Anda di halaman 1dari 15

Jenis-Jenis Koperasi

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Koperasi
Dosen Pengampu : Drs. I Ketut R. Sudiardhita M. Si

Disusun oleh :
Aris Munandar (8105161205)
Friska Ayudia M (8105160002)
Lufi Andriami (8105161650)
Novina Darmah (8105162694)
Shafira (8105162497)
Yuanda Eka Putri (8105162650)

PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI A


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “ jenis-jenis koperasi”
Terlepas dari itu tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini sehingga
makalah ini dapat selesai dibuat.Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari
masih adanya kekurangan baik itu dari sisi penyampaian maupun penyusunan
makalah ini.
Untuk itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pihak lain demi
menyempurnakan makalah ini. Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat
dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Jakarta, 16 November 2017

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1. Latar Belakang ........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah ....................................................................................................1
3. Tujuan .....................................................................................................................1

BAB II KAJIAN TEORITIK ................................................................................2


1. Jenis – jenis Koperasi .............................................................................................2

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................3


1. Jenis-Jenis Koperasi .................................................................................................3
2. Contoh kasus ............................................................................................................5
3. Analisis kasus dan solusi .........................................................................................6

BAB IV PENUTUP ................................................................................................9


1. Kesimpulan dan Saran ...............................................................................................9
2. Lampiran…………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
1.1 Latar belakang
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh
sekelompok orang demi mencapai kepentingan bersama. Koperasi merupakan
kegiatan yang berlandaskan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Dalam realitasnya koperasi di setiap negara
berbeda-beda. Di Indonesia sendiri dalam sejarahnya menggunakan berbagai dasar
atau kriteria seperti lapangan usaha, tempat tinggal para anggotanya, golongan dan
fungsi ekonominya untuk menentukan penjenisan koperasi itu sendiri.
Di Indonesia sendiri, dalam penjenisan koperasi ini tidak luput dari adanya
permasalahan baik dilihat dari permasalahan internal dalam pengelolaan koperasi
tersebut maupun factor eksternal yang terdapat didalamnya. Sehingga
pengelompokkan koperasi ini menjadi sangat diperlukan mengingat adanya banyak
perbedaan yang ditemukan diantara sesama koperasi, baik yang menyangkut ciri,
sifat, fungsi ekonominya, lapangan usaha, ataupun afiliasi keanggotaannya dan
sebagainya.
1.2 Rumusan masalah
Jenis koperasi apa yang cocok diterapkan di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Mengetahui macam-macam penjenisan didalam koperasi
b. Mengetahui jenis apa yang cocok diterapkan di indonesia

1
BAB II
KAJIAN TEORITIK

2.1. Jenis-Jenis Koperasi


Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1959 tentang perkembangan Gerakan Koperasi
( Pasal 2 ) mengatakan sebagai berikut :
1. Pada dasarnya yang dimaksud dengan penjenisan koperasi ialah perbedaan
koperasi yang didasarkan pada golongan dan fungsi ekonomi
2. Dalam peraturan ini dasar penjenisan koperasi ditekankan pada lapangan
usaha dan atau tempat tinggal para anggota koperasi

Berdasarkan ketentuan seperti dalam Pasal 2 PP 60 / 1959, maka terdapatlah


7 jenis koperasi (Pasal 3) :
a. Koperasi Desa
b. Koperasi Pertanian
c. Koperasi Peternakan
d. Koperasi Perikanan
e. Koperasi Kerajinan / Industri
f. Koperasi Simpan Pinjam
g. Koperasi Konsumsi

Dalam Pasal 4 disebutkan bahwa jenis-jenis koperasi lain dapat didirikan


asalkan sesuai dengan Undang - Undang Koperasi dan peraturan pemerintah
namun, jika merujuk kepada Pasal 5 dari PP 60 / 1959 dikatakan bahwa dalam
penentuan criteria dalam untuk penjenisan koperasi tersebut bertambah atau dapat
diperluas

Berdasarkan Pasal 16 UU No 25 tahun 1992 menjelaskan bahwa


jenis koperasi didasarkan pada kesamaaan dan kepentingan ekonomi
anggotanya. Dalam penjelasan pasal tersebut diuraikan jenis koperasi
adalah koperasi Simpan Pinjam, Koperasi konsumen, Koperasi Produsen,
Koperasi Pemasaran,Dan Koperasi Jasa.

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh


orang-orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi pun memiliki beberapa jenisnya, Seperti Koperasi Desa, Pertanian,
Pertenakan, Kerajian/Industri, Simpan Pinjam dan Koperasi Konsumsi.

