Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
Enny Susilowati
1112085000034
JAKARTA
1437 H/2016 M
i
ii
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Agama : Islam
Email : ennysusilowati29@gmail.com
Pendidikan Formal
Jakarta
v
ABSTRACT
This study aimed to analyze the influence of Third Party Fund (DPK),
Capital Adequacy Ratio (CAR) and Non Performing Financing (NPF) on the
Liquidity of Islamic Banking in Indonesia since 2011 to 2015. Methods of data
analysis used in this study is the linear regression analysis using SPSS version 20.0
and Microsoft Excel 2013.the result of research, shows that partially Third Party
Fund (DPK) give a positive and significant impact on the liquidity and it have the
value of the sig. 0,013 <0,050. Capital Adequacy Ratio (CAR) has no effect on
liquidity with the value of sig. 0.418> 0.050. The Performing Financing ( NPF )
give a negative and a significant effect to the liquidity (FDR) with the value of sig.
0,000 < 0,050. While simultaneously, Third Party Fund (DPK), Capital Adequacy
Ratio (CAR) and Non Performing Financing (NPF) has an effect on the liquidity
(FDR) with the value of the sig. 0,000 <0,050.
Keywords: Third Party Fund (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) and Non
Performing Financing (NPF) and liquidity (FDR).
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga
(DPK), Capital adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF)
terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2011-2015. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier regresi
berganda dengan menggunakan program SPSS versi 20.0 dan Microsoft Excel
2013. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial, Dana Pihak
Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas (FDR) dengan
nilai sig. 0,013 < 0,050. Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap
likuiditas (FDR) dengan nilai sig. 0,418 > 0,050. Non Performing Financing (NPF)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap likuiditas (FDR) dengan niali sig.
0,000 < 0,050. Sedangkan secara simultan atau bersama-sama, Dana Pihak Ketiga
(DPK), Capital adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF)
mempunyai pengaruh terhadap likuiditas dengan nilai sig. 0,000 < 0,050.
Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital adequacy Ratio (CAR) dan Non
Performing Financing (NPF) dan likuiditas (FDR).
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurah rahmat serta
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non
performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di
Indonesia Periode 2011-2015” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini memberikan manfaat
kepada semua pihak dan dapat memberi wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
ix
15. Robiyah Al-Adawiyah yang memotivasi dan memberi doa dalam
penyelesaian skripsi ini.
16. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah angkatan 2012 yang saya
cintai serta saya banggakan dan yang tidak dapat saya sebutkan satu per
satu. Terimakasih atas empat tahun kebersamaan dengan kalian yang penuh
warna, semoga kita bisa kumpul terus.
17. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut membantu
dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasan, maka dengan senang hati penulis menerima segala saran dan
kritik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Enny Susilowati
x
DAFTAR ISI
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................92
B. Implikasi ......................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................94
LAMPIRAN .........................................................................................................99
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jual beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain baik untuk
Muamalat yang didirikan pada tahun 1990 yang beroperasi pada tahun 1991.
Bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah
(ICMI).
1
prinsip syariah. Perkembangan sistem keuangan syariah sebenarnya telah
operasionalnya (Ali,2004).
syariah di Indonesia.
Gambar 1.1
Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah di Indonesia
(dalam milyar rupiah)
50000
0
2011 2012 2013 2014 2015
syariah dilihat dari jumlah aset yang dimiliki dari tahun 2011-2015
syariah memiliki jumlah aset sebesar 116.930 milyar rupiah sampai 2015
2
dipercaya dan lebih dikenal oleh masyarakat sehingga mereka menyimpan
biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito baik dengan
penyaluran yaitu prinsip jual beli, prinsip bagi hasil, prinsip ujroh dan akad
menitipkan dananya ke bank, oleh karena itu bank harus menjaga kinerja
masyarakat serta merupakan bagian dari sistem moneter, oleh karena itu
3
kesehatan bank dilakukan dengan tetap menjaga likuiditasnya sehingga
bank bisa memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau
indikator untuk mengetahui likuiditas suatu bank yaitu dengan Cash Ratio,
pengelolaan likuiditas pada bank syariah sangat unik dan lebih menantang
mengelola likuiditas adalah berbasis bunga atau riba, dimana hal tersebut
nasabah bank dalam arti konvensional adalah masalah profit berlaku dalam
merupakan salah satu pengukur alat tingkat kesehatan suatu bank yang
4
(FDR). Karena dalam perhitungan analisis rasio likuiditas dengan FDR ini
waktu dapat ditarik kembali (Santoso, 2012). Sehat atau tidaknya kinerja
bank tersebut dapat dilihat dari aspek likuiditasnya dalam bentuk berbagai
dan penanaman dana lainnya berupa dana pihak ketiga dalam bentuk
likuid suatu bank. Akan tetapi keadaan bank yang semakin likuid
fungsi intermediasi bank tidak tercapai dengan baik. Oleh karena itu
Penilaian atas likuiditas suatu bank merupakan salah satu cara untuk
