Anda di halaman 1dari 143

PENGARUH PENGETAHUAN DAN BRAND IMAGE

TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG DENGAN

MINAT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus pada BPRS Suriyah KC Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

NILA SELVIANA

NIM 213-14-282

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

i
HALAMAN LOGO

ii
PENGARUH PENGETAHUAN DAN BRAND IMAGE

TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG DENGAN

MINAT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus pada BPRS Suriyah KC Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

NILA SELVIANA

NIM 213-14-282

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBINGMBIMBING

iv
PENGESAHAN

v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

vii
MOTTO

Jangan jalani kehidupan hanya untuk hidup semata, tapi jalanilah hidupmu

dengan melakukan sesuatu yang kau inginkan.

(Nila Selviana)

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya allah

bersama orang-orang yang sabar.

(Q.S Al-Baqarah:153)

viii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini selesai atas ridho dari Sang Maha Pencipta Allah SWT, dan saya

persembahkan kepada:

1. Bapak saya Mahful dan Bapak Yorangga Chaniago dan Ibu Saya Umi Anita

Dewi, terimakasih atas semua yang telah kalian berikan. Semoga saya bisa

selalu membuat kalian menjadi orang tua yang paling bahagia.

2. Sahabat-sahabat penulis tercinta yang selalu memberi motivasi dan semangat.

3. Teman-teman seperjuangan penulis Perbankan Syariah angkatan 2014 yang

selalu menemani dan memberikan dukungan kepada penulis.

4. Almamater tercinta IAIN Salatiga.

ix
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat meneylesaikan penulisan skripsi dengan

judul: PENGARUH PENGETAHUAN DAN BRAND IMAGE TERHADAP

KEPUTUSAN MENABUNG DENGAN MINAT SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING (PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah Suriyah KC Salatiga).

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program

Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat

terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan

Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si selaku pembimbing, yang telah banyak

meluangkan waktu, memberikan semangat dan yang telah sabar membimbing

dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

x
5. Ayahku Mahful, Yorangga Chaniago dan ibuku Umi Anita Dewi, almarhumah

yangti Ratminah, keluarga besar yang telah mendukung dan memotivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kasih

sayang, doa, nasehat dan semangat yang luar biasa.

6. Sahabatku, Rezza Resita H dan Maulana Yusuf Alifudin yang selama ini

berjuang bersama mengejar mimpi. Sahabatku Anik, Rani, Lilis, Ahas, Desi,

yang selama ini berjuang bersama mengerjakan skripsi.

7. Bapak Suryo Sadewo yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan

semangat dan yang telah sabar mendengarkan curhatan penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

8. Teman-teman angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam jurusan S1

Perbankan Syariah.

9. Dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis, yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat yang

selalu kalian berikan, dan semoga kita semua sukses.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran penulisan skripsi ini.

Dan Akhirnya tiada untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan

Alhamdulillahirobbil ‘alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Penulis

Nila Selviana

xi
ABSTRAK
Selviana, Nila. 2018. Pengaruh Pengetahuan dan Brand Image Terhadap
Keputusan Menabung dengan Minat Sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus pada BPRS Suriyah KC Salatiga). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Program Studi S1-Perbankan Syariah.Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.

Perilaku konsumen merupakan studi yang membahas kegiatan proses


pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dalam memilih, membeli,
memakai dan memanfaatkan produk ataupun jasa sesuai kebutuhan dan kepuasan
konsumen. Namun seringkali timbul permasalahan yang berkaitan dengan
keputusan, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan akan citra merek yang
dimiliki suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1)
pengetahuan terhadap keputusan (2) brand image terhadap keputusan (3)
pengetahuan terhadap keputusan melalui minat sebagai variabel intervening (4)
brand image terhadap keputusan melalui minat sebagai variabel intervening.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data
primer, populasi dalam penelitian ini adalah nasabah BPRS Suriyah KC Salatiga.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini meggunakan insidental
sampling, yang berjumlah 80 responden. Metode pengumpulan data dilakukan
melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah BPRS Suriyah KC Salatiga
pada tahun 2018. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat
bantu SPSS versi 21. Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabiitas, uji asumsi
klasik (uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, uji normalitas dan uji linieritas)
dan path analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap keputusan, brand image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan, minat tidak berperan sebagai mediasi antara
pengetahuan terhadap keputusan, minat berperan sebagai mediasi antara brand
image terhadap keputusan.

Kata kunci : pengetahuan, brand image, keputusan menabung, minat.

xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN LOGO ............................................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBINGMBIMBING ................................................ iv

PENGESAHAN ..................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. vi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................. vii

MOTTO .............................................................................................................. viii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

ABSTRAK ........................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan .......................................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10

A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 10

B. Kerangka Teori........................................................................................... 16

xiii
1. Teori Perilaku Konsumen ....................................................................... 16

2. Pengetahuan ............................................................................................ 22

3. Citra Merek (Brand image) .................................................................... 26

4. Minat ...................................................................................................... 32

5. Keputusan ............................................................................................... 36

C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 42

D. Hipotesis..................................................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 53

A. Jenis penelitian ........................................................................................... 53

B. Lokasi dan waktu penelitian....................................................................... 53

C. Populasi dan sampel ................................................................................... 53

D. Teknik pengumpulan data .......................................................................... 55

E. Skala pengukuran ....................................................................................... 56

F. Definisi konsep dan operasional ................................................................ 56

G. Instrumen penelitian ................................................................................... 59

H. Uji Instrument Penelitian ........................................................................... 60

1. Uji Validitas ........................................................................................... 60

2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 60

I. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 61

1. Uji Multikolinearitas .............................................................................. 61

xiv
2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 61

3. Uji Normalitas ........................................................................................ 62

4. Uji Linieritas ........................................................................................... 62

J. Uji Statistik ................................................................................................ 63

1. Uji ttest ..................................................................................................... 63

2. Uji Ftest .................................................................................................... 64

3. Uji R (Koefisien Determinasi)................................................................ 64

K. Analisis Jalur (Path Analysis) .................................................................... 65

L. Alat Analisis ............................................................................................... 67

BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................. 68

A. Profil Responden ........................................................................................ 68

B. Analisis Data .............................................................................................. 71

1. Uji instrument Penelitian ........................................................................ 71

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 73

3. Uji Statistik ............................................................................................. 78

4. Path Analysis .......................................................................................... 81

C. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan ......................................................... 87

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 97

A. Kesimpulan ................................................................................................ 97

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 98

xv
C. Saran ........................................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100

LAMPIRAN ....................................................................................................... 104

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 10


Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................... 56
Tabel 3.2 Definisi Konsep dan Operasional ......................................................... 58
Tabel 4.1 Profil Responden berdasarkan Umur .................................................... 68
Tabel 4.2 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 69
Tabel 4.3 Profil Responden berdasarkan Pekerjaan .............................................. 70
Tabel 4.4 Profil Responden berdasarkan Tingkat Pendapatan.............................. 71
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas................................................................................. 72
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 73
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 74
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 75
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 76
Table 4.10 Hasil Uji Linieritas Model Utama ....................................................... 77
Tabel 4.11 Hasil Uji Linieritas Model Kuadrat .................................................... 78
Tabel 4.12 Hasil Uji ttest (Uji Signifikan Parameter Individual) ......................... 79
Tabel 4.13 Hasil Uji Ftest (Uji Signifikan Simultan) ........................................... 80
Tabel 4.14 Hasil Uji R (Koefisien Determinasi) ................................................... 81
Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi I ...................................................................... 82
Tabel 4.16 Hasil Koefisien Regresi II ................................................................... 82
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi II ..................................................................... 83
Tabel 4.18 Hasil Koefisien Regresi II ................................................................... 84

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .............................................................................. 43

Gambar 4.1Model Path Analysis........................................................................... 85

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan syariah diharapkan mampu menjaga kestabilan

perekonomian Indonesia. Dengan berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pada penggunaan jasa

layanan keuangan Islam (Antonio, 2001:18). Namun hal ini dapat

menimbulkan persaingan yang ketat antar bank, pesaing utama bank syariah

adalah bank konvensional, karena perbankan konvensional telah memiliki

persepsi tersendiri di benak masyarakat umum, informasi, pengetahuan dan

pendekatan bank konvensional telah berhasil memenuhi pemikiran masyarakat

umum dalam memenuhi kebutuhannya.

Nasabah saat ini juga akan menjadi sangat kritis dalam memilih suatu

produk/jasa. Apalagi dengan adanya persaingan global yang memudahkan

masyarakat dalam mengakses berbagai informasi tentang siapa yang terbaik,

kreatif dan efektif. Terkait hal tersebut Subarjo dalam Antonio (2001)

menyatakan bahwa kendala yang muncul sehubungan dengan pengembangan

perbankan syariah yaitu kurangnya pemahaman masyarakat yang belum tepat

terhadap kegiatan operasional bank syariah, peraturan perbankan yang berlaku

belum sepenuhnya mengakomodasikan operasional bank syariah, jaringan

kantor bank syariah yang belum luas, dan sumber daya manusia yang

memiliki keahlian dalam bank syariah masih sedikit.

1
2

Zuhal (2010), menyatakan hanya bangsa yang masyarakatnya cerdas

dan berbasis pengetahuan yang dapat menyaring dan menyerap informasi-

informasi tersebut menjadi pengetahuan dan kearifan guna memperkaya

kebudayaannya sendiri. Masyarakat berbasis ilmu pengetahuan mampu

menentukam pada tingkat seperti apa kebudayaan nasional kita terbuka

terhadap pengaruh pemikiran asing.

Dalam kondisi saat ini, perbankan syariah dapat membangun strategi

yang dapat memperkuat jasa layanan keuangan islam dalam jangka panjang.

Strategi baru yang dapat memperkuat dan meningkatkan perbankan syariah

yaitu dapat menerapkan pengetahuan tentang bank islam dan seluk beluk yang

ada didalam perbankan syariah melalui kegiatan-kegiatan operasional kerja

perbankan syariah.

Kotler (2000), menyatakan pengetahuan adalah suatu perubahan

perilaku sesuatu individu yang berasal dari pengalaman. Maka dari itu

konsumen yang memiliki pengetahuan yang baik, mereka akan memiliki

persepsi tersendiri terhadap produk/jasa sehingga mereka dapat membuat

keputusan yang tepat. Peter dan Jerry dalam Wardana (2016), membagi

pengetahuan menjadi 3 jenis pengetahuan produk yaitu: (1) Pengetahuan

tentang karakteristik atau atribut produk/jasa. (2) Pengetahuan tentang manfaat

produk/jasa. (3) Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan oleh

produk/jasa bagi konsumen. Terkait hal tersebut dapat dilihat adanya suatu

hubungan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi sikap kemudian

menciptakan minat dan berdampak terhadap keputusan nasabah.


3

Beberapa bukti empiris menyatakan adanya keterkaitan antara

pengetahuan dengan keputusan nasabah. Di antaranya penelitian Gampu dkk

(2015) menyatakan adanya pengaruh antara pengetahuan terhadap keputusan

nasabah. Selain itu, penelitian Yuliawan (2011) yang menyatakan bahwa

pengetahuan konsumen berpengaruh terhadap keputusan konsumen sebesar

44.8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar pengetahuan

konsumen. Selanjutnya penelitian Muhammad (2014) menyatakan bahwa

pengetahuan terhadap minat memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Adapun hasil penelitian Aminudin (2016) berdasarkan hasil uji parsial

atau uji t, diperoleh bahwa variabel pengetahuan memiliki pengaruh negatif

terhadap minat memilih produk Bank Syariah. Selanjutnya penelitian

Wahyuni dkk (2012) yang menganalisis pengetahuan terhadap niat

menggunakan bank syariah dampaknya terhadap keputusan menyatakan

bahwa pengetahuan tidak signifikan dalam mempengaruhi minat untuk

mencapai keputusan nasabah.

Persaingan yang semakin ketat menuntut para pemasar untuk

menginovasi strategi bisnisnya. Selain pengetahuan, perbankan syariah dapat

melakukan cara untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang dengan

meningkatkan citra merek. Menurut Kotler (2005) menyatakan bahwa dalam

citra merek yang menginterpretasi adalah nasabah sedangkan yang

diinterpretasikan adalah informasi. Informasi citra merek dapat dilihat dari

logo atau simbol yang digunakan oleh perusahaan untuk mewakili produknya,

dimana simbol dan logo ini bukan hanya sebagai pembeda dari para pesaing
4

sejenis, namun juga dapat merefleksikan mutu dan visi misi perusahaan

tersebut.

Semakin berkembangnya suatu perusahaan, perusahaan akan semakin

menyadari merek merupakan aset yang berharga bagi perusahaan. Di dunia

bisnis yang menentukan brand atau merek adalah nilai tambah dan image apa

yang diberikan kepada para konsumenya. Brand image yang dibentuk oleh

perusahan dan telah menjadi persepsi tersendiri bagi konsumen dapat

memberikan manfaat yang baik bagi perusahaan, dimana perusahaan dapat

mengembangkan produk baru dengan memanfaatkan citra baiknya yang telah

dibangun perusahaan dalam produk terdahulunya. Dirgantara (2002),

menyatakan hal tersebut terkait dengan seberapa mampu produk atau jasa

suatu perusahaan menempatkan posisi brand atau merek mereka ke dalam

pikiran utama para konsumen dalam memenuhi kebutuhanya. Sikap dan reaksi

seperti itulah yang diharapkan oleh perusahaan dalam upaya membangun

citra.

Beberapa bukti empiris menyatakan adanya keterkaitan antara citra

merek, minat dan keputusan nasabah. Dalam penelitian Indratama dan Artanti

(2014), yang menyatakan bahwa citra merek memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan nasabah. Selanjutnya penelitian Pratama dan

Djastuti (2015), menyatakan bahwa citra merek memiliki pengaruh positif

terhadap keputusan nasabah memilih BSM di Kota Semarang. Hal tersebut

menjadi menjadi bukti nyata bahwa citra merek Bank Syariah Mandiri

menjadi salah satu aset berharga yang dapat membawa perusahaan menuju
5

puncak kesuksesan bank. Lanjut penelitian Yoestini dan Rahma (2007),

menyatakan bahwa citra berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

beli konsumen dan minat memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

keputusan. Sehingga dalam penelitian ini dapat memberikan jawaban bahwa

rendahnya sensitivitas konsumen terhadap harga menunjukkan bahwa merek

menjadi prioritas utama dalam menentukan pilihan.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk (2014), yang

menunjukkan citra merek memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap keputusan nasabah secara parsial. Selanjutnya dalam penelitian

Zainab (2011), yang menyatakan bahwa citra merek memiliki pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap minat menabung. Hal ini dikarenakan

citra merek pada Bank Muamalat masih kurang mengenai di benak ingatan

konsumen, hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi pihak bank dengan

masyarakat setempat.

Didalam penelitian ini, peneliti menambahkan variabel intervening

yaitu minat. Variabel intervening merupakan variabel penyela/antara yang

terletak diantara variabel independen dan dependen, sehingga variabel

independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel

dependen (Sugiyono, 2012:39). Bukti empiris menunjukkan adanya

ketidakserasian hasil penelitian terkait minat nasabah sebagai variabel

intervening antara pengetahuan terhadap keputusan. Diantaranya hasil

penelitian Kusuma dkk (2017) menyatakan bahwa minat terbukti tidak

memediasi pengaruh pengetahuan terhadap keputusan. Namun hasil penelitian


6

lain yang ditunjukkan oleh Syahriyal (2018), yang menyatakan bahwa minat

menjadi pemediasi antara pengetahuan terhadap keputusan.

Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai “Pengaruh Pengetahuan Dan Brand Image Terhadap

Keputusan Menabung Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa

masalah dalam peryataan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan terhadap keputusan menabung di

bank syariah?

2. Bagaimanakah pengaruh brand image terhadap keputusan menabung di

bank syariah?

3. Bagaimana pengaruh minat terhadap keputusan menabung di bank

syariah?

4. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan terhadap minat memilih bank

syariah?

5. Bagaimanakah pengaruh brand image terhadap minat memilih bank

syariah?

6. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan terhadap keputusan menabung yang

di mediasi variabel minat?

7. Bagaimanakah pengaruh brand image terhadap keputusan menabung yang

di mediasi variabel minat?


7

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap keputusan menabung

di bank syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap keputusan menabung

di bank syariah.

3. Untuk mengetahui pengaruh minat terhadap keputusan menabung di bank

syariah.

4. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap minat memilih bank

syariah.

5. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap minat memilih bank

syariah.

6. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap keputusan menabung

yang di mediasi variabel minat.

7. Untuk mengethui pengaruh brand image terhadap keputusan menabung

yang di mediasi variabel minat.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkam dapat menyajikan informasi dan

sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

pengetahuan dan brand image terhadap keputusan menabung di bank

syariah melalui variabel minat.


8

2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

serta wawasan yang lebih luas dan mendalam tentang perbankan syariah

dan dapat di jadikan sebagai salah satu pengambilan keputusan dalam

memilih bank syariah.

3. Bagi perusahaan perbankan syariah, penelitian ini diharapakan dapat

digunakan sebagai salah satu bentuk alat pengambilan keputusan dan

memajukan sektor perbankan syariah.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa lima bab,

yaitu:

Bab I pendahuluan, bab ini menguraikan uraian mengenai latar

belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II landasan teori, bab ini membahas mengenai telaah pustaka yang

memaparkan penelitian terdahulu. Bab ini juga membahas kerangka teori yang

digunakan sebagai penguat dalam penelitian. Selanjutnya menyajikan

kerangka teori dan hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara atas

penelitian.

Bab III metode penelitian, bab ini menguraikan bab metode penelitian

yang meliputi jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif,

lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,

skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji

instrumen penelitian, dan alat analisis.