2
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Jenis-jenis koperasi

Sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian,


bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip
koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.”
Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan,
koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain untuk
meningkatkankesejahteraan, menyediakankebutuhan, membantu modal, dan
mengembangkan usaha.Dalam praktiknya, usaha koperasi disesuaikan dengan
kondisi organisasi dan kepentingan anggotanya. Berdasar kondisi dan kepentingan
inilah muncul jenis-jenis koperasi.
A. Jenis Koperasi Berdasarkan Tingkat dan Luas Daerah Kerja

1. Koperasi Primer: Koperasi primer ialah koperasi yang minimal memiliki


anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
2. Koperasi Sekunder: Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari
gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas
dibandingkan dengan koperasi primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
a. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling
sedikit 5 koperasi primer

b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya


minimal 3 koperasi pusat

c. Induk koperasi – adalah koperasi yang minimum


anggotanya adalah 3 gabungan koperasi

B. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

Secara umum, berdasarkan jenis usaha koperasi terdiri dari Koperasi


Simpan Pinjam (KSP), koperasi Serba Usaha (KSU), koperasi konsumsi dan
koperasi produksi.
a. Koperasi Simpan Pinjam

3
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal
yaitu menampung simpanan anggota dan melayani pinjaman. Anggota yang
menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam
dikenakanjasa. Biasanya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalu
irapat anggota. Dari sinilah kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh,
dan untuk anggota”.
b. Koperasi Serba Usaha

Koperasi serba usaha ini adalah koperasi yang bidang usahanya


bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk
melayani kebutuhansehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit
wartel.
c. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan


kebutuhansehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksudmisalkan kebutuhan
bahan makanan, pakaian, peralatan rumah tangga.
d. Koperasi Produksi

Koperasi produksi adlaah koperasi yang bidang usahanya membuatbarang


(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperas iini pada
umumnya sudah memilik iusaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan
bantuan modal dan pemasaran.
C. KOPERASI BERDASARKAN KEANGGOTAANNYA

a. Koperasi Unit Desa (KUD)

KUD adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperas


iini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan terutama pertanian. Untukitu,
kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian, dan member penyuluhan teknis pertanian.
b. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Koperasi iini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI koperas


iini dahulu bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama
untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri (anggota) KPRI dapat
didirikan dilingkup departemen atau instansi.
c. Koperasi Sekolah

Koperasi ini memiliki anggota staff dari warga sekolah yaitu, guru,
karyawan, dansiswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha yang
menyediakan kebutuhan wargase kolah seperti buku pelajaran, alat tulis,
makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah ini bukans emata-mata
4
sebagai kegiatane konomime lainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara
lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggungjawab, dan kejujuran.
3.2 Contoh Kasus

Pasca-Merapi, Pasokan Susu Turun


Kompas.com - 10/02/2011, 22:14 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com — Pascaerupsi Gunung Merapi pasokan susu ke


sejumlah perusahaan melalui Koperasi Usaha Peternakan dan Pemerahan Kaliurang
macet akibat turunnya produksi susu sapi perah hasil budidaya warga lereng
Gunung Merapi.

"Saat ini produksi susu tiap hari menurun tajam dari sebelum erupsi Merapi
sebanyak 6.000 liter, kini hanya mencapai 900 liter saja dan hanya dijual ke sesama
koperasi susu," kata Ketua Koperasi Usaha Peternakan dan Pemerahan (UPP)
Kaliurang, Sokimun, Kamis (10/2/2011).

Menurunnya populasi sapi akibat mati terkena erupsi membuat usaha peternakan
sapi perah sampai saat ini tidak dapat berjalan sebagaimana diharapkan. "Hasil
perahan susu dari anggota kelompok ternak yang akan disetor ke perusahaan
sebelumnya melalui proses penampungan dan pendinginan menggunakan empat
unit alat pendingin susu segar (cooling unit), karena produksi sekarang ini sangat
minim, keempat alat tersebut tidak difungsikan dan susu perahan hanya dijual ke
sesama koperasi," katanya.

Dengan kapasitas produksi yang minim, jika diproses sendiri rugi, karena biaya
operasional termasuk listrik dan lainnya cukup tinggi sehingga untuk sementara
pasokan ke perusahaan dihentikan."Anggota koperasi yang sudah aktif kini hanya
mampu memproduksi sekitar 900 liter per hari, padahal untuk menyetor ke
perusahaan kapasitas produksi minimal harus memiliki stok pasokan 3.000 liter per
hari," katanya.

