Anda di halaman 1dari 120

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA,

FINANCING DEPOSIT TO RATIO, DAN ISLAMIC


SOCIAL REPORTING TERHADAP KINERJA
KEUANGAN DENGAN PEMBIAYAAN SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI
(Studi pada Bank Umum Syariah Tahun 2016-2020)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekomi (S.E)

Disusun Oleh
HAFIDIYA NUGERAHENI
NIM 63010170276

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, FINANCING
j

DEPOSIT TO RATIO, DAN ISLAMIC SOCIAL


REPORTING TERHADAP KINERJA KEUANGAN
DENGAN PEMBIAYAAN SEBAGAI VARIABEL
PEMODERASI (Studi pada Bank Umum Syariah Tahun
2016-2020)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekomi (S.E)

Disusun Oleh
HAFIDIYA NUGERAHENI
NIM 63010170276

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

ii
PENGESAHAN

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

vi
MOTTO

“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu,

Minta tolonglah pada Allah jangan engkau Lemah”

Q.S Al-Ankanbut (29): 6

“Dan Ketauhilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan

kesabaran. Jalan keluar beriringan dengan kesukaran dan sesudah

kesulitan pasti ada kemudahan”

(HR. Tirmidzi)

“Jumlah usaha dan kerja keras yang engkau lakukan akan berbanding

lurus dengan hasil yang engkau terima, maka mulailah sesuatu yang

engkau lakukan dengan penuh keyakinan, jalani dengan keikhlasan

serta kesabaran, dan hasilnya pasti membanggakan”

vii
PERSEMBAHAN

Atas berkat rahmat Allah SWT skripsi ini bisa terselesaikan, dan

penulis persembahkan kepada:

Diri saya sendiri, terimakasih dan bersyukur sekali karena dapat

melangkah dan melewati rintangan sampai di titik ini.

Kedua orang tua saya Bapak Ruwadi dan Ibu Nuryati yang selalu

mendoakan, mendukung, membimbing, mendidik, dan memberikan hal

apapun terhadap saya dengan tulus dan tanpa mengenal lelah bagi

penulis.

Tak lupa adik saya tersayang Nabila Salma Ikrimawati yang selalu

menemani saya dan saat ini sedang berjuang bersama untuk

mewujudkan mimpi.

Kepada Seluruh keluarga besar saya yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu

Untuk para sahabat dan orang terdekat saya yang telah memberi

semangat, mensuport, menemani, dan selalu ada hingga terselesainya

skripsi ini.

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah

SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan rezeki,

rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Financing

Deposit to Ratio, Dan Islamic Social Reporting terhadap Kinerja Keuangan Dengan

Pembiayaan Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Pada Bank Umum Syariah Tahun

2016-2020). Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Agung

Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaat-nya di yaumul kiyamah.

Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Salatiga sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata

Satu (S1) dalam Program Studi S1 Perbankan Syariah. Dalam peneyusunan skripsi

ini penulis menyadari tanpa adanya doa, dukungan dan bantuan moril dari berbagai

pihak, penulisan skripsi ini tidak akan terwujud. Untuk itu perkenalkanlah penulis

sampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam

(IAIN) Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam (FEBI) IAIN Salatiga.

3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan

Syariah.

ix
4. Bapak Dr. Abdul Aziz Nugraha Pratama, M.M. selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan pengarahan dan membimbing saya dengan

rasa kesabaran dan keikhlasan selama penyusunan hingga terselesainya

skripsi.

5. Bapak Dr. Mochlasin, M,Ag selaku pembimbing akademik, terimakasih

untuk pengarahan, saran, dan dampingannya selama menjadi saya

mahasiswa.

6. Seluruh Dosen FEBI IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis selama

masa perkuliahan.

7. Seluruh karyawan dan staff akademik FEBI IAIN Salatiga atas pelayanan

selama ini.

8. Kedua orang tuaku tersayang Bapak Ruwadi dan Ibu Nuryati dan adikku

Nabila Salma Ikrimawati yang telah memberikan dukungan moril, materil

dan spiritual selama pembuatan skripsi ini.

9. Sahabat- sahabatku yang menemani perjalanan dari awal hingga akhir

massa perkuliahan.

10. Keluarga besar Perbankan Syariah S1 angkatan 2017 IAIN Salatiga yang

menjadi teman seperjuangan dalam menempuh studi.

11. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masi jauh dari sempurna, maka penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik demi sempurnanya skripsi ini. Oleh karena

x
itu, dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf

dengan setulus - tulusnya, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 18 Agustus 2021

Yang membuat pernyataan,

Hafidiya Nugeraheni

NIM. 63010170276

xi
ABSTRAK

Nugeraheni, Hafidiya. 2021. PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, FINANCING


DEPOSIT TO RATIO, DAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING
TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN PEMBIAYAAN
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi pada Bank Umum Syariah
Tahun 2016-2020). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Program Studi Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Abdul Aziz NP. MM.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Financing Deposit to Ratio, dan Islamic Social Reporting terhadap Kinerja
Keuangan Dengan Pembiayaan Sebagai Variabel Pemoderasi. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan data sekunder berbentuk panel. Populasi dalam
penelitian ini adalah 14 Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2020.
Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang
digunakan adalah 11 Bank Umum Syraiah. Data yang diperoleh kemudian diolah
dengan alat analisis Eviews 10 Version. Teknik analisis yang digunakan adalah uji
statistic melalui uji Ftest, uji R2, uji regresi dan analisis regresi linier berganda
(MRA). Hasil penelitian yang diperoleh dari uji t menemukan bahwa Dana Pihak
Ketiga dan Financing Deposit to Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Kinerja Keuangan. Islamic Social Reporting berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan. sedangkan hasil uji MRA
menunjukkan Pembiayaan mampu menjadi pemoderasi variabel Dana Pihak Ketiga
terhadap Kinerja Keuangan. Pembiayaan tidak mampu menjadi pemoderasi
variabel Financing Deposit to Ratio dan Islamic Social Reporting terhadap Kinerja
Keuangan.

Kata kunci: Dana Pihak Ketiga, Financing Deposit to Ratio, Islamic Social
Reporting, Kinerja Keuangan, ROA, Pembiayaan.

xii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ii

PENGESAHAN ...................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .......................................................................v

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................................................ vi

MOTTO ................................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix

ABSTRAK ............................................................................................................. xii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 14

A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 14


B. Kerangka Teori........................................................................................... 16
C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 33
D. Hipotesis..................................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 40

xiii
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40
B. Objek dan Waktu Penelitian....................................................................... 41
C. Populasi dan Sempel Penelitian ................................................................. 41
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43
E. Definisi Konsep Operasional Variabel Penelitian...................................... 44
F. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 48
G. Alat Analisis ........................................................................................... 56
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................. 57

A. Deskripsi Obyek Penelitian ........................................................................ 57


B. Analisis Data .............................................................................................. 57
1. Analisis Statistik Deskriptif.................................................................... 57
2. Uji Stasioneritas ..................................................................................... 58
3. Uji Regresi .............................................................................................. 59
4. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 62
5. Uji Statistik ............................................................................................. 65
6. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 68
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................................ 71
BAB V PENUTUP............................................................................................... 78

A. Kesimpulan ................................................................................................ 78
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 79
C. Saran ........................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81

LAMPIRAN .......................................................................................................... 87

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan BUS Indonesia Tahun 2014-2020 .................................. 2


Tabel 1.2 Perkembangan ROA BUS Indoneia Tahun 2015-2020 ......................... 3
Tabel 1.3 Perkembangan DPK BUS di Indonesia tahun 2016-2020 ...................... 5
Tabel 1.4 Perkembangan FDR BUS Indonesia tahun 2015-2020........................... 6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 14
Tabel 2.2 Kriteria ROA menurut Bank Indonesia ................................................ 20
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ................................................................................ 41
Tabel 3.2 Daftar Sampel ....................................................................................... 43
Tabel 3.3 Definsi Operasional............................................................................... 48
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ................................................................................ 57
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioner Test Type Hardri .................................................... 59
Tabel 4.3 Hasil Uji Chow...................................................................................... 60
Tabel 4.4 Uji Hausman ......................................................................................... 60
Tabel 4.5 Hasil Uji FEM ....................................................................................... 61
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikoliniearitas .................................................................. 63
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 67
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 64
Tabel 4.9 Hasil Uji F ............................................................................................. 65
Tabel 4.10 Hasil Uji R ......................................................................................... 66
Tabel 4.11 Hasil Uji T ........................................................................................... 67
Tabel 4.12 Hasil Uji MRA .................................................................................... 69
Tabel 4.13 Kesimpulan Hasil Penelitian ............................................................... 57

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 33


Gambar 4.1 Uji Normalitas ................................................................................... 62
Gambar 4.2 Uji Normalitas setelah dilakukan penyembuhan …………………...62

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga perbankan syariah ialah badan keuangan yang beroperasional

sesuai dengan prinsip islam dan langkah-langkah beroperasionalnya mengacu

pada ketetapan Al-Quran dan Hadis. Bank yang mengoperasionalkan sesuai

petunjuk islam bermakna dalam menjalankan usahanya harus mengikuti

ketetapan islam, spesifiknya hal yang terkait dengan tata cara bermuamalat

dalam islam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor

riba dengan mengisi urusan investasi dengan dasar bagi hasil dan

pembiayaan perdagangan (Muhammad, 2014).

Hadirnya lembaga perbankan di Indonesia semakin dibutuhkan

masyarakat dan pemerintah. Ketatnya persaingan dunia perbankan akibat

semakin berkembang dan bertambahnya lembaga perbankan yang ada di

dalam negeri, sehingga lembaga perbankan harus berupaya memanfaatkan

seideal mungkin dalam penggunaan teknologi dan dana yang dipunya dan

dapat mewujudkan efektifitas dan efisien dari faktor produksi, distribusi dan

konsumsi yang berujung dapat meningkatkan daya saing lembaga perbankan

(Wahyuni & Efriza, 2017).

Berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan dan

perkembangan bank umum syariah di Indonesia dari tahun 2014 sampai

dengan 2020 dapat dilihat dari tabel berikut:

1
Tabel 1.1 Perkembangan BUS Indonesia Tahun 2014-2020
Indikator 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
BUS 12 12 13 13 14 14 14
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK 2020

Dari tabel 1.1 bisa dilihat bahwa bank umum syariah di Indonesia

mengalami perkembangan dari tahun 2014 hingga tahun 2020. Fenomena

tersebut dapat menunjukkan apabila terdapat bank syariah yang baru maka

akan mengakibatkan timbulnya persaingan sesama bank. Hal tersebut

memberikan suatu tuntutan manajemen bank agar bekerja keras untuk

meningkatkan kinerja perbankan syariah, dengan mengandalkan kepercayaan

masyarakat sebagai pemakai jasa perbankan. faktor kepercayaan nasabah

tersebut akan berdampak terhadap kemajuan perkembangan perbankan

(Thayib et al., 2017).

Adanya persaingan antar bank syariah, dapat memberikan dampak

positif atau negatif bagi perkembangan bank syariah. Dampak positifnya

yaitu saling berjuang dan memotivasi agar menjadi yang teristimewa. Akibat

negatifnya yaitu kekalahan saat persaingan mengakibatkan menghambat

jalannya perkembangan bank yang terkait yang berakibat bank syariah

menjadi rugi. Untuk itu, strategi yang dapat dilakukan bank syariah untuk

menjaga kepercayaan nasabah yaitu dengan meningkatkan kinerja keuangan

menggunkan prinsip utama yaitu kemampuan bank dalam mengelola dana

(Farman, 2020).

Ketua Dewan Komisioner OJK yaitu Wimboh Santososo mengatakan

bahwa pertumbuhan bank syariah di Indonesia telah mengalahkan laju bank

2
konvensional. Dapat dilihat dari kinerja perbankan syariah laju pembiayaan

pada tahun 2020 senilai 9,5 persen yang jauh diatas tingkat pertumbuhan

pembiayaan perbankan nasional senilai 2,41 persen pada periode yang sama.

Sementara itu, total aset keuangan syariah pada tahun 2020 senilai Rp1.770,3

triliun atau naik 2,48 persen yoy. Untuk Dana Pihak Ketiga pada perbankan

syariah naik hampir 8,8 persen secara tahunan di masa pandemi, berbeda

dengan perbankan konvensional yang naik hamper 8,5 persen secara tahunan.

Dapat disimpulkan bahwa total pertumbuhan asset, pembiayaan, dan dana

pihak ketiga dari perbankan syariah tinggi, dikarenakan mayoritas penduduk

Indonesia adalah muslim yang mendekati angka 87 persen dari total

penduduk yang ada (Republika.com, 2021).

Kinerja keungan perbankan syariah dapat dilihat dari kemampuan bank

dalam mengasilkan tingkat profitability yang dinilai cukup baik dan masih

mengalami peningkatan tiap tahunnya dapat dibuktikan dengan return on

asset (ROA) sebagai berikut:

Tabel 1.2 Perkembangan ROA BUS Indoneia Tahun 2015-2020


Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020
ROA 0,49% 0,63% 0,63% 1,28% 1,73% 1,40%
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK 2020

Dapat dilihat dari tabel 1.2 perkembangan profitability (ROA) pada

bank syariah dari tahun 2015 hingga tahun 2019 mengalami peningkatan.

Pada tahun 2020, terjadi penurunan profitabilitas dikarenakan adanya

pandemi Covid-19 yang mengakibatkan BUS di Indonesia mengalami

penurunan laba yang signifikan. Umumnya bank syariah akan mengalami

3
sedikit krisis akibat adanya pandemik Covid-19, maka bank syariah haruslah

mewaspadai agar tidak terjadi penurunan lagi (Effendi & Hariani, 2020).

Dalam pengukuran Kinerja Keuangan pada perbankan syariah

digunakan rasio Profitabilitas (ROA) yang diambil dari data laporan

keuangan. Informasi yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan,

perubahan modal, laba rugi perusahaan, arus kas perusahaan, dan informasi

yang berhubungan dengan kinerja keuangan yang bersifat finansial dengan

meilihat laporan keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja

keuangan (Nurdin & Suyudi, 2019).

Rasio profitabilitas adalah rasio yang berguna sebagai tolok ukur

kemampuan perusahaan pada saat menghasilkan laba atau profit. Semakin

tinggi rasio profitabilitasnya maka semakin baik pula Kinerja Keuangan

perusahaan (Wahid et al., 2018). ROA menitikberatkan kesanggupan

perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang berfungsi sebagai

pengoperasionalan perusahaan dengan memanfaatkan asset yang telah

dimiliki, hal tersebut didukung oleh Bank Indonesia, bahwa Bank Indonesia

lebih menitikberatkan nilai profitabilitas yang digunakan sebagai alat ukur

ROA (Pangesti & Sutanto, 2020).

Rasio profitabilitas mengutamakan kemampuan perusahaan agar

memperoleh penghasilan saat kegiatan pengoperasionalan perusahaan

dengan menggunakan aktiva yang dimiliki perusahaan. Sasaran utama

pengoperasionalan bank adalah tercapainya titik maksimal tingkat

profitabilitas (Angraini, 2018). Kemaksimalan profitabilitas dapat

4
diperhatikan dari segi kinerja bank saat menggunakan elemen-elemen yang

dapat mempengaruhi pencapaian laba atau profitabilitas perusahaan. Salah

satunya yaitu jumlah dana yang telah terhimpun di bank, yaitu dana yang

didapatkan dari masyarakat atau dapat dibilang sebagai Dana Pihak Ketiga

(Rasyid et al., 2020).

Tabel 1.3 Perkembangan DPK BUS di Indonesia tahun 2016-2020


Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
DPK 206.407 238.393 257.052 288.978 322.853
(Milyar Rupiah)
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK 2020

Pada tabel 1.3 dapat dijelaskan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)

mengalami peningkatan dari tahun 2016 sampai tahun 2020. Menurut Hatiana

(2020), DPK merupakan dana yang bersumber dari masyarakat, berasal dari

perorangan ataupun badan usaha, yang didapatkan bank dari berbagai

instrumen produk simpanan bank. Apabila jumlah DPK pada bank

meningkat, bank mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan pendapatan

yang lebih dari pemanfaatan dana tersebut. Maka diasumsikan DPK

mempunyai hubungan positif terhadap profitabilitas.

Tugas dari bank syariah adalah memberikan bantuan pendanaan kepada

masyarakat dan beroperasi sebagai perantara keuangan di masyarakat. Maka

dari itu, kehadiran bank dapat membuat arus uang yang berasal dari

masyarakat dapat dihimpun lalu disalurkanlah lagi kepada masyarakat. DPK

dapat diibaratkan sebagai “Jantung” yang sanggup menggerakkan semua

komponen yang ada di bank (Rori et al., 2017).

5
Semakin besar jumlah DPK maka dapat mengakibatkan peningkatan

kemampuan manajemen bank syariah dalam menyalurkan dananya. Jika

jumlah penyaluran dana meningkat maka dapat mengakibatkan kemampuan

bank dalam menghasilkan profitabilitas bertambah (Yundi & Sudarsono,

2018). Untuk itu, peningkatan DPK menjadi sesuatu yang penting bagi

perbankan syariah terutama ketika meningkatkan profitabilitas yang secara

bersamaan dapat meningkatkan Kinerja Keuangan di bank syariah.

Penelitian yang dihasilkan oleh Murdiyanto (2018), Anggraini (2018),

dan Parenrengi (2018) memperlihatkan bahwa DPK berdampak positif dan

signifikan terhadap ROA. Lain pula penelitian yang dihasilkan oleh

Syachfuddin & Rosyidi (2017) dan Afifah et al. (2017) bahwa DPK

berdampak negatif dan signifikan terhadap ROA. Berbeda pula penelitian dari

Hatiana & Pratiwi (2020) bahwa DPK berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap ROA. Hal tersebut tidak didapati kesamaan hasil penelitian sehingga

perlu dilakukakan penelitian lebih lanjut.

Tabel 1.4 Perkembangan FDR BUS Indonesia tahun 2015-2020


Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
FDR 85,99% 79,61% 78,53% 77,91% 76,36%
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK 2020

Terdapat faktor lain di penelitian ini, yaitu Financing Deposit to Ratio

(FDR). FDR adalah rasio pembiayaan bank terhadap DPK yang diterima oleh

bank dan dapat digunakan sebagai indikator mengukur seberapa besar tingkat

likuiditas bank (Fachri, 2021). Jika tingkat likuiditas FDR tinggi maka bank

dapat dikatakan gagal dalam menjalankan bisnis. Sebaliknya jika FDR

6
rendah, maka bank mempunyai likuiditas baik, namun jika bank tidak

menyalurkan pembiayaan secara baik, dapat mengakibatkan tingkat

profitabilitas bank turun.

Rasio FDR atau dalam bank konvensional disebut dengan LDR (Loan

to Deposit Ratio) berfungsi untuk mengukur tingkat kesanggupan bank saat

membayar hutang dan membayar kembali kepada deposannya, dan bank

sanggup memenuhi permintaan pembiayaan atau kredit yang diajukan

nasabah (Badzlina et al., 2020). Pernyataan mengenai FDR memperlihatkan

adanya pengaruh positif pada Kinerja Keuangan (ROA) adalah penelitian

oleh Hatta & Fitri (2020) dan Wiarta (2020). Namun tidak selaras dengan

penelitian oleh Hasanah et al. (2019) bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap

Kinerja Keuangan perbankan syariah.

Islamic Social Reporting (ISR) yakni ukuran pelaporan perusahaan

mengenai tanggung jawab sosial yang bersumber pada pedoman syariah. ISR

menjadi salah satu hal yang sangat diperlukan bagi Kinerja Keuangan

dikarenakan dengan pengungkapan ISR, lembaga keuangan dapat

mengutarakan tanggung jawab sosialnya untuk masyarakat sehingga

perusahaan dapat dipandang baik dan dapat dilihat sebagai instansi yang

dapat diandalkan oleh masyarakat dalam menyalurkan dana (Sutapa &

Hanafi, 2019).

Alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur dalam menilai

pengungkapan tanggung jawab sosial kepada perusahan yang secara

operasional berdasarkan prinsip syariah adalah dengan menggunakan Indeks

7
ISR. Awal mulanya ISR dikembangkan oleh Haniffa pada tahun 2002 dengan

lima tema kemudian diperluas lagi oleh Othman et al pada tahun 2009

menjadi enam tema pengungkapan tangunggjawab sosial perusahaan berbasis

syariah (Adisaputra & Kurnia, 2021). Pernyataan mengenai ISR yang

memperlihatkan pengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan (ROA) adalah

penelitian yang diperoleh dari Retnaningsih & Hariyanti (2019) dan

Mardliyyah et al. (2020). Sedangkan penelitian yang dihasilkan oleh Hadinata

(2018) bahwa ISR tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Keuangan

perbankan syariah.

Berdasarkan uraian dan fenomena di atas, muncul berbagai perbedaan

hasil penelitian yang mana perlu dilakukan penelitian selanjutnya perihal

rasio keuangan yang berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan bank syariah.

Peneliti menambahkan variabel pemoderasi, dengan maksud hasil penelitian

nantinya dapat mempertegas atau memperlemah teori yang ada. Penggunaan

pembiayaan sebagai variabel pemoderasi karena pembiayaan yang disalurkan

dapat memberikan gambaran bagaimana bank tersebut dapat menjalankan

fungsinya sebagai perantara keuangan.

Pembaharuan yang digunakan pada penelitian ini terdapat kombinasi

baru yang terletak pada variabel dependen yaitu penggunaan FDR dan ISR

terhadap Kinerja Keuangan danPembiayaan sebagai variabel Pemoderasi.

Berdasarkan fenomena dan berbagai hasil penelitian terdahulu, peneliti

memiliki ketertarikan untuk meneliti dengan mengagkat judul “Pengaruh

Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing Deposit to Ratio (FDR), dan

8
Islamic Social Reporting (ISR) terhadap Kinerja Keuangan dengan

Pembiayaan sebagai Variabel Pemoderasi (Studi pada Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia tahun 2016-2020)”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang didasari dari latar belakang permasalahan

diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh DPK terhadap Kinerja Keuangan BUS di Indonesia

tahun 2016-2020?

2. Bagaimana pengaruh FDR terhadap Kinerja Keuangan BUS di Indonesia

tahun 2016-2020?

3. Bagaimana pengaruh ISR terhadap Kinerja Keuangan BUS di Indonesia

tahun 2016-2020?

4. Bagaimana pengaruh DPK terhadap Kinerja Keuangan yang dimoderasi

pembiayaan pada BUS Indonesia tahun 2016-2020?

5. Bagaimana pengaruh FDR terhadap Kinerja Keuangan yang dimoderasi

pembiayaan pada BUS Indonesia tahun 2016-2020?

6. Bagaimana pengaruh ISR terhadap Kinerja Keuangan yang dimoderasi

pembiayaan pada BUS Indonesia tahun 2016-2020?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh DPK terhadap Kinerja Keuangan pada BUS

di Indonesia tahun 2016-2020.

2. Untuk mengetahui pengaruh FDR terhadap Kinerja Keuangan pada BUS

di Indonesia tahun 2016-2020.

9
3. Untuk mengetahui pengaruh ISR terhadap Kinerja Keuangan pada BUS di

Indonesia tahun 2016-2020.

4. Untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan memoderasi DPK terhadap

Kinerja Keuangan pada BUS di Indonesia tahun 2016-2020.

5. Untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan memoderasi FDR terhadap

Kinerja Keuangan pada BUS di Indonesia tahun 2016-2020.

6. Untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan memoderasi ISR terhadap

Kinerja Keuangan pada BUS di Indonesia tahun 2016-2020.

D. Manfaat Penelitian

Adapun harapan dari penelitian yang dilakukan yaitu memberikan

manfaat, yang terdiri:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan tambahan literatur dan ilmu pengetahuan

dalam hal perbankan syariah bagi peneliti dan pembaca.

2. Manfaat Praktis

a. Akademisi

Memberikan manfaat dan memperluas ilmu kepustakaan

tentang faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keunagan

perbankan syariah.

b. Penulis

Sebagai tempat mengembangkan ilmu pengetahuan dan

pembelajaran peneliti dari teori yang telah dipelajari dan didapatkan

pada saat perkuliahan mengenai perbankan syariah.

10
c. Bank

Bank dapat melihat gambaran tentang Kinerja Keuangan

dengan referensi yang berasal dari peneliti. Hasilnya dapat

digunakan oleh pihak bank dalam upaya meningkatkan Kinerja

Keuangan dan sebagai tolok ukur kesiapan bank syariah untuk

menghadapi persaingan kedepannya.

d. Pembaca

Menambah informasi pengetahuan tentang hal- hal yang dapat

mempengaruhi Kinerja Keuangan bank syariah.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini menggambarkan dan mempermudah para

pembaca selama memahami penelitian yang dijabarkan. Secara garis besar

sistematika dijabarakan dengan lima bab dengan terstruktur sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Poin awal mencakup permasalahan yang akan diangkat berisi latar

belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan yang dijelaskan secara lengkap mengenai penulisan pada

penelitian yang diteliti.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bagian ini mencakup penjelasan mengenai landasan teori yang

berkenaan dengan telaah pustaka yang menginformasikan intisari

penelitian terdahulu, kerangka teori fungsinya menganalisis melalui

11
konsep, kerangka penelitian yang dalam penelitian ini disajikan

dalam bentuk gambar untuk mengasilkan suatu hipotesis dan bagian

terakhir adalah hipotesis yang berisikan dugaan sementara dalam

penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian ini mencakup perihal dari jenis tentang penelitian,

tempat serta waktu penelitian, sampel serta populasi, teknik-teknik

data pengumpulan, skala pengukuran, operasional dan definisi

konsep, instrumen penelitian dan dan uji instrumennya serta alat

analisis yang fungsinya untuk menjawab rumusan masalah.

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bagian ini menjabarakan deskripsi obyek penelitian juga hasil

interpretasi dari analisis data. Pada bab IV ini nantinya akan

dilakukan analisis data yang berfungsi mempermudah saat

pengambilan kesimpulan yang nantinya dibahas pad bab V, tentang

tinjauan umum pembahasan dan hasil penelitian dari pengelolaan

data yang didapatkan meliputi statistika diskripsi.

BAB V PENUTUP

Bagian terakhir mencakup kesimpulan atas hasil dari penelitian yang

sudah dilaksanakan dengan suatu jawaban berdasarkan dari pokok

kasus yang telak dikemukakan, dan juga terdapat saran yang beisi

masukan untuk dapat menjadi gambaran bagi para pembaca dan

12
tindakan-tindakan yang direkomendasikan untuk bahan peninjauan

selanjutnya.

13
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan

untuk membangun kerangka teoritis sebagai dasar pembuatan kerangka

penelitian. Penelitian ini memuat tiga jenis variabel yang digunakan

diantararnya, tiga variabel independen yang terdiri dari DPK, FDR, dan ISR,

dengan satu variabel dependen yaitu Kinerja Keuangan, dan satu variabel

pemoderasi yaitu Pembiayaan. Maka dari itu, dapat di paparkan reseach gap

yang disajikan dengan table penelitian terdahulu yang meliputi:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penelitian dan Variabel Hasil


Tahun
DPK X Y

1. (Syachfuddin & -DPK -ROA -/Signifikan


Rosyidi, 2017)

2. (Murdiyanto, 2018) -DPK -ROA +/Signifikan

3. (Angraini, 2018) -DPK -ROA +/Signifikan

4. (Afifah et al., 2017) -DPK -ROA -/Signifikan

5. (Parenrengi & -DPK -ROA +/Signifikan


Hendratni, 2018)
6. (Hatiana & Pratiwi, -DPK -ROA +/Tidak Signifikan
2020)
7. (Katuuk et al., 2018) -DPK -ROA Tidak Berpengaruh

FDR

1. (Hatta & Fitri, 2020) -FDR -ROA +/Signifikan

2. (Lestari et al., 2016) -FDR -ROA +/Signifikan

3. (Wiarta, 2020) -FDR -ROA +/Signifikan

14
4. (Fachri, 2021) -FDR -ROA +/Tidak Signifikan

5. (Almunawwaroh & -FDR -ROA +/Signifikan


Marlina, 2018)
6. (Hasanah et al., 2019) -FDR -ROA Tidak Berpengaruh
7. (Yundi & Sudarsono, -FDR -ROA -/Signifikan
2018)
8. (Indyarwati & -FDR -ROA -/Signifikan
Handayani, 2017)

ISR
1. (Retnaningsih & -ISR -ROA +/Signifikan
Hariyanti, 2019)
2. (Mardliyyah et al., -ISR -ROA +/Signifikan
2020)
3. (Pangesti & Sutanto, -ISR -ROA -Tidak Berpengaruh
2020)
4. (Hadinata, 2018) -ISR -ROA -/Signifikan
5. (Adisaputra & Kurnia, -ISR -ROA +/Signifikan
2021)

6. (Asytuti & Indriyani, -ISR -ROA -/Signifikan


2019)

7. (Suwarsi & Azib, -ISR -ROA -Tidak Berpengaruh


2017)

8. (Farida, 2018) -ISR -ROA -Tidak Berpengaruh

Pembiayaan sebagai pemoderasi

NO Penelitian X Y Z Keterangan
Terdahulu
1. (Inayah, 2019) -DPK -ROA - Volume -Volume
Pembiayaan pembiayaan
dapat
memoderasi
DPK terhadap
Kinerja
keuangan.

2. (Junaedi, 2015) -GCG -ROA -Volume -Volume


Pembiayaan pembiayaan
dapat
memoderasi
GCG terhadap
Kinerja
keunagan

Sumber: Penelitian dahulu, diolah 2021

15
B. Kerangka Teori

Teori yang terdapat dalam penelitian ialah serangkaian konsep, asumsi

konstruk, definisi, dan porposi yang digunakan sebagai penjelasan suatu

fenomena secara sistematis dengan cara merusmuskan hubungan antar

konsep. Pada intinya teori pada penelitian yaitu seperangkat konsep yang

dirumuskan dengan cara sistematis yang nantinya menjadi sebuah dasar

keputusan (Machali, 2016).

1. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholders Theory)

Dalam teori ini menjelaskan bahwa perusahaan tidaklah entitas yang

hanya beroperasi bagi kepentingannya sendiri namun harus memberikan

manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham, kredituor, konsumen,

supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). Untuk itu

keberadaan suatu perusahaan amatlah dipengaruhi oleh dukungan yang

diberikan oleh para stakeholder kepada perusahaan tersebut. (Ghozali,

2020).

Teori Stakeholder adalah semua pihak baik pihak internal ataupun

pihak eksternal diperusahaan yang mempunyai hubungan baik yang

sifatnya saling berpengaruh atau mempengaruhi, secara langsung atau

tidak langsung terhadapperusahaan dan dalam teori ini penerapannya

tidaklah hanya terdiri dari investor dan kreditur namun terdiri dari

pemasok, pelanggan, dan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari

kehidupan sosial (Krisdamayanti & Retnani, 2020).

16
2. Kinerja Keuangan

Kinerja adalah penerimaan dari sebuah pekerjaan yang berhubungan

baik terhadap suatu tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, serta

dapat menghasilkan kontribusi ekonomi (Pratama & Wardani, 2017).

Kinerja keuangan bank dapat menghasilkan gambaran tentang efisiensi

dari pemakaian dana bank tentang hasil yang akan diperoleh dengan

melihat keuntungan setalah mempertimbangkan pendapatan bersih setelah

pajak. Kinerja Keuangan bank syariah turut terlibat dalam kegiatan

operasional, diasumsikan andaikata kinerja keuangan bank syariah baik

maka operasional perusahaan tentunya akan berjalan baik dan maksimal.

Kinerja Keuangan juga menjadi sebuah tolok ukur tingkat kesehatan

perusahaan yang berguna dalam kegiatan bank syariah yang akan

dijalankan.

Kinerja keuangan ialah penggambaran keadaan keuangan untuk

periode tertentu yang berkaitan penghimpunan dana ataupun penyaluran

dana yang diukur dengan indikator kecakupan modal, likuiditas, dan

profitabilitas. Menurut Jumingan (2009) Tujuan penilaian kinerja

keuangan bagi perusahaan :

a. Memahami keefektifan tata kelola keuangan perusahaan dalam hal

likuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas yang didapatkan saat

tahun berjalan ataupun tahun sebelumnya.

b. Memahami keefektifan perusahaan dalam memakai semua asset

yang dipunyai untuk mewujudkan keuntungan secara efisien.

17
Analisis rasio keuangan dapat bermanfaat bagi manajemen yang

berguna bagi perencanaan dan pengkajian kinerja perusahaan. Dari sisi

kreditur kegunaan rasio keuangan untuk mengukur risiko yang ada dari

pokok pinjaman serta pembayaran bunga. Dari sisi investor digunakan

untuk memeriksa nilai saham dan jaminan keamanan saham yang

diinvestasikan dalam perusahaan (Angraini, 2018).

3. Profitabilitas

Untuk menilai Kinerja Keuangan bank digunakanlah rasio

profitabilitas. Pofitabilitas digunakan untuk menghitung tingkat

keuntungan suatu perusahaan dan membandingkan efektifitas manajemen

dengan dasar hasil pengembalian yang didapatkan. Profitabilitas juga

dapat digunakan untuk mengukur jangka panjang bagi perusahaan karena

dapat digunakan untuk menilai bagimanakah prospek perusahaan untuk

kedepannya. Untuk itu perusahaan akan selalu bekerja keras untuk

mengembangkan profitabilitasnya, jika semakin tinggi tingkat

profitabilitasnya maka disasumsikan kelangsungan hidup perusahaan akan

terjamin.

Menurut Kasmir (2008) profitabilitas bagi perusahaan atau bagi

pihak luar perusahaan bertujuan:

a. Menghitung keuntungan perusahaan selama jangka waktu tertentu.

b. Sebagai pembanding antara tingkat keuntungan di periode

sebelumnya dengan periode sebelumnya.

c. Sebagai pembanding perkembangan keuntungan dari satu perode ke

18
periode berikutnya.

d. Sebagai pengukur produktifitas semua dana perusahaan yang

dipakai, termasuk modal pinjaman ataupun modal sendiri.

e. Mengetahui tingkat produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang

dipakai.

Penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas yang diukur

menggunakan Return on Asset (ROA) yang merupakan rasio laba/

keuntungan sebelum biaya bunga serta pajak (tax) dengan seluruh asset

perusahaan.

Pemakaian rasio profitabilitas pada penilitian ini menggunakan

Return on Asset (ROA) yang merupakan rasio yang dipakai sebagai tolok

ukur kemampuan manajemen bank saat memperoleh keuntungan secara

menyeluruh dengan periode tertentu.

ROA mencerminkan kesanggupan manajemen bank saat

pengelolaan aktiva yang digunakan sebagai sumber net income. Ketika

rasio ROA tinggi, maka perusahaan dapat dikatakan memiliki performa

yang baik sebalinya semakin kecil rasio ROA menggambarkan pendapatan

yang diperoleh sedikit dan performa keuangan buruk (Angraini, 2018).

Penggunaan rasio ROA diharapkan dapat memperlihatkan perkembangan

profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia. Oleh sebab itu,

keberhasilah bank syariah berasal dari evaluasi kuantitatif

padaprofitabilitas bank syariah yang diukur melalui ROA. Berikut

merupakan ukuran ROA menurut kriteria Bank Indonesia:

19
Tabel 2.2 Kriteria ROA menurut Bank Indonesia
Tingkat ROA Predikat
ROA > 1,5% Sangat Baik
1.25% < ROA ≤ 1.5% Baik
0.5% < ROA ≤ 1.25% Cukup Baik
0% < ROA ≤ 0.5% Kurang Baik
ROA ≤ 0% Tidak Baik
Sumber: www.bi,go.id

4. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Kasmir (2006) menyatakan Dana Pihak Ketiga ialah kas atau dana

yang berasal dari masyarakat, perorangan ataupun badan usaha yang

didapatkan bank melalui berbagai aspek baik dari produk simpanan yang

yang berasal dari bank. DPK merupakan sumber dana yang terpenting bagi

bank yang dihimpun dari masyarakat, lalu disimpan dalam bentuk

tabungan, giro, atau deposito di bank.

Sumber dana yang dikelola bank dari DPK dapat mencapai 80%

hingga 90% dari keseluruhan dana yang ada. DPK merupakan sumber

kewajiban bagi kegiatan operasional bank dan dapat dijadikan tolok ukur

kesuksesan bank, andaikata bank bersedia membiayai pengoperasionalan

yang berasal dari sumber ini.

Bank yang telah berhasil menghimpun dana dengan bentuk

simpanan giro, tabungan, serta deposit dari masyarakat luas. Langkah

selanjutnya dengan menyalurkan kembali dana tersebut kepada

masyarakat yang membutuhkan. Semakin besar dana yang berhasil

dihimpun yang diperoleh dari masyarakat maka semakin besar pula kredit

yang diberikan. Pemberian kredit merupakan peranan bank yang paling

utama dalam menghasilkan keuntungan (Dendawijaya, 2005).

