Anda di halaman 1dari 4

BAB II.

Metodologi Penelitian Ekonometrika |5

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN EKONOMETRIKA

A. JENIS DATA EKONOMETRIKA


Ketersediaan data akan mempermudah menyelesaikan pekerjaan
ekonometrika, jika data tidak ada maka akan sulit bagi kita untuk
mengestimasi model ekonometrika yang akan kita buat. Ada beberapa tipe
data yang digunakan dalam analisis ekonometrika (Widarjono, 2017), yaitu :
1. Data Runtut Waktu (Time Series)
Data runtut waktu ini merupakan sekumpulan observasi dalam rentang
waktu tertentu dan data ini dikumpulkan dalam interval waktu secara
kontinu misalnya data mingguan, data bulanan, data kuartalan atau
data triwulan dan data tahunan.
2. Data Antar Tempat atau Ruang (Cross Section Data)
Data ini merupakan data yang dikumpulkan dalam kurun waktu tertentu
dari sampel, contoh data sensus pertanian yang dilakukan dalam tahun
tertentu di seluruh provinsi di Indonesia. Dari sensus pertanian ini akan
didapat data tentang produksi padi, input yang digunakan seperti bibit,
pupuk dan tenaga kerja.
3. Panel Data (Pooled Data)
Data ini merupakan gabungan antara data time series dan data cross
section. Contohnya kita ingin mengetahui pengaruh harga gabah
terhadap produksi di Indonesia. Ini artinya kita akan mengumpulkan
data dari seluruh provinsi di Indonesia dalam kurun waktu beberapa
tahun.

B. SPESIFIKASI MODEL
Tahapan penting dalam ekonometrika adalah pembuatan spesifikasi
model atau pembuatan formulasi model secara spesifik tentang fenomena
ekonomi yang dimodelkan. Urutan pemodelannya dapat digambarkan
sebagai berikut (Setiawan dkk., 2010) :

Model Model
Teori Ekonomi Ekonomi / Ekonometrika
Matematika

Modul Ekonometrika by Zulaika Matondang, M.Si


BAB II. Metodologi Penelitian Ekonometrika |6

Untuk menghasilkan model ekonometrika yang baik, pembuat model


harus mengerti benar teori untuk penggunaan variabel yang tepat, variabel
mana menjadi variabel yang mempengaruhi atau variabel mana yang
dipengaruhi dan harus mengetahui fenomena yang dimodelkan.
Menurut (Setiawan dkk., 2010), ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan formulasi model, yaitu :
1. Variabel-variabel yang digunakan dalam model
Dalam membuat formulasi model, hal penting yang harus dilakukan
adalah menentukan variabel-variabel yang dilibatkan dalam model
dengan catatan :
a. Variabel apa yang dilibatkan dalam pemodelan
b. Mengapa variabel tersebut dilibatkan dalam model
c. Manakah variabel endogennya dan manakah variabel eksogennya
2. Tanda dan ukuran dari parameter model
Kita harus dapat menentukan tanda dan ukuran (besaran) parameter-
parameter dari model yang diharapkan dan merupakan hipotesis kita.
Untuk dapat menentukan tanda dan ukuran parameter, kita dituntun
oleh teori/logika ekonomi secara apriori.
3. Bentuk matematika dari model
Kita harus menentukan model secara matematis yang benar-benar
mampu menggambarkan fenomena ekonomi, meskipun model yang
digunakan linear atau nonlinear, persamaan tunggal atau simultan,
model statis atau dinamis.

C. ESTIMASI MODEL
Setelah mendapatkan data yang diperlukan, langkah selanjutnya
adalah mengestimasi parameter persamaan regresi. Ada banyak metode
untuk mengestimasi, namun metode estimasi yang sering digunakan dalam
persamaan regresi (Widarjono, 2017) adalah Ordinary Least Squares (OLS).
Metode ini merupakan metode estimasi regresi yang pertama sehingga
dikenal dengan metode klasik. Tujuan metode ini adalah untuk
mendapatkan koefisien regresi yang tidak bias dan efisien. Sehingga metode
ini juga disebut metode meminimumkan jumlah kesalahan.
Setelah formulasi model terbentuk, langkah selanjutnya adalah
melakukan estimasi terhadap parameter model. Setelah model dan data

Modul Ekonometrika by Zulaika Matondang, M.Si


BAB II. Metodologi Penelitian Ekonometrika |7

tersedia, langkah selanjutnya adalah memilih metode estimasi yang paling


sesuai.

D. EVALUASI DARI HASIL ESTIMASI


Setelah hasil estimasi model diperoleh, tahap selanjutnya adalah
mengevaluasi hasil estimasi apakah model yang diperoleh layak atau tidak.
Menurut (Setiawan dkk., 2010) ada tiga kriteria yang digunakan untuk
mengevaluasi model yaitu :
1. Kriteria ekonomi secara apriori
Pada kriteria ekonomi, hasil estimasi akan dievaluasi, apakah tanda dan
ukuran dari koefisien model sesuai dengan teori ekonomi. Selanjutnya
pembenaran tentang kesesuaian maupun ketidaksesuaian tanda dan
ukuran yang diperoleh harus dicari.
2. Kriteria statistika
Kriteria statistika berkaitan dengan pengujian kesesuaian model. Dalam
hal ini ada beberapa hal yang akan dievaluasi, yaitu koefisien
determinasi, deviasi standar, serta pengujian hipotesis. Suatu model
dikatakan baik apabila R2 nya tinggi, deviasi standarnya kecil, serta
keputusan menolak H0 pada pengujian hipotesis.
3. Kriteria ekonometrika
Kriteria ini berkaitan dengan evaluasi terhadap asumsi klasik, apakah
semua asumsi klasik dipenuhi atau tidak. Beberapa asumsi klasik yang
harus dipenuhi adalah :
a. Sisaan berdistribusi normal
b. Tidak ada kasus multikolinearitas
c. Tidak terjadi heteroskedastisitas
d. Tidak terjadi autokorelasi

E. EVALUASI DAYA PERAMALAN


Menurut (Setiawan dkk., 2010), salah satu tujuan pembuatan model (regresi)
adalah untuk peramalan. Artinya, apabila nilai variabel independent
diketahui (ditentukan), maka nilai tersebut dapat digunakan untuk
meramalkan nilai variabel respons.

Modul Ekonometrika by Zulaika Matondang, M.Si


BAB II. Metodologi Penelitian Ekonometrika |8

DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Dwi Endah Kusrini, & Nikodemus WK. (2010). Ekonometrika. Andi.
Widarjono, A. (2017). EKONOMETRIKA. Universitas Terbuka.

Modul Ekonometrika by Zulaika Matondang, M.Si

Anda mungkin juga menyukai