang apabila diterjemahkan ke dalam kata inggris menjadi
economy dan measur. Ekonometrika merupakan kombinasi
dari teori ekonomi (economics theori), ekonomi matematika
(mathematical economics), dan statistika (statistic)

Secara sederhana ekonometrika dapat di definisikan sebagai


suatu analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi yang aktual
berdasarkan pada pengembangan secara bersama dari teori dan
pengamatan, yang dihubungkan dengan metode-metode
penarikan kesimpulan yang sesuai. Dengan demikian
ekonometrika dapat di pandang sebagai integrasi dari ilmu
ekonomi, matematika, dan statistika yang bertujuan untuk
menghasilkan nilai-nilai numerik mengenai hubungan parameter
ekonomi (seperti misalkan elastisitas, propensitas, nilai-nilai
marginal) dan menguji atau membuktikan teori-teori ekonomi. Hal
ini merupakan suatu bentuk khusus dari analisis dan penelitian
ekonomi, dimana teori ekonomi umum dirumuskan dalam bentukbentuk matematik, kemudian dikombinasikan dengan pengukuran
empirik dari penomen aekonomi. Berawal dari hubunganhubungan teori ekonomi, kemudian kita menyatakan hubungan
tersebut dalam bentuk matematik (merumuskan dalam model
matematik) agar hubungan itu dapat di ukur, lalu kita gunakan
metode khusus, yang disebut sebagai metode ekonometrika, agar
memperoleh nilai-nilai numerik berupa koefisien-koefisien dari
hubungan ekonomi tersebut.
Metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi sebenarnya telah lama
dikembangkan sejak abad ke 18. Vilfredo pareto (paris, 15 juli
1848 jenawa, 19 Agustus 1923) berkontribusi dalam
menjelaskan distribusi pendapatan dan pilihan individu melalui
pendekatan matematis yang berdasarkan atas teori ekonomi.
Selain pareto, marie esprit- leon walras dari prancis pada abad ke18 mengembangkan teori keseimbangan umum yang
menjelaskan mengenai aliran barang dan jasa dalam
perekonomian.

Pada awal tahun 1950-an ekonometri dikembangkan sebagai satu


cabang sendiri dari ilmu ekonomi. Jan tinbergen dari belanda,
yang kini namanya di abadikan sebagai salah satu institusi
akademik besar di Eropa (tinbergen institut), merupakan salah
satu tokoh utamayang mengembangkan ilmu ini.
Saat ini ekonometri telah berkembang sedemikian pesat sehingga
banyak jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk ilmu ini, seperti
Econometrica, jurnal of econometric, jurnal of applied
econometric, dan jurnal of the operanational reseach.
Penggunaan ekonometrik telah sedemikian luas sehingga hampir
semua jurnal, testis, disertai, dan bahkan skripsi dalam ilmu
ekonomi memakai ekonometrika sebagai salah satu alat yang di
gunakan. Sementara itu dalam prakteknya, ekonometrika
terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi pemerintah
untuk melakuakan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi,
dan juga oleh dunia usaha untuk mengoptimalkan kinerja
perusahaan. Selain di bidang moneter, ekonometrik juga sudah
banyak di pakai di berbagai bidang ekonomi yang lain juga bisnis
dan manajemen, seperti mikro ekonomi, marketing, dan finance.
Di Indonesia, peranan ekonometri masih terbatas dan
pengembangan ilmu ini hanya pada lembaga atau universitas
tertentu saja. Dua dari sedikit akademisi di bidang ekonometrik di
Indonesia adalah profesor insukindro dari universitas gajah mada
terutama berkat penerapan ekonometrika untuk ekonomi
moneter dan Dr. Ari kuncoro dari universitas indonesia karena
pekerjaan di bidang mikro ekonometri.

Jantinbergen dan ragnar anton kittil frisch mendapat hadiah


nobel ekonomi tahun 1969 (tahun pertama hadiah nobel
ekonomi di berikan) karena mengembangkan dan
menerapakan model diamik untuk analisis ekonomi>
Lawrence robet klein, profesor ekonomi di universitas of
pennsylvania, mendapat nobel tahun 1980 berkat
pekerjaannya di pemodelan ekonomi melalui komputer.
Trygive magnus haavelmo di hadiahi pada tahun 1989.
Kontribusi utamanya pada artikel yang ia tulis tahun 1994 di
jurnal econometrica yang berjudul the probability approach
to ekonometrics.
Daniel Little McFadden dan James Joseph Heckman berbagai
penghargaan untuk tahun 2000 untuk pekerjaannya
dibidang ekonomi mikro. McFadden mendirikan laboratorium
ekonometri di university of California, Berkeley, Amerika
Serikat.
Robert Fry Engle dan Clive William John Granger pada tahun
2003 karena kontribusi mereka pada pengembangan analisis
runtun waktu. Engel menjadi pionir metode autoregressive
conditional heteroskedasticity (ARCH) sedangkan granger
atas metode kointegrasi.
Secara sederhana, ekonometrika berate pengukuran indicator
ekonomi. Meskipun pengukuran secara kuantitatif terhadap
konsep-konsep ekonomi seperti produk domestic bruto (PDB),
pengangguran, inflasi, impor, dan ekspor sangatlah penting,
namun ruang lingkup ekonometrika jauh lebih luas, sebagaimana
yang dapat kita tangkap dari definisi-definisi berikut :

Ekonometrika dapat didefinisikan sebagi ilmu sosial dimana


perangkat teori ekonomi, matematika, dan statistik inferensial
diterapkan dalam menganalisi fenomena ekonomi.
Ekonometrika, sebagai hasil dari tinjauan tertentu tentang peran
ilmu ekonomi, menckup aplikasi statistika matematik atas data
ekonomi guna memberikan dukungan empiris terhadap model
yang disusun. Berdasarkan matematika ekonomi serta
memperoleh hasil berupa angka-angka.
Intriligator (1978:3) mendefinisikan ekonometrik sebagai berikut:
econometric is the branch of economic concerned with the
empirical estimation of economic relationship.
Atas dasar definisi tersebut diatas, ada 2 hal yang dapat dengan
jelas dinyatakan berkaitan dengan ekonometri. Pertama,
ekonometri adalah bagian dari ilmu ekonomi. Sebagaimana dari
ilmu ekonomi, ekonometri dipakai untuk menopang
perkembangan ilmu ekonomi itu sendiri. Kedua, tugas khusus
ekonometri sebagai bagian dari ilmu ekonomi adalah
mengestimasi nisbah ekonomi secara empiris.
Secara harfiah, ekonometri dapat diartikan sebagai ukuranukuran ekonomi. Sementaraitu, menurut pengertian yang global
ekonometrika dapat didefinisikan sebagai: suatu ilmu yang
mempelajari ilmu analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi
dalam artian secara umum.
Pada umumnya, kajian ekonometri hanya meliputi aplikasi
matematika statistic dengan menggunakan data ekonomi untuk

mengaalisis modal-modal ekonometri saja. Akan tetapi, dalam


pengembangannya teori ini tidak hanya dapat digunakan untuk
analisis model-model ekonomi, tetapi juga dapat digunakan untuk
menganalisis berbagai fenomena social lainnya.
Teori-teori ekonomi mencoba mendefinisikan hubungan-hubungan
antara berbagai variable ekonomi dalam bentuk matematis.
Tujuannya untuk membantu memahami fenomena ekonomi
dalam dunia nyata.
Teori-teori tersebut harus diuji dengan data yang empiris dari
dunia nyata. Jika data empiris membenarkan hubungan yang
dimaksudkan oleh teori, maka teori tersebut dapat diterima.
Kalau tidak, maka harus ditolak. Ruang lingkup ekonometrika jauh
lebih luas sebagaimana dilukiskan oleh para pakar ekonometri
dalam berbagai definisi mereka yaitu sebagai berikut :
Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai ilmu social yang
menerapkan teori ekonomi, matematik, dan statistika
inferensi untuk menganalisis fenomena ekonomi (Arthur S.
Goldberger, econometric theory 1964, halaman 1).
Ilmu ekonometri, merupakan hasil suatu pandangan tertentu
mengenai pandangan ilmu ekonomi yang meliputi
penerapan statistic matematik data ekonomi untuk
memberikan dukungan empiris terhadap model-model yang
digabungkan dengan ekonomi matematik serta memperoleh
hasil-hasil numeric (Gerhard tintner, methodology of
mathematical economic and econometric, 1968, halaman
74).