Sokimun mengatakan, untuk mencapai 3.000 liter saat ini harus menunggu tiga
hingga empat hari, padahal penundaan pengiriman dapat mengakibatkan penurunan
kualitas susu. "Sebagai antisipasi kerugian yang lebih besar, hasil perahan terpaksa
dijual langsung meskipun harga tiap liter susu lebih murah dibanding harga bila
dijual di perusahaan," katanya.

Ia mengatakan, selain itu dua unit mobil tangki yang sebelumnya untuk operasional
juga tidak difungsikan karena keterbatasan produksi. "Karena itu bantuan modal
usaha dan penambahan populasi masih sangat dibutuhkan agar usaha budidaya sapi
perah di lereng Gunung Merapi ini bisa kembali pulih," katanya.

5
Sumber:http://ekonomi.kompas.com/read/2011/02/10/22141564/pasca-
erapi.pasokan.susu.turun, diakses online pada tanggal 19 November 2017 pukul
07:27

3.3 Analisis kasus

Pada kasus tersebut dibahas menyangkut koperasi produksi. Koperasi


produksi sendiri merupakan sebuah koperasi yang memiliki tujuan untuk membantu
usaha para anggotanya atau melakukan usaha secara bersama-sama. Ada berbagai
macam bentuk koperasi produksi seperti koperasi produksi untuk para petani,
peternak sapi, pengrajin, dan sejenisnya

Pada koperasi produksi yang membantu usaha para anggotanya biasanya


memiliki tujuan untuk membantu kesulitan-kesulitan anggotanya dalam menjalani
usaha. Sebagai contoh dikasus ini Pascaerupsi Gunung Merapi pasokan susu ke
sejumlah perusahaan melalui Koperasi Usaha Peternakan dan Pemerahan Kaliurang
macet mengakibat turunnya produksi susu sapi perah hasil budidaya warga lereng
Gunung Merapi. Menurunnya populasi sapi akibat mati terkena erupsi membuat
usaha peternakan sapi perah sampai saat ini tidak dapat berjalan dengan
sebagaimana diharapkan. Hasil perahan susu dari anggota kelompok ternak yang
akan disetor ke perusahaan sebelumnya melalui proses penampungan dan
pendinginan menggunakan empat unit alat pendingin susu segar (cooling unit),
karena produksi sekarang ini sangat minim, keempat alat tersebut tidak difungsikan
dan susu perahan hanya dijual ke sesama koperasi, Dengan kapasitas produksi yang
minim, jika diproses sendiri rugi, karena biaya operasional termasuk listrik dan
lainnya cukup tinggi sehingga untuk sementara pasokan ke perusahaan dihentikan.
Anggota koperasi yang sudah aktif kini hanya mampu memproduksi sekitar 900
liter per hari, padahal untuk menyetor ke perusahaan kapasitas produksi minimal
harus memiliki stok pasokan 3.000 liter per hari, dan dari kasus ini dapat terlihat
peranan penting dari suatu koperasi produksi dalam meanggulangi permasalahan
yang terjadi.

Solusi

Berdasarkan kasus tersebut, menurut kelompok kami solusi yang tepat


adalah dengan cara tetap menjual fresh milk di koperasi tersebut, namun selain itu
untuk menghasilkan produktivitas yang maksimal dapat pula membuat variasi baru
seperti membuat olahan dari bahan baku susu. Sehingga dapat meningkatkan provit
untuk modal membeli sapi.

Berdasarkan analisis kasus diatas sesungguhnya jenis koperasi yang cocok


di Indonesia dapat diterapkan seluruhnya. Namun jikalau menelaah lebih jauh
mengenai sumber daya alam yang terdapat di Indonesia sendiri ada baiknya
memanfaatkan segala macam sumber daya yang ada dan apabila terdapat kreatifitas
untuk membuat olahan dari bahan tersebut juga dapat dijadikan suatu penunjang
6
lagi. Karena dengan adanya olahan dari bahan baku mentah di Indonesia dapat pula
menaikan atau menghasilkan GNP di Indonesia sendiri. Karena jika melihat
realitasnya, Indonesia hanya menjadi pemasok bahan baku bagi berbagai macam
Negara yang produktif. Dengan adanya koperasi ini maka diharapkan Indonesia
mampu membuka peluang baru untuk turut terjun dalam mengelola sumber daya
yang tercipta ditanah air Indonesia ini.

