Anda di halaman 1dari 109

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS

PELAYANAN, PROMOSI DAN RELIGIUSITAS


TERHADAP MINAT MAHASISWA MENABUNG
DI PERBANKAN SYARIAH
(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

OLEH

AGUS SUTRISNO

NIM 213 10 035

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH STRATA SATU


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) SALATIGA
2016

i
iii

ii
iv
iii
v

iv
MOTTO

Awali sesuatu dengan “Bismilahirrohmaanirrohim” dan di akhiri


dengan “Alhamdulillahi Robbil’alamin”

Keajaiban Hanya Akan Datang Pada Mereka Yang Memiliki


Keinginan Untuk Mendapatkannya

(Ivankov)

Lakukan Apapun Yang Kamu Sukai, Jadilah Konsisten, Dan Sukses


Akan Datang Dengan Sendirinya

~=~

vi
v
vii

PERSEMBAflAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis


bisa menyelesaikan skripsi ini dan akan
dipersembahkan kepada :

Ibu, Bapak, saudara – saudaraku yang senantiasa


memberikan dorongan, semangat, perhatian, dan
doa-doa kepada penulis

Teman – teman seperjuangan maupun yang lain


yang selalu memberikan motivasi kepada penulis

Almamater IAIN Salatiga

vi
KATA PENGANTAR

     

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta
salam tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya.

Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT, serta dilakukan dengan sungguh-
sungguh, penulis dapat menyusun skripsi hingga selesai yang berjudul “Analisis
Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Religiusitas terhadap
Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah”. Dalam menyelesaikan
skripsi ini, penulis banyak menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan yang
dirasakan sehingga penyusunan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mencapai hasil yang maksimal. Namun, dengan niat yang baik diiringi dengan
langkah penuh keikhlasan, kesabaran, ketenangan serta tawakal dengan
mengharapkan ridha dan rahmat Allah SWT serta syafa’at Rasulullah SAW dari
dunia sampai akhirat, sehingga skripsi ini dapat selesaikan dengan baik dengan
penuh suka cita. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN (Institut Agama
Islam Negeri) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, serta selaku dosen pembimbing yang
telah

vii
viii
ix

membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan


skripsi ini.
4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta dosen-dosen lain
yang pernah mengajar kami kami saat masih berada di perkuliahan.
5. Seluruh Staf dan karyawan IAIN Salatiga.
6. Kedua Orang tuaku tercinta, Ibunda Sri Wahyuningsih dan Ayahanda
Achmad atas cinta dan kasih sayang yang tidak akan tergantikan, dan tak
henti-hentinya memberikan dorongan do’a, moril dan materil kepada
penulis.
7. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Buat semua keluargaku yang telah mendukung untuk menyelesaikan
skripsi ini. Terimakasih atas doanya.
9. Untuk teman-temanku (Heri, Saiful, Ayu) yang telah berjuang bersama,
dan teman-temanku yang lain yang belum selesai semoga segera
menyusul. Akhirnya tiada untaian kata yang berharga kecuali
Alhamdulillahi
Robbil’alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan penuh kekurangan. Besar harapan
penulis, dengan hadirnya skripsi ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Boyolali, 10 Maret 2016

Penulis

viii
ABSTRAK

Sutrisno, Agus. 2016. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi,


dan Religiusitas Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan
Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga: Fetria Eka Yudiana S.E., M.Si.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, bertujuan untuk


menganalisis pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas dari
mahasiswa IAIN Salatiga terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan
syariah. Sampel berjumlah 98 responden dari jumlah keseluruhan 5100
mahasiswa IAIN Salatiga. Metode analisis dalam penelitian ini adalah Uji statistik
yang berupa uji T test, F test dan uji R2. Sebelum uji statistik dilakukan, terlebih
dahulu dilakukan uji instrument penelitian yang berupa uji reliabilitas, uji
validitas, dan uji asumsi klasik berupa uji multikolinieritas, uji
heteroskendastisitas, dan uji normalitas.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga variabel yaitu variabel kualitas
pelayanan, promosi dan religiusitas masing-masing variabel memiliki hasil yang
berbeda-beda. Variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh terhadap
Minat Menabung (Y). Variabel Promosi (X2) berpengaruh terhadap Minat
Menabung (Y). Dan variabel Promosi (X3) berpengaruh terhadap Minat
Menabung (Y).

Variabel Religiusitas (X3) mempunyai nilai koefisien regresi variabel


terbesar, maka variabel (X3) adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap
(Y) Minat Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah (studi kasus Mahasiswa
IAIN Salatiga).

Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Promosi, Religiusitas, dan Minat Menabung.

xix
xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................ii

PENGESAHAN KELULUSAN............................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................vi

MOTTO...................................................................................................................v

PERSEMBAHAN...................................................................................................vi

KATA PENGANTAR..........................................................................................vii

ABSTRAK.............................................................................................................ix

DAFTAR ISI.........................................................................................................x

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................8
C. Tujuan Penelitian.........................................................................9
D. Manfaat Penelitian.......................................................................9
E. Sistematika Penelitian................................................................10

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori..........................................................................12
A.1. Persepsi.................................................................................12

x
a. Pengertian Persepsi...........................................................12
b. Faktor-Faktor yang Mempengauhi Persepsi....................14

A.2. Bank Syariah........................................................................14

a. Pengertian Bank Syariah..................................................14


b. Produk-Produk Bank Syariah...........................................16
c. Tujuan Bank Syariah........................................................20
A.3. Kualitas Pelayanan................................................................21
a. Pengertian Kualitas..........................................................21
b. Pengertian Pelayanan.......................................................22
c. Kualitas Pelayanan...........................................................22
d. Kualitas Pelayanan Dalam Islam......................................25

A.4. Promosi..................................................................................27

a. Pengertian Promosi...........................................................27
b. Tujuan Promosi................................................................28
c. Sarana Promosi.................................................................29

A.5. Religiusitas............................................................................32

a. Pengertian Religiusitas.....................................................32
b. Faktor-Faktor yang Mempengauhi Religiusitas...............34
c. Dimensi Religiusitas.........................................................35
d. Karakteristik Perilaku Religiusitas...................................37

A.5. Minat.....................................................................................38

a. Pengertian Minat..............................................................38
b. Faktor-Faktor yang Mempengauhi...................................40
B. Penelitian Terdahulu..................................................................41
C. Kerangka Pemikiran..................................................................44
D. Hipotesis....................................................................................44

xii
xi
xiii

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................46


B. Jenis Penelitian.........................................................................46
C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................46
D. Teknik Pengumpulan Data.........................................................48
D.1 Pengertian Data....................................................................48
D.2 Jenis dan Sumber Data.........................................................48
D.3 Teknik Pengumpulan Data....................................................49
E. Skala Pengukuran.....................................................................49
F. Metode Penelitian......................................................................50
F.1 Pendekatan Penelitian...........................................................50
F.2 Variabel Penelitian................................................................50
G. Item Indikator............................................................................51
H. Metode Analisis........................................................................53
H.1 Uji Instrumen........................................................................54
H.2 Uji Statistik...........................................................................54
H.3 Uji Asumsi Klasik................................................................57
I. Alat Analisis..............................................................................58

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum IAIN Salatiga..............................................59


A.1. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga.........................................59
A.2. Alih Status menjadi STAIN Salatiga....................................60
A.3. Alih Status menjadi IAIN Salatiga.......................................61
A.4. Visi dan Misi IAIN Salatiga..................................................61
A.5. Struktur Organisasi...............................................................61
B. Gambaran Umum Responden...................................................62
C. Analisis Data..............................................................................62
C.1. Uji Instrumen Penelitian........................................................62
C.2. Uji Statistik...........................................................................65

xii
C.3. Uji Asumsi Klasik...................................................................68

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...............................................................................71
B. Saran..........................................................................................71
C. Penutup......................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiv
xiii
xv

DAFTAR TABEL

Table 2.1: Perbedaan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah....................16


Table 2.2: Perbedaan Penelitian.............................................................................43
Table 4.1: Struktur Organisasi..............................................................................62
Table 4.2: Jenis Kelamin Responden.....................................................................63
Table 4.3: Fakultas................................................................................................63
Table 4.4: Uji Reliabilitas.....................................................................................64
Table 4.5: Uji Validitas.........................................................................................64
Table 4.6: Uji t.......................................................................................................66
Tabel 4.7: Koefisien Determinasi (R)....................................................................67
Table 4.8: Uji F......................................................................................................68
Table 4.9: Uji Multicollinearity............................................................................69
Table 5.0: Uji White..............................................................................................69

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran.........................................................................44


Gambar 4.1: Uji Normality...................................................................................70

xvi
xv
xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Data Responden

Lampiran 3 : Hasil Input Data Kuesioner

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan

usahanya. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank merupakan suatu

lembaga yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin

berkembang industri perbankan maka semakin baik pula pertumbuhan ekonomi

negara tersebut.

Perbankan syariah atau disebut juga perbankan Islam adalah suatu sistem

perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam atau syariat.

Pembentukan ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

meminjam atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba),

serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang atau

haram. Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal

tersebut dalam investasinya.

Berdasarkan data statistik perbankan syariah tahun 2015 terdapat ada 12

Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 171 BPRS,

dengan jumlah kantor sebanyak 2.613 (Bank Indonesia, 2015). Total aset

perbankan syariah

1
xviii
2
xix

mencapai 273.494 Triliun, total DPK (Dana Pihak Ketiga) 213.477 Triliun dan

total pembiayaan sekitar 206.056 Triliun (Statistik Perbankan Indonesia, 2015).

Hal tersebut membuktikan adanya pertumbuhan dan perkembangan perbankan

syariah di Indonesia menjadi salah satu keberhasilan penerapan syariah Islam

dalam bermuamalah.

Dengan pesatnya perkembangan perbankan syariah di Indonesia ini

mengakibatkan persaingan antar bank menjadi semakin ketat. Persaingan yang

semakin ketat ini menuntut bank untuk dapat mempertahankan maupun menarik

minat nasabah sebanyak mungkin. Berbagai upaya dilakukan bank untuk

mendapatkan nasabah baik melalui peningkatan sarana dan prasarana, produk

maupun pelayanan nasabah. Dengan kemudahan dan fasilitas yang diberikan oleh

bank, nasabah sebagai konsumen dapat mengambil keputusan sesuai kebutuhan

dari berbagai pilihan yang diberikan.

Perilaku nasabah terhadap bank dapat dipengaruhi oleh sikap dan persepsi

nasabah terhadap karakteristik perbankan itu sendiri. Dalam menginterpretasikan

suatu informasi, antar nasabah tidaklah sama meskipun informasi yang diterima

berasal dari sumber yang sama (Kotler dan Amstrong, 2008:174). Hal ini menjadi

salah satu tantangan tersendiri bagi bank untuk dapat menarik minat menabung

nasabah.

Dalam upaya menarik minat menabung nasabah di bank dapat dilakukan

berbagai upaya. Salah satunya yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas.

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) kualitas pelayanan memiliki hubungan

yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan suatu


3

dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan/hubungan yang kuat dengan

perusahaan. Dalam jangka panjang, memungkinkan perusahaan untuk memahami

dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian,

perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memaksimalkan

pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimalkan pengalaman

pelanggan yang kurang menyenangkan.

Pelayanan kepada pelanggan sangat penting bagi bank dalam upaya

memberikan kepuasan kepada nasabah sehingga tetap percaya pada bank dan

tidak berpaling ke bank-bank lainnya. Untuk kemajuan bank maka perlu

mencermati permintaan nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang akan

ditawarkan, salah satunya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan. Nasabah dapat

memutuskan terhadap suatu produk atau jasa, salah satunya dengan meningkatkan

kualitas pelayanan (Basu Swastha, 2001:158).

Selain faktor peningkatan kualitas pelayanan, ada faktor lain yang harus

diperhatikan oleh bank untuk dapat menarik minat nasabah yaitu upaya bank

untuk memasarkan produknya dengan promosi. Kegiatan promosi ini menjadi

sarana untuk memperkenalkan produk yang dimiliki bank kepada nasabah

sehingga calon nasabah dapat mengenal produk-produk yang ditawarkan oleh

bank. Promosi merupakan kegiatan penting bagi setiap perusahaan termasuk bank

karena sebaik apapun produk yang dihasilkan jika tidak dikenal oleh nasabah,

maka produk tersebut tidak akan berhasil di pasaran (Indriyo, 2000:235).

Promosi tidak hanya bersifat memberikan informasi tetapi juga bersifat

membujuk. Namun, promosi yang dilakukan bank tidaklah selalu memberikan

xx
4
xxi

dampak baik terhadap bank. Promosi yang berlebihan dapat menimbulkan

kecaman dari orang-orang tertentu yang merasa dimanfaatkan dan dipermainkan.

Dalam pemilihan media promosi juga perlu diperhatikan karena kesalahan dalam

pemilihan media promosi dapat berdampak kurang baik bagi bank seperti

pemborosan biaya tanpa adanya timbal balik yang positif pada bank. Oleh karena

itu, dalam mempromosikan produknya, bank harus dapat memanfaatkan dengan

benar media promosi yang tersedia baik melalui medai cetak maupun elektronik.