bisa menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat,
kurang sehat, dan tidak sehat. Penyebab kebangkrutan suatu bank salah
likuiditasnya, oleh karena itu likuiditas yang tersedia harus cukup sehingga
Tabel 1.1
Nilai rata-rata Financing to Deposit Ratio (FDR)
Tahun FDR
2011 88,94%
2012 100%
2013 100,32%
2014 91,5%
2015 92,14%
Sumber : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2011-2015
(data diolah)
Berdasarkan dari tabel 1.1 diatas, Financing to Deposit Ratio (FDR)
tumbuh secara fluktuatif dari tahun 2011-2015. Pada tahun 2011 sampai
6
tahun 2014 FDR menurun menjadi 91,5% maka tingkat likuiditas
ketiga atau simpanan bank, dapat diperoleh dalam bentuk giro, tabungan,
Gambar 1.2
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)
50
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2011-2015
(data diolah)
7
Berdasarkan gambar 1.2 di atas, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
tahun 2011 sebesar 115.415 miliar rupiah, kemudian pada tahun 2012
sebesar 147.512 miliar rupiah, pada tahun 2013 sebesar 183.534 miliar
rupiah, pada tahun 2014 sebesar 217.858 miliar rupiah dan pada tahun 2015
maka semakin besar pula sumber daya finansial yang dapat digunakan untuk
8
Tabel 1.3
Komposisi Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada Tahun 2011-2015
Tahun CAR
2011 16,63%
2012 14,13%
2013 14,23%
2014 16,1%
2015 15,02%
modal menurun hingga 2,50%. Pada tahun 2013 bank mampu memperbaiki
dengan naiknya nilai CAR menjadi 14,23%. Pada tahun 2014 meningkat
besar pula risiko kredit yang ditanggung oleh bank (Ali,2004). Maka dapat
dikatakan semakin kecil rasio NPF akan semakin baik tingkat kesehatan
9
suatu bank karena minimnya kredit atau pembiayaan yang gagal bayar,
Tabel 1.4
Komposisi Nilai Non Performing financing (NPF) Tahun 2011-2015
Tahun NPF
2011 2,52%
2012 2,22%
2013 2,62%
2014 4,33%
2015 4,34%
(NPF) pada tahun 2011 sampai 2012 mengalami penurunan yaitu dari
syariah cukup baik. Namun, pada tahun 2013 sampai 2015 nilai NPF
meningkat dari 2013 sebesar 2,62%, pada 2014 sebesar 4,33% dan pada
2015 sebesar 8,2% hal ini menandakan kredit bermasalah pada perbankan
syariah terbilang buruk dan pada tahun 2015 kredit bermasalah melebihi
ketentuan yang ada. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbankan syariah
harus memberi solusi agar meningkatnya kredit macet dapat diatasi dengan
10
baik, sehingga nasabah tetap merasa aman menggunakan pelayanan
perbankan syariah.
(likuiditas). Pada penelitian Delsy dan Nih Luh (2014) menunjukkan Dana
11
parsial maupun simultan. Kedua, sebagai penulis ingin memberi informasi
B. Rumusan Masalah
12
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1) Teoritis
a. Akademisi
b. Peneliti
13
menerapkan berbagai teori perbankan syariah yang telah diperoleh
dibangku kuliah.
2) Praktis
a. Bagi Perbankan
b. Bagi Nasabah
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Kuangan
keuangan periode pada masa lalu, anggaran neraca dan laba rugi dan
dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya
15
digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan
lingkungan.
Munawir (2000)
16
waktunya serta kemampuan membayar deviden secara
dilihat dari segi keuangannya baik atau buruk sehingga bank dapat
sebagai berikut :
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
𝐶𝐴𝑅 = 𝑋 100%
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 (𝐴𝑇𝑀𝑅)
17
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank dinyatakan sehat
(Harmono,2009)
3) Rasio Profitabilitas
18
periode. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara
modal (modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total aset
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐴 = 𝑋 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
19
manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional
5) Rasio Likuiditas
20
kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan
B. Likuiditas (FDR)
rasio utama; (b) Kemampuan Aset Jangka Pendek, Kas dan Secondary
rasio penunjang; (d) Pertumbuhan dana deposan inti terhadap total dana
21
Likuiditas adalah kemampuan suatu bank melunasi kewajiban-
kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh
memerlukan (Simongkir:2000)
ratio dan Loan to deposit ratio (LDR). Loan to Deposit Rasio (LDR)
dihimpun (Riyadi,2006).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
𝐹𝐷𝑅 = 𝑋 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
1) Untuk rasio LDR (FDR) sebesar 110% atau lebih, artinya nilai
22
Tabel 2.1
Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Kriteria Penilaian
Rasio FDR Kriteria
>100 Likuid
Semakin tinggi rasio likuiditas suatu bank, maka bank tersebut akan
Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah 80% hingga 110%. Jika angka
hanya dapat menyalurkan sebesar 60% dari seluruh dana yang berhasil
60% artinya 40% dari seleruh dana yang dihimpun tidak disalurkan
lebih dari 110%, berarti total pembiayaan yang diberikan bank tersebut
23
melebihi dana yang dihimpun. Oleh karena itu dana yang dihimpun dari
masyarakat sedikit, maka bank dalam hal ini juga dapat dikatakan tidak
(FDR) berada pada standar yang ditetapkan Bank Indonesia, maka laba
Menurut Arifin (2006) dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh
mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Pada sebagian besar
ataupun setiap bank, dana masyarakat ini merupakan dana terbesar yang
dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana
24
dari masyarakat. Dana pihak ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh
dana terbesar yang yang paling diandalkan oleh bank yag terdiri dari 3
jenis yaitu: bentuk giro, deposito dan tabungan. Dengan rumus sebagai
berikut:
a. Simpanan giro
25
berdasarkan perhitungan bunga; 2. Giro yang dibenarkan secara
wadi’ah.