9

Bab IV analisis data, bab ini berisi tentang diskripsi objek penelitian

yang menggambarkan secara singkat objek yang digunakan sebagai penelitian,

serta deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas.

Bab V penutup, menjelaskan secara singkat tentang hasil penelitian,

sedangkan saran menjelaskan himbauan terhadap pembaca maupun instansi

yang terkait. Dan dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiram-lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian-penelitian yang meneliti tentang Pengaruh Pengetahuan dan

Citra Merek (Brand Image) terhadap Keputusan Menabung dengan Minat

sebagai Variabel Intervening yang dilakukan oleh peneliti terdahulu

diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel Hasil Perbedan Penelitian


Pengetahuan
1. Ghozali Variabel Variabel Tidak menggunakan
Mazki Independen: pengetahuan karakteristik,
(2010) -Karakteristik Bank memiliki pengaruh pelayanan dan
Syariah positif dan signifikan kepercayaan, dan objek
-Pelayanan dan terhadap keputusan fisik tetapi
Kepercayaan nasabah. menggunakan variabel
-Pengetahuan pengetahuan,
-Objek Fisik menambah variabel
Variabel Dependen: brand image dan
-Keputusan Nasabah variabel minat sebagai
variabel intervening.

10
11

2. Arif Variabel Pengetahuan Dalam penelitan ini


Jalaludin Independen: konsumen yang untuk mengetahui
(2015) -Pengetahuan meliputi pengetahuan faktor yang
Konsumen produk, pengetahuan mempengaruhi
Variabel Dependen: pembelian dan keputusan nasabah
-Keputusan Nasabah pengetahuan menambah variabel
pemakaian independen brand
berpengaruh positif image dan minat
dan signifikan sebagai variabel
terhadap keputusan intervening.
nasabah.
3. Miko Andi Variabel Variabel Dalam penelitian ini
Wardana Independen: pengetahuan untuk mengetahui
(2016) -Pertimbangan memiliki pengaruh mengetahui faktor
-Pengetahuan yang negatif dan yang mempengaruhi
-Sikap tidak signifikan keputusan nasabah
Variabel Dependen: terhadap keputusan tidak menggunakan
-Keputusan Nasabah nasabah. pertimbangan dan
sikap tetapi menambah
variaebel independ
brand image dan minat
sebagai variabel
intervening.
4. Kautsar Variabel Pengetahuan Dalam penelitian ini
Audytra independen: perpengaruh positif minat dijadikan
Muhamma -Pengetahuan dan signifikan variabel intervening,
d (2014) Definisi terhadap minat warga sedangkan
-Pengetahuan Lokasi memilih Bank penelitiannya
-Pengetahuan Produk Muamalat. dilakukan pada BPRS.
-Pengetahuan Prinsip
Variabel Dependen:
-Minat
5. Aris Variabel Variabel Dalam penelitian ini
12

Purwanto independen: pengetahuan minat dijadikan


(2016) -Pengetahuan memiliki pengaruh variabel intervening,
-Religiusitas negatif dan dan tidak
-Tingkat Pendapatan signifikan terhadap menggunakan variabel
Variabel Dependen: minat. independen religusitas
-Minat dan tingkat
pendapatan.
6. Syahriyal Variabel Pengetahuan Dalam penelitian ini
(2018) Independen: masyarakat untuk mengetahui
-Persepsi Nilai berpengaruh positif mengetahui faktor
-Pengetahuan terhadap keputusan yang mempengaruhi
Mayarakat menabung yang keputusan yang
Variabel Dependen: dimediasi oleh dimediasi oleh minat
-Keputusan variabel minat tidak menggunakan
Menabung menabung. persepsi nilai tetapi
Variabel menggunakan variabel
Intervening: pengetahuan dan brand
-Minat Menabung image.
7. Erik Indra Variabel Pengetahuan Dalam penelitian ini
Kusuma Independen: berpengaruh negatif untuk mengetahui
dkk (2017) -Green Marketing terhadap keputusan mengetahui faktor
-Pengetahuan menabung yang yang mempengaruhi
Lingkungan dimediasi oleh keputusan yang
Variabel Dependen: variabel minat. dimediasi oleh minat
-Keputusan nasabah tidak
Pembelian menggunakan green
Variabel marketing tetapi
Intervening: menggunakan variabel
-Minat beli pengetahuan dan brand
image.
Brand Image
1. Aditya Variabel Citra merek Dalam penelitian ini
Bagus Independen: berpengaruh positif untuk mengetahui
13

Indratama -Citra Merek dan signifikan mengetahui faktor


dan Yessy -Promosi Penjualan terhadap keputusan yang mempengaruhi
Artanti Variabel Dependen: nasabah keputusan nasabah
(2014) -Keputusan Nasabah tidak menggunakan
promosi penjualan
tetapi menggunakan
variabel pengetahuan,
brand image dan
menambah variabel
intervening yaitu
minat.
2. Ramadhani Variabel Citra merek Dalam penelitian ini
Harri Independen: berpengaruh positif untuk mengetahui
Pratama -Diferensiasi Produk dan signifikan mengetahui faktor
dan Indi -Kualitas Pelayanan terhadap keputusan yang mempengaruhi
Djastuti -Citra Merek konumen. keputusan nasabah
(2015) Variabel Dependen: tidak menggunakan
-Keputusan diferensiasi dan
Konsumen kualitas pelayanan
tetapi menggunakan
variabel pengetahuan,
brand image dan
menambah variabel
intervening yaitu
minat.
3. Conny Variabel Citra merek secara Dalam penelitian ini
Sondakh Independen: parsial berpengaruh untuk mengetahui
(2014) -Kualitas Pelayanan negatif dan mengetahui faktor
-Citra Merek signifikan terhadap yang mempengaruhi
Variabel Dependen: keputusan nasabah. keputusan nasabah
-Keputusan Nasabah tidak menggunakan
kualitas pelayanan
tetapi menggunakan
14

variabel pengetahuan,
brand image dan
menambah variabel
intervening yaitu
minat.
4. Rindang Variabel Variabel citra merek Dalam penelitian ini
Lista Sari Independen: secara parsial untuk mengetahui
dkk (2014) -Citra Merk berpengaruh negatif mengetahui faktor
-Harga dan signifikan yang mempengaruhi
-Promosi terhadap keputusan keputusan nasabah
Variabel Dependen: pembelian. tidak menggunakan
-Keputusan harga dan promosi
Pembelian tetapi menggunakan
variabel pengetahuan,
brand image dan
menambah variabel
intervening yaitu
minat.
5. Edwin Variabel Variabel citra merek Dalam penelitian ini
Prassetio Idependen: berpengaruh positif variabel minat
(2017) -Tingkat Nisbah Bagi dan signifikan dijadikan variabel
Hasil terhadap minat intervening.
-Penerapan Akad menabung.
-Citra Merek
-Promosi
-Kualitas Pelayanan
Variabel Dependen:
-Minat menabung
6. E Desi Variabel Variabel citra merek Dalam penelitian ini
Arista dan Independen: berpengaruh negatif variabel minat
Sri Rahayu -Pengaruh Iklan dan signifikan dijadikan variabel
Tri Astuti -Kepercayaan Merek terhadap minat beli. intervening.
(2011) -Citra Merek
15

Variabel Dependen:
-Minat Beli
7. Heri Variabel Variabel citra merek Dalam penelitian ini
Prasuhanda Independen: secara tidak langsung untuk mengetahui
Manurung -Promosi berpengaruh positif mengetahui faktor
(2016) -Lokasi dan signifikan yang mempengaruhi
-Citra Merek terhadap keputusan keputusan yang
Variabel Dependen: pembelian melalui dimediasi oleh minat
-Keputusan minat beli konsumen. nasabah tidak
Pembelian menggunakan promosi
Variabel dan lokasi tetapi
Intervening: menggunakan variabel
-Minat Beli pengetahuan dan brand
image. Sedangkan
penelitian dilakukan
pada BPRS.

Dari penelitian-penelitian yang dilakukan Mazki (2010) dan Jalaudin (2015)

diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap keputusan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Wardana

(2016) dapat disimpulkan bahwa pengetahuan berpengaruh secara negatif tapi

tidak signifikan terhadap keputusan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan

Muhammad (2014) dapat disimpulkan bahwa pengetahuan berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap minat. Sedangkan penelitian yang dilakukan

Purwanto (2016) menyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap minat. Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan Syahriyal

(2018) menyatakan bahwa minat mampu memediasi pengaruh pengetahuan

terhadap keputusan. Sedangkan penelitian Kusuma dkk (2017) menyatakan bahwa

minat tidak mampu memediasi pengaruh pengetahuan terhadap keputusan.


16

Adapun penelitian-penelitian yang dilakukan Indratama (2014) dan Pratama

(2015) diatas dapat disimpulkan bahwa citra merek berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap keputusan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Sondakh

(2014) dan Sari dkk (2014) dapat disimpulkan bahwa citra merek berpengaruh

secara negatif dan signifikan terhadap keputusan. Selanjutnya penelitian yang

dilakukan Prasetio (2017) dapat disimpulkan bahwa citra merek berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap minat. Sedangkan penelitian yang dilakukan

Arista dkk (2011) menyatakan bahwa citra merek berpengaruh secara negatif dan

signifikan terhadap minat. Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan Manurung

(2016) dapat disimpulkan bahwa minat mampu memediasi pengaruh citra merek

terhadap keputusan.

Dengan demikian terdapat gap research yang harus diselesaikan. Penelitian ini

bermaksud untuk menyelesaikan gap research yang ada.

B. Kerangka Teori

1. Teori Perilaku Konsumen

a. Pengertian perilaku konsumen

Menurut Prasetijo (2003:7) perilaku konsumen merupakan

studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units) baik

individu, kelompok, ataupun organisasi membuat keputusan-keputusan

beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan

mengkonsumsinya. Schiffman dan Kanuk dalam Prastijo (2003)

mendefinisikan perilaku konsumen yaitu proses yang dilalui oleh

seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan


17

bertindak paska konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan

bisa memenuhi kebutuhanya.

Hasan (2013:161) perilaku konsumen marupakan bidang kajian

untuk menjelaskan bagaimana orang membeli, apa yang mereka beli,

kapan mereka membeli dan mengapa mereka membeli dengan cara

memadukan unsur-unsur psikologi, sosiologi, sosio-psikologis,

antropologi dan ekonomi untuk memahami konsumen dalam proses

pembuatan keputusan pembelian, baik secara inidvidu maupun

komunita atau kelompok. Sedangkan menurut Mowen dan Minor

(2002:6) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit

pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan

perolehan, konsumsi, berbagai produk, jasa, pengalaman serta ide-ide.

Perilaku konsumen dapat disarikan dari semua definisi di atas sebagai

suatu studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen

dalam memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan produk, jasa,

gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan

hasrat mereka (Rangkuti, 2009:92).

b. Proses pengambilan keputusan

Konsumen mengambil keputusan membeli barang atau jasa melalui

satu proses tertentu terdiri atas lima tahap menurut Rangkuti, 2009:93)

yaitu:

1) Pengenalan kebutuhan (needs recognition) yaitu, proses konsumen

mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pemasar perlu


18

mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan

mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.

2) Pencarian alternatif informasi (alternative search for information)

yaitu, proses konsumen terdorong untuk mencari informasi yang

lebih banyak. Sumber informasi konsumen dibagi menjadi 4

(empat) kelompok, yaitu:

a) Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b) Sumber komersial, yaitu iklan, wiraniaga, penyalur, website,

kemasan, pajangan.

c) Sumber publik, yaitu media massa, organisasi penentu

peringkat konsumen, pencarian internet.

d) Sumber pengalaman, yaitu penanganan, pengkajian, pemakaian

produk.

3) Evaluation of alternatives (evaluasi alternatif), yaitu proses

konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi dalam

menetapkan pilihan.

4) Purchase decision (keputusan pembelian), yaitu proses konsumen

membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam tahap

evaluasi.

5) Postpurchase behavior (perilaku pasca pembelian), yaitu proses

konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan dengan

pembelian yang dilakukan.


19

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Keputusan pembelian dari pembeli dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya adalah faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan

psikologi. Faktor perilaku konsumen menurut Setiadi (2008) sebagai

berikut:

1) Faktor-faktor kebudayaan

a) Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari

keinginan dan perilaku seseorang. Dalam kebudayaan

seseorang akan mempelajari seperangkat nilai, persepsi,

preferensi dan perilaku melalui proses sosialisasi yang

melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting

lainnya.

b) Subbudaya, setiap kebudayaan terdiri atas subbudaya-

subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan

sosioalisasi yang lebih spesifik. Subbudaya terbagai menjadi

empat jenis yaitu, kelompok nasionalisme, kelompok

keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.

c) Kelas sosial merupakan kelas yang relatif homogen dan dapat

bertahan lama dalam lingkungan masyarakat, karena telah

tersusun secara hirarki dan yang keanggotaannya mempunyai

niat, minat, dan perilaku yang serupa.

2) Faktor-faktor sosial
20

a) Kelompok referensi, seseorang terdiri dari seluruh kelompok

yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung

terhadap sikap atau perilaku seseorang.

b) Keluarga dan sanak keluarga, terutama dalam budaya yang

cenderung kolektif (bukan indvidualis) sangat menentukan

perilaku, pilihan produk dan aktivitas pembelian. Keluarga juga

dapat dijadikan tempat pembelajaran dan bersosialisasi untuk

menjadi konsumen.

c) Peran dan status yaitu, seseorang umunya berpartisipasi dalam

kelompok hidup keluarganya, klub, organisasi. Posisi seseorang

dalam kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan

status.

3) Faktor-faktor pribadi

a) Umur dan tahapan dalam siklus hidup yaitu, konsumsi

seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.

Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau

transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.

b) Pekerjaan yaitu, para pemasar berusaha mengidentifikasi

kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-

rata terhadap produk dan jasa tertentu.

c) Keadaan ekonomi yaitu, terdiri dari pendapatan yang dapat

dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan

dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan


21

uang), kemampuan mudah untuk meminjam dan sikap terhadap

mengeluarkan lawan menabung.

d) Gaya hidup adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh

keinginan, minat, dan pendapat seseorang.

e) Kepribadian dan konsep diri adalah karakteristik pesikologis

yang berbeda dan setiap orang yang memandang responnya

terhadap lingkungan yang relatif konsisiten.

4) Faktor-faktor psikologi

a) Motivasi yaitu, merupakan kebutuhan bersifat biogenik,

kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu.

b) Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih,

mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk

menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

c) Proses belajar yaitu, menjelaskan perubahan dalam perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman.

d) Kepercayaan dan sikap yaitu, suatu gagasan deskriptif yang

dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

Setiap bagian dari faktor-faktor tersebut memiliki keterkaitan

yang dapat mempengaruhi seseorang di dalam bersikap untuk

memenuhi kebutuhanya, khususnya dalam pengambilan keputusan

pembelian.

Pengetahuan konsumen dan brand image tentang informasi

bank syariah akan memberi dampak terhadap perilaku konsumen.


22

Hasan (2013:161) mendefinisikan perilaku konsumen marupakan

bidang kajian untuk menjelaskan bagaimana orang membeli, apa yang

mereka beli, kapan mereka membeli dan mengapa mereka membeli

dengan cara memadukan unsur-unsur psikologi, sosiologi, sosio-

psikologis, antropologi dan ekonomi untuk memahami konsumen

dalam proses pembuatan keputusan pembelian, baik secara inidvidu

maupun komunitas atau kelompok. Dengan mengetahui pentingnya

pengetahuan konsumen dan brand image tentang bank syariah, maka

bank syariah diharapkan dapat mengetahui dan mengevaluasi dengan

cara apa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang

diperlukan nasabah.

2. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui, atau segala

sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu hal (Tim penyusun

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Sunyoto (2013:53)

pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki

konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta

pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan

informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

Menurut Setiadi (2003:15) pengetahuan nasabah adalah informasi

terhadap produk dan jasa yang disimpan dalam ingatan nasabah.

Menurut Mowen dan Minor (2002:135) mendefinisikan pengetahuan


23

konsumen sebagai sebagai sejumlah pengalaman dengan dan informasi

tentang produk atau jasa tertentu yang dimiliki oleh seseorang. Dengan

meningkatnya pengetahuan konsumen individu, hal ini memugkinkan

bagi konsumen tersebut untuk berfikir tentang produk di antara

sejumlah dimensi yang lebih besar dan membuat perbedaan yang baik

di antara merek-merek.

Engel dkk (1994) pengetahuan konsumen merupakan

determinan utama perilaku konsumen. Hal yang sama berlaku dalam

bidang persuasi. Jika konsumen berpengetahuan banyak tentang topik

komunikasi persuasif, mereka mungkin mampu lebih baik

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan klaim pesan. Konsisten dengan

hal ini, konsumen yang memiliki banyak pengetahuan terlibat

merespon lebih mendukung ketika isi iklan menjadi lebih teknis.

Tahap pengetahuan dimulai ketika konsumen menerima stimulus fisik

atau sosial yang memberikan pemaparan dan perhatian pada produk

baru dan cara kerjanya. Dalam tahap ini konsumen sadar akan produk

bersangkutan, tetapi tidak membuat keputusan apapun sehubungan

dengan relevensi produk dengan suatu masalah atau kebutuhan yang

dikenali.

b. Jenis-jenis pengetahuan

Mowen dan minor (2002) membagi pengetahuan konsumen

menjadi tiga ketegori sebagai berikut:


24

1) Pengetahuan objektif (objective knowledge) yaitu, informasi yang

benar megenai kelas produk yang disimpan di dalam memori

jangka panjang konsumen.

2) Pengetahuan subjektif (subjective knowledge) yaitu, persepsi

konsumen mengenai apa dan berapa banyak yang dia ketahui

mengenai kelas produk.