Strategi pemasaran yang tepat akan mendorong minat nasabah terhadap bank

dalam berinvestasi. Dengan banyaknya nasabah yang berinvestasi maka akan

berpengaruh pada berkembangnya bank tersebut. Agar pemasaran sesuai dengan

sasaran maka penciptaan produk, penentuan pasar sasaran dan promosi yang tepat

sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor

kebudayaan, kelas sosial, keluarga, status, komunitas/kelompok, usia, pekerjaan,

gaya hidup dan lain-lain (Zaki, 2010:1). Faktor-faktor ini dapat memberikan

petunjuk bagi pemasar untuk melayani pembeli secara efektif. Selain faktor-faktor

yang berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen yang telah disebutkan

tadi, sensitifitas religiusitas juga merupakan faktor pembentuk perilaku konsumen.

Dalam Islam, perilaku seseorang harus mencerminkan hubungan dirinya dengan

Allah SWT, konsumen muslim lebih memilih jalan yang dibatasi Allah dengan

tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak supaya kehidupannya

selamat baik di dunia maupun di akhirat (Masrurah, 2015).


5

Religiusitas adalah suatu sikap atau kesadaran yang muncul yang

didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu agama.

Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang

mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap

agama (Jalaluddin, 2010:257). Religiusitas seseorang diwujudkan dalam berbagai

sisi kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya ketika sesorang melakukan

perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang

didorong oleh kekuatan lain. Bukan hanya berkaitan dengan kegiatan yang tampak

dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi

pada diri seseorang. Berdasarkan sikap ini maka manusia dalam melakukan suatu

aktivitas sesuai ketentuan agama, sesuai dengan perintah tuhannya dengan tujuan

mendapatkan keridhaan-Nya (Masrurah, 2015).

Membahas tentang minat, tidak lepas dari kejiwaan manusia. Oleh karena

minat adalah salah satu Marksheffel (1966) dalam bukunya yang aspek psikis

yang ada pada setiap manusia. Apabila seseorang menaruh minat terhadap

sesuatu, maka orang tersebut akan berusaha dengan sekuat mungkin untuk

memperoleh yang diinginkannya. Upaya-upaya yang dilakukan orang tersebut

dapat terjadi karena adanya dorongan lewat minat yang dimilikinya. Dengan

demikian minat adalah motor penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk

mecapai tujuan yang di cita- citakan.

Pada penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Astuti (2013) dapat

disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri dari tingkat suku bunga,

promosi dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan

xxii
6
xxiii

signifikan terhadap variabel dependen minat menabung nasabah di BRI Cabang

Sleman. Hal ini diperoleh dari nilai t-hitung masing-masing variabel dan hasil uji

F sebesar 26,374 serta nilai koefisien deteminasi (R2) sebesar 0,452

Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Hirmawan (2015) juga

menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari lokasi, religiusitas,

pelayanan, kualitas produk, dan bagi hasil berpengaruh terhadap minat nasabah

bertransaksi di Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2010)

menunjukkan bahwa pelayanan, nisbah bagi hasil dan kualitas produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah di BNI

Syariah cabang Yogyakarta secara parsial, namun tidak dengan religiusitas tidak

berpengaruh terhadap minat menabung nasabah secara parsial. Dikarenakan hasil

regresi diperoleh koefisien regresi religiusitas sebesar -0.027 dengan p-

value=0.761. Pada taraf signifikansi 5% (0.05), maka p-value=0.761>0.05.

Persepsi sebagai suatu proses mengetahui atau mengenali objek dengan

bantuan indera. Persepsi masyarakat terhadap bank tentunya berbeda-beda tiap

individu. Apalagi terhadap bank syariah yang baru berkembang beberapa dekade

ini. Pengetahuan masyarakat tentang bank syariah masihlah sangat minim

dibandingkan bank konvensional yang sudah berdiri sejak lama. Kurangnya

pemahaman masyarakat mengenai perbedaan dari bank Syariah dan bank

Konvensional berdampak pada antusias mereka dalam berinvestasi di bank

Syariah. Sebenarnya bank Syariah bukan hanya untuk masyarakat beragama Islam

saja, tapi terbuka untuk semua agama. Prinsip syariah hanya sebagai landasan

operasional
7

perbankan saja. Berdasarkan pangsa pasarnya industri bank syariah di tahun 2014

mencapai 3,9%, tahun 2012 sebesar 4%, dan di tahun 2013 sebesar 5%. Dari data

statistik tersebut pangsa pasar bank syariah mengalami naik-turun dalam beberapa

tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarkat terhadap Bank

syariah masih rendah. (http://www.syariahmandiri.co.id, 2014).

Wilayah kota Salatiga sendiri, bank syariah masih kalah jumlah

dibandingkan dengan bank-bank konvensional yang ada. Dengan jumlah yang

masih sedikit ini dapat mempengaruhi berapa besar nasabah yang menabung di

bank Syariah. Tiap bank syariah sendiri memiliki dimensi pelayanan yang

berbeda- beda, seperti dimana lokasi bank syariah berada, sifat daripada para

karyawan bank, cepat dan tepat tanggapan yang diberikan oleh karyawan, dan lain

sebagainya. Dalam memperkenalkan produk bank sekalipun mereka berlomba-

lomba melakukan promosi yang menarik agar produk mereka dikenal oleh calon

nasabah. Hal tersebut menunjukkan pilihan menabung nasabah pada perbankan

syariah memiliki faktor yang sangat beragam sehingga penelitian terhadap minat

mahasiswa menabung pada perbankan syariah sangat menarik untuk diteliti.

Mahasiswa sebagai salah satu komponen masyarakat adalah pangsa pasar

yang layak jadi petimbangan untuk menambah jumlah nasabah. Jumlah

keseluruhan mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri Salatiga pada tahun

akademik 2015/2016 tercatat 5100 mahasiswa. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga adalah salah satu Perguruan Tinggi yang ada di kota Salatiga yang

berlandaskan pada nilai-nilai keislaman. Salah satu contoh yang mereka terapkan

adalah bekerjasama dengan bank-bank syariah dalam bidang ekonomi yaitu

dengan

xxiv
xxv
8

mempercayakan kegiatan ekonominya kepada salah satu Bank Syariah. Yaitu

pembayaran uang kuliah, uang praktikum, pembukaan tabungan untuk mahasiswa

yang ingin mendapatkan beasiswa dll.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat calon nasabah untuk

menabung di bank syariah. Peneliti mencoba meneliti tentang minat menabung

mahasiswa dengan mengambil persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan

religiusitas sebagai variabelnya, dan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi responden

dalam penelitian ini.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan menggunakan variabel

yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, maka peneliti akan melakukan

penelitian tentang “Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi Dan

Religiusitas Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah”, karena

peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan

religiusitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa IAIN Salatiga menabung di

perbankan syariah. Peneliti memilih objek mahasiswa IAIN Salatiga karena

jangkauan dalam berinteraksi yang sangat mudah. Meminimalisir beban biaya

yang dikeluarkan dan jangka waktu yang singkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan

yang terjadi dan menjadi fokus penelitian yaitu:


9

1) Bagaimana pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas

terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah?

2) Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa

menabung di perbankan syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas,

maka dapat disusun tujuan penelitian sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi dan

religiusitas dapat mempengaruhi minat mahasiswa menabung di perbankan

syariah.

2) Untuk menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap minat

mahasiswa menabung di perbankan syariah saat ini.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat kepada

beberapa pihak sebagai berikut :

1) Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti serta dapat

menerapkan ilmu pengetahuan atau teori yang selama ini diperoleh di bangku

kuliah.

xxvi
10
xxvii

2) Bagi IAIN Salatiga

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik

dalam bidang ilmu ekonomi syariah sehingga dapat menjadi sumber referensi

bahan penunjang untuk persedian di perpustakaan kampus.

3) Bagi Mahasiswa

Mahasiswa bisa menjadikan penelitian ini untuk salah satu acuan

pertimbangan atau sumber referensi penelitian yang akan mereka buat

selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

Secara umum, penulisan dalam penyusunan skripsi ini dibagi menjadi lima

bab yaitu :

Bab I Pendahuluan

Dalam bab pertama ini adalah pendahuluan yang menjelaskan latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab kedua adalah kajian pustaka yang menjelaskan tentang persepsi, bank

syariah, kualitas pelayanan, promosi, religiusitas, minat, penelitian

terdahulu, kerangka penelitian serta hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Bab ketiga adalah metode penelitian yang membahas tentang tempat dan

waktu penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik


11

pengumpulan data, skala pengukuran, metode penelitian, instrumen

penelitian, metode analisis, dan alat analisis

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan

Bab keempat ini adalah analisis data dan pembahasan, penulis akan

membahas tentang profil objek penelitian, pengujian dan hasil analisis data

serta pembahasan hasil analisa data.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab kelima ini adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran

dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya yang dapat dijadikan

masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

xxviii
xxix

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

A.1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Setiap orang mempunyai pendapat atau pandangan yang berbeda

dalam melihat suatu hal (objek) yang sama. Perbedaan pandangan ini akan

dapat ditindak lanjuti dengan perilaku atau tindakan yang berbeda pula.

Pandangan itu disebut sebagai persepsi. Persepsi seseorang akan

menentukan bagaimana ia akan memandang dunia.

Wagner dan Hollenbeck (1995:136) mengemukakan pendapatnya

bahwa:“We human beings have five senses throught which we experience

the world around us; sight, hearing, touch, smell and taste. Perception is the

process by which individuals select, organize, store and interpret the

information gathered from these senses”. Pendapat tersebut kurang lebih

mempunyai arti bahwa kita manusia memiliki lima indera dimana lewat

indera-indera tersebut kita bisa mengalami dunia yang ada disekitar kita;

yaitu lewat indera penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan

pengecap. Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih,

mengelola, menyimpan dan menginterpretasikan informasi yang

dikumpulkan dari indera-indera tersebut.

12
13

Pendapat tersebut mirip dengan Robbins (2003:160) yang

mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu-

individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka

agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Sejumlah faktor yang

mempengaruhi persepsi menurut Robbins adalah perilaku persepsi, objek

dan situasi. Di antara karakteristik pribadi dari pelaku persepsi adalah sikap,

motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan

(ekspektasi). Objek atau target bisa berupa orang, benda atau peristiwa.

Sifat- sifat objek atau target itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi

orang yang melihatnya. Situasi adalah konteks objek atau peristiwa, yang

meliputi unsur- unsur lingkungan sekitar dan waktu.

Kita semua sadar akan lingkungan kita, namun tidak semuanya sama

pentingnya menurut persepsi kita. Kita menyimak beberapa data dan

membuang yang lainnya. Setiap orang menerima begitu banyak data-data

sensoris sehingga tidak mungkin untuk memprosesnya semua. Otak

membawa data-data itu melewati suatu perceptual filter yang akan menahan

beberapa bagian (selective attention) dan membuang yang lainnya.

Perceptual selectivity adalah proses dimana seseorang menyaring dan

memilih berbagai objek dan stimuli yang bersaing untuk memperoleh

perhatian. Orang biasanya akan fokus pada stimuli yang memenuhi

kebutuhan mereka dan konsisten dengan sikap, nilai dan personaliti mereka.

Karakteristik dari stimuli itu sendiri juga akan mempengaruhi proses

perceptual selectivity. Orang cenderung akan memperhatikan stimuli yang

xxx
14
xxxi

menonjol dari stimuli lainnya atau yang lebih kuat dari stimuli lainnya.

Orang juga cenderung akan lebih memperhatikan segala sesuatu yang

familiar dengan mereka (Daft, 2003).

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Krech dan Crutch Field sebagaimana dikutup oleh Jalaluddin

Rakhmad (2005:56) empat faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:

1) Kebutuhan, merupakan salah satu dorongan kejiwaan yang mendorong

manusia untuk melakukan suatu tindakan, misalnya rangsangan,

keinginan, tuntutan dan cita-cita.

2) Kesiapan mental, kesanggupan penyesuaian atau penyesuaian sosial atau

keduanya sekaligus untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial yang

berhasil.

3) Suasana emosional, kondisi perasaan yang berkesinambungan, dicirikan

dengan selalu timbulnya perasaan-perasaan yang senang atau tidak

senang latar belakang atau tata nilai yang dianut oleh seseorang.

4) Latar belakang budaya, merupakan disipin tersendiri dalam psikologi

antar budaya.

A.2. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Kata bank dari kata banque dalam bahasa Prancis dan banco dalam

bahasa Italia, yang berarti peti, lemari atau bangku. Kata peti atau lemari

menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga,

seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya. Dalam Al-Quran,
15

istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud

adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen,

fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas, seperti

zakat, sedeqah, rampasan perang, jual beli, utang dagang, harta dan

sebagainya, yang memiliki peran tertentu dalam kegiatan ekonomi

(Sudarsono, 2003:18).

Pada umumnya pengertian bank syariah atau bank Islam adalah bank

yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini tata

cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan

Hadis (Wibowo, 2005:33). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 21

tahun 2008 pasal 1 ayat 7, yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah

Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah.

Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam

maksudnya adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan-

ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara

bermuamalah secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-

praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba, untuk diisi

dengan kegiatan- kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan

perdagangan atau praktik-praktik uasaha yang dilakukan di zaman

Rasulullah atau bentuk- bentuk usaha yang telah ada sebelumnya, tetapi

tidak dilarang oleh Beliau (Wibowo, 2005:33).

xxxii
16
xxxiii

Beberapa perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah

dijelaskan secara rinci yang dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:

Tabel 2.1
Perbedaan antara Bank Konvensional & Bank Syariah
No. Perbankan Konvensional Perbankan Syariah
1 Investasi tidak mempertimbangkan halal Investasi, hanya untuk proyek dan
dan haram asalkan proyek yang dibiayai produk yang halal serta menguntungkan
menguntungkan

2 Return baik yang dibayar kepada nasabah Return yang dibayar dan/atau diterima
penyimpan dana return yang diterima dari berasal dari bagi hasil atau pendapatan
nasabah pengguna dana berupa bunga lainnya berdasarkan prinsip syariah

3 Perjanjian menggunakan hubungan positif Perjanjian dibuat dalam bentuk akad


sesuai dengan syariat Islam

4 Orientasi pembiayaan untuk memperoleh Orientasi pembiayaan, tidak hanya


keuntungan atas dana yang dipinjamkan keuntungan akan tetapi falah oriented,
yaitu berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat
5 Hubungan antara bank dan nasabah adalah Hubungan antara bank dan nasabah
kreditor dan debitur adalah mitra

6 Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, Dewan pengawas terdiri dari BI,
dan Komisaris serta OJK Bapepam, Komisaris, dan DPS serta OJK
7 Penyesuain sengketa melalui pengadilan Penyelesaian sengketa diupayakan
negeri setempat diselesaikan secara musyawarah antara
bank dan nasabah melalui peradilan
agama
Sumber:Ismail, (2011:38)

b. Produk-Produk Bank Syariah

Secara garis besar produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi

tiga, yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpun dana, dan produk

jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya.

1. Produk Penyaluran dana

a) Prinsip Jual Beli (Ba’i) dilaksanakan karena adanya pemindahan

kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan di depan dan


17

termasuk harga dari harga yang dijual. Terdapat tiga jenis jual beli

dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam bank syariah,

yaitu:

1) Ba’i Al Murabahah yaitu jual beli dengan harga asal ditambah

keuntugan yang disepakati antara pihak bank dengan nasabah,

dalam hal ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah

yang kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu

sesuai dengan kesepakatan.

2) Ba’i Assalam yaitu jual beli dengan nasabah sebagai pembeli dan

pemesan memberikan uangnya ditempat akad sesuai dengan harga

barang yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan sebelumnya.

Uang yang tadi diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai

penerima pesanan dan pembayaran dilakukan dengan segera.

3) Ba’i Al Istishna merupakan bagian dari Ba’i Asslam namun ba’i al

ishtishna biasa digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh

ketentuan Ba’i Al Ishtishna mengikuti Ba’i Assalam namun

pembayaran dapat dilakukan beberapa kali pembayaran.

b) Prinsip Sewa (Ijarah) adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas

barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan

atas barang yang disewa. Dalam hal ini bank menyewakan peralatan

kepada nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti

sebelumnya.

xxxiv
18
xxxv

c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) terdapat dua macam produk, yaitu:

1) Musyarakah, salah satu produk bank syariah yang mana terdapat

dua pihak atau lebih yang bekerjasama untuk meningkatkan aset

yang dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber

daya yang mereka miliki baik yang berwujud maupun yang tidak

berwujud. Dalam hal ini seluruh pihak yang bekerjasama

memberikan kontribusi yang dimiliki baik itu dana, barang, skill,

ataupun aset-aset lainnya. Yang menjadi ketentuan dalam

musyarakah adalah pemilik modal berhak dalam menentukan

kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek.

2) Mudharabah, adalah kerjasama dua orang atau lebih dimana

pemilik modal memeberikan mempercayakan sejumlah modal

kepada pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan.

Perbedaan yang mendasar antar musyarakah dengan mudharabah

adalah kontribusi atas manajemen dan keuangan pada musyarakah

diberikan dan dimiliki dua orang atau lebih, sedangkan pada

mudharabah modal hanya dimiliki satu pihak saja.

2. Produk Penghimpun Dana

Produk penghimpun dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan, dan

deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah adalah:

1) Prinsip Wadiah, penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah

wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada rekening produk giro.

Berbeda dengan wadiah amanah, dimana pihak yang dititipi (bank)


19

bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh

memanfaatkan harta titipan tersebut. Sedangkan pada wadiah amanah

harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.

2) Prinsip Mudharabah, dalam prinsip mudharabah, penyimpan atau

deposan bertindak sebagai pemilik modal sedangkan bank bertindak

sebagai pengelola. Dana yang tersimpan kemudian oleh bank

digunakan untuk melakukan pembiayaan, dalam hal ini apabila bank

menggunakannya untuk pembiayaan mudharabah, maka bank

bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin terjadi.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan,

maka prinsip mudharabah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Mudharabah mutlaqah, prinsipnya dapat berupa tabungan dan

deposito, sehingga ada dua jenis yaitu tabungan mudharabah dan

deposito mudharabah. Tidak ada pembatasan bagi bank untuk

menggunakan dana yang telah terhimpun.

2) Mudharabah muqayyadah on balance sheet, jenis ini adalah

simpanan khusus dan pemilik dapat menetapkan syarat-syarat

khusus yang harus dipatuhi oleh bank, sebagai contoh disyaratkan

untuk bisnis tertentu, atau untuk akad tertentu.

3) Mudharabah muqayyadah off balance sheet, yaitu penyaluran dana

langsung kepada pelaksana usaha dan bank sebagai perantara

pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pelaksana usaha juga dapat

xxxvi
xxxvii
20

mengajukan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi bank untuk

menentukan jenis usaha dan pelaksana usahanya.

3. Produk Jasa Perbankan

Selain dapat melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana,

bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatan

imbalan berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antara lain:

a. Sharf (Jual Beli Valuta Asing), adalah jual beli mata uang yang tidak

sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank

mengambil keuntungan untuk jasa jual beli tersebut.

b. Ijarah (Sewa), kegiatan ijarah ini adalah menyewakan simpanan (safe

deposit box) dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian),

dalam hal ini bank mendapatkan imbalan sewa dari jasa tersebut.

c. Tujuan Bank Syariah

Bank syariah memiliki tujuan yang lebih luas dibandingkan dengan

bank konvensional, berkaitan dengan keberadaanya sebagai institusi

komersial dan kewajiban moral yang disandangnya. Selain bertujuan meraih

keuntungan sebagaimana layaknya bank konvensional pada umumnya, bank

syariah juga mempunyai tujuan diantaranya sebagai berikut (Masrurah,

2015):

1) Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana

meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

2) Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan.


21

3) Membentuk masyarakat agar berfikir secara ekonomis dan berperilaku

bisnis untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

4) Berusaha bahwa metode bagi hasil pada bank syariah dapat beroperasi,

tumbuh, dan berkembang melebihi bank-bank dengan metode lain.

A.3. Kualitas Pelayanan

a. Pengertian Kualitas

Menurut American society for Quality Control, kualitas adalah

keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau

jasa dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan yang

telah ditentukan atau bersifat laten (Lupiyoadi, 2001:144). Goetsh dan Davis

mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2000:51). Sedangkan Deming

dan Juran dkk sebagaimana dikutip oleh Ghobadian, memberi batasan

kualitas sebagai upaya memuaskan konsumen (Sunardi, 2003:71).

Menurut Buddy dalam Wahyuningsih (2002:10), “kualitas sebagai

suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang

memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara

eksplisit dan implisit”. Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler

(2009:49) adalah “seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang

berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan atau yang tersirat”, ini jelas merupakan definisi kualitas yang

berpusat pada konsumen,

xxxviii
xxxix
22

seorang produsen dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan

yang diberikan dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, kualitas adalah suatu

keseluruhan ciri dan karekteristik yang dimiliki suatu produk/jasa yang

dapat memberikan kepuasan konsumen. Walaupun kualitas jasa lebih sulit

didefinisikan dan dinilai dari pada kualitas produk, nasabah tetap akan

memberikan penilaian terhadap kualitas jasa, dan bank perlu memahami

bagaimana sebenarnya pengharapan nasabah sehingga bank dapat

merancang jasa yang ditawarkan secara efektif.

b. Pengertian Pelayanan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:646), pengertian

pelayanan adalah perihal atau cara melayani; usaha melayani kebutuhan

orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); kemudahan yang diberikan

sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Kesimpulannya dari KBBI

bahwa pelayanan merupakan suatu kegiatan yang diberikan seseorang atau

badan untuk melayani kebutuhan orang lain.

Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang

pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

apapun.

c. Kualitas Pelayanan

Menurut Supranto, kualitas adalah suatu kondisi dimana produk

memenuhi kebutuhan orang yang menggunakannya, oleh karena

kebutuhan orang bersifat dinamis, yaitu kondisi yang berhubungan


23

dengan barang, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi harapan pelanggan atau nasabah.

Dari definisi di atas memberi indikasi bahwa tiap perusahaan, harus

mampu berkompetisi menciptakan barang atau jasa sesuai permintaan atau

harapan konsumen.

Salah satu pendeketan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan

acuan dalam riset pemasaran adalah model service quality (Parasuraman,

1998) yaitusebagaiberikut:

a. Tangible (bukti langsung), yaitu kemampuan perusahaan dalam

menunjukkan aksistensinya kepada eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan

lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata pelayanan yang

diberikan oleh pemberi jasa, misalnya fasilitas fisik (gedung,

ruang tunggu, tempat parkir), perlengkapan, peralataan yang

digunakan serta para pegawainya.

b. Realibility (kehandalan), yaitu kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan pada pelanggan. Dalam

konteks ini, Allah juga menghendaki setiap umat-Nya untuk menepati

janji yang telah dibuat dan dinyatakan sebagaimana yang dinyatakan

dalam Al- Qur’an surat An-Nahl ayat 91:

  
                  
       
  g 

       
  
xl
24
xli

Artinya: “Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah

kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu

telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu).

Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat”.

c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu suatu kemampuan untuk

memberikan pelayanan yang cepat dan tepat pada pelanggan, dengan

menyampaikan informasi yang jelas atau tidak membiarkan

pelanggan menuggu terlalu lama tanpa adanya kejelasan dan

memberikan penyelesaian terhadap masalah pelanggan dengan cepat

sesuai apa yang dijanjikan.

d. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan

kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa

percaya pelanggan pada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen

antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan

sopan santun.

e. Emphaty (perhatian), yaitu memberikan perhatian yang tulus yaitu

bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan

dengan berupaya berusaha memahami keinginan pelanggan. Dimana

suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan

tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik,

serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Pelanggan atau nasabah adalah orang atau pihak yang dilayani

kebutuhannya, sehingga siapa saja bisa menjadi pelanggan tergantung


25

pada situasinya. Nasabah merupakan subyek yang dinamis yang sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dalam dirinya maupun faktor

ekstenal diluar dirinya. Respon dan tindakan nasabah timbul oleh

persepsi dan harapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari

luar dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan.

Parasuraman (1998) menyatakan bahwa terdapat dua faktor utama

yang dipengaruhi kualitas pelayanan:

1. Expected service, yaitu jasa yang diharapkan atau diinginkan.

2. Perceived service, yaitu jasa yang dirasakan atau yang dipersepsikan.

Jika kedua faktor tersebut telah sesuai maka kualitas pelayanan

yang dimaksud dianggap baik dan memuaskan. Terlebih lagi bila jasa

yang diterima melebihi apa yang diharapkan pelanggan. Sebaiknya bila

perceived service lebih rendah dari expexted service maka kualitas

pelayanan dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh karena itu pemenuhan

kualitas pelayanan suatu keharusan bagi manajemen perusahaan.

d. Kualitas Pelayanan Dalam Islam

Konsep Islam mengajarkan bahwa dalam memberikan layanan dari

usaha yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa jangan memberikan

yang buruk atau tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang

lain. Hal ini tampak dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 267:

 
                 g   
        
  

                 


    


xlii
26
xliii
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya,
27

Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.

Ada enam karakteristik pelayanan dalam pandangan Islam yang

dapat digunakan sebagai panduan, antara lain:

1) Jujur yaitu sikap yang tidak berbohong, tidak menipu, tidak mengada-

ngada fakta, tidak berkhianat serta tidak pernah ingkar janji. Hal ini

sesuai dengan Al – Qur`an Surat Asy-Syu’ara:181-183:

    
                   
      
 

         


  
Artinya:[181] sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang-orang
yang merugikan; [182] dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. [183] dan
janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela
di muka bumi dengan membuat kerusakan;

2) Bertanggung jawab dan terpercaya (Al-Amanah) yaitu suatu sikap

dalam menjalankan bisnisnya selalu bertanggung jawab dan dapat

dipercaya.

3) Tidak Menipu (Al-Kadzib) yaitu suatu sikap yang sangat mulia dalam

menjalankan bisnisnya adalah tidak pernah menipu. seperti praktik

bisnis dan dagang yang diterapkan oleh Rasulullah SAW adalah tidak

pernah menipu.

