PERTEMUAN 1
KONSEP DASAR AKUNTANSI SYARIAH
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Inti dan Tujuan Studi Akuntansi
Syariah, Konsep Akuntansi Islam dan mengungkapkan Konsep Dasar,
Anda harus mampu:
1.1 Memahami definisi dan konsep-konsep dasar Akuntansi Syariah
1.2 Menjelaskan Metode dan dasar yang digunakan dalam studi
Akuntansi Syariah.
1.3. dapat menyelesaikan persoalan – persoalan akuntansi syariah
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Memahami definisi dan konsep-konsep dasar Akuntansi Syariah
nilai Islam dan konsep-konsep yang ditetapkan dalam Al-Quran dan berguna
untuk memberikan informasi keuangan yang digunakan untuk pengambilan
keputusan oleh para pemakai. Dari pengertian akuntansi syaaiah ini tidak ada
bedanya dengan akuntansi konvensional atau akuntansi barat, hanya saja dalam
akuntansi syariah ditekankan pada nilai-nilai islami yang diatur dalam bagian
mu’amalah dan konsep-konsep yang telah diatur dalam Al-Quran sebagai
sumber utamanya. Sedangkan Akuntansi konvensional sendiri berasaskan nilai-
nilai kapitalis dan sosialis yang diadopsi dari negara-negara barat. Tujuan
dalam akuntansi syariah sendiri dalam lembaga keuangan syariah terdapat dua
alasan yaitu:
a. Lembaga keuangan syariah dijalankan dengan kerangka syariah, sebagai
akibat dari hakekat transaksi yang berbeda dengan lembaga keuangan
konvensional.
b. Penggunaan informasi akuntansi syariah pada lembaga keuangan syariah
adalah berbeda dengan pengguna informasi akuntansi di lembaga keuangan
konvensional.
3. Prinsip Kebenaran
Prinsip ini sebenarnya tidak dapat dilepaskan dengan prinsip keadilan.
Sebagai contoh, dalam akuntansi kita selalu dihadapkan pada masalah
pengakuan, pengukuran laporan. Aktivitas ini akan dapat dilakukan dengan
baik apabila dilandaskan pada nilai kebenaran. Kebenaran ini akan dapat
menciptakan nilai keadilan dalam mengakui, mengukur, dan melaporkan
tansaksi-transaksi dalam ekonomi. Maka, pengembangan akuntansi Islam,
nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan keadilan harus diaktualisasikan dalam
praktik akuntansi. Secara garis besar, bagaimana nilai-nilai kebenaran
membentuk akuntansi syari’ah dapat diterangkan.
dengan cara melakukan pengukuran atas berbagai transaksi dan akibatnya yang
dikelompokkan dalam account, perkiraan atau pos keuangan seperti aktiva,
utang, modal, hasil, biaya, dan laba. Sebagaimana firmannya dalam Al-Qur’an
Surat Albaqarah ayat 282 yang berbunyi:
Dalam Al Quran juga dijelaskan bahwa kita harus mengukur secara adil, jangan
dilebihkan dan jangan dikurangi. Kita dilarang untuk menuntut keadilan ukuran
dan timbangan bagi kita, sedangkan bagi orang lain kita menguranginya.
Dalam hal ini, Al-Quran menyatakan dalam berbagai ayat, antara lain dalam
surat Asy-Syu’ara ayat 181-184 yang berbunyi: ”Sempurnakanlah takaran dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan dantimbanglah dengan
timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-
haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat
kerusakan danbertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan
umat-umat yang dahulu.”, warna bunga. Contoh lainnya, “tajam” adalah nilai
yang dapat dikaitkan dengan pisau, gergaji, gigi.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan dan dijelaskan diatas maka, dapat
disimpulkan bahwa akuntansi syari’ah merupakan sistem akuntansi yang
bersifat syari’ah, artinya dalam aplikasinya akuntansi syari’ah selalu
menitikberatkan pada nilai-nilai mu’amalah dalam syari’at Islam, tetapi terus
membenahi prinsip dan kaidah akuntansi sesuai dengan Standard Akuntansi
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
D. DAFTAR PUSTAKA
Adnan,Akhyar, Akuntansi Syraiah "Arah, Prospek dan Tantangan",
Yogyakarta: UII Press, 2005.