Kelas :
XI ips 3
SMAN 16 BATAM
Jl. Jend. S. Parman, Mangsang. Sei beduk, Kota Batam,
Kepulauan Riau
Tahun Pelajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Berkat rahmat
dan karunia-Nya-lah saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Salawat dan
salam tak lupa saya sampaikan kepada Rasulullah SAW, yang dengan perantaraan-Nya-lah
kita semua dapat merasakan nikmatnya kehidupan.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyusun KTI ini, sehingga saya
dapat menyelesaikannya dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh
panitia pelaksana ASPBK SMANDAKA kita tercinta ini.
Harapan saya, semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, khususnya
para anggota KOPSIS SMANDAKA, untuk dijadikan sumber informasi tentang
perkoperasian di SMANDAKA ini.
Akhirnya, saya menyadari bahwa KTI yang ada di hadapan pembaca ini tidak luput
dari kekurangan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang baik dari para pembaca sangat saya nantikan, demi perbaikan KTI ini dimasa
depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Koperasi?
2. Pengertian Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia?
3. Bagaimana peranan koperasi dalam perekonomian indonesia?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Koperasi secara umum
2. Menjelaskan pengertian Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia
3. Menjelaskan peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangun usaha yang sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat
yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. Inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu
kerja sama di antara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
anggota dan masyarakat serta membangun tatnan perekonomian nasional. Sebagai gerakan
ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik seluruh rakyat
Indonesia tanpa terkecuali.
Berikut ini adalah tujuan pembentukan koperasi di Indonesia:
a. Memajukan kesejahteraan anggota
b. Memajukan kesejahteraan masyarakat
c. Membangun tatanan ekonomi nasional
Ketiga tujuan tersebut saling berkaitan. Dengan adanya koperasi kebutuhan
para anggota dapat diperoleh di koperasi. Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota
maka semakin meningkatlah kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan
kesejahteraan anggotanya berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan
masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi nasional.
Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia terdiri dari 5 poin berikut.
a. Alat pendemokrasi ekonomi.
b. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.
c. Membantu pemerintah dalam mengelola cabang-cabang produksi yang tidak menguasai hajat
hidup orang banyak.
d. Sebagai soko guru perekonomian Indonesia
e. Membantu pemerintah dalam meletakan pondasi perekonomian nasional yang kuat dengan
menjalankan prinsip-prinsip koperasi Indonesia.
Sebagai soko guru perekonomian nasional, koperasi merupakan kekuatan ekonomi rakyat
sehingga dapat dijadikan tiang utama pembangunan ekonomi nasional. Dalam praktiknya
koperasi sama dengan bentuk usaha lainnya, yaitu memiliki kebaikan dan keburukan.
a. Kebaikan Koperasi
1) Dalam koperasi tidak ada majikan dan orang yang memiliki kepentingan yang berlawanan.
2) Diantara anggota dan pengurus bekerja dan bertanggung jawab bersama-sama.
3) Kekuatannya mengakar dan menyebar sehingga dapat menjadi organisasi yang kuat.
4) Mengutamakan pemenuhan keperluan hidup bersama disamping mencari keuntungan.
b. Kelemahan Koperasi
1) Bimbingan pemerintah membuat koperasi kehilangan jati diri.
2) Kualitas sumber daya manusia masih rendah
3) Permodalan yang terbatas.
Koperasi sebagai soko-guru dan tulang punggung
Koperasi merupakan soko-guru atau tulang punggung perekonomian
Indonesia karena koperasi mengisi baik tuntutan konstitusional maupun secara
strategis mengisi tuntutan pembangunan dan perkembanagannya. Koperasi
merangkum aspek kehidupan yang bersifat menyeluruh, substantive makro dan
bukan hanya partial makro. Catatan kecil dari penulis: Pada Pidato Kenegaraan
tanggal 16 Agustus 1982, Presiden mengatakan bahwa koperasi adalah sebuah
satu soko-guru perekonomian, mungkin dimaksudkan beliau dalam
arti kuantitatif, yaitu bahwa koprasi merupakan salah satu penyumbang pada
produksi nasional (Produk Domestik Bruto). Penulis berpendapat bahwa koperasi
adalah soko-guru (bukan salah satu) tidak saja pada pengertiankuantitatif, yaitu
bahwa koperasi merupakan aspek kehidupan social-ekonomis yang sifatnya
menyeluruh, substantive makro dan bukan hanya partial mikro. Koperasi dapat hidup
pula di dalam bangun-bangun usaha non-koperasi tetapi tidak sebaliknya.