4) Menepati janji dan tidak curang yaitu suatu sikap pebisnis yang selalu

menepati janji baik kepada para pembeli maupun diantara sesama

pebisnis.

5) Melayani dengan rendah hati (Khidmah) yaitu sikap ramah tamah,

sopan santun, murah senyum, suka mengalah, namun tetap penuh

tanggung jawab. xlii


27

Tidak melupakan akhirat yaitu ketika sedang menjalankan

bisnisnya tidak boleh terlalu menyibukkan dirinya semata-mata untuk

mencari keuntungan materi dengan meninggalkan keuntungan akhirat.

Sehingga jika datang waktu shalat, mereka wajib melaksanakannya

sebelum habis waktunya.

A.4. Promosi

a. Pengertian Promosi

Menurut Sofjan Assauri (2011:264), promosi merupakan kegiatan

yang dilakukan untuk mempengaruhi nasabah untuk menciptakan

permintaan atas suatu produk/jasa, sedangkan menurut rambat promosi

merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh bank kepada nasabah

untuk menjelaskan produk-produk bank sehingga nasabah mendapatkan

informasi yang jelas mengenai produk yang ditawarkan bank dan nasabah

akan dapat memilih produk yang sesuai (Rambat Lupiyoadi, 2001:70).

Basu Swastha (2001:25) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan

memberitahu dan mempengaruhi pelanggan/nasabah atas produk/jasa yang

dihasilkan perusahaan. Promosi merupakan salah satu aspek penting karena

promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari

perusahaan. Promosi tidak hanya bersifat memberitahukan, tetapi juga

membujuk atau mempengaruhi konsumen, terutama konsumen potensial

dengan menyatakan suatu produk lebih baik dibandingkan produk lainnya.

Promosi menurut Buchari Alma (2004:179) adalah suatu bentuk

komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

xliv
28
xlv

mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan promosi

adalah salah satu unsur dalam marketing mix yang tidak dapat diabaikan

dalam suatu proses penjualan. Dalam usaha menunjang penjualan suatu

produk dan memperkenalkannya kepada orang lain atau konsumen, serta

menarik konsumen untuk membeli produk, maka diperlukan suatu usaha

untuk mempromosikan produk tersebut.

b. Tujuan Promosi

Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan

membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan

bauran pemasarannya. Menurut Khairul Maddy (2010), secara rinci ketiga

tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Menginformasikan

a) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru

b) Memperkenalkan cara pemakaian produk yang baru dari suatu produk

c) Menyampaikan perubahan harga pada pasar

d) Memperjelas cara kerja satu produk

e) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan

f) Meluruskan kesan yang keliru

g) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli

h) Membangun citra perusahaan


29

2) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:

a) Membentuk pikiran merk

b) Mengalihkan pikiran ke merk tertentu

c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

3) Mengingatkan (preminding) terdiri atas:

a) Mengingatkan pembeli bahwa produksi yang bersangkutan

dibutuhkan dalam waktu dekat

b) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

perusahaan

c) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

c. Sarana Promosi

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001:108-110) dalam kegiatan promosi

biasanya bank melakukan empat sarana promosi yaitu:

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank dengan

tujuan untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan

produk atau jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan nasabah

tentang produk atau jasa yang ditawarkan, membujuk calon nasabah

untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan serta untuk

membedakan bank satu dengan bank lain (differentiate the service).

Media yang dapat digunakan seperti pemasaran billboard di jalan-jalan

strategis, pencetakan

xlvi
30
xlvii

brosur baik disebarkan di setiap cabang atau pasar pembelanjaan,

pemasaran spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi, dan media

lainnya.

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Personal Selling mempunyai peran penting dalam pemasaran produk atau

jasa bank karena interaksi secara personal antara penyedia jasa (bank)

dan nasabah sangat penting, jasa tersebut disediakan oleh orang bukan

mesin dan orang merupakan bagian dari produk jasa. Sifat personal

selling dapat dikatakan luwes karena tenaga penjual dapat secara

langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan

perilaku masing-masing calon nasabah.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi Penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk

meningkatkan arus produk dan jasa dari produsen (bank) sampai pada

penjualan akhirnya (nasabah). Tujuan promosi penjualan yaitu untuk

meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah nasabah. Bagi bank

promosi penjualan dapat dilakukan melalui:

a) pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif

besar meskipun hal ini akan meningkatkan persaingan tidak sehat.

b) Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki jumlah

simpanan terbesar.

c) Pemberian cenderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya

kepada nasabah yang loyal.


31

4. Publisitas (Publicity/Public Relation)

Publisitas merupakan kiat pemasaran produk atau jasa bank yang tidak

mengharuskan bank berhubungan hanya dengan nasabah tetapi juga

mengharuskan untuk berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik

yang lebih besar. Publisitas ini menjadi kegiatan promosi untuk

memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial,

events serta mensponsori beberapa acara.

Kegiatan publisitas ini dimaksudkan untuk membangun image,

mendukung aktivitas komunikasi lainnya, mengatasi permasalahan dan isu

yang ada, meningkatkan dan memperkuat pamor bank, mempengaruhi

publik secara spesifik serta mengadakan launching untuk produk atau jasa

baru yang ditawarkan bank. Oleh karena itu, kegiatan publisitas perlu

dilakukan lebih sering tetapi dengan tetap mempertimbangkan hal-hal

tertentu seperti biaya yang diperlukan dan juga nasabah yang ditargetkan.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan

promosi adalah suatu upaya mempengaruhi atau merubah pandangan

(image) nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan sehingga

nasabah memiliki keinginan untuk membeli dan memakai produk atau

jasa yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, persepsi nasabah

tentang promosi merupakan proses nasabah untuk

memilih, mengelola dan menginterpretasikan

informasi yang diperoleh atas kegiatan promosi yang dilakukan bank dan

kemudian akan direspon melalui tindakan yaitu

xlviii
xlix
32

ketertarikan nasabah untuk menggunakan atau tidak menggunakan produk

atau jasa yang ditawarkan bank.

A.5. Religiusitas

a. Pengertian Religiusitas

Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion

(Inggris), religie (Belanda), religio/relegare (Latin), dan dien (Arab). Kata

religion (Inggris) dan religie (Belanda) adalah berasal dari kata induk dari

kedua bahasa tersebut, yaitu bahasa Latin “religio” dari akar kata “relegare”

yang berarti mengikat (Kahmad, 2002). Menurut Cicero (Ismail, 1997),

relegare berarti melakukan sesuatu perbuatan dengan penuh penderitaan,

yakni jenis laku peribadatan yang dikerjakan berulang-ulang dan tetap.

Dalam bahasa Arab, agama dikenal dengan kata al-din dan al-milah.

Kata al- din sendiri mengandung berbagai arti. Ia bisa berarti al-mulk

(kerajaan), al-

khidmat (pelayanan), al-izz (kejayaan), al-dzull (kehinaan), al-

ikrah (pemaksaan), al-ihsan (kebajikan), al-adat (kebiasaan), al-

ibadat (pengabdian), al-qahr wa al-sulthan (kekuasaan dan (pemerintahan),

al-tadzallul wa al-khudu (tunduk dan patuh), al-tha’at (taat), al-islam al-

tauhid (penyerahan dan mengesakan Tuhan) (Kahmad, 2002).

Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara

menyeluruh. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208:

 
          g 
   
 
33

Artinya: 208. “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.”
Dari istilah agama inilah kemudian muncul apa yang dinamakan

religiusitas. Meski berakar kata sama, namun dalam penggunaannya istilah

religiusitas mempunyai makna yang berbeda dengan religi atau agama.

Kalau agama menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-

aturan dan kewajiban-kewajiban; religiusitas menunjuk pada aspek religi

yang telah dihayati oleh individu di dalam hati (Mangunwijaya, 1982).

Religiusitas seringkali diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas

diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan,

seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan

atas agama yang dianutnya. Bagi seorang Muslim, religiusitas dapat

diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan

penghayatan atas agama Islam (Fuad Nashori dan Rachmy Diana

Mucharam, 2002).

Hawari (1996) menyebutkan bahwa religiusitas merupakan

penghayatan keagamaan dan kedalaman kepercayaan yang diekspresikan

dengan melakukan ibadah sehari-hari, berdoa, dan membaca kitab suci.

Ancok dan Suroso (2001) mendefinisikan religiusitas sebagai

keberagamaan yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau dimensi yang

bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah),

tapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan

supranatural. Sumber jiwa keagamaan itu adalah rasa ketergantungan yang

mutlak (sense of depend). Adanya ketakutan-ketakutan akan ancaman dari

lingkungan alam sekitar serta keyakinan manusia itu tentang segala

l
li
34

keterbatasan dan kelemahannya. Rasa ketergantungan yang mutlak ini

membuat manusia mencari kekuatan sakti dari sekitarnya yang dapat

dijadikan sebagai kekuatan pelindung dalam kehidupannya dengan suatu

kekuasaan yang berada di luar dirinya yaitu Tuhan.

Berdasarkan uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa religiusitas adalah

kedalaman penghayatan keagamaan seseorang dan keyakinannya terhadap

adanya tuhan yang diwujudkan dengan mematuhi perintah dan menjauhi

larangan dengan kaiklasan hati dan dengan seluruh jiwa dan raga.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas

Religiusitas atau keagamaan seseorang ditentukan dari banyak hal, di

antaranya pendidikan keluarga, pengalaman, dan latihan-latihan yang

dilakukan pada waktu kita kecil atau pada masa kanak-kanak. Orang yang

mendapatkan pendidikan agama baik di rumah mapun di sekolah dan

masyarakat, maka orang tersebut mempunyai kecenderungan hidup dalam

aturan-aturan agama, terbiasa menjalankan ibadah, dan takut melanggar

larangan-larangan agama (Syahridlo, 2004).

Thoules (Azra, 2000) menyebutkan beberapa faktor yang

mempengaruhi religiusitas, yaitu:

1. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial (faktor

sosial) yang mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan

sikap keagamaan, termasuk pendidikan orang tua, tradisi-tradisi sosial

untuk menyesuaikan dengan berbagai pendapatan sikap yang disepakati

oleh lingkungan.
35

2. Berbagai pengalaman yang dialami oleh individu dalam membentuk

sikap keagamaan terutama pengalaman mengenai.

a) Keindahan, keselarasan dan kebaikan didunia lain (faktor alamiah)

b) Adanya konflik moral (faktor moral)

c) Pengalaman emosional keagamaan (faktor afektif)

3. Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian yang timbul dari kebutuhan-

kebutuhan yang tidak terpenuhi, terutama kebutuhan terhadap keamanan,

cinta kasih, harga diri, dan ancaman kematian.

c. Dimensi Religiusitas

Segi konteks religiusitas dalam Islam menurut Glock dan Stark dalam

Ancok dan Suroso (2001:77), ada lima macam, yaitu:

1. Dimensi keyakinan (ideologis). Dimensi ini berisi pengharapan-

pengharapan dimana orang yang religius berpegang teguh pada

pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut.

2. Dimensi praktik agama (ritualistik). Dimensi ini mencakup perilaku

pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan orang untuk

menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianut.

3. Dimensi pengalaman (experensial). Dimensi ini mengacu indentifikasi

akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan

pengetahuan seseorang dari hari kehari.

4. Dimensi pengamalan (konsekuensi). Dimensi ini berkaitan dengan sejauh

mana perilaku individu dimotivasi oleh ajaran agamanya di dalam

kehidupan sosial.

lii
liii
36

5. Dimensi pengetahuan agama (intelektual). Dimensi ini berkaitan dengan

sejauh mana individu mengetahui, memahami tentang ajaran-ajaran

agamanya, terutama yang ada dalam kitab suci dan sumber lainnya.

Ancok dan Suroso berpendapat bahwa konsep Glock dan Stark

mempunyai kesesuain dengan Islam. Walaupun tidak sepenuhnya sama,

dimensi keyakinan dapat disejajarkan dengan akidah, dimensi praktik

agama disejajarkan dengan syariah dan dimensi pengalaman disejajarkan

dengan akhlak. Ketiga dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a) Aqidah, secara etimologi yaitu kepercayaan. Sedangkan secara

terminologi disamakan dengan keimanan, yang menunjukkan pada

seberapa tingkat keyakinan seseorang terhadap kebenaran ajaran

agamanya yang bersifat fundamentalis dan dogmatis.

b) Syariah, merupakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan

langsung seorang muslim dengan Allah dan sesama manusia, yang

menunjukan seberapa patuh tingkat ketaatan seorang muslim dalam

mengerjakan kegiatan keagamaan yang dianjurkan dan pada agamanya.

c) Akhlak, dimensi ini menunjukan pada seberapa tingkat muslim

berperilaku dimotivasi oleh ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu

berelasi dengan dunianya, terutama dengan sesama manusia.

Dari penelitian Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan

Hidup (1987) juga menunjukkan persamaan dengan dimensi yang

diungkapkan oleh Glock dan Stark, yakni:

1) Dimensi Iman, mencakup kepercayaan manusia dengan tuhan, malaikat,


37

kitab-kitab, nabi, mukjizat, hari akhir dan adanya bangsa ghaib, serta

takdir baik dan buruk.