Ilmu ekonometri juga didefinisikan sebagai suatu analisis


kuantitatif fenomena ekonomi nyata berdasarkan
perkembangan teori dan pengamatan yang dikaitkan
dengan metode-metode inferensi yang sesuai (Samuel san,
Koopmans, dan Stone, econometrica vol 22, april 1954,
halaman 141-146)
Ilmu ekonometri adalah cabang ilmu ekonomi yang
berkaitan dengan penaksiran empiris dari hubunganhubungan ekonomi. Kata metric dalam ekonometrik
berarti ukuran ; dan ilmu ekonometri pada dasarnya
berkaitan dengan hubungan-hubungan ekonomi ( Michael D.
intriligator, econometric models, techniques and
applications, 1980, halaman 2).
Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai pengamatan statistic
terhadap konsep-konsep yang dihasilkan secara teoritis;
atau dapat pula dikatakan sebagai ilmu ekonomi matematik
yang bekerja dengan data terukur (Jan Tinbergen,
econometric 1951).
Tugas utama teori ekonomi adalah menjembatani hubunganhubungan pasti teori ekonomi dan hubungan-hubungan
gangguan kenyataan ekonomi (A.S golberger, econometric
theory, 1964, halaman 2).
Menurut Van Tinbergen, ekonometri adalalah suatu cabang
ilmu yang menerapkan kombinasi ilmu ekonomi matematik
dan statistic matematik. Ekonometri seolah-olah
merupakan suatu perbatasan kedua cabang ilmu dengan
kelebihan dan kekurangannya.kelebihan, karena kombinasi
baru itu sering kali membuka perspektif-perspektif
baru.kekurangan, karena membutuhkan keahlian khusus
dalam dua bidang ilmu yang bias menghabiskan banyak

waktu untuk mempelajarinya [ecomometrics 1953,


(second impression, halam 3)].
Nama Ekonometri diperkenalkan pada tahun 1926 oleh
seorang pakar ekonomi dan statistik bangsa Norwegia, Ragnar
Frisch. Ekonometri pada mulanya merupakan model Biometri
yang mucul pada akhir abad ke -19, yaitu bidang ilmu biologi
yang memanfaatkan penggunaan metode metode statistik.
Berdasarkan hubungan hubungan teori ekonomi prosedur atau
tahapan ekonometri meliputi langkah langkah sebagai berikut :
Merumuskan persamaan matematis yang menggambarkan
hubungan antara berbagai variabel ekonomi seperti yang
terangkan oleh teori ekonomi (spesifikasi).
Merancang metode dan prosedur berdasarkan teori statistik,
untuk mendapatkan sampel yang mewakili dunia nyata.
Menyusun metode penaksiran (estimasi) parameter
hubungan hubungan yang di lukiskan pada langka
pertama(penaksiran)
Menyusun metode (statistik) untuk keprluan pengujian
validitas teori, dengan menggunakan perameter yang telah
di dapat pada langka ketiga (verifikasi)
Mengembangkan metode peramalan ekonomi ataupun
implikasi kebijakan berdasarkan parameter parameter
yang telah di taksir ( aplikasi/penerapan)
Kadang kadang di perdebatkan mengapa harus mulai dari teori
teori ekonomi abstrak yang tidak pernah di uji dengan realitas
kehidupan ekonomi. Bagaimanapun juga, teori teori ekonomi di
rumuskan berdasakan prinsip prinsip berfungsinya sistem
ekonomi dan penerpan prosedur deduktif.

Persyaratan dan kemungkinan kesalahan dalam langkah


langkah yang telah disebutkan satu persatu di atas tersebut bisa
di gambarkan seperti kerangka berikut :

Spesifikasi
Persyaratan :
Memilih variable;
Menspesifikasikan hubungan atas dasar teori-teori
ekonomi ( hipotesis).
Kemungkinan kesa;ahan :
Variabel bebas yang sesuai tidak dimasukkan;
Variabel bebas yang tidak sesuai dimasukkan; Under
identification.
Rancangan statistic untuk mendapatkan data.
Penaksiran (Estimation)
Persyaratan :
Penaksiran-penaksiran yang memiliki sifat-sifat:
a. Unbiased b. Konsisten c. Efisien
dan d. sufficient
Kemungkinan kesalahan :
Penaksiran-penaksiran tidak memiliki sifat yang dibutuhkan
sebagai akibat adanya otokorelasi, heteroskedastisitas,
multikolinearitas di dalam sampel
Verifikasi (Pengujian)

Persyaratan :
Penafsiran ekonomi terhadap hasil-hasil yang diperoleh pada
langkah 3. Evolusi dari teori ekonomi atau hipotesis. Penolakan
teori ekonomi jika teori tersebut tidak vald, dan membuat
hipotesis baru lalu mulai lagi dari langkah 1.
Kemungkinan Kesalahan :
Kesalahan pengujian dan tidak sesuainya engujian
dengan verifikasi validitas hipotesis.
Penerapan:
Persyaratan:
Tujuan utama ekonometri adalah mendapatkan
ramalan (prediksi) yang dipercaya (untuk keperluan
pengambilankebijakan ekonomi).
Kemungkinan kesalahan:
Peramalan menyimpang; bila ramalan tersebut digunakan untuk
pengambilan kebijaksanaan, mengakibatkan kerugian bagi
kesejahteraan masyarakat.
Ekonometrika membantu dalam mencapai tiga tujuan berikut :
Membuktikan atau menguji validitas teori-teori ekonomi
(Verifikasi).
Menghasilkan taksiran-taksiran numeric bagi koefisienkoefisien hubungan ekonomi yang selanjutnya bias
digunakan untuk keperluan kebijakan ekonomi (Penaksiran).

Meramalkan nilai besaran-besaran ekonomi dimasa yang


akan datang dengan derajat probabilitas tertentu
(Peramalan).
Berbagai langkah yang digambarkan pada diagram diatas
merupakan langkah-langkah penting dalam metodologi penelitan
ekonometri. Langkah-langkah tersebut harus diikuti oleh peneliti,
jika mengharapkan hasil penelitiaan yang masuk akal.
Langkah 1 :
Langkah pertama dan paling penting dalam setiap penelitian
ekonometri adalah menspesifikasikan model. Langkah ini meliputi
penentuan :
1. Variabel bebas atau variable penjelas (explanatory variable)
maupun variable terikat (dependent variable) yang akan
dimasukkan dalam model.
2. Asumsi-asumsi a priori mengenai nilai dan tanda parameter
(atas dasar kriteria teoritis) dari model.
3. Bentuk matematis dari model
Sebagaimana telah dijelaskan, spesifikasi dari model ekonometri
harus didasarkan teori ekonomi.
Langkah 2
Langkah kedua yaitu penaksiran model dengan metode
ekonometri yang tepat, meliputi langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Pengumpulan data berkaitan dengan variable-variabel yang
masuk dalam model (runtun waktu atau silang tempat).