3) Informasi mengenai pengetahuan lainya, konsumen kemungkinan

juga memiliki informasi mengenai pengetahuan berbagai hal

lainnya.

c. Cara konsumen memperoleh pengetahuan

Pengetahuan diperoleh melalui proses pembelajaran kognitif.

Pembelajaran kognitif adalah sebagai proses dimana orang membentuk

asosiasi di antara konsep, belajar urutan konsep (seperti menghafalkan

daftar), menyelesaikan masalah dan mendapakan masukan atau sebuah

proses aktif di mana orang berusaha untuk mengendalikan informasi

yang mereka dapatkan (Mowen dan Minor, 2002:136).

Pengetahuan konsumen dapat diperoleh melalui pendidikan

maupun melalui pengalaman. Pembelajaran melalui pendidikan

(learning through education) melibatkan perolehan infromasi dari

perusahaan melalui iklan, wiraniaga, dan usaha konsumen sendiri

dalam mencari data. Pembelajaran melalui pengalaman (learning

through experience) adalah memeperoleh pengetahuan melalui kontak

nyata dengan produk. Pembelajaran melalui pengalaman umunya


25

merupakan sarana yang lebih efektif untuk mendapatkan pengetahuan

bagi konsumen.

d. Indikator pengetahuan nasabah

Engel, dkk dalam Sunyoto (2014) pengetahuan konsumen

terbagai menjadi tiga macam, yaitu:

1) Pengetahuan produk

Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam

informasi mengenai produk yang meliputi pengetahuan mengenai

karakteristik produk, kategori produk, merek produk, terminologi

produk, atirbut produk, harga dan sebagainya.

2) Pengetahuan pembelian

Keputusan konsumen mengenai tingkat pembelian produk akan

sangat ditentukan oleh pengetahuannya. Pengetahuan pembelian

terdiri atas pengetahuan toko, lokasi produk di dalam toko tersebut,

dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.

3) Pengetahuan pemakaian

Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika

produk tersedia telah digunakan atau dikonsumsi. Produk bisa

memberikan manfaat maksimal dan kepuasan tinggi, maka

konsumen harus dapat menggunakan atau mengkonsumsi suatu

produk dengan benar.


26

3. Citra Merek (Brand image)

a. Pengertian citra merek (brand image)

Merek dimaknai sebagai kombinasi dari sebuah nama, tanda

simbol atau desain untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari suatu

usaha atau kelompok usaha yang dikembangkan menjai merek dagang

dan membedakan diri dari pesaing, menciptakan pengaruh dan

menghasilkan nilai bagi perusahaan (Hasan, 2014:202). Setiadi

(2003:180) mengemukakan Citra merek mengacu pada skema memori

akan sebuah merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut,

kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan karakteristik

pemasar dan/atau karakteristik pembuat dari produk/merek tersebut.

Citra merek adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika

mendengar atau melihat nama suatu merek.

Citra merek menurut Kotler dalam Rangkuti (2009:90) adalah

persepsi merek yang dihubungkan dengan asosiasi merek yang melekat

dalam ingatan konsumen. Asosiasi merek merupakan informasi

terhadap merek yag diberikan oleh konsumen yang diberikan oleh

konsumen yang ada dalam ingatan mereka dan mengandung arti merek

itu. Menurut Shimp (2003:12) Brand Image (citra merek) dapat

dianggap sebagai jenis assosiasi yang muncul di benak konsumen

ketika mengingat sebuah merek tertentu. Assosiasi tersebut secara

sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu


27

yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir

mengenai orang lain.

Menurut Durianto dkk (2001:2-3) merek yang berhasil adalah

merek yang memiliki posisi yang kuat. Agar posisi merek kuat, merek

tersebut harus dikenal terlebih dahulu. Merek mengandung janji

perusahaan untuk secara kosisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa

tertentu kepada pembeli. Pengenalan merek menjadi landasan

terbentuknya asosiasi merek.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa brand image

adalah serangkaian deskripsi tentang persepsi dan sikap konsumen

terhadap merek tertentu. Brand image dari suatu produk yang memiliki

citra positif akan mendorong konsumen melakukan pembelian

terhadap produk atau jasa yang telah diyakininya dari pada produk/jasa

yang lain. Brand image yang memiliki keunikan juga akan mudah

diingat dalam benak seseorang dari pada produk atau jasa yang

lainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memperhatikan

perilaku konsumennya dan menciptakan inovasi baru untuk

mengantisipasi dimasa depan.

b. Asosiasi merek

Menurut Durianto dalam Amanah (2011:226) berbagai asosiasi

merek yang berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang

disebut citra merek. Citra terhadap suatu merek berhubungan dengan

sikap yang berhubungan dengan keyakinan dan persepsi terhadap suatu


28

merek. Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin

kuat citra yang dimiliki oleh merek tersebut. Asosiasi-asosiasi yang

terkait dengan suatu merek mengacu pada berbagai hal, yaitu:

1) Atribut produk yaitu, mengasosiasikan atribut atau karakteristik

suatu produk merupakan strategi pemosisian (positioning) yang

paling sering digunakan. Mengembangkan asosiasi semacam ini

efektif karena jika atribut tersebut bermakna, asosiasi dapat secara

langsung diterjemahkan dalam alasan pembelian suatu merek.

2) Manfaat, manfaat rasional yang berkaitan erat dengan atribut

produk yang dapat menjadi bagian dari proses pengambilan

keputusan yang rasional dan manfaat psikologis yang berkaitan

dengan perasaan yang timbul karena membeli atau menggunakan

merek.

3) Nilai yaitu, merek menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.

Seperti halnya persepsi kualitas, kemajuan teknologi atau kesan

nilai yang mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif.

4) Budaya, merek juga akan mencerminkan budaya tertentu. Evaluasi

terhadap suatu merek disebagian kelas produk ini akan diawali

dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua dari

tingkat harga, konsisten tingkat keseriusan, dan efisien.

5) Kepribadian, merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.

Seringkali produk tertentu menggunakan kepribadian orang yang

terkenal untuk mendongkrak atau menopang merek produknya.


29

6) Pemakai, merek menujukkan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut. Pendekatan ini mengasosiasikan

merek tersebut dengan suatu penggunaan atau aplikasi tertentu.

c. Membangun citra yang positif

Menurut Mowen dan Minor (2002) membangun citra yang positif

tidaklah mudah bagi suatu organisasi, sering kita mendengar bahwa

suatu organisai mempunyai citra yang buruk dan tidak jelas. Tentu saja

hal ini akan menimbulkan dampak negatif bagi suatu organisasi. Citra

merupakan hal realitas, yang pengembangan dan perbaikan citra harus

didasarkan pada kinerja yang baik. Apabila kinerja yang dibangun oleh

suatu organisasi telah baik akan tetapi citra tidak sesuai harapan maka

dapat disimpulkan bahwa hal ini kemungkinan kesalahan kita dalam

berkomunikasi. Jika citra itu benar dan merefleksikan kinerja kita yang

jelek, itu berarti kesalahan kita dalam mengelola organisasi.

Citra bukan apa yang dikomunikasikan, jika citra yang

dikomunikasikan tidak sesuai dengan realitas. Ketika tidak ada

konsistensi antara kinerja nyata dan citra yang dikomunikasikan,

realitas akan menang. Komunikasi oraganisasi yang dirasakan tidak

percaya, akan marusak citra bahkan meganalisis sifat-sifat masalah

secara keseluruhan sebelum melakukan tindakan. Masalah komunikasi

seharusnya diperbaiki dengan memperbaiki komunikasi,

bagaimanapun jika terdapat masalah yang nyata, misalnya jika citra


30

yang buruk disebabkan kinerja yang jelek, citra hanya dapat diperbaiki

dengan tindakan internal, yang bertujuan memperbaiki kinerja.

d. Pengukuran citra merek (brand image)

Menurut Shimp dalam Rizan (2012:5), ada tiga bagian yang

terdapat dalam pengukuran citra merek. Bagian pertama adalah atribut.

Atribut adalah ciri-ciri atau berbagai aspek dari merek yang

diiklankan. Atribut juga dibagi menjadi dua bagian yaitu hal-hal yang

tidak berhubungan dengan produk (contoh: harga, kemasan, pemakai,

dan citra penggunaan), dan hal-hal yang berhubungan dengan produk

(contoh: warna, ukuran, desain).

Kemudian bagian kedua pengukuran citra merek menurut

Shimp adalah manfaat. Manfaat dibagi menjadi tiga bagian yaitu

fungsional, simbolis dan pengalaman.

1) Fungsional, yaitu manfaat yang berusaha menyediakan solusi bagi

masalah-masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat

dialami oleh konsumen, dengan mengasumsikan bahwa suatu

merek memiliki manfaat spesifik yang dapat memecahkan masalah

tersebut.

2) Simbolis, yaitu diarahkan pada keinginan konsumen dalam upaya

memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota suatu kelompok,

afiliasi, dan rasa memiliki.


31

3) Pengalaman, yaitu konsumen merupakan representasi dari

keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa

senang, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif.

Terakhir, bagian ketiga dari pengukuran citra merek menurut

Shimp adalah evaluasi keseluruhan, yaitu nilai atau kepentingan

subjektif dimana pelanggan menambahkannya pada hasil konsumsi.

e. Indikator citra merek (brand image)

Randheer, dkk dalam Iwan (2013:2) menyatakan bahwa brand

image memiliki indikator yang terdiri dari:

1) Value, Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide

seseorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik dan

diinginkan. Nilai memiliki sifat isi dan intensitas.

2) Quality, adalah Elemen nyata yang dapat mengubah pikiran

konsumen dalam menciptakan image untuk menerima merek.

3) Awareness, Kesadaran konsumen untuk mengenali dan mengingat

sebuah merek. Misalnya dalam bentuk nama, logo, dan slogan

tertentu yang digunakan para pelaku pasar.

Kapferer dalam Fadli (2013:1240) menyampaikan satu model

yang membuka wawasan bahwa identitas sebagian besar merek bisa

disajikan dalam enam dimensi. Setiap dimensi harus dikelola untuk

mempengaruhi brand image (citra merek) pada pelanggan. Keenam

dimensi tersebut adalah:


32

1) Fisik, yaitu penampilan merek dalam hal nama, warna-warna logo

dan kemasan yang dipilih.

2) Refleksi, yaitu citra konsumen sasaran seperti tercermin dalam

komunikasi merek.

3) Keterkaitan, hal ini merujuk pada bagaimana merek mencari

hubungan dan konsumen.

4) Kepribadian, merupakan kepribadian dari merek itu sendiri.

5) Budaya, yaitu latar belakang dan nilai-nilai merek.

6) Citra Diri, yaitu bagaimana pelanggan melihat dirinya sendiri

dalam hubungannya dengan merek.

4. Minat

a. Pengertian minat

Menurut Hasan (2013:137) Selain itu minat beli merupakan

kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil

tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan

tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Minat beli

merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen

untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang

dibutuhkan pada periode tertentu. Minat (interest) digambarkan

sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat

dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut.

Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli merupakan perilaku

yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan


33

keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler, 2002:78).

Getzel dalam Rusianingsih (2018) minat adalah suatu disposisi yang

terorganisasikan melalui pengalaman yang mendorong seseorang

untuk memperoleh obyek khusus, aktivitas, pemahaman dan

ketrampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.

Minat bukan istilah yang popular karena ketergantungannya pada

faktor-faktor internal seperti pemusatan perhatian, keingintahuan,

motivasi, dan kebutuhan. Rangsangan yang diberikan oleh bank untuk

menarik minat menabung masayarakat terbatas pada rangsangan yang

hasilnya dapat dirasakan langsung oleh nasabah. Nasabah saat ini juga

akan lebih berhati-hati dalam memilih bank untuk menginvestasikan

uangnya. Persepsi masyarakat terhadap bank tidak hanya terpaku pada

masalah kuantitas seperti bunga bank, tetapi sudah berkembang pada

persoalan kuantitas, baik mengenai layanan atupun produk. Penilaian

masyarakat terhadap bank dipengaruhi bagaimana mereka memaknai

produk bank atau pelayanan yang mereka terima (Zainab, 2011).

Hermawan (2012) beberapa tindakan dalam tahap minat:

1) Kenali mereka, apakah mereka mulai tertarik

2) Kaitkan subjek pembicaraan dengan masalah yang mereka hadapi

3) Amati terus keadaan jiwa/suasana hati mereka

4) Presentasikan perusahaan dengan baik, karena tenaga penjual

bertindak sebagai duta perusahaan terhadap prospek


34

5) Presentasikan produk dengan baik dengan tidak menjelekkan

produk pesaing.

b. Faktor-faktor pembentuk minat

Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler,

2007) :

1) Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi

alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal

yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang

disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti

keinginan orang lain.

2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan

dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian.

Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah

dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang

atau tidak.

Crow & Crow dalam Nisak dkk (2013) mengemukakan ada tiga

faktor utama yang membentuk minat, yaitu:

1) Faktor dorongan dari dalam, artinya mengarah pada kebutuhan-

kebutuhan yang muncul dari dalam individu, merupakan faktor

yang berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan

diri dari rasa lapar, rasa takut, rasa sakit, juga dorongan ingin tahu

membangkitkan minat untuk mengadakan penelitian dan

sebagainya.
35

2) Faktor motif sosial, artinya mengarah pada penyesuaian diri

dengan lingkungan agar dapat diterima dan diakui oleh

lingkungannya atau aktifitas untuk memenuhi kebutuhan sosial,

seperti bekerja, mendapatkan status, mendapatkan perhatian dan

penghargaan.

3) Faktor emosional atau perasaan, artinya minat yang erat

hubungannya dengan perasaan atau emosi, keberhasilan dalam

beraktivitas yang didorong oleh minat akan membawa rasa senang

dan memperkuat minat yang sudah ada, sebaliknya kegagalan akan

mengurangi minat individu tersebut.

c. Indikator minat

Menurut Ferdinand dalam Syahriyal (2018:142) minat beli

dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan konsumen untuk

membeli produk atau jasa.

2) Minat refrensial, yaitu kecenderungan konsumen untuk

merefrensikan atau menginformasikan produk atau jasa kepada

orang lain.

3) Minat prefensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku

konsumen yang memiliki minat utama pada produk dan jasa

tersebut. Prefrensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu

dengan produk dan jasa prefresinya.


36

4) Minat Eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku konsumen

yang selalu mencari informasi-informasi lain mengenai produk dan

jasa yang diminatinya sehingga tahu sifat-sifat positif yang terdapat

dalam produk atau jasa tersebut.

5. Keputusan

a. Pengertian keputusan

Menurut Prasetijo (2003) keputusan sebagai suatu pemilihan

tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kala lain, orang

yang mengambil keputusan harus memepunyai satu pilihan dari

beberapa alternatif yang ada. Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan

keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia

memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Dengan

adanya berbagai pilihan yang ditawarkan konsumen dapat mengambil

keputusan yang terbaik dari yang ditawarkan.

Menurut Sunyoto (2014:43-44) tipe keputusan konsumen ada

dua,yaitu:

1) Keputusan-keputusan asortimen

Konsep asortimen untuk menyatakan kombinasi dasar barang-

barangdan jasa-jasa yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu

dan kelompok.

2) Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pasar


37

Keputusan-keputusan yang berhubungan dengan pasar merupakan

keputusan yang berkaitan dengan produk dan merek khusus yang

diperlakukan untuk mengimplementasi sebuah strategi asortimen.

Terdapat empat sudut pandang dalam menganalisis

pengambilan keputusan konsumen menurut Prasetijo (2003), yaitu

1) Sudut pandang ekonomik

Pandangan ini melihat konsumen sebagai orang yang membuat

keputusan secara rasional. Ini berarti bahwa konsumen harus

mengetahui semua alternatif produk yang tersedia. Menurut para

ahli, model economic man ini tidak realistis. Alasan yang mereka

kemukakan adalah manusia memiliki keterbatasan kemampuan,

kebiasaan dan gerak, manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan,

manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki.

2) Sudut pandang pasif

Sudut pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomik.

Pandangan ini mengatakan bahwa konsumen pada dasanya pasrah

kepda kepentingannya sendiri dan menerima secara pasif usaha-

usaha promosi dari pemasar. Konsumen juga dianggap sebagai

pemebeli yang impulsif dan irasional, kelemahan pandangan ini

adalah bahwa pandangan ini tidak mempertimbangkan kenyataan

bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap

pemeblian yang mereka lakukan.

3) Sudut pandang kognitif


38

Sudut pandang ini menganggap konsumen sebagai cognitive man

atau sebagai problem solver. Menutup pandangan ini, konsumen

merupakan pengolah informasi yang senantiasa mencari dan

mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai.

4) Sudut pandang emosional

Pandangan ini menekankan emosi sebagai pendorong utama

sehingga konsumen membeli suatu produk.

b. Model pengambilan keputusan

Teori pengambilan keputusan pembelian konsumen, ada tiga

hal penting dari memahami model keputusan pembelian konsumen

menurut Sunyoto (2014:42-43) sebagai berikut:

1) Dengan adanya model, pandangan terhadap perilaku konsumen

bisa dilihat dalam perspektif yang terintegrasi.

2) Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk

pengembangan strategi pemasaran yang efektif.

3) Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk

segmentasi dan positioning.

c. Tahapan pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan pembelian berlangsung secara

runtut dalam lima tahapan. Tidak semua konsumen melewati semua

tahapan ini ketika mereka membuat keputusan untuk membeli,

karena pada kenyataannya beberapa tahap dapt dilewati tergantung


39

jenis pembelian. Tahapan pengambilan keputusan konsumen

menurut Hasan (2013:180), yaitu:

1) Pengenalan masalah, konsumen merasakan suatu kebutuhan dan

mejadi termotivasi untuk memecahkan masalah.