20
Menurut Soemitra (2017) pada dasarnya penghimpunan dana bank

terdiri dari dua hal yaitu investasi dan simpanan. Untuk acuan penyaluran

dana bagi hasil usaha dana pihak ketiga yang disimpan di bank syariah,

Dana yang dikumpulkan oleh bank syariah harus mematuhi

ketentuan berikut:

a. Kontrak yang dijalankan atau dipraktikkan harus sesuai dengan prinsip

syariah.

b. Memberikan penegasan, bahwa bank ataupun lembaga keuangan

syariah tidak menerapkan sistem bunga.

c. Perbankan syariah melakukan peredaran uang dibatasi oleh prinsip

syariah dan keuntungan.

DSN MUI menerbitkan Fatwa No. 14/DSN-MUI/IX/2000 tentang

Prinsip Distribusi Hasil Usaha dalam Lembaga Keuangan Syariah, dan

Fatwa No.87/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pemerataan

Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari:

a. Giro

Prinsip syariah tentang giro terdapat dalam Fatwa DSN

No.01/DSN-MUI/IV/2000. Giro ialah simpanan yang bisa diambil

kapanpun melalui cek, bilyet giro, transfer atau dengan alat pembayaran

lain, secara prinsipnya menggunakan akad mudharabah dan wadi’ah.

Apabila menggunakan adakd mudharabah maka bagi hasil sesuai

dengan kesepakatan masing-masing pihak. Apabila akad wadi’ah yang

digunakan maka pihak bank tidak boleh menjanjikan imbalan kepada

21
nasabah.

b. Tabungan

Prinsip syariah tentang tabungan terdapat dalam Fatwa DSN

No.02/DSN-MUI/IV/2000. Tabungan ialah simpanan yang

pengambilannya menurut ketentuan yang telah disepakati, tapi tidak

bisa ditarik menggunakan bilyet giro, cek, maupun sarana lain yang

sejenis. Tabungan menggunakan akad mudhaarbah dan wadi’ah. Pada

tabungan dengan akad wadi’ah bank diperbolehkan memberikan bonus

ke nasabah tanpa adanya kesepakatan di awal akad tentang besarnya

bonus yang akan diterima.

c. Deposito

Prinsip syariah tentang deposito terdapat dalam Fatwa DSN

No.03/DSN-MUI/IV/2000. Deposito ialah investasi dana

menggunakan akad mudharabah. Deposito adalah simpanan yang dapat

diambil pada waktu tertentu menurut kesepakatan antara pihak bank

dengan pihak nasabah.

5. Financing Deposit to Ratio (FDR)

Menurut IBI (2016) likuiditas bank menggambarkan

kesanggupan bank untuk menyediakan pendanaan yang digunakan

untuk mencukupi kewajiban dengan biaya yang normal. Bank

hendaklah mencukupi likuiditas dengan jumlah yang memadai agar

berhasil melayani kebutuhan nasabah sehingga berjalan baik. Bank

dengan likuiditas yang cukup, mampu membayar kewajiban kepada

22
kreditur yang sudah dalam jatuh tempo, dapat membayar apabila terjadi

pengambilan dana nasabah secara seketika dalam jumlah besar, dan

mampu mencukupi penarikan kredit nasabah yang diluar kewajaran

sesuai dengan bank. Jika jumlah likuiditas dibank kurang memadai,

maka bank akan menghadapi kegagalan dalam beroperasi. Kondisi

likuiditas dibank tidak dapat dikatakan tetap, namun kebutuhan dana

bank dapat berubah-ubah sebagai tanggapan dari kondisi ekonomi dan

lain sebagainya.

Rasio Financing Deposit to Ratio (FDR), ialah perbandingan

antara pembiayaan yang dialokasikan oleh bank dengan dana pihak

ketiga. FDR digunakan untuk memperkirakan kemampuan bank

syariah saat mencukupi segala kewajiban jangka pendek ketika jatuh

tempo. Dikatakan likuid apabila bank syariah mampu mengembalikan

simpanan nasabah apabila ditagih dan mampu menutup pembiayaan

pada pihak luar. (MUHAMMAD, 2014).

FDR adalah rasio seluruh jumlah pembiayaan yang disalurkan

dengan dana yang diterima oleh bank. Apabila semakin tinggi rasio

maka akan memberikan gambaran semakin rendahnya kemampuan

likuiditas bank. Apabila tingkat likuiditas berkurang dapat berdampak

dengan naiknya tingkat profitabilitas. Dengan tingginya FDR

pembiayaan yang dilakukan bank akan besar, sehingga dari berbagai

macam pembiayaan diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas bank

syariah (Almunawwaroh & Marlina, 2018).

23
Menurut Nurvarida (2017) tingkat rasio LDR dengan kriteria yang

bagus adalah pada peringkat 1 dan peringkat 2 antara 50% sampai 85%.

Meskipun belum terdapat ketentuan besarnya FDR namun ukuran LDR

tersebut dapat dijadikan acuan penilaian likuiditas bagi perbankan

syariah di Indonesia seperti halnya dalam perbankan konvensional.

6. Islamic Social Reporting (ISR)

Dalam segi pandangan islam, social report ialah bisnis dengan

praktik yang tanggungg jawabnya etis dengan alami. Ciri-ciri

perusahaan yang menambahkan norma agama islam yaitu terdapatnya

komitmen ketulusan saat melindungi perjanjian sosial pada saat

pengoperasionalannya. Maka dari itu, bisnis dengan kerangka islami

meliputi hubungan bisnis dalam bentuknya (Hadinata, 2018).

Untuk pertama kali ISR diprakasai oleh Ross Hanifa (2002)

dengan artikelnya yang berjudul “Social Reporting Disclousure: An

Islamic Perspective“. Kemudian ISR diperluas lebih jauh oleh Rohana

Othman, Azlan Md Thani, dan Erlane K Ghani (2009) di Malaysia. ISR

ialah suatu indeks atau standar yang harus dipatuhi oleh perusahaan

untuk melaporkan kinerja sosialnya dengan kenetuan islam. (Suwarsi

& Azib, 2017).

Index ISR dikembangkan dengan lahirnya strandar pelaporan

oleh AAOFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic

Financial Institutions) untuk seterusnya diperluas bagi masing-masing

peneliti selanjutnya. ISR ialah pengungkapan tanggung jawab sosial

24
yang dilaksankan perusahaan secara sukarela berdasarkan syariat islam.

Dalam rangka memberikan tanggung jawab sosial dan sebagai alat

transparansi bagi pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan.

ISR ialah kelanjutan dari pelaporan sosial yang mencakup bukan

hanya ekspetasi masyarakat mengenai peran perusahaan di

perekonomian, melinkan peranan perusahaan dalam aspek spiritual

(Haniffa, 2002). ISR menggaris besarkan pada keadilan sosial terkait

pelaporan lingkungan, hak minoritas, dan karyawan. Index ISR terdiri

dari beberapa penelitian yang berkaitan dengan referensi dari Othman

et al. (2009) dengan mengungkapan tema pengungkapan dari ISR.

Setiap tema mempunyai indicator pengungkapan tema. Terdapat enam

item tema pengungkapan ISR menurut yaitu:

a. Tema Keuangan dan Investasi

Rancangan dasar yang diinformasikan pada tema ini ialah

tentang tauhid, kewajidan dan kehalalan contohnya: biaya bunga

(riba) dan biaya spekulatif (gharar) yang secara mutlak dilarang

oleh syariat islam, dan melaksanakan kewajiban berzakat (Haniffa,

2002).

b. Tema Produk dan Layanan

Rancangan dasar yang diinformasikan pada tema ini ialah

tentang kehalalan produk dan jasa atau layanan yang digunakan pada

pengaduan nasabah. Selain itu, layanan pengaduan nasabah juga

harus diprioritaskan bank syariah untuk menjaga keyakinan nasabah.

25
Dimasa sekarang, hampir semua pelayanan bisnis untuk para

pelanggan atau kliennya, dikarenakan pelayanan yang baik nantinya

mendapatkan imbalan pada tingkat loyalitas dari pelanggan (Othman

et al., 2009)

c. Tema Karyawan

Rancangan dasar yang diinformasikan pada tema ini ialah

segala hal yang berhubungan dengan karyawan bermula dari konsep

etika, perilaku amanah dan adil terhadap karyawan, karyawan

dibayar dengan upah yang sesuai, kebutuhan spiritual karyawan, dll.

aspek yang digunakan pada penelitian ini yaitu tentang kriteria

karyawan, gaji dan tunjangan, pelatihan, pendidikan, pemberdayaan

karyawan, Kesehatan dan keselamatan, semua karyawan memiliki

peluang yang sama, lingkungan kerja yang mendukung dan baik,

apresiasi kepada karyawan yang berprestasi.

d. Tema Masyarakat

Menurut Haniffa (2002) mengungkapkan bahwa dasar dari

konsep ini tentang adanya ummah, amanah dan adil serta

menekankan kepada kepentingan masyarakat untuk berbagi dan

memberi bantuan melalui perwujudan kegiatan sosial dengan cara

sedekah, waqaf, serta qardhasan (meminjamkan uang tanpa

bunga/manfaat). Sedangkan terdapat faktor lain diperluas oleh

Othman et al (2009) di antaranya yaitu beasiswa, relawan yang

berasal dari golongan karyawan, pengembangan lulusan sekolah

26
bisnis atau magang bagi mahasiswa, pembinaan bagi kalangan

muda, peningkatan kualitas hidup yang diperutntukkan masyarakat

miskin, perawatan bagi anak kecil, kegiatan bakti sosial, serta

dukungan untuk kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan,

agama, pendidikan, hiburan, olahraga, dan budaya.

e. Tema Lingkungan

Dasar rancanganyang digunakan dalam tema ini ialah dengan

keseimbangan / mizan, tengah / i;tidal, dan khilafah akhirah /

kewajiban untuk melindungi lingkungan. Hal tersebut berkaitan

dengan pemakaian sumber daya dan kegiatan yang diperlukan

sebagai kriteria pemeliharaan lingkungan, perihal pengurangan efek

pemanasan global, pengetahuan lingkungan, audit lingkungan serta

tata kelola lingkungan

f. Tata Kelola Perusahaan

Tema corporate governance di ISR adalah tambahan oleh

Othman et al (2009) yang mana tema ini sangat berhubungan dengan

perusahaan dalam rangka untuk mmembuktikan pengawasan pada

aspek perusahaan syariah. Tata kelola perusahaan dapat dijelaskan

dengan sistem hak, proses, dan kontrol yang keseluruhan diatur

secara intern dan ekstern atas pengelolaan badan usaha untuk tujuan

melindungi kepentingan pemangku kepentingan. Dalam tata kelola

perusahaan dalam ekonomi islam yaitu:

1) Akuntabilitas: Dalam hal tanggungjawab, umat islam harus

27
meyakini bahwa apapun yang kita lakukan di dunia tidak akan

mendapatkan balasanya di akhirat nanti. Maka dari itu, manusia

berkewajiban menjalankan perintah Allah SWT.

2) Transaparasi: Konsep ini terkandung dalam Al-quran dalam surah

Al-Baqarah ayat 182.

3) Keadilan: Konsep ini terkandung dalam Al-Quran dalam surah

An-Nisaa:58.

4) Bertanggung Jawab: Konsep ini terdapat hubungan dengan

konsep akuntabilitas.

Untuk pengukuran Indeks ISR digunakan metode contenr

analysis, yang berguna sebagai indentifikasi jenis ISR untuk menelaah

annual report perusahaan. Untuk penilaian indeks ISR menggunakan

cara scoring (diberi nilai 1 ketika indikator pada pengungkapan ISR

terdapat didalam laporan keunagan, sedangkan nilai 0 untuk indikator

yang tidak terdapat didalam laporan keunagan, kemudian dilakukan

perhitungan ISR).

7. Pembiayaan

a. Definisi Pembiayaan

Pembiayaan adalah sumber penghasilan bagi bank syariah

dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan

stakholders yang terdiri dari pemilik, pegawai, masyarakat,

pemerintah, dan bank (Yudiana, 2017).

28
Menurut Nasution (2018) pembiayaan dengan dasar prinsip

syariah ialah alokasi dana atau tagihan yang disertakan dengan hal

tersebut mengikuti persepakatan antara bank dengan pihak lain

dengan ketetapan pihak yang diberi dana agar dapat mengembalikan

tagihan tersebut sesuai jangka waktu tertentu bersamaan imbalan

atau bagi hasil. Pada saat terjadi pembiayaan, bank syariah perlu

menganalisis pembiayaa agar bank syariah mendapatkan keyakinan

bahwa pembiyaan yang dialokasikan dapat dikembalikan oleh

nasabah.

b. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan dengan dasar prinsip syariah ialah

berfungsi menaikkan kesejahteraan ekonomi dan peluang kerja

berlandaskan nilai-nilai islam. Pembiayaan tersebut perlu dirasakan

bagi para pengusaha yang berkecimpung dalam bidang industri,

pertanian, dan perdagangan guna menopang giliran kerja dan

menopang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa

berguna sebagai pemenuhan kebutuhan domestik dan juga luar

negeri (Nasution, 2018).

c. Fungsi Pembiayaan

Kehadiran prinsip bank syariah dengan mengaplikasikan

pembiayaan berprinsip syariah tidak hanya diperuntukkan mendapat

keuntungan dan memprediksikan usaha perbankan di Indonesia,

namun guna melahirkan lingkungan bisnis yang terjamin. Menurut

29
Yudiana (2017) Fungsi bank syariah bagi masyarakat yakni:

1) Mengembangkan daya guna uang

2) Meingkatkan daya guna barang

3) Mengembangkan peredaran uang

4) Melahirkan suasana yang kondusif pada usaha.

5) Sebagai penguatan ekonomi

6) Menjembatani peningkatan pendapatan nasional.

7) Sebagai alat hubungan ekonomi internasional.

d. Jenis Pembiayaan

Pembiayaan ialah penyedia dana atau tagihan terdiri dari:

1) Transaksi bagi hasil berwujud mudharabah dan musyarakah.

2) Transaki sewa menyewa berwujud ijarah atau sewa beli dengan

wujud IMBT.

3) Transaksi jual beli berwujud piutang murabahah, salam, dan

isthina.

4) Transaksi pinjam-meminjam berwujud piutang qardh, serta

5) Transaksi sewa menyewa jasa berwujud ijarah untuk transaksi

multijasa.

Penjabaran dari jenis-jenis pembiayaan diatas menurut Soemitra

(2017) yaitu:

1) Mudharabah

Dalam pembiayaan akad mudharabah ialah akad kerja sama

pada usaha antara pihak pertama yang meyediakan semua uang

30
yang berasal dari pihak kedua mempunyai peranan sebagai

pengelola dana dengan membagi profit usaha berlandaskan

kesepakatan yang disepakati dalam akad. Jika terjadi kerugian

dijamin sepenuhnya oleh bank syariah, kecuali andaikata pihak

kedua yang menunaikan kesalahan dengan sengaja, lalai, atau

melanggar pengesahan diawal.

2) Musyarakah

Akad musyarakah ialah akad kerja sama diantara dua pihak

atau lebih pada suatu usaha tertentu dengan tiap-tiap pihak

memberikan alokasi dana dengan ketetapan bahwa keuntungan

akan dialokasikan sesuai persetujuan, jika terjadi defisit akan

ditanggung dengan porposi tiap-tiap pihak.

3) Murabahah

Akad Murabahah ialah akad pembiayaan pada suatu barang

dengan menyatakan harga beli tesebut kepada pembeli dan

pembeli membayarnya dengan harga beli ditambah harga

keuntungan sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak.

4) Salam

Akad Salam ialah akad pembiayaan pada suatu barang

engan sistem memesan terlebih dahulu dengan pembayarannya

dilakukan diawal melalui syarat khusus sesuai dengan

kesepakatan.

31
5) Isthisna’

Akad Isthisna’ ialah akad pembiayaan barang berbentuk

pemesanan barang spesifik disertai kriteria dan syarat khusus

dengan kesepakatan antara pemesan dan pembuat barang.

Pembayaran dapat dikerjakan oleh bank dengan beberapa kali

(termin).

6) Qardh

Akad qardh ialah akad pinjaman dana bakal nasabah yang

mempunyai persyaratan hingga nasabah berkewajiban

mengembalikan modal pinjaman yang telah diterima dengan

tempo yang telah disetujui, baik secara langsung atauoun dengan

cicilan.

7) Ijarah

Akad ijarah ialah akad alokasi dana yang berfungsi untuk

mengalihkan hak guna atau keuntungan yang berasal dari suatu

barang atau jasa dengan acuan transaksi sewa, tanpa diikuti

pemindahan kepemilikan barang tersebut.

8) Ijarah Muntahiya Bittamlik

Akad IMBT ialah akad alokasi dana yang berfungsi untuk

mengalihkan hak guna atau keuntungan yang berasal dari suatu

barang atau jasa dengan acuan transaksi sewa dengan pilihan

pengalihan kepemilikan barang.

32
C. Kerangka Penelitian

DPK (X1)

H1
Kinerja
FDR (X2) H2 Keuangan
(Y)
H3
ISR (X3)
H4 H5 H6

Jumlah Pembiayaan
(Z)

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis ialah kesimpulan yang belum lengkap atau kesimpulan yang

belum tertata, pembuktikan kebenaran hipotesis tersebut melalui penelitian.

Pembuktian dapat dikerjakan melalui uji hipotesis dimaksud dengan data

dilapangan. Penggunaan hipotesis penelitian menjadi jelas arah pengujiannya

atau dapat dikatakan hipotesis mengajarkan peneliti saat keberlangsungan

penelitian di lapangan ketika berperan sebagai objek pengujian ataupun

ketika pengumpulan data (Bungin, 2005).

1. Pengaruh DPK terhadap Kinerja Keuangan

Menjaga kepercayaan masyarakat merupakan salah satu elemen

utama untuk perkembangan dan kemajuan bank. Meningkatnya jumlah

DPK mencerminkan bahwa bank telah berhasil menghimpun dana dari

dana pihak ketiga. Hal tersebut memberi artian secara konsep Kinerja

Keuangan pada bank sudah dipercaya oleh masyarakat. Oleh sebab itu,

semakin banyak dana yang berhasil dihimpun bank sehingga bank dapat

33
menyalurkan dana sehingga dapat meningkatkan potensi naiknya

profitabilitas bagi bank (Murdiyanto, 2018).

Pemaparan tersebut selaras dengan riset dari Parenrengi & Hendratni

(2018) yang hasilnya DPK mencerminkan memiliki hubungan yang positif

dan signifikan terhadap profitabilitas. Semakin banyak dana yang

dihimpun dari bank syariah, maka bank dapat meningkatkan kegiatan

usaha dan memperluas penerapan produk yang sepadan dengan kebutuhan

nasabah yang nantinya dapat meningkatkan profitabilitas. Dapat

disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah DPK maka ROA semakin

tinggi dan Kinerja Keuangan pada bank menjadi lebih baik. Penelitian ini

juga selaras dengan Anggraini (2018) bahwa DPK mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan, maka dapat dibuat

hipotesis sebagai berikut:

H1: DPK mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Keuangan.