2. Meyelidiki ada tidaknya masalah multikolineritas.


3. Aamenyelidiki syarat identifikasi jika modelnya mengandung
lebih dari satu persamaan.
4. Memilih satu teknik ekonometri yang tepat untuk penaksiran
model.
Langkah 3 :
Pada langkah ini, model (yang telah ditaksir) dievaluasi atas dasar
kriteria tertentu, untuk melihat apakah taksiran-taksiran tersebut
dapat dipercaya. Evaluasi atau pengujian tersebut dimaksudkan
untuk memutuskan apakah taksiran-taksiran terhadap parameter
sudah bermakna secara teoritis (theoretically meaningful) dan
nyata secara statistic (statistically significant). Digunakan tiga
kriteria untuk evaluasi, yaitu sebagai berikut :
1. Kriteria a priori Ekonomi
Kriteria ini ditentukan oleh prunsip-prinsip teori ekonomi. Jika nilai
maupun tanda taksiran-taksiran itu harus ditolak, kecuali kalau
ada alas an kuat untuk menyatakan bahwa dalam kasus khusus
ini, prinsip-prinsip ekonomi tidak berlaku. Sehingga alsan-alasan
untuk membenarkan taksiran yang berbeda dengan yang telah
digariskan oleh teori ekonomi, harus dinyatakan dengan jelas.
1. Kriteria Statistik (First Order Test)
Kriteria ini ditentukan oleh teori statistic, termasuk koefisien
korelasi dan standar deviasi atau kesalahan standar (standard
error) dari taksiran.kuadrat dari koefisien korelasi, yang disebut :
Koefisien Determinasi; dihitung dari data sampel. Koefisien ini
menjelaskan persentase variasi total variabel bebas. Kesalahan

standar taksiran menggambarkan penyebaran (dispersi) taksiran


disekitar parameter yang sebenarnya. Semakin besar kesalahn
standar, semakin kurang bias dipercaya taksiran itu, dan
sebaliknya.
1. Kriteria Ekonometri (second order test)
Kriteria ini ditentukan oleh teori ekonometri. Pengujian dengan
kriteria ini membantu dala menetapkan apakah suatu taksiran
memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan seperti unbia sedness,
konsistensi sufficiency, dan sebagainya. Jika asumsi-asumsi
teknik ekonometri yang diterapkan untuk menaksir parameter
tidak dipenuhimaka taksiran-taksiran tersebut dianggap tidak
memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan. Oleh karena itu asumsi
tersebut berbeda-beda antara teknik ekonometri yang satu
dengan teknik ekonometri yang lain. Maka berbagai kriteria
ekonometrika juga berbeda-beda untuk setiap metode. Misalnya,
Statistic-d Durbin Watson adalah slah satu kriteria ekonometri
yang digunakn untuk menguji taksiran, yaitu untuk menguji
validitas dari asumsi nir-otokorelasi variable gangguan. Contoh
lain adalah pengujian untuk menentukan syarat atau kondisi
identifikasi suatu persamaan.
Ketiga kriteria tersebut diatas (teori ekonomi, statistic, dan
ekonometri) harus diputuskan untuk menerima atau menolak
suatu taksiran.
Langkah 4
Langkah terakhir adalah menguji kekuatan peramalan model.
Salah satu tujuan utama ilmuekonometri adalah membuat

peramalan (forecasting) yang merupakan prediksi nilai-nilai suatu


variable tertentu diluar data sampel yang tersedia. Peramalan ini
erat kaitannya dengan pilihan kebijakan. Dalam enyataan,
sebagian besar metode evaluasi kebijakn menyadarka pada tipe
peramalan khusus. Oleh karena itu, kombinasi fungsi sebagai
peramal (forecaster) dan pengambil keputusan (decision maker)
seringkali terdapat pada orang yang sama atau suatu badan yang
bertanggung jawab menangani masalah permasalahan peramalan
atau evaluasi kebijakan.
Kiranya perlu sekali menguji kekuatan peramalan suatu model.
Suatu model kadang-kadang terlalu peka (sensitive) terhadap
perubahan sampel. Suatu model yang secara ekonomis benar,
secara statistic dan ekonometri berarti (significant) untuk sampel
tertentu (kurun waktu model itu ditaksir), namun model itu masih
sangat lemah bila digunakan untuk meramal.. selain kepekaan
model, kelemahan dalam peramalan bisa disebabkan oleh hal-hal
berikut :
1. Nilai-nilai varibel bebas yang digunakan untuk meramal
tidak akurat.
2. Taksiran-taksiran koefisiennya mungkin tidak benar karena
kekurangan data.
Salah satu prosedur untuk menentukan kekuatan ramalan
(forecasting power) suatu model adalah mencoba taksirantaksiran model tersebut pada suatu kurun waktu lain yang tidak
termasuk dalam kurun waktu sampel. Nilai taksiran (yaitu nilai
ramalan) kemudian dibandingkan dengan besaran nyata (yaitu
nilai nyata) variable terikat yang bersangkutan. Perbedaan antara
kedua nilqai tersebut kemudian diuji secara statistic. Apabila

setelah dilakukan uji signifikan itu ternyata perbedaan itu nyata


(significant), maka disimpulkan kekuatan peramalan dari model
itu lemah.
Seperti halnya dengan ilmu-ilmu yang lain, ilmu ekonometri juga
dibedakan menjadi dua cabang, yaitu Ekonometri Teoritis dan
Ekonometri Terapan.
Ekonometri teoritis berkaitan dengan pengembangan metode
yang tepat untuk mengukur hubungn-hubungan ekonomi yang
digambarkan oleh model-model ekonometri. Metode ini dapat
diklasifikasikan ke dalam dua elompok yaitu:
Metode atau teknik persamaan tunggal, diterapkanuntuk
satu hunungan (persamaan)
Metode atau teknik persamaan simultan, diterapkan untuk
seluruh persamaan dalam model secara simultan.
Bidang ilmu ekonometri teorotis juga menerangkan asumsiasumsi dari berbagai metode, sifat-sifat dan apa yang akan
terjadi dengan sifat-sifat itu bila satu atau lebih asumsi-asumsi
tidak dipenuhi.
Ekonomi terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian
ekonometri. Jadi mencakup penerapan (aplikasi) teknik-teknik
ekonometri yang dikembangkan dalam ekonometri teoritis, pada
berbagai bidng teori ekonomi untuk keperluan pengujian dan
pembuktian teori dan peramalan.
Dewasa ini semakin banyak studi empiris dalam bidang
permintaan dan penawaran pasar, fungsi-fungsi produksi, fungsi

biaya, fungsi onsumsi dan investasi, yang dilaksanakan melalui


ekonometri. Penerapan ekonometri telah memungkinkan studistudi tersebut mencapai hasil-hasil numeric yang sangat berguna
bagi para perencana.
Ada dua bahan dasar utama dari berbagai studi ekonometri,
yaiutu teori dan fakta. Berdasarkan dua sumber ini, ada dua
pandangan yang saling bertentangan sebelum ekonometri
muncul. Pandangan pertama semata-mata memusatkan diri pada
implikasi deduktif dari bangunan teori ekonomi yang telah
dipostulatkan sebelumnya. Isalnya teori klasik dan neoklasik
tentang permintaan, produksi dan keseimbangan umum.
Sebaliknya ada pula yang mulai dengan membangun data-base
dan mengembangkannya, kemudian diindusikan ke teori ekonomi.
Termasuk dalam kelompok ini adalah statisisi ekonomi yang
menekankan perlunya menghimpun data makro seperti
pendapatan nasional beserta komponen- komponennya , serta
data mikro seperti produksi setiap ektor ekonomi beserta
komponen- kompoinennya . Kedua ekstrim ini mempunyai
kekuatan dan keberatan sendiri sendiri.Pandangan yang
bertolak teori sedikit sekali pedoman untuk
membangun teori.Namun akhir akhir ini mulai disadari bahwa
kedua pendekatan itu harus dilakukan secara bergantian.
Salah satu aspek ekonometri dari studi ekonometri yang penting
adalah menyusun spesifikasi model yaitu membangun dan
mengelaborasi model yang cukup menggambarkan fenomena
yang dipelajari. Proses ilmiah pada awalnya berlangsung mulai
dengan mempostulatkan teori. Begitu pula estimasi nisbah
nisbah ilmu ekonomi dimulai dengan mempostulatkan teori
ekonominya. Atas dasar teori disusun model teoritis, khususnya