b. Simpanan tabungan
c. Simpanan deposito
26
perhitungan bunga; 2. Deposito yang dibenarkan secara syariah
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibayai
sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain-
lain (Suhartatik,2012)
Settlement).
harus dimiliki oleh bank. CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
27
Banking for International Settlemnt (BIS) (Riyadi, 2006). Secara
Modal Sendiri
CAR = X 100%
ATMR
baik pula kinerja keuangan, namun jika nilai CAR rendah dibawah 8%
Pembiayaan Bermasalah
NPF = X 100%
Total Pembiayaan
28
dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan
yang akan disalurkan akan berkurang, begitu juga sebaliknya jika NPF
kualitas Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M) dibagi
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Peringkat Non Performing Financing (NPF)
Peringkat Nilai NPF Predikat
2 2% ≤ NPF ≤ 5% Baik
F. Bank Syariah
1. Pengertian Bank
Bank berasal dari kata banque dari Bahasa Perancis dan kata
banqo dari Bahasa Italia yang berarti peti / lemari atau bangku
2004).
dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari
30
membutuhkan kepercayaan dari masyarakat agar kegiatan
islam.
31
1) Larang riba dalam berbagai bentuk transaksi.
3) Memberikan zakat.
ياأيها الذين أمنوا ال تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة واتقوا الله لعلكم تفلحون
(Antonio:2012)
32
a. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadi’ah)
33
ditanami dan dipelihara dengan imbalan tertentu dari hasil
panen.
syariah :
sebagai tambahan.
34
d. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)
akad Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau
hutang.
sebagai :
a. Agent of Trust
syariah.
b. Agent of Development
c. Agent of services
36
4. Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
banking system dimana beroperasi dua jenis bank yaitu bank syariah
Tabel 2.3
Perbedaan Perbankan Syariah dan Konvensional
Bank Syariah Bank Konvensional
Melakukan investasi-investasi Investasi yang halal dan
yang halal saja. haram.
Berdasarkan prinsip baji hasil, Memakai perangkat bunga.
jual-beli, atau sewa.
Profit dan falah oriented. Profit oriented.
Hubungan dengan nasabah Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan dalam bentuk hubungan
kemitraan. debitor-debitor.
Penghimpunan dan penyaluran Tidak terdapat dewan sejenis.
dana sesuai dengan fatwa
Dewan Syariah Nasional.
Sumber : Syafi’I Antonio,2012
38
mengamanahkan Bank Indonesia untuk menyiapkan perangkat
yang lebih kuat dan kesempatan yang lebih luas bagi pengembangan
39
Dalam statistik perbankan Indonesia per Desember 2014 terdapat
kantor 2.151 unit. Selain itu, total aset bank umum syariah mencapai
272.343 (dalam miliar rupiah). Jumlah ini masih relatif kecil jika
adalah sebesar 15% pada akhir tahun 2015. Hal ini tentunya
masif.
G. Penelitian Terdahulu
penelitian terdahulu :
40
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
Peneliti Metode Penelitian Hasil
No Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian
(Tahun)
1 Nur DeterminanDana Sertifikat Hasil dari
Suhartatik, Financing to
Pihak Bank penelitain
Rohmawati Deposit Ratio
Ketiga Indonesia tersebut
Kusumanin (FDR) (DPK), Syariah CAR tidak
gtias (2012) Perbankan Capital (SBIS) berpengaruh
Syariah diAdequacy , DPK tidak
Indonesia Ratio berpengaruh
(CAR), , SBIS tidak
Non berpengaruh
Performin , NPF
g berpengaruh
Financing
(NPF) dan
Analisis
Linier
Berganda
2 Hersugondo Pengaruh Capital Return On Hasil dari
dan Handy CAR, NPL, Adequacy Asset penelitian
Setyo DPK dan Ratio (ROA) tersebut
Tamtomo ROA (CAR), CAR, ROA
(2012) Terhadap Non berpengaruh
LDR Performin positif
Perbankan g Loan signifikan.
Indonesia (NPL), NPL
Dana berpengaruh
Pihak negatif
Ketiga signifikan.