2) Pencarian informasi, konsumen mancari informasi yang

dibutuhkan untuk membuat keputusan pembelian.

3) Evaluasi alternatif, dimana konsumen membandingkan berbagai

merek dan produk.

4) Keputusan pembelian, dalam hal ini konsumen memutuskan

untuk membeli yang merek.

5) Evaluasi purnabeli, konsumen mengvaluasi keputusan pembelian

mereka.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

Setiadi (2003:425-231) berpendapat bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian meliputi :

1) Tujuan Konsumen

Tujuan yang ingin dicapai konsumen memiliki dampak yang

kuat pada proses pemecahan masalah. Konsumen yang memiliki

tujuan akhir optimis cenderung membutuhkan upaya pencarian

yang cukup besar untuk mencari alternatif yang cukup baik.

Sebaliknya konsumen dengan akhir yang memuaskan cenderung

melibatkan diri pada perilaku pencarian yang minimal.

2) Hierarki Tujuan Konsumen


40

Hierarki tujuan konsumen terhadap suatu permasalah memiliki

pengaruh kuat terhadap proses pemecahan masalah. Jika konsumen

memiliki hierarki tujuan yang terdefinisi dengan baik dalam

ingatannya, maka tujuan tersebut dapat diaktifkan dan rencana

keputusan yang terkait akan dilakukan secara otomatis, bahkan

kalau tidak tersedia rencana keputusan yang lengkap, suatu hierarki

tujuan yang umum dapat menjadi struktur yang sangat berguna

untuk mengembangkan rencana keputusan yang efektif tanpa

membutuhkan upaya pemecahan masalah yang cukup besar.

3) Keterlibatan dan Pengetahuan konsumen

Proses pemecahan masalah konsumen sangat dipengaruhi oleh

jumlah pengetahuan produk yang mereka dapatkan dari sepanjang

pengalaman masa lalu mereka dan melalui tingkat keterlibatan

mereka dengan produk atau proses pemilihan. Pengetahuan tentang

tujuan atau, alternatuf pilihan dan kriteria pilihan yang diaktifkan

secara heuristik mempengaruhi kemampuan konsumen

menciptakan suatu rencana keputusan efektif. Keterlibatan

konsumen dengan produk atau keputusan mempengaruhi motivasi

mereka untuk terlibat dalam proses pemecahan masalah.

4) Lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan konsumen untuk menyela atau mengganggu aliran


41

proses pemecahan masalah yang sedang berjalan. Ada lima jenis

kejadian yang dapat mengganggu atau menyela (interrupt), yaitu :

a) Gangguan dapat muncul ketika informasi tidak diharapkan

(unexpected information, tidak konsisten dengan struktur

pengetahuan yang telah ada) muncul dari lingkungan.

b) Rangsangan lingkungan yang mencolok (prominent

environmental stimuli) dapat mengganggu proses pemecahan

masalah.

c) Status pengaruh (affective state) seperti suasana hati dan

kejadian psikososial dapat menyela proses pemecahan masalah

yang sedang berlangsung.

d) Konflik yang muncul pada saat proses pengambilan keputusan

berlangsung dapat menyela proses pemecahan masalah.

e) Dampak dari penyesalan, proses pemecahan masalah konsumen

tergantung pada bagaimana konsumen menerjemahkan

kejadian yang mengganggu tersebut.

Peran seseorang dalam pembelian terkadang menjadi faktor

pendorong yang sangat kuat bagi pengambilan keputusan

pembelian. Sejumlah orang yang mungkin terlibat dalam keputusan

pembelian menurut Hasan (2013:180), adalah sebagai berikut:

1) Intiatir adalah orang yang pertama kali menyadari adanya

kebutuhan yang belum terpenuhi dan berinisiatif mengusulkan

untuk membeli produk tertentu.


42

2) Influencer adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi

pengaruh yang karena pandangan, nasihat atau pendapatanya

mempengaruhi keputusan pembelian.

3) Decider adalah orang berperan sebagai pengambil keputusan

dalam menentukan apakah produk jadi dibeli, produk apayang

akan dibeli, bagaimana cara membeli, dan di mana produk itu

dibeli.

4) Buyer adalah orang yang melakukan pembelian aktual.

5) User adalah orang yang mengonsumsi atau menggunakan

produk yang dibeli.

e. Indikator keputusan

Adapun indikator keputusan nasabah yang dikembangkan oleh

Haubl dalam Rahma (2007) sebagai berikut:

1) Daya tarik

2) Kemantapan membeli

3) Sesuai kebutuhan

C. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel

Pengetahuan dan Citra Merek (Brand Image) terhadap Keputusan Menabung

yang dimediasi oleh variabel Minat. Berikut ini adalah gambar dari kerangka

berfikir:
43

P1
Pengetahuan
(X1)

P3 P5 Keputusan
Minat
Menabung
(Y)
(Z)
P4

Brand image P2
(X2)

Gambar 2.1
Sumber: Konsep yang dikembangkan untuk penelitian

Maka penelitian diatas dapat dibuat persamaan matematis sebagai berikut :

a. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3Z

b. Z = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y = variabel keputusan menabung

a = konstanta

b1-3 = koefisien regresi

X1 = pengetahuan

X2 = brand image

Z = minat
44

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:64). Hipotesis yang dibentuk dalam

penelitian ini didasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya, sehingga

diharapkan hipotesis tersebut cukup valid untuk diuji. Adapun hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh pengetahuan terhadap keputusan menabung di bank syariah.

Pengetahuan konsumen menurut Engel, dkk dalam Sunyoto (2013:53)

adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai

macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan

produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan

fungsinya sebagai konsumen. Dengan meningkatkan pengetahuan

konsumen individu, hal ini memungkinkan bagi konsumen tersebut untuk

berfikir tentang produk di antara sejumlah dimensi yang lebih besar dan

membuat perbedaan yang baik di antara merek-merek.

Meningkatkan pengetahuan konsumen akan membuat konsumen lebih

terorganisir, menjadi lebih efisien dan akurat dalam memproses informasi

mereka dan memberikan ingatan informasi yang lebih baik. Pengetahuan

yang dimiliki oleh kosnumen dapat membentuk suatu kepercayaan yang

dapat mempengaruhi sikap dan tindakan berkenaan dengan produk/jasa

tersebut (Mowen dan Minor, 2002:135-136). Sehingga dapat dikatakan

bahwa pengetahuan mempengaruhi keputusan nasabah untuk menabung di


45

bank syariah, karena apabila nasabah tidak mengetahui sistem bank

syariah dan produk-produknya maka kemungkinan keputusan nasabah

dalam menabung di bank syariah menjadi berkurang.

Penelitian yang meneliti tentang pengaruh pengetahuan terhadap

keputusan nasabah yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu

Mazki (2010) dan Yuliawan (2011) hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah memilih bank syariah. Berdasarkan uraian tersebut, maka

hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

H1 = Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menabung di bank syariah.

2. Pengaruh brand image terhadap keputusan menabung di bank syariah.

Setiadi (2003:180) mengemukakan Citra merek mengacu pada skema

memori akan sebuah merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas

atribut, kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan karakteristik

pemasar dan/atau karakteristik pembuat dari produk/merek tersebut. Citra

merek adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar

atau melihat nama suatu merek.

Menurut Alba, dkk dalam Keller (1993:2) pengetahuan akan suatu

merek di dalam memori/ingatan penting terhadappembuatan sebuah

keputusan dan telah didokumentasikan dengan baik dalamingatan

sehinggapengetahuan merek (brand knowledge) sangat penting dalam


46

mempengaruhi apayang dipikirkan oleh seseorang tentang suatu merek.

Brand knowledge terdiri daridua komponen yaitu kesadaran merek (brand

awareness) dan citra merek (citra merek). Kesadaran merek berhubungan

dengan pengenalan dan pengingatankembali tentang kinerja suatu merek

oleh konsumen. Sedangkan citra merek (citra merek) mengacu pada

serangkaian asosiasi yang berhubungan dengan merek yang tertanam di

dalam benak konsumen (Keller, 1993:2).

Penelitian yang meneliti tentang pengaruh citra merek (brand image)

terhadap keputusan nasabah yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu

yaitu Pratama dan Djastuti (2015) dan Saputra (2018) hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa citra merek (brand image) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan nasabah memilih bank syariah. Berdasarkan

uraian tersebut, maka hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

H2 = Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menabung di bank syariah.

3. Pengaruh minat terhadap keputusan menabung di bank syariah.

Kotler (2002:78) Minat (interest) digambarkan sebagai situasi

seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk

memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung

diasumsikan sebagai minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai

respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk

melakukan pembelian. Minat beli juga dikatakan kecenderungan


47

konsumen untuk melakukan pembelian pada masa yang akan datang, maka

dengan demikian sangat penting meningkatkan minat beli konsumen

sehingga keputusan pembelian meningkat juga.

Penelitian yang meneliti tentang pengaruh minat terhadap keputusan

yang telah dilakukan peneliti terdahulu yaitu Manurung (2016) yang

menyatakan bahwa minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan. Hal ini berarti apabila minat yang dimiliki nasabah semakin

meningkat maka keputusan juga akan meningkat. Berdasarkan uraian

tersebut, maka hipotesis ketiga (H3) yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

H3 = Minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menabung di bank syariah.

4. Pengaruh pengetahuan terhadap minat memilih bank syariah.

Mowen dan Minor (2002:135) mendefinisikan pengetahuan konsumen

sebagai sebagai sejumlah pengalaman dengan dan informasi tentang

produk atau jasa tertentu yang dimiliki oleh seseorang. Dengan

meningkatnya pengetahuan konsumen individu, hal ini memugkinkan bagi

konsumen tersebut untuk berfikir tentang produk diantara sejumlah

dimensi yang lebih besar dan memebuat perbedaan yang baik diantara

merek-merek. Minat beli juga dikatakan kecenderungan pembelian untuk

melakukan pembelian pada masa yang akan datang. Berdasarkan uraian

mengenai pengertian minat beli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

minat beli adalah tahap kecenderungan perilaku membeli dari konsumen


48

pada suatu produk barang atau jasa yang dilakukan pada jangka waktu

tertentu dan secara aktif menyukai dan mempunyai sikap positif terhadap

suatu produk barang atau jasa (Manurung, 2016). Dengan kata lain,

apabila seseorang memiliki pengetahuan tentang produk/jasa yang tinggi,

kemungkinan minat menabung terhadap keputusan nasabah juga akan

lebih tinggi bila dibandingkan mereka yang memiliki pengetahuan

produk/jasa yang rendah.

Penelitian yang meneliti tentang pengaruh pengatahuan terhadap minat

yang telah dilakukan peneliti terdahulu yaitu Muhammad (2014) yang

menyatakan bahwa pengetahuan yang terdiri dari pengetahuan lokasi,

pengetahuan prinsip-prinsip, dan pengetahuan produk-produk berpengaruh

terhadap minat. Hal ini berarti apabila pengetahuan yang dimiliki nasabah

semakin tingki maka minat akan semakin tinggi juga. Berdasarkan uraian

tersebut, maka hipotesis keempat (H4) yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

H4 = Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

memilih bank syariah.

5. Pengaruh brand image terhadap minat memilih bank syariah.

Rangkuti (2009:90) citra merek adalah persepsi merek yang

dihubungkan dengan asosiasi merek yang melekat dalam ingatan

konsumen. Asosiasi merek merupakan informasi terhadap merek

yagdiberikan oleh konsumen yang diberikan oleh konsumen yang ada

dalam ingatan mereka dan mengandung arti merek itu. Citra merek
49

mempunyai peran penting dalam mempengaruhi keputusan menabung,

yang artinya citra merek dinilai mampu mendukung kualitas produk, jadi

nasabah akan memilih cocok atau tidaknya kualitas dengan citra positif

merek. Menurut Zainab (2011) minat bukan istilah yang popular karena

ketergantungannya pada faktor-faktor internal seperti pemusatan perhatian,

keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan rangsangan yang diberikan oleh

bank untuk menarik minat menabung masayarakat terbatas pada

rangsangan yang hasilnya dapat dirasakan langsung oleh nasabah. Persepsi

masyarakat terhadap bank tidak hanya terpaku pada masalah kuantitas

seperti bunga bank, tetapi sudah berkembang pada persoalan kuantitas,

baik mengenai layanan atupun citra produk. Penilaian masyarakat terhadap

bank dipengaruhi bagaimana mereka memaknai produk bank atau

pelayanan yang mereka terima.

Penelitian yang meneliti tentang pengaruh brand image terhadap

minat yang telah dilakukan peneliti terdahulu yaitu Prassetio (2017) yang

menyatakan citra merek berpengaruh signifikan terhadap minat. Hal ini

dikarenakan citra merek memiliki peran penting dalam mempengaruhi

minat, artinya ketika sebuah citra merek mampu mewakili kualitas

produk-produk dan memiliki citra yang positif maka minat nasabah akan

meningkat. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis kelima (H5) yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H5 = Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

memilih bank syariah.


50

6. Pengaruh pengetahuan terhadap keputusan yang dimediasi variabel minat.

Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum

melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi

perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung diasumsikan sebagai

minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek

yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian

(Kotler, 2002:78). Dengan meningkatkan pengetahuan konsumen individu,

hal ini memungkinkan bagi konsumen tersebut untuk berfikir tentang

produk di antara sejumlah dimensi yang lebih besar dan membuat

perbedaan yang baik di antara merek-merek.

Minat beli juga dikatakan kecenderungan pembelian untuk melakukan

pembelian pada masa yang akan datang. Berdasarkan uraian mengenai

pengertian minat beli diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat beli

adalah tahap kecenderungan perilaku membeli dari konsumen pada suatu

produk barang atau jasa yang dilakukan pada jangka waktu tertentu dan

secara aktif menyukai dan mempunyai sikap positif terhadap suatu produk

barang atau jasa (Manurung, 2014). Dengan kata lain, apabila seseorang

memiliki pengetahuan tentang produk/jasa yang tinggi, kemungkinan

minat menabung terhadap keputusan nasabah juga akan lebih tinggi bila

dibandingkan mereka yang memiliki pengetahuan produk/jasa yang

rendah. Setelah minatnya tinggi maka keputusan menggunakan produk

juga akan meningkat.


51

Penelitian yang meneliti tentang pengaruh pengetahuan terhadap

keputusan nasabah yang dimediasi variabel minat dilakukan oleh peneliti

terdahulu yaitu Syahriyal (2018), yang menyatakan bahwa minat menjadi

pemediasi antara pengetahuan terhadap keputusan. Dari uraian tersebut

maka hipotesis keenam (H6) yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H6 = Pengaruh pengetahuan terhadap keputusan yang dimediasi oleh

variabel minat.

7. Pengaruh brand image terhadap keputusan yang di mediasi variabel minat.

Menurut Shimp (2003:12) Brand Image (citra merek) dapat dianggap

sebagai jenis assosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat

sebuah merek tertentu. Assosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul

dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu

merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain. Brand image

dari suatu produk yang memiliki citra positif akan mendorong konsumen

melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang telah diyakininya

dari pada produk/jasa yang lain. Brand image yang memiliki keunikan

juga akan mudah diingat dalam benak seseorang dari pada produk atau

jasa yang lainnya.

Semakin baik citra merek yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi

pula minat nasabah untuk menabung di bank syariah sehingga semakin

tinggi minat nasabah akan meningkatkan pula keputusan menabung di

bank syariah. Penelitian yang meneliti tentang pengaruh brand image


52

terhadap keputusan nasabah yang dimediasi variabel minat dilakukan oleh

peneliti terdahulu yaitu penelitian Manurung (2016) dan Nulufi (2015)

yang menyatakan bahwa minat menjadi pemediasi antara brand

imageterhadap keputusan. Dari uraian tersebut maka hipotesis ketujuh (H7)

yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H7 = Pengaruh brand image terhadap keputusan yang dimediasi

variabel minat.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:7) penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini

merupakan penelitian kauntitatif, dimana peneliti berusaha untuk menemukan

pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari variabel bebas yaitu

pengaruh pengetahuan dan brand image terhadap keputusan menabung

melalui minat.

B. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan BPRS Suriyah Kantor Cabang Salatiga, yang

beralamatkan di Jl. Soekarno Hatta No. 3, Cebongan Salatiga Telp.(0298)

3429655 Fax.(0298) 3429256. Peneliti melakukan penelitian yang dilakukan

pada bulan September 2018.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

53
54

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Dalam penelitian ini populasi yang

digunakan adalah nasabah BPRS Suriyah Salatiga yang berjumlah 400

orang nasabah tabungan. Data nasabah tabungan diperoleh peneliti

melalui wawancara secara langsung pimpinan cabang BPRS Suriyah

Salatiga yaitu Bapak M Iqbal Panji Suhada, yang dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 28 Agustus 2018.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012:81). Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu insidental sampling. Menurut

Sugiyono (2012:85) insidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel

berdasarkan kebetulan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui

itu cocok sebagai sumber data. Dalam hal ini nasabah yang kebetulan

bertemu dengan peneliti di BPRS Suriyah Salatiga.

Adapun teknik sampel yang digunkan untuk menentukan jumlah

sampel dalam penelitian ini dengan rumus slovin dalam Supriyanto dan

Iswandiri (2017) adalah sebagai berikut:

N
n=
1 + 𝑛𝑒 2

Dimana:

n = Ukuran sampel

N = Populasi
55

e = Toleransi error

Berikut perhitungan sampel dengan toleransi error 10% adalah

sebagai berikut:

n = 400

1+ (400 x 0,12)

n = 400

1+4

n = 80

Berdasarkan perhitungan sampel di atas maka peneliti menggunakan

sampel sebanyak 80 responden.