yang disajikandalam model matematika, untuk menjembatani


teori dalam kehidupan empiris. Proses spesifikasi model ini
dilaksanakan dengan menentukan variable variable yang
relevan dengan konsep yang digunakan serta nisbah variable
variable itu menurut system nisbah teorinya. Sejak dari penyusun
teori sampai dengan penyusun model teoritis, ekonometri masih
belum. Bagian ini masih merupakan porsi dari matakuliah
Bangunan Teori. Ekonometri mulai diperankan ketika model
teoritis itu diturunkan menjadi modelekonometri.Aspek lain yang
penting dari study ekonometri adalah fakta. Setelah model
ekonometri terbentuk , langkah berikutnya adalah
mengumopulkan fakta, yaitu aspek khusus dari kejadian
kejadian nyata yang berkaitan dengan fenomena yang diamati.
Fakta merupakan objek study empiris dari suatu ilmu. Disinilah
pentingnya pemahaman batas batas study dari setiap disiplin
ilmu, karena tanpa pemahaman ini tidak mungkin seorang
peneliti membatasi fakta yang harus dikumpulkan. Seorang
ekonom harus mengetahui bahwa yang menjadi objek study ilmu
ekonometri berbeda dengan objek study sosiologi atau ilmu social
yan g lainnya walaupun sama sama mempelajari prilaku manusia
dan masyarakat.Bisa saja kejadian yang diamati sama, namun
aspek study yang di pelajari harus sesuai dengan batas batas
disiplin ilmu tersebut. Sebagai contoh ekonom akan lebih tertarik
mengkaji aspek ekonomi dari kasus sengketa tanah dari pada
aspek hokum yang menjadi bidang kajian ilmu hokum maupun
aspek lain dari kajian ilmu sosial yang lain.
Tugas utama dari ekonometri adalah mengkombinasikan kedua
bahan itu. Langkah utama dari hampiran ekonometri adalah
mengkombinasikan kedua bahan dasar itu dengan memakai
teknik ekonometri. Setelah data dirapihkan, model ekonometri

disusun akan diestimasi. Pada dasarnya metode ekonometri


adalah pengembangan dari salah satu bagian dari teori statistik,
yaitu teknik parametrika, kususnya regresi dan korelasi.
Umumnya karena keterbatasan waktu, tenaga ,dan dana,
estimasi model ekonometri dengan memakai sampel memberikan
besaran besaran yang disebut Statistik . Nilai statistik ini
hanya berlaku pada sampel. Persoalannya adalah apakah
kesimpulan akan sampel itu berlaku bagi populasinya?untuk
keperluan itu diadakan pengujian, yang dikenal sebagai Teknik
Inferensi. Jika sampel mempunyai besaran statistik, populasi
mempunyai besaran yang disebut Parameter. Dalam bentuk
teknik objektif maupun fungsi kendala pada dasarnya adalah
model ekonometri yang telah diestimasi sebelumnya. Kedua
lakukan dengan mensimulasi dari berbagai kebijakan dan
membuat prakiraan kondisional dari nilai variable relevan tertentu
dimasa depan untuk setiap alternative.Atas dasar simulasi itu
dapat dipilih alternative kebijakan yang paling baik. Ada berbagai
programasi yang dapat dipelajari, namun secara umum dapat
dikelompok dalam programasi linier dan programasi non linier.
Biasanya untuk penjelasan setiap jenis programsi itu
menggunakan parameter- parameter tertentu yang dianggap
diketahui. Namun sebenarnya parameter itu diestimasi dengan
menggunakan kaidah kaidah ekonometrika.

Kendati ketiga manfaat itu dipisahkan satu sama lain, namun


sebagai tujuan analisis ketiganya berkaitan satu sama lain.
Analisis stuktural memberikan dasar untuk membuat prakiraan
prakiraan dan dengan prakiraan prakiraan itu memungkinkan
dilaksanakannya evaluasi kebijakan. Secara singkat , proses
ilmiah dari studi ekonometri dapat digambarkan dalam gambar
diatas.

2.2

Metodologi Ekonometrika

Bagaimana sebenarnya orang melakukan study ekonometrika?


Pada umumnya, analisis ekonometrika mengikuti metodologi
berikut:
1. Membuat pernyataan teori atau hipotesis.
2. Mengumpulkan data
3. Menentukan model matematis dari teori tersebut
4. Menentukan model statistik , atau ekonometri dari teori
tersebut
5. Menaksir parameter parameter dari model ekonometri
yang dipilih
6. Memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi model
7. Menguji hipotesis yang dihasilkan dari model

8. Menggunakan model untuk melakukan prediksi atau


peramalan
Sebagai ilustrasi terhadap metode metodologi ekonometrika ini,
mari pertimbangkan pertanyaan berikut : Apakah keadaan
ekonomi mempengaruhi keputusan orang untuk memasuki
angkatan kerja atau dalam hal ini, kesediaan mereka untuk
bekerja? Sebagai ukuran terhadap partisipasi angkatan kerja kita
gunakan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dan sebagai
ukuran terhadap keadaan ekonomi, misalkan kita menggunakan
angka pengangguran (AP) data tentang AP dan TPAK diterbitkan
secara berkala oleh pemerintah jadi, untuk menjawab pertanyaan
diatas kita mengikuti langkah- langkah sebagai berikut:
1. Membuat Pernyataan Teori atau Hipotesis
Langkah awalnya adalah mencari teori ekonomi yang cocok
dengan topik yang ingin anda pelajari. Dalam teori ekonomi
tenaga kerja ada dua hipotesis yang saling berlawanan. Tentang
pengaruh keadaan ekonomi terhadap kesediaan orang untuk
bekerja yaitu hipotesis (Efek) tenaga kerja berkurang dan
hipotesis (Efek ) tenaga kerja bertambah.
Keynes mengatakan :
The fundamental psychological law . . . is the men (women) are
disposed, as a rule and on average, to increase their consumtion
as their incomes increase, but not as much as the increase
income .
Secara garis besar hukum tersebut menyatakan bahwa
berdasarkan konsep rata-rata, apabila penghasilan orang

meningkat, maka pengeluaran konsumsi orang itu juga akan


meningkat, tetapi meningkatnya pemgeluaran konsumsi tidak
lebih besar dari mengingkatnya penghasilan.
2. Mengumpulkan Data
Ada tiga jenis data yang umumnya tersedia untuk keperluan
analisis empiris:
Data deret berkala (Time Serises)
Data berkala dikumpulkan selama kurung waktu tertentu seperti
data tentang BPD, kesempatan kerja, pengangguran, jumlah uang
yang beredar, ataupun deficit anggaran belanja pemerintah. Data
semacam itu dapat dikumpulkan dengan jarak waktu yang tepatHarian (misalnya, harga saham),mingguan (misalnya, jumlah
uang yang beredar), bulanan (misalnya, angka pengangguran ),
Triulan (misalnya PDB ), ataupun tahunan (misalnya, anggaran
belanja pemerintah).Data ini bersifat kuantitatif misalnya harga ,
pendapatan, jumlah uang beredar, ataupun kuantitatif misalnya
menikah ataupun belum menikah, hitam atau putih.
Data lintas- sektoral (Cross Sectional)
Data lintas- sektoral adalah data tentang satu atau lebih variable
yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu, seperti data sensus
penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap
sepuluh tahun sekali, survey pengeluaran konsumen yang pernah
dilakukan oleh university of Michigan, Amerika Serikat dan survey
pengumpulan pendapatan seperti yang biasa dilakukan oleh
lembaga- lembaga semacam Gallup dan Hanis di Amerika Serikat.
Data Kelompok