(DPK) dan DPK tidak
Analisis berpengaruh
linear
berganda
3 Agustina Analisis Capital Net Hasil dari
dan Faktor-Faktor Adequacy Interest penelitian
Anthony yang Ratio Margin tersebut
Wijaya Mempengaru (CAR) (NIM), Capital
(2013) hi LDR Bank Biaya Adequacy
Swasta operasiona Ratio
l terhadap (CAR) tidak
41
Peneliti Metode Penelitian Hasil
No Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian
(Tahun)
Nasional di Pendapata berpengaruh
Indonesia n .
Operasion Net Interest
al Margin
(BOPO), (NIM),
suku Biaya
bunga operasional
terhadap
Pendapatan
Operasional
(BOPO),
suku bunga
berpengaruh
signifikan.
4 M. Farhan Liquidity Capital Size of the Hasil
Akhtar, Risk Adequacy firm, penelitian
Khizer Ali, Management: ratio Networkin tersebut
dan Shama A (CAR) g Capital, Size of the
Sadaqat comparative Return On firm,
(2011) study Equity Networking
between (ROE), Capital,
conventional Return On Capital
and Islamic Assets Adequacy
banks of (ROA) ratio (CAR),
Pakistan Return On
Assets
(ROA)
berpengaruh
positif.
Return On
Equity
(ROE)
berpengaruh
negatif.
5 Martha Faktor-Faktor Dana Bank Hasil
Novalina Yang Pihak Umum penelitian
Ambaroita Mempengaru Ketiga tersebut
(2015) hi Loan to (DPK), DPK
Deposit Ratio Capital berpengaruh
42
Peneliti Metode Penelitian Hasil
No Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian
(Tahun)
(LDR) Bank Adequacy positif,
Umum di Ratio CAR
Indonesia (CAR) dan berpengaruh
Periode Non positif dan
2009.1.2013. Performin NPF
12 g berpengaruh
Financing negatiif
tersedia. Alat likuid bank terdiri dari : uang kas, saldo giro pada
tertentu dari jumlah dana DPK. Hal itu berarti jika DPK
Likuiditas
bank. Semakin besar rasio CAR ini, maka artinya bank memiliki
terhadap likuiditas.
44
3) Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
Likuiditas
45
I. Kerangka Pemikiran
FDR (Y)
Kesimpulan, Implikasi
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
“ Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing
(NPF) Terhadap Likuiditas (FDR) Perbankan Syariah di Indonesia (Periode 2011-2015)”
46
J. Hipotesis Penelitian
Syariah.
Syariah.
47
BAB III
METODE PENELITIAN
hanya membatasi menjadi variabel, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Capital
digunakan penelitian adalah data runtun waktu (time series) selama periode
Syariah di Indonesia.
48
Tabel 3.1
Data Perbankan Syariah
No Bank Umum Syariah
1 PT. Bank Muamalat Indonesia
3 Bank BRIsyariah
19 BPD Yogyakarta
49
No Bank Umum Syariah
22 PT. BPD Jambi
oleh penulis adalah Bank umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
50
Adapun kriteria penulisan ini sebagai berikut :
1. Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang diteliti terdaftar
Desember 2015.
penelitian ini.
1. Jenis Data
Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder.
dari dokumen atau publikasi atau laporan dari instansi maupun sumber
2. Sumber Data
51
D. Metode Pengumpulan Data
1. Field Research
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) yang sudah diolah secara berkala
dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dengan rentang waktu
2. Library Research
skripsi.
3. Internet Research
alternatif akhir bagi penulis apabila informasi dari buku referensi atau
52
beberapa waktu atau kadaluarsa karena perkembangan ilmu yang terus
prosiding terbaru.
A. Metode Analisis
sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
53
Untuk mendeteksi normalitas residual, dapat dilakukan dengan
analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik yang dapat digunakan
asumsi normalitas.
membuat hipotesis:
54
H0 : Variabel residual terdistribusi normal.
Pengambilan keputusan :
b. Uji Multikolinieritas
bila tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Nilai cut off
adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan VIF < 10 dan nilai
55
korelasi antar variabel independen < 0,5 maka model dinyatakan
c. Uji Autokolerasi
(Uji D-W) merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada-
adalah:
terjadi autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
heteroskedastisitas.
57
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
heteroskedastisitas.
2. Uji Hipotesis
Microsoft Excel 2013 dan SPSS versi 20.0. Dalam pengujian ini
(Nachrowi,2006).
58
digunakan yaitu menolak Ho dan menerima Ha apabila t
signifikasi (Sig < 0,05 atau 5 %). Jika nilai signifikasi >
maka H1 diterima.
59
Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0-1. Bila nilai
X.
Tabel 3.3
Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
BLUE.
60
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
berikut:
berikut:
Keterangan :
a = Konstanta
e = Nilai residu
Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
atas :
62
deposito. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini
Apabila semakin rendah NPF maka bank tersebut akan semakin naik
63
keuntungannya, sebaliknya apabila tingkat NPF tinggi maka bank
bentuk persen.