2. Pengaruh FDR terhadap Kinerja Keuangan

Rasio FDR atau rasio likuiditas dipakai sebagai pengukur

kesanggupan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Bank

mempunyai kesediaan untuk melakukan pembayaran penarikan giro,

deposito berjangka, tabungan, pinjaman bank yang akan jatuh tempo atau

diartikan sebagai gambaran penyediaan kredit yang dialokasikan untuk

nasabah dapat menyepadankan kewajiban bank dengan memenuhi

deposan yang akan mengambil uangnya, dimana bank sudah

34
menggunakan uangnya sebagai pemberian kredit dengan mengendalikan

pembiayaan yang telah disalurkan kepada masyarakat (Lestari et al.,

2016).

Menurut Alunawwaroh & Marlina (2018) FDR merupakan rasio

antara semua jumlah kredit yang dialokasikan oleh bank bersamaan

dengan dana yang diterima bank. Rasio FDR berguna sebagai salah satu

penilaian likuiditas bank. Standar yang digunkan untuk mengukur nilai

LDR berdasarkan ketentuan Bank Indonesia adalah 80%-110%. Apabila

rasio FDR bertambah tinggi maka dapat mencerminkan semakin

rendahnya kemampuan likuiditas pada bank. Tingkat likuditas yang

semakin berkurang dapat memberikan hasil terhadap naiknya profitabilitas

bank. Maka dapat disimpulkan FDR mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian tersebut juga didukung oleh Hatta & Fitri (2020) dan

Wiarta (2020) bahwa tingginya FDR melalui pembiayaan dengan asumsi

pengalokasian dana dilakukan efektif dan efisien, sehingga bank

mendapatkan hasil yang diharapka dan dapat meningkatkan profitabilitas.

Maka dapat disimpulkan FDR mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Keungan (ROA).

H2: FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Keuangan.

35
3. Pengaruh ISR terhadap Kinerja Keuangan

Adanya indikasi bahwa profitabilitas mempunyai keterkaitan

dengan keefektifan manajemen pada suatu perusahaan untuk menetapkan

langkah mendasar guna mendapatkan keuntungan yang diperoleh

perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan menggandeng

investor dengan cara memberikan informasi tanggung jawab sosial

perusahaan kepada masyarakat ataupun para stakeholder. Hal tersebut

mencerminkan bahwa perusahaan yang dengan tingkat tinggi

menginformasikan tanggung jawab sosialnya, maka bertambah tinggi pula

profitabilitas perusahaan yang mencerminkan kinerja keuangan

perusahaan juga baik.

Pemberian informasi mengenai pengungkapan ISR kepada

pemegang kepentingan perusahaan dan para pemegang saham mampu

memberikan efek positif bagi perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan

naiknya kepercayaan nasabah terhadap perbankan syariah. Keadaan

tersebut membuat naiknya profitabilitas yang diimbangi dengan

meningkatnya kinerja keuangan bank syariah. Semakin tinggi

penggungkapan ISR yang diukur dengan Indeks ISR maka kinerja

perusahaan juga akan mengalami kenaikan dengan indikasi naiknya

profitabilitas. Hal tersebut mencerminkan kemampuan bank syariah dalam

menghasilkan laba salah satunya dipengaruhi oleh pengungkapan aktifitas

sosial perbankan syariah yang dapat membentuk citra perusahaan terhadap

masyarakat luas (Adisaputra & Kurnia, 2021).

36
Hal tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Retnaningsih & Hariyanti (2019), Mardliyyah et al (2020) bahwa ISR

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan

(ROA). Berdasarkan paparan tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai

berikut:

H3: ISR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Keuangan (ROA).

4. Pengaruh Pembiayaan dalam memoderasi DPK terhadap Kinerja

Keuangan

Menurut Anshori (2019) besar kecilnya jumlah penyaluran dana

lewat pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah sangat dipengaruhi

oleh besar kecilnya jumlah DPK yang dihimpun oleh bank. Semakin tinggi

jumlah DPK maka akan semakin tinggi pula jumlah pembiayaan yang

disalurkan. Apabila bank tidak menyalurkan dananya, bank akan

mengalami kerugian karena bank tidak produktif dan tidak akan

memperoleh laba. Dapat dipersepsikan DPK terdapat hubungan yang

positif terhadap Kinerja Keuangan (ROA).

Oleh sebab itu, bahwa semakin banyak jumlah simpanan yang

berasal dari pihak ketiga, maka bank dapat meningkatkan kegiatan

usahanya salah satunya lewat pembiayaan yang nantinya bank akan

memperoleh profitabilitas dengan diikuti kinerja keuangan perbankan

syariah (Ryad & Yuliawati, 2017). Penelitian yang selaras dengan paparan

Pembiayaan dapat memoderasi DPK dengan Kinerja Keuangan dilakukan

37
oleh (Inayah, 2019). Berdasarkan hal tersebut dapat dibuat hipotesis

sebagai berikut:

H4: Pembiayaan dapat memoderasi pengaruh DPK terhadap Kinerja

Keuangan.

5. Pengaruh Pembiayaan dalam memoderasi FDR terhadap Kinerja

Keuangan

Menurut Yulia & Ramdani (2020) apabila penyaluran dana yang

dilakukan bank syariah meningkat, hal ini mengindikasikan bahwa FDR

pada perusahaan juga mengalami peningkatan. Lewat pembiayaan

nantinya bank syariah akan mendapatkan suatu laba, apabila semakin

besar pembiayaan yang disalurkan maka laba yang diperoleh akan

meningkat dengan asumsi penyaluran pembiayaan tidak mengalami

permasalahan dan dilakukan secara efektif, jika pendapatan yang diperoleh

bank naik nantinya secara otomatis laba bank juga mengalami kenaikan.

FDR yang semakin tinggi dengan tingkatan batas tertentu

menunjukkan semakin tinggi pula laba bank dengan pengasumsian

penyaluran pembiayaan oleh bank syariah dari DPK yang dilakukan secara

efektif dan efisien (Mokoagow & Fuady, 2015). Berdasarkan hal yang

telah dijelaskan dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:

H5: Pembiayaan dapat memoderasi pengaruh FDR terhadap Kinerja

Keuangan.

38
6. Pengaruh Pembiayaan dalam memoderasi ISR terhadap Kinerja

Keuangan

Pembiayaan berguna sebagai pemberi fasilitas penyedia dana yang

berguna untuk mendukung investasi yang sudah dirancang dengan dasar

kesepakatan bank dengan pihak yang lain. Lewat kegiatan pembiayaan,

bank mendapatkan keuntungan yang berasal dari bank syariah dengan

pihak nasabah. Keuntungan tersebut berupa laba, yang dapat digunakan

perusahaan salah satunya lewat pertangungjawaban sosial perusahaan

kepada publik yang dilaporkan perusahaan dalam bentuk pelaporan ISR

(Sonia et al., 2017).

Apabila pembiayaan yang dilakukan bank jumlahnya besar maka

semakin banyak ISR yang diungkapkan oleh perusahaan, ROA juga akan

mengalami kenaikan yang berarti Kinerja Keuangan akan meningkat.

Pengungkapan ISR dinilai mampu membantu citra perusahaan kepada

publik lewat agenda kegiatan yang dilakukan perusahaan. Oleh karenanya,

apabila perusahaan semakin tinggi mengungkapkan ISR yang diharapkan

akan mampu mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan (Retnaningsih

& Hariyanti, 2019). Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H6: Pembiayaan dapat memoderasi pengaruh ISR terhadap Kinerja

Keuangan.

39
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada riset ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif yaitu proses pelaksanaan penelitian lebih menekankan penggunaan

angka-angka mulai dari proses mengumpulkan data, penginterpretasian,

sampai dengan hasil atau pada penarikan kesimpulan (Machali, 2016).

Menurut Sugiyono (2013) metode kuantitatif dapat dikatakan dengan

cara tradisional, sebab cara ini sudah cukup lama dipakai sehingga sudah

turun temurun sebagai metode penelitian. Metode ini juga disebut discovery,

sebab dapat ditentukan dan di perluas dengan berbagai iptek. Disebut metode

kuantitatif, sebab data penelitian yang digunakan angka-angka dan dengan

analisis statistik.

Pemakaian riset kuantitatif menggunakan cara yang dapat dipercaya

dan andal disertai analisis statistik yang tepat dan sesuai, maka jawaban

penelitian yang dicapai tidak boleh bersimpangan dengan kondisi sesuai

dengan kenyataan. Hal tersebut ditopang dari pemilihan masalah,

pemahaman masalah, pencetusan masalah yang akurat, dan disertai dengan

pemilihan populasi dan sampel yang sesuai (Yusuf, 2017).

Jenis penelitian deskriptif kuantitatif digunakan pada penelitian,

dikarenakan usaha sadar dan sistematis untuk merekomendasikan jawaban

terhadap suatu permasalahan dan/atau memperoleh informasi lebih jelas dan

40
luas terhadap suatu fenomena dengan menggunakan langkah-langkah

penelitian dengan pedekatan kuantitatif (Yusuf, 2017).

B. Objek dan Waktu Penelitian

Penelitian ini memakai objek data sekunder, dengan data laporan

keuangan tahunan (annual report) yang berasal dari Bank Umum Syariah

(BUS) dan tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai tahun 2016–2020.

Sehingga penelitian mendapatkan sumber data yang berasal dari website

resmi BUS yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian. Waktu dimulainya

penelitian ini di akhir bulan Mei 2021.

C. Populasi dan Sempel Penelitian

1. Populasi

Populasi ialah cakupan penyamarataan yang tersusun dari:

obyek/subyek yang memiliki kualitas dan ciri khas yang dialokasikan oleh

peneliti dengan tujuan ditelaah dan selanjutnya ditentukan kesimpulannya.

Populasi tiada lain hanya jumlah yang tersedia di obyek ataupun subyek

yang dipelajari, namun terdiri dari segala karakteristik yang dipunya oleh

subyek atau obyek tersebut (Sugiyono, 2013).

Untuk penelitian ini digunakan 14 populasi BUS di Indonesia yang

terdaftar di OJK yang terdiri dari:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian


No BUS No BUS
1. PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah 8. PT. Bank Victoria Syariah
2. PT. Bank Muamalat 9. PT. Bank Jawa Barat Banten
Syariah
3. PT. Bank Nasional Indonesia Syariah 10. PT. Bank Tabungan Pensiun
Negara Syariah

41
4. PT. Bank Syariah Mandiri 11. PT. May Bank Indonesia
5. PT. Bank Mega Syariah 12. PT. Bank BCA Syariah
6. PT. Panin Dubai Syariah 13. PT. Bank Aceh Syariah
7. PT. Bank Syariah Bukopin 14. PT. BPD Nusa Tenggara Barat
Syariah
Sumber: www.ojk.go.id

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan ciri khas yang ada pada

populasi. Populasi diartikan luas, dan peneliti tidak memungkinkan

mempelajari seacara keseluruhan yang terdapat dipopulasi, contohnya

adanya keterikatan dana, waktu dan tenaga, oleh sebab itu peneliti dapat

memanfaatkan sampel yang berasal dari populasi. Kesimpulan yang

didapatkan dari sampel dapat diterapkan untuk populasi. Sampel yang

diambil haruslah dapat mewakili dan sebagian populasi (Sugiyono, 2013).

Teknik yang diaplikasikan pada pengambilan sampel dalam

penelitian ini yaitu menggunakan purposive sampling. Sampling porposive

merupakan cara yang digunakan untuk menentukan sampel dengan

pertimbangan khusus yang dilakukan oleh peneliti sendiri dengan acuan

pada ciri atau sifat-sifat populasi yang sebelumnya telah diketahui

(Machali, 2016). Adapun kriteria sampel dan pertimbangan penentuan

sampel dalam penelitian ini adalah:

a. BUS Indonesia yang terdaftar di OJK, serta telah mempublikasikan

laporan keuangan secara lengkap selama periode 2016-2020.

b. BUS Indonesia yang mengungkapkan data dan rasio keuangan yang

dibutuhkan dalam penelitian sebanyak 11 BUS.

c. Jumlah total sampel sebanyak 55.

42
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat BUS di Indonesia yang

memenuhi kriteria penelitian untuk dijadikan sampel yaitu:

Tabel 3.2 Daftar Sampel


No BUS No BUS
1. PT. Bank Rakyat Indonesia BRIS 7. PT. Panin Dubai BPDS
Syariah Syariah
2. PT. Bank Muamalat BMI 8. PT. Bank Syariah BSB
Bukopin
3. PT. Bank Nasional Indonesia BNIS 9. PT. Bank Victoria BVS
Syariah Syariah
4. PT. Bank Syariah Mandiri BSM 10. PT. Bank Jawa Barat BJBBS
Banten Syariah
5. PT. Bank Syariah Mega BSMI 11. PT. Bank Tabungan BTPNS
Indonesia Pensiunan Nasional
Syariah
6. PT. Bank Central Asia BCAS
Syariah
Sumber: www.ojk.co.id

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang diaplikasikan di riset ini yaitu data sekunder yang

merupakan sumber yang tidak secara langsung menginformasikan data

kepada penghimpun data, dapat berasal dari orang lain ataupun

dokumen (Sugiyono, 2013) atau data primer yang sudah diolah lebih

lanjut membuat bentuk tabel, diagram, grafik, dan yang lainnya

(Agung, 2012). Data sekunder pada riset ini berasal dari laporan

keuangan BUS Indonesia tahun 2016-2020 yang diterbitkan OJK.

2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data ialah sebuah proses yang diaplikasikan

untuk keperluan penelitian, yang mana data yang sudah dikumpulkan

digunakan untuk menguji hipotesis yang sudah dirumuskan (Rukajat,

43
2018). Pada riset ini menggunakan teknik studi kepustakaan, dalam

penelitian hampir seluruh selalu berhubungan dari ilmu pengetahuan

yang sebelumnya sudah ada. Tinjauan pustaka yaitu mempelajari,

memahami, dan mengutip berbagai teori pendapat, pandangan hasil

penelitian terdahulu, pernyataan dari para ahli yang berasal dari

pengumpulan buku, laporan keuangan, jurnal, majalah, dan sumber

referensi lain yang terkait dengan penelitian ini (Agung, 2012).

E. Definisi Konsep Operasional Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel ialah definisi yang diberikan kepada

variabel variabel yang digunakan dalam penelitian dan selanjutnya diberi

makna, sehingga setiap variabel merupakan variabel yang spesifik yang

sesuai dengan lingkup aktivitas variabel tersebut (Rukajat, 2018).

Definisi operasional variabel dilakukan dalam rangka untuk

menghindari perbedaan makna dalam memahami varibel penelitian

(Machali, 2016). Variabel-variabel yang dipakai yaitu sebagai berikut:

1. Variabel Independen (Independent Variable)

Variabel independent atau juga bisa disebut variabel bebas,

stimulus, predictor, antecedent. Variabel ini yang mempengaruhi,

menjelaskan, atau menginformasikan variabel lainnya. Variabel ini

mengakibatkan perubahan atau transformasi pada variabel dependen.

Variabel ini pada umumnya digambarkan dengan variabel X (Yusuf,

2017). Variabel independen yang dipakai yaitu:

44
a. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga atau Third Party Fund atau juga disebut

dengan funding merupakan dana titipan dari masyarakat kepada

bank dengan bentuk simpanan dengan tujuan keamanan serta dana

tersebut dapat diambil sewaktu-waktu. Simpanan tersebut berupa

tabungan, giro, serta deposito. DPK dapat dirumuskan dengan cara

berikut:

DPK = Giro + Total tabungan + Total Deposito

b. Financing Deposit to Ratio (FDR)

FDR merupakan rasio yang dipakai sebagai alat ukur likuiditas

bank ketika para deposan menarik dananya kembali dan mampu

memenuhi permintaan pinjaman yang sudah diajukan oleh deposan

berdasarkan dana yang telah disediakan dengan mempercayakan

pembiyaan yang telah diberikan sebagai sumber likuditasnya.

Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk melihat suatu

perbankan ini menjalankan ketentuan jangka pendeknya. Jika

perusahaaan mampu membayar disebut dengan likuid, namun

apabila perusahaan tidak mampu membayar dapat dikatakan ilikuid

(Sirait, 2017). Rasio FDR dapat dirumuskan dengan cara berikut:

Pembiayaan yang diberikan


FDR = x 100%
Dana Masyarakat+Modal

c. Islamic Social Reporting (ISR)

ISR adalah standar atau acuan umum pelaporan pengungkapan

tanggung jawab sosial yang berasal dari perusahaan dengan berbasis

45
syariah. Metode yang digunakan pada Indeks ISR adalah dengan

penyekoran/scoring (angka 1 apabila item pada Indeks ISR ada pada

laporan tahunan bank, dan angka 0 apabila Indeks ISR tidak terdapat

pada laporan tahunan bank). ISR dapat dirumuskan dengan cara

berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑢𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖


ISR = x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑀𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚

2. Variabel Dependen (Dependent Variabel)

Variabel dependen atau variabel bebas yaitu variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lain namun tidak dapat mempengaruhi variabel

yang lain (Yusuf, 2017). Variabel dependen yang dipakai yaitu Kinerja

Keuangan yang diukur dengan menggunakan ROA.

ROA digunakan alat ukur kesanggupan perusahaan secara

menyeluruh dalam menghasilkan keuntungan/laba melalui aktiva yang

terdapat diperusahaan. Lewat ROA, efisiensi perusahaan dapat dinilai

melalui penggunaan aktiva dalam kegiatan operasional yang

mewujudkan keuntungan. Laba dapat digunakan sebagai alat ukur

kinerja dari suatu perusahaan dengan indikasi jika semakin tinggi laba

yang diperoleh maka mencerminkan kinerja perusahaan semakin baik,

sedangkan total asset merupakan semua hak yang dapat dipergunakan

dalam operasional perusahaan (Suroso, 2018). Rasio ROA dapat

dirumuskan dengan:

laba Sebelum Pajak


ROA = x 100%
Total Asset

46
3. Variabel Moderasi (Moderating Variable)

Variabel moderator mempunyai fungsi ikut mempengaruhi –

memperkuat atau memperlemah – hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Variabel moderasi juga dapat dikatakan

variabel bebas kedua (Machali, 2016). Variabel moderasi merupakan

variabel bebas dengan tipe khusus yang sengaja dipilih peneliti dipakai

untuk mengetahui dan mengilustrasikan apakah ada pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen tetap kuat setelah digunakan

variabel moderator tersebut (Yusuf, 2017).