Data kelompok merupakan gabungan dari data deret berkala dan


data lintas- Sektoral. Sebagai contoh, jika kita harus
mengumpulkan data tingkat pengangguran di sepuluh ngara
selama dua puluh tahun maka data itu akan merupakan data
kelompok, data tingkat penggangguran di masing masing
negara selama 20 tahun merupakan data deret berkala
sedangkan data tingkat penggangguran di 10 negara untuk satu
tahun tertentu merupakan data lintas sentral.
Untuk mengestimasi model ekonometrika dibutuhkan nilai-nilai
numerik pada 0 dan 1. Untuk itu dibutuhkan data. Data agregat
tentang tingkat konsumsi dan tingkat penghasilan dan atau data
tentang variabel variabel ekonomi makro lainnya dapat
diperoleh melalui terbitan terbitan Biro Pusat Statistik (BPS).
Bank Indonesia (BI) dan sebagainya. Untuk kepentingan analisis
digunakan data riil, yaitu data yang telah disesuaikan dengan
harga konstan tahun tertentu.
3. Spesifikasi Model Matematika
Apabila kita menganggap variabel penghasilan sebagai X dan
variabel pengeluaran konsumsi sebagai Y, maka model
matematikanya adalah Y = f (X), atau dalam bentuk persamaan
ditulis
Y = 0 + 1X,
Dimana 0 dan 1 merupakan parameter parameter pada model
dan masing-masing menunjukan konstanta dan koefisien tangent
alpha atau slope. Dalam teori itu 1 disebut marginal propensity to
consumtion (mpc) dan besarnya mpc adalah 0 < 1 < 1.
Y

1 = mpc
0
X
Sumbu vertikal (Y) menunjukan variabel dependen yaitu
pengeluaran konsumsi. Sementara sumbu horizontal (X)
menunjukan variabel independen atau explanatory variabel yaitu
tingkat penghasilan.
4. Spesifikasi Model Ekonometrika
Model matematika untuk fungsi konsumsi, mengasumsikan
hubungan yang bersifat pasti (exact or deterministic relationship)
antara pengeluaran konsumsi dan tingkat penghasilan. Tetapi
pada umumnya hubungan variabel variabel ekonomi tidak pasti.
Dengan demikian apabila kita mengumpulkan data pengeluaran
konsumsi dan tingkat penghasilan disposable dari 500 kepala
keluarga, tidak serta merta kita mengharapkan bahwa seluruh
pengamatan terhadap responden tersebut akan terletak pada
garis lurus seperti gambar di atas. Sebab disamping tingkat
penghasilan, variabel variabel lain ikut mempengaruhi
pengeluaran konsumsi, misalnya jumlah keluarga, umur anggota
keluarga, factor budaya, agama dan lain-lain. Variabel variabel
tersebut kemungkinan besar memberi tekanan pengaruh
terhadap konsumsi. Sebagai upaya untuk memperhitungkan
hubungan variabel variabel ekonomi yang tidak bersifat pasti,
hubungan deterministic pada fungsi konsumsi dimodifikasi
menjadi :
Y = 0 + 1X + u

Dimana u yang dikenal sebagai gangguan (disturbance or erro)


merupakan variabel random (stochastic). Variabel ini mewakili
semua faktor yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi, namun
tidak dinyatakan secara eksplisit dalam model.
5. Estimilasi Model Ekonometrika
Setelah data dikumpulkan dan siap dianalisis, tugas selanjutnya
adalah mengestimasi parameter parameter dari fungsi konsumsi
tersebut. Angka angka estimasi itu memberikan isi empiris dari
fungsi konsumsi.
6. Pengujian Hipotesis
Dengan menganggap bahwa model yang tergambarkan itu
merupakan perkiraan yang baik dari realitas, maka perlu
dikembangkan suatu kriteria yang cocok untuk menentukan
apakah hasil hasil estimasi yang diperoleh sesuai dengan
kehendak atau harapa teori. Oleh karena itu tahapan teori perlu
diuji dengan menggunakan hasil hasil estimasi. Menurut Keynes,
nilai mpc diharapkan positif dan lebih kecil dari satu.
7. Peramalan
Jika model yang dipilih telah menghasilkan penegasan
sebagaimana yang diharapkan teori, maka kita dapat
menggunakan model itu untuk peramalan nilai nilai ke depan
variabel dependen atau variabel Y berdasarkan nilai nilai
harapan ke depan dari variabel independen X.
Ekonometri mengkonsumsikan setiap hubungan ekonomi sebagai
hubungan statistik yaitu ada gangguan (disturbances) dalam pola
pola perilaku pasti seperti yang di gariskan oleh teori ekonomi
atau ekonomi matematik. Banyak alasan mengapa ekonometri

mengasumsikan ada faktor gangguan dalam hubungan


hubungan pasti sehingga menjadi hubungan statistik selain itu,
metode metode ekonometri memberikan nilai nilai numerik
koefisien hubungan hubungan pasti sehingga menjadi hubungan
ekonomi. Nilai nilai ini sangat di perlukan dalam pengambilan
keputusan kebijakan
Ekonomi matematik tidak menghasilkan nilai nilai numerik
dengan mengkombinasikan formula matematik dari teori data
empiris, ekonometri memberikan jalan untuk beralih dari
kerangka teori abstrak ke hasil hasil numerik dalam kasus kasus
nyata. Dengan demikian,ekonometri menjembatani hubungan
hubungan pasti dalam teori ekonomi dengan hubungan
hubungan gangguan dalam ekonomi nyata.
Seperti telah di ketahui, statistik berkaitan dengan pengumpulan
data, kemudian mentabulasikan dalam bentuk yang di inginkan
dan menyelidiki hubungan antara variabel variabel ekonomi
yang di pelajari jadi statistik ekonomi terutama menyajikan aspek
deskriptif teori ekonomi .seperti halnya dalam kasus ekonomi
matematik, statistik juag tidak menghasilkan nilai nilai numerik
bagi parameter parameter yang terkandung dalam hubungan
hubungan ekonomi meskipun demikian, statistik menyediakan
data numerik ekonometri sehingga hubungan hubungan antara
besaran besaran ekonomi menjadi nyata.
Statistik ekonomi berbeda dengan statistik matematik. Statistik
matematik (statistik modern atau statistik infernsi ) di dasarkan
pada teori probabilitas, bekerja melalui metode metode
pengukuran yang di bangun atas dasar percobaan atau

eksperimen terkendali atau terancam sacar cemat. Metode


metode statistik tersebut tidak dapat di terapakan dalam
hubungan hubungan ekonomi, karena metode percobaan
semacam itu tidak dapat di rancang dalam fenomena ekonomi
(kecuali dalam beberapa kasus, misal eksperimen pertanian atau
sksperimen industri). Namun, ide ide dasar dari statistik
matematik dapat di terapkan dalam ekonometri,asalkan tidak di
terapakan secara membabi buta. Metode metode iitu di
terapakan setelah di adaptasi untuk perilaku random ( tau
perilaku stokastik) yang terdapat dalam masalah masalah
ekonomi. Metode metode statistik yang telah di sesuikan inilah
yang di sebut metode metode ekonometri
Ekonomi matematik dan ekonomi statistik merupakan aspek
aspek yang penting dalam ekonometri formulasi matematik
memberikan ketepatan dan kecermatan,sedangka nstatistik
memberikan darah hidup atau bahan baku bagi ekonometri
yang merupakan cabang ilmu yang baru.
Peran matematik ekonomi dalam permodelan ekonometri
cenderung untuk menyatakan teori ekonomi dalam hubungan
secara matematis yang tentunya sudah lebih spesifik lagi
hubungannya bila di bandingkan dengan hubungan yang di
nyatakan secara verbal yang berdasarkan teori ekonomi.
Intinya ekonometri merupakan ilmu sosial yang menerapkan
peralatan teoriekonomi, matematik, dan statistik inferensi untuk
menganalisis fenomena ekonomi.