64
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
uang. Pada masa Rasulullah satu orang melakukan satu fungsi saja,
berdirinya Mit Gharm Local Saving Bank pada tahun 1963 ini merupakan
berdiri bank Islam Yordania dan kemudian disusul berdirinya Bank Sosial
Nasser di Mesir. Pada tahun 1975 berdiri juga IDB (Islamic Bank
Development) dan Bank Islam Dubai di Arab Saudi berdiri atas prakarsa
dari siding mentri luar negeri dalam siding tersebut diusulkan penghapusan
65
(timur), dan selanjutnya ke Eropa (barat). Kemudian sekitar tahun 1983
Arab Saudi dan Al-barakah Turkish Finance House di Turki pada 1985.
mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam. Akan tetapi prakarsa
untuk mendirikan bank Islam baru dimulai pada tahun 1990. Bank Islam
yang pertama kali berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia yang
indikator untuk mengetahui sehat atau tidaknya suatu bank. Dapat dilihat
66
FDR
102
100 100 100.34
98
96
94
92 92.14
91
90
88.94
88
86
84
82
FDR
drastic terjadi pada tahun 2012 sebesar 100% dan 2013 100,34% akan tetapi
bank dapat mengendalikan lagi rasio FDR pada tahun 2014 sebesar 91%
fluktuatif akan tetapi niali FDR masih dalam batas aman, sesuai dengan
B. Deskriptif Data
bentuk tabungan, deposito dan giro. Dana Pihak Ketiga ini merupakan
67
Menurut Kasmir (2010), dana pihak ketiga adalah dana yang berasal
Tabel 4.1
Data Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2011-2015
Dalam Miliar Rupiah
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 75.814 116.518 148.731 177.930 210.761
Pada tabel 4.1 di atas, jumlah Dana Pihak Ketiga pada tahun 2011
rupiah dan yang terendah pada bulan februari sebesar 75.085 miliar
rupiah. Pada tahun 2012 yang tertinggi pada bulan desember sebesar
68
147.512 miliar rupiah dan yang terendah pada bulan april sebesar
114.018 miliar rupiah. Pada tahun 2013 yangn tertinggi terjadi pada
bulan desember sebesar 183.534 miliar rupiah dan yang terendah pada
bulan januari sebesar 148.731 miliar rupiah. Pada tahun 2014 yang
terendah pada bulan januari sebesar 177.930 miliar rupiah. Pada tahun
2015 yang tertinggi pada bulan desember sebesar 231.175 miliar rupiah
dan terendah pada bulan februari sebesar 210.297 miliar rupiah. Selama
pada bulan desember 2015 sebesar 231.175 miliar rupiah dan terendah
tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri bank,
69
Tabel 4.2
Data Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2011-2015
Dalam Presentase (%)
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 20,23 16,27 15,29 16,76 14,16
Februari 15,17 15,91 15,2 16,71 14,38
Maret 16,57 15,33 14,3 16,2 14,43
April 19,86 14,97 14,72 16,68 14,50
Mei 19,58 13,4 14,28 16,85 14,37
Juni 15,92 16,12 14,3 16,21 14,09
Juli 15,92 16,12 15,28 15,62 14,47
Agustus 15,83 15,63 14,71 14,73 15,05
September 16,18 14,98 14,19 14,54 15,15
Oktober 15,3 14,54 14,19 15,25 14,96
November 14,88 14,82 12,23 15,66 15,31
Desember 16,63 14,13 14,23 16,1 15,02
Sumber : Data BI dan OJK yang telah diolah
Pada tabel 4.2 di atas, nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi
pada tahun 2011 terjadi pada bulan januari sebesar 20,23% dan terendah
pada bulan november sebesar 14,88 %. Pada tahun 2012 tertinggi pada
bulan januari sebesar 16,27% dan yang terendah pada bulan mei sebesar
13,4 %. Pada tahun 2013 tertinggi pada bulan januari sebesar 16,27%
dan yang terendah pada bulan maret dan juni sebesar 14,3%. Pada tahun
2014 tertinggi pada bulan januari sebesar 16,67% dan terendah pada
bulan sepetember sebesar 14,54%. Pada tahun 2015 tertinggi pada bulan
november sebesar 15,31% dan terendah pada bulan juni sebesar 14,09%.
70
Selama periode penelitian dari tahun 2011-2015, Capital Adequacy
Ratio (CAR) tertinggi terjadi pada bulan februari 2012 sebesar 21,47%
diragukan dan macet. Atau dengan kata lain, NPF adalah rasio yang
dengan istilah NPF dalam perbankan syariah adalah jumlah kredit yang
produktif.