7
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian,
dijelaakan bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip
koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan”. Dalam praktiknya koperasi memiliki tujuan untuk
mensejahterahkan anggotanya dan masyarakat sekitar. Di setiap daerah terdapat
kriteria yang berbeda oleh karenanya diperlukan klasifikasi koperasi yang sesuai di
masing-masing wilayah yang didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan
ekonomi anggotanya.
Adapun beberapa jenis-jenis koperasi itu sendiri : Koperasi menurut
fungsinya (klasik)
 ,Koperasi menurut jenis usaha
 Koperasi menurut keanggotaannya
 Koperasi menurut tingkat dan luas daerah kerja
 Koperasi menurut PP No. 60/1959.

Saran

Berikut ini adalah saran yang kami berikan terkait materi dan pembahasan makalah:
 Dari pembagian jenis-jenis koperasi tersebut memiliki perannan
penting apabila harus menentukan jenis koperasi apa yang cocok
untuk di terapkan di Indonesia yaitu semua koperasi yang ada dapat
kita terapkan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat
Indonesia itu sendiri.
 Menurut kelompok kami koperasi produksi adalah koperasi yang
cocok diterapkan di Indonesia karena dengan melihat sumber daya
alam Indonesia yang melimpah dengan adanya koperasi produksi
sumber daya alam tersebut dapat dikelola dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hendroyogi. 2002. Koperasi azaz-azaz, teori dan praktek. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Rahmat Ali. 1983. Koperasi. Jakarta: PT. Sastra Hudaya
http://eprints.uny.ac.id/8711/3/BAB%20II-06404241048.pdf
https://informazone.com/jenis-jenis-koperasi/
http://rismaeka.wordpress.com/2012/01/03/jenis-jenis-dan-bentuk-koperasi/
rismaeka Purnamasari 22 Oktober 2017

2
Lampiran pertanyaan dan jawababan:
1. Manfaat dari koperasi adalah meningkatkan penghasilan anggotanya. tolong
berikan contoh nyata dari salah satu jenis koperasi ?
Jawaban :
Contoh dari peningkatan penghasilan lewat koperasi itu adalah sebagai
berikut ini :
 Koperasi produksi akan mengajarkan anggotanya bagaimana
caranya agar bisa memiliki usaha sendiri, memasarkan hasil
produksi anggotanya ke koperasi produksi tersebut.
 Hasil produksi dari anggota koperasi produksi bisa berupa pakaian,
kerajinan dan berbagai macam olahan makanan misalnya saja kue
kering, camilan, kue basah dan masih banyak lagi lainnya.Dengan
usaha yang dilakukan oleh anggotanya tersebut diharapkan
penghasilan anggotanya bisa meningkat.
 SHU atau sisa hasil usaha yang diperoleh oleh koperasi bisa
dikembalikan ke anggota berdasarkan keaktifannya dalam setiap
kegiatan koperasi dan pertemuan koperasi. SHU itu juga akan
dikembalikan kepada anggotanya berdasarkan pada jasanya
terhadap koperasi tersebut.
2. Apakah Besarnya SHU yang diterima oleh anggota akan berbeda atau
sama? Jika berbeda itu tergantung pada apanya?
Jawaban: berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi
anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi
3. (VERLIYANI) Kalau sudah gagal panen bagaimana cara pengembalian
modal usahanya dalam koperasi lumbung padi?
Jawaban: menurut kelompok kami dalam pengembalian modalnya itu
tergantung dengan jangka waktu yang telah ditentukan, yaitu jangka waktu
yang sesuai dengan masa panennya dan apabila terjadi gagal panen maka
resiko pengembalian modal sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan.
4. (ANISA OPHELIA)Keuntungan dari koperasi simpan pinjam itu darimana?
Dan apa manfaant dari adanya koperasi simpan pinjam di desa?
Jawaban: keuntungan yang didapat dari koperasi simpan pinjam adalah
kemudahan dalam adanya keperluan penting untuk meminjam uang dalam
posisi mendesak, lalu keuntungan bagi si penyimpan modal dimana adanya
bagi hasil untuk para anggotanya.
Manfaat adanya koperasi simpan pinjam didaerah desa apabila warga desa
memliki kepentingan mendesak dan kekurangan uang dapat meminjam ke
unit koperasi simpan pinjam di desa tersebut.
5. (NATIA UTAMI) Jenis koperasi apa yang cocok didaerah perkotaan?

3
Jawaban: menurut kelompok kami koperasi jasa atau koperasi konsumen
karena koperasi ini dapat membantu kelancaran kehidupan masyarakat di
kota untuk memenuhi kebutuhannya.

4
5

Anda mungkin juga menyukai