2.3
Peran Ekonometrika dalam Bidang
Ekonomi
Tidak bisa di pungkiri ekonomertika tentu sangat penting dalam
riset ekonomi. Sebagaimana secara sederhana, ekonometrika
berarti pengukuran indikator ekonomi. Meskipun pengukuran
secara kuantitatif terhadap konsep konsep ekonomi seperti
produk domestik bruto (PDB), pengguran pengguran, inflasi,
impor dan ekspor sangatlah penting. Namun ruang lingkup
ekonometrika jauh lebih luas. Mengingat bahwa riset di bidang
ekonomi, keuangan, manajemen, pemasaran dan disiplin ilmu
terkait lainnya kini semakin bersifat kuantitatif. Tentulah peran
ekonometrika sangat penting dalam hal ini. Ekonometri
memberikan muatan empiris (yaitu, berdasarkan observasi atau
eksperimen) terhadap hampir semua teori ekonomi. Jika dalam
suatu studi atau eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga
satu unit barang / jasa naik sebesar satu dolar dan jumlah
permintaaan turun, katakanlah 100 unit maka kita bukan hanya
menegaskan tentang kaidah permintaan, kenaikan dalam proses
tersebut kita juga memberika taksiran angka angka mengenai
hubungan antara kedua variabel harga dan jumlah permintaan
atau kuantitas . ekonometrika seperti telah di nyatakan
sebelumnya, sangat berkepentingan terhadap verifikasi empiris
teori ekonomi sebagaimana akan kita ketahui segera, pakar
ekonometrika sering menggunakan model model matematis
yang di ajukan oleh pakar matematika ekonomi namun
menepatkan model model matematis yang di ajukan oleh pakar
matematika ekonomi namun menempatkan model model ini
dalam bentuk sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka
untuk melakukan pengujian empiris.

Statistika ekonomi terutama berkenaan dengan


pengumpulan,pengolahan dan penyajian data ekonomi dalam
bentuk grafik,diagram, dan tabel. Ini merupakan tugas pakar
statistika ekonomi. Mereka mengumpulkan data tentang PDB,
kesempatan kerja, pengguran, harga- harga dan sebagainya.
Kendati statistik matematik menyediakan banyak perangkat yang
dpata di gunakan bagi pengujian teori ekonomi, namun pakar
ekonometrika sering memerlukan metodologi khusus karena
sebagian besar data ekonomi bersifat unik, yakni bahwa data
tersebut tidak selali di hasilkan melalui suatu eksperimen yang
terkendali. Seperti pakar di bidang meteorologi, pakar
ekonometrika umumnya tergantung pada data yang tidak dapat
di kendalikan secara langsung. Jadi, data tentang konsumsi
pendapatan,investasi,tabungan,harga harga dan sebagainya,
yang di kumpulkan oleh instansi pemerintah maupun swasta,
pada hakikatnya bukan di hasilakn dari suatu eksperimen. Pakar
ekonometrika mengambil data ini apa adanya. Hal ini
menimbulkan persoalan persoalan khusus yang biasanya tidah
di hadapi dalam statistik matematik. Lagi pula data semacama iti
mungkin mengadung kesalahan pengukuran taau mungkin juga
pembulatan dan pakar ekonometrika mungkin perlu
mengembangkan metode analisis khusus guna mengatasi
maslaah kesalahan pengukuran tersebut.
Bagi mahasiswa jurusan ekonomi dan manajemen (bisnis) ada
alasan pragmatis dalam mempelajari ekonometrika. Sesudah
lulus dalam melakukan pekerjaanya mungkin saja mereka di
minta untuk meramalkan penjualan, tingkat suku bunga dan
jumlah jumlah uang beredar atau menaksir fungsi permintaan dan
penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk. Pakar

ekonomi sering di minta menjadi konsultan oleh lembaga legislasi


pusat (DPR) maupun daerah (DPRD) untuk kepentingankien
mereka ataupun kepentingan sebagian besar masyarakat. Jadi,
pakar ekonomi yang menjadi konsultan bagi komisi DPRD yang
bertugas mengadilkan harga BBM dan listrik mungkin di minta
untuk menilai damapk kenaikan harga yang di usulkan terhadap
jumlah permintaan akan listrik sebelum komisi tersebut
menyetujui kenaikkan harga BBM dan listrik dalam situasi
semacam ini , pakar ekonomi mungkin perlu mengembangkan
fungsi permintaan akan listrik yang akan memungkinkannya
untuk menaksir elastisitas harga atas permintaan dalam hal ini
persentase perubahan jumlah yang di minta utuk setiap
persentase perubahan harga pengetahuan tentang ekonometrika
akan sangat membantu di dalam menaksir fungsi permintaan
semacam itu.
Cukup beralasan jika di katakan bahwa ekonometrika telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam ilmu ekonomi dan
bisnis.
Terlepas dari penampilan yang meyakinkan di tambah dengan
konsistensi logikanya, tidak satupun teori dapat mempertahankan
keampuhannya tanpa pengujian empiris dan ekonometri
membantu pengujian empiris semacam itu.
Di awal awal perkembangan teori ekonomi para pakar ekonomi
yang hanya duduk di belakangmeja (armchair economist)
mungkin telah berspekulasi ,melalui prosedur deduktif,,mengenai
kkutan kekuatan yang menentukan harga
harga,produksi,investasi,kesempatan kerja dan sebagainya tanpa

perduli kemampuan teori teorinya untuk bertahan terhadap


pengujian empiris yang rumit. Dengan kata lain,teori teori
ekonomi yang dibangun dalam tingkat abstrak belum teruji oleh
kenyataan ekonomi.
Tujuan utama ekonometri yaitu membuktikan teori teori
ekonomi tersebut, sehingga membantu untuk mengetahui dan
memutuskan seberapa jaauh suatu teori ekonomi mampu
menjelaskan perilaku nyata darin satuan satuan ekonomi.
Ekonometri berkaitan dengan analisis terhadap nilai atau
pengukuran aktivitas ekonomi. Berkaitan dengan analisis
terhadap nilai atau pengukuran akitivitas ekonomi.berbagao
teknik ekonometri di terapkan dalam uasaha mendapatkan
teksiran taksiran yang dapat dipercaya (reliable) mengenai
koefisien koefisien hubungan hubungan ekonomi. Berdasarkan
koefisien koefisien tiu, bergagai parameter teori ekonomi di
evaluasi. Misalnya, ekonometri menghasilkan taksiran taksiran
tentang elastisitas koefisien multiplier ,koefisien teknik
produksi,biaya pengetahuan mengenai seluruh koefisien
semacam itu sangat bermanfaat untuk merumuskan kebijakan
kebijakan ekonomi.
Contoh : seorang produsen memperkirakan bahwa permintaan
akan produknya relatif inelastis akan sangat berguna bagi si
produsen untuk mengetahui dalam suatu batas probabilitas
tertentu, elasisitas permintaan berkisar antara -3 dan -5. Dengan
koefisien sebesar itu tidak akan menurunkan harga produknya
karena dengan menurunkan harga, penerimaan peruasaan
berkurang.