Koperasi merupakan wadah penampung pesan politik bangsa terjajah yang
miskin ekonominya dan didominasi oleh system ekonomi penjajah. Koperasi
menyadarkan kepentingan bersama, menolong diri sendiri secara bersama dalam
meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan produktif. Dengan demikian koperasi
menjadi penting sebagai organisasi perekonomian rakyat dalam perlawanannya
terhadap penindasan system modal asing colonial dan Pemerintahan colonial. “… Di
bawah penindasan modal raksasa asing, dengan pemerintahan asing sebagai
pelindung alamiahnya, seperti halnya di Indonesia sekarang ini, dan yang hanya
menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, maka halnya system penghidupan
perekonomian rakyat yang diorganisir secara koperasi akan dapat melawan dengan
berhasil. Koperasi adalah juga bentuk pengorganisasian perekonomian rakyat, yang
dapat memberikan dasar-dasar kokoh kuat bagi pembangunan kembali ekonomi
kita….” (pidato inaugurasi Bung Hatta tahun 1926 untuk menjabat ketua
Perhimpunan Indonesia, asli dalam bahasa Belanda).
Koperasi adalah bentuk usaha yang tidak saja menampung tetapi juga
mempertahankan serta memperkuat identitas dan budaya bangsa Indonesia.
Kepribadian bangsa bergotong-royong dan kekolektivan akan tumbuh subur didalam
koperasi. Selanjutnya koperasi sendiri akan lebih terbangun dengan lebih
menguatnya budaya itu. Koperasi adalah wadah yang tepat untuk membina
golongan ekomoni kecil/pribumi. Kelompok ekonomi kecil/peribumi adalah masalah
makro, bukan masalahpartial di dalam kehidupan ekonomi kita, baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Dalam hubungan ini koperasi memupuk kekuatan ekonomi bersama antara
yang lemah untuk menghadapi kekuatan-kekuatan besar yang merugikan dan
mematikan yang kecil-kecil. Koperasi di sini lebih daripada
memupuk kemandirian dan meningkatkan kemampuan produktid anggotanya
melalui swakarsa dan swadayai saja, tetapi terutama memupuk kesadaran
ekonomi dan solidarita.
Seperti dikatakan oleh GBHN, koperasi adalah lembaga ekonomi yang
berwatak sosial. Sebagai wahana sosial-ekonomi kesoko-guruan koperasi
bersifat menyeluruh (substantive makro) karena koperasi dapat hidup di dalam
bangunan-bangunan usaha lain yang non-koperasi.
Koperasi adalah wahana yang tepat untuk merealisasi Ekonomi Pancasila
terutama karena terpenuhinya tuntutan kebersamaan dan asas kebersamaan dan
asas kekeluargaan. Dalam keseluruhan, koperasi adalah kemakmuran rakyat
sentries.
Ada beberapa prinsip koperasi, antaranya adalah:
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis-jadi di sini maksudnya adalah seluruh
kegiatan usaha yang dilakukan koperasi harus berdasarkan keputusan yang diambil melalui
Rapat Anggota yang dilangsungkan secara demokratis.
3. Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh koperasi
dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota.
4. Modal diberi balas jasa secara terbatas – dalam hal ini yang dimaksudkan modal diberi jasa
secara terbatas, yaitu apabila seseorang atau badan memasukkan modal ke koperasi, maka
koperasi akan memberikan balas jasa – tetapi secara terbatas, artinya dengan ketentuan jasa
yang diberikan itu adalah atas keputusan Rapat anggota.
5. Koperasi bersifat mandiri
BAB V
PENUTUP
Dalam menghadapi era persaingan global, koperasi harus mengemban misi negara
yang sangat berat yaitu sebagai soko guru perekonomian nasional atau tiang penyangga
perekonomian nasional atau sebagai dasar ekonomi nasional. Kenyataan tersebut tidak
mungkin dapat diemban oleh koperasi, jika harus berbenturan dengan pelaku ekonomi lain
yang mempunyai kebebasan dalam mengatur perusahaan dan perolehan modal.
Sebagaimana kita ketahui, pertumbuhan dan peranan koperasi belum sepenuhnya
terwujud, sebagaimana yang diinginkan oleh UUD 1945. Demikian pula peraturan dan
perundang-undangannya yang masih belum sepenuhnya menampung hal-hal yang diperlukan
untuk menunjang pelaksanaan koperasi, baik sebagai badan usaha maupun sebagai gerakan
ekonomi.
Disinilah, peranan pemerintah menjadi sangat penting dalam mendorong gerakan
koperasi sebagai organisasi usaha bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
sosial ekonomi para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peran yang besar di
masyarakat. Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia,
koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional
bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-
sifat khusus yang berbeda dengan sifat bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati
kedudukan yang sangat penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Oleh karena itu
koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh,
sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik. Jika banyak
orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi, pola pikir yang seragam, adanya
tanggung jawab dari para pemimpin koperasi, keseriusan pemerintah yang harus lebih
memberikan aspirasi kepada masyarakat untuk tetap menggunakan koperasi, maka ekonomi
masyarakat pun akan kuat. Maka, tak heran jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang
utama perekonomian di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA