PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagaimana telah diketahui, perguruan tinggi memiliki peran yang
sangat strategis di tengah-tengah masyarakatnya. Peran strategis
tersebut sering dirumuskan kedalam tiga wacana besar, yaitu
universitas
pengajaran
(teaching
universities),
universitas
riset
menyeluruh
terhadap
kegiatan
pendidikan
tinggi
yang
meliputi
dan
pengembangan
spesialisasi
strategis.
menyesuaikan
manajemen
perguruan
tinggi
dengan
sebagai
sebuah
aplikasi konsep
waktu
pengabdiannya
di
dunia
pekerjaan.Tidak
kalah
kelak,
perguruan
tinggi
perlu
meningkatkan
efektifitas
jebakan
kemapanan
dan
rutinitas,
yang
kesemuanya
perguruan tinggi selama ini. Akankah kita terus berada dalam lingkaran
ini.
1.2 RUANG LINGKUP MASALAH
Penulis mencoba membatasi masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini dan fokus dalam penguraiannya, pertanyaan berikut
menjadi ruang likup masalah makalah yang disusun ini:
- Bagaimana sistem ekonomi Islam itu?
- Bagaimana perkembangan sistem ekonomi Islam di Indonesia?
- Apa kendala dan tantangan yang dihadapi?
- Bagaimana strategi pengembangannya?
- Bagaimana Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan
-
Ekonomi Syariah?
Bagaimana Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan
BAB II
PEMBAHASAN
sumber-sumber
material
dengan
tujuan
untuk
tertentu.
Menurut M.A. Manan, Ekonomi Islam merupakan suatu studi sosial
yang mempelajari masalah ekonomi manusia berdasarkan nilainilai Islam.
Defenisi lain yang lebih lengkap bahwa Ekonomi Islam adalah ilmu,
teori, model, kebijakan serta praktik ekonomi yang bersendi dan
berlandaskan ajaran Islam, dengan Al Quran dan Al Hadits sebagai
Kesatuan (unity)
Keseimbangan (equilibrium)
Kebebasan (free will)
Tanggungjawab (responsibility
masyarakat
kebersamaan
serta
luas,
memberikan
kekeluargaan
serta
rasa
adil,
mampu
tentram,
memberikan
keuangan
syariah
relatif
dapat
dilihat
dan
diukur
perbankan
nasional
(per
Februari
2007),
namun
undang
Perbankan
Syariah
dan
Undang-undang
Surat
semakin
berkembang
dengan
meningkatnya
minat
10
agama
Islam
memiliki
peran
menentukan
bagi
arah
yang
dimiliki
dan
berkontribusi
secara
nyata
dalam
perkembangan tersebut.
Beberapa diantaranya yaitu: STIE Syariah di Yogyakarta (1997), D3
Manajemen Bank Syariah di IAIN-SU di Medan (1997), STEI SEBI
(1999) , STIE Tazkia (2000), PSTTI UI yang membuka konsentrasi
Ekonomi dan Keuangan Islam (2001), dan STIS Azhar Center yang
juga membuka konsentrasi Ekonomi Islam pada tahun 2006.
Perluasan itu juga terkait dalam bidang:
1. Pegadaian.
2. Asuransi.
3. Koperasi (BMT).
4. Pasar Modal Syariah (Syariah index)
5. Pasar uang
6. Multi Level Marketing
7. dan lembaga keuangan syariah lainnya.
2.3 KENDALA DAN TANTANGAN DALAM PENERAPAN SISTEM
EKONOMI ISLAM
Meskipun dengan perkembangan ekonomi global dan semakin
meningkatnya minat masyarakat terhadap ekonomi dan perbankan
Islam, ekonomi Islam menghadapi berbagai permasalahan dan
tantangan-tantangan yang besar. Dalam usia yang masih muda
tersebut, setidaknya ada lima problem dan tantangan yang dihadapi
ekonomi Islam saat ini:
1. Masih minimnya pakar ekonomi Islam berkualitas yang menguasai
ilmu-ilmu ekonomi modern dan ilmu-ilmu syariah secara integratif,
2. Ujian atas kredibiltas sistem ekonomi dan keuangannya,
3. Perangkat peraturan, hukum dan kebijakan, baik dalam skala
nasional maupun internasional masih belum memadai,
11
12
meningkatkan
penguasaan
teknologi
dan
permodalan.
dengan intensif.
Penyusunan ketentuan-ketentuan sistem ekonomi Islam.
Mendorong terbentuknya Forum Komuniasi Syariah.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
fokus pada gerakan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan
2.5
lembaga syariah.
Mempersiapkan teknologi informasi yang handal.
Mempersiapkan lembaga penjamin pembiayaan Syariah.
Mendorong terbentuknya Islamic Trade Center.
Memberdayakan pengawasan aspek Syariah
Dll.
PERAN
PERGURUAN
TINGGI
EKONOMI ISLAM
13
DALAM
PENGAMBANGAN
satu
yang
dapat
dilakukan
adalah
dengan
(Asuransi,
Bank,
Sekuritas,
dan
lain
sebagainya).
14
dengan
kebutuhan
pelaku
ekonomi.
Dalam
15
waktu
yang
sangat
panjang.