2) Dimensi Islam, sejauh mana tingkat frekuensi, intensitas dan pelaksanaan

ibadah seseorang. Dimensi ini mencakup pelaksanaan shalat, zakat,

puasa dan haji.

3) Dimensi Ihsan, mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran

tuhan dalam kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar perintah

tuhan, keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan tuhan dan

dorongan untuk melaksanakan perintah agama.

4) Dimensi Ilmu, seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang agamanya,

misalnya pengetahuan tentang tauhid, fiqh, dan lain-lain.

5) Dimensi Amal, meliputi bag aimana pengamalan keempat dimensi di atas

yang ditunjukkan dalam perilaku seseorang. Dimensi ini menyangkut

hubungan manusia dengan lingkungannya.

d. Karakteristik Perilaku Religiusitas

Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama mengungkapkan

bahwa seseorang dikatakan memiliki perilaku religiusitas jika memiliki ciri-

ciri sebagai berikut (Jalaluddin, 2005:107), yaitu:

1. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang

matang, bukan sekedar ikut-ikutan.

2. Cenderung bersifat realitas, sehingga norma-norma agama lebih banyak

diaplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku.

3. Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha

liv
lv
38

untuk mempelajari dan mendalami pemahaman keagamaan.

4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan tanggung

jawab diri hingga sikap religiusitas merupakan realisasi dari sikap hidup.

5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas.

6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan

beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan

atas pertimbangan hati nurani.

7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian

masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam

menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang

diyakininya.

8. Terlihat adanya hubungan antara sikap religiusitas dengan kehidupan

sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial sudah

berkembang.

A.6. Minat

a. Pengertian Minat

Minat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai

sebuah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau

keinginan (Purwadarminta, 2007:744). Minat mempengaruhi hasil

belajar tidak diragukan lagi. Kalau seseorang tidak berminat dalam

mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkan berhasil dengan baik dalam

mempelajari sesuatu. Menurut Sadirman (2001:74) minat merupakan

suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri

kebutuhannya sendiri.

Minat adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang memiliki


39

perhatian yang besar terhadap suatu objek yang disertai dengan

keinginan untuk mengetahui dan mempelajari hingga akhirnya

membuktikan lebih lanjut tentang objek tersebut (Bimo Walgito,

2004:38)

Sukuri (1986) menyatakan minat adalah kecenderungan dalam dri

individu untuk tertarik pada suatu objek. Seseorang yang berminat besar

terhadap pekerjaan tertentu maka akan senang engerjakan pekerjaan itu.

Pendapat ini diduung oleh As’ad (1995) yang menyatakan minat

merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan tindakan

seseorang. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam

melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan

perasaan. Pikiran mempunyai kecenderugan bergerak dalam sektor

rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus/tajam lebih

mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat

fikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak

bisa di atur dengan sebaik-baiknya (Sukanto, 1985:120).

Ada beberapa tahapan minat menurut Masrurah (2015) dalam

skripsinya antara lain:

1) Informasi yang jelas sebelum menjadi nasabah.

2) Pertimbangan yang matang sebelum menjadi nasabah.

3) Keputusan menjadi nasabah.

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah

dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam

mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi

keinginannya.

lvi
40
lvii
40
lvii

Selain itu minat dapat timbul karena adanya faktor eksternal dan juga

adanya faktor internal. Minat yang besar terhadap suatu hal merupakan

modal yang besar untuk membangkitkan semangat untuk melakukan

tindakan yang diminati dalam hal ini minat menabung di perbankan

syariah (Masrurah, 2015:27).

Pada prinsipnya perilaku pembelian atau minat menabung nasabah

seringkali di awali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan dari luar

dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun dari lingkungannya.

Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan

karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan

menabung. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk

memproses rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya

adalah motivasi untuk menabung.

Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat

menabung adalah kekuatan yang mendorong individu untuk memberikan

perhatiannya terhadap kegiatan menyimpan uang di bank yang

dilakukan secara sadar, tidak terpaksa dan dengan perasaan senang.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara garis

besar dikelompokkan menjadi dua yaitu: (1) dari dalam diri individu

yang bersangkutan (bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan

mampu, kepribadian); dan (2) berasal dari luar mencakup lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurut Crow dan Grow (Ro’uf,

2011:31)
41

berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:

1) Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan

membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat

terhadap produksi makanan dan lain-lain.

2) Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu.

3) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan

emosi.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian relevan atau penelitian terdahulu adalah penelitian-penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya dan erat kaitannya dengan masalah-masalah

penelitian yang dilakukan setelah melakukan penelusuran terhadap penelitian

terdahulu yang masalahnya terdapat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti

sebagai berikut:

1) Astuti (2013) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh Persepsi

Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan

Terhadap Minat Menabung Nasabah”, dapat disimpulkan bahwa variabel

independen yang terdiri dari tingkat suku bunga, promosi dan kualitas

pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel dependen minat menabung nasabah di BRI Cabang Sleman. Hal ini

diperoleh dari nilai t-hitung masing-masing variabel dan hasil uji F sebesar

26,374 serta nilai koefisien deteminasi (R2) sebesar 0,452.

2) Cahyani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Bunga

Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Pada Bank BNI

lviii
lix
42

Syariah di Kota Semarang”. Menyimpulkan bahwa persepsi bunga bank dan

kualitas pelayanan secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap

minat menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang. Dengan nilai

sebesar 0,520 dengan koefisien determinasi 27% sedangkan sisanya 73%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.

3) Trisnadi (2013) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh

Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung

Kembali di CIMB Niaga (studi kasus PT Bank CIMB Niaga Tbk Bintaro)”.

Kesimpulannya adalah bahwa kualitas produk tabungan berpengaruh signifikan

terhadap minat menabung. Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap

minat menabung. Kedua variabel secara bersama-sama berkontribusi

menentukan minat menabung kembali sebesar 93,7%. Sedangkan 6,3%

ditentukan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

4) Setyawan (2014) meneliti tentang “Analisa Pengaruh Kepercayaan, Jaminan

Rasa Aman, dan Aksesbilitas Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank

Danamon di Surabaya”. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa kepercayaan

berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Danamon. Jaminan

rasa aman terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank

Danamon. Aksesbilitas terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat

menabung di Bank Danamon.

5) Lestari (2015) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh

Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, Dan Pelayanan

Terhadap Preferensi Menabung Pada Perbankan Syariah”, kesimpulan yang


43

diperoleh dalam penelitian ini adalah pengaruh religiusitas terhadap preferensi

utama menabung Mahasiswa FEB UBM pada perbankan syariah adalah karena

kepatuhan agama. Pengaruh pelayanan terhadap preferensi utama menabung

Mahasiswa FEB UBM pada perbankan syariah adalah pada penggunaan

fasilitas yang mudah.

Skripsi yang disusun ini secara spesifik sebatas meneliti tentang pengaruh

persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas terhadap minat mahasiswa

menabung di perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Adapun perbedaan

penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut

seperti pada tabel 2.2 di bawah ini:

Tabel 2.2.
Perbedaan Penelitian

Perbedaan Penelitian
No Objek Penelitian Variabel Penelitian Analisis Penelitian

1. Objek yang diteliti dalam Kualtas Pelayanan, Uji Instrumen, Uji Statistik,
penelitian ini yaitu Mahasiswa Promosi, Religiusitas Uji Asumsi Klasik
IAIN Salatiga, dan Bank (Uji Multikolinearitas,
Syariah yang ada di Salatiga Uji Heteroskedastisitas,
Uji Normalitas)
2. Penelitian Astuti (2013), objek Tingkat Suku Bunga, Mean, Median, Modus
yang diteliti yaitu BRI Cabang Promosi, Uji Instrumen, Uji Statistik,
Sleman. Kualitas Pelayanan Uji Normalitas, Uji Linearitas,
Uji Multikolinearitas, Analisis
Regresi Berganda, Uji
Hipotesis.
3. Penelitian Cahyani (2013), Persepsi Bunga Bank, Statistik Deskriptif, Uji
objek yang diteliti yaitu Bank Kualitas pelayanan Kualitas data, Uji Asumsi
BNI Syariah di Kota Semarang. Klasik, Uji Hipotesis
4. Penelitian Trisnadi (2014), Kualitas Produk Uji Instrumen, Uji Statistik,
objek yang diteliti yaitu Bank Tabungan, Kualitas Uji Hipotesis,
CIMB Niaga Tbk Bintaro. Layanan,
5. Penelitian Setyawan (2013), Kepercayaan, Analisa Regresi Linier
objek yang diteliti yaitu Jaminan Rasa Aman, Berganda.
Nasabah Bank Danamon di Aksesbilitas
Surabaya.
6. Penelitian Lestari (2015), objek Religiusitas, Produk Uji Instrumen, Uji Statistik,
yang diteliti yaitu Mahasiswa Bank, Kepercayaan, Analisis Statistik Deskriptif
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pengetahuan,
Universitas Brawijaya Malang. Pelayanan

lx
44
lxi

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya serta penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat

dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut:

Kerangka pemikiran
Kualitas Pelayanan (X1)
Minat Mahasiswa (Y)
Promosi (X2)

Religiusitas (X3)

Di mana: Y : Merupakan Variabel Dependent


X1, X2, X3 : Merupakan Variabel
Independent
Gambar 2.1
Skema Kerangka Penelitian
D. Hipotesis

Hipotesis berasal dari kata “Hypo” yang berarti di bawah dan “thesa” yang

artinya kebenaran. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Hipotesis merupakan hubungan yang diduga secara logis antara dua

variabel atau lebih dalam rumusan posisi yang dapat di uji secara empiris (Nur

Indrianto dan Bambang supono, 2009:73). Definisi di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang harus dilakukan

kebenarannya. Berdasarkan tinjauan pustaka dan landasan teori maka hipotesis

penelitian dirumuskan sebagai berikut:

H1: Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di

perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh

hasil penelitian sebelumnya dari Hirmawan, yang menunjukkan bahwa

kualitas
45

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung

nasabah (Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta).

H2: Promosi berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan

syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil

penelitian sebelumnya dari Astuti, yang menunjukkan bahwa Promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah (BRI

Cabang Sleman).

H3: Promosi berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan

syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil

penelitian sebelumnya dari Lestari, yang menunjukkan bahwa Promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah

(Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya Malang).

lxii
lxiii

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di kampus IAIN Salatiga yang berada di jalan

Tentara Pelajar No. 2 Salatiga. Penelitian dilakukan selama bulan januari sampai

bulan februari 2016.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana penulis

dapat menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang diteliti kemudian

dapat membuat instrumen untuk mengukurnya (Sugiyono, 2008:17). Selain

dengan penelitian kuantitatif, peneliti juga menggunakan metode penelitian

survei. Metode penelitian survei merupakan alternatif metode penelitian lain dari

sensus. Sensus adalah penelitian yang dilakukan atas seluruh unsur atau individu

dalam populasi (Purwanto, 2010).

Dengan penelitian ini, penulis ingin mengkonfirmasikan konsep dan teori-

terori yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dengan beberapa fakta dan

data yang telah ditemukan di lapangan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Bawono (2006:28) definisi populasi adalah keseluruhan wilayah

objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik

kesimpulan oleh peneliti. Sedangkan sampel diberi definisi sebagai objek atau

subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel

bagian dari jumlah

46
47

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semuanya, dikarenakan keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi

itu. Sehingga didalam menentukan sampel harus berhati-hati, karena kesimpulan

yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Adapun teknik

untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus sebagai berikut (Bawono,

2006: 29):
𝑃
S=
(𝑃. 𝑒2) + 1
Keterangan: s = Sampel
P=
Populasi
e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa IAIN

Salatiga, dimana jumlah mahasiswa adalah 5100. Sehingga total populasi adalah

5100 mahasiswa. Jadi dalam menentukan sampel dalam penelitian ini sebagai

berikut:
𝑃
S=
(𝑃. 𝑒2) + 1
5100
S=
(5100. 0,12) + 1
5100
S=
51 + 1
5100
S=
52
S = 98,07
Sesuai dengan perhitungan di atas, maka peneliti akan mengambil 98

(pembulatan dari 98,07 karena kuang dari 1) sebagai sampel dalam penelitian ini

dengan teknik pengambilan sampel proporsive sampling yaitu suatu teknik

pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai tujuan.(Sugiyono,

2003:77).

Sedangkan untuk individu yang ditetapkan sebagai sampel penelitian dapat


49
48
lxv

digunakan dengan teknik aksidental yaitu pengambilan sampel dengan teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2006:60).

D. Teknik Pengumpulan Data

D.1. Pengertian Data

Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu

kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan (Muhammad, 2008:97).

D.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1) Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari mahasiswa IAIN Salatiga yang

menjadi objek penelitian, dalam bentuk angka-angka yang masih perlu

dianalisis seperti jumlah mahasiswa serta data lainnya yang menunjang

dalam penelitian ini.

2) Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer secara

khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer

biasanya diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode

pengumpulan data ordinal (Sugiyono, 2009).


49

D.3. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Bawono (2006:30), data-data yang dibutuhkan dalam penelitian

dapat diperoleh dari beberapa sumber, melalui:

1) Metode Kuesoner atau Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:149) kuesioner atau angket daftar

pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang bersedia

memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

2) Dokumentasi berasal dari kata dokumen, artinya barang-barang tertulis.

