2 DAN 3 SEKTOR
Oleh :
DOSEN PEMBIMBING
Keterangan:
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol atau
autonomous consumptio(konsumsi otonom).
b = MPC yaitu tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahan
pengeluaran.
ΔC
MPC =
ΔY
Keterangan :
MPS : Marginal Prospensity to Consume (Kecondongan Mengkonsumsi
Marginal)
ΔC: Pertambahan KOnsumsi
ΔY: Pertambahan Pendapatan
Keterangan :
APS: Average Prospensity to Consume
S : Konsumsi
Y : Pendapatan
Jawaban
Diketahuai
Y1 = 1.000 Y2 = 1.200
C1= 950 C2 = 1.100
S1= 50 S2 = 100
Atau bisa mencari nilai a dengan cara memisalkan nilai Y dan C
C = a + bY
950 = a + 0,75 (1.000)
950 = a + 750
950 – 750 = a
a = 200
B. Fungsi Tabungan
Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan
pendapatan nasional (Pendapatan Disposebel) perekonomian tersebut.
Persamaan Fungsi Tabungan
Rumus :
S = -a+(1-b)Y
Keterangan :
a = Konsumsi
Rumus :
ΔS
MPS =
ΔY
Keterangan :
ΔS : Pertambahan Tabungan
ΔY : Pertambahan Pendapatan
Rumus :
S
APS =
Y
Keterangan :
S : Tabungan
Y : Pendapatan
MPS + MPC = 1
Contoh Soal :
Diketahui pada tahun 2018 tingkat pendapatan 1000 maka jumlah tabungannya
adalah 300, sedangkan pada tahun 2019 tingkat pendapatannya 1500 maka
jumlah tabungannya adalah 500. Tentukan fungsi tabungannya!
Jawab :
Diketahui :
Y1 = 1000 Y2 = 1500
S1 = 300 S2 = 500
Ditanya : S ?
Dijawab :
S = -a + (1-b)Y
1-b = MPS
ΔS
MPS=
ΔY
500−300
¿
1500−1000
200
¿
500
MPS = 0,4
S
APS=
Y
300
¿
1000
= 0,3
-a = (APS – MPS)Y
= (0,3 – 0,4)Y
= (0,3 – 0,4)1000
= 300 – 400
= -100
S = -a + (1-b)Y
= -100 + 0,4Y
Permisalan :
S = 0 maka Y =? dan,
Y = 0 maka S = ?
Apabila S = 0 maka Y =?
S = -100 + 0,4Y
0 = -100 + 0,4Y
100 = 0,4Y
100
Y =
0,4
Y = 250
Apabila Y = 0 maka S = ?
S = -100 + 0,4Y
S = -100 + 0,4(0)
S = -100 + 0
S = -100
C. Fungsi Investasi
Pengeluaran investasi sebagai salah satu komponen penting dari
pengeluaran agregat merupakan pengeluaran untuk membeli barang modal riel.
Modal riel itu dapat berbentuk : 1) alat-alat produksi seperti pabrik, mesin-
mesin, peralatan pabrik, dan perlengkapan lainnya yang digunakan dalam
proses produksi; 2) rumah tempat timggal; 3) perubahan nilai barang cadangan.
Jawaban :
Diketahui : Y = 15
C=8
Ditanya : I = …. ?
I=Y–C
I = 15 – 8
I=7
Yd = C + S
Keterangan :
Yd : Pendapatan disposebel
C : Konsumsi rumah tangga
S : Tabungan
Keterangan :
Pada Pendapatan yang rendah Rumah Tangga Menggorek Tabungan. Pada
waktu pendapatan disposebel adalah (Yd=0), pengeluaran konsumsi adalah Rp
125 ribu, ini berarti rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa
lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.
Kenaikan Pendapatan menaikkan Pengeluaran Konsumsi. Biasanya
pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi.
Pada Pendapatan yang tinggi Rumah Tangga Menabung. Pertambahan
pendapatan selalu lebih besar dari pertumbuhan konsumsi maka pada akhirnya
Rumah Tangga “Tidak Menggorek Tabungan” ia akan mampu menabung
sebagian dari pendapatannya.
Pada suatu tingkat pendapatan disposebel yang cukup tinggi, konsumsi rumah
tangga akan sama besarnya dengan pendapatan disposebelnya. Apabila
pendapatan disposebel mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi, rumah tangga
tidak akan menggunakan seluruh pendapatan yang dapat dibelanjakannya tersebut.
Ini berarti pengeluaran rumah tangga adalah lebih rendah daripada pendapatan
disposebelnya. Pendapatan disposebel rumah tangga yang tidak di inginkan untuk
perbelanjaan tersebut merupakan tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga.