Variabel moderasi yang digunakan yaitu Pembiayaan.

Pembiayaan (financing) ialah jumlah pendanaan yang disalurkan oleh

suatu pihak kepada pihak lain yang berguna untuk menunjang investasi

yang telah dirancamg, baik dijalankan dengan sendiri atau melalui

lembaga (Hasanah et al., 2019). Total pembiayaan diartikan dengan

jumlah pembiayaan yang telah dikeluarkan bank syariah dengan prinsip

bagi hasil, jual beli, sewa ataupun jasa yang mencakup, pembiayaan

Murabahah, pembiayaan Salam, pembiayaan Isthisna, pembiayaan

Qardh, dan pembiayaan ijarah. Alokasi data pembiayaan di peroleh dari

data laporan tahunan bank syariah dari tahun 2016-2020 dengan bentuk

milyaran rupiah dari masing-masing website bank syariah. Pembiayaan

dapat dirumuskan dengan:

Pembiayaan = Ln pembiayaan yang disalurkan bank

47
Tabel 3.3 Definsi Operasional
Variabel Konsep Indokator
DPK Dana dari masyarakat
dengan artian perusahaan,
perseorangan, pemerintah,
rumah tangga, dsb, DPK = Giro + Total tabungan + Total Deposito
dinyatakan dalam bentuk
rupiah dan valas (valuta
asing).
FDR Menjumlah kemampuan
jangka pendek dengan FDR = Pembiayaan yang diberikan x100%
melihat harta lancar terhadap Dana Masyarakat+Modal

hutang lancar yang dimiliki


bank syariah.
ISR Pelaporan tanggung jawab
sosial perusahan atau bank Jumlah Disclousure yang dipenuhi
ISR = x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚
dengan pelaksanaannya
berdasarkan prinsip islam.
ROA Indikator yang menunjukkan
profitabilitas dengan cara laba Sebelum Pajak
ROA= x 100%
melihat laba bersih dalam Total Asset

perusahaan.
Pembiayaan Jumlah pembiayaan yang
telah disalurkan oleh bank
Pembiayaan = Ln pembiayaan yang disalurkan
syariah baik dengan prinsip
bagi hasil, sewa, jual beli, bank
dan jasa.
Sumber: data diolah peneliti 2021

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas perlu dilakukan dalam penelitian yang

menggunakan data sekunder, dengan tujuan untuk memahami apakah data

yang digunakan stabil atau tidak. Apabila sudah terpenuhi asumsi rata-rata

dan varians sudah konstan sepanjang waktu, maka data dapat dikatakan

bersifat stasioner. Digunakan data panel, dengan menggunakan uji unit

root test yang diluaskan lagi oleh Levin, Lin & Chu. Penetapan keputusan

atas pengujian ini, apabila nilai prob < 0,05 mengungkapkan data stasioner

dan sebaliknya, apabila nilai prob > 0,05 jadi data tidak stasioner

48
(Winarno, 2015). Data yang diperoleh bersumber dari laporan keuangan

tahunan BUS tahun periode 2016-2020. Dalam riset ini menggukan uji

Hadri Z-stat.

2. Uji Model Regresi

a. Metode Estimasi Pemilihan

Paramater untuk mengukur sebelum dilakukannya uji regresi atau

kecocokan model menurut Bawono & Shina (2018) dapat dilakukan

menggunakan metode:

1) Common Effect Model (CEM)

Pendekatan teknik yang paling sederhana guna mengestimasi

data panel lewat cara mengkombinasikan data time series dan cross

section. Lewat penggabungan kedua data tersebut tanpa melihat

adanya pembeda antar waktu dan individu, selanjutnya estimasi

parameternya menggunakan metode kuadrat yang paling kecil atau

Ordinary Least Square (OLS) (Bawono & Shina, 2018).

2) Fixed Effect Model (FEM)

Pendekaatan ini dilakukan dengan konstanta oleh masing-

masing individu akan berbeda walaupun koefisien tiap-tiap variabel

independen akan tetap. Model ini menduga data panel lewat variabel

dummy yang digunakan untuk mendeteksi adanya perbedaan

instersep. Model ini disebut juga sebagai teknik Least Square

Dummy Variabels (LSDV). Variabel dummy yang dimasukkan

kedalam model fixed effect mempunyai tujuan untuk menjembatani

49
ketidaktahuan yang berkenaan model aslinya, namun hal tersebut

membawa pengaruh berkurangnya derajat keabsahan yang pada

ujungnya mengurangi parameter (Ansofino et al., 2016).

3) Random Effect Model (REM)

Metode ini dapat digunakan untuk menduga data panel yang

mana variabel gangguan mungkin saling terkait antar waktu dan

antar individu (Ansofino et al., 2016). Pendekatan terakhir ini

digunakan untuk mengetahui estemasi parameter model regresi atau

model efek secara efek dengan menggunkan metodel Generalized

Least Square (GLS) (Bawono & Shina, 2018).

b. Pemilihan Model Estimasi

Untuk mengolah data panel yang digunakan 3 metode menurut

Winarno (2015) yaitu:

1) Uji Chow

Uji ini dilakukan untuk memahami atau memilih model yang

terdapat di data panel yang terbaik diantara Fixed Effect dengan

Common Effect. Hipotesis uji chow yaitu:

H0: Common Effect Model

Ha: Fixed Effect Model

Keputusan dari uji tersebut dapat diperhatikan apabila nilai

Cros-Section F dari Chi-Square kurang dari (<) 0,05 berarti model

yang ditunjuk yaitu Fixed Effect Model. Begitupun sebaliknya,

apabila nilai Cros-Section F dari Chi-Square lebih dari (>) 0,05

50
berarti model yang menjadi pilihan yaitu Common Effect Model

(Winarno, 2015).

2) Uji Hausman

Uji ini dilakukan untuk mengetahui atau memilih model

regresi mana yang paling utama atau terbaik diantara Fixed Effect

dan Random Effect untuk memperkirakan data panel. Hipotesis uji

hausman yaitu:

H0: Random Effect Model

Ha: Fixed Effect Model

Keputusan dari uji tersebut dapat dilihat apabila Cros-Section

Random kurang dari (<) 0,05 berarti model yang ditunjuk adalah

Fixed Effect Model. Begitupun sebaliknya, apabila nilai Cros-

Section Random lebih dari (>) 0,05 berarti model yang ditunjuk

adalah Random effect model (Winarno, 2015).

3) Uji Lagrange Multiplier (LM)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui atau memilih model

regresi mana yang terbaik diantara Random Effect Model dan

Common Effect Model. Hipotesis uji Lagrange Multiplier (LM):

H0: Common Effect Model

Ha: Random Effect Model

Keputusan dari uji tersebut dapat dilihat apabila nilai Breusch-

Pagan kurang dari (<) 0,05 maka model yang ditunjuk yaitu Random

Effect Model. Berbanding terbalik dengan hal tersebut, apabila nilai

51
Breusch-Pagan lebih dari 0,05 (>) maka model yang ditunjuk yaitu

Common Effect Model. Apabila uji Chow dan uji Hausman

mengasilkan model yang sama, maka uji Lagrange Multiplier (LM)

tidak digunakan pada penelitian (Winarno, 2015).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas mempunyai tujuan membuktikan apakah data

model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi

normal. Didapati bahwa dalam uji t dan uji f diasumsikan dengan nilai

residual mengikuti distribusi normal. Salah satu cara apakah residual

berditribusi normal atau tidak lewat analisis grafik dan uji statistik

(Rukajat, 2018).

Metode yang digunakan untuk melihat gejala normalitas

menggunakan dua pengujian yaitu uji statistic dan uji analisis grafik.

Dikarenakan uji grafk dianggap kurang valid maka digunkanlah uji

statistic pada alat uji eviews 10 dengan menggunkan uji Jarque Bera,

dengan ketentuan jika nilai Sig > 0,05 maka dapat diambil keputusan

residual berdistribusi normal. Begitupun sebaliknya, apabila nilai Sig <

0,05 maka dapat diambil keputusan model tersebut terjadi gejala

normalitas (Ghozali & Ratmono, 2017).

b. Uji Multikolineritas

Uji ini mempunyai tujuan sebagai pembuktian apakah model

regresi didapati adanya koneksi antar variabel bebas (prediktor). Cara

52
yang dilakukan untuk mendapatkan ada atau tidaknya multikolineritas

(Rukajat, 2018).Menurut Ghozali &Ratmono (2013) multikolineritas

mampu mengakibatkan korelasi jika koefisien yang terjadi diantara dua

variabel bebas tersebut > 0,90 dapat ditarik kesimpulan uji

multikolineritas mendapati masalah.

c. Uji Heteroskedasitas

Tujuan dilakukkan uji ini yaitu sebagai pembuktian apakah dalam

model regresi terjadi kesimpangan variansi dari residual suatu

pengamatan terhadap pengamatan lainnya. Jika varians pada residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka dapat disebut

homoskedastisitas dan apabila berbeda dapat disebut heteroskedatisitas

(Rukajat, 2018).

Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas salah satu cara yang

dilakukan yaitu dengan uji glejtser. Uji glejser yaitu suatu metode uji

heteroskedastisitas yang dipakai sebagai pembuktian apakah varians

yang berasal dari eror bersifat heteroskedastisitas atau tidak. Jika nilai

prob > 0,05 dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas yang berarti bahwa uji regresi lolos uji

heteroskedastisitas dan terpenuhinya homogenistas (Bawono & Shina,

2018).

d. Uji Autokorelasi

Menurut Bawono & Shina, (2018) Uji ini mempunyai tujuan

mengetahui keadaan dimana elemen eror bekorelasi dengan dirinya

53
sendiri berpanutan dengan waktu yang berurutan (untuk data time

series) atau urutan ruang (untuk data cross section). Gejala autokorelasi

terjadi jika pengamatan yang dilakukan dengan waktu yang berurutan

terkait dengan satu sama lain.

Terdapat penyebab lain terjadinya autokorelasi yaitu apabila

suatu variabel pengganggu yang terdapat dalam waktu khusus

berkorelasi dengan variabel pengganggu dalam waktu yang lain. untuk

uji Autokorelasi dapat dilihat dari niali Durbin Watson, jika nilai DW

bertempat pada lingkup dU sampai dengan 4-dU dapat ditarik

kesimpulan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi.

4. Uji Statistik

a. Uji Statistik T

Uji ini diaplikasikan guna melihat bagaimana pengaruh secara

mandiri variabel independen terhadap variabel dependen dengan

asumsi variabel independen lainnya konstan. Kriteria yang digunakan

untuk pengambilan uji T menurut Ghozali (Ghozali, 2018) yaitu:

1) Apabila thitung > ttabel, nilai Probabilitas signifikansi < 0,05, hal ini

diartikan bahwa variabel independent secara parsial atau sendiri

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.

2) Apabila thitung < ttabel, nilai Probabilitas signifikansi > 0,05, hal ini

diartikan bahwa variabel independen secara parsial atau sendiri tidak

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.

54
b. Uji Statistik F

Menurut Ghozali & Ratmono (2017) uji F digunakan untuk

melihat apakah pengujian variabel bebas (independen) dilakukan secara

bersamaan terdapat pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat

(dependen). Pengambilan keputusan dengan kriteria apabila uji Fhitung <

Ftabel dengan Prob signifikansi > 0,05, dapat diartikan secara simultan

variabel independen berpengaruh tidak signifikan. Apabila Fhitung >

Ftabel dengan Prob Signifikansi < 0,05 diartikan secara simultan variabel

independen berpengaruh signifikan.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini dilakukan untuk mencaritau antara variabel independen

terhadap variabel dependen apakah terdapat suatu pengaruh. Apabila

koefisien nilai R2 semakin besar atau mendekati angka 1, maka semakin

baik keakuratnnya (Ghozali & Ratmono, 2017). Nilai koefisien

determinasinya adalah:

1) R2 nilainya selalu positif

2) Berada diantara nol dan satu atau 0 ≤ R2 ≤ 1.

a) R2 = 0 artinya tidak terdapat total variasi yang dijelaskan oleh

variabel bebasnya.

b) R2 = 1 artinya 100% total variasi variabel terikat didefinisikan

oleh variabel bebasnya dan mengarah pada ketetapan yang baik.

55
5. Analisis Regresi Moderasi atau Moderated Regression Analysis (MRA)

Pada riset ini digunakan variabel moderasi, maka uji MRA

digunakan. Variabel moderasi ialah variabel yang diperuntukkan gunu

memperkuat dan memperlemah hubungan antar variabel independent

dengan variabel dependen (Ghozali, 2018). Penetapan yang digunakan

pada uji MRA dapat diukur dari nilai Signifikansi kurang dari (<) 0,05,

berarti variabel tersebut dapat memoderasi. Persamaan MRA dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ɛ (I)

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β1X1Z+ β2X2Z+ β3X3Z + ɛ

Keterangan:

Y = Kinerja Keuangan (ROA)

α = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien pada variabel independen

X1, X2, X3= Variabel independen X1 (DPK), X2 (FDR), X3 (ISR)

Z = Variabel pemoderasi (Pembiayaan)

ɛ = error

G. Alat Analisis

Dalam penelitian ini menggunakan alat bantu yaitu alat analisis

berupa Eviews (Economic Views) versi 10. Program tersebut yaitu program

berbasis komputer yang fungsinya untuk melakukan pengolahan data

statistic dan program berbasis ekonometrika.

56
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Deskripsi Data

Dalam riset ini mengambil objek dari Bank Umum Syariah (BUS) yang

telah tercatat di Otoritas Jasa keuangan (OJK) dalam jangka waktu 2016-

2020. Berdasarkan hasil pemilihan sampel diperoleh sebanyak 11 BUS

dengan 55 data penelitian. Untuk memenuhi kriteria penentuan sampel, dalam

riset ini memamkai laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari Annual

Report BUS tahun 2016-2020. Judul penelitian ini adalah Pengaruh Dana

Pihak Ketiga (DPK), Financing Deposit to Ratio (FDR), dan Islamic Social

Reporting (ISR) terhadap Kinerja Keuangan Dengan Pembiayaan Sebagai

Variabel Pemoderasi Pada Bank Umum Syariah Periode 2016-2020.

B. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif


Statistik n Mean Median Maximum Minimum Std. Dev.
Deskriptif
X1 55 21.83227 6.905000 112.5850 1.205000 26.65150
X2 55 0.857564 0.869600 1.117100 0.639400 0.095079
X3 55 0.776000 0.790000 0.880000 0.650000 0.062527
Y 55 0.026549 0.008100 0.716000 -0.107700 0.105097
Z 55 13.31398 6.347000 41.33200 1.166000 11.95779
Sumber: data sekunder diolah dengan eviews10, 2021

Berdasarkan output data yang telah diolah pada tablel 4.1 di atas,

menampilkan bahwa terdapat 55 data observasi (n), maka dapat dihasilkan:

57
a. Variabel DPK dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 21.83227, nilai tengah

(median) sebesar 6.905000, nilai tertinggi (maximum) sebesar 112.5850,

dan nilai terendah (minimum) sebesar 1.205000 serta standar deviasi

sebesar 26.65150.

b. Variabel FDR dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0.857564, nilai tengah

(median) sebesar 0.86960, nilai tertinggi (maximum) sebesar 1.117100,

dan nilai terendah (minimum) sebesar 0.639400 serta standar deviasi

sebesar 0.095079.

c. Variabel ISR dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0.776000, nilai tengah

(median) sebesar 0.790000, nilai tertinggi (maximum) sebesar 0.880000,

dan nilai terendah (minimum) sebesar 0.650000 serta standar deviasi

sebesar 0.062527.

d. Variabel ROA dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0.026549, nilai tengah

(median) sebesar 0.008100, nilai tertinggi (maximum) sebesar 0.716000,

dan nilai terendah (minimum) sebesar -0.107700, serta standar deviasi

sebesar 0.105097.

e. Variabel pemoderasi Pembiayaan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar

13.31398, nilai tengah (median) sebesar 6.347000, nilai tertinggi

(maximum) sebesar 41.33200, dan nilai terendah (minimum) sebesar

1.166000 serta standar deviasi sebesar 11.95779.

2. Uji Stasioneritas

Digunakalah uji akar unit (Unit Root Test) lewat uji Hadri Z-stat. Hasil

pengujian dikatakan stasioner jika nilai probabilitas < 0,05 (Winarno, 2015).

58
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioner Test Type Hardri

No Variabel Probabilitas Keterangan Posisi


1. DPK (X1) 0.0000 Stasioneritas Level
2. FDR (X2) 0.0000 Stasioneritas Level
3. ISR (X3) 0.0000 Stasioneritas Level
4. ROA (Y) 0.0000 Stasioneritas Level
5. Pembiayaan (Z) 0.0000 Stasioneritas Level
Sumber: data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021.

Tabel diatas menunjukkan hasil uji stasioneritas variabel X1, X2, X3,

Y, dan Z dengan pengaplikasianuji Hadri yang menghasilkan semua nilai

probabilitas < 0.005 yang artinya seluruh variabel telah memenuhi syarat uji

stasioneritas dan layak untuk melakukan uji data berikutnya.

3. Uji Regresi

Setelah data penelitian memperlihatkan data yang stasioner, Langkah

yang dilakukan adalah melakukan uji regresi yang merupakan dasar bagi

pengujian lainnya.

a. Pemilihan Model Estimasi

1) Uji Chow

Pemkaian uji ini berfungsi untuk memilih model regresi antara

Common Effect Model dan Fixed Effect Model. Ketentuan di uji chow

ini apabila nilai Chi Square kurang dari (<) 0,05 maka dapat dipilih

fixed effect model ,dan apabila nilai Chi Square lebih dari (>) 0,05

makan dapat dipilih common effect model (Winarno, 2015).

59
Tabel 4.3 Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.866627 (10,37) 0.0824


Cross-section Chi-square 22.465108 10 0.0129

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021

Dari tabel 4.3 nilai probabilitas dari Cross-section Chi-square

adalah 0.0129 yang menunjukkan nilai signifikasi kurang dari (<) 0.05

yang berarti hasil diterima, maka model yang dapat dipilih pada

penelitian ini yaitu Fixed Effect Model

2) Uji Hausman

Pemakaian uji ini berfungsi guna menunjuk model regresi antara

Random Effect Model dan Fixed Effect Model. Ketentuan dalam uji

ini adalah nilai probabilitas Cross-section random kurang dari (<)

0,05 maka dipilih fixed effect, namun jika probabilitas Cross-section

random lebih dari (>) 0,05 maka dipilih random effect (Winarno,

2015)

Tabel 4.4 Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 16.180355 7 0.0235

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021

60
Berdasarkan tabel 4.4 nilai probabilitas dari Cross-section

random adalah 0.0235 yang menunjukkan nilai signifikasi kurang dari

0.05 yang berarti hasil diterima, maka model yang dapat dipilih pada

penelitian ini adalah Fixed Effect Model. Dapat disimpulkan

berpengang dari hasil riset tersebut uji Chow dan uji Hausman sama-

sama mempunyai hasil model uji Fixed Effect. Maka, Fixed Effect

Model dapat digunakan untuk merumuskan model regresi data panel.