71
Tabel 4.3
Data Non Performing Financing (NPF) Tahun 2011-2015
Dalam Presentase (%)
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 3,28 2,68 2,49 3,01 4,87
Februari 3,66 2,82 2,72 3,53 5,10
Maret 3,6 2,76 2,75 3,22 4,81
April 3,79 2,85 2,85 3,49 4,62
Mei 3,76 2,93 2,92 4,02 4,76
Juni 3,55 2,88 2,64 3,9 4,73
Juli 3,75 2,92 2,75 4,3 4,89
Agustus 3,53 2,78 3,01 4,58 4,86
September 3,5 2,74 2,8 4,67 4,74
Oktober 3,11 2,58 2,96 4,75 4,74
November 2,74 2,5 3,08 4,86 4,66
Desember 2,52 2,22 2,62 4,33 4,34
Sumber : Data BI dan OJK yang telah diolah
tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada bulan april sebesar 3,79% dan
terendah pada bulan desember sebesar 2,52%. Pada tahun 2012 tertinggi
pada bulan mei sebesar 2,93% dan terendah pada bulan desember
2,22%. Pada tahun 2013 tertinggi pada bulan november sebesar 3,08 dan
terendah pada bulan januari sebesar 2,49%. Pada tahun 2014 tertinggi
pada bulan November sebesar 4,86% dan terendah pada bulan januari
sebesar 3,01%. Pada tahun 2015 tertinggi terjadi pada bulan februari
sebesar 5,10% dan yang terendah pada bulan desember 4,34%. Selama
72
periode penelitian dari tahun 2011-205, nilai Non Performing Financing
(NPF) tertinggi terjadi pada bulan februari 2015 sebesar 5,10% dan yang
(Taswan, 2011)
terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan
untuk dibiayai.
73
Tabel 4.4
Data Likuiditas (FDR) Tahun 2011-2015
Dalam Presentase (%)
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 91,97 87,27 100,63 100,07 93,60
Februari 95,16 90,49 102,17 102,03 93,94
Maret 93,22 87,13 102,62 102,22 94,24
April 95,17 95,39 103,08 95,5 94,18
Mei 94,88 97,95 102,08 99,43 94,69
Juni 94,93 98,59 104,43 100,8 96,52
Juli 94,18 99,91 104,83 99,89 94,80
Agustus 98,39 101,03 102,53 98,99 95,17
September 94,97 102,1 103,27 99,71 94,76
Oktober 95,24 100,84 103,03 98,99 94,66
November 94,4 101,19 102,58 94,62 94,78
Desember 88,94 100 100,32 91,5 92,14
Sumber : Data BI dan OJK yang telah diolah
Pada tabel 4.4 di atas, nilai likuiditas (FDR) yang tertinggi pada
tahun 201 terjadi pada bulan agustus sebesar 98,39% dan yang terendah
pada bulan desember sebesar 88,94%. Pada tahun 2012 tertinggi pada
bulan September sebesar 102,1% dan yang terendah pada bulan maret
sebesar 87,13%. Pada tahun 2013 yang tertinggi pada bulan juli sebesar
Pada tahun 2014 yang tertinggi pada bulan maret sebesar 102,22% dan
yang terendah pada bulan desember sebesar 91,5%. Pada tahun 2015
yang tertinggi pada bulan juni sebesar 96,52% dan yang terendah pada
74
bulan desember sebesar 92,14%. Selama periode penelitian dari tahun
2011-2015, nilai likuiditas yang tertinggi pada bulan juli 2013 sebesar
104,83% dan yang terendah pada bulan maret 2012 sebesar 87,13%.
Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder
deret waktu (time series) dari januari 2011 sampai dengan desember 2015.
(NPF).
dari suatu model tidak linier menjadi model linier, dengan jalan
a. Uji Normalitas
75
nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini
normalitas :
Gambar 4.1
Histogram
3) Uji Kolmogrov-Smirnov
Tabel 4.5
Kolmogorov-Smirnov
77
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, menunjukkan hasil
besar dari 0,05 (Sig. > α). Hal itu berarti nilai residual terstandarisasi
b. Uji Multikolinearitas
model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna
Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala
multikolinieritas.
Tabel 4.6
Uji Multikolinieritas
78
Berdasarkan output pada Coefficients dalam Tabel 4.6 di
yaitu DPK dengan nilai 0,053, dan CAR dengan nilai -0,059 dan
dari 10. Pada variabel DPK dengan nilai VIF sebesar 1,897, variabel
CAR dengan nilai VIF sebesar 1,475 serta pada variabel NPF
c. Uji Autokorelasi
ketergantungan (interdependence)
79
model empiris yang diestimasi. Berikut adalah hasil dari uji
autokorelasi:
Tabel 4.7
Uji Auto Korelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
pada model regresi memiliki nilai yang sama atau kosntan maka
heteroskedasitas :
80
Analisis Grafik dengan Scatterplot
Gambar 4.3
Scatterplot
2. Hipotesis
81
tidak terhadap likuiditas. Untuk mengetahuinya dilakukan uji t
nilai signifikansi.
Tabel 4.8
Uji t (Parsial)
melihat nilai signifikan level (sig), jika nilai sig. < 0,05 maka Ho
ditolak.
Tabel 4.9
Uji f (Simultan)
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak maka Ha
diterima, dengan nilai hitung F hitung > F tabel (7,539 > 3,16)
dengan nilai F tabel df:α, (k-1), (n-k) atau 0,05, (3-1), (60-3) = 3,16.
likuiditas (FDR).