Pengeluaran konsumsi dan tabungan dari seluruh masyarakat dalam
perekonomian dinamakan pengeluaran konsumsi agregat dan tabungan agregat.
Pengeluaran konsumsi agregat adalah jumlah daripada pengeluaran-pengeluaran
yang dilakukan oleh seluruh rumahtangga yang ada dalam perekonomian.
Demikian juga, tabungan agregat adalah jumlah dari tabungan-tabungan yang
dibuat oleh seluruh rumah tangga. Ciri-ciri daripada pengeluaran konsumsi
agregat tidak berbeda dengan ciri-ciri pengeluaran konsumsi suatu rumahtangga,
dan ciri-ciri tabungan agregat tidak berbeda dengan ciri-ciri tabungan suatu
rumahtangga.
INVESTASI
Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk
kegiatan ekonomi menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan
mendapatkan keuntungan. Jika tabungan besar, maka akan digunakan untuk
kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa (produksi). Tabungan akan
digunakan untuk investasi.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa jika investasi neto positif (investasi bruto
lebih besar daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami kemajuan. Jika
investasi neto bernilai nol (investasi bruto sama dengan penyusutan), dikatakan
bahwa perekonomian yang bersangkutan berada dalam keadaan stasioner.
Sementara itu, jika investasi neto bernilai negative (investasi bruto lebih kecil
daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami kemunduran.
Investasi mempunyai dampak sangat besar terhadap bertambahnya pendapatan
nasional. Bila dirumuskan :
Y=C+S
Y=C+I
Sehingga I = S
Keterangan:
Y (yield) : pendapatan
C (consumption) : konsumsi
S (saving) : tabungan
Pengertian pajak
I = Investasi (investment)
G = Pengeluaran pemerintah
(government expenditure)
S = Tabungan (saving)
Pendekatan injeksi kebocoran
I+G = S+T
I+G = -C0+(1-b)Yd+T
I+G = -C0+(1-b)(Y-T)+T
I+G = -C0+(1-b)Y+Bt
Y = 1/(1-b)(C0-bT+I+G)
F. Multiplier
A. PEMBAHASAN
Multiplier adalah faktor pelipat ganda (angka pengganda) sebagai akibat dari
adanya perubahan (baik penambahan ataupun pengurangan) salah satu faktor
penyusun variabel GDP atau pendapatan nasional (Y)
kc = 1 ∆Y = kc . ∆C
1-b Nilai b merupakan koefisien
dari Yd pada fungsi
konsumsi.
Multiplier Investment (kI)
C = a + bYd
Dipengaruhi karena adanya perubahan investasi
b = MPC
kG = 1 ∆Y = kG . ∆G
1-b
PENYELESAIAN
a. Y?
C = 120 +0,8Y
Y=C+I
0,2Y = 520
Y = 520/0,2
Y = 2600
∆I = 30%I1
∆I = 30% 400
∆I =120
k = 1/(1-b)
k= 1/(1-0,8)
k= 1/0,2
k=5
Y’ = Y-∆Y
= Y + k x ∆I
= 2600 + 5 x 120
Y’ = 3200
b. Konsumsi keseimbangan ?
d. Jika pada perekonomian terbuka ini akan mencapai tingkat kesempatan kerja
penuh pada saat pendapatan nasional sebesar 6000, tentukanlah berapa besarnya
pajak harus diturunkan agar tercapai kondisi kesempatan kerja penuh /tidak ada
pengganguran ?
PENYELESAIAN
Tx=25%Y = 0,25Y
I=500
G=1000
X=800
a. Y=….?
Y=C+I+G+X-M
Y=500+0,8Yd+500+1500+800-0,1Y
Y=0,8Yd-0,1Y+3300
Y=0,8(Y-0,25Y+0)-0,1Y+3300
Y=0,8(0,75Y)-0,1Y+3300
Y=0,6Y-0,1Y+3300
Y=0,5Y+3300
Y-0,5Y=3300
0,5Y=3300
Y=3300/0,5
Y=6600
b. C=……?
C=500+0,8(Yd)=500+0,8(Y-tY+To)
C=500+0,8(6600-0,25(6600)+0)
C =500+0,8(6600-1650)=500+0,8(4950)
=500+3960
C =4460
X=800
M=0,1Y=0,1(6600)=660
X>M
Y=5600
Y’=6000
kTx= -b/(1-b+m)
kTx = -0,8/(1-0,8+0,1)
kTx= -0,8/0,3
ΔY =kTx.ΔTx
Y’ =Y +(kTx.ΔTx)
6000=5600+((-0,8/0,3).ΔTx)
400=(-0,8/0,3)ΔTx
ΔTx=400(-0,3/0,8)
ΔTx=-150
Jadi untuk mencapai Y2=6000 maka Pajak (Tx) harus diturunkan 150.