Hasil dari pengujian FEM yaitu:

Tabel 4.5 Hasil Uji FEM

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.465379 0.582894 -0.798394 0.4297


X1 0.024763 0.013456 1.840351 0.0737
X2 0.342589 0.246701 1.388685 0.1732
X3 -0.333739 0.718027 -0.464800 0.6448
Z 0.071439 0.064072 1.114988 0.2720
X1*Z -0.000591 0.000274 -2.154928 0.0377
X2*Z 0.004663 0.018493 0.252179 0.8023
X3*Z -0.070894 0.069817 -1.015423 0.3165

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.563707 Mean dependent var 0.026549


Adjusted R-
squared 0.363248 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of
regression 0.083864 Akaike info criterion -1.861104
Sum squared
resid 0.260229 Schwarz criterion -1.204159
Log likelihood 69.18037 Hannan-Quinn criter. -1.607058
F-statistic 2.812085 Durbin-Watson stat 2.303210
Prob(F-
statistic) 0.004233

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021

61
4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Penggunaaan uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah di uji

regresi, variabel pengganggu (residual) mempunyai distribusi normal

dengan menggunakan pengujian uji Jarque-Bera Test (Ghozali &

Ratmono, 2017).
16
Series: Standardized Residuals
14 Sample 2016 2020
12
Observations 55

10 Mean 0.000000
Median -0.001558
8
Maximum 0.354259
6 Minimum -0.199513
Std. Dev. 0.069419
4
Skewness 1.932565
2 Kurtosis 14.55042

0 Jarque-Bera 339.9719
-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3
Probability 0.000000

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021


Gambar 4.1 Uji Normalitas

Nilai probabilitas dari hasil penelitian ini adalah 0.000000 < 0.05

yang berarti bahwa data tersebut tidak norma. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut, dapat dilakukan penyembuhan melalui

transformasi data.
10
Series: Standardized Residuals
Sample 2016 2020
8 Observations 51

6 Mean -2.39e-17
Median 0.056938
Maximum 1.368272
4 Minimum -1.911264
Std. Dev. 0.632740
2
Skewness -0.549925
Kurtosis 3.809137

0 Jarque-Bera 3.961792
-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Probability 0.137946

Gambar 4.2 Uji Normalitas setelah dilakukan penyembuhan

62
Setelah dilakukan transformasi data, dapat dilihat dari nilai

Probability 0.137946 > 0.05, maka dari itu dari hasil uji data dalam riset

ini telah berdistribusi normal dengan artian pengujian asumsi klasik pada

penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk membuktikan apakah model pada regresi

terdapat hubungan antar variabel independen terdapat korelasi atau tidak,

untuk mengambil keputusan pada uji multikolinieritas ialah dengan nilai

antar coefisient diantara dua variabel independen kurang dari 0,90, apabila

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikoliniearitas

X1 X2 X3

X1 1.000000 -0.546113 0.633410


X2 -0.546113 1.000000 -0.415795
X3 0.633410 -0.415795 1.000000
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021
Pada tabel 4.6 merupakan hasil uji multikolinearitas yang

menunjukkan nilai korelasi silang yang mempunyai kurang dari 0,90,

maka dalam riset ini dapat disimpulkan tidak terdapat masalah

multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian pada uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat nilai prob > 0,05 dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi

tidak terjadi gejala heteroskedastisitas yang berarti bahwa uji regresi

lolos uji heteroskedastisitas dan terpenuhinya homogenistas (Bawono

& Shina, 2018).

63
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedatisitas

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.581679 2.072067 1.245944 0.2216


X1 0.003622 0.047272 0.076612 0.9394

X2 0.625115 0.895389 0.698149 0.4900


X3 -3.636045 2.544589 -1.428932 0.1624
Z -0.146167 0.225188 -0.649089 0.5208
X1*Z -6.42E-05 0.000964 -0.066632 0.9473
X2*Z -0.027580 0.065147 -0.423349 0.6748
X3*Z 0.202781 0.245326 0.826576 0.4144

sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021


Berdasarkan hasil uji data 4.7 dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai

probabilitas dari seluruh variabel lebih dari (>) 0.05. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedasitas di riset

ini.

d. Uji Autokorelasi
Uji ini mempunyai tujuan mengetahui keadaan dimana elemen eror

bekorelasi dengan dirinya sendiri berpanutan dengan waktu yang

berurutan (data time series) atau urutan ruang (data cross section).

(Bawono & Shina, 2018). Durbin Watson, jika nilai DW bertempat pada

lingkup dU sampai dengan 4-dU dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak

terjadi gejala autokorelasi.

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi


R-squared 0.563707 Mean dependent var 0.026549
Adjusted R-squared 0.363248 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of regression 0.083864 Akaike info criterion -1.861104
Sum squared resid 0.260229 Schwarz criterion -1.204159
Log likelihood 69.18037 Hannan-Quinn criter. -1.607058
F-statistic 2.812085 Durbin-Watson stat 2.303210
Prob(F-statistic) 0.004233

64
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021
Dari tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (DW)

sebesar 2.303210. Nilai dU 1.6815, nilai dL 1,4523, nilai 4-dU 2.3185,

nilai dL 2.4577. Maka nilai DW berada ditengah dU dan 4-dU (1.685 <

2.303 < 2.3185) dapat ditarik kesimpulan bahwa pada riset ini tidak terjadi

masalah autokorelasi.

5. Uji Statistik

a. Uji Simultan (Ftest)

Tabel 4.9 Hasil Uji F


R-squared 0.563707 Mean dependent var 0.026549
Adjusted R-squared 0.363248 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of regression 0.083864 Akaike info criterion -1.861104
Sum squared resid 0.260229 Schwarz criterion -1.204159
Log likelihood 69.18037 Hannan-Quinn criter. -1.607058
F-statistic 2.812085 Durbin-Watson stat 2.303210
Prob(F-statistic) 0.004233
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021
Pembuktian uji F diperuntukkan guna menentukan dan

mengetahui pengaruh yang terjadi antara variabel independent dengan

variabel dependen secara simultan. Keputusan yang diambil dari uji F

adalah jika nilai prob(F-Statistik) <0,05 maka variabel independen

mempunyai pengaruh simultan terhadap variabel dependen (Ghozali &

Ratmono, 2017).

Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.9 hasil dari prob (F-Statistik)

sebesar 0.004233 dengan artian nilai tersebut < 0,05. Jadi dapat ditarik

kesimpulan bahwa variabel independen dalam riset ini mempunyai

pengaruh yang simultan terhadap variabel dependen.

65
b. Uji Determinasi (R2)

Tabel 4.10 Hasil Uji R2

R-squared 0.563707 Mean dependent var 0.026549


Adjusted R-squared 0.363248 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of regression 0.083864 Akaike info criterion -1.861104
Sum squared resid 0.260229 Schwarz criterion -1.204159
Log likelihood 69.18037 Hannan-Quinn criter. -1.607058
F-statistic 2.812085 Durbin-Watson stat 2.303210
Prob(F-statistic) 0.004233
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021
Uji ini digunakan untuk mengetahui kapabilitas model ketika

menjabarkan variasi dari variabel dependen. Berdasarkan hasil uji

regresi tabel 4.10 diperoleh nilai koefiseien determinasi untuk model

regresi diantara variabel independen dan variabel dependen yang

terdapat di Adjust R-squared yaitu 0.363248. Hal tersebut dapat

memperlihatkan variasi variabel independen dapat mempengaruhi

sebesar 36,3248% atau sebanding dengan 36,32% pada variabel

dependent, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain atau variasi

dari variabel independen lain yang dalam riset ini tidak ada.

c. Uji Parsial (test)

Kriteria yang digunkan untuk pengambilan uji T menurut Ghozali

(Ghozali, 2018) yaitu apabila thitung < ttabel, nilai Probabilitas signifikansi

> 0,05, hal ini diartikan bahwa ditolak dan apabila thitung > ttabel, nilai

Probabilitas signifikansi < 0,05, hal ini diartikan bahwa diterima.

66
Tabel 4.11 Hasil Uji T

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.465379 0.582894 -0.798394 0.4297


X1 0.024763 0.013456 1.840351 0.0737
X2 0.342589 0.246701 1.388685 0.1732
X3 -0.333739 0.718027 -0.464800 0.6448
Z 0.071439 0.064072 1.114988 0.2720
X1*Z -0.000591 0.000274 -2.154928 0.0377
X2*Z 0.004663 0.018493 0.252179 0.8023
X3*Z -0.070894 0.069817 -1.015423 0.3165

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021


Hasil uji regresi tabel diatas menerangkan bahwa:

1) Variabel DPK menghasilkan nilai t hitung sebesar 1.840351 > t

tabel dengan nilai probabilitas 0.0737 > 0,05 dengan koefisien

positif. Maka dapat diambil keputusan bahwa secara parsial

DPK berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja

Keuangan (ROA).

2) Variabel FDR menghasilkan nilai t hitung sebesar 1.388685 > t

tabel dengan nilai probabilitas 0.1732 > 0,05 dengan koefisien

positif. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial FDR

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja

Keuangan (ROA).

3) Variabel ISR menghasilkan nilai t hitung sebesar -0.464800 > t

tabel dengan nilai probabilitas 0.6448 > 0,05 dengan koefisien

negative. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial ISR

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja

Keuangan (ROA).

67
4) Variabel DPK terhadap Kinerja Keuangan yang dimoderasi

oleh Pembiayan menghasilkan nilai t hitung -2.154928 > t tabel

dengan nilai probabilitas 0.0377 < 0,05 dengan koefisien

negatif. Maka dapat disimpulkan DPK yang dimoderasi oleh

Pembiayaan negatif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan

(ROA).

5) Variabel FDR terhadap Kinerja Keuangan yang dimoderasi oleh

Pembiayan menghasilkan nilai t hitung 0.252179 > t tabel

dengan nilai probabilitas 0.8023 > 0,05 dengan koefisien positif.

Maka dapat disimpulkan FDR yang dimoderasi oleh

Pembiayaan positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja

Keuangan (ROA).

6) ISR terhadap Kinerja Keuangan yang dimoderasi oleh

Pembiayan menghasilkan nilai t hitung -1.015423 > t tabel

dengan nilai probabilitas 0.3165 > 0,05 dengan koefisien negatif

Maka dapat disimpulkan ISR yang dimoderasi oleh Pembiayaan

negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA).

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Penggunaan Uji MRA berfungsi untuk menadapati seberapa besar

variabel moderasi dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antar

variabel independen dengan variabel dependen.

68
Tabel 4.12 Hasil Uji MRA

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.465379 0.582894 -0.798394 0.4297


X1 0.024763 0.013456 1.840351 0.0737
X2 0.342589 0.246701 1.388685 0.1732
X3 -0.333739 0.718027 -0.464800 0.6448
Z 0.071439 0.064072 1.114988 0.2720
X1*Z -0.000591 0.000274 -2.154928 0.0377
X2*Z 0.004663 0.018493 0.252179 0.8023
X3*Z -0.070894 0.069817 -1.015423 0.3165

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.563707 Mean dependent var 0.026549


Adjusted R-squared 0.363248 S.D. dependent var 0.105097
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan eviews10, 2021

Setelah dilakukan uji MRA maka dapat diperolel hasil persamaan

regresi, yaitu sebagai berikut:

ROA = α + β1 * DPK + β2 * FDR + β3 * ISR + β4 * Z + β5 * X1 z + β6 *

X2z + β7* X3z

ROA = -0.465379 + 0.024763 + 0.342589 - 0.333739 + 0.071439 -0.000591

+ 0.004663 - 0.070894

Penjelasan dari persamaan diatas dapat dijelaskan dengan:

a. Konstanta menghasilkan sebesar -0.465379 dengan koefisien yang

negatif, jika variabel independen bernilai 0, maka nilai ROA akan

mengalami penurunan sebesar -0.465379.

b. Koefisien regresi pada variabel DPK sebesar 0.024763 dengan

koefisien positif, jika variabel DPK meningkat 1 persen, maka ROA

meningkat 0.024763 dengan asumsi variabel lain konstan.

69
c. Koefisien regresi pada variabel FDR sebesar 0.342589 dengan

koefisien positif, jika variabel FDR meningkat 1 persen maka ROA

turun sebesar 0.342589 dengan asumsi variabel lain konstan.

d. Koefisien regresi pada variabel ISR sebesar -0.333739 dengan

koefisien negatif, jika variabel ISR meningkat 1 persen maka ROA

turun sebesar -0.333739 dengan asumsi variabel lain konstan.

e. Koefisien regresi pada variabel DPK yang dimoderasi oleh Pembiayaan

sebesar -0.000591 searah dengan koefisien negatif, artinya jika variabel

DPK yang dimoderasi oleh Pembiayaan meningkat 1 persen dengan

asumsi variabel lain konstan maka akan turun sebesar -0.00059.

f. Koefisien regresi pada variabel FDR yang dimoderasi oleh Pembiayaan

sebesar 0.004663 searah dengan koefisien positif, artinya jika variabel

FDR yang dimoderasi oleh Pembiayaan meningkat 1 persen dengan

asumsi variabel lain konstan maka akan naik sebesar 0.004663.

g. Koefisien regresi pada variabel ISR yang dimoderasi oleh Pembiayaan

sebesar -0.070894 searah dengan koefisien negatif, artinya jika variabel

ISR yang dimoderasi oleh Pembiayaan meningkat 1 persen dengan

asumsi variabel lain konstan maka akan turun sebesar-0.070894.

70
C. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka hasil

pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah:

1. Pengaruh DPK terhadap Kinerja Keuangan

Berdasarkan outoput yang telah diuji pada uji MRA dalam tabel 4.12,

pengaruh DPK terhadap ROA diperoleh koefisien sebesar 0.024763 dengan

arah koefisien positif. Untuk nilai probabilitas sebesar 0.0737 yang berarti

lebih besar dari 0.05 yang berarti variabel DPK dapat dikatakan secara

statistik berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA sehingga H1

ditolak. Penelitian ini tidak selaras dengan penelitian Angraini (2018) dan

Parenrengi & Hendratni (2018) bahwa DPK berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja Keuangan.

DPK pengaruh negatif terhadap ROA menggambarkan apabila

tingginya DPK dapat menyebabkan menurunnya Kinerja Keuangan. Hal

tersebut berarti apabila tingginya jumlah DPK yang tidak diiringi dengan

penyaluran dana yang efektif maka akan terjadi penurunan laba pada bank

syariah. Jadi, banyaknya dana yang telah terhimpun tidak berarti mendapat

pendapatan yang besar pula. Hal tersebut menggambarkan DPK berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan yang selaras dengan

penelitian Hatiana & Pratiwi (2020).

2. Pengaruh FDR terhadap Kinerja Keuangan

Berdasarkan hasil yang telah diuji pada uji MRA dalam tabel 4.12

pengaruh FDR terhadap ROA diperoleh koefisien sebesar 0.342589 dengan

71
arah koefisien positif. Untuk nilai probabilitas sebesar 0.1732 yang berarti

lebih besar dari 0.05 yang berarti variabel FDR dapat dikatakan secara

statistik berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA sehingga H2

ditolak. Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian Hatta & Fitri (2020),

Almunawaroh & Marlina (2018), dan Wiarta (2020) bahwa FDR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan.

Tingginya jumlah penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank syariah

mempunyai potensi jumlah kredit macet akan bertambah yang

mengakibatkan menurunnya laba. Sedangkan, jika penyaluran kredit yang

dilakukan bank syariah secara efektif dapat meningkatkan laba bank yang

dapat meningkatkan Kinerja Keuangan bank syariah. Penyaluran kredit yang

dilakukan juga harus melihat bagaimana posisi dari pengembalian modal,

sehingga tingkat FDR yang tinggi belum tentu meningkatkan tingkat ROA.

Akibat dari penyaluran kredit yang dilakukan tidak efektif mengakibatkan

risiko bank syariah bertambah tinggi. Hal tersebut menggambarkan FDR

tidak dapat berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA) yang

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fachri, 2021).

3. Pengaruh ISR terhadap Kinerja Keuangan

Berdasarkan hasil yang telah diuji pada uji MRA dalam tabel 4.12

pengaruh ISR terhadap Kinerja Keuangan (ROA) diperoleh koefisien sebesar

-0.333739 dengan arah koefisien negatif. Untuk nilai probabilitas sebesar

0.6448 yang berarti lebih besar dari 0.05 yang berarti variabel ISR dapat

dikatakan secara statistik berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

72
Kinerja Keuangan (ROA) sehingga H3 ditolak. Hasil penelitian ini tidak

sejalan dengan penelitian Adisaputra & Kurnia (2021), Retnaningsih

&Hariyanti (2019), dan Mardliyyah et al (2020) bahwa ISR mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA).

ISR tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Keuangan. Kinerja

keuangan perbankan syariah tidak dapat dipegaruhi oleh baik buruknya

pengungkapan sosial perusahaan. Pengungkapan ISR yang terdapat dalam

laporan keuangan tahunan bank syariah dapat memberi arti bahwa perbankan

syariah belum benar-benar menggunakan ISR sebagai sarana pengungkapan

pertanggungjawaban sosial yang dilakukan perusahaan (Farida, 2018).

Masih terdapat kekurangan dalam menggungkapkan informasi yang

ada kaitannya dengan ISR, hal ini mengakibatkan tidak adanya pengaruh

antara ISR terhadap Kinerja Keuangan perbankan syariah di Indonesia.

Umumnya para Investora atau stakeholeder ketika menanamkan modalnya

di bank syariah tidak memperhatikan bagaimana pertanggungjawaban sosial

perusahaan melainkan hanya ingin mencari keuntungan dan investor hanya

memiliki kepecayaan kepada perbankan syariah dalam hal pengelolaan

keuangan yang dilakukan sudah sesuai dengan pandangan hukum islam

(Pangesti & Sutanto, 2020). Hasil tersebut juga didukung riset dari Suwarsi

& Azib (2017) bahwa ISR tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan

(ROA) bank umum syariah di Indonesia.