Dalam
jangka
Agama
menawarkan
petunjuk
yang
tidak
hanya
(values).Saat
ini,
pembiayaan
Islam
sedang
aktivitas
ekonomi,
khususnya
pembiayaan
(sovereign
pembiayaan
sukuk)
proyek
dan
dan
sukuk
korporasi
pendanaan
dalam
pembangunan
Corporate
Social
17
Responsibility
(CSR)
dan
sifat
musyarakah,
perbankan
mengambil
risiko
tabungan,
selain
itu
diperlukan
promosi
dengan
baik,
menawarkan
kerangka
kerja
prinsip
pembiayaan
yang
komprehensif
Islam
but
18
berdasar
orientasi
konsumsi
yang
lebih
yang
dengan
aspek
teknis
lokal,
maka
diperlukan
perspektif
tersebut,
maka
pembangunan
pendidikan
sebagai
upaya
melakukan
investasi
dalam
penyelenggaraan
pendidikan.
Masyarakat
pendidikan
tuntutan
sejalan
dengan
kebijakan
desentralisasi
di
bidang
diselenggarakan
dengan
memberi
keteladanan.
masyarakat
melalui
peran
serta
dalam
kompetitif.
Sedangkan
misinya
adalah
''Mewujudkan
kriteria,
pedoman,
prosedur
pembinaan,
pengembangan
akuntabilitas,
evaluasi
diri
dan
akreditasi.
Fokus
21
pendidikan
tinggi
harus menyusun
22
dalam
cara
mengembangkan
dan
menerapkan
ilmu
pengetahuan tersebut.
Arah dari kebijakan pendidikan tinggi tersebut mencakup
a) strategi perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas dan partisipasi
mahasiswa dalam kegiatan yang menumbuhkembangkan kreativitas,
b) strategi dalam menjalin kemitraan dengan stakeholders untuk
menangani program kreativitas mahasiswa dalam rangka mengurangi
ketergantungan pada pemerintah
c) program yang tersistem dalam meningkatkan soft skills mahasiswa
agar menjadi lulusan yang tangguh dan handal.
Strategi pendidikan tinggi untuk menciptakan insan Indonesia cerdas
dan kompetitif diakselerasikan dengan peningkatan kapasitas dan
modernisasi, penguatan pelayanan dan daya saing baik regional maupun
internasional. Kinerja pengembangan pendidikan tinggi dilihat dari angka
partisipasi kasar, kapasitas lulusan terhadap dunia kerja, kondisi kampus
dalam jenis program studi yang proporsional, kondisi dosen dalam
kapasitas keahliannya, perpustakaan, buku teks dan publikasi jurnal yang
memadai, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari deskripsi tulisan di atas, dapat ditarik kesimpulan:
Pesatnya pertumbuhan lembaga keuangan Syariah telah
memperlihatkan bahwa upaya pencarian teori dan sistem ekonomi
Islam terus dilakukan secara konsisten. Dan ini juga merupakan
23
tanda bahwa konsep ekonomi Islam sudah luas dan dapat diterima
dalam masyarakat.
Kesadaran masyarakat akan keunggulan sistem ekonomi
Islam menunjukkan bahwa paradigma berpikir masyarakat mulai
kembali pada ashalah.
Sistem ekonomi Islam sangat prospek, tidak hanya untuk
saat ini tetapi untuk jangka panjang, namun ini sekaligus
merupakan tantangan bagi umat Islam untuk terus-menerus
melakukan kajian, evaluasi dan mencari solusi terhadap teori,
konsep dan implementasi ekonomi Islam dalam berbagai model
dan bentuknya.
Pengembangan ekonomi islam saat ini sudah menjadi
sebuah keniscayaan.Oleh karena itu perlu ada sebuah upaya yang
terpadu guna mempercepat dan memperluas gerakan sehingga
menjadi sebuah gelombang besar bagi pengembangan ekonomi
islam di dunia dan khususnya di Indonesia.
Saatnya waktulah yang akan dapat menjawab gerakan ini
dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai tangtangan,
antara lain : Pertama, kredibilitas system ekonomi Islam dan
keuangannya. Berkait dengan hal yang harus mendapatkan
jawaban, apakah system ekonomi islam telah dapat memenuhi
keinginan masyarakat serta bagaimana peranannya dalam proses
pembangunan ekonomi secara umum (signifikan apa tidak
terhadap peningkatan pembangunan ekonomi). Kedua, adalah
perangkat peraturan, hukum dan kebijakan apakah telah dibuat
dan diimplemasikan dalam setiap operasionalnya.
Solusi terhadap problem ini adalah perlunya keterlibatan
semua pihak termasuk perguruan tinggi untuk mendukung dan
mensosialisasikan secara bersama sesuai dengan kapasitas
masing-masing dalam bingkai profesionalisme dengan didukung
oleh perangkat hukum, peraturan dan kebijakan pemerintah dalam
operasionalnya. Meninjaklanjuti solusi ini, salah satu yang dapat
dilakukan adalah melakukan langkah nyata yang kedepan
24
literature
dan
kajian,
melakukan
riset
dan
perekonomian
Indonesia
sebagaimana
dalam
25
sector