84
ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien
disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya penambahan variabel
Tabel 4.10
Uji Determinan R Square
lain diluar model misalnya ROA, SBIS, inflasi, suku bunga, tingkat
85
Pada Tabel 4.10 diatas Nilai R Square menunjukan besarnya
pengolahan data dengan SPSS 20.0 dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini:
Tabel 4.11
Analisis Regresi Linier Berganda
86
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, maka diperoleh model persamaan
Keterangan :
42,20%.
87
4) X3 = -0,096 maksudnya jika setiap kenaikan 1% X3 akan
D. Interprestasi
dilakukan oleh Putri (2013) bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh
signifikan terhadap likuiditas (FDR) dan pada Delsy dan Nih Luh (2014)
88
dapat memenuhi kewajibannya terhadap dana pihak ketiga (tabungan,
(FDR)
signifikansi 0,418 > 0,05. Hal ini berarti menolak Ha atau menerima H0
likuiditas (FDR).
89
kerugian dalam kegiatan pembiayaan dan perdagangan surat-surat
berharga, maka dengan itu tingkat likuiditas pun akan tetap aman.
(FDR)
signifikansi -0,096 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha atau menolak H0
pihak ketiga tidak dapat dicapai secara optimal maka dapat mengganggu
90
kewajibannya terhadap deposan sehingga menurunnya likuiditas (FDR)
bank.
91
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Secara Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dan variabel Non Performing
B. Implikasi
diantaranya:
92
1. Bagi Nasabah
dahulu tingkat DPK, CAR dan NPF sebelum menyimpan dananya pada
2. Bagi Akademisi
3. Bagi Perusahaan
dapat dilihat dari sisi Finance to Deposit Ratio (FDR) sehingga nasabah
merasa aman menaruh dananya pada bank. Selain itu, perbankan syariah
93
DAFTAR PUSTAKA
94
Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta: FEB UIN Press,
2012.
Harjito, Darsono Agus. “Manajemen Keuangan”. Yogyakarta: Ekonisia,
2007.
Harmono, “Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard
Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis”. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Hasan, “Analisis Industri Perbankan Syariah Di Indonesia”, Jurnal
Dinamika Ekonomi Pembangunan, Vol. 1, Nomor 1, Juli 2011.
Hasibuan, Malayu SP. “Dasar-Dasar Perbankan Syariah”. Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2005.
Hersugondo dan Handy setyo Tamtomo. “Pengaruh CAR, NPL, DPK, dan
ROA Terhadap LDR Perbankan Indonesia”. Jurnal Dharma
Ekonomi. No.36/Th. XIX/ Oktober 2012.
Irham, Fahmi. “Analisis Laporan Keuangan”, Lampulo : Alfabeta, 2011.
Karim, A. Adiwarman. “Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan”. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2004.
Karim, A. Adiwarman. “Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan”. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2010
Kasmir. “Manajemen Perbankan”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004
Kasmir. “Manajemen Perbankan”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014
Laporan Keuangan Perbankan Syariah 2011-2015
Martono. “bank dan lembaga keuangan lain”. Yogyakarta: Ekonisia, 2010.
Muhammad. “Manajemen Bank Syariah”. Edisi Revisi, Yogyakarta: UPP
AMP YKPN, 2002.
Mulya Siregar, “Agenda Pengembangan Perbankan Syariah Untuk
Mendukung Sistem Ekonomi yang Sehat di Indonesia: Evaluasi,
Prospek dan Arah Kebijakan”, Iqtisad: Jurnal Ekonomi Islam, Vol.
3, No. 1, Maret 2002.
Munawir, “Analisis Laporan Keuangan”, Yogyakarta: Liberty, 2000.
95
Nachrowi, Djalal N dan Usman, Hardius. “Pendekatam Populer dan
Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”.
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2006.
Nadia, S. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank
Syariah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri)”. Jakarta: Program
Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010.
Oramahi, H. A. “Analisis Data dengan SPSS & SAS”. Yogyakarta: Aradana
Media, 2007.
Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 Tentang Dana Pihak Ketiga
(DPK)
Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah
Prihatiningsih. “Pengaruh DPK, Capital Adequacy Ratio (CAR), Imbal
Gasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Imbal Hasil
Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah (SIMA), dan
Non Performing Financing (NPF) Terhadap Financing to Deposit
Ratio (FDR) (Studi Pada Bank Umum Syariah Tahun 2006-2010)”.
Jurnal Orbith, 2012.
Veithzal, Rivai. “Bank and Financial Institute Management”. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2007.
Riyadi, Slamet. “Banking Asset and Liability Management”, Jakarta:
Lembaga Penerbit FEUI, 2006.
Rodoni, Ahmad, Abdul Hamid. “Lembaga Keuangan Syariah”. Jakarta:
Zikrul Hakim, 2008.
Santoso, Arif Lukman dan Tekad Sukihanjani. “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Likuiditas Perbankan Syariah di
Indonesia”. 2012.
Santoso,Budi. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jakarta : Salemba
Empat, 2006.
Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”. Jakarta, Intermedia, 2004.
96
Sugiyono. “ Metode Penelitian Bisnis”, Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas,
2009.