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengambilan data atau metode pengambilan data adalah teknik

atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan

dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono,

2006:29). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik metode kuesioner

atau angket untuk mengumpulkan data

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Serta merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasi variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner
56

juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan tersebar

diwilayah luas.

E. Skala pengukuran

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut

Sugiyono (2012:93) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan

skala interval, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Dalam skala likert setiap item instrument mempunyai gradasi.

Adapun gradasi nilai pengukuran dari 1 sampai 5, dengan alternatif

jawaban: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat tidak Setuju (STS) dimana setiap jawaban diberi skor masing-masing

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert

Keterangan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak Setuju 1
F. Definisi konsep dan operasional

1. Pengetahuan

Menurut Engel, dkk dalam Sunyoto (2014:53) pengetahuan konsumen

adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai

macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan

produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan

fungsinyasebagai konsumen.
57

2. Brand image

Brand image (citra merek) mempresentasikan keseluruhan persepsi

terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu

terhadap merek tersebut (Setiadi, 2008:108). Menurut Shimp (2003:12)

Brand Image (citra merek) dapat dianggap sebagai jenis assosiasi yang

muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.

Assosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran

atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika

kita berpikir mengenai orang lain.

3. Minat

Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana

konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk

yang dibutuhkan pada periode tertentu (Hasan, 2013:173).

4. Keputusan menabung

Menurut Prasetijo (2003) keputusan sebagai suatu pemilihan tindakan

dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kala lain, orang yang

mengambil keputusan harus memepunyai satu pilihan dari beberapa

alternatif yang ada.


58

Tabel 3.2

Definisi konsep dan operasional

Variabel Definisi Indikator Skala


Penelitian Pengukuran
Pengetahuan Menurut Engel, Blackwell, Variabel pengetahuan Skala Likert
(X1) dan Miniard dalam Sunyoto diukur menggunakan
(2014:53) pengetahuan indikator dalam
konsumen adalah semua Blackwell, Miniard, dan
informasi yang dimiliki Engel dalam Sunyoto
konsumen mengenai (2014) yaitu:
berbagai macam produk dan a) Pengetahuan produk
jasa, serta pengetahuan b) Pengetahuan
lainnya yang terkait dengan pembelian
produk dan jasa tersebut dan c) Pengetahuan
informasi yang berhubungan pemakaian
dengan fungsinya sebagai
konsumen.

Brand image Brand image (citra merek) Variabel brand image Skala Likert
(X2) mempresentasikan diukur menggunakan
keseluruhan persepsi indikator yang
terhadap merek dan dibentuk dikembangkan Randheer,
dari informasi dan Al-Motawa, dan Khan
pengalaman masa lalu dalam Iwan (2013:2)
terhadap merek tersebut yaitu:
(Setiadi, 2008:108). a) Value
b) Quality
c) Awareness
Minat (Z) Minat beli merupakan Variabel minat diukur Skala Likert
sesuatu yang berhubungan menggunakan indikator
dengan rencana konsumen yang dikembangkan
untuk membeli produk Agusty Ferdinand dalam
59

tertentu serta berapa banyak Syahriyal (2018:142)


unit produk yang dibutuhkan a) Minat transaksional
pada periode tertentu (Hasan, b) Minat refrensial
2014). c) Minat prefensial
d) Minat Eksploratif
Keputusan Menurut Prasetijo (2003) Variabel keputusan Skala Likert
menabung keputusan sebagai suatu nasabah diukur
(Y) pemilihan tindakan dari dua menggunakan indikator
atau lebih pilihan alternatif. yang dikemukakan Haubl
Dengan kala lain, orang yang dalam Rahma (2007)
mengambil keputusan harus yaitu:
memepunyai satu pilihan dari a) Daya tarik
beberapa alternative yang b) Kemantapan membeli
ada. c) Sesuai kebutuhan

G. Instrumen penelitian

Menurut Sugiyono (2012:102) instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrument penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner atau angket,

yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

Pengumpulan data penelitian ini adalah dengan angket atau kuesioner,

yaitu untuk mengumpulkan data dari setiap variabel yang ada.Kuesioner yang

telah diisi oleh responden dan dikumpulkan kemudian akan dideskripsikan

melalui data untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan dan Brand Image

terhadap Keputusan Menabung yang dimediasi oleh Minat.


60

H. Uji Instrument Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013:52) uji validitas digunakan untuk mengukur

sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Mengukur validitas dapat

dilakukan dengan cara korelasi biverate antar masing-masing skor

indikator dengan total skor konstruk. Sedangkan untuk mengetahui skor

masing-masing valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statictic, jika r

hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid,

sebaliknya jika r hitung < r tabel, variabel tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2013:47) realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Pengukuran reliabitas dapat digunakan dengan dua cara yaitu:

a) Repeated Measur atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan diberi

pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat

apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

b) One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali

atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbanch

Alpha (𝛼). Nunnaly dalam Ghozali (2013:47-48) menyatakan suatu


61

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbanch Alpha > 0,70.

I. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikoloniaritas di dalam model regresi

adalah sebagai berikut :

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi.

2) Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi

(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolonieritas.

3) Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya

multikoloniaritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF

10 (Ghozali, 2013:105-106).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisistas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas (Ghozali, 2013:139).


62

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas salah satunya

dengan menggunakan metode Glejser yaitu meregresi nilai absolut

residual terhadap variabel bebas (Gujarati dalam Ghozali, 2013). Prosedur

penyajiaanya adalah dengan cara meregresi nilai absolute residual

terhadap variabel dependen atau undstandardized residual sebagai variabel

dependen, sedangkan variabel independennya adalah variabel X1 dan X2

sedangkan pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih

dari nilai alfa (0.05) maka data tidak mengandung heteroskedastisistas,

jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka terdapat gejala

heteroskedastisistas.

3. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:74) uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada pengujian ini

peneliti menggunakan analisa statistik yang dapat digunakan untuk

menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Suatu data dikatakan berdistribusi normal

apabila Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05.

4. Uji Linieritas

Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak (Ghozali, 2013:166). Apakah fungsi

yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear,


63

kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah

model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Durbin Watson.

Dengan mendasarkan pada nilai Durbin Watson tabel, dibandingkan

dengan nilai statistik. Jika signifikan atau berada pada daerah autokorelasi

positif, maka spesifikasi model persamaan utama adalah salah, atau

misspesification.

J. Uji Statistik

1. Uji ttest

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan signifikansi 5%. Penerimaan atau

penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi

tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen

tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.
64

2. Uji Ftest

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai

pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan signifikansi 5%. Ketentuan penerimaan

atau penolakan hipotesis sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi

tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan variabel

independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan variabel independen

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

3. Uji R (Koefisien Determinasi)

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi digunakan untuk

mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel terikat (dependen). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol

sampai satu. Semakin kecil nilai R2 berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas sedangkan

koefisien determinasi yang semakin mendekati nilai satu menunjukkan

semakin kuatnya kemampuan dalam menjelaskan perubahan variabel

bebas terhadap variasi variabel terikat sehingga mendekati sempurna.


65

K. Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis

jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi

linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk

menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013:249).

Analisis jalur sendiri tidak menentukan hubungan sebab-akibat dan juga

tidak dapat digunakan sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk

dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dilakukan oleh analisis

jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan

tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis

kausalitas imajiner.

Adapun persamaan regresi menghitung pengaruh pengetahuan dan citra

merek (brand image) terhadap keputusan nasabah dengan minat sebagai

variabel intervening melalui analisis jalur dirumuskan sebagai berikut:

Z = 𝛼 + 𝑝3𝑋1 + 𝑝4𝑋2 + 𝑒1 (1)

Y = 𝛼 + 𝑝1𝑋1 + 𝑝2𝑋2 + 𝑝5𝑍 + 𝑒2 (2)

Keterangan :

a. X1 = Pengetahuan

b. X2 = Citra Merek (Brand Image)

c. Z = Minat

d. Y = Keputusan Menabung
66

e. Besarnya 𝑒1 = √(1 − 𝑅 2 )

f. Besarnya 𝑒2 = √(1 − 𝑅 2 )

Persamaan (1) digunakan untuk menghitung pengaruh pengetahuan dan

citra merek (brand image) terhadap minat. Persamaan (2) digunakan untuk

menghitung pengaruh pengetahuan dan citra merek (brand image) terhadap

keputusan nasabah. Dalam persamaan (2) variabel pengetahuan, citra merek

(brand image) dan minat berperan sebagai variabel independen, sedangkan

keputusan nasabahberperan sebagai variabel dependen.

Setelah dilakukan analisis regresi melalui dua persamaan diatas dapat

digunakan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan citra merek (brand

image) terhadap keputusan nasabahdengan minat sebagai variabel intervening

dengan menggunakan p1, p2, p3, p4 dan p5. Berikut rumus perhitungan

analisis jalur (path analysis):

Pengaruh langsung X1 ke Z : p1

Pengaruh tidak langsung X1 ke Z ke Y : p3 x p5

Total pengaruh (korelasi X1 ke Y) : p1 + (p3xp5)

Pengaruh langsung X2 ke Y : p2

Pengaruh tidak langsung X2 ke Z ke Y : p4 x p5

Total pengaruh (korelasi X2 ke Y) : p2 + (p4xp5)

Untuk mengetahui signifikansi variabel intervening dalam penelitian

ini, yang dirumuskan dengan perkalian (p3 x p5) dan (p4 x p5) diuji dengan

sobel test untuk mencari standar error dari masing-masing koefisien indirect

effect (Sp3p5) dan (Sp4p5) yang dirumuskan sebagai berikut


67

𝑆𝑝3𝑝5 = √𝑝52 𝑆𝑝32 + 𝑝32 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝32 𝑆𝑝52

𝑆𝑝4𝑝5 = √𝑝52 𝑆𝑝42 + 𝑝42 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝42 𝑆𝑝52

Berdasarkan hasil Sp3p5 dan Sp4p5 tersebut selanjutnya dapat dihitung t

statistik pengaruh variabel intervening dengan rumus :

𝑝3𝑝5
𝑡=
𝑆𝑝3𝑝5

𝑝4𝑝5
𝑡=
𝑆𝑝4𝑝5

Nilai t hitung diatas dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang

menyatakan ada tidaknya pengaruh variabel intervening dalam penelitian.

Dengan demikian, apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis

diterima dengan kata lain ada pengaruh mediasi dalam penelitian. Sebaliknya,

apabila t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak dengan kata lain

tidak ada pengaruh mediasi dalam penelitian (Ghozali, 2013:249-255).

L. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS

Statistic 21.0 sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk

membantu dalam memproses data-data statistik secara cepat dan tepat, serta

menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambilan

keputusan.
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Profil Responden

Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada BPRS Suriyah

Cabang Salatiga dengan responden adalah nasabah yang berjumlah 80

responden. Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda-beda,

sehingga penulis mengelompokkan dengan karakteristik tertentu. Karakteristik

yang digunakan dalam pnelitian ini berdasarkan umur, jenis kelamin,

pekerjaan dan tingkat pendapatan. Berikut ini adalah hasil pengelompokan

responden berdasarkan kuesioner yang telah disebar:

1. Profil Responden berdasarkan Umur

Karakteristik responden yang pertama dikelompokkan berdasarkan

umur responden. Adapun data profil responden berdasarkan umur dapat

dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1
Umur Responden

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
29 36,3 36,3 36,3
< 20 Th
21 - 30 Th 14 17,5 17,5 53,8
Valid 31 - 40 Th 19 23,8 23,8 77,5
41 - 50 Th 18 22,5 22,5 100,0
Total 80 100,0 100,0
Sumber : Data yang diolah 2018

68
69

Dari tabel 4.1, dapat diketahui bahwa responden/nasabah yang

berumur di bawah 20 tahun sebanyak 36,3% yaitu sebanyak 29 responden,

umur 21 sampai 30 tahun sebanyak 17,5% yaitu sebanyak 14 responden,

umur 31 sampai 40 tahun 23,8% yaitu 19 responden, umur 41 sampai 50

tahun sebanyak 22,5% yaitu sebanyak 18 responden. Sehingga dapat di

simpulkan bahwa responden/nasabah BPRS Suriyah Cabang Salatiga

mayoritas berumur di bawah 20 tahun dengan presentase 36,3%.

2. Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden yang kedua dikelompokkan berdasarkan

jenis kelamin responden yaitu laki-laki dan perempuan. Adapun data profil

responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah

ini:

Tabel 4.2
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Laki-Laki 30 37,5 37,5 37,5
Valid Perempuan 50 62,5 62,5 100,0
Total 80 100,0 100,0
Sumber : Data yang diolah 2018

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden nasabah BPRS

Suriyah Cabang Salatiga berdasarkan jenis kelaminya adalah sebanyak

37,5% responden laki-laki atau 30 responden, sedangkan jumlah

responden perempuan sebanyak 62,5% responden atau 50 responden.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden/nasabah pada BPRS

Suriyah Cabang Salatiga adalah lebih banyak yang berjenis kelamin

perempuan dengan presentase 62,5%.


70

3. Profil Responden berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik responden yang ketiga dikelompokkan berdasarkan

pekerjaan responden yaitu pegawai negeri, pegawai swasta, wiraswasta,

mahasiswa/pelajar, dan lain-lain. Adapun data profil responden

berdasarkan pekerjaaan dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Pegawai Negeri 6 7,5 7,5 7,5
Pegawai Swasta 2 2,5 2,5 10,0
Wiraswasta 23 28,8 28,8 38,8
Valid
Mahasiswa/Pelajar 35 43,8 43,8 82,5
Lain-lain 14 17,5 17,5 100,0
Total 80 100,0 100,0
Sumber : Data yang diolah 2018

Dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa responden/nasabah BPRS

Suriyah Cabang Salatiga berdasarkan pekerjaan adalah pegawai negeri

sebanyak 6 orang atau 7,5%, pegawai swasta sebanyak 2 orang atau 2,5%,

Wiraswasta 23 orang atau 43,8%, mahasiswa/pelajar sebanyak 35 orang

atau 43,8%, dan lain-lain sebanyak 14 orang atau 17,5%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan responden/nasabah BPRS Suriyah

Cabang Salatiga adalah mahasisiwa/pelajar dengan presentase 43,8%.

4. Profil Responden berdasarkan Tingkat Pendapatan

Karakteristik responden yang keempat dikelompokkan

berdasarkan tingkat pendapatan responden yaitu kurang dari 500 ribu,

antara 500 ribu s/d 1jt, antara 1jt s/d 2jt, antara 2jt s/d 3jt, dan lebih dari 3jt
71

. Adapun data profil responden berdasarkan tingkat pendapatan dapat

dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4
Pendapatan Responden
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
< 500 ribu 36 45,0 45,0 45,0
500 ribu - 1 jt 18 22,5 22,5 67,5
1 jt - 2 jt 17 21,3 21,3 88,8
Valid
2 jt - 3 jt 1 1,3 1,3 90,0
> 3 jt 8 10,0 10,0 100,0
Total 80 100,0 100,0
Sumber : Data yang diolah 2018

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden/nasabah BPRS

Suriyah Cabang Salatiga berdasarkan tingkat pendapatan yang dibagi

menjadi lima yaitu memiliki pendapatan kurang dari 500 ribu sebanyak 36

responden atau 45,0%, antara 500 ribu s/d 1jt sebanyak 18 responden atau

22.5%, antara 1jt s/d 2jt sebanyak 17 responden atau 21,3%, antara 2jt s/d

3jt 1 responden atau 1,3%, dan lebih dari 3jt sebanyak 8 responden atau

10,0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pendapatan

responden/nasabah BPRS Suriyah Cabang Salatiga adalah kurang dari 500

ribu dengan presentase 45,0%.

B. Analisis Data

1. Uji instrument Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur


72

oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Jika r hitung > r tabel dan

bernilai positif, maka variabel tersebut valid, sebaliknya jika r hitung <

r tabel, variabel tersebut tidak valid. Untuk menguji apakah masing-

masing indikator valid atau tidak, bisa di lihat tampilan tabel 4.5 di

bawah ini, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan

tersebut dinyatakan valid:

Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Variabel Item r hitung r tabel Keterang
Pertanyaan an

Pengetahuan 1 0,816** Valid


Pengetahuan 0,220
(X1) Pengetahuan 2 0,776** Valid
Pengetahuan 3 0,793** Valid
Brand Image 1 0,800** Valid
Brand Image 0,220
Brand Image 2 0,801** Valid
(X2)
Brand Image 3 0,823** Valid
Minat 1 0,821** Valid
Minat 2 0,741** Valid
Minat (Z)
Minat 3 0,817** 0.220 Valid
Minat 4 0,775** Valid
Keputusan Keputusan 1 0,838** Valid
(Y) Keputusan 2 0,807** 0,220 Valid
Keputusan 3 0,844** Valid
Sumber : Data yang diolah 2018

Berdasarkan tabel di atas, diketahui semua pertanyaan yang

digunakan dalam kuisioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam

variabel memiliki r hitung lebih dari r tabel yaitu 0,220 dengan tingkat

signifikansi 5%.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2013:47) reliabilitas sebenarnya adalah alat

untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal


73

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu.