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda- benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catata harian dan sebagainya (Arikunto,

1998:149), sedangkan menurut Bawono, informasi juga bisa diperoleh

oleh peneliti dari jurnal, majalah, buku, data statistik maupun dari

internet.

E. Skala Pengukuran

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif dan terukur, diperlukan

adanya skala pengukuran data. Skala pengukuran ini diperlukan supaya

penelitiannya lebih terukur dan dapat diterima oleh semua kalangan. Secara umum

terdapat 4 skala pengukuran, disingkat “noir”, yaitu nominal, ordinal, interval, dan

rasio (Martono, 2011:60).

Dalam penelitian ini, skala pengukuran data yang digunakan oleh peneliti

adalah skala interval. Skala interval adalah skala pengukuran dengan memberikan

rangking terhadap responden yang dirangking bisa berupa preferensi, perilaku,

dan sebagainya (Bawono, 2006:31). Dalam penskalaan dengan skala interval ini

lxvi
lxvii
50
banyak
51

yang juga menyebut dengan skala linkert. Kategori skala terdiri dari 5 (lima)

tingkatan untuk analisis, skor 1 sampai 5, dapat dengan kreterus sebagai berikut:

1: Tidak Setuju (TS) dengan bobot nilai 1


2: Kurang Setuju (KS) dengan bobot nilai 2
3: Ragu-Ragu (RR) dengan bobot nilai 1
4: Setuju (S) dengan bobot nilai 4
5: Sangat Setuju (SS) dengan bobot nilai 5
F. Metode Penelitian

F.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian analisis

deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode yang bertujuan untuk

mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data

yang sesuai dengan masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian,

dimana data itu diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-

teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik kesimpulan.

F.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:59).

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel Independen (X), variabel ini sering disebut variabel stimulus,

predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,

lxvi
51

2009:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah

kualitas pelayanan (X1), promosi (X2), dan religiusitas (X3).

2) Variabel Dependen (Y), variabel dependen disebut juga variabel output,

kriteria, konsekuen. Dalam Indonesia disebut variabel terikat. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:59). Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikatnya adalah minat mahasiswa menabung di

perbankan syariah.

G. Item Indikator

Dalam mengevaluasi pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan

religiusitas terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah, umumnya

mengacu pada berbagai faktor atau dimensi.

Dalam variabel Kualitas Pelayanan (X1), peneliti dalam risetnya mengambil

item indikator menurut Parasuraman yang terdapat lima dimensi utama yaitu:

1. Bukti langsung (tangibles), mencakup dari pegawai, fasilitas, peralatan,

tampilan, fisik dari pelayanan misalnya kredit plastik.

2. Keandalan (reliability), mencakup konsistensi kerja dan kemampuan untuk

dipercaya.

3. Daya tanggap (responsiveness), sikap tanggap pegawai dalam memberikan

pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan dengan cepat.

4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan

sifat dapat dipercaya yangdimiliki pegawai, bebas dari bahaya, risiko dan

keragu- raguan.

lxviii
52
lxix

5. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan

Dalam variabel promosi (X2), peneliti dalam risetnya mengambil item

indikator menurut Rambat Lupiyoadi (2001:108-110) dalam kegiatan promosi

biasanya bank melakukan empat sarana promosi yaitu:

1. Periklanan (Advertising), meliputi pemasaran billboard di jalan-jalan strategis,

pencetakan brosur, pemasaran spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi

dan media lain-lain.

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling), meliputi penjualan langsung dengan cara

tatap muka.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion), meliputi pemberian bunga khusus,

pemberian cenderamata (hadiah).

4. Publisitas (Publicity/Public Relation), meliputi promosi melalui kegiatan

pameran, bakti sosial, events, serta mensponsori beberapa acara.

Dalam variabel Religiusitas (X3), peneliti dalam risetnya mengambil item

indikator menurut Glock dan Stark dalam Ancok dan Suroso (2001:77), ada lima

macam, yaitu:

1. Dimensi keyakinan (ideologis), berisi pengharapan-pengharapan dimana orang

religius berpegang teguh pada pandangan teologi tertentu dan mengakui

kebenaran doktrin tersebut.

2. Dimensi praktik agama (ritualistik), mencakup perilaku pemujaan, ketaatan

dan hal-hal yang dilakukan orang untuk meunjukkan komitmen pada agama

yang dianut.
53

3. Dimensi pengalaman (experensial), mengacu identifikasi akibat-akibat

keyakinan keagamaan, praktik pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari

hari kehari.

4. Dimensi pengamalan (konsekuensi), berisikan dan memperhatikan fakta bahwa

semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu.

5. Dimensi pengetahuan agama (intelektual), mengacu kepada harapan bahwa

orang yang beragama paling tidak memiliki pengetahuan mengenai dasar-dasar

keyakinan, kitab suci dan tradisi.

Dalam variabel Minat (Y), peneliti dalam risetnya mengambil item indikator

menurut Crow dan Grow (Ro’uf, 2011:31) berpendapat ada tiga faktor yang

menjadi timbulnya minat, yaitu:

1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan

membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat

terhadap produksi makanan dan lain-lain.

2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu.

3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.

H. Metode Analisis

Analisis yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan

beberapa langkah antara lain:

lxx
lxxi
54

H.1. Uji Instrumen

1) Uji Reliabilitas

Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita

peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang

digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha.

Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari

0,6 (Bawono, 2006:63-68).

2) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengungkap sahih atau tidaknya suatu

pertanyaan pada kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid/sahih jika

pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan suatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006:68). Untuk

mengukur validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Corrected Item

Total Correlation (sebagai r hitung), suatu pertanyaan dikatakan valid

apabila nilai r hitung > r tabel.

H.2. Uji Statistik

1) Uji t

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen

mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri.

Langkah-langkah pengjiannya:
55

a) Menentukan hipotesis

Ho : β1 = 0, artinya independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Ho : β1 ≠ 0, artinya independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Menentukan t tabel

Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5% dan

derajat kepercayaan (dk) = n – 1 – k

Di mana: n : jumlah data; k : jumlah variabel

c) Pengambilan keputusan

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh

yang signifikan.

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang

signifikan.

2) Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan

antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana

kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006:92).

Ciri-ciri R² adalah:

a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1,

atau (0 ≤ R² ≤ 1).

b) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

lxxii
lxxiii
56

c) Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel

independen dengan variabel dependen.

3) Uji F

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

independen atau variabel bebas secara bersama-sama dapat

mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91)

Langkah pengujiannya:

a) Menentukan Hipotesis

Ho: β1, β2, …βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho: β1, β2, …βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Menentukan F tabel

Untuk menentukan F tabel digunakan taraf signifikan α = 5% dan

derajat kebebasan (dk) = (n – k).

c) Mencari F hitung dengan rumus

R2/(k − 1)
f=
(1 − R²) / (n – k)

Di mana: R²= Koefisien Determinasi

K = Jumlah Variabel Independen

n = Jumlah Sampel
57

d) Pengambilan Keputusan

Jika F hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika F hitng > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

H.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dari:

1) Uji Multicollinearity (Multikolinearitas)

Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel

bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah multikolinearitas yang

serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi

(Bawono, 2006:115-116).

Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan metode VIF (Varian Inflation

Factor) dan nilai Tolerance. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 10,

sedangkan nilai Tolerance adalah tidak boleh lebih besar dari 1 (Ghozali,

2010).

2) Uji Heteroscendasticity (Heteroskedastisitas)

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit Heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan grafik scatterplot. Jika pola pergerakan grafiknya

beraturan, maka cenderung ada gejala penyakit Heteroskedastisitas.

lxxiv
lxxv
58

Sedangkan jika pergerakan grafiknya tidak beraturan, maka tidak ada gejala

penyakit Heteroskedastisitas.

3) Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel

dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal atau

tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisis

grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan

memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan

normal probability plot.

I. Alat Analisis

Dalam penelitian ini jenis analisis data yang digunakan adalah analisis

regresi berganda yang mana variabel independen yang digunakan lebih dari satu.

Karena menggunakan variabel yang lebih dari satu untuk memperoleh variabel

dependen, analisis regresi berganda ini sering disebut dengan multivariateanalysis

(Bawono, 2006:85). Penelitian ini adalah menggunakan program olah data SPSS

(statistical product and service solution) versi 21 untuk windows, data yang

didapat merupakan data kuanititatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk

angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS. SPSS

merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu

dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan

berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.


BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum IAIN Salatiga

A.1. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga

Pendirian IAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah

melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan

kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam

Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)

"Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan

"Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga.

Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para

ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu

kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah.

Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan

bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di

Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia

pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai

Dekannya.

Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN

Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan

untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah

dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga,

lxxvi
59
lxxvii
60

akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan

padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat

Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal

13 November 1969.

Berdasar pada surat Dirjen Binbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828.

tanggal 10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah sebagaimana ditawarkan di atas

dengan menggunakan DIP Pusat (tahun anggaran 1980/1981 dan 1981/1982).

Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa pembelian tanah tersebut tidak

lepas dari bantuan berbagai pihak, terutama Bapak Muhammad Natsir (selaku

Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) yang juga telah lama menaruh

perhatian terhadap kehidupan umat Islam di Salatiga.

A.2. Alih status menjadi STAIN Salatiga

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap

didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama

Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau

profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu

bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki

kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri

lainnya.
61

A.3. Alih Status dari STAIN menjadi IAIN Salatiga

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih status

menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih status itu telah

dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 143 Tahun 2014,

tertanggal 17 Oktober 2014.

A.4. Visi dan Misi IAIN Salatiga

Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut:

“Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan

kecerdasan inteltual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”.

Dengan visi tersebut, maka Misi yang diemban lembaga diuraikan

sebagai berikut :

1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman

spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam

menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat

melalui kinerja internal dan eksternal.

4. Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake holder

dan masyarakat.

5. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya

bangsa.

A.5. Struktur Organisasi

Adapun personalia yang pernah menjabat pemimpin IAIN Salatiga adalah

lxxviii
lxxix
62

sebagai berikut:

Tabel 4.1.
Struktur Organisasi
Periode 1997-1998 (peralihan)
Ketua Drs H.A Noerhadi Djamal
Pembantu Ketua I Dr. Muh. Zuhri, MA
Pembantu Ketua II Drs. H. Komari Alwan
Pembantu Ketua III Drs. H.M. Zulfa Machasin
Periode 1998-2002
Ketua Prof. Dr. Muh. Zuhri, MA
Pembantu Ketua I Drs. H.M. Zulfa Machasin, M.Ag
Pembantu Ketua II Drs. H. Sukari Tansir, M.Pd
Pembantu Ketua III Drs. Badwan, M.Ag
Periode 2002-2006
Ketua Drs. Badwan, M.Ag
Pembantu Ketua I Drs. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua II Drs. Imam Baihaqi
Pembantu Ketua III Drs. H. Nasafi
Periode 2006-2010
Ketua Drs. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag
Pembantu Ketua II Drs. Imam Baihaqi, M.Ag
Pembantu Ketua III Drs. Miftahuddin, M.Ag
Periode 2010-2014
Ketua Drs. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Pembantu Ketua II Drs. Miftahuddin, M.Ag
Pembantu Ketua III H. Agus Waluyo, M.Ag
Periode 2014-2018
Ketua Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Pembantu Ketua I Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag
Pembantu Ketua II Drs. Kastolani, M.Ag
Pembantu Ketua III Moh. Khusen, M.A., M.Ag

B. Gambaran Umum Responden

Responden yang dipilih sebagai responden dalam penelitian ini adalah

mahasiswa IAIN Salatiga yang berjumlah 98 mahasiswa. Teknik yang digunakan

dalam pengambilan sampel adalah proporsive sampling. Pengumpulan data

dengan cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan

tujuan.
63

Dari jumlah kuesinoer sebanyak 98 kuesinoer yang kembali adalah 93 dan

data yang diolah valid dan reliabel adalah 80 kuesioner. Identitas dari 80

responden adalah sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Untuk mengetahui perbandingan antara jenis kelamin laki-laki dan

perempuan, dapat dilihat pada tabel 4.2. sebagai berikut:

Tabel 4.2.
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
L 33 41.2 41.2 41.2
Valid P 47 58.8 58.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.2. di atas dapat diketahui

tentang jenis kelamin responden kuesioner didominasi oleh responden

perempuan. Jenis kelamin perempuan yang menjadi responden dalam

penelitian ini berjumlah 47 responden atau 58,8 %. Dan sisanya sebanyak

33 responden atau 41,2 % adalah berjenis kelamin laki-laki.

2. Fakultas

Berikut ini pada tabel 4.3. akan ditampilkan kelompok fakultas

mahasiswa IAIN Salatiga yang menjadi responden dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3.
Fakultas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
FEBI 35 43.8 43.8 43.8
SYARIAH 5 6.2 6.2 50.0
Valid
TARBIYAH 40 50.0 50.0 100.0
Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

lxxx
64
lxxxi

Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa

kelompok fakultas IAIN Salatiga adalah tarbiyah sebesar 40 responden atau

50 %, FEBI sebesar 35 responden atau 43,8 % dan syariah sebesar 5

responden atau 6,3 %.