73
4. Pengaruh DPK terhadap Kinerja Keuangan yang dimoderasi oleh

Pembiayaan

Berdasarkan hasil yang telah diuji pada uji MRA dalam tabel 4.12

pengaruh DPK terhadap ROA yang dimoderasi oleh Pembiayaan, diperoleh

nilai koefisien sebesar -0.000591 dengan arah negatif. untuk nilai probabilitas

sebesar 0.0377 yang berarti lebih kecil dari 0.05 yang berarti Pembiayaan

dapat memoderasi DPK terhadap ROA sehingga H4 diterima. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Inayah (2019) bahwa Pembiayaan

dapat memoderasi (memperkuat) hubungan DPK terhadap Kinerja

Keuangan. Namun, dalam penelitian ini memoderasi (memperlemah).

Jadi Pembiayaan mampu sebagi pemoderasi (memperlemah) pengaruh

DPK terhadap Kinerja Keuangan BUS di Indonesia. Hal tersebut diartikan

jumlah DPK yang telah dihimpun oleh bank syariah dapat menjadi tolok ukur

dalam menentukan jumlah pembiayaan yang disalurkan yang nantinya dapat

mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Untuk menjalankan fungsi

operasional, sebagai lembaga pembiayaan kepada nasabah, bank syariah

membutuhkan dana yang bersumber dari DPK. DPK sendiri yang dinilai

mampu untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bank syariah dalam

menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada masyarakat.

Pembiayaan dapat memoderasi (memperlemah) hubungan antara DPK

dengan Kinerja Keuangan dikarenakan bank belum dapat menyalurkan

pembiayaan dan memanfaatkan dana untuk kegiatan operasional yang

bersumber dari DPK secara efektif dan efisien yang menyebabkan kinerja

74
belum maksimal sehingga nantinya akan memiliki pengaruh terhadap tingkat

profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan.

5. Pengaruh FDR terhadap Kinerja Keuangan yang dimoderasi Pembiayaan

Berdasarkan hasil yang telah diuji pada uji MRA dalam tabel 4.12

pengaruh FDR terhadap ROA yang dimoderasi oleh Pembiayaan diperoleh

nilai koefisien sebesar 0.004663 dengan arah positif, untuk nilai probabilitas

sebesar 0.8023 yang berarti lebih besar dari 0.05, sehingga ditarik kesimpulan

H5 ditolak. Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa Pembiayaan tidak

mampu memoderasi hubungan FDR terhadap Kinerja Keuangan (ROA).

Rasio FDR berfungsi sebagai alat ukur yang berguna untuk mengetahui

kemampuan bank ketika menjalankan fungsi intermediasi. Apabila rasio FDR

pada bank semakin tinggi maka bank dapat menyalurkan pembiayaan dengan

jumlah yang besar. Hal tersebut sesuai dengan teori yang mengungkapkan

bahwa apabila rasio FDR semakin tinggi maka mencerminkan tingkat

likuiditas bank yang relatif kecil, hal tersebut disebabkan oleh jumlah asset

yang dibutuhkan untuk pembiayaan semakin besar pula (Dendawijaya, 2005).

Menurut Rohmatunisa & Pratiwi (2020) penyaluran pembiayaan

dengan jumlah besar justru dapat memberikan dampak negatif bagi bank,

karena bank tidak dapat menyeimbangkan dana terhadap kebutuhan dana jika

sewaktu-waktu diambil dan apabila penyaluran dana yang dilakukan tidak

secara efektif akan mengakibatkan pembiayaan tidak lancar semakin

meningkat yang beriringan dengan jumlah pembiayaan yang dilaksanakan

75
oleh perbankan akan berkurang. Hal tersebut juga berimbas pada perolehan

laba yang didapatkan oleh bank

6. Pengaruh ISR terhadap Kinerja Keuangan yang dimoderasi Pembiayaan

Berdasarkan hasil yang telah diuji pada uji MRA dalam tabel 4.12

pengaruh ISR terhadap ROA yang dimoderasi oleh Pembiayaan, diperoleh

nilai koefisien sebesar -0.070894 dengan arah negatif, untuk nilai probabilitas

sebesar 0.3165 yang berarti lebih besar dari 0.05 sehingga ditarik kesimpulan

H6 ditolak, Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa Pembiayaan tidak

mampu memoderasi hubungan ISR terhadap Kinerja Keuangan (ROA).

Bank yang mengunggkapkan laporan pertanggungjawaban sosialnya

tidak akan mempengaruhi Kinerja Keuangan (ROA) meskipun pembiayaan

yang dilakukan bank syariah sudah efektif atau belum. Tidak signifikan

dalam perolehan ISR karena tingkat profitabilitas yang didapatkan

perusahaan bukan diperoleh dari pelaporan ISR. Hal tersebut dapat diketahui

bahwa besar kecilnya pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah, tidak

dapat menjamin bank syariah untuk menggungkapkan laporan

pertangungjawaban sosial yang dapat meningkatkan Kinerja Keuangan

(ROA) pada BUS di Indonesia.

76
Tabel 4.13 Kesimpulan Hasil Penelitian

Hipotesis Hasil
H1 DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Ditolak
Keuangan
H2 FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Ditolak
Keuangan
H3 ISR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Ditolak
Keuangan
H4 Pembiayaan dapat memoderasi hubungan DPK terhadap Diterima
Kinerja Keuangan
H5 Pembiayaan dapat memoderasi hubungan FDR terhadap Ditolak
Kinerja Keuangan
H6 Pembiayaan dapat meoderasi hungan ISR terhadap Kinerja Ditolak
Keuangan

77
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mengacu hasil penelitian yang sudah dijelaskan pada BAB IV tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Keuangan dengan Pembiayaan

sebagai variabel pemoderasi BUS di Indonesia periode 2016-2020,

mengahsilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. DPK berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja

Keuangan.

2. FDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja

Keuangan.

3. ISR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja

Keuangan.

4. Pembiayaan mampu memoderasi hubungan DPK terhadap Kinerja

Keuangan.

5. Pembiayaan tidak mampu memoderasi hubungan FDR terhadap Kinerja

Keuangan.

6. Pembiayaan tidak mampu memoderasi hubungan ISR terhadap Kinerja

Keuangan.

78
B. Keterbatasan Penelitian

Setelah penelitian dilakukan, penulis menyadari bahwa masih

terdapat keterbatasan penelitian, yaitu:

1. Jumlah sampel atau obyek penelitian yang terbatas dengan

menggunakan 11 Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang

terdaftar di OJK dengan teknik purposive sampling.

2. Penelitian dan hasil yang sifatnya masih sedehana dan membutuhkan

penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil kebenaran.

3. Periode waktu yang digunakan dalam penelitian amatlah terbatas yaitu

2016-2020.

4. Hanya terdapat 1 hipotesis yang duterima dalam penelitian dari 6

hipotesis, maka dirasa belum bisa memberikan gambaran yang lebih

tepat mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Kinerja

Keuangan pada BUS di Indonesia.

C. Saran

Berdasarkan dari hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah

diperoleh pada riset yang telah dilakukan, penulis menyararankan bagi

peneliti selanjutnya yaitu riset ini masih terdapat banyak kekurangan yang

perlu dilengkapi dan dibenahi. Kepada peneliti berikutnya dapat melakukan

penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini, dengan harapan peneliti

dapat mengembangkan dengan cara menambahkan proksi pengukuran

ataupun variabel rasio keuangan yang lain serta menggunakan variabel lain

selain ROA dalam pengukuran Kinerja Keuangan dan menambah jumlah

79
sampel penelitian agar hasil riset lebih akurat. Bagi peneliti selanjutnya agar

lebih mempelajari terlebih dahulu rasio keuangan yang digunakan, apakah

variabel tersebut nantinya apabila dijadikan satu dalam penelitian saling

bersinggungan atau tidak seperti variabel yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu FDR dan Pembiayaan.

80
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputra, T. F., & Kurnia, F. (2021). Pengaruh Islamic Social Reporting ( ISR )
terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia. YUME:
Journal of Management, 4(1), 67–75. https://doi.org/10.37531/yum.v11.76

Afifah, D. N., Mardani, R. M., & Wahono, B. (2017). Pengaruh DPK, BOPO, CAR
terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Sektor Perbankan yang terdaftar
di BEI Periode 2015-2017. E-Jurnal Riset Manajemen, 112–123.

Agung, A. A. P. (2012). Metodologi Bisnis dan Penelitian (T. U. Press (ed.)). UB


Press.

Almunawwaroh, M., & Marlina, R. (2018). Pengaruh CAR, NPF, FDR terhadap
Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan
Keuangan Syariah, 2(1), 1–18.

Angraini, D. (2018). Pengaruh Dana Pihak Ketigs, Non Performing Financing,


Gingkat Bagi Hasil, dan Modal Sendiri Terhadap Profitabilitas dengan
Pembiayaan Bagi Hasil Sebagai Variabel Intervenig pada Perbankan Syariah.
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indo.

Anshori, A. R. (2019). Pengaruh Jumlah DPK, NPF, dan SBIS terhadap Penyaluran
Pembiayaan Perbankan Syraiah Di Indonesia. Jurnal MAPS, 71–90.

Ansofino, Jolianis, Yolamalinda, & Arfilindo, H. (2016). Buku Ajar Ekonometrika


Ed. 1, Cet. 1. Deepublish.

Asytuti, R., & Indriyani. (2019). Analisis Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Keuangan, 1(2), 111–120.

Badzlina, D., Amyulianthy, R., & Munira, M. (2020). Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan( Studi Empiris Pada Perusahaan
Perbankan Syariah Periode 2014-2018 ). RELEVAN, 1(1), 12–23.

Bawono, A., & Shina, A. F. I. (2018). Ekonometrika Terapan untuk Eknomi dan
Bisnis Islam Aplikasi dengan Eviews. LP2M, IAIN Salatiga.

Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. KENCANA.

Dendawijaya. (2005). Manajemen Perbankan. Penerbit Ghalia Indonesia.

Effendi, I., & Hariani, P. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Bank Syariah : Impact
of Covid-19 on Islamic Banks. EKONOMIKAWAN : Jurnal Ilmu Ekonomi
Dan Studi Pembangunan, 20(79), 221–230.

81
Fachri, M. F. (2021). Analisis Pengaruh CAR, BOP, NPF, dan FDR Terhadap ROA
(Studi Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Tahun 2016-2019).
Diponegoro Journal Of Management, 10(1), 1–10.

Farida, A. (2018). Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Dan


Pengungkapan Islamic Social Reporting Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam, 10(1), 31–42.

Farman, F. (2020). Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Jabar Banten Syariah
Tahun 2015 dan 2016. 10(1), 116–120.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.


Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisi Multivariate: Dengan Program IBM SPPS 25.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2020). 25 Grand Theory, Teori Besar Ilmu Manajemen, Akuntansi,


Bisnis (Untuk Landasan Teori Skripsi, Tesis dan Disertasi). Yoga Pratama.

Ghozali, I., & Ratmono, D. (2017). Analisis Multivariate dan Ekonometrika Teori,
Konsep, Aplikasi degan Eviews 10 (II). Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Hadinata, S. (2018). Islamic Social Reporting Index dan Kinerja Keuangan pada
Perbankan Syariah di Indonesia. EkBis: Jurnal Ekoomi Dan Bisnis, 2(1), 72–
95.

Haniffa, R. (2002). Social Reporting Disclousure: An Islamic Perspektive.


Indonesian Management & Accounting Research, 1(2), 128–146.

Hasanah, U., Made, A., & Sari, A. R. (2019). Pengaruh Pembiayaan, NPF, CAR,
FDR terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi,
7(2), 1–6.

Hatiana, N., & Pratiwi, A. (2020). Pengaruh Dana Pihak ketiga dan Suku Bunga
terhadap Profitabilitas pada PT . Bank Mega TBK. Owner: Riset Dan Jurnal
Akuntansi, 4(2), 346.

Hatta, F., & Fitri, F. A. (2020). Pengaruh IC, FDR, dan NPF terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah di Indonesia. JurnalmIlmiah Mahasiswa Ekonomi
Akuntansi (JIMIKA), 5(1), 85–95.

IBI. (2016). Manajemen Kesehatan Bank Berbasis Risiko Ikatan Bankir Indonesia
(Pertama). PT Gramedia Pustaka Utama.

Inayah, N. (2019). Analisis Pengaruh GCG, CAR, DPK terhadap Kinerja


Keuangan Dengan Volume Pembiayaan Sebagai Variabel Moderasi.Skripsi.

82
IAIN Salatiga.

Indyarwati, E. V., & Handayani, N. (2017). Pengaruh Rasio CAMEL terhadap


Kinerja Keuangan Perbankan Syariah. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6(8),
1–13.

Jumingan. (2009). Analisis Laporan Keuangan. PT. Bumi Aksara.

Junaedi. (2015). Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Dan Financial


Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Volume
Pembiayaan Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Riset Keuangan Dan
Akuntansi, 1(02). https://doi.org/10.25134/jrka.v1i02.439

Kasmir. (2006). Manajemen Perbankan. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers.

Katuuk, P. M., Kumaat, R. J., & Niode, A. o. (2018). Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Loan to Deposit Ratio, Biaya Operasional Pendapatan Operaisonal Terhadap
Return On Asset bank Umum di Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi,
18(02), 170–180.

Krisdamayanti, D. C., & Retnani, E. D. (2020). Pengaruh CSR, Ukuran Perusahaan


Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi, Vol.9(no.4), 1–17.

Lestari, N., Azwari, P. C., & Melis. (2016). Pengaruh Financing to Deposit Ratio
(FDR), Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional per
Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA) pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015 - 2018. Al-Buhuts, 16(2), 184–
200.

Machali, I. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif (Q. A. Habib (ed.)). MPI UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerjasama dengan STIQ An Nur Yogyakarta.

Mardliyyah, Z., Pramono, S. E., & Yasid, M. (2020). Pengaruh Islamic Social
Reporting Terhadap Kinerja Bank ( Studi pada Perbankan Syariah di Indonesia
). JIMEA: Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, Dan Akuntansi), 4(1),
43–51.

Mokoagow, S. W., & Fuady, M. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. EBBANK, 6, 33–62.

MUHAMMAD. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Rajawali Pers.

Murdiyanto, A. (2018). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap ROA (Studi


pada BUS di Indonesia tahun 2012-2017). Prosding SENDI_U_2018, 978–
979.

83
Nasution, M. L. I. (2018). Manajemen Pembiayaan Syariah (M. Yafiz (ed.);
pertama). FEBI UIN-SU Press.

Nurdin, S., & Suyudi, M. (2019). Pengaruh Intellectual Capital dan Islamicity
Perfomance Index Terhadap Kinerja Keunagan Perbankan Syariah di
Indonesia. Jurnal Akuntansi Multi Dimensi (JAMDI), 2(2), 119–127.

Othman, R., Thani, A. M., & Ghani, E. K. (2009). Determinants Of Islamic Social
Reporting Among Top Shariah -Approved Companies In Bursa Malaysia.
Research Journal of International Studies, 12(12), 4–20.

Pangesti, K. P., & Sutanto, H. A. (2020). Determinan Kinerja Keuangan Perbankan


Syariah Priode 2014-2018. ECONBANK, 2(1), 21–36.

Parenrengi, S., & Hendratni, T. W. (2018). Pengaruh Dana Pihak Ketiga ,


Kecukupan Modal dan Penyaluran Kredit Terhadap Profitabilitas Bank.
Jurnal Manajemen Strategi Dan Aplikasi Bisnis, 1(1), 9–18.

Pratama, A. A. N., & Wardani, A. (2017). Pengaruh Kemampuan Kerja dan


Semnagat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja (Studi
Kasus Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kendal). Jurnal Ekonomi Dan
Perbankan Syariah, 8(2), 119–129.

Rasyid, M. F., Muchlis, S., & Suhartono. (2020). Pengatuh DPK dan NPF Terhadap
Profitabilitas dengan Pembiayaan Murabahah Sebagai Variabel Intervening.
ISAFIR (Isalamic Accounting and Fianance Review), 1, 111–124.

Republika.com. (2021). Menerawang Pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia.


M.Bambang. www.republika.co.id

Retnaningsih, S., & Hariyanti, W. (2019). Pengaruh Pengungkapan Islamic Social


Reporting (ISR) terhadap Kinerja Keuangan pada Perbankan Syariah di
Indonesia Tahun 2012-2016. AKTSAR, 2(2), 169–186.

Rohmatunnisa, H., & Pratiwi, L. N. (2020). Pengaruh NPF , FDR , CAR dan Inflasi
terhadap Penyaluran Pembiayaan Modal Kerja pada BPRS di Indonesia.
Journal of Applied Islamic Economics and Finance, 1(1), 137–151.
https://jurnal-akuntansi.polban.ac.id/jaief/article/view/150/27

Rori, M. C., Karamoy, H., & Gamaliel, H. (2017). Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Fee Based Income dan Spread Interest Rate Terhadap Kinerja Keuangan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing “Goodwill,” 8(2), 242–253.
https://doi.org/10.35800/jjs.v8i2.18420

Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif (Pertama). DEEPUBLISH.

Ryad, A. M., & Yuliawati, Y. (2017). Pengaruh Dana Pihak Ketiga ( DPK ), Capital

84
Adequacy Ratio ( CAR ), Non Performing Finance ( NPF ) Terhadap
Pembiayaan. Jurnal Riset Dan Keuangan, 5(3), 1535–1540.

Sirait, P. (2017). Analisis Laporan Keuangan. EKULIBRIA.

Soemitra, A. (2017). Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah (Kedua). PT Fajar


Interpratama Mandiri.

Sonia, P., D, E. N. P., & Savitri, E. (2017). Pengaruh Pembiayaan, Kas, Ukuran
Perusahaan Terhadap Islamic Sosial Reporting (ISR) Dengan Profitabilitas
SSebagai Variabel Intervening. JUNAL EKONOMI, 87, 149–200.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantiatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Suroso, S. (2018). Kinerja Bank Umum Syariah. expert.

Sutapa, & Hanafi, R. (2019). Dampak Islamic Corporate Governance , Islamic


Social Reporting Pada Kinerja Keuangan Bank Syariah di Indonesia. Jurnal
Akuntansi Indonesia, 8(2), 155–165.

Suwarsi, S., & Azib, A. L. (2017). The Influence of Islamic Social Reporting to the
Return on Asset ( Case study of Islamic Banks in Indonesia ). International
Journal of Management and International Business Studies, 7(1), 1–9.

Syachfuddin, L. A., & Rosyidi, S. (2017). Pengaruh Faktor Makro Ekonomi, Dana
Pihak Ketiga dan Pangsa Pembiayaan Terhadap Profitabilitas Industri
Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2011-2015. Jurnal Ekonomi Syariah
Teori Dan Terapan, 4(12), 977.
https://doi.org/10.20473/vol4iss201712pp977-993

Thayib, B., Murni, S., & Maramis, J. B. (2017). Analisis Perbandingan Kinerja
Keunagan Bank Syariah dan Bank Konvensional. Jurnal EMBA, 5(2), 1759–
1768.