Ekonomteri memberikan taksiran elastisitas semacam itu


pengetahuan mengenai elastisitas permintaan dan penawaran
memungkinkan taksiran beban pembayaran pajak penjualan
kepada pemerintah. Siapakah yang paling banyak menanggung
beban pajak penjualan konsumen atau produsen ? berapa
besarnya ? jawaban terhadap semua pertanyaan itu di berikan
oleh ekonometri. Penaksiran fungsi fungsi produksi banyak
manfaatnya, misalnya membandingkan produktivitas tenaga kerja
dan kapital berbagai perusahan atau industri memberikan
pengetahuan mengenai skala usaha (economies of scale)
industri yang di pelajari contoh contoh ekonometri dalam
perumusan kebijakan ekonomi.
Model ekonometri selain di gunakan untuk keprluan pengujian
teori dan penaksiran nilai numerik koefisien dari hubungan
hubungan ekonomi, juga di guanakn untuk meramal (forecasting)
pada masa sekarang ini, peramalan menjadi semakin penting,
baik untuk pengetahuan aktivitas ekonomi di negara negara
maju.
Contoh : berdasarkan taksiran MPC (marginal propensity to
consume) angka pengganda (multiplier) investasi dapat di hitung
dengan rumus yang sederhana : K=1/(1-MPC) dengan kenaikan
investasi tertentu, bisa di ramalkan kenaikkan penghasilan
nasional (dengan asumsi hal lain tetap sama) dalam batas batas
probabilitas tertentu.jika nilai ramalan kenaikkan penghasilan
nasional lebih rendah dari yang di targetkan, maka pemerintah
harus mengambil kebijakan lain untuk mencapai target tersebut
dengan demikina peramalan sangat bermanfaat bagi para
pembuat kebijakan dalam memutuskan apakah perlu mengambil

kebijakan lain untuk mempengaruhi variabel-variabel ekonomi


yang bersangkutan.
Dalam suatu kebijakan pemerintah juga dapat mengunakan
model ekonometri. Misalnya saja diperoleh model yang
menggambarkan pengeluaran belanja negara dan pendapatan
negara seperti pada model berikut :
Belanja Negara = 4 + 0,65 Pendapatan Negara
Misalkan menurut pakar ekonomi, agar angka pengangguran
dapat dijaga sekitar 5 persen, belanja negara harus 100 triliun
rupiah. Untuk itu berapa triliun rupiah besarnya pendapatan
negara kita agar kebijakan pengangguran yang ditargetkan
sekitar 5 persen tersebut dapat tercapai.
Model ekonometri juga dapat digunakan untuk pemasaran produk
sebuah perusahaan susu untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun
(balita) membuat suatu model yang menggambarkan hubungan
antara jumlah balita dan produk yang terjual pertahun (dalam
ribuan kaleng) sebagai berikut :
Produk = 10 + 0,2 Balita
Jika dalam 1 tahun diperkirakan terjadi penambahan balita
sebesar 1 juta jiwa, maka dapatlah dihitung, berapa besarnya
peningkatan produksi perusahaan susu tersebut pertahun untuk
memenuhi permintaan pasar, yaitu 0,2 x 1000 kaleng x 1 juta =
200 juta kaleng susu. Dapat terlihat, walau persamaan yang
paling sederhana sekalipun, ternyata mempunyai banyak
manfaat.

Setelah melihat beberapa contoh yang diberikan di atas, kiranya


dapat diketahui betapa bermanfaatnya penerapan ekonometrika
dalam berbagai bidang ilmu. Model persamaan yang sangat
sederhana sekalipun dapat memberi informasi yang tidak sedikit
jika pembuatan model sangat mengerti permasalahan yang
dihadapi. Oleh karena itu, sangatlah ideal bila seseorang yang
telah menguasai suatu bidang ilmu, juga menguasai ilmu
ekonometri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekonometri
sangatlah penting dalam riset ekonomi.

2.4
Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi
dan Kaitannya dengan Ekonometrika
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang
namanya kegiatan ekonomi ataupun hal-hal yang berhubungan
dengan ekonomi. Misalnya konsep-konsep mengenai produk
domestik bruto (PDB), pengangguran, inflasi, impor, ekspor,
kesempatan kerja, harga-harga dan sebagainya.
Dengan memahami, mempelajari, dan melatih skill keilmuan
ekonomi, pastilah kita akan menjadi profesional, karena kita bisa
melakukan segala hal tentang ekonomi berdasarkan ilmunya.
Dimasa kini tidak sedikit orang yang melakukan segala sesuatu
tidak dengan ilmunya, sehingga bisa terjadi kesalahan.
Segala sesuatu akan menghasilkan hasil yang lebih baik atau
maksimal jika dilakukan dengan dasar keilmuan yang kuat,
dimana selain dia mempelajari ilmu tersebut dia juga
memahaminya dan mampu melatih skillnya dalam keilmuan
tersebut, dalam bidang ekonomi khususnya.

Ilmu ekonomi juga merupakan salah satu ilmu yang terdapat


dalam ekonometrika, dimana ilmu ekonometrika itu berkaitan
dengan penaksiran empiris dari hubungan-hubungan ekonomi.
Dengan cara tertentu, ekonometri merupakan suatu tipe khusus
analisis dalam penelitian ekonomi, dimana teori ekonomi
dirumuskan secara matematik dan dikombinasikan dengan
ukuran empiris fenomena ekonomi.
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa bagi mahasiswa
ekonomi dan manajemen (bisnis), ada alasan pragmatis dalam
mempelajari ilmu ekonomi dan ekonometrika. Sesudah lulus,
dalam melakukan pekerjaanna, mungkin saja mereka diminta
untuk meramalkan penjualan, tingkat suku bunga, dan jumlah
uang yang beredar atau menaksir fungsi permintaan dan
penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk. Pada
prakteknya jika kita melakukannya berdasarkan keilmuan
ekonomi yang kita miliki tentulah akan lebih baik, dan pekerjaan
kita pun akan dipercaya kebenarannya dan akan dihargai dan
dipakai. Terbukti bahwa pakar ekonomi sering diminta menjadi
konsultan oleh lembaga legislasi pusat (DPR) maupun daerah
(DPRD) untuk kepentingan klien mereka ataupun kepentingan
sebagian besar masyarakat. Jadi, pakar ekonomi yang menjadi
konsultan bagi komisi DPRD yang bertugas mengendalikan harga
BBM dan listrik mungkin diminta untuk menilai dampak kenaikan
harga yang diusulkan terhadap jumlah permintaan akan listrik
sebelum komisi tersebut menyetujui keniakan harga BBM dan
listrik. Dalam situasi semacam ini, pakar ekonomi mungkin perlu
mengembangkan fungsi permintaan akan listrik, yang akan
memungkinkannya untuk menaksir elastisitas harga atas

permintaan, dalam hal ini, persentase jumlah perubahan yang


diminta untuk setiap persentase perubahan harga.
Kendati seperti itu, pengambilan keputusan ekonomi pada
umumnya selalu didasarkan pada dugaan tentang apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang. Karena itu pengambilan
keputusan ekonomi tidak pernah bersifat pasti sebab dugaan
masa yang akan datang juga tidak pernah pasti. Seorang
pengusaha harus tahu berapa banyak produk yang akan
dihasilkannya pada periode tertentu. Tetapi besar produk yang
akan dihasilkan bergantung pula pada berapa banyak yang dapat
dijualnya dan pada harga berapa produk itu dapat dijual. Berapa
banyak produk yang dapat dijual dan berapa harganya tidak
dapat diketahui dengan pasti sebab banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi keadaan itu yang berada di luar kekuasaan
pengusaha tersebut. Demikian pula dengan pemerintah maupun
individu-individu. Keputusan keputusan ekonomi yang diambil
terpaksa dibuat atas dasar asumsi tertentu sehubungan dengan
tidak diketahuinya faktor-faktor masa yang akan datang dengan
pasti.
Dalam hal ini ekonometri dapat membantu dengan menyediakan
alat-alat yang diperlukan, khususnya bagi pembuatan keputusan
yang menyangkut masa yang akan datang (forecasting, prediksi
dan sebagainya). Kecuali itu ekonometri juga dapat membantu
bagi pembuatan keputusan, itu dengan kemampuannya untuk
menyediakan alternatif alternatif. Melalui teknik simulasi dapat
dianalisis akibat akibat apa yang dapat timbul dari pemilihan
alternatif alternatif tersebut. Disamping itu ekonometri masih
pula dapat dipakai untuk analisa stuktural, hubungan antara