C. Analisis Data

C.1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Reliabilitas

Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat

dilihat pada tabel 4.4. sebagai berikut:

Tabel 4.4.
Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Persepsi Kualitas Pelayanan .787 Reliabel
Promosi .603 Reliabel
Religiusitas .927 Reliabel
Minat .652 Reliabel
Sumber:Data primer yang diolah, 2016

Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing

variabel memilii Crombach Alpha > 0.60. Dengan demikian persepsi

kualitas

pelayanan, promosi, religiusitas dan minat menabung dapat dikatakan

reliabel.

b. Uji Validitas

Adapun hasil uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat

dilihat pada tabel 4.5. sebagai berikut:

Tabel 4.5.
Uji Validitas
Variabel Item Correted item total Keterangan
Correlation
Persepsi Kualitas x1_1 .681** Valid
Pelayanan x1_2 .816** Valid
x1_3 .904** Valid
65

x1_4 .409** Valid


x1_5 .815** Valid
Promosi x2_1 .681** Valid
x2_2 .797** Valid
x2_3 .970** Valid
x2_4 .867** Valid
x2_5 -.575** Valid
Religiusitas x3_1 .906** Valid
x3_2 .946** Valid
x3_3 .906** Valid
x3_4 .890** Valid
x3_5 .886** Valid
Minat menabung y_1 .664** Valid
y_2 .846** Valid
y_3 .517** Valid
y_4 .791** Valid
y_5 .456** Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua pertanyaan

yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid, karena item pertanyaan

dalam masing-masing variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan

pada level 1%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua

item yang digunakan pada keseluruhan model pengujian.

C.2. Uji Statistik

a. Uji t

Uji ttest digunakan untuk melihat apakah masing-masing variable

independen berpngaruh secara signifikan terhadap variabel dependen tingkat

signifikansi pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel

dependen secara sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu.

lxxxii
66
lxxxiii

Tabel 4.6
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Erro
r
(Constant) 1.233 .235 5.255 .000
rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526
1
rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000
rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014
a. Dependent Variable: rata_y
Sumber:Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan output Coefficients di atas, diketahui bahwa nilai

signifikansi variabel Kualitas Pelayanan (X1) adalah sebesar 0.526 > 0.05,

maka hipotesis alternatif tidak diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa

variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh yang signifikan

terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 0.638 < t tabel 0.8464.

Karena mahasiswa menabung di bank Syariah adalah suatu

keharusan/kewajiban dari pihak kampus untuk pelayanan pembayaran

semester dan untuk pengajuan beasiswa.

Untuk nilai signifikansi variabel Promosi (X2) adalah sebesar 0.000 <

0.05, maka hipotesis alternatif dapat diterima, sehingga dapat dikatakan

bahwa sehingga dapat dikatakan bahwa Promosi (X2) berpengaruh

signifikan terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 7.839 < t

tabel 0.8464 diperkuat oleh penelitian Astuti (2013) bahwa Promosi

berpengaruh terhadap Minat Menabung. Sedangkan nilai signifikansi

variabel Religiusitas (X3) adalah 0.014 adalah sebesar 0.014 < 0.05, maka

hipotesis alternatif diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa Promosi (X3)

berpengaruh signifikan terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t

hitung 2.526 < t tabel 0.8464


67

diperkuat oleh penelitian Lestari (2015) bahwa Religiusitas berpengaruh

terhadap Minat Menabung.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Uji Determinasi digunakan untuk melihat seberapa kuat tingkat

hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan antara kedua variabel dapat

melihat nilai pada kolom R pada tabel hasil pengolahan menggunakan

SPSS. Apabila nilai pada kolom R semakin mendekati 1, berarti hubungan

antara variabel dependen dengan variabel independen semakin kuat.

Tabel 4.7.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .949a .900 .896 .12594
a. Predictors:(Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2
b. Dependent Variable: rata_y
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai R sebesar 0.949. ini

berarti terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel independen

denga variabel dependen karena nilai pada kolom R mendekati angka 1.

Dari tabel di atas juga terlihat bahwa nilai pada kolom R Square sebesar

0.900. Hal tersebut berarti kontribusi variabel independen terhadap variabel

dependen sebesar 90%, sedangkan sisanya sebesar 10% dipengaruhi oleh

variael lain diluar model regresi yang digunakan.

c. Uji F

Uji F ini untuk melihat tingkat signifikansi, variabel independen

tidak secara individu mempengaruhi variabel dependen, melainkan secara

lxxxiv
lxxxv
68

bersama-sama. Artinya dengan tingkat kepercayaan tertentu, variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara serentak atau bersama-

sama.

Tabel 4.8
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 10.810 3 3.603 227.197 .000b
1 Residual 1.205 76 .016
Total 12.016 79
a. Dependent Variable: rata_y
b. Predictors:(Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2
Sumber:Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai Fhitung sebesar 227.197.

Sedangkan nilai Ftabel sebesar 2.719. Hal ini berarti variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan

karena nilai Fhitung > Ftabel. Hal tersebut juga didukung dari nilai pada kolom

sig. lebih kecil dari 0.05. Sesuai dengan asumsi yang ada jika nilai sig. <

0.05, maka disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

C.3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multicollinearity

Uji Multicollinearity berarti menguji apakah terdapat hubungan yang

sempurna antara variabel independen yang digunakan. Untuk mengetahui

apakah terjadi Multicollinearity atau tidak dalam menggunakan metode VIF.

Metode VIF adalah cara mendeteksi Multicollinearity dengan melihat nilai

VIF. Asumsi yang digunakan adalah jika nilai VIF-nya tidak lebih besar

dari

5 maka tidak terjadi Multicollinearity, Jika lebih maka terdapat gejala

Multicollinearity.
69

Table 4.9.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Erro
r
(Constant) 1.233 .235 5.255 .000
rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526 .541 1.850
1
rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000 .148 6.758
rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014 .166 6.041
a. Dependent Variable: rata_y
sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas pada kolom VIF terdapat dua variabel dengan nilai

lebih besar dari 5. Itu berarti data yang digunakan terdapat gejala

Multicollinearity.

b. Uji Heteroscedasticity

Uji heteroscedasticity digunakan untuk mengetahui apakah varian dari

variabel pengganggu sama atau berbeda. Jika sama berarti memenuhi

asumsi dalam metode regresi linear yang digunakan yaitu homocedasticty.

Namun jika berbeda, itulah yang disebut dengan heteroscedasticity. Untuk

mengetahui apakah suatu penelitian mengalami gejala heteroskedasitas atau

tidak, dapat dideteksi dengan melihat grafik Scatterplot.

Tabel 5.0
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .949a .900 .896 .12594
a. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2
b. Dependent Variable: rata_y
Sumber:data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas kita dapat mengetahui R 2 sebesar 0.900, maka kita

dapat mengetahui besarnya x2 hitung, yaitu 0.900*80 = 72. Sedangkan

lxxxvi
lxxxvii
72

besarnya x2 tabel adalah 96.5782. Karena x2 hitung < x2 tabel, maka gejala

penyakit heteroscedasticity dalam persamaan tidak ada.

c. Uji Normality

Uji Normality adalah pengujian terhadap model regresi yang

digunakan apakah data variabel dependen dan independen yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak (Bawono, 2006). Untuk melihat apakah data

yang dipakai memenuhi asumsi normalitas atau tidak dapat menggunakan

metode analisa grafik normal plot. Asumsi yang digunakan adalah jika titik-

titik persebaran

dalam grafik mengikuti garis maka data yang digunakan berdistribusi normal.

Gambar 4.1
Grafik Chart Histogram
Sumber:Data primer yang diolah, 2016

Dari chart histogram di atas dapat dilihat bahwa perbandingan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terlihat

bahwa grafik chart histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati

normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, berdasarkan seluruh

pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Variabel persepsi kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas

masing-masing variabel memiliki hasil yang berbeda-beda.

Variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh terhadap

Minat Menabung (Y). Variabel Promosi (X2) berpengaruh

terhadap Minat Menabung (Y). Dan variabel Promosi (X3)

berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y).

2. Variabel Religiusitas (X3) mempunyai nilai koefisien regresi

variabel terbesar, maka variabel (X3) adalah variabel yang paling

berpengaruh terhadap (Y) Minat Menabung Mahasiswa di

Perbankan Syariah (studi kasus Mahasiswa IAIN Salatiga).

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka saran yang dapat diajukan

bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk mengembangkan konsep dan

instrumen mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat

71
lxxxviii
lxxxix
72

mahasiswa menabung di perbankan syariah. Sementara kepada Perbankan

syariah disarankan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan kualitas pelayanan yang baik kepada nasabah.

2. Mempromosikan produk-produk perbankan syariah kepada

masyarakat lebih luas lagi.

3. Perbankan syariah harus lebih menonjolkan ketaatan terhadap

hukum syariat Islam.

C. Penutup

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq

dan hidayah-Nya kepada penlis sehingga dapat menyelesaikan tugas dalam

penulisan skripsi ini.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

meskipun sudah penulis usahakan semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan

keterbatasan dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya sebagai penutup mohon maaf atas segala kekurangan dan

kesalahan serta penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi semua pihak yang benar-

benar membutuhkannya. Aaminn Ya Robbal ‘alamin.


DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Nasabah


Untuk Menabung. Skripsi. Semarang.
Ancok, Djamaludin dan Nasori Suroso. Cetakan VII. 2008. Psikologi
Islam: Solusi atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta:
Pelajar Pustaka.
Arikunto. Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Prndekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astuti, Tri. 2013. Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku
Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Menabung Nasabah. Jurnal Nominal. Volume II Nomor I.
Yogyakarta.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Cahyani, Asih Fitr., Saryadi dan Sendhang Nurseto. 2013. Pengaruh
Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Menabung Pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang.
Diponegoro Journal of Sosial and Politic, Tahun 2013, Hal 1-8.
Hanafi, Imam. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah
dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada bmt ambartani
utama yogyakarta. Yogyakarta.
Hirmawan, Muh Risky Adi. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah. Naskah Publikasil.
Surakarta.
Heri Sudarsono. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta:
Ekonisia.
Istifakhiyah. 2012. Pengeruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Minat Masyarakat Menjadi Nasabah Di BMT Islamic Center
Kabupaten Cirebon. Skripsi. Cirebon.

Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

xc
xci

Kurniawati, Eris Tri. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi


Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah
Berinvestasi (Studi Kasus pada Bank Muamalat cabang Malang).
Jurnal Humanity, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 46-55.
Lestari, Alfi Mulikhah. 2015. Pengaruh Religiusitas, Produk Bank,
Kepercayaan, pengetahuan, dan Pelayanan Terhadap Preferensi
Menabung Pada Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Mahasiswa
FEB Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FEB Vol. 2 No. 1. Tahun 2015. Malang.
Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Dan
Disposible Income terhadap Minat Menabung Mahasiswa Di
Perbankan Syariah (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga).
Skripsi. Salatiga.
Nizar, Lukman. 2015. Analisis Pengaruh Religiusitas Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja. Skripsi. Salatiga.
Purwanto. 2010. Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Revit, Dian. 2011. Analisis Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan
Nasabah PT. Bank Central Asia TBK Cabang Padang. Skripsi.
Padang.
Setyawan, Yohana Neysa dan Edwin Japarianto, S.E., M.M. 2014. Analisa
Pengaruh Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas
terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No 1, 2014. Surabaya.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2008, hlm. 17
Supranto, J, Pengukuran Tingkat Keputusan Pelanggan, Cet.I., Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2001, hlm.2.
Trisnadi, Dedy dan Ngadino Surip. 2013. Pengaruh Kualitas Produk
Tabungan dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Menabung
Kembali di CIMB Niaga. Jurnal MIX, Volume 6 No 3, Oktober
2013. Jakarta.
islamiwiki.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-riba-hukum-dan-
bahayanya.html#.VryOxPkrLIV di akses pada tanggal 7 Januari
2016
cermati.com/artikel/sejarah-dan-perkembangan-bank-syariah-di-indonesia#!
di akses pada tanggal 5 Januari 2016
aas-sv.net/2013/10/strategi-promosi-bank-dan-kepuasan.html di akses pada
tanggal 8 Januari 2016
inudebee.blogspot.co.id/2013/10/dimensi-kualitas-jasapelayanan-
dan_30.html di akses pada tanggal 8 Januari 2016
wonggoblogne.blogspot.co.id/2012/07/pelayanan-perbankan-dan-
pengaruhnya.html di akses pada tanggal 8 Januari 2016
ridwan202.wordpress.com/2013/02/11/kualitas-pelayanan-dalam-islam/ di
akses pada tanggal 8 Januari 2016
aas-sv.net/2013/10/strategi-promosi-bank-dan-kepuasan.html
rokhmatfarid.blogspot.co.id/2012/07/kualitas-pelayanan-bauran-
pemasaran.html di akses pada tanggal 8 Februari 2016
id.wikipedia.org/wiki/Institut_Agama_Islam_Negeri_(IAIN)_Salatiga di
akses pada tanggal 8 Februari 2016
definisi-pengertian.com/2015/06/definisi-pengertian-persepsi-menurut-
ahli.html?m=1 di akses pada tanggal 8 Februari 2016
pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-tujuan-
promosi-menurut.html?=1 di akses pada tanggal 8 Februari 2016
www.syariahmandiri.co.id/2011/04/2015-pangsa-pasar-bank-syariah-di-
atas-5/ di akses pada tanggal 5 april 2016
KBBI.web.id

xcii
xciii

Lampiran
KUESIONER

Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Religiusitas


Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah

A. Identitas Pribadi
1. Nama : ..........................................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Fakultas/Jurusan : ..........................................................................
4. Semester : ..........................................................................