Nunnaly dalam Ghozali (2013:47-48) menyatakan suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch

Alpha > 0,70. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.6

berikut ini:

Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Keterangan


Alpha
Pengetahuan (X1) 0,710 Reliable
Brand Image (X2) 0,734 Reliable
Minat (Z) 0,786 Reliable
Keputusan (Y) 0,774 Reliable
Sumber : Data yang diolah 2018

Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha yang lebih besar

dari 0,70. Hal ini berarti bahwa seluruh instrumen dalam penelitian ini

reliabel, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat

digunakan untuk penelitian selanjutnya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau

independen. Untuk menunjukan adanya multikoloniaritas adalah nilai

tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 (Ghozali, 2013: 105-
74

106). Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.7

dibawah ini:

Tabel 4.7
Coefficientsa
Model Unstandardiz Standardized T Sig. Collinearity
ed Coefficients Statistics
Coefficients
B Std. Beta Toler VIF
Error ance
(Constant) 4,627 1,480 3,125 ,003
Pengetahuan ,076 ,198 ,073 ,383 ,703 ,276 3,622
1
Brand Image ,117 ,229 ,117 ,509 ,613 ,192 5,205
Minat ,287 ,126 ,335 2,270 ,026 ,464 2,154
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data yang diolah 2018
Hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa nilai

tolerancevariabel pengetahuan, brand image, dan minat masing-

masing sebesar 0.276, 0.192, dan 0.464. Nilai toleranceyang diperoleh

masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF

untuk variabel pengetahuan, brand iamge, dan minat yaitu masing-

masing sebesar 3.622, 5.205, dan 2.154. Dimana nilai VIF pada

variabel tersebut lebih kecil dari 10. Berdasarkan nilai tersebut dapat

disimpulkan bahwatidak terjadi gejala multikolonieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisistas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali, 2013:139).


75

Gujarati dalam Ghozali (2013) untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas salah satunya dengan menggunakan metode Glejser

yaitu meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Prosedur

penyajiaanya adalah dengan cara meregresi nilai absolute residual

terhadap variabel dependen atau undstandardized residual sebagai

variabel dependen, sedangkan variabel independennya adalah variabel

X1 dan X2 sedangkan pengambilan keputusannya adalah jika nilai

signifikansi lebih dari nilai alfa (0.05) maka data tidak mengandung

heteroskedastisistas, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka

terdapat gejala heteroskedastisistas. Adapun hasil uji heteroscedasticity

sebagai berikut:

Tabel 4.8
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) 2,041 ,871 2,343 ,022
Pengetahuan -,072 ,118 -,129 -,613 ,541
1
Brand Image -,077 ,117 -,141 -,655 ,515
Minat ,078 ,067 ,144 1,168 ,246
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Data yang diolah 2018
Dari tabel di atas diketahui nilai signifikansi pengetahuan (X1)

0,541, berarti data termasuk homogen karena diatas nilai 0,05. Nilai

signifikansi untuk variabel brand image (X2) sebesar 0,515, ini berarti

data termasuk homogen karena diatas nilai 0,05. Nilai signifikansi

untuk variabel minat (Z) sebesar 0,246, ini berarti data termasuk

homogen karena diatas nilai 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa


76

model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, sehingga

asumsi persamaan regresi baik.

c. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:74) uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel

bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Pada pengujian ini peneliti menggunakan analisa

statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual

adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Suatu

data dikatakan berdistribusi normal apabila Asymp.Sig (2-tailed) lebih

besar dari 0,05. Adapun hasil uji normalitas sebagai berikut:

Tabel 4.9
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 80
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,91052235
Absolute ,075
Most Extreme
Differences Positive ,075
Negative -,073
Kolmogorov-Smirnov Z ,675
Asymp. Sig. (2-tailed) ,753
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data yang diolah 2018
Pada hasil uji dari statistik non-parametrik kolmogorov-

smirnov menyatakan bahwa Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0.753

sedangkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05. Hasil ini


77

menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah data yang

berdistribusi normal, karena nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari

0.05 (0.753 > 0.05).

d. Uji Linieritas

Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi

model yang digunakan sudah benar atau tidak (Ghozali,

2013:166).Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris

sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas

akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear,

kuadrat atau kubik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji

Durbin Watson. Dengan mendasarkan pada nilai Durbin Watson tabel,

dibandingkan dengan nilai statistik. Jika signifikan atau berada pada

daerah autokorelasi positif, maka spesifikasi model persamaan utama

adalah salah, atau misspesification.

Table 4.10
Uji Durbin Watson

Model Utama (Persamaan 1)

Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Error of Durbin-
Square R Square the Estimate Watson
1 ,480a ,231 ,200 1,948 1,997
a. Predictors: (Constant), Minat, Pengetahuan, Brand Image
b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data yang diolah 2018
78

Tabel 4.11
Uji Durbin Watson

Model Kuadrat (Persamaan 2)

Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Error of Durbin-
Square R Square the Estimate Watson
a
1 .490 .240 .210 1.936 1.985
a. Predictors: (Constant), Z2, X12, X22
c. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data yang diolah 2018
Dari tabel 4.10 diatas diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,997.

Hal ini berarti lebih besar dari hasil du = 1,7253 yang diperoleh melalui

tabel Durbin Watson dengan statistik 5%, dan 4 - du = 4 - 1,7253 =

2,2847. Sehingga du < d < 4-du yaitu 1,7253< 1,997 < 2,2847 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam penelitian ini.

3. Uji Statistik

a. Uji ttest (Uji Signifikan Parameter Individual)

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi 5%.

Hasil uji ttest dapat dilihat dibawah ini:


79

Tabel 4.12
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) 6.373 1.299 4.907 .000
1 Pengetahuan .015 .201 .014 .074 .941
Brand Image .410 .195 .410 2.105 .039
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data yang diolah 2018

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua variabel independen

yang dimasukkan kedalam model regresi variabel pengetahuan tidak

signifikan hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk

pengetahuan sebesar 0,941 berada jauh diatas 0,05. Sedangkan

variabel brand image signifikan, hal ini dapat dilihat dari probabilitas

signifikansi sebesar 0,039 yang artinya lebih kecil dari 0,05. Maka

dari itu dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan dipengaruhi oleh

variabel brand image.

b. Uji Ftest (Uji Signifikansi Simultan)

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam

model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi 5%.

Hasil uji Ftest dapat dilihat dibawah ini:


80

Tabel 4.13
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 66.840 2 33.420 8.357 .001b
1 Residual 307.910 77 3.999
Total 374.750 79
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Brand Image, Pengetahuan
Sumber : Data yang diolah 2018

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa F hitung 8,357 dengan nilai

signifikansi 0,001. Karena probabilias signifikan jauh lebih kecil dari

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu

pengetahuan dan brand image secara bersama-sama berpengaruh

terhadap keputusan memilih BPRS Suriyah Cabang Salatiga.

c. Uji R (Koefisien Determinasi)

Menurut Ghozali (2013:97), koefisien determinasi digunakan

untuk mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel terikat (dependen). Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol sampai satu. Semakin kecil nilai R2 berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

terbatas sedangkan koefisien determinasi yang semakin mendekati

nilai satu menunjukkan semakin kuatnya kemampuan dalam

menjelaskan perubahan variabel bebas terhadap variasi variabel terikat

sehingga mendekati sempurna.


81

Tabel 4.14
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
a
1 .422 .178 .157 2.000
a. Predictors: (Constant), Brand Image, Pengetahuan
Sumber : Data yang diolah 2018

Dari tabel diatas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar 0,422 ini

artinya ada hubungan sebesar 0,422 antara variabel dependen yaitu

keputusan dengan variabel independen yaitu pengetahuan dan brand

image. Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara pengetahuan dan

brand image terhadap keputusan mempunyai hubungan yang kuat.

Koefisien determinasi (Adjusted R) sebesar 0,157 ini berarti kontribusi

variabel independen yaitu pengetahuan dan brand image

mempengaruhi variabel dependen sebesar 15,7% sedangkan sisanya

84,3% dipengaruhi variabel lain diluar model.

4. Path Analysis

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode

analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari

analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan

analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel

(model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

(Ghozali, 2013:249).
82

a. Hasil Regresi Pertama

Pada persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel pengetahuan dan brand image terhadap minat. Persamaan

ini diuji menggunakan SPSS dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.15
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 ,732a ,536 ,524 1,757
a. Predictors: (Constant), Brand Image, Pengetahuan
Sumber : Data yang diolah 2018
Besarnya R2 atau R yang terdapat pada tabel 4.15 diatas

adalah sebesar 0,536, hal ini menunjukan bahwa kontribusi atau

sumbangan pengaruh X1, X2 terhadap Z adalah sebesar 53,6%

sementara sisanya 46,4% merupakan kontribusi variabel-variabel

lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Sementara untuk

nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1= √(1-0,536) = 0,6811

Tabel 4.16
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) 6,086 1,141 5,334 ,000
1 Pengetahuan -,212 ,177 -,176 -1,200 ,234
Brand Image 1,022 ,171 ,875 5,977 ,000
a. Dependent Variable: Minat
Sumber : Data yang diolah 2018
Hasil output SPSS pada tabel 4.16 memberikan nilai

unstandardized coefficients beta untuk variabel pengetahuan

sebesar -0,212 dan signifikan pada 0,234 yang berarti pengetahuan

tidak signifikan terhadap minat. Nilai koefisien unstandardized


83

beta -0,212 merupakan nilai path untuk jalur p3. Selanjutnya nilai

unstandardized coefficients beta untuk variabel brand image

sebesar 1,022 dan signifikan pada 0,000 yang berarti brand image

berpengaruh terhadap minat. Nilai koefisien unstandardized beta

1,022 merupakan nilai path untuk jalur p4.

b. Hasil Regresi Kedua

Pada persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel pengetahuan, brand image, minat terhadap keputusan.

Persamaan ini menggunakan SPSS dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
a
1 ,480 ,231 ,200 1,948
a. Predictors: (Constant), Minat, Pengetahuan, Brand Image
Sumber : Data yang diolah 2018
Besarnya R2 atau R square yang terdapat pada tabel 4.17

adalah sebesar 0,231, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau

sumbangan pengaruh X1, X2 dan Z terhadap Y adalah sebesar

23,1%, sementara sisanya 76.9% merupakan kontribusi dari

variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Sementara untuk menghitung nilai e2 dapat dicari menggunakan

rumus e2 = √(1-0,231) = 0,8769.


84

Tabel 4.18

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) 4,627 1,480 3,125 ,003
Pengetahuan ,076 ,198 ,073 ,383 ,703
1
Brand Image ,117 ,229 ,117 ,509 ,613
Minat ,287 ,126 ,335 2,270 ,026
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data yang diolah 2018
Hasil output SPSS pada tabel 4.18 memberikan nilai

unstandardized coefficients beta untuk variabel pengetahuan

sebesar 0,076 dan signifikan pada 0,703 yang berarti pengetahuan

tidak signifikan terhadap keputusan. Nilai koefisien unstandardized

beta 0,076 merupakan nilai path untuk jalur p1. Selanjutnya nilai

unstandardized coefficients beta untuk variabel brand

imagesebesar 0,117 dan signifikan pada 0,613 yang berarti brand

image tidak berpengaruh terhadap keputusan. Nilai koefisien

unstandardized beta 0,117 merupakan nilai path untuk jalur p2.

Sedangkan unstandardized coefficients beta sebesar 0,287 dan

signifikan pada 0,026 yang berarti minat berpengaruh terhadap

keputusan. Nilai koefisien unstandardized beta 0,287 merupakan

nilai path untuk jalur p5.

Berdasarkan tabel diatas maka dapat menghasilkan model

sebagai berikut :
85

P1=0,076
Pengetahuan E2=0,876
(X1)
e1=0,6811
9

P3=-0,212 P5=0,287 Keputusan


Minat
Menabung
(Y)
P4=1,022 (Z)

Brand image P2=0,117


(X2)

Gambar 4.1
Model Path Analysis

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variabel

independen dapat berpengaruh langsung ke variabel dependen dan

dapat juga berpengaruh tidak langsung melalui variabel

intervening.

a. Pengaruh langsung dan tidak langsung

1) Pengaruh langsung pengetahuan terhadap keputusan (P1)

sebesar 0,076, sedangkan pengaruh tidak langsung

pengetahuan terhadap keputusan melalui minat = (P3 x P5)

= (-0,212) x 0,287 = -0,0608.

Total pengaruh langsung dan tidak langsung pengetahuan

terhadap keputusan = P1 + (P3 x P5)


86

= 0,076 + (-0,0608)

= 0,0152

2) Pengaruh langsung brand image terhadap keputusan (P2)

sebesar 0,117, sedangkan pengaruh tidak langsung brand

image terhadap keputusan melalui minat = (P4 x P5) =1,022

x 0,287 = 0,2933

Total pengaruh langsung dan tidak langsung brand image

terhadap keputusan = P2 + (P4 x P5)

= 0,117 + 0,2933

= 0,4103

Untuk mengetahui pengaruh mediasi maka menggunakan

sobel test yaitu, sebagai berikut:

1. 𝑆𝑝3𝑝5 = √𝑝52 𝑆𝑝32 + 𝑝32 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝32 𝑆𝑝52

= √(0,287)2 (0,177)2 + (−0,212)2 (0,126)2 + (0,117)2 (0,126)2

= √0,002580538 + 0,00071353 + 0,000217326

= √0,003511394

= 0,05926

2. 𝑆𝑝4𝑝5 = √𝑝52 𝑆𝑝42 + 𝑝42 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝42 𝑆𝑝52

= √(0,287)2 (0,171)2 + (1,022)2 (0,126)2 + (0,171)2 (1,026)2

= √0,002408551 + 0,016582227 + 0,00046423

= √0,019455008

= 0,1395

Berdasarkan hasil (Sp3p5) dan (Sp4p5) ini selanjutnya akan dihitung

nilai t statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:


87

𝑝3𝑝5 (−0,212)𝑥 0,287 −0,0608844


𝑡1 = = = = −1,0267
𝑆𝑝3𝑝5 0,05926 0,05926

𝑝4𝑝5 1,022 𝑥 0,287 0,293314


𝑡2 = = = = 2,1026
𝑆𝑝4𝑝5 0,1395 0,1395

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan:

1) Peran minat memediasi antara pengetahuan terhadap keputusan,

maka dapat dihitung dari nilai t hitung = - 1,0267 lebih kecil

dari t tabel dengan signifikansi 5% yaitu sebesar 1,99 maka

dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,0151 tidak

signifikan yang berarti minat tidak dapat menjadi mediator

antara pengetahuan terhadap keputusan.

2) Peran minat memediasi antara brand image terhadap keputusan

dapat dihitung dari nilai t hitung = 2,1026 lebih besar dari t

tabel dengan signifikan 5% yaitu sebesar 1,99 maka dapat

disimpulkan bahwa koefisien 0,4103 signifikan yang berarti

minat dapat menjadi mediator antara brand image terhadap

keputusan.

C. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Keputusan Menabung

Dari hasil output SPSS uji ttest pada tabel 4.12 diperoleh hasil pengaruh

langsung variabel pengetahuan sebesar 0,015 dengan tingkat signifikan

sebesar 0,941 dimana lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan tidak

dapat meningkatkan keputusan secara berarti. Sehingga dapat disimpulkan,


88

bahwa hipotesis (H1) yang menyatakan pengetahuan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan menabung ditolak.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimungkinkan

bahwa sebagian besar yang mengisi kuesioner merupakan nasabah yang

berstatus pelajar yaitu sebesar 43,8%. Sehingga pengetahuan responden

terhadap bank syariah belum tinggi dan tidak didukung dengan pendapatan

yang tinggi juga, dan kebanyakan dari pelajar biasanya mengambil

keputusan untuk menabung dikarenakan pihak sekolah telah menjalin

kerjasama dengan pihak bank. Hal ini yang menjadikan nasabah memiliki

minat dan mengambil keputusan untuk menabung di bank syariah.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Wardana (2016) yang menyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah memilih bank syariah.

Sedangkan hasil penelitian ini tidak medukung penelitian yang dilakukan

oleh Gampu dkk (2015) yang menyatakan bahwa pengetahuan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih

bank syariah.

2. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Menabung

Dari hasil output SPSS uji ttest pada tabel 4.12 diperoleh hasil pengaruh

langsung variabel brand image sebesar 0,410 dengan tingkat signifikan

sebesar 0,039 dimana lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan. Hal ini menujukkan bahwa peningkatan citra merek dapat


89

meningkatkan keputusan secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan,

bahwa hipotesis (H2) yang menyatakan brand image berpengaruh posistif

dan signifikan terhadap keputusan menabung diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Indratama dkk (2014) yang menyatakan bahwa brand image berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Menurut Setiadi

(2003: 180) mengemukakan Citra merek mengacu pada skema memori

akan sebuah merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut,

kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan karakteristik pemasar

dan/atau karakteristik pembuat dari produk/merek tersebut. Citra merek

adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau

melihat nama suatu merek. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Keller dalam Indratama dkk (2014) yang menjelaskan bahwa salah

satu faktor yang membentuk citra merek adalah kekuatan asosiasi merek,

yaitu kesesuaian antara kuantitas dan kualitas yang ada dengan proses

informasi yang diterima oleh konsumen, semakin dalam konsumen

memikirkan tentang informasi suatu produk akan membuat konsumen

mengeluarkan pengetahuan akan merek yang dimilikinya dan pada

akhirnya yang terkuat akan menghasilkan asosiasi merek. Terdapat dua

faktor yang memfasilitasi kekuatan asosiasi merek yaitu popularitas dan

kredibilitas suatu merek. Dengan hal tersebut akan mempermudah

konsumen dalam proses pengolahan informasi. Sedangkan hasil penelitian

ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sondakh (2014) yang
90

menyatakan bahwa brand image berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap keputusan memilih Bank BNI Cabang Manado.