Suhartatik, Nur dan Rohmawati Kusumaningtias. “Determinan Financing
to Deposit ratio Perbankan Syariah di Indonesia (2008-2012)”.
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 1 No. 4 Juli. Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Surabaya. 2012.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbs tanggal 30 oktober 2007 untuk
rasio Financing to Deposit Ratio (FDR)
Taswan. “Manajemen Perbankan Konsep, Teknik dan Aplikasi”.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011.
UU No. 10 tahun 1998 tentang landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang
dapat dioperasikan dan implementasikan oleh bank syariah.
UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
UU No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah
Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”. Ekonisia,
Jakarta, 2010.
Widarjono, Agus. “Ekonomi : Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan
Bisnis”. Yogyakarta: Ekonisia, 2005.
Zarkasyi, Moh. Wahyudi. “Good Corporate Governance Pada Badan
Usaha Manufaktur, Perbankan dan Jasa Keuangan Lainnya”.
Bandung: Alfabeta, 2008.
www.bi.go.id
www.ojk.go.id
97
LAMPIRAN
Lampiran 1
Data Sampel penelitian
3 Bank BRIsyariah
19 BPD Yogyakarta
98
No Bank Umum Syariah
20 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Lampiran 2
Data Variabel Penelitian
1. Variabel Independen :
a. Dana Pihak Ketiga (dalam milyar rupiah)
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 75.814 116.518 148.731 177.930 210.761
99
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
April 79.567 114.018 158.519 185.508 213.973
Mei 82.861 115.206 163.858 190.783 215.339
Juni 87.025 119.279 163.966 191.470 213.477
Juli 89.786 121.018 166.453 194.299 216.083
Agustus 92.021 123.673 170.222 195.959 216.356
September 97.756 127.678 171.701 197.141 219.580
Oktober 101.804 134.453 174.018 207.121 219.478
November 105.330 138.671 176.292 209.644 220.635
Desember 115.415 147.512 183.534 217.858 231.175
Sumber : Data BI dan OJK yang telah diolah
b. Capital Adequacy Ratio (dalam presentase)
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 20,23 16,27 15,29 16,76 14,16
Februari 15,17 15,91 15,2 16,71 14,38
Maret 16,57 15,33 14,3 16,2 14,43
April 19,86 14,97 14,72 16,68 14,50
Mei 19,58 13,4 14,28 16,85 14,37
Juni 15,92 16,12 14,3 16,21 14,09
Juli 15,92 16,12 15,28 15,62 14,47
Agustus 15,83 15,63 14,71 14,73 15,05
September 16,18 14,98 14,19 14,54 15,15
Oktober 15,3 14,54 14,19 15,25 14,96
November 14,88 14,82 12,23 15,66 15,31
Desember 16,63 14,13 14,23 16,1 15,02
Sumber : Data BI dan OJK yang telah diolah
100
c. Non Performing Financing (dalam presentase)
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 3,28 2,68 2,49 3,01 4,87
Februari 3,66 2,82 2,72 3,53 5,10
Maret 3,6 2,76 2,75 3,22 4,81
April 3,79 2,85 2,85 3,49 4,62
Mei 3,76 2,93 2,92 4,02 4,76
Juni 3,55 2,88 2,64 3,9 4,73
Juli 3,75 2,92 2,75 4,3 4,89
Agustus 3,53 2,78 3,01 4,58 4,86
September 3,5 2,74 2,8 4,67 4,74
Oktober 3,11 2,58 2,96 4,75 4,74
November 2,74 2,5 3,08 4,86 4,66
Desember 2,52 2,22 2,62 4,33 4,34
Sumber : Data BI dan OJK yang telah diolah
2. Variabel Dependen
Financing to Deposit Ratio (likuiditas) (dalam presentase)
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 91,97 87,27 100,63 100,07 93,60
Februari 95,16 90,49 102,17 102,03 93,94
Maret 93,22 87,13 102,62 102,22 94,24
April 95,17 95,39 103,08 95,5 94,18
Mei 94,88 97,95 102,08 99,43 94,69
Juni 94,93 98,59 104,43 100,8 96,52
Juli 94,18 99,91 104,83 99,89 94,80
Agustus 98,39 101,03 102,53 98,99 95,17
September 94,97 102,1 103,27 99,71 94,76
101
Tahun
Bulan
2011 2012 2013 2014 2015
Oktober 95,24 100,84 103,03 98,99 94,66
November 94,4 101,19 102,58 94,62 94,78
Desember 88,94 100 100,32 91,5 92,14
Sumber : Data BI dan OJK yang telah diolah
Lampiran 3
Tabel Model Summary, ANOVA, Coeffisients
Lampiran 4
Uji Normalitas
102
103
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .03775512
Absolute .120
Most Extreme Differences Positive .109
Negative -.120
Kolmogorov-Smirnov Z .930
Asymp. Sig. (2-tailed) .352
Lampiran 5
Uji Multikolinieritas
Lampiran 6
Uji Autokorelasi
104
Lampiran 7
Uji Heteroskedastisitas
105