B. Petunjuk pengisian angket, Variabel Kualitas Pelayanan, Promosi, dan


Relligiusitas.
Berilah tanda (√) pada kolom saudara/i pilih sesuai keadaan yang
sebenarnya, skala pengukuran yang tersedia mula dari angka 0 s/d 5 untuk
setiap pertanyaan yang telah disediakan.
Jika saudara setuju dengan peryataan pada kuesioner, maka tandailah angka
yang menunjukkan nilai yang semakin tinggi di sebelah kanan, namun jika
saudara tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka tandailah
angka yang menunjukkan nilai yang semakin rendah di sebelah kiri.

C. Variabel Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Relligiusitas

No Daftar Pertanyaan Alternatif Jawaban


Persepsi Kualitas Pelayanan (X1) 0 1 2 3 4 5
a. Tangible (Bukti Langsung)
1. Lokasi kantor bank syariah yang
dekat
b. Realibility (Kehandalan)
2. Karyawan bank syariah mempunyai
sifat jujur dan amanah
c. Responsiveness (Daya Tanggap)
3. Karyawan bank syariah
memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat dalam melayani
kebutuhan nasabah
d. Assurance (Jaminan)
4. Karyawan bank syariah
bertanggung jawab dan dapat
dipercaya

xciv
xcv

e. Emphaty (Perhatian)
5. Karyawan bank syariah berupaya
berusaha memahami kebutuhan
nasabah dengan baik
Promosi (X2) 0 1 2 3 4 5
6. Saya menabung di bank
syariah karena iklan yang
mereka buat
sangat menarik
7. Saya menabung di bank syariah
karena Costumer service
berinteraksi dengan baik kepada
nasabah
8. Saya menabung di bank syariah
karena pendekatan personal yang
sangat baik dan sopan
9. Saya menabung di bank
syariah karena terdapat hadiah
yang
menarik
10. Saya menabung di bank syariah
karena mereka memiliki jiwa sosial
yang tinggi
Religiusitas (X3) 0 1 2 3 4 5
a. Dimensi Keyakinan (Ideologis)
11. Saya mempunyai keyakinan bahwa
Islam adalah sumber dari segala
hukum
b. Dimensi Praktik Agama 0 1 2 3 4 5
(Ritualistik)
12. Saya membaca Al-Qur’an setiap
hari, jika tidak sedang berhalangan
c. Dimensi Pengalaman (Experensial) 0 1 2 3 4 5
13. Allah akan mengabulkan doa saya,
jika saya bersungguh-sungguh
d. Dimensi Pengamalan (Konsekuensi) 0 1 2 3 4 5
14. Saya selalu menyisihkan uang
untuk bersedekah
e. Dimensi Pengetahuan (Intelektual) 0 1 2 3 4 5
15. Saya ikut andil bagian dalam
kegiatan di tempat Ibadah
Minat Menabung (Y) 0 1 2 3 4 5
17 Saya lebih suka menabung di
bank syariah karena keinginan diri
sendiri
17. Saya lebih suka menabung di
bank syariah karena ingin
mendapat
berkah dan pahala
18. Saya lebih suka menabung di bank
syariah karena ingin mendapatkan
keselamatan di dunia dan akhirat
19. Saya lebih suka menabung di bank
syariah karena menggunakan
produk-produk halal yang terhindar
dari riba, gharar, dan maisyir
20. Saya lebih suka menabung di bank
syariah karena kantor pelayanan
mempermudah untuk menabung

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

xcvi
xcvii

SEX FAKULTAS SMSTR X1 X2 X3 Y


L FEBI 12 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4
L FEBI 12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 12 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 12 4 4 3 3 4 2 5 3 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 4 3
L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4
L TARBIYAH 10 4 5 4 5 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5
L TARBIYAH 10 5 4 5 5 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 3 5 3 3 3 5
L TARBIYAH 10 4 4 4 4 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4
L TARBIYAH 8 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4
P FEBI 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 12 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 12 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 8 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L TARBIYAH 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L FEBI 6 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
P FEBI 6 5 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4
P FEBI 6 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 5 3 4 5 5 5 4 5
P FEBI 6 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3
P FEBI 6 4 4 3 3 4 2 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 6 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4
P FEBI 6 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5
P FEBI 6 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
P FEBI 6 4 4 4 4 3 3 5 4 3 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 3
P FEBI 6 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 4 4
P TARBIYAH 8 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 8 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L TARBIYAH 10 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 2 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 2 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L TARBIYAH 2 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P FEBI 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P FEBI 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L FEBI 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L SYARIAH 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P SYARIAH 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P SYARIAH 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4
L TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L SYARIAH 6 4 4 3 3 4 2 5 3 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 4 3
P SYARIAH 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4
P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P FEBI 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P FEBI 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4

xcviii
xcix

SEX

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

L 33 41.3 41.3 41.3


Valid P 47 58.8 58.8 100.0
Total 80 100.0 100.0

FAKULTAS

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

FEBI 35 43.8 43.8 43.8


SYARIAH 5 6.3 6.3 50.0
Valid
TARBIYAH 40 50.0 50.0 100.0
Total 80 100.0 100.0

Case Processing Summary


N %
Valid 80 100.0
Cases a 0 .0
Excluded
Total 80 100.0

Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items Cronbach's N of Items
Alpha
Alpha
.787 5
.927 5

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha

.652 5
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha

.603 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

x1_1 16.4000 1.635 .443 .797


x1_2 16.8250 1.488 .670 .709
x1_3 16.8125 1.395 .825 .652
x1_4 16.9375 2.161 .233 .827
x1_5 16.8250 1.589 .694 .706

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

x2_1 15.8375 3.277 .711 .307


x2_2 15.3500 4.610 .694 .440
x2_3 16.1250 3.402 .941 .222
x2_4 17.1625 3.783 .269 .662
x2_5 15.1250 7.959 -.670 .795

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

x3_1 16.1250 7.174 .865 .908


x3_2 16.6125 5.304 .896 .901
x3_3 16.1250 7.174 .865 .908
x3_4 16.7375 5.740 .798 .922
x3_5 17.1000 7.256 .838 .912

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

c
ci

y_1 17.5625 2.376 .324 .668


y_2 16.5000 2.304 .728 .453
y_3 16.7000 2.947 .235 .677
y_4 16.6375 2.411 .639 .495
y_5 16.9500 3.187 .234 .665

Correlations
x1_1 x1_2 x1_3 x1_4 x1_5 jumlah_x1
** ** **
Pearson Correlation 1 .357 .454 .123 .409 .681**
x1_1 Sig. (2-tailed) .001 .000 .276 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80
** ** **
Pearson Correlation .357 1 .660 .173 .736 .816**
x1_2 Sig. (2-tailed) .001 .000 .124 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation .454** .660** 1 .467** .756** .904**
x1_3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation .123 .173 .467** 1 -.013 .409**
x1_4 Sig. (2-tailed) .276 .124 .000 .907 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation .409** .736** .756** -.013 1 .815**
x1_5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .907 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation .681** .816** .904** .409** .815** 1
jumlah_x1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80

Correlations
x2_1 x2_2 x2_3 x2_4 x2_5 jumlah_x2
** ** ** **
Pearson Correlation 1 .822 .785 .315 -.319 .867**
x2_1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .004 .000

N 80 80 80 80 80 80
** **
Pearson Correlation .822 1 .770 .181 -.170 .797**
x2_2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .109 .131 .000
N 80 80 80 80 80 80
** ** ** **
Pearson Correlation .785 .770 1 .672 -.567 .970**
x2_3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation .315** .181 .672** 1 -.882** .681**
x2_4 Sig. (2-tailed) .004 .109 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
** ** **
Pearson Correlation -.319 -.170 -.567 -.882 1 -.575**
x2_5 Sig. (2-tailed) .004 .131 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ** ** ** ** ** 1
.867 .797 .970 .681 -.575
jumlah_x2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Correlations
x3_1 x3_2 x3_3 x3_4 x3_5 jumlah_x3
** ** ** **
Pearson Correlation 1 .822 1.000 .656 .748 .906**
x3_1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80
** ** ** **
Pearson Correlation .822 1 .822 .815 .774 .946**
x3_2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation 1.000** .822** 1 .656** .748** .906**
x3_3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation .656** .815** .656** 1 .791** .890**
x3_4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation .748** .774** .748** .791** 1 .886**
x3_5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation .906** .946** .906** .890** .886** 1
jumlah_x3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Correlations
y_1 y_2 y_3 y_4 y_5 jumlah_y
Pearson Correlation 1 .331** -.165 .177 .684** .664**
y_1 Sig. (2-tailed) .003 .144 .116 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80
** ** **
Pearson Correlation .331 1 .645 .799 .027 .846**
y_2 Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .815 .000
N 80 80 80 80 80 80
** ** **
y_3 Pearson Correlation -.165 .645 1 .611 -.323 .517**

cii
ciii

Sig. (2-tailed) .144 .000 .000 .004 .000


N 80 80 80 80 80 80
** **
Pearson Correlation .177 .799 .611 1 .100 .791**
y_4 Sig. (2-tailed) .116 .000 .000 .375 .000
N 80 80 80 80 80 80
** **
Pearson Correlation .684 .027 -.323 .100 1 .456**
y_5 Sig. (2-tailed) .000 .815 .004 .375 .000
N 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ** ** ** ** ** 1
.664 .846 .517 .791 .456
jumlah_y Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N

rata_y 4.2175 .38999 80


rata_x1 4.1900 .31325 80
rata_x2 3.9800 .51174 80
rata_x3 4.1350 .63308 80

Correlations
rata_y rata_x1 rata_x2 rata_x3

rata_y 1.000 .267 .943 .856


rata_x1 .267 1.000 .327 -.031
Pearson Correlation
rata_x2 .943 .327 1.000 .852
rata_x3 .856 -.031 .852 1.000
rata_y . .008 .000 .000
rata_x1 .008 . .002 .391
Sig. (1-tailed)
rata_x2 .000 .002 . .000
rata_x3 .000 .391 .000 .
rata_y 80 80 80 80
rata_x1 80 80 80 80
N
rata_x2 80 80 80 80
rata_x3 80 80 80 80
Variables Entered/Removeda

Model Variables Variables Method


Entered Removed

rata_x3, . Enter
1 rata_x1,
rata_x2b

Model Summaryb

Model R R Adjusted Std. Error Change Statistics Durbin-


Square R Square of the Watson
Estimate R F df1 df2 Sig. F
Square Change Change
Change

1 .949a .900 .896 .12594 .900 227.197 3 76 .000 2.172

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 10.810 3 3.603 227.197 .000b


1 Residual 1.205 76 .016
Total 12.016 79

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 1.233 .235 5.255 .000


rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526
1
rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000
rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014

Coefficient Correlationsa
Model rata_x3 rata_x1 rata_x2

rata_x3 1.000 .628 -.913

1 Correlations rata_x1 .628 1.000 -.677


rata_x2 -.913 -.677 1.000

civ
cv

rata_x3 .003 .002 -.004


Covariances rata_x1 .002 .004 -.003
rata_x2 -.004 -.003 .005

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.7885 4.9016 4.2175 .36991 80


Std. Predicted Value -1.160 1.849 .000 1.000 80
Standard Error of Predicted Value .022 .048 .027 .007 80
Adjusted Predicted Value 3.7 4.9107 4.2175 .36965 80
881
Residual -.37301 .37172 .00000 .12352 80
Std. Residual -2.962 2.952 .000 .981 80
Stud. Residual -3.066 3.192 .000 1.028 80
Deleted Residual -.39960 .43483 -.00003 .13580 80
Stud. Deleted Residual -3.253 3.408 -.001 1.072 80
Mahal. Distance 1.484 10.478 2.963 2.143 80
Cook's Distance .000 .433 .026 .078 80
Centered Leverage Value .019 .133 .038 .027 80

Variables Entered/Removeda

Model Variables Variables Method


Entered Removed

rata_x3, . Enter
1 rata_x1,
rata_x2b

a. Dependent Variable: rata_y


b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 .949a .900 .896 .12594

a. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2


b. Dependent Variable: rata_y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 10.810 3 3.603 227.197 .000b
Residual 1.205 76 .016
Total 12.016 79

a. Dependent Variable: rata_y


b. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) 1.233 .235 5.255 .000


rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526
1
rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000
rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014

a. Dependent Variable: rata_y

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.7885 4.9016 4.2175 .36991 80


Residual -.37301 .37172 .00000 .12352 80
Std. Predicted Value -1.160 1.849 .000 1.000 80
Std. Residual -2.962 2.952 .000 .981 80

a. Dependent Variable: rata_y

cvi

Anda mungkin juga menyukai