3. Pengaruh Minat Terhadap Keputusan Menabung

Dari hasil output SPSS pada tabel 4.17 diperoleh hasil pengaruh

langsung variabel minat sebesar 0,287 dengan tingkat signifikan sebesar

0,026 dimana lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa minat

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan. Hal ini

menunjukkan bahwa peningkatan minat dapat meingkatkan keputusan

secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa hipotesis (H3) yang

menyatakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menabung diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Manurung (2016) yang menyatakan bahwa minat berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan. Hal ini berarti apabila minat yang dimiliki

nasabah semakin meningkat maka keputusan juga akan meningkat. Minat

digambarkan sebagai salah satu situasi seseorang sebelum melakukan

suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku

atau tindakan tersebut. Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli,

merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang

menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler,

2002). Minat beli juga dikatakan kecenderungan konsumen untuk

melakukan pembelian pada masa yang akan datang, maka dengan

demikian sangat penting meningkatkan minat beli konsumen sehingga


91

keputusan pembelian meningkat juga. Sedangkan hasil penelitian ini tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dkk (2017) yang

menyatkan bahwa minat tidak berpengaruh terhadap keputusan. Hal ini

menunjukkan bahwa konsumen yang telah memiliki minat beli belum

mampu meningkatkan pada keputusan.

4. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Minat

Dari hasil output SPSS pada tabel 4.15 diperoleh hasil pengaruh

langsung variabel pengetahuan sebesar -0,212 dengan tingkat signifikan

sebesar 0,234 dimana lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa pengetahuan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

keputusan. Hal ini berarti menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan

yang dimiliki setiap nasabah tidak akan membuat minat semakin tinggi

dan tidak dapat meningkatkan minat secara berarti. Sehingga dapat

disimpulkan, bahwa hipotesis (H4) yang menyatakan pengetahuan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat ditolak. Secara teoritis

konsep ini tidak mendukung dalam pengetahuan nasabah sama seperti

yang dikemukakan oleh Mowen dan Minor (2002:135) yang

mendefinisikan pengetahuan konsumen sebagai sebagai sejumlah

pengalaman dengan dan informasi tentang produk atau jasa tertentu yang

dimiliki oleh seseorang. Dengan meningkatnya pengetahuan konsumen

individu, hal ini memugkinkan bagi konsumen tersebut untuk berfikir

tentang produk di antara sejumlah dimensi yang lebih besar dan memebuat

perbedaan yang baik di antara merek-merek.


92

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Taufiqurahman (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan definisi

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat. Hal ini

menunjukkan bahwa, dalam hal definisi dari perbankan syari’ah para

santri pun kurang mengetahui dengan detail apa sebenarnya yang

dimaksud perbankan syariah. Mereka beranggapan bahwa semua lembaga

keuangan itu sama saja. Baik, BMT, bank konvensional ataupun

perbankan syari’ah. Mereka menganggap bahwa tidak ada bedanya

lembaga-lembaga tersebut guna untuk aktivitas menabung. Namun, jika

berbicara tentang prinsip mereka sedikit mengerti bahwa perbankan

syariah tentu bank yang bebas dari riba. Sedangkan hasil penelitian ini

tidak mendukung penelitian Purwanto (2016) yang menyatakan bahwa

pengatahuan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat menabung

di bank syariah.

5. Pengaruh Brand Image Terhadap Minat

Dari hasil output SPSS pada tabel 4.15 diperoleh hasil pengaruh

langsung variabel brand image sebesar 1,022 dengan tingakt signifikan

sebesar 0,000 dimana dimana lebih kecil dari 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat. Hal ini menunjukka bahwa peningkatan brand image

dapat miningkatkan keputusan secara signifikan. Sehingga dapat

disimpulkan, bahwa hipotesis (H5) yang menyatakan brand image

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat diterima. Secara teoritis


93

konsep ini mendukung dalam brand image sama seperti yang

dikemukakan oleh Rangkuti (2009:90) citra merek adalah persepsi merek

yang dihubungkan dengan asosiasi merek yang melekat dalam ingata

konsumen. Asosiasi merek merupakan informasi terhadap merek yag

diberikan oleh konsumen yang diberikan oleh konsumen yang ada dalam

ingatan mereka dan mengandung arti merek itu.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Prassetio (2017)

yang menyatakan citra merek berpengaruh signifikan terhadap minat. Hal

ini dikarenakan citra merek menpunyai peran penting dalam

mempengaruhi keputusan menabung, yang artinya citra merek dinilai

mampu mendukung kualitas produk, jadi nasabah akan memilih cocok

atau tidaknya kualitas dengan citra positif merek. Hasil penelitian ini tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Arista dan Astuti (2011) yang

menyatakan bahwa citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap

minat. Hal ini dikarenakan konsumen tidak memilih citra merek sebagai

variabel yang mendukung minat konsumen, karena mereka lebih

mempercayai konsumen lain tentang keunggulan dan kehandalan suatu

produk. Sehingga konsumen memutuskan menggunakan suatu produk

berdasarkan pengalaman dari konsumen lain yang telah menggunakan

terlebih dahulu.
94

6. Pengaruh Pengetahuan terhadap Keputusan yang dimediasi oleh

Minat

Dari hasil analisis pada gambar 4.15 diatas diperoleh hasil pengaruh

langsung pengetahuan terhadap keputusan (P1) sebesar 0,076. Sedangkan

pengaruh tidak langsung pengetahuan terhadap keputusan melalui minat

adalah perkalian antara P3 x P5 yaitu: (-0,212) x 0,287 = -0,0608.

Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung

sebesar 0.076 dan pengaruh tidak langsung sebesar -0,0608 yang berarti

bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil dari pengaruh secara

langsung. Sehingga secara tidak langsung pengetahuan melalui minat

mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap keputusan. Hal ini

munjukkan bahwa minat tidak berperan sebagai mediasi antara pengaruh

pengetahuan terhadap keputusan. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa

hipotesis (H6) yang menyatakan pengaruh pengetahuan terhadap

keputusan yang dimediasi oleh minat ditolak.

Berdasarkan hasil analisis Sobel Test menunjukkan bahwa nilai t

hitung sebesar –1,0267 yang artinya lebih kecil dari t tabel dengan

signifikan 5% yaitu sebesar 1,99, maka dapat disimpulkan bahwa

koefisien mediasi 0,0151 tidak signifikan yang berarti minat tidak dapat

menjadi mediator antara pengetahuan terhadap keputusan.


95

7. Pengaruh Brand Image terhadap Kaputusan yang dimediasi oleh

Minat.

Dari hasil analisis pada gambar 4.15 diatas diperoleh hasil pengaruh

langsung brand image terhadap keputusan (P2) sebesar 0,117. Sedangkan

pengaruh tidak langsung brand image terhadap keputusan melalui minat

adalah perkalian antara P4 x P5 yaitu: 1,022 x 0,287 = 0,2933.

Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung

sebesar 0.117 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,2933 yang berarti

bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dari pengaruh secara

langsung. Sehingga secara tidak langsung pengetahuan melalui minat

mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan. Hal ini munjukkan

bahwa minat berperan sebagai mediasi antara pengaruh brand image

terhadap keputusan. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa hipotesis (H7)

yang menyatakan pengaruh brand image terhadap keputusan yang

dimediasi oleh minat diterima.

Berdasarkan hasil analisis Sobel Test menunjukkan bahwa nilai t

hitung sebesar 2,1026 yang artinya lebih besar dari t tabel dengan

signifikan 5% yaitu sebesar 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa

koefisien 0,4103 signifikan yang berarti minat dapat menjadi mediator

antara brand image terhadap keputusan. Hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa terjadi mediasi sempurna dengan melihat pengaruh langsung yang

tidak signifikan dan ketika dimasukkan atau menggunakan variabel

perantara yaitu minat hasilnya menjadi signifikan. Menurut Kenny dkk


96

dalam Suhardi dkk (2010) menyatakan bahwa mediasi sempurna terjadi

apabila pengaruh langsung X terhadap Y dimana M ada dalam model

pengaruh c’ tidak signifikan, dimana dalam penelitian ini c’ ditunjukkan

p2 dengan pengaruh brand image terhadapkeputusan yang menunjukkan

bahwa brand image tidak signifikan terhadap keputusan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap

pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh

pengetahuan dan brand image terhadap keputusan menabung melalui minat

sebagai variabel intervening, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berkut:

1. Pengetahuan berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap

keputusan menabung di BPRS Suriyah Cabang Salatiga. Sehingga hasil

penelitian ini menolak H1 yang telah diajukan.

2. Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menabung di BPRS Suriyah Cabang Salatiga. Sehingga hasil penelitian

ini menerima H2 yang telah diajukan.

3. Minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung

di BPRS Suriyah Cabang Salatiga. Sehingga hasil penelitian ini

menerima H3 yang telah diajukan.

4. Pengetahuan berpengaruh negatif tapi tidak signifikan terhadap minat

menabung di BPRS Suriyah Cabang Saltiga. Sehigga penelitian ini

menolak H4 yang telah diajukan.

5. Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

menabung di BPRS Suriyah Cabang Saltiga. Sehigga penelitian ini

menerima H5 yang telah diajukan.

97
98

6. Pengaruh minat sebagai variabel intervening menunjukkan hasil bahwa

variabel ini belum mampu menjadi variabel inetervening pada

hubungan pengetahuan terhadap keputusan menabung. Hasil ini

menunjukkan bahwa minat yang sudah ada pada nasabah tabungan

belum mampu meningkatkan pada keputusan menabung. Dengan kata

lain, pengaruh pengetahuan terhadap keputusan menabung adalah

secara langsung dan tidak melalui variabel minat.

7. Pengaruh minat sebagai variabel intervening menunjukkan hasil bahwa

variabel ini mampu menjadi variabel intervening pada hubungan brand

image terhadap keputusan menabung. Hasil ini menunjukkan bahwa

peningkatan brand image akan meningkatkan minat dan pada akhirnya

akan meningkatkan keputusan menabung. Dengan kata lain, pengaruh

brand image terhadap keputusan menabung adalah secara tidak

langsung yaitu melalui variabel minat.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer dengan responden nasabah yang

mayoritas adalah pelajar, dan juga lembaga sudah bekerjasama dengan Bank.

Sehingga dimungkinkan ada bias atau kesalahan yang konsisten dalam

memperkirakan sebuah nilai, hal ini disebabkan dari penggisiaan kuesioner

oleh responden tersebut.


99

C. Saran

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan responden yang bukan

pelajar tetapi responden yang sudah memiliki pendapatan dan lembaga

yang belum bekerjasama dengan Bank yang menjadi objek penelitian.

2. Agar citra merek (brand image) BPRS Suriyah Cabang Salatiga tetap baik,

maka perusahaan harus tetap memperhatikan nasabah, dengan cara

memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah atau memberikan

pengetahuan lebih tentang citra bank melaui promosi. Karena berdasarkan

hasil penelitian kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi keputusan

memilih BPRS Suriyah Cabang Salatiga namun tidak dapat meningkatkan

keputusan secara signifikan. Dengan ini diharapkan dapat memenuhi

keinginan dan kebutuhan nasabah sehingga dapat meningkatkan keputusan

secara signifikan.

3. Analisis pada penelitian ini hanya melihat pengaruh variabel pengetahuan,

brand image terhadap keputusan memilih BPRS Suriyah Cabang Salatiga

dengan menggunakan minat sebagai variabel intervening. Untuk peneliti

selanjutnya diharapkan lebih banyak menggunakan variabel yang

berkaitan dengan keputusan untuk dianalisis, misalnya dengan menambah

variabel independen fasilitas, promosi dan pelayanan.


100

DAFTAR PUSTAKA

Amanah, Dita. 2011. Pengaruh Promosi Dan Brand Image (Citra Produk)
Terhadap Loyalitas Pembelian Produk Pepsodent Di Ramayana Plaza,
Jalan Aksara, Medan. Jurnal Keungan dan Bisnis. Vol.3(3).
Aminudin, M. 2016. Pengaruh Pengetahuan Santri, Lokasi, Dan Fasilitas
Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah (Studi
Kasus Santri Pondok Pesantren Al Huda Doglo Cepogo Kabupaten
Boyolali). Skripsi. Salatiga.Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2001. Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik.
Jakarta: Gema Insani Press.
Arista, E Desi. Sri Rahayu Tri Astuti. 2011. Analisis Pengaruh Iklan,
Kepercayaan Merek, Dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Konsumen.
Aset.Vol.13(1).
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Dirgantoro, Grown. 2002. Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis.Jakarta PT
Grasindo.
Durianto, Darmadi, dkk. 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas
Dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Enggel, F. James: dkk. 1994. Perilaku Konsumen di alih bahasakan oleh
Budiyanto. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.
Fadli, Uus Md, Eman Sulaeman, Heny Noor Padilah. 2013. Pengaruh Brand
Image Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Farina Beauty Clinic Jalan
Kertabumi No 23 Karawang. Jurnal Manajemen. Vol.10(3).
Gampu, Anggita Novita, Lotje Kawet, Yantje Uhing. 2015. Analisis Motivasi
Persepsi Dan Pengetahuan Terhadap Keputusan Nasabah Memilih PT
Bank Sulutgo Cabang Utama Manado. Jurnal EMBA. Vol.3, No.3.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hasan, Ali. 2013. Mareketing Dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS.
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Universitas Negeri Malang: PT
Gelora Aksara Pratama.
Indratama, Aditya Bagus, Yessy Artanti. 2014. Pengaruh Citra Merek Dan
Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Tabungan
Bank Syariah Mandiri. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol.2.No.4.
Iwan, Cindy Yuanita. 2013. Pengaruh Sikap terhadap Green Advertising pada
Brand Image The Body Shop antara Konsumen Domestik dan Asing.
Jurnal JIBEKA Volume 7, No 3, Agustus 2013.
101

Keller, Kevin L. 1993. Conseptualizing, Measuring, and Managing Customer-


Based Brand Equality. Journal of Marketing, (January), 1-22.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2007, Manajemen Pemasaran, Indeks,
Jakarta.
, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran jilid 1 edisi kesebelas. Indeks Jakarta.
, dialih bahasakan oleh Hendra Teguh, Ronny A Rusli dan Venyamin
Molan. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia.
Prenhallindo. Jakarta.
. 2002. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. Jakarta: Erlangga.
Kusuma, Erik Indra, Jasuro Surya, Indra Suhendra. 2017. Pengaruh Strategi Green
Marketing Dan Pengetahuan Lingkungan Terhadap Keputusan
Pembelian Melalui Minat Beli Sebagai Variabel Intervening. JRBM
Tirtayasa.Vol.1(1).
Manurung, Heri Prasuhanda. 2016. Pengaruh Promosi, Lokasi dan Citra Merek
Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian
Sepatu Boenot UMKM Kisaran. Tesis.Universitas Sumatra Utara.
Maski, Ghozali. 2010. Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan
Komponen Dan Model Logistik Studi Pada Bank Syariah Malang.
Journal of Indonesian Applied Economics.Vol.4(1).
Mowen, John C. Michael Minor dialih bahasakan oleh Lina Salim. 2002.
Customer Behavior. 6ed. Pentice-Hall. New Jersey.
Nisak, Arifatun, dkk. 2013. Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Tentang
Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah
Semarang. Jurnal FISIP UNDIP.
Nulufi, Kris. 2015. Minat Beli Sebagai Mediasi Pengaruh Brand Image Dan Sikap
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Batik Di Pekalongan. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Prasetijo, Ristiyanti. 2003. Perilaku Konsumen. Salatiga: Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana Press.
Prassetio, Edwin. 2017. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil, Penerapan Akad, Citra
Merek, Promosi, Dan Kualitas Pelayana Terhadap Minat Menabung Pada
Lembaga Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus Masyarakat
Tanggerang Selatan). Skripsi. Universitas UIN Syarif Hidayatullah.
Pratama, Ramadhani Harri, Indi Djastuti. 2015. Analisis Pengaruh Diferesiasi
Produk Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Konsumen Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada
Bank Syariah Mandiri Kota Semarang). Jurnal Studi Manajemen.
Rangkuti, Freddy. 2013. Customer Service Satisfaction dan Call Center. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
102

Rizan, Mohammad, Basrah Saidani, Yusiyana Sari. 2012. Pengaruh Brand Image
Dan Brand Trust Terhadap Brand Loyality Teh Botol Sosro.
JRMSI.Vol.3(1).
Rusianingsing, Cucu, dkk. 2018. Hubungan Motivasi Berprestasi, Minat, dan
Sikap, dengan Hasil Belajar Matematika Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran. Vol.7(5).
Sari, Rindang Lista, Silvya L.Mandey. Agus Supandi Soegoto. 2014. Citra Merek
Harga Dan Promosi Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Perhiasan Emas Pada PT Pegadaian PERSERO Cabang Manado Utara.
Jurnal EMBA. Vol.2(2).
Setiadi, J. Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen: Perspektif Konenporer pada
Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
Setiadi, Nugroho J. 2008. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Edisi Bahasa Indonesia, jilid 1, edisi 5. Jakarta :
Erlangga.
Sondakh, Conny.2014. Kualitas Layanan Citra Merek dan Pengaruhnya Terhadap
Kepuasan Nasabah Dan Loyalitas Nasabah Tabungan (Studi Kasus
Nasabah Taplus BNI Cabang Manado). Jurnal Riset Bisnis dan
Manajemen. Vol.3(1).
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Penerbit Alafabeta.
Suhardi, Deddy A. 2010. Beberapa Konsekuensi Situasi Mediasi Sempurna Dan
Struktur Korelasi, Kontribusi Mediator, Dan Ukuran Sampel. Jurnal
Matematika, Sains, dan Teknologi.Vol.10(1).
Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen: Panduan Riset Sederhana untuk
Mengenali Konsumen. Yogyajarta: CAPS.
Syahriyal. 2018. Pengaru Persepsi Nilai Dan Pengetahuan Mayarakat Terhadap
Minat Menabung Serta Dampaknya Kepada Keputusan Menabung Pada
Perbankan Syariah Di Banda Aceh. Jurnal Perspektif Ekonomi
Darusalam. Vol.4(1).
Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002.
Wardana, Miko Andi. 2016. Pengaruh Pertimbangan Pengetahuan Sikap Nasabah
Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Produk Bank Syariah Di Kota
Denpasar. Forum Manajemen.Vol.14(1).
Yoestini, Eva Sheilla Rahma. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan
Citra Merek Terhadap Minat Beli Dan Dampaknya Pada Keputusan
Pembelian. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia.Vol.VI.No.3.
103

Yuliawan, Eko. 2011. Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan


Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada PT Bank Syariah
Cabang Bandung. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Vol.1(1).
Zainab. 2011. Pengaruh Citra Merek Periklanan Dan Persepsi Terhadap Minat
Menabung Nasabah. Skripsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Zuhal. 2010. Knowledge And Innovation Platfrom Kekuatan Daya Saing. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
104

LAMPIRAN
KUESIONER
Kepada Yth.
Saudara/I Responden
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dalam rangka penelitian tugas akhir/skripsi pada program Srata 1 (S1)


Institut Agama Islam Negeri (IAIN), saya:
Nama : Nila Selviana
Nim : 213-14-282
Fakultas/Jurusan : Perbankan Syariah S1
bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan dan
Brand Image terhadap Keputusan Menabung dengan Minat sebagai variabel
intervening (studi kasus di BPRS Suriyah KC Salaiga)”. Sehubungan dengan ini,
saya mohon bantuan dari Saudara/i meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner penelitian ini. Mengingat sangat pentingnya data ini, saya sangat
mengaharapkan agar kuesioner ini diisi dengan lengkap sesuai kondisi yang
sebenarnya. Jawaban dari Saudara/i hanya digunakan untuk penelitian ini, dan
kerahasiaannya akan saya jaga dengan sungguh-sungguh.
Atas kesediaan dan partisipasi Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini saya
mengucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Hormat saya

Nila selviana
Kuesioner

IDENTITAS DIRI

Berilah tanda (√) pada jawaban yang anda pilih!