Wahid, N. N., Firmansyah, I., & Fadillah, A. R. (2018). Analisis Kinerja Bank
Syariah Dengan Maqashid Syariah Index (MSI) Dan Profitabilitas. Jurnal
Akuntansi, 13(1), 1–9.

Wahyuni, M., & Efriza, R. E. (2017). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan


Antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional di Indonesia. Manajemen
Keuangan Perbankan, 1(2), 1–15.

Wiarta, I. (2020). Pengaruh Rasio Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Operasional


Terhadap Kinerja Keunagan Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Development,
8(1), 90–95.

Winarno, W. W. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews. UPP


STIEM YKPN.

85
Yudiana, F. E. (2017). ManajemennPembiayaan Lembaga Keuangan Syariah (H.
Endraswati (ed.)). LP2M-Press, IAIN Salatiga.

Yulia, & Ramdani, K. (2020). Pengaruh DPK, FDR, NPF, dan Tingkat Suku Bunga
Terhadap Penyaluran Pembiayaan. JIsEB, 1(1), 63–75.

Yundi, N. F., & Sudarsono, H. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return
on Asset (ROA) Bank Syariah di Indonesia. Al-Amwal : Jurnal Ekonomi Dan
Perbankan Syari’ah, 10(1), 18. https://doi.org/10.24235/amwal.v10i1.2759

Yusuf, A. M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, & Penelitian


Gabungan. In Kencana (Pertama). Kencana.

http://www.bankvictoriasyariah.co.id
http://www.paninsyariah.co.id
http://www.bankmuamalat.co.id
http://www.bcasyariah.co.id
http://www.bjbsyariah.co.id
http://www.bnisyariah.co.id
http://www.brisyariah.co.id
http://www.btpnsyariah.co.id
http://www.megabanksyariah.co.id
http://www.syariahbukopin.co.id
http://www.syariahmandiri.co.id
http://www.ojk.go.id

86
LAMPIRAN

87
Lampiran 1 Data Sekunder Penelitian

BANK TAHUN Y X1 X2 X3 Z
BMI 2016 0,22 41.92 95,13 0,88 40.05
2017 0,11 48.686 84,42 0,88 41.332
2018 0,08 45.636 73,18 0,88 33.566
2019 0,05 40.357 73,51 0,87 29.877
2020 0,03 41.424 69,84 0,87 29.084
BNIS 2016 1,44 24.233 84,57 0,81 20.494
2017 1,31 29.379 80,21 0,81 23.597
2018 1,42 35.497 79,62 0,83 28.299
2019 1,82 43.772 74,31 0,85 32.58
2020 1,37 47.972 68,79 0,85 33.049
BRIS 2016 0,95 22.04 81,42 0,79 17.26
2017 0,51 26.36 71,87 0,79 18.17
2018 0,43 28.88 75,49 0,81 21.86
2019 0,31 34.12 80,12 0,81 27.38
2020 0,81 49.34 80,99 0,81 40.05
BJBS 2016 8,09 5.453 98,73 0,75 5.414
2017 5,69 5.978 91,03 0,79 5.447
2018 0,54 5.182 89,85 0,75 4.658
2019 0,60 5.789 93,53 0,79 5.415
2020 0,41 6.664 86,64 0,79 5.774
BSM 2016 0,59 69.95 79,19 0,85 16.087
2017 0,59 77.903 77,66 0,83 20.628
2018 0,88 87.472 77,25 0,83 23.849
2019 1,69 99.81 75,54 0,83 27.663
2020 1,65 112.585 73,98 0,83 28.612
BMS 2016 2,63 4.973 95,24 0,73 4.714
2017 1,56 5.103 91,05 0,73 4.641
2018 0,93 5.723 90,88 0,73 5.18
2019 0,89 6.578 94,53 0,73 6.08
2020 1,32 7.688 63,94 0,73 6.431
BPDS 2016 0,37 5.899 91,99 0,77 6.347
2017 10,77 7.525 86,96 0,77 6.543
2018 0,26 6.905 88,82 0,79 6.134
2019 0,25 8.707 95,72 0,79 8.335
2020 0,06 7.19 111,71 0,79 8.446
BCAS 2016 1,10 3.842 90,01 0,71 3.463
2017 1,20 4.734 88,5 0,75 4.191
2018 1,20 5.506 89,0 0,77 4.889
2019 1,20 6.205 91,0 0,77 5.645

88
2020 1,10 6.849 81,3 0,79 5.569
BSB 2016 1,12 5.443 88,18 0,77 4.799
2017 0,02 5.498 82,44 0,77 4.533
2018 0,02 4.544 93,40 0,77 4.244
2019 0,04 5.087 93,48 0,77 4.755
2020 0,04 4.332 96,6 0,77 4.187
BTPNS 2016 0,09 5.387 92,7 0,67 4.997
2017 11,2 6.545 92,5 0,67 6.053
2018 12,4 7.612 95,6 0,85 7.277
2019 13,6 9.446 95,27 0,65 8.999
2020 7,16 9,740 97,37 0,65 9.514
BVS 2016 2,19 1.205 100,66 0,65 1.213
2017 0,36 1.491 83,53 0,69 1.263
2018 0,32 1.511 82,78 0,69 1.234
2019 0,05 1.529 80,52 0,69 1.232
2020 0,16 1.576 74,05 0,69 1.166

Lampiran 2 Hasil Uji Penelitian


A. Variabel
1. X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK)
2. X2 = Financing Deposit to Ratio (FDR)
3. X3 = Islamic Social Reporting (ISR)
4. Y = Kinerja Keuangan (ROA)
5. Z = Pembiayaan
B. Uji Deskriptif Statistik
Date: 06/07/21
Time: 11:46
Sample: 2016 2020

X1 X2 X3 Y Z

Mean 21.83227 0.857564 0.776000 0.026549 13.31398


Median 6.905000 0.869600 0.790000 0.008100 6.347000
Maximum 112.5850 1.117100 0.880000 0.716000 41.33200
Minimum 1.205000 0.639400 0.650000 -0.107700 1.166000
Std. Dev. 26.65150 0.095079 0.062527 0.105097 11.95779
Skewness 1.719728 -0.024889 -0.312767 5.361796 0.931253
Kurtosis 5.381556 2.736048 2.402267 35.26823 2.471598

Jarque-Bera 40.10799 0.165341 1.715492 2649.704 8.589474

89
Probability 0.000000 0.920655 0.424117 0.000000 0.013640

Sum 1200.775 47.16600 42.68000 1.460200 732.2690


Sum Sq. Dev. 38356.35 0.488162 0.211120 0.596455 7721.395

Observations 55 55 55 55 55

C. Uji Stasioneritas
1. X1 (DPK)

Null Hypothesis: Stationarity


Series: X1
Date: 06/07/21 Time: 11:43
Sample: 2016 2020
Exogenous variables: Individual effects
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Total (balanced) observations: 55
Cross-sections included: 11

Method Statistic Prob.**


Hadri Z-stat 7.51304 0.0000
Heteroscedastic Consistent Z-
stat 6.53715 0.0000

* Note: High autocorrelation leads to severe size distortion in Hadri


test,
leading to over-rejection of the null.

2. X2 (FDR)

Null Hypothesis: Stationarity


Series: X2
Date: 06/07/21 Time: 11:43
Sample: 2016 2020
Exogenous variables: Individual effects
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Total (balanced) observations: 55
Cross-sections included: 11

Method Statistic Prob.**


Hadri Z-stat 4.87838 0.0000
Heteroscedastic Consistent Z-
stat 5.74128 0.0000

* Note: High autocorrelation leads to severe size distortion in Hadri


test,

90
leading to over-rejection of the null.
** Probabilities are computed assuming asympotic normality

3. X3 (ISR)

Null Hypothesis: Stationarity


Series: X3
Date: 06/07/21 Time: 11:44
Sample: 2016 2020
Exogenous variables: Individual effects
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Total (balanced) observations: 55
Cross-sections included: 11

Method Statistic Prob.**


Hadri Z-stat 5.90102 0.0000
Heteroscedastic Consistent Z-
stat 7.15707 0.0000

* Note: High autocorrelation leads to severe size distortion in Hadri


test,
leading to over-rejection of the null.
** Probabilities are computed assuming asympotic normality

4. Y (ROA)

Null Hypothesis: Stationarity


Series: Y
Date: 06/07/21 Time: 11:44
Sample: 2016 2020
Exogenous variables: Individual effects
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Total (balanced) observations: 55
Cross-sections included: 11

Method Statistic Prob.**


Hadri Z-stat 4.25305 0.0000
Heteroscedastic Consistent Z-stat 5.77730 0.0000

* Note: High autocorrelation leads to severe size distortion in


Hadri test,
leading to over-rejection of the null.
** Probabilities are computed assuming asympotic normality

91
5. Z (PEMBIAYAAN)

Null Hypothesis: Stationarity


Series: Z
Date: 06/07/21 Time: 11:45
Sample: 2016 2020
Exogenous variables: Individual effects
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Total (balanced) observations: 55
Cross-sections included: 11

Method Statistic Prob.**


Hadri Z-stat 7.02787 0.0000
Heteroscedastic Consistent Z-stat 6.72212 0.0000

* Note: High autocorrelation leads to severe size distortion in


Hadri test,
leading to over-rejection of the null.
** Probabilities are computed assuming asympotic normality

D. UJI CEM

Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 06/07/21 Time: 11:47
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.688339 0.346537 1.986334 0.0528


X1 0.003602 0.002337 1.541228 0.1300
X2 0.409132 0.239492 1.708332 0.0942
X3 -1.451096 0.417352 -3.476916 0.0011
Z 0.013865 0.026029 0.532669 0.5968
X1*Z -0.000141 9.62E-05 -1.470633 0.1481
X2*Z -0.008948 0.014332 -0.624349 0.5354
X3*Z 0.002042 0.030304 0.067384 0.9466

R-squared 0.343600 Mean dependent var 0.026549


Adjusted R-squared 0.245839 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of regression 0.091269 Akaike info criterion -1.816284
Sum squared resid 0.391513 Schwarz criterion -1.524308

92
Log likelihood 57.94781 Hannan-Quinn criter. -1.703375
F-statistic 3.514674 Durbin-Watson stat 1.745856
Prob(F-statistic) 0.004100

E. UJI FEM

Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 06/07/21 Time: 11:48
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.465379 0.582894 -0.798394 0.4297


X1 0.024763 0.013456 1.840351 0.0737
X2 0.342589 0.246701 1.388685 0.1732
X3 -0.333739 0.718027 -0.464800 0.6448
Z 0.071439 0.064072 1.114988 0.2720
X1*Z -0.000591 0.000274 -2.154928 0.0377
X2*Z 0.004663 0.018493 0.252179 0.8023
X3*Z -0.070894 0.069817 -1.015423 0.3165

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.563707 Mean dependent var 0.026549


Adjusted R-
squared 0.363248 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of
regression 0.083864 Akaike info criterion -1.861104
Sum
squared
resid 0.260229 Schwarz criterion -1.204159
Log
likelihood 69.18037 Hannan-Quinn criter. -1.607058
F-statistic 2.812085 Durbin-Watson stat 2.303210
Prob(F-
statistic) 0.004233

93
F. REM

Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 06/07/21 Time: 11:48
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 55
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.688339 0.318422 2.161720 0.0358


X1 0.003602 0.002148 1.677312 0.1001
X2 0.409132 0.220062 1.859172 0.0693
X3 -1.451096 0.383491 -3.783914 0.0004
Z 0.013865 0.023917 0.579701 0.5649
X1*Z -0.000141 8.84E-05 -1.600485 0.1162
X2*Z -0.008948 0.013169 -0.679477 0.5002
X3*Z 0.002042 0.027845 0.073334 0.9419

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 0.000000 0.0000


Idiosyncratic random 0.083864 1.0000

Weighted Statistics

R-squared 0.343600 Mean dependent var 0.026549


Adjusted R-squared 0.245839 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of regression 0.091269 Sum squared resid 0.391513
F-statistic 3.514674 Durbin-Watson stat 1.745856
Prob(F-statistic) 0.004100

Unweighted Statistics

R-squared 0.343600 Mean dependent var 0.026549


Sum squared resid 0.391513 Durbin-Watson stat 1.745856

94
G. UJI CHOW

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.866627 (10,37) 0.0824


Cross-section Chi-square 22.465108 10 0.0129

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 06/07/21 Time: 11:49
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.688339 0.346537 1.986334 0.0528


X1 0.003602 0.002337 1.541228 0.1300
X2 0.409132 0.239492 1.708332 0.0942
X3 -1.451096 0.417352 -3.476916 0.0011
Z 0.013865 0.026029 0.532669 0.5968
X1*Z -0.000141 9.62E-05 -1.470633 0.1481
X2*Z -0.008948 0.014332 -0.624349 0.5354
X3*Z 0.002042 0.030304 0.067384 0.9466

R-squared 0.343600 Mean dependent var 0.026549


Adjusted R-squared 0.245839 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of regression 0.091269 Akaike info criterion -1.816284
Sum squared resid 0.391513 Schwarz criterion -1.524308
Log likelihood 57.94781 Hannan-Quinn criter. -1.703375
F-statistic 3.514674 Durbin-Watson stat 1.745856
Prob(F-statistic) 0.004100

95
H. UJI HAUSMAN

Correlated Random Effects - Hausman Test


Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 16.180355 7 0.0235

** WARNING: estimated cross-section random effects variance is zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var (Diff.) Prob.

X1 0.024763 0.003602 0.000176 0.1111


X2 0.342589 0.409132 0.012434 0.5507
X3 -0.333739 -1.451096 0.368497 0.0657
Z 0.071439 0.013865 0.003533 0.3327
X1*Z -0.000591 -0.000141 0.000000 0.0834
X2*Z 0.004663 -0.008948 0.000169 0.2944
X3*Z -0.070894 0.002042 0.004099 0.2546

Cross-section random effects test equation:


Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 06/07/21 Time: 11:49
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.465379 0.582894 -0.798394 0.4297


X1 0.024763 0.013456 1.840351 0.0737
X2 0.342589 0.246701 1.388685 0.1732
X3 -0.333739 0.718027 -0.464800 0.6448
Z 0.071439 0.064072 1.114988 0.2720
X1*Z -0.000591 0.000274 -2.154928 0.0377
X2*Z 0.004663 0.018493 0.252179 0.8023
X3*Z -0.070894 0.069817 -1.015423 0.3165

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.563707 Mean dependent var 0.026549


Adjusted R-squared 0.363248 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of regression 0.083864 Akaike info criterion -1.861104
Sum squared resid 0.260229 Schwarz criterion -1.204159
Log likelihood 69.18037 Hannan-Quinn criter. -1.607058

96
F-statistic 2.812085 Durbin-Watson stat 2.303210
Prob(F-statistic) 0.004233

I. Uji Normalitas
16
Series: Standardized Residuals
14 Sample 2016 2020
12
Observations 55

10 Mean 0.000000
Median -0.001558
8
Maximum 0.354259
6 Minimum -0.199513
Std. Dev. 0.069419
4
Skewness 1.932565
2 Kurtosis 14.55042

0 Jarque-Bera 339.9719
-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3
Probability 0.000000
UJI NORMALITAS SETELAH TRANSFORMASI LOG
10
Series: Standardized Residuals
Sample 2016 2020
8 Observations 51

6 Mean -2.39e-17
Median 0.056938
Maximum 1.368272
4 Minimum -1.911264
Std. Dev. 0.632740
2
Skewness -0.549925
Kurtosis 3.809137

0 Jarque-Bera 3.961792
-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Probability 0.137946

J. Uji Multikolinieritas
X1 X2 X3

X1 1.000000 -0.546113 0.633410


X2 -0.546113 1.000000 -0.415795
X3 0.633410 -0.415795 1.000000

97
K. Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESAB


Method: Panel Least Squares
Date: 06/07/21 Time: 15:23
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 11
Total panel (unbalanced) observations: 51

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.581679 2.072067 1.245944 0.2216


X1 0.003622 0.047272 0.076612 0.9394
X2 0.625115 0.895389 0.698149 0.4900
X3 -3.636045 2.544589 -1.428932 0.1624
Z -0.146167 0.225188 -0.649089 0.5208
X1*Z -6.42E-05 0.000964 -0.066632 0.9473
X2*Z -0.027580 0.065147 -0.423349 0.6748
X3*Z 0.202781 0.245326 0.826576 0.4144

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.493951 Mean dependent var 0.304816


Adjusted R-squared 0.233259 S.D. dependent var 0.335793
S.E. of regression 0.294033 Akaike info criterion 0.660313
Sum squared resid 2.853024 Schwarz criterion 1.342134
Log likelihood 1.162010 Hannan-Quinn criter. 0.920857
F-statistic 1.894769 Durbin-Watson stat 2.353962
Prob(F-statistic) 0.056684

98
L. Uji Autokorelasi
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 06/07/21 Time: 12:11
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.465379 0.582894 -0.798394 0.4297


X1 0.024763 0.013456 1.840351 0.0737
X2 0.342589 0.246701 1.388685 0.1732
X3 -0.333739 0.718027 -0.464800 0.6448
Z 0.071439 0.064072 1.114988 0.2720
X1*Z -0.000591 0.000274 -2.154928 0.0377
X2*Z 0.004663 0.018493 0.252179 0.8023
X3*Z -0.070894 0.069817 -1.015423 0.3165

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.563707 Mean dependent var 0.026549


Adjusted R-squared 0.363248 S.D. dependent var 0.105097
S.E. of regression 0.083864 Akaike info criterion -1.861104
Sum squared resid 0.260229 Schwarz criterion -1.204159
Log likelihood 69.18037 Hannan-Quinn criter. -1.607058
F-statistic 2.812085 Durbin-Watson stat 2.303210
Prob(F-statistic) 0.004233

99
Lampiran 3 Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI:

Nama : Hafidiya Nugeraheni

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 2 Januari 2000

Alamat : Wiroyudan, Rt 02 Rw 05, Kel. Tingkir Tengah.

No.Hp : 089503082103

Email : hafidiyanugeraheni.psfebi@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN:

SD/MI : SDN Tingkir Lor 02 Salatiga

SMP/MTS : SMPN 03 Salatiga

SMA/SMK/MA : SMAN 02 Salatiga

Perguruan Tinggi : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

PENGALAMAN ORGANISASI:

2017/2018 : Anggota CEC IAIN Salatiga

2018/2021 : Anggota KOPMA FATAWA IAIN Salatiga

100
101
102

Anda mungkin juga menyukai