sektor, dan sebagainya. Ekonometri telah banyak membantu


mengubah perumusan hubungan konsumsi konsumsi
pendapatan dengan analisis stuktural kelambanan yaitu melalui
penemuan yang menyatakan bahwa tanggapan konsumsi karena
berubahnya pendapatan aktiva tidaklah seketika tetapi ada
kelambanannya, dalam arti bahwa bila pendapatan bulan ini
turun konsumsi tidaklah ikut turun juga pada bulan ini tetapi baru
akan turun bulan depan ataupun bulan bulan berikutnya
tergantung pada lamanya kelambanan itu.
Demikian pula hubungan investasi suku bunga atau investasi
dengan pendapatan nasional. Analisa hubungan antara sektor
merupakan hal yang menarik pula bagi ahli ahli ekonometri.
Kalau ada perubahan perubahan dalam sektor moneter,
misalnya seperti devaluasi yang dilakukan pada 15 sektor
perusahan dan berapa besar intensitas pengaruhnya. Jadi
ekonometri dapat dan telah banyak menyumbang bagi
pengembangan teori ekonomi baik melalui penyempurnaan
teorema-teorema yang sudah ada maupun teorema teorema
baru. Sangat jelaslah bahwa ternyata ilmu ekonomi berhubungan
sangat erat dengan ilmu ekonometrika keduanya bila dikaitkan
satu sama lain akan mampu menjelaskan fenomena fenomena
ekonomi.
Diawal awal perkembangan teori ekonomi, para pakar ekonomi
yang hanya duduk di belakang meja mungkin telah berspekulasi,
melalui prosedur deduktif, mengenai kekuatan kekuatan yang
menentukan harga harga, produksi, investasi, kesempatan kerja
dan sebagainya tanpa peduli kemampuan teori teorinya untuk
bertahan terhadap pengujian empiris yang rumit. Dengan kata

lain, teori teori ekonomi yang dibangun dalam tingkat abstrak


tentu belum teruji oleh kenyataan ekonomi.
Tujuan utama ekonometri yaitu membuktikan teori teori
ekonomi tersebut, sehingga membantu untuk mengetahui dan
memutuskan seberapa jauh suatu teori ekonomi mampu
menjelaskan perilaku nyata dari satuan-satuan ekonomi. Akan
sangat profesional jika kita bisa memahami, mempelajari dan
melatih skill tentang keilmuan ekonomi. Selain dapat
mempermudah dalam mengambil keputusan dalam sejumlah
permasalahan ekonomi, keabsahan hasilnyapun dapat dipercaya
(reliable).
Ekonomi tidak akan pernah bisa lepas dari ekonometrika, karena
ekonometrika berkaitan dengan analisis terhadap nilai atau
pengukuran aktivitas ekonomi. Berbagai teknik ekonometri
diterapkan dalam usaha mendapatkan taksiran taksiran yang
dapat dipercaya (reliable) mengenai hubungan koefisien
koefisien hubungan hubungan ekonomi. Berdasarkan koefisien
koefisien itu, berbagai parameter teori ekonomi di evaluasi.
Misalnya ekonometri menghasilkan taksiran-taksiran tentang
elastisitas, koefisien multiplier, koefisien teknis produksi, biaya
marginal, penghasilan marginal, dan sebagainya. Pengetahuan
mengenai seluruh koefisien semacam itu sangat bermanfaat
dalam merumuskan kebijakan kebijakan ekonomi.
Contoh : Seorang produsen memperkirakan bahwa permintaan
akan produknya relatif inelastis. Akan sangat berguna bagi si
produsen untuk mengetahui, dalam suatu batas probabilitas
tertentu, elastisitas permintaan berkisar antara -3 dan -5. Dengan

koefisien tersebut sebesar itu, tidak akan menurunkan harga


produk karena dengan menurunkan harga, penerimaan
perusahaan berkurang.
Dengan mempelajari ilu ekonomi itu akan lebih mempermudah
kita dalam mengambil keputusan, meramalkan, serta betul-betul
memahami fenomena-fenomena ekonomi. Kita tidak akan pernah
bisa lepas dari segala hal yang berkaitan dengan ekonomi.
Hampir setiap hari, bahkan setiap saat kita melakukan kegiatan
ekonomi. Jika kita mengetahui teori-teorinya tentulah kita kan
profesional dalam menyikapi persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan ekonomi.
Sebagai mahaiswa ilmu ekonomi sengatlah penting, hampir
sebagian besar mahasiwa mempelajarinya terutama mahasiswa
ekonomi dan manajemen, karena kelak jika mereka bekerja maka
akan secara langsung terjun dalam kegiatan yang berhubungan
dengan ekonomi. Dalam pekerjaannya nanti mungkin saja kita
akan diminta untuk meramalkan penjualan, tingkat suku bunga,
dan jumlah uang yang beredar atau menaksir fungsi permintaan
dan penawaran ataupun elastisitas suatu produk, menentukan
harga-harga, produksi, investasi, kesempatan kerja,
pengangguran dan lain sebagainya. Sangat banyak hal yang
berkaitan dengan ilmu ekonomi, tinggal bagaimana kita menelaah
dan mengkajinya agar sesuai dengan pengaplikasiannya maupun
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan malah
melenceng dari apa yang diharapkan, karena justru itu akan
mempersulit kita dalam menghadapi fenomena-fenomena
ekonomi yang terjadi. Solusi yang tepat dalam hal ini adalah kita

sebagai pelaku ekonomi harus profesional yaitu dengan cara


memahami, mempelajari, dan melatih skill keilmuan ekonomi.

BAB III
KESIMPULAN
Ekonometrika merupakan suatu analisis kuantitatif dari fenomena
ekonomi yang aktual berdasarkan pada pengembangan secara
bersama dari teori dan pengamatan, yang dihubungkan dengan
metode-metode penarikan kesimpulan yang sesuai. Dengan
demikian ekonometrika dapat di pandang sebagai integrasi dari
ilmu ekonomi, matematika, dan statistika yang bertujuan untuk
menghasilkan nilai-nilai numerik mengenai hubungan parameter
ekonomi (seperti misalkan elastisitas, propensitas, nilai-nilai
marginal) dan menguji atau membuktikan teori-teori ekonomi.
Pada umumnya analisis ekonometrika mengikuti metodologi
sebagai berikut : membuat pernyataan teori atau hipotesis,
mengumpulkan data, menentukan model matematis dari teori
tersebut, menentukan model statistik , atau ekonometri dari teori
tersebut, menaksir parameter parameter dari model ekonometri
yang dipilih, memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi
model, menguji hipotesis yang dihasilkan dari model, dan
menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan.
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa ekonometrika memiliki banyak
peran dalam bidang ekonomi, misalnya dalam melakukan
pengukuran secara kuantitatif terhadap konsep konsep ekonomi
seperti produk domestik bruto (PDB), pengguran pengguran,
inflasi, impor dan ekspor sangatlah penting. Dan tentunya dengan
mempelajari ilmu ekonomi itu juga memiliki banyak manfaat
terutama ada pula kaitannya dengan ekonometrika, manfaatnya
antara lain kita akan lebih professional dalam melakukan

pekerjaan yang berkaitan dengan ilmu ekonomi maupun


ekonometrika, contohnya dalam melakukan pekerjaan
meramalkan penjualan, tingkat suku bunga dan jumlah jumlah
uang beredar atau menaksir fungsi permintaan dan penawaran
ataupun elastisitas harga suatu produk.

DAFTAR PUSTAKA
Aroef, D. M. (1991). Ekonometrika Terapan 1. Bandung: Tarsito.
Gujarati, D. (2006). Dasar Dasar Ekonometrika. Jakarta:
Erlangga.
Nachrowi, N. D. (2005). Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta:
PT Raja Grafindo Press.
Sarwoko. (2005). Dasar Dasar Ekonometrika. Yogyakarta: Andi.
Soelistyo. (1987). Materi Pokok Pengantar Ekonometri. Jakarta:
Karunika.
Sumodiningrat, G. (2002). Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta:
BPFE.
Yuwono, P. (2005). Pengantar Ekonometri. Yogyakarta: Andi.
Bagikan ini:

Anda mungkin juga menyukai