Nama : ………………………….(boleh tidak diisi)

Usia : ………. tahun

Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan

Pekerjaan : □ Pegawai negeri □ Pegawai swasta

□ Wiraswasta □ Mahasisswa/pelajar

□ Lain-lain …………………

Pendapatan Bersih/Bulan: □< Rp 500.000,00

□Rp 600.000,00 – Rp 1.000.000,00

□ Rp 1.100.000,00 – Rp 2.000.000,00

□ Rp 2.000.000,00 – Rp 3.000.000,00

□ >Rp 3.000.000,00

PETUNJUK PENGISIAN

Pada halaman berikut ini terdapat beberapa pertanyaan.Tugas anda adalah

memberikan tanggapan atas pertanyaan tersebut. Sebelum menjawab ada beberapa

hal yang harus anda perhatikan, yaitu :

1. Pada angket ini tidak ada jawaban benar ataupun salah. Anda dimohon

menjawab secara jujur sesuai dengan keadaan diri Anda.

2. Jawaban Anda akan kami rahasiakan

3. Tugas Anda adalah memberi tanda (√) pada jawaban yang anda rasakan sesuai

dengan kondisi yang Anda rasakan.


No Pertanyaan Tanggapan

STS TS RG S SS

1 2 3 4 5

Variabel Pengetahuan

1. Saya mengetahui produk-produk BPRS Suriyah

yang berpedoman pada prinsip syariah.

2. Saya mengetahui lokasi BPRS Suriyah

3. Salah satu produk penyaluran dana adalah

Pembiayaan Murabahah (pembiayaan dengan

akad jual beli)

Variabel brand image

1. Saya memilih BPRS Suriyah Salatiga karena

yakin pada operasional kerjanya yang jujur dan

amanah.

2. Saya percaya pada produk/jasa BPRS Suriyah

Salatiga meskipun banyak produk/jasa dari bank

lain.

3. Promosi yang dilakukan membuat saya mudah

mengenal dan mengingat BPRS Suriyah Salatiga.

Variabel Minat

1. Adanya citra Islam sebagai agama yang

mengajarkan kejujuran dan amanah membuat saya

tertarik menjadi nasabah BPRS Suriyah.

2. Saya bersedia merekomendasikan BPRS Suriyah

kepada kerabat sayaberdasarkan pengalaman


positif yang saya rasakan.

3. BPRS Suriyah lebih menarik perhatian saya

4. Saya tertarik untuk menjadi nasabah BPRS

Suriyah setelah menerima informasi dari teman

atau kerabat

Variabel keputusan

1. Produk BPRS Suriyah selalu menarik perhatian

saya.

2. Saya akan memutuskan menabung di BPRS

Suriyah.

3. Produk BPRS Suriyah sesuai dengan kebutuhan

saya.
DATA MENTAH
NO P1 P2 P3 X1 P5 P6 P7 X2 P8 P9 P10 P11 Z P12 P13 P14 Y
1 3 3 4 10 3 4 3 10 4 4 4 12 4 4 4 3 15
2 5 4 5 14 5 4 5 14 3 3 3 9 5 4 4 4 17
3 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 3 10 4 3 4 4 15
4 5 4 3 12 4 5 4 13 5 3 5 13 5 4 5 4 18
5 4 4 5 13 4 4 5 13 4 5 4 13 5 4 4 4 17
6 4 3 4 11 4 3 4 11 4 5 2 11 4 3 3 3 13
7 4 5 4 13 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 4 16
8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 2 4 4 14
9 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 20
10 4 4 5 13 4 4 5 13 4 5 4 13 5 3 5 4 17
11 4 4 3 11 5 4 5 14 5 5 4 14 5 5 5 5 20
12 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 3 9 4 3 3 4 14
13 3 5 4 12 5 3 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 16
14 5 4 4 13 5 4 4 13 4 5 4 13 4 4 4 4 16
15 5 4 4 13 4 5 4 13 5 4 4 13 4 4 5 5 18
16 2 2 2 6 4 4 4 12 3 3 3 9 4 5 5 4 18
17 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 16
18 4 5 4 13 5 4 4 13 5 4 4 13 5 4 4 4 17
19 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 5 5 3 3 16
20 3 3 3 9 3 3 3 9 4 4 3 11 4 2 3 2 11
21 2 4 3 9 1 4 4 9 1 2 2 5 3 2 4 4 13
22 3 3 3 9 4 2 3 9 4 4 2 10 4 3 3 4 14
23 4 4 2 10 4 4 2 10 5 4 4 13 4 5 5 4 18
24 4 5 4 13 5 3 5 13 3 3 3 9 1 2 4 4 11
25 4 5 5 14 5 4 5 14 4 4 3 11 5 3 4 4 16
26 5 5 4 14 5 4 4 13 5 4 5 14 4 4 5 4 17
27 5 4 3 12 5 5 3 13 3 5 4 12 4 5 4 4 17
28 2 3 3 8 2 1 1 4 2 1 1 4 1 3 2 2 8
29 2 3 3 8 5 4 3 12 3 4 4 11 4 4 4 4 16
30 5 5 5 15 5 5 5 15 4 3 5 12 5 4 5 4 18
31 5 3 4 12 4 5 3 12 2 4 3 9 4 2 3 3 12
32 3 4 4 11 4 3 4 11 3 3 3 9 5 3 4 4 16
33 3 4 2 9 4 3 2 9 4 4 3 11 4 3 3 4 14
34 3 3 3 9 2 3 3 8 3 3 3 9 2 3 3 3 11
35 5 3 4 12 4 4 4 12 4 4 3 11 5 4 4 5 18
36 5 5 4 14 5 5 4 14 3 4 3 10 5 4 4 4 17
37 3 5 4 12 4 4 4 12 3 3 2 8 4 4 4 4 16
38 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 20
39 3 5 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 16
40 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 16
41 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 20
42 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 4 4 16
43 4 3 4 11 4 4 3 11 4 4 4 12 5 4 4 4 17
44 3 4 4 11 3 3 3 9 4 4 3 11 4 4 4 3 15
45 4 5 3 12 4 3 4 11 5 5 5 15 5 4 4 4 17
46 4 4 2 10 4 3 3 10 4 3 4 11 4 4 4 3 15
47 5 5 3 13 4 4 4 12 3 5 4 12 4 3 4 4 15
48 3 4 4 11 4 3 4 11 4 4 3 11 4 3 3 3 13
49 4 4 5 13 4 5 4 13 3 4 2 9 4 4 4 4 16
50 5 5 4 14 5 5 5 15 4 4 4 12 5 4 4 4 17
51 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 4 2 4 4 14
52 5 4 4 13 4 4 5 13 4 5 5 14 5 3 5 4 17
53 5 5 4 14 5 4 5 14 5 5 4 14 5 5 5 5 20
54 5 4 3 12 5 3 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 16
55 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 5 5 3 3 16
56 2 4 3 9 1 4 4 9 5 5 5 15 3 2 4 4 13
57 3 4 3 10 4 4 2 10 5 5 4 14 4 5 5 4 18
58 3 5 4 12 5 4 5 14 4 4 3 11 5 3 4 4 16
59 2 1 1 4 2 1 1 4 2 5 5 12 1 3 2 2 8
60 4 5 3 12 5 4 3 12 3 4 4 11 4 4 4 4 16
61 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 4 15
62 4 4 5 13 4 4 5 13 4 5 4 13 5 4 4 4 17
63 4 5 4 13 5 3 5 13 5 5 5 15 1 2 4 4 11
64 4 4 5 13 4 5 4 13 3 4 2 9 4 4 4 4 16
65 4 4 4 12 4 4 4 12 3 5 4 12 4 3 4 4 15
66 4 3 4 11 4 4 3 11 3 4 3 10 4 4 4 3 15
67 5 5 4 14 5 5 4 14 4 4 3 11 4 4 5 4 17
68 3 3 2 8 2 3 3 8 2 3 3 8 1 3 2 2 8
69 5 4 4 13 4 4 4 12 3 3 3 9 4 4 4 4 16
70 3 3 3 9 5 4 4 13 4 4 4 12 5 4 4 4 17
71 3 3 3 9 4 2 3 9 4 2 3 9 4 3 3 4 14
72 5 4 5 14 5 5 3 13 3 3 3 9 4 5 4 4 17
73 5 3 5 13 5 4 5 14 4 4 4 12 5 5 5 5 20
74 4 4 2 10 4 3 3 10 3 3 3 9 4 4 4 3 15
75 4 2 4 10 4 3 3 10 4 5 3 12 4 4 4 3 15
76 4 3 3 10 4 3 3 10 4 4 5 13 4 4 4 3 15
77 4 5 4 13 5 5 4 14 3 4 4 11 4 4 5 4 17
78 5 5 4 14 5 5 4 14 5 5 3 13 4 4 5 4 17
79 5 5 3 13 5 4 4 13 3 5 3 11 5 4 4 4 17
80 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 3 11 4 4 4 4 16
HASIL PENGUJIAN DENGAN SPSS

1. Uji Validitas

a. Pengetahuan

Correlations

Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Total_X1


1 2 3

Pearson Correlation 1 ,449** ,481** ,816**

Pengetahuan 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80
Pearson Correlation ,449** 1 ,414** ,776**
Pengetahuan 2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80
Pearson Correlation ,481** ,414** 1 ,793**
Pengetahuan 3 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80
Pearson Correlation ,816** ,776** ,793** 1

Total_X1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


b. Brand Image
Correlations

Brand Image Brand Image Brand Image Total_X2


1 2 3

Pearson Correlation 1 ,443** ,487** ,800**

Brand Image 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80
Pearson Correlation ,443** 1 ,508** ,801**
Brand Image 2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80
Pearson Correlation ,487** ,508** 1 ,823**
Brand Image 3 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80
Pearson Correlation ,800** ,801** ,823** 1

Total_X2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

c. Minat
Correlations

Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Total_Z

Pearson Correlation 1 ,480** ,499** ,506** ,821**

Z.1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,480** 1 ,457** ,343** ,741**
Z.2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000
N 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,499** ,457** 1 ,718** ,817**
Z.3 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,506** ,343** ,718** 1 ,775**
Z.4 Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,821** ,741** ,817** ,775** 1

Total_Z Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
d. Keputusan

Correlations

Keputusan Keputusan Keputusan Total_Y


1 2 3

Pearson Correlation 1 ,506** ,577** ,838**

Keputusan 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80
Pearson Correlation ,506** 1 ,513** ,807**
Keputusan 2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80
Pearson Correlation ,577** ,513** 1 ,844**
Keputusan 3 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80
Pearson Correlation ,838** ,807** ,844** 1

Total_Y Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


2. Uji Reliabilitas

a. Pengetahuan

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
,710 3

b. Brand Image

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,734 3

c. Minat

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,786 4

d. Keputusan

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
,774 3
3. Uji Multikolinieritas

ANOVAa

Model Sum of Df Mean Square F Sig.


Squares

Regression 86,392 3 28,797 7,590 ,000b

1 Residual 288,358 76 3,794

Total 374,750 79

a. Dependent Variable: Keputusan


b. Predictors: (Constant), Minat, Pengetahuan, Brand Image

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF


Error

4,627 1,480 3,12 ,003


(Constant)
5

Pengetahuan ,076 ,198 ,073 ,383 ,703 ,276 3,622


1
Brand Image ,117 ,229 ,117 ,509 ,613 ,192 5,205

,287 ,126 ,335 2,27 ,026 ,464 2,154


Minat
0

a. Dependent Variable: Keputusan

Coefficient Correlationsa

Model Minat Pengetahuan Brand Image

Minat 1,000 ,135 -,563

Correlations Pengetahuan ,135 1,000 -,771

Brand Image -,563 -,771 1,000


1
Minat ,016 ,003 -,016

Covariances Pengetahuan ,003 ,039 -,035

Brand Image -,016 -,035 ,053

a. Dependent Variable: Keputusan


Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Variance Proportions


Index (Constant) Pengetahuan Brand Minat
Image

1 3,965 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00

2 ,020 14,085 ,67 ,08 ,06 ,00


1
3 ,012 18,524 ,21 ,19 ,00 ,65

4 ,004 32,639 ,12 ,73 ,94 ,35


a. Dependent Variable: Keputusan

4. Uji Heteroskedastisitas

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 ,240a ,058 ,020 1,17109

a. Predictors: (Constant), Minat, Pengetahuan, Brand Image

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 6,365 3 2,122 1,547 ,209b

1 Residual 104,230 76 1,371

Total 110,595 79

a. Dependent Variable: RES2


b. Predictors: (Constant), Minat, Pengetahuan, Brand Image

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2,041 ,871 2,343 ,022

Pengetahuan -,072 ,118 -,129 -,613 ,541


1
Brand Image -,077 ,117 -,141 -,655 ,515

Minat ,078 ,067 ,144 1,168 ,246

a. Dependent Variable: RES2


5. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 80
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,91052235
Absolute ,075
Most Extreme Differences Positive ,075
Negative -,073
Kolmogorov-Smirnov Z ,675
Asymp. Sig. (2-tailed) ,753

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

6. Uji Linieritas

a. Model Utama (Persamaan 1)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 .480a .231 .200 1.948 1.997

a. Predictors: (Constant), Minat, Pengetahuan, Brand Image


b. Dependent Variable: Keputusan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 86.392 3 28.797 7.590 .000b

1 Residual 288.358 76 3.794

Total 374.750 79

a. Dependent Variable: Keputusan


b. Predictors: (Constant), Minat, Pengetahuan, Brand Image
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 4.627 1.480 3.125 .003

Pengetahuan .076 .198 .073 .383 .703


1
Brand Image .117 .229 .117 .509 .613

Minat .287 .126 .335 2.270 .026

a. Dependent Variable: Keputusan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 7.69 13.25 11.38 1.046 80


Residual -5.087 4.913 .000 1.911 80
Std. Predicted Value -3.523 1.793 .000 1.000 80
Std. Residual -2.612 2.522 .000 .981 80

a. Dependent Variable: Keputusan

b. Model Kuadrad (Persamaan 2)


Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 .490a .240 .210 1.936 1.985

a. Predictors: (Constant), Z2, X12, X22


b. Dependent Variable: Keputusan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 90.025 3 30.008 8.010 .000b

1 Residual 284.725 76 3.746

Total 374.750 79

a. Dependent Variable: Keputusan


b. Predictors: (Constant), Z2, X12, X22
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 7.489 .830 9.018 .000

X12 .006 .010 .131 .647 .519


1
X22 .002 .011 .042 .178 .859

Z2 .011 .004 .368 2.586 .012

a. Dependent Variable: Keputusan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 8.31 13.68 11.38 1.067 80


Residual -4.988 5.012 .000 1.898 80
Std. Predicted Value -2.867 2.158 .000 1.000 80
Std. Residual -2.577 2.589 .000 .981 80

a. Dependent Variable: Keputusan

7. Path Analysis

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 ,732a ,536 ,524 1,757

a. Predictors: (Constant), Brand Image, Pengetahuan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 274,274 2 137,137 44,440 ,000b

1 Residual 237,614 77 3,086

Total 511,888 79

a. Dependent Variable: Minat


b. Predictors: (Constant), Brand Image, Pengetahuan
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 6,086 1,141 5,334 ,000

1 Pengetahuan -,212 ,177 -,176 -1,200 ,234

Brand Image 1,022 ,171 ,875 5,977 ,000

a. Dependent Variable: Minat

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 ,480a ,231 ,200 1,948

a. Predictors: (Constant), Minat, Pengetahuan, Brand Image

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 86,392 3 28,797 7,590 ,000b

1 Residual 288,358 76 3,794

Total 374,750 79

a. Dependent Variable: Keputusan


b. Predictors: (Constant), Minat, Pengetahuan, Brand Image

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 4,627 1,480 3,125 ,003

Pengetahuan ,076 ,198 ,073 ,383 ,703


1
Brand Image ,117 ,229 ,117 ,509 ,613

Minat ,287 ,126 ,335 2,270 ,026

a. Dependent Variable: Keputusan

Anda mungkin juga menyukai